Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
produk apa yang paling baik untuk bisnis yang kita lakukan. Ada berbagai cara untuk
melakukan pemilihan ide produk, dimana salah satu cara adalah dengan melakukan
proses tahapan sebagai berikut dibawah ini :
a. Macro Screening
Dari ratusan ide yang mungkin didapat, pilihlah sekitar 20 ide yang mempunyai
potensi bisnis. Disini kriteria yang digunakan untuk memilih masih umum sekali,
yaitu yang mempunyai potensi bisnis.
b. Micro Screening
Dari 20 ide produk yang ada, kemudian dipilih lagi menjadi 5 ide dengan
menggunakan kriteria tertentu.
Suatu bisnis yang baik harus mempertimbangkan pelaku dan situasi atau lingkungan
yang sesuai untuk bisnis tersebut. Oleh karena itu ide produk yang baik harus
memperhitungkan kemampuan calon wirausaha dan situasi / lingkungan yang
mempengaruhi bisnis tersebut.
Ide produk yang ada perlu dianalisis lebih mendalam sehingga diketahui apa kekuatan
dan kelemahannya dengan memperhatikan situasi lingkungannya.
Ide produk yang baik belum tentu menjadi bisnis yang baik pula. Untuk itu sebelum
ide produk direalisir harus diuji dulu kelayakannya dilapangan yang merupakan
situasi lingkungan bisnis sebenarnya.
Dengan adanya suatu rencana bisnis untuk suatu ide produk, akan memudahkan kita
menilai apakah ide produk tersebut layak atau tidak layak kalau direalisir menjadi
bisnis yang sebenarnya.
Wirausaha adalah orang yang mendobrak system ekonomi yang ada dengan
memperkenalkan barang dan jasa yang baru, dengan menciptakan bentuk organisasi
baru atau pengahan bahan baku baru (joseph).
1. IDE KEWIRAUSAHAAN
Terwujudnya suatu ide agar terealisasi dibutuhkan suatu rencana. Karena dalam
teorinya, bisnis sekecil apapun tetap memerlukan perencanaan untuk dapat
merealisasikan ide bisnis yang lebih matang. Dalam perspektif Philip Kotler, ada
bebera prosedur standar untuk dapat merealisasikan ide bisnis yang benar dalam bentuk
rencana bisnis yaitu:
1. Pembangkitan gagasan
2. Penyaringan
3. Pengembangan dan pengujian konsep
4. Strategi pemasaran
5. Analisis bisnis atau usaha
6. Pengembangan produk
7. Pegujian pasar
8. Komersialisasi
Bagaimana ide dapat menjadi peluang, ada beberapa cara untuk melakukannya yaitu:
1. Ide dapat digerakkan secara internal melalui perubahan cara-cara/metoda yang lebih
baik untuk dapat memenuhi kepuasan pelanggan
2. Ide dapat dihasilkan dalam bentuk produk dan jasa baru
3. Ide dapat dihasilkan dalam bentuk modifikasi, bagaimana pekerjaan dilakukan atau
dimodifikasi cara melakukan suatu pekerjaan
Sumber ide biasanya berkaitan dengan hal-hal atau kegiatan yang menyangkut
organisasi atau lembaga yang ada hubungannya dengan bisnis, seperti :
1. Konsumen
3. Saluran Distribusi
4. Pemerintah
5. PENYARINGAN IDE
Ada berbagai cara untuk melakukan pemilihan ide produk, dimana salah satu
cara adalah dengan melakukan proses tahapan sebagai berikut dibawah ini :
1. Macro Screening
Dari ratusan ide yang mungkin didapat, pilihlah sekitar 20 ide yang mempunyai
potensi bisnis. Disini kriteria yang digunakan untuk memilih masih umum sekali,
yaitu yang mempunyai potensi bisnis.
2. Micro Screening
Dari 20 ide produk yang ada, kemudian dipilih lagi menjadi 5 ide dengan
menggunakan kriteria tertentu.
3. PELUANG
1. SUMBER PELUANG
Peluang sendiri sebenarnya berasal dari sebuah ide, inspirasi atau kesempatan
yang muncul untuk dimanfaatkan bagi kepentingan seseorang baik dalam
kehidupan sehari hari dalam bisnis.
