Anda di halaman 1dari 10

PENGARUH H2O2, KONSENTRASI NaOH DAN WAKTU

TERHADAP DERAJAT PUTIH PULP


DARI MAHKOTA NANAS

Glory Riama, Austrin Veranika, Prasetyowati*


Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya
Jln. Raya Palembang Prabumulih Km. 32 Inderalaya Ogan Ilir (OI) 30662
Email: praninda@yahoo.com

Abstrak

Pencarian bahan baku alternatif sangat dibutuhkan untuk mengurangi ketergantungan pada pulp kayu.
Mahkota nanas mengandung selulosa yang cukup tinggi, sehingga dapat dijadikan bahan baku alternatif
pembuatan bubur kertas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh H 2O2, konsentrasi NaOH
dan waktu terhadap derajat putih pulp dari mahkota nanas. Proses pembuatan pulp yang digunakan dalam
penelitian ini adalah proses soda yaitu melepaskan serat daun nanas kering dengan larutan natrium
hidroksida. Untuk menambah nilai komersial dari pulp mahkota nanas, maka perlu dilakukan pemutihan.
Salah satu bahan pemutih yang dapat digunakan adalah hydrogen peroksida, karena zat pemutih yang
ramah lingkungan. Penelitian ini mengamati pengaruh waktu pemasakan, konsentrasi pelarut dan zat
pemutih terhadap % yield dan % ISO brightness dari kertas yang dihasilkan. Jangkauan variabel yang
digunakan pada penelitian ini adalah waktu pemasakan 60 ,90 dan 120 menit dengan konsentrasi NaOH
10, 20 dan 30 %; serta konsentrasi H2O2(zat pemutih) 10%. Hasil kualitas kertas dianalisa untuk
mendapatkan % ISO Brightness dan % yield. Diperoleh hasil pulp terbaik pada waktu pemasakan 1 jam,
dengan konsentrasi NaOH 10%, dengan penambahan H2O2.

Kata kunci : Mahkota nanas, hydrogen peroksida , % ISO Brightness, % yield

Abstract

Search of alternative materials are needed to reduce raw material on wood pulp only. Pineapple crowns
contain cellulose which is quite high, so it can be made of alternative materials in the manufacture of
paper pulp. This study aims to determine the effect of H2O2, NaOH concentration and time on the degree
of white pulp of the Pineapple crown. Process pulping used in this study is the process of soda that
hydrolyzes dried pineapple leaf fibers with a solution of sodium hydroxide. To increase the commercial
value of the crown of the pineapple crowns pulp, it is necessary to bleaching. One of the bleach can be
used is hydrogen peroxide, as bleaching agents that are environmentally friendly. The study looked at the
effect of cooking time, the concentration of solvents and bleaching agents on the % yield and % of ISO
brightness of paper produced. Range of variables used in this study is the cooking time 60, 90 and 120
minutes with concentrations of 10, 20 and 30% NaOH; as well as the concentration of H2O2 (whitening
agent) 10%. The results were analyzed to obtain quality paper % ISO Brightness and % yield. The best
pulp result was obtained at cooking time 1 hour, concentration of NaOH 10% with adding hydrogen
peroxide.

