Anda di halaman 1dari 3

STRUKTUR SEL HEWAN

Nama : Julia Wahyu Anida


NIM : 18/427732/PN/15512
Prodi : Agronomi
Sejak zaman dahulu, beberapa ahli sudah mengeluarkan berbagai pendapat mengenai asal usul
makhluk hidup yang ada di bumi, yaitu:
1. Teori Abiogenesis (generatio spontanea)
Teori abiogenesis adalah teori yang menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari benda mati.
Bagaimana orang pada masa itu menganggap ikan dan katak berasal dari lumpur karena melihat
makhluk itu “muncul dari lumpur”.
Seperti yang terlihat dari isi teorinya, penganut dari abiogenesis adalah ilmuwan-ilmuwan di masa
lampau seperti Aristoteles (384-322 SM) yang kemudian, Antony an Leuwenhoek, seorang
Belanda, pada tahun 1677 ikut mendukungnya. Antony memerlihatkan, melalui mikroskopnya,
bahwa makhluk renik berasal dari jerami yang direndam. Lalu, pada abad ke-19, teori ini
disanggah.
2. Teori Biogenesis
Teori biogenesis adalah teori asal usul kehidupan yang menyatakan bahwa makhluk hidup berasal
dari makhluk hidup lain. Adapun para ilmuwan yang mengemukakan teori ini Francesco Redi,
Lazzaro Spallanzani, dan Louis Pasteur. Mereka melakukan pengamatan tersendiri yang lebih
terencana dan terstruktur.
Percobaan Francesco Redi
Francesco Redi adalah orang pertama yang melakukan percobaan untuk menyanggah teori
abiogenesis. Redi membuat percobaan dengan memasukkan daging ke dalam dua buah toples;
toples tanpa penutup (terbuka) dan toples dengan penutup.
Setelah beberapa hari diamati, muncul larva di daging dalam toples yang terbuka. Sementara
daging di toples yang tertutup bersih. Redi pun berkesimpulan bahwa belatung tersebut berasal
dari lalat-lalat yang masuk ke dalam toples dan bertelur di sana. Tidak berhenti sampai di situ,
Redi kembali membuat percobaan untuk meyakinkan kesimpulannya.
Dia memodifikasi toples yang digunakan dengan membuat tutup yang terbuat dari kain kassa. Hal
ini dia lakukan agar udara dari luar bisa masuk dan terjadi pembusukan daging, tetapi lalat tidak
dapat masuk sehingga mencegah munculnya telur lalat. Hasilnya? Daging tersebut
membusuk, dan tidak ada larva yang lahir.
Percobaan Lazzaro Spallanzani
Spallanzani melakukan pengujian dengan memanaskan air kaldu (rebusan daging) di dua tempat
yang berbeda. Setelah dipanaskan, masing-masing wadah diberikan kondisi yang berbeda: wadah
yang pertama diberi penutup, sementara wadah satunya dibiarkan terbuka.
Setelah didiamkan beberapa hari, terlihat bahwa di wadah yang terbuka, kondisi air kaldu menjadi
keruh dan aromanya busuk. Di sisi lain, kondisi air kaldu pada wadah yang tertutup tetap jernih.
Ini terjadi karena adanya aktivitas mikroorganisme yang berasal dari udara bebas.
Percobaan Louis Pasteur
Meskipun sudah dilakukan penelitian oleh Redi dan Spallanzani, teori abiogenesis tetap berdiri.
Para pendukungnya menyangkal kesimpulan yang dibuat oleh Spallanzani dan mengatakan bahwa
mikroorganisme tidak tumbuh karena tidak ada udara. Menurut mereka, udara dibutuhkan untuk
menyokong kehidupan.
Sampai akhirnya Louis Pasteur, ahli biokimia kebangsaan Perancis, berhasil menyempurnakan
percobaan Spallanzani. Sekaligus mematahkan teori abiogenesis. Pasteur memodifikasi salah satu
wadah yang digunakan Spallanzani dengan wadah labu berleher panjang. Leher panjang ini
berguna sebagai indikator yang memberitahukan bahwa masih ada hubungan antara labu dan udara
di luar (masih ada oksigen untuk mikroorganisme hidup).

