Anda di halaman 1dari 25

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ...................................................................................................................1


BAB I PENDAHULUAN
1.1 latar belakang ..............................................................................................................2
1.2 rumusan masalah .........................................................................................................2
1.3 tujuan...........................................................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 definisi ........................................................................................................................3
2.2 Perubahan Fisik Ibu Hamil Trimester Kedua...............................................................3
2.3 Perubahan Psikologis Ibu Hamil Trimester Kedua......................................................4
2.4 Perkembangan Janin pada Ibu Hamil Trimester kedua ...............................................4
2.5 Ketidaknyamanan Ibu Hamil Trimester Kedua ..........................................................5
2.6 Pengkajian Maternal ....................................................................................................9
2.7 Pengkajian Fetal ..........................................................................................................9
2.8 Riwayat Menstruasi .....................................................................................................9
2.9 Riwayat kontrasepsi ....................................................................................................9
2.10 Evaluasi Klinis ......................................................................................................10
2.11 Tanggal Quickening...............................................................................................10
2.12 Status kesehatan .....................................................................................................10
2.13 Pemeriksaan fisik ..................................................................................................11
2.14 Uji laboratorium ....................................................................................................12
2.15 Pengkajian bayi .....................................................................................................13
2.16 Tanda-tanda peringatan trimester II .....................................................................14
2.17 Diagnosa ...............................................................................................................14
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan..................................................................................................................24
3.2 Saran ...........................................................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................25

1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ibu hamil trimester kedua yakni masa kehamilan pada minggu ke-14 sampai dengan
minggu ke-24 kehamilan. Pada trimester kedua ini kehamilan biasanya sudah tampak
jelas, ibu hamil dan keluarganya sudah mengatur waktunya untuk kehamilan. Sebagian
besar ibu hamil pada trimester kedua ini tidak memiliki permasalahan yang serius.
Namun tidak sedikit ibu hamil pada masa ini ketika memeriksakan kehamilannya
mengeluhkan ketidaknyamanan. Kebanyakan dari keluhan ini adalah ketidaknyamanan
normal dan merupakan bagian dari perubahan yang terjadi pada tubuh dan emosional ibu
selama kehamilan. Adalah penting bagi seorang perawat untuk membedakan antara
ketidaknymanan normal dengan tanda-tanda bahaya.
Walaupun ketidaknyamanan yang umum dalam kehamilan trimester kedua ini tidak
mengancam keselamatan jiwa, namun hal tersebut bisa sangat menjemukan dan
menyulitkan bagi ibu. Perawat harus mendengarkan ibu, membicarakan tentang berbagai
macamm keluhannya dan membantu mencari cara untuk mengatasinya. Untuk itu
diperlukan asuhan keperawatan yang tepat oleh seorang perawat agar ibu hamil pada
trimester kedua ini dapat menikmati kehamilannya.

1.2 Rumusan masalah


1. Apa pengertian dari trimester kedua kehamilan?
2. Apa saja perubahan-perubahan yang terjadi pada ibu hamil trimester kedua?
3. Apa saja masalah-masalah yang terjadi pada ibu hamil trimester kedua?
4. Bagaimana asuhan keperawatan pada ibu hamil trimester kedua

1.3 Tujuan
1. Tujuan umum
Untuk mengetahui secara umum tentang ibu hamil trimester kedua
2. Tujuan khusus
Untuk mengetahui dan memahami secara khusus tentang asuhan keperawatan pada
ibu hamil trimester kedua

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal
adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir.
Kehamilan dibagi dalam 3 triwulan yaitu triwulan pertama dimulai dari konsepsi sampai
3 bulan, triwulan kedua dari bulan keempat sampai 6 bulan, triwulan ketiga dari bulan
ketujuh sampai 9 bulan. Jadi ibu hamil trimester kedua yakni pada bulan keempat sampai
keenam tepatnya pada minggu ke-14 sampai dengan minggu ke-24 kehamilan.
Kehamilan melibatkan perubahan fisik maupun emosional dari ibu serta perubahan
sosial dalam keluarga, jarang seorang ahli medik terlatih yang begitu terlibat dalam
kondisi yang biasanya sehat dan normal. Mereka menghadapi suatu tugas yang tidak
biasa dalam memberikan dukungan pada ibu dan keluarganya dalam rencana menyambut
anggota keluarga baru, memantau perubahan-perubahan fisik normal yang dialami ibu
serta tumbuh kembang janin. Juga mendeteksi serta mentalaksanaan setiap kondisi yang
tidak normal. Pada umumnya kehamilan berkembang dengan normal dan menghasilkan
kelahirajn bayi sehat cukup bulan melaui jalan lahir namun kadang-kadang tidak sesuai
dengan yang diharapkan. Sulit diketahui sebelumnya bahwa kehamilan akan menjadi
masalah. Sistem penilaian risiko tidak dapat memprediksi apakah ibu hamil akan
bermasalah selama hamilnya. Oleh krena itu pelayanan/asuhan antenatal merupakan cara
penting untuk memonitor dan mendukung kesehatan ibu hamil normal dan mendeteksi
ibu dengan kehamilan normal.

