Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PEDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seni adalah suatu ekspresi perasaan manusia yang memiliki unsur

keindahan dan diungkapkan melalui suatu media yang sifatnya nyata baik itu

dalam bentuk rupa, gerak, dan syair, serta dapat dirasakan oleh panca indera

manusia. Etimologi kata “seni” berasal dari bahsa Sansekerta sani yang berarti

pemujaan, atau pelayanan. Dalam bahasa Inggris “seni” disebut art yang berasal

dari bahasa Latin artem yang memiliki arti yang sama. Secara umum seni

dibedakan menurut indra penserapannya yaitu seni audiovisual, senivisual, dan

seniaudio. Seni audiovisual adalah seni yang diserap melalui indra penglihatan

dan pendengaran seperti seni tari, drama dan lain-lain. Seni visual adalah seni

yang diserap melalui indra penglihatan seperti seni rupa. Seni audio ialah seni

yang diserap melalui indra pendengaran seperti Musik.

Musik merupakan bagian dari seni, Musik adalah suara yang disusun

sedemikian rupa sehingga mengandung irama, melodi, dan keharmonisan,

terutama suara yang dihasilkan dari instrumen yang dapat menghasilkan bunyi-

bunyian. Menurut sejarahnya, istilah musik dikenal berasal dari bahasa Yunani

yaitu mousike, Hardjana (1963:6-7), yang artinya seni atau ilmu pengetahuan yang

dikuasai oleh para The Muses, yaitu Sembilan Dewi yang merupakan anak-anak

dari Dewa Zeus. Pada umumnya Dewi-Dewi tersebut digambarkan sebagai orang

yang bisa memainkan instrumen untuk menciptakan musik tersebut.

Instrumen merupakan hasil karya cipta manusia berupa benda yang

dapat menghasilkan bunyi, menurut sejarahnya instrumen tersebut awal mula

1
diciptakan melaui benda-benda di sekitar yang dapat dibentuk dan menghasilkan

bunyi seperti kulit binatang, bagian-bagian dari tanaman, bahkan kerang. Seiring

berkembangnya zaman, manusia mulai mengembangkan pembuatan instrumen

tersebut dangan bahan yang berkualitas dan diolah sedemikian rupa. Orang-orang

terus menerus membuat musik untuk jangka waktu yang panjang dari zaman

dahulu hingga saat ini, dan dari sebagian waktu itu mereka sudah menemukan

cara membuat suara dengan instrument-instrument musik. Banyak instrumen yang

diciptakan manusia sedemikian rupa yang menghasilkan suara yang berbeda-beda

pada setiap instrumentnya, orang yang memainkan instrumen tersebut dinamakan

dengan musisi. Adanya suatu hubungan yang saling ketergantungan antara musisi

dan instrumen, seiring jalannya waktu, musisi meningkatkan dan mengembangkan

tehnik permainan instrumen musik mereka sehingga memunculkan berbagai

tehnik baru daam permainan instrument tersebut. Instrumen musik merupakan

sebuah unsur yang sangat berpengaruh yang bisa menghasilkan dan mengubah

nuansa musik itu sendiri.

Gitar adalah salah satu instrument musik, gitar merupakan alat musik

yang dimainkan dengan cara di petik dengan menggunakan kunci-kunci tertentu.

Suara gitar dihasilkan melalui getaran tali atau dawai gitar yang berjumlah enam.

Gitar merupakan alat musik populer di dunia yang banyak dikenal dan dimainkan

masyaratkat mulai dari anak-anak sampai dewasa. Kata “gitar” atau “guitar”

diserap dari bahasa Inggris. Pada umumnya gitar dibagi menjadi dua bagian yaitu

gitar akustik dan gitar elektrik.