Keywords: Pineapple crowns, hydrogen peroxide, % ISO Brightness, % yield

Jurnal Teknik Kimia No. 3, Vol. 18, Agustus 2012 Page 25


1. PENDAHULUAN Proses Semi Kimia
Proses-proses pembuatan pulp secara
Peningkatan permintaan kertas yang terus semikimia pada dasarnya ditandai dengan
meningkat membuat bahan dasar kertas yaitu perlakuan kimia didahului dengan tahap
pulp kayu semakin berkurang akibat dari tidak penggilingan secara mekanik. Proses ini
seimbangnya antara penanaman dan penebangan menggabungkan proses kimia dan proses
kayu. Alternatif yang dapat dilakukan adalah mekanis. Hasil yang diperoleh dengan proses ini
mencari bahan baku alternatif sebagai tambahan lebih rendah dibandingkan dengan proses
bahan baku kertas.Agar produksi pulp yang mekanis
dihasilkan dapat diterima dipasar internasional,
maka harus dilakukan usaha-usaha pencarian Proses Kimia
teknologi alternatif yang lebih aman terhadap Dalam metode ini, serpihan kayu dimasak
lingkungan. Penelitian dan pengambangan dengan bahan kimia yang tepat dalam larutan
teknologi dalam bidang pulp telah banyak berair dengan menaikkan suhu dan tekanan.
dilakukan dengan tujuan menjawab Tujuannya adalah mendegradasi dan melarutkan
permasalahan lingkungan yang ditimbulkan oleh lignin dan meninggalkan sebagian besar selulosa
industry ini, baik teknologi pemasakan pulp dan hemiselulosa dalam bentuk serat utuh. Ada
maupun dalam pemutihan pulp. tiga metode pembuatan pulp secara kimia yaitu
Berdasarkan uraian di atas, maka perlu proses Kraft (basa), proses sulfit (asam), dan
diadakan penelitian pembuatan pulp dengan proses soda.
bahan baku alternatif, dan teknologi yang lebih Pembuatan pulp proses kimia terbagi
aman terhadap lingkungan,dalam hal ini peneliti menjadi tiga proses yaitu :
menggunakan mahkota nanas yang tidak a. Proses kraft
digunakan lagi dalam proses penanaman buah Saat ini proses sulfat tidak hanya merupakan
nanas,sehingga menjadi limbah. Dimana bahan proses pembuatan pulp alkalis yang utama untuk
tersebut mudah didapatkan dan terjangkau. kayu, tetapi sekaligus juga merupakan proses
Mahkota nanas dapat diggunakan sebagai pulp yang paling penting. Proses sulfat
bahan baku alternatif pembuatan pulp karena melibatkan pemasakan chip dengan larutan
mahkota nanas mempunyai serat yang NaOH dan Na2S. Pada proses sulfat
panjang.Tujuan utama pembuatan pulp adalah menghasilkan kertas yang kuat tetapi pulp yang
untuk melepaskan serat-serat yang dapat belum diputihkan berwarna coklat tua.
dikerjakan secara kimia, secara mekanis atau b. Proses sulfite
dengan kombinasi kedua perlakuan tersebut. Proses sulfite menggunakan campuran asam
Dalam hal ini,pembuatan pulp dari mahkota sulfite dan magnesium, natrium ammonium atau
nanas akan dilakukan secara kimia. kalsium bisulfit. Bahan baku yang diolah
umumnya berupa kayu lunak yang berwarna
Proses Pembuatan Pulp putih seperti pinus merkuri. Serat yang
Tujuan utama pembuatan pulp kayu dihasilkan sangat halus, sehingga pulp tersebut
adalah untuk melepaskan serat-serat yang dapat dipakai untuk membuat kertas yang mutunya
dilakukan secara kimia,secara mekanik atau tinggi.
dengan kombinasi kedua perlakuan tersebut. c. Proses Soda
Dalam proses ini, kayu dimasak dengan
Proses Mekanik NaOH. Cairan pemasak yang tersisa diuapkan
Proses pengasahan kayu dimana kayu dan dibakar menghasilkan Na2CO3 dan ketika
gelondongan yang dikuliti diperlakukan dalam ditambahkan dengan kapur menghasilkan NaOH.
batu asah yang berputar dengan diberi semprotan Keuntungan proses soda adalah mudah
air merupakan dasar pembuatan pulp secara mendapatkan kembali bahan kimia hasil
mekanis. Bahan kayu dirobek-robek dalam pemasakan (recovery) NaOH dari lindi hitam dan
bentuk bagian-bagian serat yang kurang lebih bahan baku yang dipakai dapat bermacam-
rusak. Kerusakan serat secara fisik ini tidak dapat macam.
dihindari dan karena itu kekuatan kertas yang
dibuat dari pulp - pulp mekanik agak rendah. Sifat Fisika NaOH
Kelemahan-kelemahan lain dari pembuatan pulp Natrium Hidroksida anhidrat berbentuk
mekanik adalah pemakaian energi yang tinggi kristal berwarna putih. NaOH bersifat sangat
dan hanya kayu-kayu lunak, terutama yang korosif terhadap kulit. Istilah yang paling sering
berguna sebagai bahan baku. digunakan dalam industri yaitu soda kaustik.
Soda kaustik apabila dilarutkan dalam air akan
menimbulkan reaksi eksotermis.