2.2 Perubahan Fisik Ibu Hamil Trimester Kedua


Uterus akan terus tumbuh. Pada usia kehamilan 16 minggu uterus biasanya
berada pada pertengahan antara sispisis pubis dan pusat. Penambahan berat badan sekitar
0,4-0,5 kg/mg. Ibu mungkin akan mulai merasa banyak energi. Pada usia kehamilan 20
mg fundus berada dekat dengan pusat. Payudara mulai mengeluarkan kolostrum. Ibu
merasakan gerakan bayinya dan juga mengalami perubahan yang normaln pada kulitnya
meliputi adanya kloasma, lineanigra dan striae gravidarum.
Adapun perubahan dari bulan ke bulan adalah sebagai berikut :
 Minggu ke-16/bulan ke-4
Fundus berada ditengah antara simpisis dan pusat. Berat ibu bertambah
0,4-0,5 kg/mg selama sisa kehamilan dan mungkin mempunyai banyak
3
energi. Sekresi vagina meningkat (tetapi normal jika tidak gatal, iritasi,
atau berbau busuk). Tekanan pada kandung kemih dan sering kencing
berkurang
 Minggu ke-20/bulan ke-5
Fundus mencapai pusat. Payudara memulai sekresi kolostrum. Kantung
ketuban menampung 400 ml cairan. Rasa akan pingsan dan pusing
mungkin terjadi. Ibu merasakan gerakan janin. Areola bertambah gelap.
Hidung tersumbat mungkin terjadi, kram pada kaki mungkin ada,
konstipasi mungkin dialami.
 Minggu ke-24/bulan ke-6
Fundus diatas pusat. Sakit punggung dan kram pada kaki mungkin terjadi.
Perubahan kulit bisa berupa striae gravidarum, kloasma, linea nigra dan
jerawat. Mimisan dan terjadi, mungkin mengalami gatal-gatal pada
abdomen karena uterus membesar dan kulit meregang.

2.3 Perubahan Psikologis Ibu Hamil Trimester Kedua


Trimester II biasanya adalah saat ibu merasa sehat. Tubuh ibu sudah terbiasa dengan
kadar hormon yang lebih tinggi dan rasa tidak nyaman karena kehamilannya pun
berkurang. Perut ibu belum terlalu besar sehingga belum dirasakan sebagai beban. Ibu
sudah menerima kehamilannya dan mulai dapat merasakan gerakan janin (Quickening),
dan ibu mulai merasakan kehadiran bayinya sebagai seseorang di luar dirinya sendiri.
Banyak ibu yang merasa terlepas dari kecemasan dan rasa tidak nyaman seperti yang
dirasakan pada trimester I dan merasakan menigkatnya libido.

2.4 Perkembangan Janin pada Ibu Hamil Trimester kedua


Minggu ke-14
Perkembangan janin : - Sistem otot semakin kuat
- Sistem saraf mulai berfungsi
- Pembuluh darah mulai berkembang
Minggu ke-15
Perkemabnagn janin : - Tangan mulai bisa mengepal
- Berat janin mencapai 200gr
- Kaki sudah mulai menendang

4
Minggu ke-16
Perkembangan janin : - Seluruh organ dan struktur tubuh telah terbentuk
- Panjang janin 16cm
- Kepala dominan, wajah terlihat seperti manusia
Minggu ke-18
Perkembangan janin : - Adanya lapisan lemak yang melindungi janin
- Rambut-rambut halus menutupi tubuh dan memelihara
kelembapan kulit
Minggu ke-19
Perkembangan janin : - Tumbuh alis, bulu mata dan rambut

Minggu ke-20
Perkembangan janin : - Janin mulai memiliki pola tidur secara teratur
- Janin mulai menendang, menghisap dan menggeliat
Minggu ke-22
Perkembangan janin : - Kerangka berkembang dengan pesat

Minggu ke-23
Perkembangan janin : - Kelopak mata mulai membuka dan menutup

Minggu ke-24
Perkembangan janin : - Berat janin berkisar 700 samapi 800gr
- Kulit kemerahan dan keriput
- Terbentuk kelenjar keringat

2.5 Ketidaknyamanan Ibu Hamil Trimester Kedua


Ketidaknyamanan Fisiologis
 Pigementasi yang mendalam,  Melanocyt, stimulating hormon
jerawat, kulit berminyak (dari pituitary anterior)
 Spider nevi (Telangi ectasis)  Jaring-jaring setempat sampai
kelihatan selama trimester II/III dengan arteriola (arteri terakhir)
pada leher, thorax, wajah dan dari penambahan konsentrasi
lengan estrogen

5
 Erytema telapak tangan terjadi pada  Bercak kemerahan menyebar pada
50% wanita hamil, yang menyertai telapak tangan dan menutupi kulit
spider nevi. yang berlebihan dan ujung jari
yang disebabkan oleh faktor
predisposisi genetis dan hyper
esterogen
 Palpitasi  Tidak diketahui, tidak disertai oleh
cardiacpersisten yang irreguler
 Supinelhypotensi (symdroma aorta  Disebabkan oleh tekanan uterus
vena cava) dan bradicard yang hamil atas vena cava
ascenden saat terlentang
mengurangi aliran darah uterus
plasenta dan perfusi renal
 Pusing dan sinkrope (orthostatik
 Vasomotor lability atau postural
hypotensi) yang menetap selama
hypotensi dari hormon, pada
hamil
kehamilan yang terakhir
 Makanan idaman
 Penyebabnya tidak diketahui;
idaman ditentukan oleh
budaya/letak geografis
 Rasa panas dalam perut
 Progesteron memperlambat
(pvrosis/acid indigestion), sensasi
motilitas gastrointestinal tract dan
panas pada bagian bawah dada atau
pencernaan membalikan peristaltik;
bagian atas abdomen, kadang-
merelaxasi spincter cardiac; dan
kadang dngan bersendawa sedikit
memperlambat waktu buang air
naik rasa cairan
besar, memindahkan isi perut ke
atas dan ditekan oleh pembesaran
uterus
 Konstipasi terjadi 50% pada semua
 Motilitas gastrointestinal tract
wanita hamil
dierlambat oleh progesteron, akibat
peningkatan resorbsi air dan
pengeringan feces, tekanan
intestinal karena semakin
membesarnya uterus predisposisi