Gitar akustik adalah gitar yang suaranya dihasilkan melalui getaran

dawai atau tali ke dalam rongga gitar kemudian rongga gitar akan beresonansi

2
terhadap kayu badan gitar. Jenis dan kualitas kayu serta jenis senar yang

digunakan mempengaruhi kualitas suara yang dihasilkan gitar tersebut. Gitar

akustik memiliki bagian badan yang berlubang (hollow body) dan dapat

menghasilkan suara yang relatif cukup keras tanpa penguatan elektrik. Lubang

resonansi pada umunya berupa lubang berbentuk lingkaran terletak di tengah

badan gitar, tetapi dengan berkembangnya zaman dan tuntutan estetika, lubang

resonansi tidak hanya berbentuk bulat dan terletak ditengah, ada yang berbentuk

kaligrafi dan terletak di atas seperti yang di perkenalkan oleh CC Guitar dengan

Calligraphy Series yang mengambil karakter kanji

(http://id.wikipedia.org/wiki/gitar.)

Gitar akustik juga masih di bagi dua berdasarkan dawainya yaitu gitar

yang dawainya terbuat dari nilon atau yang biasa di sebut gitar klasik dan gitar

yang dawainya berasal dari stain-less atau biasa di sebut gitar string. Perbedaan

dari dua gitar tersebut adalah badan pada gitar klasik lebih besar dan neck yang

lebih lebar sementara pada gitar string memiliki ukuran yang lebih kecil dan neck

yang lebih tipis.

Gitar elektrik adalah gitar yang suaranya berasal dari dawai yang

bergetar yang ditangkap oleh pickup lalu pickup mengubah getaran tersebut

melalui arus listrik dan dekeluarkan melalui amplifier untuk mengeluarkan suara.

Didalam permainan Gitar ada banyak tehnik yang di ciptakan manusia

untuk memperindah suara dalam permainan gitar, seperti Alternate Picking,

bending,slide, slur, hammer-On, pull off, harmonic, legato, tapping, string

skipping, sweep picking, arpeggio, ascending, descending, barre, hybrid picking,

passing note dan lain-lain, tehnik-tehnik diatas akan terasa lebih indah ketika

3
dipadukan dengan beberapa instrumen tambahan sehingga terbentuk suatu musik

yang harmonis.

Kebudayaan bersifat dinamis yaitu selalu berubah dari waktu ke waktu,

hal ini ditandai melaui cara memainkan gitar, seiring berkembangnya zaman

banyak tehnik-tehnik gitar mulai bermunculan salah satunya adalah tehnik

fingerstyle gitar.

Fingerstyle berasal dari kata frasa fingerpicking-style, fingerpicking

secara harafiah didefinisikan sebagai suatu tehnik memetik gitar dimana senar di

petik langsung oleh ujung jari, kuku, dan bagian jari lainnya. Istilah fingerpicking

tersebut kemudian dijadikan sebagai pengertian “Fingerstyle”. Istilah fingerstyle

sendiri masih sering keliru dibicarakan dikalangan awam sebagai sebuah genre

atau gaya dalam bermusik. Lebih dari itu fingerstyle adalah sebuah paket komplit

berbagai macam tehnik gitar dan memetik. Menurut teori organologi yang di

kemukakan Curt Sach dan Horn Bostel, yaitu Gitar meruakan alat musik

kordofon, yaitu bunyi yang dihasilkan berasal dari senar, tetapi di dalam tehnik

permainan fingerstyle gitar dapat dikategorikan juga sebagai idiofon yaitu sumber

bunyinya berasal dari badannya sendiri, hal ini dikarenakan di dalam permainan

fingerstyle gitar menggunakan badan gitar sebagai perkusi, Di dalam tehnik

permainan fingerstyle gitar sering kali melody, bass, dan perkusi dimainkan secara

bersamaan dengan berbagai tehnik sehingga memunculkan musik yang harmonis.

Secara teknis, fingerstyle ialah menggunakan instrument gitar sebagai mini band

secara maksimal, sebuah kreatifitas merancang kompisisi atau mengaransemen

lagu dengan memasukkan elemen-elemen suara apapun yang dapat diproduksi

oleh gitar. Pada umumnya gitar yang digunakan dalam permainan fingerstyle

4
adalah gitar akustik. Didalam tehnik permaianan fingerstyle gitar biasanya tidak

menggunakan bantuan instrument lain ( Solo Player) meskipun terkadang tidak

menutup kemungkinan dapat dipadukan dengan instrument lain.