Page 26 Jurnal Teknik Kimia No. 3, Vol. 18, Agustus 2012


Tabel 1. Sifat Fisika NaOH Proses Pemutihan
NaOH Nilai Proses pemutihan merupakan suatu proses
Berat molekul 39,998 gr/mol penghilangan warna dari serat akibat masih
Spesific 2,130 tersisanya lignin pada pulp menggunakan bahan
Gravity kimia. Dalam proses pulping tidak dapat 100%
Titik leleh 318oC melarutkan lignin sehingga pada pulp yang
Titik didih 1390oC dihasilkan masih terdapat sisa lignin yang
dengan warna yang berbeda-beda tergantung
Sifat Kimia NaOH pada proses pembuatan pulp dan jenis kayunya.
Larutan NaOH sangat basa dan biasanya Lignin yang mengotori pulp mengandung
digunakan untuk reaksi dengan asam lemah, senyawa kromofor yaitu gugus yang memberikan
dimana asam lemah seperti natrium karbonat warna pada senyawa aromatik karena
tidak efektif. NaOH tidak bisa terbakar meskipun menyebabkan displacement pada spectrum warna
reaksinya dengan metal amfoter seperti yang terlihat. Pemutih kertas biasanya
aluminium, timah, segn menghasilkan gas menggunakan oxidizing agent atau reduching
nitrogen yang bisa menimbulkan ledakan. NaOH agent yang dapat menghilangkan atau
biasanya digunakan untuk memproduksi garam memecahkan senyawa kromofor aromatic.
natrium. NaOH juga digunakan untuk
mengendapkan logam – logam berat seperti Pemutihan Menggunakan Hidrogen
hidroksinya dan dalam mengontrol keasaman air. Peroksida
Hidrogen peroksida mempunyai
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi kemampuan melepaskan oksigen yang cukup
Pembuatan Pulp kuat dan mudah larut dalam air. Keuntungan
Adapun faktor yang berpengaruh dalam penggunaan Hidrogen Peroksida sebagai bahan
pembuatan pulp sebagai berikut : pemutih pulp ini antara lain tidak menghasilkan
1) Konsentrasi Pelarut residue/endapan.Larutan hidrogen peroksida
Semakin tinggi konsentrasi larutan menghasilkan produk yang putih bersih dan
NaOH, akan semakin banyak selulosa bahan organik yang diputihkannya sedikit sekali
yang ikut terlarut. mengalami kerusakan bahkan tidak rusak sama
2) Perbandingan Cairan Pemasak terhadap sekali. Selain itu OOH- yang berperan dalam
Bahan Baku oksidasi bersifat ramah terhadap lingkungan,
Perbandingan cairan pemasak terhadap berbeda dengan kaporit yang harus melalui
bahan baku haruslah memadai agar lignin proses penetralan/pengasaman, anti klor dan
terpecah dalam proses degradasi dan dapat larut pencucian berulang-ulang.
sempurna dalam cairan pemasak. Perbandingan Pada proses pemutihan menggunakan
yang terlalu kecil dapat menyebabkan terjadinya hydrogen peroksida, mula-mula hydrogen
redeposisi lignin sehingga dapat meningkatkan peroksida akan terurai sesuai dengan persamaan
bilangan kappa (kualitas pulp menurun). reaksi berikut ini :
3) Temperatur Pemasakan H2O2 → H2O + On
Temperatur pemasakan berhubungan
dengan laju reaksi. Temperatur yang tinggi dapat Mekanisme reaksi penguraian hydrogen
menyebabkan terjadinya pemecahan peroksida adalah (Othmer, 1992)
makromolekul yang semakin banyak, sehingga
produk yang larut dalam alkali pun akan semakin H2O2 → 2OH*
banyak. H2O2 + OH* → OOH* + H2O
4) Lama Pemasakan OOH* + OH → H2O + 2O
Lama pemasakan yang optimum pada
proses delignifikasi adalah sekitar 60-120 menit Agronomi Tanaman Nanas
dengan kandungan lignin tetap setelah rentang Nanas merupakan jenis tanaman yang
waktu tersebut. Semakin lama waktu pemasakan, sudah umum dikenal dan mudah ditemukan.
maka kandungan lignin di dalam pulp tinggi, Tanaman ini merupakan herba perenial atau
karena lignin yang tadi telah terpisah dari raw bienial, tinggi 50-150 cm, daun memanjang
pulp. seperti pedang dengan tepi berduri maupun tidak
berduri, panjangnya 80-150 cm.
5) Serat Nanas merupakan tanaman xerofit dan
Serat mempengaruhi terhadap ketahanan termasuk dalam golongan Crassulacean Acid
dari kertas yang akan dibuat. Metabolism sehingga tanaman ini sangat tahan
terhadap kondisi kekeringan.Secara alami,

