Anda di halaman 1dari 19

51

BAB III
TINJAUAN KASUS

A. Gambarann Umum Lokasi Pengambilan Kasus


Kampung Atapo merupakan salah satu dari enam kampung di

Kokonao Distrik Mimika Barat yang memiliki jumlah penduduk 204 jiwa dan

terdiri atas 44 kepala keluarga dan terdapat 4 RT di Kampung Atapo.


Berdasarkan letak Geografis secara umum gambaran Kampung Atapo

Distrik Mimika Barat sebagai berikut:


Batas Kampung Sebelah Utara : Jaya Wijaya
Batas Kampung Sebelah Timur : Pantai Kekwa
Batas Kampung Sebelah Selatan : Laut Arafura
Batas Kampung Sebelah Barat : Kampung Kiura
Fasilitas agama yang ada di kampung kokonao Distrik Mimika Timur

terdiri dari 2 Gereja dan 1 Masjid. Fasilitas pendidikan formal terdiri dari 1

taman kanak-kanak, 1 sekolah dasar, 1 sekolah menengah pertama dan 1

sekolah menengah atas. Pelayanan yang melayani pemeriksaan kesehatan dan

imunisasi di kokonao adalah puskesmas.

B. Data Umum Keluarga


1. Identitas Kepala Keluarga
a. Nama kepala keluarga : Tn.G
b. Jenis kelamin : Laki-laki
c. Umur : 48 tahun
d. Alamat : Kampung Atapo
e. Pekerjaan kepala keluarga : Nelayan
f. Pendidikan kepala keluarga : SD
g. Agama : Katolik
h. Suku : Kamoro
i. Tanggal pengkajian : 27 Mei 2016

2. Daftar anggota keluarga

Table 3.1 Daftar Anggota Keluarga


No. Nama Umur Jenis kelamin Hubungan Pendidikan
52

dengan KK
1. Tn. Gabriel Matamoa 48 tahun Laki-laki Suami SD

2. Ny. Magdalena yare’ 45 tahun Perempuan Istri SD

3. Tn. Pilipus Matamoa 25 tahun Laki-laki Anak SD

4. Tn. Antonius Matamoa 23 tahun Laki-laki Anak SD

5. Ny.Margareth matamoa 17 tahun Perempuan Anak SD

6. An. Berlinda Matamoa 10 tahun Perempuan Anak SD

1. Struktur imunisasi anggota keluarga(Balita)


Dalam keluarga Tn.G tidak memiliki anak dibawah umur 5 tahun.

2. Genogram

Gambar 3.1
Geogram keluarga Tn.G
keterangan
= Laki-laki meninggal
= Perempuan meninggal
= Laki-laki
= perempuan
= Garis keturunan
--------- = Tinggal serumah
= Pasien
Tn.G mengatakan bahwa didalam keluarganya memiliki penyakit

menular yaitu TBC. Saudara Tn.G semua sudah meninggal dan 4 diantaranya

meninggal karena penyakit ini. Tn.G mempunyai 4 anak. Anak pertama yaitu
53

Tn.P, anak kedua yaitu Tn.A dan anak ketiga yaitu Ny.M sudah berkeluarga

dan masing-masing tinggal di rumah sendiri. Sekarang anak Tn.G yang

pertama dan kedua juga mengalami penyakit TBC, Tn.G dan Ny.M tinggal

serumah dengan anak yang paling bungsu.


3. Tipe keluarga
Tipe kelurga Tn.G adalah keluarga inti karena hanya terdiri dari ayah, ibu

dan anak
a. Status sosial ekonomi
Tn.G memiliki penghasilan setiap bulan Rp 3.500.000.00

sedangkan Ny.M memiliki penghasilan tidak menentu, terkadang

Ny.M setiap bulan mendapatkan penghasilan Rp.100.000-200.000.

pengeluaran keluarga Tn.G per bulan sebanyak kurang lebih 1 juta

untuk membeli bensin yang dipergunakan untuk menyalakan lampu.

Keluarga mengatakan bahwa penghasilan tersebut serta pengeluaran

per bulan masih dirasakan cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-

hari. Keluarga Tn.G mnengalokasikan penghasilan tersebut agar dapat

digunakan anaknya untuk sekolah.


b. Aktifitas rekreasi keluarga
Keluarga Tn.G melakukan rekreasi ke pantai Kekwa 1 kali

dalam sebulan. Hal tersebut dilakukan agar hubungan dalam kelurga

terus berjalan dengan baik.

