Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN AGAMA

PEMBUKTIAN WUJUD TUHAN

Dosen Pembimbing : Prof. Dr. H. Abdullah Karim, M. Ag.

OLEH :
KELOMPOK 2
1. AKIFA SHAUFYA HAFSHA 8. MERI ENOVIANTI
2. ANISA KARIMAH 9. NAHDAYA SILVEA ARYANI
3. DIMI MUSTAFA 10. NURUL SALAMAH
4. DINISA AMALIA 11. RINA
5. ISMI NOR AZMI 12. RISMA FEBRIANI
6. MARDHA KHAIRINA 13. RIZNI AULIA RAHMAH
7. MEILIYANA SAFITRI 14. ST FATIMAH

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN BANJARMASIN
PROGRAM DIPLOMA III JURUSAN GIZI
TAHUN AKADEMIK 2018/2019
A. Hari dan Tanggal
Kamis, 11 Oktober 2018

B. Waktu diskusi
13.00 WITA – 15.00 WITA

C. Keterangan Kelompok 2
1. Akifa Shaufya Hafsha sebagai notulen
2. Anisa Karimah sebagai anggota
3. Dimi Mustafa sebagai Penyaji materi
4. Dinisa Amalia sebagai anggota
5. Ismi Nor Azmi sebagai anggota
6. Mardha Khairina sebagai Penyaji materi
7. Meiliyana Safitri sebagai anggota
8. Meri Enovianti sebagai anggota
9. Nahdaya Silvea Aryani sebagai Penyaji materi
10. Nurul Salamah sebagai Penyaji materi
11. Rina sebagai anggota
12. Risma Febriani sebagai anggota
13. Rizni Aulia Rahmah sebagai anggota
14. St Fatimah sebagai Moderator
JALANNYA DISKUSI

1. Pertanyaan oleh M. Afrizaldi Rahman


Apakah bencana yang terjadi di alam semesta merupakan azab ilahi atau
hanya terjadi secara ilmiah?

Jawaban oleh Anisa Karimah


Semua yang ada dimuka bumi ini sudah ditakdirkan, kami meyakini
keduanya. Jika secara ilmiah bencana terjadi karena ulah manusia yang merusak
bumi, contohnya seperti bencana banjir, hal itu terjadi karena manusia sendiri
yang buang sampah sembarangan, menebang hutan secara besar-besaran dan
mengakibatkan hutan menjadi gundul, hingga terjadinya longsor karena tidak
adanya lagi pohon yang mengokohkan tanah. Jika secara azab, kami pun yakin,
karena sekarang manusia sudah banyak yang melakukan maksiat, tidak
mematuhi perintah Allah, dan melanggar larangan-Nya contohnya seperti
banyaknya manusia yang melakukan zina, wajar jika Allah SWT. Murka dan
menurunkan azabnya berupa bencana alam kepada kita umat manusia.

Ditambahkan penjelasan dari Dimi Mustafa

2. Pertanyaan oleh Nursari Eka Apriyani


Apakah segala kejadian yang terjadi dimuka bumi ini atas kehendak Tuhan?
Lalu bagaimana pendapat kalian tentang orang yang meninggal karena dibunuh
yang berarti nyawanya dihilangkan oleh seorang pembunuh?