Jurnal Teknik Kimia No. 3, Vol. 18, Agustus 2012 Page 27


tanaman ini berbunga pada umur 15 - 22 bulan
bergantung pada asal bibit dan kondisi
lingkungan. Komposisi Kimia Serat Alam Dapat
dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 2. Komposisi Kimia Serat Alam


Nama Selulosa Hemi Lignin Ket.
(%) Selulosa (%)
(%)

Abaka 60-65 6-8 5-10 Pisang


Coir 43 1 45 Sabut
Kelapa
Kapas 90 6 - Bungkus, Gambar 1. Daun mahkota nanas kering
Biji
Flax 70-72 14 4-5 - Prinsip pembuatan pulp dari serat
Jute 61-63 13 3-13 - tanaman adalah proses ekstraksi selulosa serat.
Mesta 60 15 10 - Tahapan proses pembuatan kertas dari mahkota
Palmir 40-50 15 42-45 - nanas meliputi pemisahan serat dari daun,
ah pulping, penggilingan, pencampuran,
Nanas 80 - 12 Daunnya
pencetakan, dan pengeringan.
Rami 80-85 3-4 0,5-1 K.Batang
Namun proses pulping yang optimal
Sisal 60-67 10-15 8-12 Daun
untuk serat tanaman non kayu seperti serat
Sumber: http://buletinlitbang. Dephan.go.id.
mahkota nanas adalah proses alkali
Tahun 2007
menggunakan NaOH. Selulosa bersifat tidak
larut dalam alkali NaOH, sedangkan lignin,
Proses Pembuatan Pulp dari Mahkota Nanas
hemiselulosa, pectin dan komponen serat lainnya
Nanas atau Ananas comosus sebagai salah
bersifat larut.
satu alternatif tanaman penghasil serat yang
Dari proses pulping akan diperoleh pulp
selama ini hanya dimanfaatkan buahnya sebagai
atau bubur kertas. Serat nanas setelah kering
sumber bahan pangan. Buah nanas dikonsumsi
berwarna kuning kecoklatan. Perubahan warna
dalam bentuk segar maupun olahan berupa jus,
serat juga dapat disebabkan oleh proses
selai, dan buah kaleng, sedangkan mahkota nanas
browning sehingga warna serat menjadi
selain untuk bibit baru selebihnya di buang.
kecoklatan. Proses browning antara lain
Sebenarnya limbah mahkota nanas dapat
disebabkan oleh reaksi oksidasi senyawa fenolik
dimanfaatkan sebagai salah satu tanaman
oleh udara.
alternatif penghasil serat dengan ekstraksi dari
daunnya. Secara struktur serat disusun dari
Reaksi Pembentukan Pulp dari Limbah
berbagai komponen kimia yaitu selulosa,
Mahkota Nanas
hemiselulosa, lignin, pektin, lilin dan lemak,
Untuk pembentukan pulp dengan bahan
serta zat-zat lain yang bersifat larut dalam air.
baku mahkota nanas, maka dilakukan terlebih
Komposisi serat kering daun mahkota nanas
dahulu reaksi lignifikasi, yaitu pembuangan zat
dapat di lihat dalam tabel 2.2
lignin yang terkandung di dalam mahkota nanas.
Zat lignin ini tidak diinginkan dalam
Tabel 3. Komposisi Kering Serat Daun
pembentukan pulp sehingga harus dilakukan
Mahkota Nanas
lignifikasi terlebih dahulu. Berikut adalah reaksi
Komposisi kimia Serat Nanas Lignifikasi dari limbah mahkota nanas :
(%)
Selulosa 62,9 – 65,7 Mahkota nanas + NaOH → Pulp (selulosa) +
Lignin 4,4 – 4,7 Alkohol + asam +
Serat Kasar 22,3 – 25,4 Zat Pengotor
Abu 3,7 – 4,1