Di kota medan perkembangan tehnik permainan fingerstyle masih

kurang berkembang, hal ini di perkuat melalui wawancara penulis dengan pendiri

IFGC Medan (Indonesia Fingerstyle Gitar Community Medan). Sedikitnya

anggota dan tidak konsistennya para musisi yang tergabung dalam komunitas

yang tersebar di seluruh Indonesia itu mengakibatkan IFGC vakum , Menurut

wawancara penulis dengan beberapa musisi, tehnik fingerstyle dikatakan

sangatlah sulit di pelajari karena menurut mereka harus mempelajari tehnik

permainan gitar klasik dahulu dan ragam tehnik lainnya.

Menurut wawancara dengan salah satu guru musik gitar klasik di kota

medan, fingerstyle gitar tidak berbedah jauh dengan permainan gitar klasik yakni

terdiri dari melody line dan bass line, namun cara mereka menciptakan melody

yang membuat perbedaan, . Dikota medan belum ada kursus yang mengajarkan

fingerstyle karena didalam pengajaran gitar di lembaga-lembaga pengajaran musik

lebih di fokuskan terhadap permainan gitar klasik dan Pop secara umum,

lambannya perkembangan fingerstyle gitar di medan juga dikarenakan kurangnya

wadah yang diciptakan untuk pengembangan permainan fingerstyle dikota medan

seperti perlombaan, workshop, festival, dll, sehingga perkembangan fingerstyle

gitar di kota Medan tidak terlalu pesat. Disatu sisi di Indonesia para musisi

fingerstyle sangatlah populer di Media Sosial Seperti Nathan fingerstyle,

Josephine Alexander, Jubing Kristanto, dll dan tidak sedikit yang meraup

keuntungan melaui permainan fingerstyle gitar dengan meng-upload video

5
permainan mereka ke media sosial seperti You Tube, Instagram, dll. Musisi

fingerstyle Indonesia yaitu Jubing Kristanto merupakan salah satu musisi gitar

klasik yang sangat berpengaruh terhadap perkembangan fingerstyle di Indonesia

di mana beliau mengaransemen ulang lagu anak-anak dengan menggunakan

tehnik permainan fingerstyle gitar, dan mendapat apresiasi yang sangat luar biasa

dari para musisi di Indonesia. Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk

meneliti lebih lanjut fenomena tersebut, senhingga penulis memilih judul

“ANALISIS PERKEMBANGAN FINGERSTYLE GITAR AKUSTIK

SOLO DI KOTA MEDAN”.

1.2 Pokok Permasalahan

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka yang menjadi

titik perhatian penelitian penulis adalah :

1. Bagaimana perkembangan IFGC di kota Medan

2. Bagaiman tehnik-tehnik permainan fingerstyle gitar

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1 Tujuan

Sesuai dengan pembatasan pokok permasalahan di atas, adapun tujuan

penelitian ini adalah :

1. Untuk bagaimana perkembangan IFGC di kota Medan

2. Untuk mengetahui bagaimana cara memainkan tehnik permainan

fingerstyle guitar.

1.3.2 Manfaat

6
1. Sebagai referensi bagi musisi–musisi di kota medan untuk mendalami

tehnik fingerstyle gitar.

2. Sebagai pengaplikasian ilmu yang sudah di terapkan di etnomusikologi.

3. Sebagai referensi didalam pengejaran tehnik permainan gitar.

4. Menambah sumber ilmu pengetahuan terkhususnya di Etnomusikologi

USU

1.4 Konsep dan Teori

Untuk membantu dalam kelancaran penelitian, peneliti harus memahami

konsep yang akan di lakukan terlebih dahulu dan teori yang berguna untuk

memperlancar penelitian yang dilakukan.

1.4.1 Konsep

Konsep akan mengarahkan kita untuk fokus terhadap permasalahan dari

judul diatas, pada skripsi ini penulis akan menjelaskan konsep berdasarkan judul

yang di ditulis. Adapun konsep-konsep yang perlu di uraikan adalah (1) analisis

(2) perkembangan (3) seni pertunjukan (4) fingerstye gitar (5) kota Medan.

