1) , 2)
Departemen Manajemen Rekayasa, Universitas Internasional Semen Indonesia
Email: rizkynovarian96@gmail.com, intansania9@gmail.com
Abstrak
Universitas Internasional Semen Indonesia (UISI) sebagai perguruan tinggi memiliki beberapa fasilitas penunjang kegiatan
pendidikan, salah satunya adalah ruang auditorium. Ruangan ini terletak di Kampus B UISI dengan kapasitas ruangan tesebut mampu
menampung sekitar 160 orang. Selain itu, di dalam ruang auditorium terdapat alat pengkondisi udara atau AC (Air Conditioning). Tipe ruangan
auditorium adalah ruangan tertutup, maka akan terasa panas, gerah, dan dapat menggangu konsentrasi dalam belajar yang dipengaruhi oleh faktor
beban pendingin luar dan beban pendingin dalam (kalor). Oleh karena itu, diperlukan pengkondisian udara di ruangan tersebut sebagai upaya
memberikan kenyamanan pada penghuninya. Untuk menyelesaikan permasalahan pengkondisian udara pada ruang auditorium, maka dilakukan
analisis beban pendingin untuk mengetahui apakah beban pendingin AC yang terpasang dapat memenuhi kebutuhan beban pendingin secara
keseluruhan. Metode yang digunakan pada analisis tersebut adalah metode perhitungan CLTD (Cooling Load Temperature Difference).
Perhitungan beban pendinginan berdasarkan data primer yang kemudian hasilnya akan dibandingkan dengan kapasitas beban pendingin yang
terpasang. Dari hasil perhitungan diperoleh nilai total beban pendiginan 14.108,42 Watt, sedangkan nilai beban pendinginan pada AC yang
terpasang di ruangan adalah 26.913,6 Watt. Hasil perhitungan tersebut kemudian dibandingkan, dan didapatkan kesimpulan bahwa beban
pendingin yang terpasang sudah mencukupi dalam memenuhi kebutuhan sistem penyegaran udara di ruang auditorium Kampus B UISI.
Keyword : Auditorium Kampus B UISI, Pengkondisian udara, Metode CLTD (Cooling Load Temperature Difference).
Dinding
4
2. LCD 5 8 22 Qsensibel =U*A*CLTD*Fc
Proyektor d. Kaca (Radiasi)
Qsensibel =A*Sc*SGHF*CLF
3. Speaker 2 8 6,4 e. Partisi
Qsensibel =U*A*∆�
4. Lampu 2 8 12,51
f. Plafond
TL LED
Qsensibel =U*A*∆�
5. AC 2 8 120,96 g. Lantai
Sentral Qsensibel =U*A*∆�
2. Untuk Beban Faktor Internal
6. Stop 2 8 0 a. Lampu
Kontak Qsensibel =3,41*n*Fu*Fs*CLF
b. Orang (Occupancy)
7. Smoke 2 8 1,28 Qsensibel = Qs*n*CLF
Dectector Qlaten = n*Ql
c. Peralatan (Appliance)
8. Mixer 2 8 1,92
Qsensibel = Sensible*CLF
d. Ventilasi
Qsensibel =1,23* ∆�*n*CLF
Qlaten =3010* ∆�*n*CLF
3. Persamaan lain CLTD
(CLTD+LM)*k+(78-Ti)+(To-85)
e. Analisis Hasil
Tahap ini merupakan tahapan
menganalisis hasil dari perhitungan
yang telah dilakukan.
6
Beban Lighting
Merupakan beban yang ditimbulkan D. Perbandingan Beban Pendingin
oleh panas lampu ketika menyala. dengan Kapasitas AC (Air
Tabel 8. Perhitungan Beban Lighting Conditioning) yang Terpasang
Perala Jum FSA CLF Daya Q Merupakan perbandingan antara beban
-tan -lah (W) (W) pendingin total dengan kapasitas AC yang
Lampu tersedia pada ruangan tersebut.
132, Tipe AC : AC Daikin AC Cassette 2pk –
TL 23 1 0,17 34
94 FCNQ 18 MV
LED
Dari tabel di atas didapatkan hasil beban Daya = 1.890 W Jumlah = 4 Unit
lighting sebesar 132,94 W. Dan nilai CLF Qcooling = QAC x COP
didapatkan dengan cara seperti pada beban = (4 x 1.890 W) x 3,56
occupancy dan appliance. = 26.913,6 W
Total beban pendingin = 14.108,42 W
C. Total Beban Pendingin Dari perhitungan tersebut didapatkan
Tabel 9. Total Beban Pendinginan nilai Qcooling lebih besar daripada nilai total
No. Uraian Q (W) beban pendingin. Sehingga dapat disimpulkan
1. Dinding, atap, dan lantai 91,04 bahwa beban pendinginan yang terpasang pada
2. Occupancy 13.716,14 ruang auditorium sudah mencukupi dalam
3. Appliance 168,3 memenuhi kebutuhan sistem penyegaran udara
4. Lighting 132,94 di ruangan tersebut.
5. Infiltrasi 0
Total Beban Pendingin 14.108,42 Ucapan Terima Kasih
Dengan terselesaikannya penilitian ini
sampai tahap penyusunan jurnal, penulis
mengucapkan terima kasih yang sedalam-
dalamnya kepada:
1. Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan
karunia dan hidayah-Nya sehingga penulis
dapat menyelesaikan penelitian dan
penyusunan jurnal ini.
2. Ibu Shanti Kartika Sari, S.T., M.S selaku
dosen pembimbing yang telah
memberikan bimbingan dan arahan dalam
penelitian ini.
3. Kedua Orang tua dan teman-teman yang
telah membantu dan mendukung peneliti
selama melakukan penelitian hingga
Gambar 2. Presentase Total Beban Pendingin
menyelesaikannya.
Dari diagram pie chart di atas dapat
Daftar Pustaka
dilihat bahwa beban pendinginan tertinggi
berasal dari beban occupancy, yaitu sebesar
[1] Susanto, A., Arnas, Y. & Hidayat, Z.,
97% atau 13.716,14 W. Sedangkan nilai beban
2017. Analisis Kebutuhan Beban Pendingin
infiltrasi adalah 0. Hal ini dikarenakan ruang
dengan Metode CLTD Pada Ruang Lobby
auditorium merupakan ruangan tertutup
Gedung Simulator Sekolah Tinggi
sehingga dianggap tidak ada infiltrasi pada
Penerbangan Indonesia. Ilmiah Aviasi Langit
ruangan tersebut.
Biru, 10(03), p. 1 : 135.
7
[2] Harianto, F. & Gozali, F. A., n.d.
Konservasi Energi Selubung Bangunan Pada
Gedung Graha Galaxy Surabaya.
[3] Satwiko, P., 2004. Fisika Bangunan 2. 1
ed. Yogyakarta: Andi