Page 28 Jurnal Teknik Kimia No. 3, Vol. 18, Agustus 2012


Dari reaksi di atas, produk yang di dapat 3) Pulp di cuci dengan aquades sampai pH 8.
berupa pulp yaitu kandungan selulosa. Ada juga 4) Pulp dikeringkan di dalam oven dengan suhu
zat lain berupa senyawa – senyawa alkohol dan 80 0C.
asam dan zat – zat lainya.
Proses pemutihan pulp harus Prosedur Analisa
menggunakan bahan kimia yang bersifat reaktif Prosedur Analisa % Yield Pulp
untuk melarutkan sisa lignin yang ada didalam 1) Timbang berat pulp kering yang didapat
pulp agar diperoleh derajat putih yang tinggi, 2) Menghitung % Yield
namun harus dijaga agar penggunaan % Yield= BeratPulpK ering x100%
bahan kimia tersebut tidak menyebabkan BeratAwalB ahan
kerusakan selulosa yang lebih besar dan
pencemaran lingkungan yang berbahaya. Analisa Derajat Putih
Pulp yang telah dibuat dihancurkan dan di
timbang beratnya 4 gram
2. METODOLOGI 1) Pulp dibentuk lagi agar ketebalannya
merata
Penelitian dilakukan di laboratorium 2) Kemudian dimasukan ke disentegrator.
Bioproses, Jurusan Teknik Kimia, Universitas 3) Hasil olahan dari disentegrator dicetak
Sriwijaya. dengan menggunakan alat handsheet.
4) Kemudian untuk mengurangi kadar air
Alat yang digunakan maka dimasukan dalam pressure regulated.
1) Autoklaf 5) Pulp dikeringkan dengan menggunakan fan.
2) Erlemeyer 500 ml 6) Setelah pulp kering, lalu diuji derajat
3) Gelas ukur putihnya dengan alat Technidyne.
4) Corong 7) Technidyne merupakan alat untuk
5) Kertas saring menghitung % brightness berdasarkan bias
6) Blender cahaya tersebut.
7) Spatula 8) Alat tersebut menganalisa dengan
komputerisasi gambar.
Bahan yang digunakan 9) Tekan pilihan untuk memulai menganalisa.
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini : 10) Tekan brightness setelah itu akan muncul
1) Daun Mahkota Nanas pilihan kembali tekan enter.
2) Larutan NaOH 10%,20%,30% 11) Masukkan sample yang akan dibaca.
3) Larutan H2O2 10 % 12) Sample diletakkan di bagian detektor
4) Aquadest pembaca.
13) Tekan Measure lalu didapat berapa besar %
Prosedur Kerja ISO Brightness kertas yang dihasilkan.
Proses pemasakan
1) Mahkota nanas di jemur di bawah
matahari,setelah kering dipotong kecil-kecil 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
lalu diblender.
2) Mahkota nanas yang telah di blender Berikut data hasil pengamatan dari penelitian
ditimbang seberat 20 gr. yang telah dilakukan.
3) Mahkota nanas yang telah ditimbang di
campurkan dengan larutan NaOH Perolehan Pulp Pada Berbagai Kondisi
10%,20%,30%.
4) Serat daun nanas yang telah di campurkan Tabel 4. Data hasil perolehan pulp
dengan larutan NaOH di masak pada suhu Waktu Konsentrasi Berat %
1210C selama 1 jam. pemasakan NaOH setelah Yield
5) Setelah pemasakan selesai,pulp di cuci pemasakan
menggunakan aquades sampai pH normal. 10% 9,31 gram 46,55
6) Pulp dikeringkan di dalam oven dengan suhu 60 menit 20% 8,87 gram 44,35
80 0C,selama 1 jam. 30% 8,01 gram 40,05
10% 8,85 gram 44,25
7) Ulangi langkah 1-4 dengan waktu pemasakan
90 menit 20% 8,03 gram 40,15
1,5 dan 2 jam.
30% 7,64 gram 38,20
Proses pemutihan 10% 8,42 gram 42,10
1) Ulangi langkah 1-7. 120 menit 20% 7,53 gram 37,65
2) Pulp di rendam dengan H2O2 selama 1 jam. 30% 6,78 gram 33,90