1. Diri Anda Sendiri
Beberapa sumber peluang yang muncul dari diri anda sendiri seperti:
1. Hobi Anda
2. Keahlian Anda
3. Peluang dari Pengetahuan dan Latar Belakang Pendidikan
4. Lingkungan
5. Konsumen
Suara konsumen itu penting karena sering menciptakan gagasan baru
dalam memperbaiki produk yang ada dan peluang bagi yang akan mendirikan
usaha baru.
6. Gagasan Orang Lain
Seperti halnya suara dari konsumen, gagasan dari orang lain (mungkin
karena keluhan-keluhan terhadap suatu produk atau layanan yang
disampaikan teman anda ke anda), dapat memberi ide yang membuka
peluang bagi anda dalam membuat suatu bisnis.
7. Informasi yang Diperoleh
Dalam perjumpaan dengan orang lain terkadang kita mendapatkan
informasi baru. Bagi orang yang mendengarnya, informasi baru itu bisa
berguna untuk dijadikan sebagai peluang bisnis karena informasi tersebut
memiliki hubungan dengan pengetahuan dan pengalaman yang dia miliki.
Namun bagi orang-orang tertentu informasi baru itu tidak bermanfaat karena
informasi tersebut tidak memiliki hubungan dengan pengetahuan dan
pengalaman yang mereka miliki. Hal ini yang bisa membedakan mengapa
ada orang yang merasa tidak memiliki peluang dibanding orang yang
memiliki peluang.
Bila Anda mengubah hobi atau keahlian yang Anda miliki saat ini menjadi sebuah
bisnis, Anda akan menikmati prosesnya karena Anda melakukan apa yang Anda sukai,
sebagaimana yang pernah dikatakan Confucius bahwa “Choose a job you love, and
you will never have to work a day in your life”.
Dengan demikian Anda pun bisa berkembang, begitu juga bisnis yang Anda jalankan.
Nah sekarang, agar Anda lebih terarah, cari tahu bagaimana caranya memonetisasi
hobi atau keahlian Anda.
Baca Juga: 4 Cara Agar Konsumen Mau Membuka Email Marketing Anda
Bila Anda hobi fotografi, coba jual foto-foto Anda di website seperti Shutterstock
atau 123rf.
Bila Anda memiliki keahlian di bidang digital marketing, Anda bisa membuat agensi
yang khusus menangani kebutuhan digital marketing dari perusahaan-perusahaan
potensial, terutama startup.
Meski tidak menjamin akan bertahan lama, produk yang sedang tren selalu menarik
sebagai landasan untuk memulai bisnis, terutama bila Anda masih belum yakin harus
memulai dari mana.
Baca Juga: Untuk Bisnis Baru, Coba Ikuti 10 Tips Mengembangkan Bisnis Ini
Coba buka website e-commerce seperti Amazon. Di sana Anda bisa melihat daftar
produk (dan beragam tipenya) yang sedang tren beradasarkan data penjualan (top
selling products).
SIKAP DAN BERFIKIR KREATIF DALAM KEWIRAUSAHAAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kemampuan berfikir kreatif, sikap kewirausahaan dan motif berprestasi merupakan
kemampuan yang sangat essensial untuk kehidupan, pekerjaan, dan berfungsi efektif
dalam semua aspek kehidupan lainnya. Berfikir kreatif adalah cara – cara baru yang
non konvensionil untuk menemukan dan menggali ide baru yang berguna. Makalah
ini memberikan penjelasan dan pedoman singkat mengenai cara berfikir dan sikap
tersebut, Para ahli fikir memberdayakan akar pikirnya dan kemampuan kreatifitasnya
untuk menghasilkan sesuatu yang baru.
Maka dari itu bukan tidak mungkin bagi kita untuk memaksimalkan kemampuan
kreatifitas kita, sehingga menghasilkan prestasi. Kemampuan berfikir kritisi dan
kreatif sangat diperlukan mengingat bahwa dewasa ini ilmu pengetahuan dan
teknologi berkembang dengan sangat pesat, dan memungkinkan siapa saja bisa
memperoleh informasi secara cepat dan mudah dengan melimpah dari berbagai
sumber dan tempat manapun di dunia. Hal ini mengakibatkan cepatnya perubahan
tatanan hidup serta perubahan global dalam kehidupan. Jika tidak dbekali dengan
kemampuan berfikir kritis dan kreatif, maka tidak akan mampu mengolah, menilai,
dan mengambil informasi yang dibutuhkan utnuk menghadapi tantangan tersebut.
