Anda di halaman 1dari 2

Latar Belakang

Sampah secara sederhana dapat diartikan sebagai barang padat yang tidak terpakai lagi.
Sampah dapat menimbulkan masalah yang serius jika tidak di kelola dengan baik. Manajemen
pengelolahan sampah yang kompleks dengan multi tahap yaitu mulai dari sampah yang di
hasilkan pada tingkatan rumah tangga, sampah industri, transportasi , sampah, pengumpulan
sampah, fasilitas-fasilitas pengelolahan sampai pada tempat TPA sampah harus di perhatikan
secara serius. Tempat pembuangan akhir sampah memiliki peran yang sangat tinggi dan
penting sebagai mengembalikan sampah kelingkungannya (Sulistyorini Lilis, 2005).

Tempat Pembuangan Akhir (TPA) merupakan salah satu tempat yang digunakan untuk
membuang sampah yang sudah mencapai tahap akhir dalam pengelolahan sampah yang
dimulai dari pertama kali sampah dihasilkan, dikumpulkan, diangkat, dikelola dan dibuang.
Tempat Pembuangan Akhir (TPA) merupakan tempat dimana sampah diisolasi secara aman
agar tidak menimbulkan gangguan terhadap lingkungan sekitar, maka dari itu diperlukan
penyediaan fasilitas dan perlakuan yang benar agar keamanan tersebut dicapai dengan baik (
Prihastini Lilis, 2011).

Syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam pembangunan tempat pembuangan sampah,


antara lain tempat tersebut dibangun jauh/tidak dekat dengan sumber air minum atau sumber
lainnya yang dipergunakan oleh manusia, tidak dibangun pada tempat yang sering terkena
banjir dan jauh dari tempat tinggal manusia, jaraknya antara tempat pembuangan sampah
dengan perumahan penduduk sekitar 2 km (Azwar, 1983).

Dampak bagi lingkungan dengan adanya Tempat Pembuangan Akhir (TPA), yaitu
adanya pencemaran lingkungan, kontaminasi limbah cair pada sumur warga, jalan rusak
berlubang karena dilalui banyak truk dengan muatan sampah 350-400 ton. Dampak TPA bagi
lingkungan menurut sebuah penelitian disimpulkan bahwa kualitas air sumur pada daerah
Dusun Gembel ditinjau dari parameter DO, BOD, COD, Mn dan NO2, melampaui baku mutu
yang disyaratkan menurut PP No.82 tahun 2001 untuk air Kelas I. Jarak Dusun Gembel dengan
TPA Winongo adalah 70 m. Pada umumnya penyebaran pencemar kimia pada tanah secara
horizontal pada jarak 25 dari sumber akan melebar ± 9 meter dan menyempit pada jarak 95
meter (Wagner, 1959), maka jarak Dusun Gembel masih masuk dalam pola penyebaran bahan
pencemar kimia secara maksimum dalam tanah. Sampah yang dibuang di TPA Winongo
sebagian besar adalah sampah basah yang banyak mengandung zat-zat organik, sehingga
pencemaran pada air tanah maupun air permukaan sebagian besar disebabkan oleh adanya
bahan-bahan organik dari sampah. Bahan organik secara alamiah akan terdekomposisi, yang
memerlukan oksigen, sedangkan untuk parameter kesadahan, Fe, Cd dan Pb pada daerah
tersebut masih memenuhi syarat baku mutu.

Pengaruh adanya TPA dalam bidang perekonomian masyarakat Dusun Ngablak, yaitu
meningkatnya tingkat perekonomian masyarakat, taraf hidup membaik, jumlah pengangguran
berkurang (bekerja sebagai pemulung, pengpul, bahkan peternak sapi dan kambing. Hubungan
sosial berjalan baik, beberapa pemulung dan warga mengadakan arisan tanpa melihat
perbedaan status, namun dampak negatif dalam bidang pendidikan adalah dengan adanya
peluang menjadi seorang pemulung, orang tua sudah memulung pagi hari dan pulang pada
malam hari, sehingga anak mendapatkan perhatian yang kurang dari orang tuanya. TPA juga
berdampak pada kesehatan, di antaranya menimbulkan polusi udara, debu, suara, bau yang
sangat menyengat, lalat penyebab penyakit, sehingga masyarakat sekitar mengalami masalah
kulit dan pernapasan (Solikhah et.al., 2011).

Anda mungkin juga menyukai