Anda di halaman 1dari 30

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA PERENCANAN STRUKTUR GEDUNG 2018

BAB VII
PERENCANAAN KOLOM
Kolom adalah anggota struktural vertikal yang mendukung beban tekan
aksial, dengan atau tanpa momen. Kolom mendukung beban vertikal dari lantai dan
atap dan mengirimkan beban ini ke fondasi. (James G. MacGregor & James K.
Wight). Kolom berdasarkan panjang dibagi menjadi 2 yaitu kolom panjang dan
kolom pendek.
a. Kolom panjang, sering juga disebut dengan kolom langsing atau kurus,
kegagalan yang terjadi adalah akibat kehilangan stabilitas lateral karena Tekuk.
b. Kolom pendek sering juga disebut dengan kolom gemuk, kegagalan kolom
disebabkan oleh kegagalan materialnya (lelehnya baja tulangan atau hancurnya
beton).

KELOMPOK 3
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA PERENCANAN STRUKTUR GEDUNG 2018

1. Data Umum
Kuat tekan (f’c) = 25 MPa
Modulus elastisitas (Ec) = 4700 x (f'c)1/2
= 4700 x (25)1/2
= 23500 MPa
Es = 200000 MPa = 200 KN/mm²
Diameter tul. Utama (D) = 22 mm
Diameter tul. Begel (db) = 12 mm
fy> 12 mm = 360 MPa
fy< 12 mm = 290 MPa
Selimut beton = 40 mm
ds = selimut beton + db + 0.5 D
= 40 + 12 + 0,5 x 22
= 63 mm
d = hkolom - ds
= 650 – 63
= 131 mm
B1 = 0,85

KELOMPOK 3
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA PERENCANAN STRUKTUR GEDUNG 2018

Fy 360
ɛy = = = 0,0018
Es 200000

2. Data Kolom
Lebar kolom (b) = 650 mm = 0,65 m
Tinggi kolom (h) = 650 mm = 0,65 m
1
Inersia kolom (Igc) = x bh3 = 0,0148 m4
12
1
= x 650 x 6503
12
= 1,4876x 1010 mm4
= 0,0148 m4
Panjang kolom antar as (lc) = 4000 mm =4 m
Panjang kolom bersih (In) = 3300 mm = 3,3 m

3. Data Balok
4BL1
Lebar balok (b) = 350 mm = 0,35 m
Tinggi balok (h) = 700 mm = 0,7 m
1
Inersia balok (Igb) = x bh3
12
1
= x 350 x 7003
12
= 1,0004 x 1010 mm4
= 0,01 m4
Panjang balok = 8000 mm =8 m

4. Beban yang Berpengaruh Terhadap Analisis Kolom

KELOMPOK 3
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA PERENCANAN STRUKTUR GEDUNG 2018

KELOMPOK 3
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA PERENCANAN STRUKTUR GEDUNG 2018

Axial force

KELOMPOK 3
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA PERENCANAN STRUKTUR GEDUNG 2018

M1
Tabel 7.1 beban yang berpengaruh terhadap kolom

Load P V2 V3 T M2 M3

Comb3 3267,46 48,23 143,5851 0,1425 528,7553 173,8403

5. Analisis Struktur
Dari hasil output program Etabs didapatkan gaya-gaya luar terfaktor yang terjadi
pada kolom adalah sebagai berikut :
Arah X-X
Gaya aksial luar terfaktor (Pu) = 3267,46 kN
Gaya geser luar terfaktor (Vu) = 50,0347 kN
Lendutan horizontal (∆0) = 0,005 m

Arah Y-Y
Gaya aksial luar terfaktor (Pu) = 3267,46 kN
Gaya geser luar terfaktor (Vu) = 143,5851 kN
Lendutan horizontal (∆0) = 0,015 m

6. Menentukan Stability Index (Q)


SNI 03-2847-13 Pasal 10.10.5.2
Arah X-X
Suatu tingkat pada struktur boleh dianggap tidak bergoyang apabila
Stability indexnya kurang dari atau sama dengan 0,05.
ƩPu = akumulasi gaya aksial terfaktor dari tingkat diatasnya, didapat dari hasil
output program ETABS sebesar 3267,46 Kn.
∆0 = lendutan horizontal yang terjadi pada kolom, didapat dari hasil output
Program ETABS sebesar 0,015 m.