4. Riwayat perkembangan keluarga


a. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Saat ini keluarga Tn.G berada pada tahap keluarga dengan

anak usia sekolah. Sekarang Tn.G dan Ny.M tinggal bersama anak

yang paling bungsu berumur 10 tahun.


b. Tahap peluarga yang belum terpenuhi
54

Tidak ada tahap keluarga yang yang belum dilalui oleh

keluarga Tn.G karena An.M selalu bermain dengan teman sebayanya,

dan menghabiskan waktunya disekolah 6-7 jam, kegiatan yang selalu

diikuti An.M adalah kegiatan olaragah serta diwaktu luang An.M

selalu mengahabiskan waktu bersama teman dan keluargnya.


c. Riwayat kesehatan keluarga
Riwayat masing-masing anggota keluarga adalah sebagai berikut:
1) Kepala keluarga: Tn.G mengatakan saat ini menderita penyakit

TBC, Tn.G sudah minum obat program OAT selama 1 bulan.

Tn.G mengatakan batuk disertai lendir dan terkadang batuk dan

bersin tanpa menutup mulut dan sering buang ludah disembarang

tempat.
2) Istri: Ny.M sudah lama menderita penyakit Magh dan bila

terlambat makan, Ny.M akan merasakan nyeri pada bagian

ulu hati.
3) Anak: Ny.M mengatakan anaknya sering mengalami batuk pilek.

5. Keadaan lingkungan
Lingkungan disekitar rumah keluarga Tn.G tampak bersih, tidak ada

sampah yang berserakan karena setiap pagi Ny.M selalu membersikan

halaman sekitar rumah. Rumah keluarga Tn.G berdekatan dengan

masyarakat lainnya.
6. Status sosial ekonomi
a. Karakteristik rumah
Tipe rumah keluarga Tn.G adalah rumah panggung atau rumah

kayu dengan jumlah 2 kamar tidur dan 1 kamar mandi namun

sekarang di fungsikan sebagai gudang dan 1 ruang tamu sekaligus

ruang keluarga. Dapur berada dibelakang rumah, kamar mandi atau

WC berada diluar rumah. Keadaan WC milik keluarga Tn.G terbuat


55

dari kayu dengan jenis cemplung. Jumlah jendela 7 namun yang

sering dibuka setiap hari hanya 3 ventilasi. Peletakan perabot rumah

tangga tersusun dengan rapi. Lantai di rumah keluarga Tn.G terbuat

dari kayu dan dilapisi karpet namun sering berpasir. Pembuangan

sampah dibuang langsung ke kali namun terkadang dibakar, jarak

antara WC dan sumber air lebih dari 5 meter, sumber air minum dan

masak adalah sumur pompa. Keadaan air tidak berwarna, tidak

berasa,tidak ada endapan dan tidak berbau. Pencahayaan pada siang

dan malam hari terang.

U
Kamar I Gudang
T B

Kamar II WC
Ruang keluarga

Gambar 3.2 Denah Rumah


Dapur

Keterangan:
: Pintu
: Jendela

b. Karakteristik tetangga dan komunitas RW


56

Tetangga keluarga Tn.G ramah dan baik. Keluarga tinggal

diwilayah di mana perumahan jarak rumah dengan rumah yang

lainnya berdekatan. Penduduk setempat mempunyai kesepakatan

apabila ada warga baru harus malapor pada RT/RW dan kepala

kampung. Setiap hari jumat masyarakat dikampung atapo

mengadakan gotong royong untuk kerja bakti membersihkan wilayah

kampung. Tetangga keluarga Tn.G terdiri dari 1 suku yaitu suku

kamoro dan setiap hari keluarga dan tetangga berkomunikasi dalam

bahasa Indonesia dan bahasa daerah. Rata-rata pekerjaan tetangga

Tn.G adalah nelayan.


c. Mobilitas geografi keluarga
Waktu Tn.G dan Ny. M menikah awalnya mereka tinggal

dikampung kiura, namun pada saat Tn.G diangkat sebagai kepala

kampung mereka pindah ke kampung atapo, dimana kampung atapo

merupakan kampung yang baru dan Tn.G sekarang adalah kepala

kampung atapo. Sampai sekarang keluarga Tn.G sudah menetap dan

tidak pernah pindah rumah.