6
konstipasi karena suplementasi zat
besi oral
 Kembung dan bersendawa  Berkurangnya mortilitas
gastrointestinal akibat hormon,
memberikan peluang bakteri untuk
memproduksi gas menelan udara
 Varices vens : yang diikuti sakit  Predisposisi hereditas : relaksasi
kaki dan kelemahan bisa menetap otot halus dinding vena karena
pada kaki dan vulva; hemorhaid hormon yang menyebabkan
adalah varices perianal vasocongestion pelvic; kondisi ini
diperberat oleh pembesaran uterus
 Sakit kepala  Ketegangan emosional (biasanya
lebih dari vasculer migrain
headache) nyeri mata (kelainan
refraksi) vasculer engorgement dan
sumbatan sinus dari stimulasi
hormon.
 Carpal tunnel syndrom (antara lain :
 Tekanan saraf median karena
ibu jari, jari kedua dan jari
perubahan dalam jaringan
kelingking)
mengelilinginya, nyeri, mati rasa,
rasa gatal, panas, kehilangan
kemmapuan gerak (mengetik)
menjatuhkan benda
 Mati rasa periodik, jari gatal
 Syndroma traksi flexus brachial
(acrodysesthesia) 5% dari wanita
dari terasa berat pada bahu selama
hamil
hamil (khususnya malam dan pagi
hari)
 Nyeri sekitar ligamen (kelemahan)
 Ligamen yang menciut/tertekan
disebabkan oleh pembesaran uterus
 Nyeri sendi, pinggang dan tekanan
 Relaksasi sendi symfisis di
pelvic, hypermobilitas sendi.
sakroiliaka karena hermonal,
akibatnya pelvic tidak stabil,
lengkung cervicothoracis dan

7
lumbar yang berlebihan karena
perubahan pada pusat gravitasi dari
pembesaran perut.

8
ASUHAN KEPERAWATAN

2.6 Pengkajian Maternal


Pada setiap kunjungan ibu ditanyakan secara ringkas kejadian sejak kunjungan
sebelumnya. Dia ditanyakan mengenai emosional secara umum dan kesehatan
psikologis, keluhan atau permasalahan atas pertanyaan-pertanyaan yang diajukan
terhadap masalah yang dihadapi.

2.7 Pengkajian Fetal


Tinggi fundus selama trimester kedua, organ uetrus menjadi lebih besar. Pengukuran
tinggi uterus di atas symphysis pubis dijadikan sebagai indikator kemajuan pertumbuhan
janin. Juga memberikan petunjuk yang jelas terhadap lamanya kehamilan. Pita lunak atau
pelvimeter bisa digunakan untuk mengukur tinggi fundus uteri. Tinggi fundus diukur dari
puncak/titik symphysis pubis sampai ujung/puncak fundus uteri tanpa ujung belakang
uterus.
Pengukuran tinggi fundus membantu mengidentifikasi faktor-faktor resiko tinggi.
Tetapnya/turunnya tinggi fundus uteri menunjukkan Intrauterin Growth Retadation
(IURG)/pertumbuhan dalam rahim yang terlambat, dan pertambahan yang berlebihan
biasanya kehamilan multifetal atau hydramnion. Diantara faktor-faktor yang
mempengaruhi akurasi pengukuran adalah obesitas. (kurangi 1cm dari ukuran jika berat
ibu 90kg [200pounds atau lebih]), jumlah cairan amnion, kehamilan multifetal, ukuran
ayi dan letak bayi dan letak uterus.

2.8 Riwayat menstruasi


 hari pertama periode menstruasi normal terakhir : tanggal, durasi, jumlah
 periode menstruasi terakhir ( LMP [last menstruaal oeriode] ) : tanggal, durasi, jumlah
 hari pertama periode menstruasi sebelumnya ( sebelum LMP ) ( PMP, [previous
menstrual period] ) : tanggal, durasi, jumlah
 menarke tanggal, interval, durasi
 riwayat ketidakteraturan menstruasi
2.9 Riwayat kontrasepsi
 tipe kontrasepsi
 kapan dihentikan

9
 2.10 Tes kehamilan
 tanggal
 tipe
 hasil
2.11 Evaluasi klinis
Perkiraan pertama ukuran uterus : tanggal, ukuran denyut jantung janin yang
pertama kali didengar : doptone, fetoskop

2.12 Tanggal quickenig


Tinggi fundus sekarang, perkiraan berat janin (EFW [estimated fetal weight ])
usia kehamilan saat ini dalam minggu
Ultrasound : tanggal, minggu kehamilan, diameter biparietal (BDP [biparietal
diameter])
Ketepatan tanggal-tanggal diatas