(1) Dalam kamus Bahasa Indonesia karangan peter salim dan yenny salim

(2002) Menjabarkan pengertian analisis sebagai berikut :

a. Analisis adalah penguraian pokok persoalan atas bagian-bagian,

penelaahan bagian-bagian tersebut dan hubungan antar bagian untuk

mendapatkan pengertian yang tepat.

b. Analisis adalah penjabaran sesuatu hal.

c. Analisisadalah proses pemecahan masalah yang dimulai dengan hipotesis

(dugaan, dan asebagainya) sampai terbuktisuatu kebenaran yang akurat.

7
d. Analisis adalah proses pemecahan masalah (melalui akal) ke dalam

bagian- bagiannya berdasarkan metode yang konsisten untuk mencapai

pengertian tentang prinsip-rinsip dasarnya.

Dalam KBBI Departemen Pendidikan Nasional (2005) menjelaskan bahwa

analisis adalah penyelidikan terhadap suatu peristiwa untuk mengetahui keadaan

yang sebenarnya. Menurut pengertian diatas,(1) kata Analisis pada judul tersebut

akan menguraikan bagaimana tehnik permainan fingerstyle gitar. (2)

Perkembangan ialah proses perubahan kearah yang lebih baik agar mencapai satu

tujuan yang sudah ditetapkan, kaitanya dengan judul diatas adalah agar

mengetahui bagaiman perkembangan IFGC (Indonesia Fingerstyle Gitar

Community ) Medan. (3) Seni pertunjukan adalah adalah karya seni yang

melibatkan aksi dari suatu individu maupun kelompok yang melibatkan empat

unsur yaitu waktu, ruang, tubuh dan hubungan antara seniman dan penonton yang

di dukung melalui audio dan visual yang menjadi satu bagian dalam konsep

estetika. Permainan fingertsyle gitar adalah seni pertunjukan musik yang biasa

dilakukan secara individu tetapi tidak menutup kemungkinan untuk dilakukan

kolaborasi dengan hal-hal yang memunculkan nilai estetika. (4) fingerstyle gitar

ialah tehnik memetik gitar dimana senar pada gitar di petik langsung dengan

ujung jari, kuku atau bagian lainnya dari jari dan bisa diartikan tehnik gitar yang

memainkan melody,rhythm,dan bass secara bersamaan, berdasarkan judul diatas

penulis akan mengeuraikan tehnik-tehnik pada permainan fingerstyle gitar. (5)

Kota Medan adalah ibu kota dari provinsi sumatera utara, Indonesia yang

merupakan kota ketiga terbesar di Indonesia, kota Medan merupakan lokasi

penelitian yang dilakukan oleh penulis.

8
1.4.2 Teori

Untuk mengacu kepada perkembangan Komunitas fingerstyle di Kota

medan, penulis akan mengguanakan teory perubahan sosial. Kingsley David

mengemukakan bahwa perubahan sosial merupakan bagian dari kebudayaan.

Perubahan sosial samahalnya dengan perubahan kebudayaan, kebudayaan

mencakup bagian kesenian, ilmu pengetahuan dan teknologi. Kebudayaan juga

mencakup cara berpikir, tingkah laku yang timbul karena sifat interaksi satu sama

lain yang bersifat konmunikatif. Secara kompleks kebudayaan mencakup

pengetahuan, kepercayaan, kesenian, adat istiadat, cara berpikir, dan kebiasaan

manusia sebagai masyaratkat. Perubahan sosial dan kebudayaan merupakan satu

aspek yang sama yaitu merupakan perbaikan suatu cara masyarakat untuk

memenuhi kebutuuhannya sendiri. Suatu perubahan dapat bersumber dari luar

masyarakat itu sendiri. Salah satu faktor yang mendorong jalannya proses

berubahan yaitu kontak dengan kebudayaan lain. Salah satu yang menyakngkut

hal ini adalah diffusion atau difusi. Difusi adalah proses penyebaran unsur - unsur

kebudayaan dari individu ke indivvidu lain. Proses tersebut merupakan pendorong

dalam pertumbuhan suatu kebudayaan dan memperkaya kebudayaan masyarakat

manusia. Kota medan telah mengalami suatu perkembangan dengan munculnya

komunitas musik dengan aliran yang baru yaitu IFGC (Indonesia Fingerstyle

Guitar Community) Medan. Fingerstyle gitar adalah tehnik permainana gitar dari

luar indonesia yang kemudian masuk ke Indonesia dan tersebar di berbagai kota

besar Indonesia dan sampai dikota medan dengan membentuk suatu komunitas

yaitu IFGC (Indonesia Fingerstyle Guitar Community) Medan .