Setelah dipanaskan dan didiamkan beberapa hari, ternyata air kaldu yang ditempatkan di labu
berleher panjang tetap jernih. Tetapi, di bagian ujung lehernya muncul banyak debu dan kotoran.
Sementara pada wadah yang terbuka, mengandung mikroorganisme.
Eksperimen ini pun mematahkan teori abiogenesis dan menghasilkan teori baru dengan 3 isi
sebagai berikut:
1) Omne vivum ex ovo: Semua makhluk hidup berasal dari telur
2) Omne ovum ex vivo: Semua telur berasal dari makhluk hidup
3) Omne vivum ex vivo: Semua makhluk hidup berasal dari makhluk hidup.
Petunjuk-petunjuk serta bukti-bukti evolusi ada beberapa hal, antara lain melalui:
Variasi dalam suatu keturunan
Dalam suatu kehidupan tidak ditemukanya mkhluk yang sama persis dengan individunya yang
sejenis. Menurut Darwin variasi dalam suatu keturunan disebabkan oleh factor lingkungan (suhu,
tanah, iklim, dan makanan). Oleh karena itu adanaya variasi menunjukkan adanya evolusi
menuju kearah terbentuknya spesies-spesies baru.
Organ Tubuh yang Tersisa (Organ Vestigial)
Beberapa organisme seperti manusia mempunyai bagian-bagian tubuh yang tersisa akibat
beradaptasi dengan lingkungannya misalnya tulang ekor, umbai cacing, dan lain-lain. Sehingga
hal ini beranggapan manusia merupakan evolusi dari nenek moyang yang terdahulu.
Domestikasi atau Seleksi Buatan
Hal ini merupakan pembudidayaan tentang makhluk hidup. Sehingga setelah disilangkan, kita
dapat memilih varietas yang unggul. Menurut Charles Darwin Semua jenis burung dara berasal
dari satu nenek moyang yaitu berasal dari burung dara batu atau burung dara liar, yang berubah
secara berangsur-angsur karena adanya seleksi alam.
Homologi Organ Tubuh
Petunjuk tentang adanya evolusi dapat dipelajari dari studi tentang organ berbagai mahkluk hidup
yang memiliki kesamaan. Misalnya anggota tubuh yang dimiliki oleh Vertebrata. Homolog
merupakan semua kesamaan fungsi yang berasal dari struktur yang sama contohnya adalah
anggota gerak yang dimiliki oleh vertebrata berupa sepasang tangan, kaki, dan sayap. Ataupun
perbandingan anatomi yang merupakan pembandingan seluruh tubuh karena kerangka setiap
spesies yang berbeda memiliki fungsi yang berbeda pula yang dinamakan organ homolog.
Contoh informasi dari perbandingan pertumbuhan adalah adanya celah insang pada embrio
vertebrata. Celah insang pada ikan dewasa akan tumbuh menjadi insang, sedangkan pada reptile,
aves dan mamalia dewasa tidak tumbuh menjadi insang, kecuali pada beberapa amphibia .
Data Fosil
Fosil dapat ditemukan diberbagai macam lapisan bumi, sehingga penentuan umurnya didasarkan
atas umur lapisan yang mengandung fosil-fosil itu. Umumnya fosil yang terdapat di lapisan yang
paling dalam, mempunyai umur yang lebih tua sedangkan umur fosil yang ditemukan pada lapisan
yang lebih atas mempunyai umur yang lebih muda. Dengan membandingkan fosil yang ditemukan
diberbagai lapisan bumi yaitu mulai dari sederetan fosil yang ditemukan pada lapisan bumi yang
tua sampai yang muda menunjukkan adanya perubahan yang terjadi secara berangsur-angsur,
maka dapat disimpulkan bahwa fosil merupakan petunjuk adanya evolusi. Ilmu yang mempelajari
tentang fosil yang menggungkapkan banyaknya keterangan yang membenarkan adanya evolusi
adalah Palaentologi.

Anda mungkin juga menyukai