2.13 Status kesehatan


Pengkajian status kesehatan janin meliputi pertimbanganbangan gerakan janin,
denyut jantung janin (DJJ), dan gejala-gejala kelainan pada janin atau ibu.
Ibu diinstruksikan untuk mencatat kapan gerakan janin terjadi dan lamanya serta
segera melapor jika terjadi perubahan pola atau jika gerakan berhenti. Gerakan yang
reguler diketahui merupakan determinan kesehatan janin yang dapat dipercaya (cohen,
1985).
Gerakan janin (quickening) biasanya dirasakan oleh multigravida pada sekitar
minggu ke-16 kehamilan. Primigravida mungkin belum mampu merasakan gerakan
janin sampai sekitar minggu ke-20.
Denyut jantung janin (DJJ) diperiksa pada setiap kunjungan rujuk sejak
pertama kali terdengar (12 minggu dengan alat doppler;18 sampai 20 minggu dengan
fetoskop). Pada awal trimester ini DJJ dapat didengar dengan menggunakan stetoskop
ultrasonografi atau fetoskop ultrasonografi. Sebelum janin dapat dipalpasi dengan
manuver leopold, skop digerakan disekitar abdomen sampai DJJ terdengar. Setiap
perawat mengembangkan suatu set pola dalam memeriksa abdomen, misalnya
pertama kali dimulai pada garis tengah sekitar 2 samapi 3 cm (1 inci) di atas simfisis
kemudian di kuadran kiri bawah, dan sterusnya. DJJ dihitung dan kualitas serta irama

10
dicatat. Pada trimester kedua DJJ dapat ditetapkan dengan menggunakan fetoskop
atau stetoskop ultrasonografi. Kecepatan dan ritme merupakan indikator lain yang
bermanfaat untuk menetukan kesehatan janin. Apabila DJJ tidak terdengar,
penyelidikan perlu segera di lakukan.
Beberpa pusat pemeriksaan kehamilan menggunakan ultrasonografi sehingga
perkiraan usia kehamilan yang lebi tepat dapat dilakukan. Ultrasonografi dapat
digunakan untuk mnetapkan durasi kehamilan jika wanita tidak dapat memberikan
tanggal LMP yang tepat atau jika ukuran uterusnya tidak sesuai dengantanggal LMP
yang disebutkan. Namun ultarsonografi bukan prosedur yang direkomendasikan
secara universal.
Trimester kedua merupakan suatu periode pertumbuhan yang cepat.
Investigasi status kesehatan janin yang intensif dilakukan jika timbul komplikasi pada
ibu atau janin (misalnya , hipertensi maternal, pertumbuhan yang lambat, ketubah
pecah dini, DJJ tidak ada atau tidak teratur).

2.14 Diagnosa keperawatan


setiap individu dipenharuhi kehamilan dengan cara yang berbeda-beda.
Pemantauan kehamilan yang cermat dan respons terhadap perawatan merupakan hal yang
paling penting. Sangat sukar membedakan kenyamanan trimester kedua dan pada trimester
ketiga. Wanita multipara cenderung menunjukkan rasa tidak nyaman lebih dini dari pada
wanita nulipara. Pengkajian alnalisis dan formulasi diagnosa yang kontinu wajib dilakukan.
Berikut adalah sedikit contoh diagnosa keperawatan yang muncul dari data dasar.

2.14 Pemeriksaan fisik


Evaluasi ulang bersifat kontinu. Setiap wanita memperlihatkan reaksi yang
berbeda terhadap kehamilan. Pemantauan kehamnilan yang teliti dan reaksi terhadap
perawatan adalah vital. Suatu data dasar yang diperbaharui tiap kali kontak dengan
pasien memperlihatkan pola dalam pergerakan dan isi.
Pada setiap kunjungan temperature, nadi, pernapasan, tekanan darah
(lengankanan, posisiduduk) diukur; berat badan dan penetapan apakah peningkatan
(ataupenurunan) berat sesuai dengan rencana peningkatan berat secara keseluruhan
dievaluasi, dan adanya edema serta derajatnya dicatat. Temuan ini mencerminkan status
adaptasi maternal. Apabila hasil wawancara atau temuan pemeriksaan fisik
mencurugakan, dilakukan pemeriksaan yang lebih mendalam.