Jurnal Teknik Kimia No. 3, Vol. 18, Agustus 2012 Page 29


Tabel 5. Data hasil perolehan pulp dengan Pengaruh % NaOH Dan Waktu Pemasakan
pemutihan Terhadap % Yield Pulp Tanpa Pemutihan
Waktu Konst. Konst. Berat %
Pema- H2O2 NaOH setelah Yield
sakan pemasakan 56
dan 54 60 menit
pemutihan 52
10% 9,23 gram 46,15 90 menit
60 50
10% 20% 8,59 gram 42,95 48 120 menit
menit
30% 7,66 gram 38,30 46

% yield
10% 7,89 gram 39,45 44
90
10% 20% 6,77 gram 33,85 42
menit
30% 6,31 gram 31,55 40
10% 6,83 gram 34,15 38
120
10% 20% 6,21 gram 31,05 36
menit
30% 5,44 gram 27,20 34
32
30
Tabel 6. Pengaruh % NaOH terhadap % ISO
10% 20% 30%
Brightness pada pulp tanpa pemutihan Kadar NaOH
Waktu Konsentrasi %
pemasakan NaOH Brightness
10% 37,13 Gambar 2. Pengaruh % NaOH Terhadap % Yield
60 menit 20% 35,95 Tanpa Pemutihan
30% 34,17
10% 40,17 Berdasarkan grafik di atas ditinjau dari
besarnya konsentrasi NaOH maka didapat
90 menit 20% 39,78
penurunan % yield, dari konsentrasi NaOH 10%
30% 38,11
sampai konsentrasi NaOH 30%.Dan bila ditinjau
10% 43,94
dari lamanya waktu pemasakan, dari waktu 60
120 menit 20% 42,53 menit sampai 120 menit, juga di dapat penurunan
30% 41,23 % yield. Jadi dapat disimpulkan kecenderungan
perolehan pulp semakin menurun seiring
Tabel 7. Pengaruh % NaOH terhadap % ISO meningkatnya konsentrasi NaOH dan lama
Brightness pada pulp dengan pemutihan waktu pemasakan.
Waktu Konst. Konst. % Menurunnya perolehan pulp ini
pemasakan H2O2 NaOH Brightness disebabkan karena penurunan rendemen pada
10% 80,73 proses pulping yang dikarenakan adanya
60 menit 10% 20% 78,49 pemasakan dan penetrasi NaOH dalam mahkota
30% 74,17 nanas yang mengakibatkan sebagian komponen-
10% 81,57 komponen dalam serat seperti garam-garam
90 menit 10% 20% 79,38 organik, garam anorganik, lemak, pigmen dan
30% 76,22 sebagian lignin yang terdegradasi. Pada grafik di
10% 82,40 atas % yield yang paling tinggi yaitu 46,55%
120 menit 10% 20% 80,76 dengan waktu pemasakan 60 menit dan 10%
30% 79,34 NaOH sebagai larutan pemasak.Dan % yield
yang terendah 33,90 % dengan waktu pemasakn
Pembahasan 120 menit dan 30% NaOH sebagai larutan
Dari hasil penelitian yang dilakukan pemasak.
diperoleh % yield yang berbeda – beda sesuai
dengan variabelnya, terutama variabel waktu
pemasakan dan % NaOH. Dari data – data yang
didapat diketahui bahwa perolehan pulp semakin
menurun seiring meningkatnya konsentrasi
NaOH dan lama pemasakan. Menurunnya
perolehan pulp ini bisa dilihat secara lebih jelas
pada gambaran grafik di bawah ini.

