Anda di halaman 1dari 2

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan dapat ditarik

kesimpulan: Ada pengaruh jus mengkudu terhadap tekanan darah sistolik dan

diastolik lansia di Puskesmas Selogiri Wonogiri ditunjukkan dengan hasil

uji Wilcoxon diperoleh nilai p sebesar 0,000 < 0,05. Ada pengaruh Jus

mentimun terhadap tekanan darah sistolik dan diastolik responden di

Puskesmas Selogiri Wonogiri ditunjukkan dengan hasil uji Wilcoxon diperoleh

nilai p sebesar 0,000 < 0,05. Rata-rata tekanan darah sistolik dan diastolic lansia

yang melakukan senam jus mentimun lebih rendah dibandingkan lansia yang

melakukan jus mengkudu. Ada perbedaan pengaruh jus mengkudu dan jus

mentimun terhadap tekanan darah sistolik dan diastolik lansia di Puskesmas

Selogiri ditunjukkan dengan hasil uji Mann Whitney diperoleh nilai p

sebesar 0,000 < 0,05.

Pengaruh karakteristik pasien (jenis kelamin, usia, pendidikan, durasi

penyakit, dan ADO) terhadap tingkat kepatuhan pasien diabetes melitus

tipe 2 adalah rendah. Pengaruh karakteristik pasien yakni jenis kelamin

(p=0,275), usia (p=0,473), tingkat pendidikan (p=0,157), durasi penyakit

(p=0,097), danADO (p=0,401) terhadap tingkat kepatuhan tidak signifikan

(p>0,05). Alasan pasien tidak meminum obat adalah padatnya aktivitas, obat

habis, dan lupa meminum obat. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk

mengetahui penyebab utama tingginya jumlah penderita hipertensi di

kabupaten wonogiri.
B. SARAN

Berdasarkan hasil penelitian Perbedaan efektivitas pemberian jus

mengkudu dengan jus mentimun pada Pasien Hipertensi di Puskesmas Selogiri

Wonogiri, maka saran yang dapat disampaikan peneliti adalah :

1. Bagi Responden

Responden diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dengan

lebih aktif mencari informasi tentang diet pada pasien Hipertensi.

2. Bagi Puskesmas

Puskesmas diharapkan dapat memberikan informasi pada pasien dan

keluarga tentang diet pada pasien Hipertensi yang lebih terperinci dan

menggunakan bahasa yang mudah dimengerti. Keluarga ikut dilibatkan

sebagai pengawas diet, pengawas minum obat dan diikutkan dalam kegiatan

program pengelolaan penyakit kronis untuk pasien Hipertensi, karena

keluarga juga membutuhkan informasi yang adekuat mengenai diet pada

pasien Hipertensi untuk mendukung keberhasilan diet pasien. Keberhasilan

pasien Hipertensi dalam menjalani dietnya tidak lepas dari dukungan

keluarga.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Penelitian selanjutnya disarankan untuk melanjutkan penelitian ini

dengan menggunakan metode kualitatif. Peneliti selanjutnya dirasa perlu

untuk membuktikan hubungan usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, status

pekerjaan, dan pemaparan informasi keluarga dengan keberhasilan diet pada

pasien Hipertensi.

Anda mungkin juga menyukai