11
Interpretasi yang cermat terhadap tekanan darah penting dalam analisa factor-
risiko pada semua ibu hamil. Tekanan darah evaluasi berdasarkan nilai absolut dan
lama gestasi serta diinterpretasi dengan mempertimbangkan factor-faktor modifikasi.
Hipertensi akibat kehamilan (pregnancy-induced hypertension [PIH]) dan sindrom
HELP (hemolysis, peningkatan enzim hati, hitung thrombosis rendah) merupakan
komplikasi serius kehamilan dan dapat berakibat fatal.
Nilai absolut tekanan darah sistolik >140 mmHg dan tekanan darah diastolic
>90 mmHg memberi kesan hipertensi. Peningkatan tekanan darah sistolik >30 mmHg
dari nilai dasar dan peningkatan >15 mmHg untuk tekanan darah diastolic juga
signifikan tanpa memperhatikan apakah nilai absolut kurang dari 140/90. Misalnya,
jika tekanan darah normal seorang wanita adalah 105/60, maka perubahan menjadi
120/75 g= harus dilihat sebagai potensi hipertensi.
Mean arterial pressure (MAP [tekananarteri rata-rata]) mencapai titik terendah
pada trimester kedua, yakni pada sekitar minggu ke-22, kemudian secara perlahan
meningkat sampai kehamilan mencapai aterm (page, villee, villee, 1981). MAP > 90
pada trimester kedua dikaitkan dengan peningkatant ekanan darah. Apabila tekanan
darah meningkat, ibu hamil diberi kesempatan untuk beristirahat, kemudian
pengukuran tekanan darah diulang.
Tes roll-over kadang-kadang dipakai sebagai suatu sarana untuk memprediksi
kemungkinan munculnya masalah hipertensi pada trimester ketiga. Minggu ke-20
gestasi. Tes roll-over dapat dilakukan sebagai berikut (Fanaroff, Martin, 1992;
Cunningham et al, 1993): beri wanita posisi miring; ukur tekanan darah pada lengan
atas, minta wanita tersebut baring telentang , lakukan lagi pengukuran tekanan darah;
tunggu 5 menit dan ukur dan ukur tekanan darah sekali lagi. Peningkatan tekanan
diastolic sebesar 20 mmHg dari posisi miring keposisi keposisi telentang
menunjukkan tes roll-over posistif. Signifikasi tes roll ini adalah :jika mengalami
praeklamsi kurang dari 1. Apabila tes positif, walaupun tekanan darah dalam batas
normal dan wanita hamil tidak menunjuk ikantan tanda retensi cairan, kemungkinan
kejadian PIH sekurang-kurangnya 60%. Apabila tes roll positif, tindakan perawatan-
diri wajib dilakukan di rumah. Wanita harus meluangkan lebih banyak waktu
berbaring di tempat tidur dengan posisi rekumben lateral, stress di rumah harus
dikurangi, dan diet yang harus ditinjau ulang, dan tekanan darah nya harus dipantau.

2.15 Uji Laboratorium


12
Uji laboratorium rutin selama trimester kedua dibatasi. Specimen urine yang
diambil dengan cara bersih digunakan untuk mendeteksi glukosa, aseton, dan
albumin/protein. Tes glukosa biasanya dilakukan anatara minggu ke-24 dan ke-28.
Ibu hamil dapat mengalami glukosuria. Pemeriksaan kultur dan sensitivitas urine serta
sempel darah hanya dilakukan bila ada gejala dan tanda yang menunjang. Hematocrit
(HCT) atau packed xell volume dapat dilakukan pada setiap kunjungan di beberapa
lingkungan prenatal.

2.16 Pengkajian janin


Tinggi fundus
Selama trimester kedua uterus menjadi organ abdomen. Pengukuran tinggi
uterus di atas simfisis pubis dipakai sebagai suatu indicator kemajuan pertumbuhan
janin.Pengukuran tinggi fundus juga memungkinkan perkiraan usia kehamilan secara
kasar. Pengukuran tinggi fundus dapat membantu mengidentifikasi factor-faktor
risiko tinggi : tinggi fundus yang stabil atau menurun dapat mengindikasikan retar
dari pertumbuhan intrauterine ; peningkatan yang berlebihan dapat menunjukkan
adanya kehamilan kembar atau hidramnion.
Pengukuran menggunkan meteran kertas atau pelvimeter dapat dipakai untuk
menguku rtinggi fundus.Untuk meningkatkan ketepatan pengukuran, pada setiap
kunjungan prenatal, wanita hamil harus diperiksa oleh orang yang sama, tetapi
seringkali klinis yang melakukan pemeriksaan pada setiap kunjungan berbeda-beda.
Semua klinisi yang memeriksa ibuhami libu hamil harus menggunakan teknik
pengukuran yang konsisten. Secara ideal, harus ditetapkan suatu protocol
dilingkungan perawatan kesehatan yang secara ekplisit menjelaskan teknik
pengukuran, meliputi posisi wanita di atas meja periksa, alat ukur, dan metode
pengukuran yang digunakan. Syarat untuk melakukan pengukuran dapat juga
diuraikan, termasuk apakah kandung kemih harus dikosongkan dan apakah uterus
dalam keadaan rileks atau kontraksi.
Berbagai posisi untuk pengukuran tinggi fundus telah di uraikan dalam
literature. Posisi wanita dapat telentang, kepala diangkat, lutut fleksi. Penelitian
menunjukkan bahwa hasil pengukuran berbeda-beda sesuai posisi, hal ini membuat
standarisasi teknik pengukuran tinggi fundus bahkan lebih penting.