d. Perkumpulan keluarga dan interaksi antar masyarakat
Anak Tn.G sepakat berkumpul bersama pada saat ada waktu

kosong sambil bercerita di rumah Tn.G. Tempat perkumpulan

masyarakat dikampung atapo adalah balai desa, mereka berkumpul

bersama dalam membahas sebuah persoalan dan mencari jalan keluar

atau solusi secara kekeluargaan. Ny.M biasa berkumpul dengan ibu-

ibu PKK karena Ny.M juga adalah Ibu kader.


e. Sistem pendukung keluarga
57

Tn.G dan Ny.M tinggal bersama anaknya yang bungsu. Anak

pertama, kedua dan ketiga tinggal disamping rumah keluarga.

Menurut Ny.M tinggal didekat rumah anak-anaknya dirasakan sangat

membantu karena apabila Tn.G dan Ny.M dalam keadaan sakit,

anaknya datang untuk merawat keluarga. Ketika Tn.G ataupun Ny.M

memiliki masalah anak-anaknya selalu memberikan semangat dan

mencarikan jalan keluar.


7. Struktur keluarga
a. Pola komunikasi keluarga
Keluarga Tn.G saling terbuka satu sama lain. Dalam kegiatan

apabila Tn.G dan Ny.M memiliki masalah di diskusikan bersama.

Semua anggota keluarga bebas menyatakan pendapat tetapi yang

mengambil keputusan adalah Tn.G selaku kepala keluarga. Namun

pengambilan keputusan tersebut didahului dengan cara diskusi untuk

menghasilkan dan membuat solusi yang tepat.


b. Struktur kekuatan keluarga
Keluarga Tn.G dan Ny.M saling menghargai, saling

mendukung dan saling membantu. Tn.G dan Ny.M mampu dalam

merawat diri sendiri dam mampu memenuhi kebutuhan sehari-hari.

An.B masih dalam usia sekolah sehingga untuk pemenuhan kebutuhan

sehari-hari dibantu oleh orang tuanya dan apabila sedang sakit dirawat

oleh Tn.G dan Ny.M.


c. Struktur peran
1). Tn.G adalah kepala keluarga yang mengambi keputusan dalam

keluarga dan mencari nafkah untuk istri dan anaknya. Tn.G juga

merupakan kepala kampung Atapo yang berperan dalam


58

memimpin masyarakat. Apabila Tn.G dirumah selalu membantu

istrinya dalam mengasuh anak.


2). Ny.M adalah sorang ibu rumah tangga, ia juga membantu

suaminya dalam mencari nafkah. Ny.M berperan dalam merawat

anaknya yang masih dalam bangku sekolah. Ny.M juga adalah ibu

kader dikampung Atapo yang membantu dalam menimbang anak

dalam kegiatan posyandu.


3). An.B adalah anak yang masih dalam bangku sekolah dan

membantu ibunya bekerja di rumah contohnya cuci piring dan

menyapu.
d. Nilai dan norma agama
Keluarga Tn.G menerapkan aturan sesuai dengan norma

agama katolik dan berharap agar anaknya dapat menjadi anak yang

taat dalam menjalankan agama. Keluarga Tn.G rajin dalam mengikuti

ibadah baik di gereja maupun ibadah lainnya. Ketika Keluarga dalam

keadaan sakit mereka selalu berdoa kepada Tuhan agar mereka

diberikan kesembuhan dan kekuatan.


8. Fungi keluarga
a. Fungsi afektif
Keluarga Tn.G hidup dalam kerukunan, mereka saling

mengasihi, memberikan perhatian dan kasih sayang satu dengan yang

lain. Tn.G selalu mendukung apa yang dilakukan oleh istrinya sesuai

dengan norma dan etika. Ny.M juga selalu mendukung apa yang

dilakukan oleh suaminya selaku kepala kampung. Tn.G dan Ny.M

memberikan perhatian kepada anaknya yang masih dalam bangku

sekolah. Tn.G dan Ny.M tinggal berdekatan dengan anak-anaknya


59

sehingga ketika sakit Ny.M dan Tn.G dirawat oleh anak-anaknya dan

dibawah ke puskesmas.
b. Fungsi sosial
Interaksi antara keluarga dan masyarakat lain sangat baik.