Oleh karena itu kemampuan berfikir krits dan kreatif adalah merupakan kemampuan
yang penting dalam kehidupan.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang dimaksud adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana cara berfikir Kreatif dalam kewirausahaan?
2. Mengapa sikap dan kepribadian wirausaha diperlukan?
3. Apa motif berprestasi dalam kewirausahaan?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui cara berfikir kreatif dalam kewirausahaan.
2. Mengetahui sikap dan kepribadian wirausaha dalam menghadapi resiko yang
ditandai oleh tingkah laku.
3. Mengetahui motif beprestasi kewirausahaan yang terletak pada kemauan dan
kemampuan melakukan sesuatu yang baik dan efisien.
BAB II
PEMBAHASAN
Jika tugas yang diembannya sangat ringan, wirausaha merasa kurang tantangan
karena selalu menghindari tantangan yang paling sulit sehingga pencapaian
keberhasilannya pun rendah. Kebutuhan dan kekuasaan yaitu hasrat untuk
mempengaruhi, mengendalikan dn menguasai orang lain.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berfikir kreatif adalah berfikir secara konsisten dan terus menerus menghasilkan
sesuatu yang kreatif / orisinil sesuai dengan keputusan. Berfikir kreatif menciptakan
sesuatu yang baru atau asli, melibatkan ketrampilan fleksibilitas, orisinilitas,
kefasihan, elaborasi, modifikasi, citra, pemikiran asosiatif . Tujuan dari berfikir
kreatif adalah untuk merangsang keingintahuan dan mempromosikan perbedaan.
Dengan berfikir kreatif kita dapat membuka kemungkinan – kemungkinan yang akan
terjadi di masa depan, sehingga kita juga memiliki alternatif – alternatif cara
menghadapi dimasa depannya. Kemudian sikap dan kepribadian wirausaha ditandai
adanya pola tingkah laku yang tergambar dalam kepribadian, kemampuan pemasaran,
keahlian mengatur pada tujuan usaha. Timbulnya motif berprestasi karena seseorang
itu memiliki minat untuk berwirausaha.
B. Saran
Di dalam menyelesaikan masalah apapun itu, mengambil keputusan atau ingin
mencari ide baru, maka hal yang harus dilakukan pertama kali adalah berfikir. Dan
berfikir itulah yang akan membuat masalah anda terselesaikan, akan tetapi tidak
terbatas pada pikiran sendiri, kita bisa meminta pendapat orang lain untuk
mengembangkannya. Kemampuan berfikir kreatif sangat diperlukan mengingat
bahwa dewasa ini ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang sangat pesat dan
memungkinkan siapa saja bisa memperoleh informasi secara cepat dan mudah. Sikap
dan kepribadian merupakan salah satu hal yang mendasar dalam berwirausaha dan
wirausaha harus memiliki motif berprestasi dan minat dalam berwirausaha.
7 Langkah Berfikir Kreatif dalam Kewirausahaan
menurut Zimmerer
1. Persiapan (Preparation)
Persiapan menyangkut kesiapan untuk berfikir kreatif, dilakukan dalam bentuk formal,
pengalaman, magang dan pengalaman belajar lainnya. Zimmerer mengemukakan
tujuh langkah untuk memperbaiki pikiran kita agar dapat berpikir kreatif yaitu :
1. Hindari sikap untuk tidak belajar. Dalam setiap situasi selalu ada peluang untuk
dapat dipelajari.
2. Belajar banyak. Jangan hanya mempelajari keahlian yang kita miliki karena bidang
lain tidak menutup kemungkinan untuk bisa dijadikan sebagai peluang inovasi.
3. Diskusikan ide-ide kita dengan orang lain.
4. Himpun artikel-artikel yang penting.
5 Temui profesional atau asosiasi dagang dan pelajari cara mereka
memecahkan persoalan.