13
Penempatan meteran pengukur juga bervariasi. Meteran dapat diletakan
dibagian tengah abdomen wanita dan pengukuran dilakukan dengan mengukur dari
batas atas simfisis pubis sampai kebatas atas fundus. Meteran pengukur ini menyentuh
kulit sepanjang uterus. Teknik pengukuran yang lain tidak melibatkan pengukuran
lekukan fundus bagianatas. Salah satu ujung meteran diletakkan di batas atas simfisis
pubis dengan satu tangan ;tangan yang lain diletakkan di batas atas fundus.
Meterandiletakkan di antara jari telunjuk dan jaritengah dan pengukuran tinggi fundus
selama trimester kedua dan ketiga. Perhitungan dikalkulasi sebagai berikut :
 Tinggi fundus (cm) x 2/7 (atau + 3,5) = durasi kehamilan dalam bulan
 Tinggi fundus (cm) x 8/7 = durasi kehamilan dalam minggu

2.17 Tanda-tanda peringatan Trimester II

Tanda-tanda/Gejala Kemungkinan Penyebab


 Menetap, kadang-kadang muntah  Hypertensi gravidarun
 Keluar cairan dari vagina, bleeding,  Membran pecah sebelum waktunya,
cairan, amnion keguguran
 Demam, panas, kencing panas,  Infeksi
diare
 Perubahan gerakan janin. Tak ada  Janin beresiko atau intrauteris fetal
gerakan janin setelah gerakan lebih death (IUFD
cepat, ada perubahan yang tidak
biasa dalam jumlah atau pola nya.

2.18 Diagnosa

1. Gangguan citra tubuh b.d perubahan anatomi dan fisiologis kehamilan


2. Pola pernafasan b.d ketidakefektifan pergeseran diafragma karena pembesaran uterus
3. Perubahan proses keluarga b.d pemahaman yang kurang tentang perubahan pada
trimester kedua
4. Risiko tinggi cedera b.d masalah kesehatan ibu
5. Risiko tinggi terhadap dekompensasi b.d peningkatan kebutuhan sirkulasi

No.Dx Tujuan Intervensi Rasional


1. Setelah dilakukan Mandiri
tindakan keperawatan 1. Tinjau ulang/kaji sikap 1. Pada trimester
...x24 jam klien akan terhadap kehamilan kedua, perubahan
mengungkapkan perubahan bentuk tubuh bentuk tubuh
penerimaan/adaptasi dan sebagainya. telah tampak.
bertahap untuk mengubah Respons negatif

14
konsep diri/citra tubuh dapat terjadi pada
mendemonstrasikan citra klien/pasangan
tubuh positif dengan yang memiliki
mempertahankan konsep diri yang
kepuasan penampilan rapuh,didasarkan
keseluruhan ; berpakaian pada penampilan
dengan pakaian yang fisik.
tepat dan sepatu ber-hak
rendah 2. Diskusikan perubahan 2. Individu bereaksi
aspek fisiologis dan seara berbeda
respons klien terhadap terhadap
perubahan. Berikan perubahan yang
informasi tentang terjadi. Informasi
kenormalan perubahan. dapat membantu
klien
memahami/mener
ima apa yang
terjadi

3. Anjurkan gaya dan 3. Situasi individu


sumber-sumber yang menandakan
tersedia dari pakaian saat kebutuhan akan
hamil. pakaian yang
akan
meningkatkan
penampilan klien
untuk kerja dan
melakukan
aktivitas yang
menyenangkan.

4. Diskusi metode perawatan 4. Belajar dan ikut


kulit dan berias (untuk untuk melihat dan
meminialkan/menyembun merasa lebih baik
yikan area kulit yang mungkin
gelap), menggunakan membantu untuk
kaus kaki penyokong, mempertahankan
pemeliharaan postur, dan perasaan positif
program latihan sedang tentang diri

Kolaborasi :
5. Rujuk pada sumber- 5. Mungkin
sumber lain seperti membantu dalam
konseling dan atau memberikan
kelas-kelas pendidikan dukungan
kelahiran anak dan tambahan selama
menjadi orang tua. periode
perubahan ini;
mengidentifikasi

15
model-model
peran.

2. Setelah dilakukan Mandiri :


tindakan keperawatan
selama ...x24 jam klien 1. Kaji status pernafasan 1. Memnetukan
melaporkan penurunan ;(mis,sesak napas luas/beratnya
frekuensi/ beratnya terhadap pengerahan masalah yang
keluhan tenaga kelelahan) terjadi pada kira-
mendemonstrasikan kira 60% klien
prilaku yang pranatal.
mengoptimalkan fungsi Meskipun
pernafasan. kapasitas vitl
meningkat, fungsi
pernafasan di
ubah saat
kemampuan
diafragma untuk
turun pada
inspirasi
berkurang oleh
pembesaran
uterus

2. Dapatkan riwayat dan 2. Masalah lain


pantau masalah medis dapat terus
yang terjadi/ada mengubah pola
sebelumnya(mis, alergi pernafasan dan
rintis,asma,masalah menurunkan
sinus,tuberkulosis). oksigenasi
jaringan ibu janin.

3. Kaji kadar hemoglobin 3. Peningkatan kada


(Hb) dan hematokrit plasma pada
(Ht) tekankan gestasi minggu ke
pentingnya masukan 24-32
vitamin / fero sulfat mengencerkan
pranatal setiap hari kadar Hb,
(kecuali pada klien mengakibatkan
dengan anemia sel sabit) kemungkinan
anemia dan
menurunkan
kapasitas
pembawa oksigen
(catat zat besi
dapat di
kontraindikasikan
untuk klien
dengan anemia sel

16
sabit).

4. Berikan informasi 4. Menurunkan


tentang rasional untuk kemungkinan
kesulitan pernapasan gejala-gejala
dan program pernapasan yang
aktivitas/latihan yang di sebabkan oleh
realistis anjurkan sering kelebihan.
istirahat tambah waktu
untuk melakukan
aktivitas tertentu dan
latihan ringan seperti
berjalan.