KELOMPOK 3
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA PERENCANAN STRUKTUR GEDUNG 2018

Ʃ Pu∆0
Q =
Vu I c
3267,46 x 0,015
=
50,0374 x 4
= 0,08 > 0,05 (Portal Bergoyang)

Arah Y-Y
Suatu tingkat pada struktur boleh dianggap tidak bergoyang apabila
Stability indexnya kurang dari atau sama dengan 0,05.
ƩPu = akumulasi gaya aksial terfaktor dari tingkat diatasnya, didapat dari hasil
output program ETABS sebesar 3267,46 kN
∆0 = lendutan horizontal yang terjadi pada kolom, didapat dari hasil output
Program ETABS sebesar 0,0011 m.
Ʃ Pu∆0
Q =
Vu I c
3267,46 x 0,015
=
143,5851 x 4
49,0119
=
574,3404
= 0,085 > 0,05 (Maka Portal Bergoyang)

7. Menentukan faktor panjang efektif kolom (k)


Menurut SNI Beton Bertulang 2013 Pasal 10.10.6.3, faktor panjang efektif
untuk kolom tidak bergoyang, yaitu K = 1.
Faktor panjang efektif menggunakan cara nomogram :

= 2,973

= 2,973

KELOMPOK 3
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA PERENCANAN STRUKTUR GEDUNG 2018

Nilai k yang didapat yaitu 1,82.

8. Menentukan nilai radius girasi tampang


SNI 03-2847-13 Pasal 10.10.1.2
Karena tampang kolom persegi, maka nilai radius girasi dapat dihitung sebagai
berikut:
r = 0,3 h
= 0,3 x 650
= 195 mm= 0,195 m
9. Kontrol jenis kolom
Arah X-X
M1 = 0,1425 kNm
M2 = 528,755 kNm
KELOMPOK 3
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA PERENCANAN STRUKTUR GEDUNG 2018

K.lu 1,82 × 3,3


= = 30,8 > 20 (termasuk KOLOM PANJANG)
r 0,195
Arah Y-Y
M1 = 0,1425 kNm
M2 = 173,8403 kNm
K.lu 1,82 × 3,3
= = 30,8 > 20 (termasuk KOLOM PANJANG)
r 0,195
Sesuai SNI Beton 2013 Pasal 10.10.1
Maka kolom dapat di analisis untuk kolom Arah X-X dan untuk kolom Arah Y-
Y menggunakan KOLOM PANJANG.

10. Menentukan beban tekuk Euler (Pc)


Arah X-X
𝑃
PDL = 1,4
367,46
= = 2333,9
1,4
1,2
βd =
𝑃𝐷𝐿
2800,68
=
6543,92

= 0,429 > 0,4

Ec = 4700.√f’c = 4700.√25= 23500


Ig = 1/12.0,35.0,73 = 1000,416 mm4
0,4.Ec.Ig 0,4. 23500. 1000,416
EI = = =6582741,667 kNmm2
1+βd 1 + 0,429
π².EI π². 6582741,667
Pcx = 2 = = 17992,66327 kN
(k.lu) (1,82x3,3)2

11.Menentukan faktor pembesaran momen (δs) untuk struktur bergoyang


SNI Beton 2013 Pasal 10.10.6
δsx = 1/(1 − 𝑃𝑢/(0,75 ∗ 𝑃𝐶)
= 1/(1-3267,46/(0,75*17992,66327)

KELOMPOK 3
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA PERENCANAN STRUKTUR GEDUNG 2018

= 1,319
12.Menentukan momen perlu hasil pembesaran momen (Mc,k = Mu,k.δs)
Arah X-X
Mc,k = M2.δs
= 528,7553 x 1,319
= 528,7553 kNm
Arah Y-Y
Mc,k = M2.δs
= 173,8403 x 1,319
= 229,380 kNm

13.Ketentuan Komponen Struktur Kolom (SRPMK)


