PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Angka kematian bayi merupakan salah satu indikator dalam menentukan derajat
kesehatan anak. Periode neonatal (28 hari pertama kehidupan) merupakan waktu yang
paling rentan untuk kelangsungan hidup anak. Tahun 2013 hampir 1 juta bayi baru lahir
meninggal pada 24 jam pertama kehidupan, artinya sebesar 16% dari total kematianbalita
dan lebih dari sepertiga dari total kematian neonatal. Dua juta bayi baru lahir meninggal
dalam tujuh hari pertama kehidupan (73% dari kematian neonatal). Neonatal dengan
komplikasi adalah neonatal dengan penyakit dan atau kelainan yang dapat menyebabkan
kecacatan dan atau kematian, seperti asfiksia (Kementerian Kesehatan, 2015).
Komplikasi yang menjadi penyebab kematian terbanyak yaitu asfiksia, bayi berat lahir
rendah, dan infeksi (Riskesdas, 2007). Asfiksia saat lahir menjadi penyebab kurang lebih
23% dari sekitar 4 juta kematian neonatus di seluruh dunia setiah tahunnya (Kitamura et
al, 2010). Disamping itu Asfiksia menyebabkan kematian neonatus antara 8-35% di
negara maju, sedangkan di negara berkembang antara 31-56,5%. Insidensi asfiksia pada
menit pertama 47/1000 lahir hidup dan pada 5 menit 15,7/1000 lahir hidup untuk semua
neonatus. Insidensi asfiksia neonatorum di Indonesia kurang lebih 40/1000. Perawat
sebagai tenaga kesehatan di rumah sakit memliki peran penting terhadap penatalaksanaan
anak sakit di rumah sakit. Penalataksanaan bayi dengan asfiksia harus dilakukan dengan
komprehensif. Oleh karena itu peran perawat sangat diperlukan untuk menangani kasus
bayi-bayi dengan asfiksia.
B. Tujuan
Tujuan dari penulisan asuhan keperawatan ini yaitu:
1. Untuk mengetahui definisi Asfiksia
2. Untuk mengetahui etiologi Asfiksia
3. Untuk mengetahu manifestasi klinis Asfiksia
4. Untuk mengetahui pathways Asfiksia
5. Untuk mengetahui pemeriksaan penunjang untuk Asfiksia
6. Untuk mengetahui pengkajian Asfiksia
7. Untuk mengetahui diagnosa keperawatan yang muncul terkait Asfiksia
8. Untuk mengetahui intervensi keperawatan terkait Asfiksia
BAB II
TINJAUAN TEORI
Mind map terlampir
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Asfiksia neonatorum adalah suatu keadaan bayi baru lahir yang
mengalami kegagalan bernafas secara spontan dan teratur segera setelah lahir.
Berdasarkan data pengkajian bayi Ny. H mempunyai diagnosa medis Asfiksia
sedang. Hasil analisa data pengkajian ditemukan empat masalah keperawatan
yaitu Ketidakefektifan pola nafas, Risiko ketidakefektifan perfusi jaringan otak,
Risiko ketidakseimbangan suhu tubuh, Risiko ketidakstabilan kadar glukosa
dalam darah. Perencanaan keperawatan dirumuskan berdasarkan prioritas
keperawatan. Dalam melakukan perawatan pada pasien dengan asfiksia sedang,
telah dilakukan usaha dengan tindakan keperawatan sesuai rencana keperawatan
yang ditujukan untuk memecahkan masalah yang dialami. Evaluasi dalam
pemberian asuhan keperawatan selama 3 hari teratasi satu diagnosa keperawatan
yaitu Risiko ketidakefektifan perfusi jaringan otak. Sementara itu masih terdapat
tiga masalah keperawatan yang belum teratasi yaitu Sementara itu masih terdapat
dua masalah keperawatan yang belum teratasi yaitu Defisien volume cairan,
Ketidakefektifan bersihan jalan nafas, Risiko ketidakseimbangan suhu tubuh,
Risiko ketidakstabilan kadar glukosa dalam darah
B. SARAN
1 Bagi mahasiswa
Dalam melaksanakan asuhan keperawatan pada klien anak dengan asfiksia
sedang hendaknya mahasiswa mempertahankan konsep dan teori yang telah
ada.
2 Bagi profesi keperawatan
Sebaiknya melakukan upaya untuk selalu meningkatkan pengetahuan
tentang asfiksia sedang dan prosedur penanganan yang tidak efektif pada klien
anak dengan asfiksia sedang