6. Gunakan waktu untuk belajar sesuatu dari orang lain.
7. Kembangkan keterampilan menyimak gagasan orang lain.
2. Penyelidikan (Investigation)
Dalam penyelidikan diperlukan individu yang dapat mengembangkan pemahaman
mendalam tentang masalah atau keputusan. Untuk menciptakan konsep dan ide-ide
baru tentang suatu bidang, seseorang pertam-tama harus mempelajari masalah dan
memahami komponen-komponen dasarnya.
3. Transformasi (Transformation)
Tahap tranformasi menyangkut persamaan dan perbedaan pandangan di antara
informasi yang terkumpul. Transformasi adalah mengidentifikasi persamaan dan
perbedaan yang ada tentang infomasi yang terkumpul. Dalam tahap ini diperlukan dua
tipe berpikir, yaitu berpikir konvergen dan divergen. Berpikir konvergen adalah
kemampuan untuk melihat persamaan dan hubungan diantara beragam data dan
kejadian. Sedangkan berpikir divergen adalah kemampuan melihat perbedaan antara
data dan kejadian yang beraneka ragam.
4. Penetasan (Incubation)
Penetasan merupakan penyiapan pikiran bawah sadar untuk merenungkan informasi
yang terkumpul. Pikiran bawah sadar memerlukan waktu untuk merefleksikan
informasi.
5. Penerangan (Illumination)
Penerangan akan muncul pada tahap penetasan, yaitu ketika terdapat pemecahan
spontan yang menyebabkan adanya titik terang. Pada tahap ini, semua tahap
sebelumnya muncul secara bersama dan menghasilkan ide-ide kreatif serta inovatif.
6. Pengujian (Verification)
Pengujian menyangkut validasi keakuratan manfaat ide-ide yang muncul yang dapat
dilakukan pada masa percobaan, proses simulasi, tes pemasaran, pembangunan
proyek percobaan, pembangunan prototipe dan aktifitas lain yang dirancang untuk
membuktikan ide-ide baru yang akan diimplementasikan.
7. Implementasi (Implementation)
Implementasi adalah transformasi ide ke dalam praktik bisnis. Zimmerer
mengemukakan beberapa kaidah atau kebiasaan kewirausahaan yaitu :
1. Create, innovate, and activate yaitu ciptakan, temukan dan aktifkan. Wirausaha
selalu memimpikan ide-ide baru dan bertanya “apa mungkin” atau “mengapa tidak”
dan menggunakan inovasinya dalam kegiatan praktis.
2. Always be on the look out for the new opportunities, yaitu selalu mencari peluang
baru. Wirausaha harus selalu usaha mencari peluang atau menemukan cara baru untuk
menciptakan peluang.
3. Keep it simple, yaitu berpikir sederhana. Wirausaha selalu mengharapkan umpan
balik dengan mungkin dan berusaha dengan cara yang tidak rumit.
4. Try it, fix it, do it, yaitu selalu mencoba, memperbaiki dan melakukannya.
Wirausaha berorientasi pada tindakan. Bila ada ide, wirausaha akan segera
mengerjakannya.
5. Shoot for the top, yaitu selalu mengejar yang terbaik, terunggul, dan ingin cepat
mencapai sasaran. Wirausaha tidak pernah segan, mereka selalu bermimpi besar.
Meskipun tidak selalu benar, mimpi besar adalah sumber penting untuk inovasi dan
visi.
6. Don’t be ashamed to start small, yaitu jangan malu untuk memulai dari hal-hal
yang kecil. Banyak perusahaan besar yang berhasil karena dimulai dari usaha kecil.
7. Don’t fear failure : learn form it, yaitu jangan takut gagal, belajarlah dari kegagalan.
Wirausaha harus tahu bahwa inovasi terbesar berasal dari kegagalan.
8. Never give up, yaitu tidak pernah menyerah atau berhenti karena wirausaha bukan
orang yang mudah menyerah.
9. Go for it, yaitu berusaha untuk terus mengejar apa yang diinginkan. Orang yang
pantang menyerah selalu mengejar apa yang belum dicapainya.