SNI 03-2847-13 Pasal 21.6.1
Persyaratan yang harus dipenuhi oleh kolom SRPMK:
a. Persyaratan SRPMK untuk kolom pada pembahasan selanjutnya berlaku
untuk Puakibat seluruh kombinasi melebihi 0,1Agf’c
0,1 Agf’c = 0,1 x 650 x 650 x 2
= 1056250 N
= 1056,25 kN
Gaya aksial terfaktor = 1056,25 kN < 367,46 kN →Persyaratan Berlaku
b. Sisi terpendek kolom tidak kurang dari 350 mm.
Sisi terpendek kolom, d = 650 mm > 350 m
c. Rasio dimensi penampang tidak kurang dari 0,4
Rasio b/d = 650/650 = 1 > 0,4

14.Luas tulangan kolom


SNI 03-2847-13 Pasal 21.6.3.1
Syarat luas tulangan total longitudinal adalah 1% - 6% maka dicoba 1% Ag
yaitu sebagai berikut:
Ag total = 1% Ag
= 0,01 x 650 x 650
= 4225 mm²

KELOMPOK 3
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA PERENCANAN STRUKTUR GEDUNG 2018

Pada perhitungan ini, seperti gambar dicoba menggnakan 16D22 DENGAN


penampang seperti gambar, maka :
Ast = 16 π 1/4 D2
= 16 x 3,14 x ¼ x 222
= 6079,04 mm2
Ast
Rasio =
b x h x 100
6079,04
=
650 x 650 x 100
= 1,438

Diketahui :
Sd1 = 63 mm
Sd2 = 131 mm
Sd3 = 131 mm
Sd4 = 131 mm
Sd5 = 131 mm
Sd6 = 63 mm

Tabel 7.2 Penulangan Kolom yang ditinjau (650x650)

Jumlah Jarak dari


Larik
No. tulangan tepi As (mm2)
ke-
(buah) (mm)
1 1 5 63 1899,70
2 2 2 194 759,88
3 3 2 325 759,88
4 4 2 456 759,88
5 5 5 519 1899,70
Total 6079,04

KELOMPOK 3
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA PERENCANAN STRUKTUR GEDUNG 2018

15. Pengecekan keamanan kolom terhadap beban aksial dan momen (melalui
diagram interaksi kolom).
Es = 200000 Mpa
= 200 kN/mm²
Fy
∑y =
Es
360
= = 0,0018
200000
Fc' = 25 Mpa = 0,025 kN/mm²
Fy = 360 Mpa = 0,36 kN/mm³
A1=A5 = 5D22 =1899,7 mm²
A2=A3=A4= 2D22 = 759,88 mm²
Ast = 16D22 = 6079,04 mm2

a) Tinjauan Beban Sentris


Po = 0,85 × fc’ (Ag – Ast) + Ast × fy
Po = 0,85 × 25 (650 × 650 – 4559,28) +4559,28 × 360
Po = 11037399,8 N
= 11037,3998 kN
Ø Po = 0,65 × 11037,3998
= 7174,309 kN
Pn maks = 0,8 × Po = 0,8 × 11037,3998
= 8829,9198 kN
Ø Pn maks = 0,65 × 8829,9198
= 5739,447 kN

b) Tinjauan beton tekan menentukan (terjadi jika c > cb)


Perhitungan titik balance yaitu nilai tahanan aksial nominal tereduksi
balance dan tahanan momen nominal tereduksi balance dilakukan seperti
berikut untuk menggambarkan garis balance pada grafik diagram interaksi
kolom .
600 × d 600 ×(650 – 40)
cb = = = 381,250 mm
600 + fy 600 + 360

KELOMPOK 3
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA PERENCANAN STRUKTUR GEDUNG 2018

diambil c = 350 mm
a = β1 × C = 0,85 × 350 = 297,5 mm
300 - 63
ɛ1 = × 0,003 = 0,002 < ɛy
350
→ f1 = Ɛ1 x Es = 0,406 kN/mm²
300 - 325
ɛ2' = × 0,003 = 0,0009 < ɛy
350
→ f2 = Ɛ1 x Es = 0,181 kN/mm²
450 – 375
ɛ3' = × 0,003 = 0,0002 < ɛy
500
→ f3' = Ɛ1 x Es = 0,0429 kN/mm²
350 - 63
ɛ4' = × 0,003 = 0,0013 < ɛy
350
→ f4' = Ɛ1 x Es = 0,267 kN/mm²
450 - 63
ɛ5' = × 0,003 = 0,002 < ɛy
350
→ f5' = Ɛ1 x Es = 0,267 kN/mm²