5. Tinjau ulang tindakan 5. Postur yang baik


yang dapat di lakukan dan makan
klien untuk mengurangi sedikit membantu
masalah mis, postur yang memaksimalkan
baik, menghindari penurunan
merokok, makan sedikit diafragmatik
tetapi lebih sering, meningkatkan
dengan menggunakan ketersediaan
posisi semi fowler untuk ruang untuk
duduk/tidur bisa gejala ekspansi paru.
berat. Merokok
menurunkan
persediaan
oksigen untuk
pertukaran ibi-
janin pengubahan
posisi tegak dapat
meningkatkan
ekspansi paru
sesuai penurunan
uterus gravid.

3 1. mengungkapkan/ Mandiri 1. Pernyataan


mendemonstrasikan 1. Tinjau ulang perubahan timbul perubahan
perilaku perawatan yang diharapkan selama baru yang terjadi
diri yang trimester kedua. tanpa
meningkatkan memperhatikan
kesejahteraan apakah perubahan
2. betanggung jawab diharapkan atau
terhadap perawatan tidak.
kesejahteraan
sendiri. 2. Berikan informasi 2. Fero sulfat dan
4 Mengenali dan tentang kebutuhan asam folat
melakukan tindakan terhadap fero sulfat dan membantu
untuk asam folat. mempertahankan

17
meminimalkan dan kadar Hb normal.
mencegah faktor Definisi asam
risiko. folat
5 Mengidentifikasi memperberat
tanda-tanda anemia
bahaya/mencari megaloblastik,
perawatan medis kemungkinan
dengan tepat. abrupsi plasenta,
aborsi, dan
malformasi janin.

3. Indentifikasi 3. Membantu
kemungkinan risiko mengingat/inform
kesehatan individu ( asi untuk klien
mis, aborsi spontan, tentang potensial
hipoksia yang situasi risiko
berhubungan dengan tinggi yang
asma atau tuberkulosis, memerlukan
penyakit jantung, pemantauan lebih
hipertensi akibat ketat dan/atau
kehamilan [ HAK ], intervensi.
kelainan ginjal, anemia,
diabetes melitus
gestasional [ DMG ],
penyakit hubungan
seksual [ PHS ], tinjau
ulang tanda-tanda
bahaya dan tindakan
yang tepat.

4. Diskusikan adanya 4. Membantu dalam


obat-obatan yang akan memilih
mungkin diperlukan tindakan pada
untuk mengontrol atau kemungkinan
mengatasi masalah efek berbahaya
medis. pada janin.

5. Diskusikan kebutuhan 5. Kunjungan


terhadap pemeriksaan pranatal yang
laboratorium khusus, lebih sering
skrining dan mungkin
pemantauan ketat sesuai diperlukan untuk
indikasi meningkatkan
kesejahteraan ibu.

4. 1. mengungkapkan 1. tentukan pemahaman 1. mengidentifikasi

18
kesadaran tentang sebelum informasi. kebutuhan
faktor risiko individu masalah individu
1. 2. menghindari faktor dan memberikan
dan/ menghindari kesempatan
perilaku yang dapat untuk
memperberat cedera memperjelas
janin. kesalahan
konsep,
khususnya untuk
klien yang saat
ini melakukan
kunjungan
pranatal pertama
kali.

2. tinjau ulang status 2. faktor-faktor ini


kesehatan ibu, mis ; dapat
malnutrisi, mempunyai
penyalahgunaan/ dampak besar
penggunaan zat. pada
perkembangan
jaringan dan
organ janin, dan
identifikasi serta
intervensi awal
dapat mencegah
hasil yang buruk.

3. kaji faktor lain yang ada 3. identifikasi


pada situasi ini yang memungkinkan
mungkin berbahaya klien dan
pada janin ( mis; perawat untuk
pemajanan pada mendiskusikan
virus/PHS lain, faktor cara-cara untuk
lingkungan ). meminimalkan /
mencegah
cedera. PHS atau
virus-virus lain
mungkin
merupakan
masalah ringan
bagi klien, tetapi
berdampak
negatif yang
besar pada
kesejahteraan
janin.

4. perhatikan quickening 4. gerakan janin

19
(persepsi ibu terhadap yang dapat
gerakan janin) dan dirasakan
denyut jantung janin pertama terjadi
(DJJ). Rujuk pada diantara gestasi
dokter bila ditemukan minggu ke-16
masalah. dan ke-20 sesuai
peningkatan
ukuran janin,
kurang gerakan
dapat
menandakan
adanya masalah.

5. kaji pertumbuhan 5. merupakan


uteerus dan tinggu skrining untuk
fundus pada setiap gestasi multipel,
kunjungan. pertumbuhan
janin normal atau
abnormal; dapat
mendeteksi
masalah yang
berhubungan
dengan
polihidramnion.

6. berikan informasi 6. mempunyai


tentang tes-tes informasi yang
diagnostik atau membantu
prosedur. Tinjau ulang klien/pasangan
risiko dan potensi efek untuk
samping menghadapi
situasi dan
membuat
keputusan
berdasarkan
informasi.

Kolaborasi
7. bantu dengan prosedur 7. mendeteksi
ultrasonografi, dan adanya janin
jelaskan tujuannya. diawal minggu
ke 5-6 gestasi
dan memberikan
informasi tentang
pertumbuhan
janin dengan
menggunakan
pengukuran
kepala sampai
kaki, panjang

20
femur,dan
diameter
biparietal, untuk
memastikan usia
gestasi dan
mengesampingka
n retardasi
pertumbuhan.