Page 30 Jurnal Teknik Kimia No. 3, Vol. 18, Agustus 2012


Pengaruh % NaOH Dan Waktu Pemasakan Pengukuran % ISO Brightness Pada Pulp
Terhadap % Yield Pulp Dengan Pemutihan Tanpa Pemutihan

50 Analisa % brightness dilakukan di


48 laboratorium PT. Tanjung Enim Lestari pulp and
46
44 paper. Menggunakan alat pengukur brightness
42 yang dinamakan Technidyne Bath. Sebelum
40 dianalisa pulp yang telah dibentuk sebelumnya
38 dicetak terlebih dahulu menjadi bentuk kertas
% Yield

36 standar.
34
32
30
28 60 menit
26 46
24 90 menit
22 120 menit 44
20
42
10% 20% 30%

% ISO Brightness
% NaOH 40

38
Gambar 3. Pengaruh % NaOH Dan Waktu
Pemasakan Terhadap % Yield Pulp Dengan 36
Pemutihan
34 60 menit
Pada grafik di atas dilakukan 90 menit
32
penghitungan % yield dengan penambahan 120 menit
larutan pemutih yaitu 10% H2O2.Berdasarkan 30
grafik diatas bisa dilihat kecenderungan 10% 20% 30%
perolehan pulp dengan menggunakan H2O2 lebih
% NaOH
kecil dibandingkan dengan perolehan pulp tanpa
menggunakan H2O2, yang mengakibatkan
perolehan pulp menurun dikarenakan terjadinya Gambar 4. Pengukuran % ISO Brightness
reaksi oksidasi H2O2 dengan pigmen yang Pada Pulp Tanpa Pemutihan
terdapat pada serat mahkota nanas, serta
penyaringan kembali pada saat pencampuran Berdasarkan grafik di atas dapat dilihat
pulp dengan H2O2. Pada grafik di atas % yield % brightness yang paling tinggi sebesar 43,94 %
yang paling tinggi yaitu 46,15% dengan waktu dengan lama pemasakan 120 menit dengan kadar
pemasakan 60 menit dan 10% NaOH sebagai NaOH 10% dan yang paling kecil 37,13 %,
larutan pemasak.Dan % yield yang terendah dengan lama pemasakan 60 menit dengan kadar
34,15 % dengan waktu pemasakn 120 menit dan NaOH 30%. Menurunnya %brightness
30% NaOH sebagai larutan pemasak. dipengaruhi oleh kadar NaOH dan waktu
pemasakan. Jika dilihat dari kadar NaOH, dapat
dilihat bahwa kadar NaOH juga mempengaruhi
% brightness dimana penambahan kandungan
alkali yang berlebihan akan menyebabkan H2O2
terdekomposisi (Hasnah Ulia, 2008)

Jurnal Teknik Kimia No. 3, Vol. 18, Agustus 2012 Page 31


Jika ditinjau dari lama waktu pemasak
penurunan %brightness disebabkan karena 85
menurunnya kandungan lignin yang terdegradasi. 80
Dapat dilihat dari grafik bahwa semakin lama 75

% ISO Brightness
waktu pemasakan maka akan semakin banyak 70
lignin dan zat lain yang terdegradasi. 65
60 Tanpa Pemutihan
55 Dengan Pemutihan
50
Pengukuran %ISO Brightness Pada Pulp 45
Dengan Pemutihan 40
35
84 30
60 90 120
82
Waktu Pemasakan
80
% ISO Brightness