Anak Tn.G yang masih dalam bangku sekolah setiap hari bermain

dengan teman-temannya. Tn.G selalu memberikan nasehat kepada

warga atau masyarakat. Masing-masing anggota keluarga menerapkan

etika dan sopan santun dalam berperilaku.


c. Fungsi perawatan keluarga
Sebelum sakit Tn.G selalu merokok namun sekarang Tn.G

sudah berhenti merokok. Tn.G mengatakan bahwa dirinya sekarang

mengalami penyakit TBC dan sudah meminum obat OAT selama satu

bulan, 1 tahun yang lalu Tn.G mengalami muntah darah, keringat

dimalam hari namun tidak segera memeriksakan ke dokter. Setelah

dirasakan badannya semakin kurus maka Tn.G pergi berobat ke

puskesmas kokonao. Pada saat pengkajia Tn.G mengatakan batuk

disertai lendir atau dahak selama 1 minggu, Ny.M mengatakan

terkadang suaminya buang ludah disembarang tempat, batuk dan

bersin tanpa menutup mulut. Ny.M mengatakan tidak mengetahui

tentang penyakit yang dialami suaminya dan tidak mengerti tentang

perawatan yang harus dilakukan karena Tn.G selalu mengalami batuk

berlendir. Keluarga sering bertanya-tanya tentang penyakit yang

dialami oleh kepala keluarga.kepada perawat. Tn.G mengatakan berat

badannya sebelum sakit 72 Kg dan sekarang sudah sangat menurun.

Tn.G mengatakan tidak nafsu makan, keluarga mengatakan Tn.G


60

hanya makan setengah piring, wajah pasien tampak pucat dan tampak

lemah. Keluarga mengatakan memberikan makanan seadanya atau

menu makanan yang ada dimasak untuk semua.


d. Fungsi reproduksi
Tn.G dan Ny.M mempunyai 4 orang anak dan mengatakan

sudah tidak akan menambah anak, tetapi tidak mengkuti program KB.
e. Fungsi ekonomi
Tn.G dan Ny.M saling membantu dalam mencari nafkah untuk

keluarga. Penghasilan yang didapat setiap bulannya dirasakan cukup

untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, dan dari hasil tersebut

dialokasikan untuk kebutuhan anak ke depannya. An.B juga sering

menabung uang bila diberikan oleh orang tuanya ke Bank.

9. Stress dan koping keluarga


a. Stressor yang dimiliki (jangka pendek dan jangka panjang)
Keluarga mengatakan bahwa selama 6 bulan terakhir Tn.G

serinh muntah darah, tidak ada nafsu makan, Tn.G sedang mengikuti

program obat OAT, keluarga berharap agar Tn.G dapat segera sembuh.

Keluarga mengatakan bahwa An.B masih didalam bangku sekolah dan

keluarga berharap agar anaknya tidak putus sekolah dan melanjutkan

ke jenjang yang lebih tinggi


b. Kemampuan keluarga berespon terhadap masalah
Jika ada masalah didalam keluarga, maka keluarga bersama

membicarakan masalah tersebut dan bersama mencari jalan keluarnya.


c. Strategi koping
Tn.G mengatakan jika ada masalah selalu di diskusikan

bersama istrinya, sehingga didapat jalan penyelesaian yang baik dan

dapat menyelesaikan masalah dengan cepat.


d. Strategi adaptasi disfungsional
61

Dari hasil pengkajian tidak didapatkan cara-cara keluarga

mengatasi masalah secara Maladaptif.

10. PEMERIKSAAN FISIK

Tabel 3.2 Pemeriksaan fisik

No. Nama anggota keluarga


Variable
Tn. G Ny. M An. B

1. Kepala Inspeksi: Inspeksi: Inspeksi:


Rambut tampak Keadaan kulit Rambut tampak
hitam, tidak ada kepala tampak hitam, rambut
kutu,dan tidak ada bersih, rambut tampak keriting,
ketombe. tampak keriting, tidak ada kutu, dan
warna rambut tidak ada ketombe.
Palpasi: tampak hitam, dan Palpasi:
Tidak teraba adanya tidak ada ketombe. Tidak ada benjolan
benjolan dan nyeri Palpasi: dan nyeri tekan.
tekan, tekstur rambut Tidak teraba ada
teraba kasar benjolan dan nyeri
tekan.
2. Tanda-tanda vital TD: 130/80 mmHg TD: 110/70mmHg TD:
N : 86 x/menit N : 78x/menit N : 96x/menir
R : 22x/ menit R : 20x/menit R : 22x/menit
S : 36,40C S : 36,0C S : 36,80C