Jawaban oleh Nahdaya Silvea Ariyani


Segala yang terjadi di dunia ini ditentukan oleh Allah SWT sejak zaman
azali. Namun pemberlakuan takdir tersebut ada juga yang melibatkan peran
makhluknya, oleh karena itu takdir dibagi menjadi dua bagian. Pembagian
takdir itu adalah takdir mu’alaq yang dapat diubah oleh manusia melalui usaha
dan doa jika Allah mengizinkan seperti kepandaian, kekayaan, dan kesehatan.
Dan satunya yaitu takdir mubram yang berlaku atas setiap diri manusia tanpa
bisa dihindari atau ditawar-tawar lagi seperti jodoh, jenis kelamin bayi yang
akan lahir, atau kematian bahkan dalam cara apapun.
 Ditambahkan penjelasan dari ST Fatimah
Dan perlu diketahu si pembunuh merupakan takdir mu’alaq. Dapat diambil
contoh seperti mencontek, kita tidak bias berdalih bahwa mencontek itu
merupakan takdir dari Allah SWT. Karena kita masih bisa berusaha dengan
cara belajar pada hari sebelumnya.
 Ditambahkan penjelasan juga dari Mardha Khairina
Pelaku pembunuhan tersebut diangggap menjalani takdir mu’alaq
dikarenakan takdir mu’alaq sendiri definisinya adalah takdir yang bisa
diubah, jadi pelaku sebenarnya bias menghindari untuk melakukan tindakan
tersebut dengan memiliki iman yang kuat. Sedangkan korban pembunuhan
ialah menerima takdir mubram yaitu takdir yang tidak bisa dia cegah.
 Ditambahkan penjelasan juga dari Anisa Karimah
Dan apapun yang terjadi di dunia ini memang sudah ditakdirkan, tetapi
bukan berarti pembunuh dibenarkan bahwa dia membunuh karena takdir
Allah, karena manusia sebelum membunuh pasti berfikir terlebih dulu
tentang apa yang akan dilakukannya, tidak sepenuhnya Allah menakdirkan
sang pembunuh tersebut untuk membunuh, hanya saja manusia tersebut
juga dibisiki oleh syaitan dan akhirnya dia membunuh, kita tidak boleh
membenarkan bahwa Allah lah yang menakdirkan seorang manusia untuk
membunuh.
 Ditambahkan penjelasan juga dari Dimi Mustafa
Pembunuhan itu ada dua, ada pembunuhan yang dibolehkan dan ada
pembunuhan yang tidak dibolehkan, contoh pembunuhan yang dibolehkan
yaitu pembunuhan apabila saat perang melawan kaum kafir (zaman
Rasulullah) itu cuma orang yang berperang saja yang boleh, kalo orang yang
tidak ikut berperang (kafir) apabila dibunuh maka hukumnya tidak
dibolehkan,dalam agama islam apabila kita membunuh orang lain (agama
islam) maka sama saja kita membunuh semua umat Rasulullah.
 Ditanggapi oleh M. Hafizuddin
Lalu apakah yang dilakukan Nabi Adam AS dalam memakan buah khuldi
itu adalah sudah ditakdirkan oleh Allah SWT?
 Tanggapan dijawab oleh Nurul Salamah
Iya. Didalam Al-Qur’an juga dapat dilihat seolah-olah nabi Adam
disalahkan. Karena itu semua untuk umat setelahnya agar dapat mengambil
pelajaran bahwa semua manusia itu tempatnya salah dan harus segera
meminta ampun jika melakukan kesalahan dengan beristighfar kepada
Allah SWT.
 Tanggapan dijawab juga oleh ST Fatimah
Itu juga godaan syaitan karena syaitan syirik kepada nabi Adam
sehingga membangkang perintah Allah SWT. Dan tidak amu sujud kepada
nabi Adam. Sehingga syaitan dimasukkan ke neraka, lalu syaitan
mengiyakan dengan syarat dia boleh menyesatkan semua keturunan nabi
Adam yaitu umat manusia agar ikut bersamanya di neraka. Sehingga syaitan
membujuk nabi Adam agar memakan buah khuldi dan akhirnya dikeluarkan
dari syurga dan diturunkan ke bumi. Saat itu juga nabi Adam mengakui
kesalahannya dan bertaubat nasuha.

3. Pertanyaan oleh M. Hafizuddin


Dalam wujud pembuktian Tuhan, kita sendiri sebagai muslim mengaku
Tuhan hanya satu yaitu Allah SWT. Lalu bagaimana dengan agama lain yang
logikanya berpikir seperti mohon maaf contohnya Kristen yang menganggap
Tuhan ada 3?

Jawaban oleh Dinisa Amalia


Sebenarnya, setiap agama dalam wujud pembuktian Tuhan sama saja seperti
islam, mereka juga hanya memiliki satu Tuhan. Karena mereka memiliki
kepercayaan doktrin Allah Tritunggal atau Trinitas yang kadang akan
membingungkan umat agama lain karena logika manusia kadang terbatas untuk
mengerti sesuatu hal. Doktrin Tritunggal ini sebenarnya meneguhkan kesatuan
Allah di dalam tiga pribadi.
 Ditanggapi oleh M. Hafizuddin
Tetapi saya banyak menonton video yang dalam video itu sendiri mereka
mengakui bahwa adanya 3 Tuhan, jadi apa konsepnya seperti 3 dalam 1?
 Dijawab oleh Dinisa Amalia
Saya yakin mereka hanya keterbatasan kosa kata untuk mengungkapkan
sesuatu yang bermakna dalam waktu yang singkat sehingga kita yang bukan
bagian dari mereka sedikit misscomunication dengan apa yang mereka maksud.
Mungkin tidak terlalu tepat karena menggambarkan Tuhan itu sulit karena
Tuhan lebih besar dari manusia, tetapi dalam Doktrin Tritunggal bukanlah
merupakan suatu kontradiksi dan menganggap Tuhan ada 3 pada agam Kristen,
melainkan pemikiran bahwa Allah memiliki satu esensi dan tiga pribadi.