Tabel 7.3 Rekapitulasi gaya dan momen keadaan c > cb


Gaya (kN) Lengan ke Momen (kNm)
Pusat (m)
-771,8209714 -0,262 202,2170945
-138,0810514 -0,131 18,08861774
4109,21875 0,17625 724,2498047
32,56628571 0 0
203,2136229 0,131 26,62098459
0,005080341 0,262 0,001331049
Total 3435,101716 971,1778326

ØPn = 0,65 × 3435,0966 = 2232,813 kN


KELOMPOK 3
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA PERENCANAN STRUKTUR GEDUNG 2018

ØMn = 0,65 × 971,176 = 631,265 kNm


ØPn
Q =
fc x b x h
2232,812
=
25 x 650 x 650
= 0,211
ØMn
R =
fc x b x h
631261,726
=
25 x 650 x 650
= 0,091

c) Tinjauan pada keadaan seimbang c = cb


600 × d 600 × 650 - 40
cb = = = 381,25 mm
600 + fy 600 + 360

diambil c = 381,25 mm
a = β1 × c = 0,85 × 381,25 = 324,0625 mm
268,75 - 63
Ɛ1 = × 0,003= 0,0016< Ɛy
381,25
E → F1 = Ɛ1 x Es = 0,323 kN/mm²
268,75 - 63
Ɛ2 = × 0,003= 0,0005< Ɛy
381,25
→ F2 = Ɛ1 x Es= 0,117 kN/mm²
381,25- 194
Ɛ3 = × 0,003 = 0,0004< Ɛy
381,25
→ F3 = Ɛ1 x Es= 0,088 kN/mm²
381,25 - 63
Ɛ4 = × 0,003= 0,00147< Ɛy
381,25
→ F4 = Ɛ1 x Es= 0,295 kN/mm²
430 - 63
Ɛ5 = × 0,003= 0,002< Ɛy
381,25
→ F5 = Ɛ4 x Es= 0,294 kN/mm²

Tabel 7.4 Rekapitulasi gaya dan momen keadaan c = cb

KELOMPOK 3
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA PERENCANAN STRUKTUR GEDUNG 2018

Gaya (kN) Lengan ke Pusat Momen (kN)


-615,1290885 -0,262 161,1638212
-89,39178492 -0,131 11,71032382
4476,113281 0,16296875 729,4665863
67,26806557 0 0
223,9279161 0,131 29,334557
0 0 0
Total 4062,79 931,675

P
ØPn = 0,65 × 4062,79 = 2640,812 kN
ØMn = 0,65 × 931,675 = 605,589 kNm
ØPn
Q =
fc x b x h
2640,812
=
10562,5
= 0,250
ØMn
R =
fc x b x h
605588,9374
=
6865625
= 0,088
d) Keadaan tulangan tarik menentukan (terjadi pada C<Cb)
600 × d 600 × 600 - 40
cb = = = 381,25 mm
600 + fy 600 + 360

diambil c = 300 mm
a = β1 × c = 0,85 × 300 = 255 mm
350 - 63
Ɛ1 = × 0,003= 0,0028 >Ɛy
300
E1 → F1 = fy = 0,39 kN/mm²
350 - 194
Ɛ2 = × 0,003= 0,00155< Ɛy
300
→ F2 = Ɛ1 x Es= 0,312 kN/mm²
300 - 194
Ɛ3 = × 0,003 = -0,00025< Ɛy
300
→ F3 = Ɛ1 x Es= -0,005 kN/mm²

KELOMPOK 3
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA PERENCANAN STRUKTUR GEDUNG 2018

300 - 63
Ɛ4 = × 0,003= 0,00106 < Ɛy
300
→ F4 = Ɛ1 x Es = 0,212 kN/mm²
400 -63
Ɛ5 = × 0,003= 0,00246 > Ɛy
350
→ F5 = Ɛ1 = Fy = 0,39 kN/mm²

Tabel 7.5 Rekapitulasi gaya dan momen keadaan c < cb


Gaya (kN) Lengan Momen (kN)
ke Pusat
-759,88 -0,262 199,08856
-237,08256 -0,131 31,05781536
3522,1875 0,1975 695,6320313
-37,994 0 0
161,09456 0,131 21,10338736
683,892 0 0
Total 3332,218 946,882