Gambar 6. Perbandingan % ISO brightness pada


78 pulp dengan pemutihan dan tanpa pemutihan
76

74 60 menit Grafik di atas menyatakan perbedaan %


90 menit Brightness dengan penambahan dan tanpa
72
120 menit penambahan H2O2 dengan mengambil sampel
70 pulp pada 10% NaOH dengan dan tanpa proses
pemutihan. Pada grafik terlihat bahwa %
10% 20% 30%
brightness meningkat hal ini disebabkan H2O2
% NaOH bereaksi sempurna pada larutan alkali basa
(Hasnah Ulia,2008).
Gambar 5. Pengukuran %ISO brightness pada Perlakuan bahan kimia pemutih
pulp dengan pemutihan terhadap serat akan menjadi lebih reaktif dengan
memperpanjang waktu reaksi. Namun, waktu
Grafik di atas menunjukkan index putih reaksi yang terlalu lama akan merusak rantai
pulp yang di tambahkan bahan kimia H2O2. sellulosa dan hemisellulosa pada serat tersebut
Dapat dilihat % brightness yang paling tinggi (Onggo, 2004). Penggunaan bahan kimia
sebesar 82,40% dengan lama pemasakan 120 pemutih yang berlebih tidak akan meningkatkan
menit dengan penambahan NaOH 10%.Dan % derajat kecerahanan karena derajat kecerahan
brightness yang paling rendah 74,17% dengan yang dicapai telah maksimal. Pada pemutihan
lama pemasakan 60 menit dengan penambahan menggunakan H2O2 10%.
NaOH 30 %
.
Pengaruh H2O2 Terhadap %Brightness 4. KESIMPULAN
Proses pemutihan (bleaching)
digunakan untuk menghilangkan komponen 1. Mahkota nanas dapat dijadikan salah satu
berwarna atau mengubahnya menjadi zat yang bahan alternatif untuk pembuatan pulp
tidak berwarna Faktor-faktor yang dikarenakan pada penelitian ini di dapat
mempengaruhi proses pemutihan adalah index putih pulp yang cukup tinggi yaitu
konsentrasi zat pemutih dan waktu reaksi. 82,40 %
2. Semakin tinggi konsentrasi NaOH dan
smakin lama waktu pemasakan maka
Waktu Kadar Kadar % ISO semakin menurun yield yang didapat.Pada
Pemasakan NaOH H2O2 Brightness penelitian ini,saat konsentrasi NaOH 30%
0% 37,13 dan waktu pemaskan 120 menit di dapat
60 menit 10%
10% 80,73 yield sebesar 33,90%. Dan saat konsentrasi
0% 40,17 NaOH 10% dan waktu pemasakan 60 menit
90 menit 10% di dapat yield sebesar 46,55%.
10% 81,57
0% 43,94 3. Yield yang di dapat dari pemasakan dengan
120 menit 10% NaOH tidak jauh berbeda dengan yield yang
10% 82,40

Page 32 Jurnal Teknik Kimia No. 3, Vol. 18, Agustus 2012


di dapat setelah pulp tersebut di putihkan Anonim. 2011. Pembuatan Pulp Dari Bahan
dengan H2O2.Pada penelitian ini, saat Alternatif. Diakses pada tanggal 24 Mei
konsntrasi NaOH 10% dan waktu 2011 dari http:// repository.usu.ac.id/
pemasakan 60 menit di dapat yield sebesar bitstream/123456789/19954/4/Chapter%2
46,55 % dan saat di putihkan dengan H2O2 0II.
didapat yield sebesar 46,15 %
4. Pulp yang di putihkan dengan larutan H2O2 Charles dan Putra. 2009. Pengaruh
idex putihnya bertambah besar.Pada Perendaman,Penambahan Serat Dan
penelitian kali ini index putih yang paling Suhu Perbusan Terhadap Kualitas Kertas
besar adalah 82,40% .Dengan waktu Hasil Daur Ulang Kertas Bekas Waktu.
pemasakan 120 menit dan NaOH Penelitian Jurusan Teknik Kimia
10%.Sedangkan yang tidak menggunakan Universitas Sriwijaya.
H2O2 sebesar 43,94%.
Medi dan Arini. 2010. Pengaruh Pemutih
Terhadap Warna Pulp Dari Limbah Kayu
DAFTAR PUSTAKA Merawan. Penelitian Jurusan Teknik
Kimia Universitas Sriwijaya.
Anonim. 2011. Pembuatan Pulp Dari Daun
Nanas. Diakses pada 20 Mei 2011 dari Prahasta Arif Drs. 2010. Budidaya Usaha
http://journal.uii.ac.id/index.php/jurnal- Pengolahan Agrobisnis Nanas. Jakarta:
teknoin/article/viewFile/795/713. Pustaka Grafika.

Anonim. 2011. Pengaruh Konsentrasi Dan Tim Karya Tani. 2010. Pedoman Bertanam Buah
Waktu Pemutihan Serat Daun Nanas Nanas. Jakarta : Nuansa Aulia
Menggunakan Hidrogen Peroksid.
Diakses pada 20 Mei 2011 dari
http://eprints.undip.ac.id/22042/.

Jurnal Teknik Kimia No. 3, Vol. 18, Agustus 2012 Page 33


Page 34 Jurnal Teknik Kimia No. 3, Vol. 18, Agustus 2012

Anda mungkin juga menyukai