 Ditanggapi lagi oleh M. Hafizuddin


Apakah dalam bible sendiri disebutkan bahwa adanya doktrin Tritunggal
yang memang harus dianut umat tersebut?
 Tanggapan dijawab oleh Meiliyana Safitri
Dikarenakan keterbatasan kami untuk bisa mengetahui isi bible, mohon
maaf kami tidak bisa menjelaskannya lebih detail lagi. Apalagi karena
kepercayaan yang berbeda seperti kami sehingga kami tidak sama sekali
mempelajari tentang bible.
 Tanggapan dijawab oleh Dinisa Amalia
Intinya masing-masing umat beragama memiliki kepercayaannya terhadap
apa yang diajarkan pada agamanya sendiri sekalipun itu membuat bingung
umat agama lain karena keterbatasan umat agama lain yang tidak
mempelajari agamanya,

4. Pertanyaan oleh Nor Alfita


Apakah yang dimaksud dengan Wajib Dhoruri dan Nadzori. Berikanlah
contohnya!
Jawaban oleh Nahdaya Silvea Aryani
Ilmu terbagi menjadi dua macam yaitu Dhoruri dan Nadzori. Ilmu Dhoruri
adalah apa-apa yang secara pasti, yaitu sudah pasti padanya tanpa butuh
pemeriksaan dan pendalilan, contohnya seperti ilmu tentang bahwa keseluruhan
itu lebih besar daripada sebagian, bahwa api itu panas, dan bahwa Nabi
Muhammad SAW adalah utusan Allah SWT. Sedangkan ilmu Nadzori adalah
apa-apa yang (untuk mengetahuinya) membutuhkan pemeriksaan dan
pendalilan, contohnya seperti pengetahuan tentang wajibnya niat dalam shalat.

 Ditanggapi lagi oleh Esti Sulistiani


Bagaimana contoh lebih jelasnya lagi tentang Nadzori?
 Tanggapan dijawab oleh Dimi Mustafa
Contohnya soal hijab, telah diketahui bahwa wanita muslimah wajib
mengenakannya. Dan kita untuk mengetahui apakah benar hal tersebut wajib
dengan cara menari tahu tentang dalil atau pengetahuan tentang wajibnya
memakai hijab untuk menutup aurat bagi perempuan.

5. Pertanyaan oleh Ihya Azizah


Menurut kalian bagaimana agar menghilangkan pola pikir manusia yang
beranggapan bahwa Allah sebagai Tuhan kita itu punya tempat?

Jawaban oleh Meiliyana Safitri


Menurut pendapat kami, orang-orang yang beranggapan bahwa Allah punya
tempat diharuskan
 Ditambahkan penjelasan dari ST Fatimah
Cara agar kita percaya bahwa Tuhan tidak memiliki tempat yaiut dengan
meningkatkan iman dan takwa, serta sering mendengarkan ceramah agama, dan
juga meyakini bahwa Allah SWT. ada sebelum diciptakannya tempat, karena
tempat itu sendiri diciptakan oleh Allah SWT.
 Ditambahkan penjelasan dari Dinisa Amalia
Dan biasanya kaum muslimin sendiri memang sudah mengetahui bahwa
Allah tidak bertempat, tapi terkadang manusia menggunakan kata kiasan tempat
untuk mengagungkan Allah SWT, contoh kalimatnya seperti “Memohon
ampunlah dengan yang diatas” dan dapat diketahui disini maksud kata’di atas’
hanya untuk menunjukkan bahwa Allah lebih berkuasa daripada kita dan
kemampuan kita pun sangat kecil dibanding Allah yang Maha Besar.
KESIMPULAN
Dari diskusi yang kami lakukan, sudah jadi kelemahan manusia untuk
mengetahui semua hakikat Allah yang Maha Suci itu. Hal itu merupakan ‘aqidah
iman kepada Allah. Dengan sendirinya, kelemahan manusia itu sendiri menjadi
bukti yang nyata tentang ketinggian sifat Ketuhanan, sehingga tidak dapat
dimasukkan ke dalam lingkungan obyek pemikiran akal manusia yang sangat
terbatas kekuatannya. Pemikiran itu tidak mempunyai kemampuan untuk
menembus alam gaib (meta physic) dibalik alam benda ini. Alam gaib itu tidak
dapat disamakan dengan alam benda yang nyata ini. Jalan untuk mengetahui Tuhan
dan mempercayai, bahwa Dia Ada dan Esa adalah dengan memperhatikan bekas-
bekas (perbuatan) Tuhan dan juga dengan memperhatikan kesadaran batin yang ada
dalam jiwa, sebagaimana yang telah disebutkan dalam keterangan oleh teman-
teman yang lain.

Anda mungkin juga menyukai