Teori yang juga penulis gunakan adalah teori Khasima Susumu (1978 :
74), yaitu; pendekatan alat musik yang dilakukan secara strukturan dan

9
fungsional. Secara struktural yaitu; pendekatan meliputi pemahaman terhadap
fisik alat musik tersebut. Dan secara fungsional, yaitu; bagaimana tehnik
memainkan alat musik tersebut dan bagaimana cara bunyinya dihasilkan.
Selanjutnya penulis akan mendeskripsikan dan menganalisa setiap notasi dari
melody alat musik .
. Menurut Alan P Meriam fungsi utama seni pertunjukan adalah sebagai

hiburan dan reaksi jasmani(Meriam 1964) seni pertujukan fingerstyle gitar

tentunya memiliki dua unsur yaitu seniman dan penonton, dalam hal ini, adanya

tehnik permainan fingerstyle gitar tentunya ingin menunjukkan kepada penonton

permainan tersebut dangan tujuan untuk memberikan hiburan dan mendapatkan

kepuasan tertentu.

1.5 Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan cara ilmiah dalam mencari dan

mendapatkan data. Serta memiliki kaitan dengan prosedur dalam melakukan

penelitian dan teknis penelitian. Metode penelitian banyak mengulas mengenai

cara dalam pelaksanaan penelitian.Hidayat (1990;60) mengatakan bahwa metode

adalah sebuah upaya atau usaha dalam meraih sesuatu yang di inginkan. Menurut

KBBI metode diartikan sebagai cara teratur yang di pakai untuk melakukan

sebuah usaha dengan harapan tujunannya tercapai. Di dalam buku Introduction to

Research, Hillway (1956) mengemukakan bahwa penelitian tidak lain dari suatu

metode studi yang di lakaukan seseorangmelalui penyelidikan yang hati-hati dan

sempurna terhadap suatu masalah, sehingga diperoleh pemecahan yangtepat

terhadap permasalahaan tersebut. Metode penelitian dapat di lakukan dengan dua

cara yaitu metode kualitatif dan kuantitatif. Metode penelitian yang dilakukan

penulis adalah adalah metode kualitatif, yaitu metode yang menghasilkan data-

data deskriptif melalui study kepustakaan, penelitian lapangan yang meliputi,

10
observasi, wawancara, kerja laboratorium, dan pengalaman pribadi dan analisis

data. Dalam skripsi ini juga melakukan pencarian data melalui angket. Suroyo

anwar (2009:168) mengatakan angket atau kuisioner merupakan sejumlah

pertanyaan atau pernyataan tertulis tentang data factual atau opini yang berkaitan

dengan diri responden, yang dianggap fakta atau kebenaran yang di ketahui dan

perlu dijawab oleh responden.

1.5.1 Studi Kepustakaan

Melakukan penelitian berarti mencoba mencari solusi atas suatu

permasalahan yang di lakukan dengan cara- cara ilmiah, salah satunya dengan

melakukan studi pustaka. Studi pustaka nmerupakan tehnik pengumpulan data dan

informasi melalui sumber-sumber tertulis. Dalam hal ini penulis melakukan studi

pustaka untuk mengumpulkan data awal melalui skripsi etnomusikologi, buku-

buka, jurnal, ensiklopedia, dan data melalui internet.

1.5.2 Kerja Lapangan

Ada dua kerangka kerja etnomusikologi yaitu : kerja lapangan dan kerja

laboratorium (Nettl 1964). Dalam hal ini penulis melakukan kerja lapangan

melalui wawancara.

1.5.3 Wawancara

Menurut koentjaraningrat (1985:139) ada 3 jenis wawancara yaitu :

wawancara berfokus (focused interview), wawancara bebas (free interview),

wawancara sambil lalu (casual interview).