3. BB/TB BB= 49 Kg BB= 57 Kg BB= 23 Kg


TB= 176 cm TB= 157 cm TB= 84 cm

4. Mata Inspeksi: Inspeksi: Inspeksi:


Konjungtiva merah Konjungtiva merah Konjungtiva an-
muda, sclera tampak muda/An anemis, anemis, sclera
berwarna kuning, sclera tampak tampak putih,
tidak ada edema kuning, posisi mata reaksi terhadap
palpebra, posisi mata simetris, tidak ada mata positif, posisi
semetris, gerakan edema palpebra dan mata simetris,
bola mata mengikuti gerakan mata gerakan bola mata
arah/petunjuk. mengikuti arah atau mengikuti arah atau
petunjuk. petunjuk.
Palpasi:
Tidak teraba adanya Palpasi: Palpasi:
62

massa, tidak ada Tidak teraba adanya Tidak teraba adanya


nyeri tekan. massa, tidak ada massa, tidak ada
nyeri tekan. nyeri tekan.

5. Hidung Inspeksi: Inspeksi: Inspeksi:


Hidung tampak Hidung tampak Hidung tampak
mancung, tampak mancung, tampak mancung, tampak
simetris kiri dan simetris, tidak ada simetris kiri dan
kanan, tidak ada secret atau cairan, kanan, terdapat
secret atau cairan dan tidak ada polip. adanya secre, tidak
dan tidak ada polip. Septum berada ada polip dan
Septum lurus dan ditengah/ lurus. septum lurus atau
berada ditengah. berada ditengah.
Palpasi: Palpasi: Palpasi:
Tidak ada nyeri tekan Tidak ada nyeri tekan Tidak ada nyeri
dan tidak ada massa. dan tidak ada massa. tekan dan tidak ada
massa.

6. Mulut Inspeksi: Inspeksi: Inspeksi:


Gigi tampak bersih, Gigi tampak bersih, Gusi tampak
Gusi tampak Bibir tampak lembab berwarna merah
berwarna merah atau tidak pucat, muda, lidah tampak
muda, lidah tampak lidah tampak bersih, bersih, bibir tampak
bersih, bibir pasien gusi tampak lembab dan gigi
tampak tidak pucat. berwarna merah tampak bersih.
muda.
7. Leher Inspeksi: Inspeksi: Inspeksi:
Tampak tidak ada Tampak tidak ada Tampak tidak ada
pembesaran kelenjar pembesaran kelenjar pembesaran
tyroid. Tidak ada tyroid dan tidak ada kelenjar tyroid.
kaku kuduk. kaku kuduk Palpasi:
Palpasi: Palpasi: Tidak ada massa,
Tidak ada massa, Tidak ada massa, tidak teraba adanya
tidak teraba adanya tidak teraba adanya benjolan, tidak
benjolan, tidak teraba benjolan, tidak teraba teraba adanya
adanya pembesaran adanya pembesaran pembesaran
kelenjar tyroi kelenjar tyroid. kelenjar tyroid.
63

8. Dada Inspeksi: Inspeksi: Inseksi:


Bentuk dada tampak Bentuk dada tampak Bentuk dada
simetris, irama simetris, irama tampak simetris kiri
pernapasan tampak pernafasan teratur, dan kanan, tidak
teratur, ictus cordis tidak tampak adanya tampak adanya otot
tidak terlihat, tampak ictus cordis, tidak bantu pernafasan,
tidak menggunakan tampak ekspansi tidak tampak
otot bantu dada. adanya ictus cordis,
pernafasan. irama pernapasan
teratur.
Palpasi: Palpasi:
Palpasi: Tidak terdapat nyeri Tidak teraba massa,
Tidak terdapat massa tekan. Tidak ada tidak teraba
dan nyeri tekan. massa dan benjolan. benjolan, tidak
Perkusi: Perkusi: terdapat nyeri
Redup suara perkusi normal tekan.
Auskultasi : (sonor) Perkusi:
Suara nafas ronchi Auskultasi: Suara perkusi
Suara nafas vesikuler normal (sonor)
(normal), tidak Auskultasi:
terdengar suara nafas Terdengaar suara
tambahan. nafas ronchi.