ØPn = 0,65 × 3332,218= 2165,941 kN


ØMn = 0,65 × 946,882= 615,473 kNm
ØPn
Q =
fc x b x h
2165,941
=
0,20505
= 0,089
ØMn
R =
fc x b x h
615,473
=
6865625
= 0,089
e) Tinjauan keadaan bebas P = 0
Pada keadaan ini dihitung seperti balok
ds = ds' = 63 mm
d = h – ds =750 – 63 = 637 mm
Tulangan tarik AKi = A1 + A2 = 2659,58 mm²

KELOMPOK 3
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA PERENCANAN STRUKTUR GEDUNG 2018

Tulangan tekan AKa = A3 + A4 +A5 = 3419,46 mm²


600 × AKa' - AKi × fy 600 × 3419,46-2659,58 × 360
p= = = 39,610 mm2
1,7 × fc' × h 1,7 × 20 × 750
600 × β1 - AKa × ds' 600 × 0,85 -3419,46 ×63
q= = = 7954,19003 mm2
0,85 × fc' × h 0,85 × 20 × 750

a = √p2 + q – p = √39,7822 +8617,0392 – 39,782 = 57,977 mm


a - β1 x ds'
fs' = 600 ( ) = 45,811 MPa
a
Mnc = 0,85.fc’.a.b.(d-a/2)
= 486896595,7 Nmm = 486,896 kNm
Mns = As tarik x fs’ (d - ds)
= 2659,58 × (637) ( 687-63 )
= 69934389,3 Nmm = 699,343 kNm
Mn = Mnc + Mns
= 486,896 +699,343
= 556,83 kNm
Nilai kuat rencana :
Ø = 0,65  ØMn = 0,65 x 556,83 = 361,94 kNm
Ø = 0,8  ØMn = 0,8 x 556,83 = 445,4648 kNm

Tabel 7.6 Nilai Pn dan Mn

KELOMPOK 3
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA PERENCANAN STRUKTUR GEDUNG 2018

Rasio Tulangan 1% Rasio Tulangan 1% Rencana (Mr) Rasio Tulangan 1% Nominal


Jenis Tinjauan
Q R P(kN) Mr(kNm) P(kN) Mn
Beban sentris QD 0 7174,30987 0 11037,3998 0
dan Qmaks 0 0 0
Beton tekan
menentukan c = 0,211390875 0,09194583 2232,816 631,2656 3435,101716 971,1778326
200 mm

Kondisi Balance,
0,250017747 0,088205944 2640,812453 605,5889 4062,788389 931,6752883
c=186 mm

Tulangan Tarik
menentukan, c= 0,205059538 0,089645614 2165,941375 615,4732 3332,2175 946,881794
150 mm

Beban Pn = 0 0 0
Ø = 0,65 361,9401 556,830985
Ø = 0,8 445,4648

Diagram Uniaksial
momen rencana momen nominal momen x momen y

13000
12000
11000
10000
9000
8000
PN (KN)

7000
6000
5000
4000
3000
2000
1000
0
0 100 200 300 400 500 600 700 800 900 1000 1100 1200 1300 1400 1500
MN (KNM)

Grafik 7.1 Grafik Diagram Interaksi Kolom (uniaksial)

KELOMPOK 3
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA PERENCANAN STRUKTUR GEDUNG 2018

Diagram Biaksial Arah X


momen rencana momen nominal momen x
momen y Series5 Series6
12000
11000
10000
9000
8000
7000
PN (KN)

6000
5000
4000
3000
2000
1000
0
-1100
-1000
-900-800-700-600-500-400-300-200-100 0 1002003004005006007008009001000
1100
MN (KNM)

Grafik 7.2 Grafik Diagram Interaksi Kolom (biaksial arah x)

Diagram Biaksial Arah Y


momen rencana momen nominal momen x
momen y Series5 Series6
12000
11000
10000
9000
8000
7000
PN (KN)

6000
5000
4000
3000
2000
1000
0
-1100
-1000
-900-800-700-600-500-400-300-200-100 0 1002003004005006007008009001000
1100
MN (KNM)

Grafik 7.3 Grafik Diagram Interaksi Kolom (biaksial arah y)

16. Perencanaan Kolom Kuat Balok Lemah


a. Momen positif tumpuan balok
B1
KELOMPOK 3
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA PERENCANAN STRUKTUR GEDUNG 2018