11
Dalam hal ini penulis akan mempersiapkan pertanyaan terlebih dalulu

guna memudahkan proses wawancara, wawancara yang dilakukan peneliti akan

berfokus pada wawancara bebas, karena akan membuat suasana lebih bersahabat

tetapi tepat fokus pada tujuan, pada saat wawancara peneliti akan merekam

dengan menggunakan handphone Xiaomu dan dalam pengambilan gambar akan

menggunakan kamera Canon M10.

1.5.4 Kerja Laboratorium

Segala data yang sudah di peroleh akan di oleh pada kerja laboratorium.

Data akan di seleksi dan pengelompokan data sehingga data yang di peroleh

sesuai dengan penulis harapkan.

1.6 Lokasi Penelitian

Sesuai dengan judul penulis, Lokasi penelitian tentunya dikota Medan

Sumatera utara, tepatnya di IFGC Medan. Alasan penulis memilih komunitas ini

karena sangan berkaitan dengan judul penulis yang akan membahas eksistensi

permainan fingerstyle di kota medan dan juga kursus – kursus musik yang ada di

kota Medan.

DAFTAR PUSTAKA
Merriam, Alan P. 1964. The Anthropology Of Music. United States Of America:
University Press..
Departemen Pendidikan Nasional.2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:
Pusat Bahasa

12
Malik, Adam. 2015. Analisi tehnik-tehnik permainan fingerstyle pada lagu
cowboy’s dream Karya Tommy Emmanuel dalam instrument gitar akustik.
Yogyakarta, Institut Seni Indonesia Yogyakarta
Sitompul, Nikanor Permata Inari. 2009. Analisis Metode Pengajaran Gitar Klasik
di Lpm Farabi kota Medan. Medan, Universitas Sumatera Utara
Hornbostel, Erich M. Von And curt sach. 1961. Clasifikation of Musical
Kristanto, Jubing. 2005. Gitarpedia Buku Pintar Gitar. Jakarta : Gramedia
Nettle, Bruno. 1963. Theory and Method In Ethnomusicology. New York : The
Free Press
Soeharto, M. 1995. Kamus Musik, cetakan kedua. Jakarta : Gramedia

RENCANA OUTLINE

LEMBAR PENGESAHAN

ABSTRAKSI

13
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Pokok Permasalahan
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
E. Tinjauan Pustaka
F. Landasan Teori
G. Konsep
H. Metode Penelitian

BAB II FINGERSTYLE GITAR:


SEJARAH,KARAKTERISTI DAN KEBERADAAN
A. Sejarah alat musik gitar
B. Pengertian fingerstyle gutar
C. Sejarah fingerstyle gitar
D. Tehnik dalam permainan fingersrtye gitar

BAB III PERKEMBANGAN FINGERSTYLE GITAR DI KOTA


MEDAN
A. Terbentuknya Komunitas fingerstyle gitar dikota Medan
1. IFGC Medan sebagai wadah yang mengalami degradasi.
B. Musisi fingerstyle gitar di Kota Medan
C. Media Sosial wadah keuntungan musisi fingerstyle gitar
1. You Tube sebagai wadah pendapatan Ekonomi Musisi
D. Konteks dan penyajian dan Seni Pertunjukan Fingerstyle
1. Sistematika Pertunjukan
2. Peralatan Pertunjukan
BAB IV ANALISIS STRUKTURAL DAN MUSIKAL TEHNIK
PERMAINAN FINGERSTYLE GITAR PADA LAGU
RYLYNN KARYA ADNY MCKEE
A. Interval
B. Tangga Nada
C. Transkipsi Lagu
1. Tablature Gitar
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
C. Daftar Pustaka
DAFTAR INFORMAN

DATA INFORMAN

1. Nama : Michael S Panggabean

Alamat : Jl. Selamat, Simpang Limun 36 Medan

14
Umur : 37 Tahun

Pekerjaan : Dosen Gitar Klasik

2. Nama : Dedek Dermawan Siregar

Alamat : Taman Setia Budi Indah

Umur : 26 Tahun

Pekerjaan : Karyawan PTPN2/Ketua Guitar Medan Jam (GMJ)

3. Nama : Cindra Gani

Alamat : Perumnas SImalingkar No.37

Umur : 26 Tahun

Pekerjaan : Arsitek/Pendiri IFGC Medan

15

Anda mungkin juga menyukai