9. Abdomen
Inspeksi: Inspeksi: Inspeksi:
Abdomen tampak Abdomen tampak Abdomen tampak
datar, tidak luka atau buncit, umbilicus datar, tidak tampak
lesi, umbilicus tidak tidak menonjol, tidak adanya jaringan
menonjol. ada luka atau lesi. parut.
Auskultasi: Auskultasi: Auskultasi
Peristatik usus Peristaltik usus Peristaltik usus
10/menit 12x/menit 8x/menit
Perkusi: Perkusi: Perkusi:
Suara perkusi normal Suara perkusi normal Suara perkusi
(timpani). (timpani). normal (timpani).
Palpasi: Palpasi: Palpasi:
Tidak ada benjolan Tidak ada benjolan Tidak ada benjolan
10. Tangan Tampak simetris kiri Tampak simetris kiri Tampak simetris
dan kanan, tidak ada dan kanan serta tidak kiri dan kanan serta
kelainan. ada kelainan. tidak ada kelainan.

11. Kaki Tampak simetris kiri Tampak simetris kiri Tampak simetris
dan kanan dan tidak dan kanan dan tidak kiri dan kanan ,dan
ada edema ada edema. tidak ada edema.
12. Keadaan umum
Kurang baik Baik Baik
64

11. HARAPAN KELUARGA


Keluarga mengatakan sangat senang dengan kehadiran perawat

dan berharap perawat dapat membantu menyelesaikan masalah batuk

berlendir yang dialami oleg Tn.G. Keluarga berharap agar tenaga

kesehatan dapat terus membantu masyarakat yang sakit dan keluarga juga

berharap agar semua keluarganya dapat sehat.


C. ANALISA DATA
Table 3.3 Analisa Data

No DATA ETIOLOGI MASALAH


1. Data subjektif Ketidakmampuan Ketidakefektifan
- Tn.G mengatakan keluarga bersihan jalan nafas
batuk disertai lendir merawat anggota pada Tn.G
sejak 1 minggu yang keluarga yang
lalu sakit
- Tn.G mengatakan
mengalami penyakit
TBC dan sedang
meminum obat
program OAT sudah
1 bulan.
- keluarga mengatakan
tidak mengetahui
perawatan tentang
penyakitnya yang
dialami oleh Tn. G
Data objektif:
- Pasien tampak batuk
disertai lender yang
kental
- Tampak keluarga
sering bertanya
tentang penyakit
yang dialami kepala
keluarga kepada
perawat saat
mengunjungi rumah.
- Terdengar suara
bunyi ronchi
- Hasil TTV
TD:130/80 mmHg
65

N :86x/menit
R : 22x/ menit
S :36,40C

2. Data subjektif: Ketidakmampuan Defisiensi


- Keluarga keluarga pengetahuan pada
mengatakan tidak mengenal keluarga Tn.G
mengetahui penyakit masalah
yang diderita oleh kesehatan
kepala keluarga.
- keluarga mengatakan
bahwa Tn.G batuk
disertai lender sejak
1 minggu yang lalu.
- Keluarga
mengatakan bahwa
Tn.G sering buanf
ludah disembarang
tempat dan batuk
serta bersin tanpa
menutup mulut.
Data objektif
- pasien tampak
bertanya-tanya
tentang penyakitnya
kepada perawat
- Tn. G tampak sering
byang ludah
disembarang tempat.
3. Data subjektif: Ketidakmampuan Ketidakseimbangan
- Tn.G mengatakan keluarga nutrisi kurang dari
tidak ada nafsu merawat anggota kebutuhan tubuh
makan yang sakit. pada Tn. G
- Keluarga
mengatakan bahwa
Tn.G hanya makan
setengah piring
ketika makan.
Data objektif
- Pasien tampak kurus
- Tn.G tampak tidak
nafsu makan
- Tn. G terlihat lemah
- BB sebelum sakit
66

72Kg
- BB sekarang= 49 Kg
- TTV
TD:130/80 mmHg
N :86x/menit
R : 22x/ menit
S :36,40C

D. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas pada Tn.G berhubungan dengan

ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan.