Data :
As = 1983,695 mm2
Fy = 390 Mpa
Fc = 20 Mpa
b = 700 mm
d = 660 mm
1,25 x As x fy
apr =
0,85 x fc x b
1,25 x 1983,695 x 390
=
0,85 x 20 x700
967051,313
=
11900
= 81,265 mm
apr
Mpr = 1,25 x As x fy (d- )
2
81,265
= 1,25 x 1983,695 x 390 (660 – )
2
= 598,960 kNm
b. Momen negatif tumpuan balok
B1
Data :
As = 4534 mm2
Fy = 390 Mpa
Fc = 20 Mpa
b = 700 mm
d = 610 mm
1,25 x As x fy
apr =
0,85 x fc x b
1,25 x 4534 x 390
=
0,85 x 20 x700
2210325
=
11900
= 185,7416 mm

KELOMPOK 3
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA PERENCANAN STRUKTUR GEDUNG 2018

apr
Mpr = 1,25 x As x fy (d- )
2
185,7416
= 1,25 x 4534 x 390 (610 – )
2
= 1143,024 kNm
c. Momen pada kolom
∑Mnb kolom 1 = 1839,73292 kNm
d. Faktor reduksi
ᴓkolom = 0,65
ᴓbalok = 0,9
e. Kolom kuat balok lemah
∑Mnb kolom > 6/5 ∑Mgbalok
1839,73292 598,960 +1143,024
( )> 6/5 ( )
0,65 0,9
2830,358 kNm >2322,6 kNm .....OK (Strong Coloum Weak Beam terpenuhi).

17. Kolom Biaksial


Selain kemampuan penampang kolom, dalam merancang kolom juga perlu
diperhatikan terhadap kemampuan kolom dalam menahan beban secara
biaksial. Kolom harus dapat menahan beban pada arah sumbu x dan juga
kearah sumbu y. Pada SNI 2847-2013 tidak dijelaskan secara mendetail
bagaimana melakukan pengecekan kolom terhadap beban biaksial, sehingga
dalam pembahasan ini dilakukan pengecekan kolom terhadap beban secara
biaksial menggunakan metode Bresler.
Menentukan ϕ.
Sesuai SNI 2847-2013 Pasal 9.3.3.2, untuk komponen struktur beton
bertulang, nilai Ø untuk lentur bernilai 0,65 dan boleh ditingkatkan secara linier
menjadi 0,9 seiring dengan berkurangnya nilai ϕPndari nilai terkecil antara 0,1
fc’Ag ke nol. Pada kolom tinjauan, kolom mendapatkan Pu sebesar 4604,16 kN
yang nilainya > 0,1 fc’Ag,sehingga disimpulkan nilai ϕ pada kolom tinjauan
untuk Pu sebesar 4604,16 adalah 0,65.
Dari diagram interaksi, pada sumbuϕPn= Pu = 4604,16 kN, diperoleh ϕMn
= 556,234 kNm nilai ini untuk kedua arah baik Mox maupun Moy karena

KELOMPOK 3
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA PERENCANAN STRUKTUR GEDUNG 2018

dimensi kolom pada arah lebar dan tinggi sama. Apabila berbda, diperlukan
perhitungan Mox dan Moy masing – masing untuk perhitungan selanjutnya.
Untuk mendapatkan koefisien α, Bresler mengkaitkannya dengan gaya aksial
yang terjadi dan aksial ultimit konsentrik seperti Tabel 3.16 atau melalui grafik
pada Gambar 3.15. Namun demikian Bresler menyarankan untuk kolom
tampang bujur sangkar dapat diambil α = 1,5 sampai 2,0 dan untuk tampang 4
persegi panjang dapat diambil α = 1,5.
Sebelum menghitung kolom biaksial berdasarkan Bresler, perlu menghitung
P0 yang nantinya digunakan untuk mendapatkan koefisien Bresler.
Perhitungannya adalah sebagai berikut.
P0 = ϕ x (Pu x 0,85 x f'cx (b x h – Ast) + Ast x fy)
P0 = 0,65(4604,16. 0,85 x 20 x (750 x 750 – 6079,04) +6079,04 x 390)
P0 = 28309995992 Nmm = 28309,99599 kNmm
Pu / P0 = 4604,15/28309,99599 = 0,163 mm
Pada kasus ini, Pu = 4604,16 kN
Didapatkan koefisien bresler α sesuai tabel sebesar = 1,0 Namun demikian
Bresler menyarankan untuk kolom tampang bujur sangkar dapat diambil α= 1,5
sampai 2,0 dan untuk tampang 4-pp dapat diambil α = 2,0
α
Mux α Muy
( ) + ( ) ≤1
M0x M0y
556,23 2,0 50,819 2,0
( ) + ( ) ≤1
381,582 381,582
= 0,227 + 0,723
= 0,949 ≤ 1 (AMAN)