8. dapatkan sampel serum 8. pada NTD


ibu untuk kadar terbuka ( paling
alfafetoprotein ( AFT) umum, spina
diantara minggu ke-14 bifida dan
dan ke-16 anensefali ),
AFP, protein
yang diproduksi
oleh kantung
yolk dan hepar
janin, ada pada
serum ibu
dengan kadar 8
kali lebih tinggi
dan normal pada
gestasi minggu
ke-15.
Selanjutnya
turun sampai
term

9. bantu dengan 9. analisis cairan


amniosintesis bila kadar amniotik
AFP abnormal, mendeteksi
khususnya pada kelainan
populasi risiko tinggi ( genetik/kromoso
mis, klien dengan m dan NTD ).
memungkinkan
kelainan genetik/anak
sebelumnya mengalami
abnormaliats
kromosom, graida tua
lebih dari usia 35 tahun
), bila klien belum
dilakukan sampel vilus
korionik ( SVK).

5. 1. Tetap Mandiri :
normotensitif 1. Tinjau ulang proses 1. Selama
selama pranatal fisiologis dan trimester
2. Bebas dari edema perubahan normal dan kedua,
patologis dan barnormal, tanda-tanda, hipertrofi

21
tanda-tanda HAK dan gejala-gejala. ventrikel
3. Mengidentifikasi jantung
cara-cara untuk menjamin
mengontrol dan peningkatan
menurunkan curah jantung,
masalah yang
kardiovaskuler memuncak
pada gestasi
minggu 25-27
untuk
memenuhi
oksigen dan
kebutuhan
nutrien
ibu/janin

2. Perhatikan riwayat yang 2. Klien ini


ada sebellumnya atau menghadapi
potensial masalah risiko paling
jantung/ginjal/diabetik tinggi terhadap
masalah
jantung selama
trimester
kedua, bila
curah jantung
memuncak.

3. Ukur tekanan darah 3. Peningkatan


(TD) dan nadi. TD dapat
Laporkan jika menunjukkan
peningkatan sistolik HAK,
lebih dari 30 mmHg khususnya
dan diastolik lebih dari pada klien
15 mmHg dengan
penyakit
jantung atau
ginjal,
diabetes, atau
adanya
kehamilan
multiple atau
mola
hidatidosa

4. Auskultasi bunyi 4. Murmur


jantung; catat adanya sisitolik sering
murmur ringan dan
mungkin
diciptakan
oleh

22
peningkatan
volume,
penurunan
viskositas
darah,
perubahan
posisi jantung
atau torsio
pembulu darah
besar

5. Kaji adanya edema 5. Edema


pergelangan kaki dan dependen dari
varises kaki, vulva dan ekstremitas
rectum. Bedakan antara bawah (edema
edema fisiologis dan fisiologis)
yang potensial sering terjadi
berbahaya karena stasis
vena akibat
vasodilatasi
dari aktivitas
progesteron,
herediter,
retensi
kelebihan
cairan, dan
tekanan uterus
pada
pembuluh
darah pelvis

6. Anjurkan klien untuk 6. Mingkatkan


menghindari aliran balik
menyilangkan kaki, vena dan
duduk, dan berdiri menurunkan
dalam waktu lama; dan risiko
membalikkan telapak terjadinya
kaki ke atas dalam edema, atau
posisi dorspfleksi bila trombosis
duduk atau berdiri vena
selama periode lama.

7. Kaki dorsofleksi untuk 7. Tanda Homan


tes terhadap tanda positif dapat
Horman’s. Bila ada, menunjukkan
rujuk pada dokter tromboflebitis

8. Kaji adanya kelemahan. 8. Perubahan


Anjurkan klien untuk posisi cepat

23
menghindari perubahan dapat
posisi dengan cepat. mengakibatka
n pusing saat
darah
terkumpul di
ekstremitas
bawah,
menurunkan
volume
sirkulasi

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari uraian diatas dapat disimpulakan bahwa ibu hamil trimester kedua biasanya
adalah saat ibu merasa sehat. Tubh ibu sudah terbiasa dengan kadar hormon yang lebih
tinggi dan rasa tidak nyaman karena kehamilannya pun berkurang. Walaupun demikian
diperlukan asuhan keperawatan secara tepat oleh seorang perawat kepada ibu hamil yang
sedang memeriksakan kehamilannya agar ketidaknyamanan ibu dapat teratasi dan untuk
mengantisipasi apabila ada hal-hal yang tidak diinginkan.

3.2 Saran

1. Diharapkan perawat mampu memberikan asuhan keperawatan secara tepat kepada ibu
hamil trimester kedua
2. Diharapkan perawat mampu membedakan antara ketidaknyamanan normal dengan
tanda-tanda bahaya pada ibu hamil trimester kedua.

24
DAFTAR PUSTAKA

Bobak, Irene M. 2000. Perawatan Maternitas Dan Ginekologi. Bandung: IAKP.


Doenges, Marilyne E. 2001. Rencana Perawatan Maternal/Bayi. Jakarta : EGC
Sarwono Prawirohardjo. 2006. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta :YBP-
SP

25

Anda mungkin juga menyukai