2. Defisiensi pengetahuan pada keluarga Tn.G berhubungan dengan

ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan.


3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada Tn.G

berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota

keluarga yang sakit.

E. PRIORITAS MASALAH
1. Ketidakefektifan Bersihan Jalan Nafas Pada Tn.G Berhubungan dengan

Ketidakmampuan Keluarga Mengenal Masalah Kesehatan.


Table 3.4 Skoring diagnosa I

NO Kriteria Skor Bobot Nilai Pembenaran


.
1. a. Sifat masalah Masalah ini bersifat
3 1 3/3x1= aktual karena Tn.G
Tidak/kurang sehat 1 mengeluh batuk-
batuk sudah 1
minggu. Jika tidak
ditangani segera
dapat
mengakibatkan
penyakit menjadi
lebih parah.
67

2. b. Kemungkinan masalah Pelayanan kesehatan


dapat diubah 2 2 2/2x2= dekat dari rumah dan
Dengan mudah 2 terjangkau, sehingga
ketika sakit (TBC)
yang dialami oleh
Tn.G dapat segera
diperiksakan.
3. c.Potensi masalah untuk dicegah Tn,G adalah
3. cukup 3 1 2/3x1= penderita TBC dan
2/3 sudah minum obat
OAT selama 1 bulan.
1. d.Menonjolnya masalah Keluarga merasa ada
4. Masalah berat harus segera di 2 2/2x1= masalah dan perlu
tangani 1 1 segera ditangani
karena sudah
merasakan gejala-
gejala penyakit.
Total skor = 4 2/3

2. Defisiensi pengetahuan pada keluarga Tn.G berhubungan dengan

ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan.


Table 3.5 skoring diagnosa 2

NO Kriteria Skor Bobot Nilai Pembenaran


.
1. a. Sifat masalah Merupakan masalah
3 1 3/3x1= aktual perlu di
Tidak/kurang sehat 1 intervensi segera jika
tidak maka dapat
tejadi penularan ke
anggota keluarga
yang lain.
2. b.Kemungkinan masalah Keluarga ingin
dapat diubah 1 2 1/2x2= mengetahui lebih
hanya sebagian 1 banyak lagi
pengetahuan tentang
pentakit TBC
4. c.Potensi masalah untuk dicegah Masalah sudah lama
68

3. cukup 3 1 2/3x1= dialami oleh


2/3 keluarga.

3. d.Menonjolnya masalah Keluarga menyadari


4. Masalah berat harus segera di 2 1 2/2x1= masalah yang sedang
tangani 1 dialami oleh Tn.G
dan perlu
penanganan lebih
lanjut.
Total skor = 3 2/3

3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan

dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggiota keluarga yang sakit.

Table 3.6 Skoring diagnosa 3

NO Kriteria Skor Bobot Nilai Pembenaran


.
1. a. Sifat masalah Merupakan masalah
tidak /kurang sehat 3 1 3/3x1= aktual dan prlu
intervensi segera
masalah dapat
teratasi

2. b.Kemungkinan masalah Keluarga siap


dapat diubah menerima informasi
Tinggi 2 2 2/2x2= dan mempunyai
2 minat agar nafsu
makan dapat
meningkat.
3. c.Potensi masalah untuk dicegah Masalah sudah
berlangsung lama
Sedang 2 1 2/3x1= dialami oleh Tn. G,
2/3 namun masalah
69

tersebut masih dapat


dicegah mengingat
antusias keluarga
dalam merawat Tn.
G
4. d. Menonjolnya masalah Keluarga menyadari
Ada Masalah tapi tidak perlu 1 1 1/2x1= masalah namun tidak
segera ditangani 1/2 perlu segera
ditangani.

Total skor = 4 1/3

Berdasarkan scoring prioritas masalah, diagnosa yang paling tinggi

yaitu:

1. Ketidakefektifan bersihan jalan napas pada Tn.G berhubungan

dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang

sakit.

2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada

Tn.G berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat

anggota keluarga yang sakit.

3. Defisiensi pengetahuan pada keluarga Tn.G berhubungan dengan

ketidakmampuan keluarga mengenal masalah.

Anda mungkin juga menyukai