14. Tulangan Geser/Begel


SNI 03-2847-13 Pasal 21.6.4.4

Total sengkang tidak boleh kurang dari persamaan berikut AgAch


shcfc’ Ag
Ash = 0,3(
fyh
) (A -1)dan
ch

0,09shcfc’
Ash =
fyh

KELOMPOK 3
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA PERENCANAN STRUKTUR GEDUNG 2018

Dicoba tulangan sengkang tertutup (hoop) dengan diameter 12 mm


hc = b– 2 x (40 + 12/2)
= 750 -2 x (40 +12/2)
= 658 mm
hx = 2/3. hc
=2/3.658
= 438,667mm
Ach = (b-2 x 40) x (b-2 x 40)
= (750 – 2 x 40) x (750 – 2 x 40)
= 448900 mm2
Ash Shcfc′ Ag 658 x 20 750 x 750
( ) = 0,3( )( − 1) = 0,3( )( -1)
s fyh Ach 390 448900
= 2,562 mm2/mm
0,09Shcfc'
Ash =( )
fyh
0,09. 658. 20
=( )
390
= 3,037 mm2/mm
Tumpuan
SNI 03-2847-13 Pasal 21.6.4.3
Jarak sengkang maksimum ditentukan berdasarkan nilai terkecil dari ketentuan
berikut:
a. ¼ dimensi kolom terkecil = ¼ x 750 = 187,5 mm
b. 6 kali diameter tulangan longitudinal = 6 x 22 = 132 mm
750-hx
c. sx= 100 + ( ) = 203,778 mm
3
d. sx tidak lebih dari 100 mm dan tidak perlu diambil kurang dari 100 mm
maka, smax = 100 mm
Diambil s = 100 mm
Luas tulangan minimum
Ash = 2,562 x s= 256,178 mm2
Ash = 3,037 x s = 303,692 mm2
Maka luas tulangan minimum Ashadalah 256,178 mm2
KELOMPOK 3
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA PERENCANAN STRUKTUR GEDUNG 2018

Dicoba tulangan sengkang tertutup (hoop) D12 dan cross tie2D12


Luas sengkang yang terpasang
a. Luas hoopD12 =1 x 0,25 x 3,14 x 122 = 113,04 mm2
b. Luas cross tie 1D12 = 2 x 0,25 x 3,14 x 122= 226,08 mm2 +
Luas total, Ash = 339,12 mm2
Luas sengkang yang terpasang melebihi luas sengkang minimum
(339,12>256,178 mm2).....Memenuhi!

SNI 03-2847-13 Pasal 21.6.4.1


Sengkang yang memenuhi Pasal 21.6.4.4 diperlukan sepanjang lo dari ujung
kolom.
Panjang lo ditentukan berdasarkan ketentuan berikut:
a. Tinggi elemen struktur (di joint) = 750 mm
b. 1/6 tinggi kolom bersih = 1/6 x 3200 = 533,333 mm
c. 550 mm
Ditetapkan lo = 550 mm
SNI 03-2847-13 Pasal 21.6.4.5
Pada daerah tinggi kolom di luar daerah lo, spasi sengkang diperbolehkan
diperbesar sesuai ketentuan berikut:
a. 187,5 mm
b. 6 x diameter tulangan longitudinal = 132 mm
Ditetapkan spasi sengkang pada daerah di luar lo = 150 mm
s = 150 mm

Perhitungan Kuat Geser


SNI 03-2847-13 Pasal 21.6.5
Gaya geser rencana, Ve ditentukan dengan memperhitungkan gaya-gaya
maksimum yang terjadi di muka joint balok-kolom. Gaya geser rencana Ve tidak
boleh lebih kecil dari geser terfaktor dari geser terfaktor hasil perhitungan
analisis struktur.
Perhitungan gaya geser berdasarkan gaya maksimum di muka joint
Mpr balok atas (balok induk 700 x 400)

KELOMPOK 3
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA PERENCANAN STRUKTUR GEDUNG 2018

Mpr balok atas = Mpr Tump balok Momen Negatif + Mpr Tump balok Momen Positif
= 654,119+ 327,06
= 981,179 kNm
Mprbalok bawah (balok 700x350)
Mpr balok bawah = 550,19 + 275,095
= 825,285 kNm
DF = 0,5 (faktor distribusi momen atas dan bawah kolom)
Mpr balok atas DF+ Mpr balok bawah DF
Vsway = lu
490,5895+ 412,6425
=( )
3,2
= 282,26 kN
Gaya geser terfaktor hasil analisis struktur Vu adalah 159,47 kN
Maka ditetapkan gaya geser rencana Ve sebesar 282,26 kN
SNI 03-2847-13 Pasal 21.6.5.2
Pada daerah sepanjang lo, gaya geser beton dianggap nol.
Jika Ve lebih besar daripada ½ kuat geser perlu dan gaya aksial terfaktor tidak
melebihi 0,1Agfc’
Vc dihitung sesuai dengan Pasal 11.2.1.2 sebagai berikut.
Nu
Vc = 0,17(1+
14Ag
)λ x √fc’ x b x d

3683328
Vc = 0,17(1+ )1 x √20 x 750 x 687
14 x750 x 750
Vc = 574,945093 kN
½ Ø Vc = ½ x 0,75 x 574,945093
= 215,60441 kN
Ve = 282,26 > 215,60441
0,1Agfc' = 0,1 x 750 x 750 x 20 x 10-3
= 1125 < 3683,328 ...(Tidak Memenuhi).
Ketentuan pasal 21.6.5.2 tidak memenuhi Maka Vc tidak dianggap nol.
Ketentuan Pasal 21.6.5.2 tidak terpenuhi, sehingga Vc tidak dianggap nol.
Vcdihitung sesuai dengan Pasal 11.4.7.2 dan Vn sesuai dengan Pasal 11.1.1
sebagai berikut

KELOMPOK 3
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA PERENCANAN STRUKTUR GEDUNG 2018

Vs = (Av x fy x d)/s
= (339,12x 390 x 687) / 100
= 908,604 kN
ØVn = ɸ (Vc+Vs)
= 0,75 (574,945 + 908,604)
= 1112,66198 kN
ØVn >VU
1112,66198 Kn > 159,47 kN....(OK)
Pada daerah di luar lo,
Vs = (Av x fy x d)/s
= (339,12 x 390 x 687) / 150
= 420,650 kN
ØVn = ɸ (Vc+Vs)
= 0,75(574,945 + 420,650)
= 746,696 kN
ØVn >VU
746,696 kN >159,47 kN....(OK)

Penyaluran
SNI 2847 2013 Pasal 12.3
Penyaluran batang tulangan ulir dalam kondisi tekan
Penjang penyaluran tidak boleh kurang dari 200 mm.
0,24 fy 0,24 x 390
ld = x db = x 12= 251,155 = 300 mm
√fc' √20
ld = 0,043 fy x db = 0,043 x 390 x 12= 201,24 = 250 mm
diambil yang terbesar yaitu 300 mm

KELOMPOK 3
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA PERENCANAN STRUKTUR GEDUNG 2018

Gambar 7.3 Detail Kolom Fondasi

Gambar 7.4 Detail Kolom Lantai 1

KELOMPOK 3
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA PERENCANAN STRUKTUR GEDUNG 2018

Gambar 7.5 Detail Kolom Lantai 2

Gambar 7.6 Detail Kolom Lantai 3

KELOMPOK 3
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA PERENCANAN STRUKTUR GEDUNG 2018

Gambar 7.7 Detail Kolom Lantai 4

Gambar 7.8 Detail Kolom Lantai 5

Tabel 7.7 Kesimpulan Rekapitulasi

KELOMPOK 3
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA PERENCANAN STRUKTUR GEDUNG 2018

KELOMPOK 3

Anda mungkin juga menyukai