Anda di halaman 1dari 44

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA An.

K (8 TAHUN)
DENGAN TB PARUDI RT 03RW III KELURAHANPUDAK
PAYUNGSEMARANG

Oleh :
FACHRUDIN AR

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS ANGKATAN XXX


DEPARTEMEN KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2017
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA An. K (8 TAHUN)
DENGAN TB PARU DI RT 03RW III KELURAHANPUDAK PAYUNG
SEMARANG

Disusun untuk memenuhi Tugas Profesi Ners Stase KeperawatanKeluarga

Dosen Pembimbing :
Ns. Nurullya Rachma, S.Kep., M.Kep, Sp.Kom

Disusun Oleh :
FACHRUDIN AR

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS ANGKATAN XXX


DEPARTEMENILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2017
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA An. K (8 TAHUN)
DENGAN TB PARU DI RT 03RW III KELURAHANPUDAK
PAYUNGSEMARANG

PENGKAJIAN KELUARGA
Pengkajian dilakukan pada hari Kamis tanggal 7 September 2017 Pukul 11.00
WIB
A. DATA UMUM
1. Nama Kepala keluraga (KK) : Tn. Sarnoto
2. Alamat: Jl. Perintis Kemerdekaan No. 30 Kelurahan Pudak Payung RT
01/RW 03 Banyumanik Semarang
3. No. Telp (HP) :082135135810
4. Pekerjaan : Pegawai Swasta
5. Pendidikan : D3
6. Komposisi Keluarga
Hubungan Jenis
No Nama Umur Pendidikan Pekerjaan
dengan KK Kelamin
Kepala 43 Pegawai
1 Tn. S L D3
Keluarga tahun Swasta
Anggota 46 Ibu Rumah
2 Ny. S P SMA
Keluarga tahun Tangga
Anggota 13
3 An. K L SMP Pelajar
Keluarga tahun
Anggota
4 An. K 8 tahun P SD Pelajar
Keluarga
Anggota
5 An. K 8 tahun P SD Pelajar
Keluarga
7. Genogram

Tidak tahu HT Sehat Stroke

Tn. S Ny. S
35 th 34 th

Sehat Sehat

Sdr. Kr
An. C An. C
13 th 8 Th 8 Th

Sehat Sehat TBC

Keterangan :
: Laki-Laki : Menikah : klien perempuan teridentifikasi

: Perempuan : MemilikiKeturunan

: Meninggal : Tinggal 1 rumah


8. Tipe Keluarga
Berdasarkan hasil observasi tipe keluarga An. Kl adalah keluarga
tradisional karena di dalam rumah terdapat satu keluarga inti yaitu
dengan Tn. S sebagai kepala keluarga, Ny. Sr sebagai ibudan An. Kr
sebagai kakak pertama serta An. Clr sebagai kakak nomer dua dan juga
kembaran dari An. Kl.

9. Budaya
a. Suku bangsa dan bahasa yang digunakan
Ny. S berkata, “Saya dari Jakarta mas, kalobapaknya yang asli
Semarang sini mas.”
Tn. S berkata, “Kalau sayanya yang asli sini mas.”
Ny. S berkata, “Setiap harinya kita menggunakan bahasa
indonesia untuk komunikasinya mas.”
b. Pantangan dan kebiasaan budaya yang berhubungan dengan
kesehatan
Ny. S berkata, “Aslinya dari adat keluarga saya nggak ada
pantangan apapun yang berhubungan dengan kesehatan. Cuma
saya kan pernah di diagnosa oleh dokter terkena kanker
payudara, tapi saya pake pengobatan cina, Alhamdulillah
sekarang sudah dinyatakan sembuh oleh dokter mas. Lah paling
saya disarankan untuk menghindari makanan yang mengandung
MSG”
Tn. S berkata, “Dikeluarga saya juga ngga punya pantangan
apapunyang berhubungan dengan kesehatan mas.”

10. Agama
a. Agama yang dianut
Ny. S berkata, “Disini kami sekeluarga beragama Islam semua
mas.”
b. Kegiatan keagamaan di rumah dan di masyarakat
Ny. S berkata, “Untuk kegiatan keagamaan di RT sini ada mas
seperti tahlilan seminggu sekaligiliran tiap rumah.”
Tn. S berkata, “Kami beribadah sholat 5 waktumas. Kadang
jamaah bareng di rumah kalo maghrib dan Isya.”
c. Persepsi anggota keluarga tentang agama
Ny. Sberkata, “Agama itu penting mas, sholat setiap hari, sholat
lima waktu. Berdoa dan memohon kepada Allah.”
d. Kepercayaan yang dapat mempengaruhi kesehatan
Ny. S berkata“ sakit itu memang dari Allah, tapi ya karena kita
juga mungkin tidak menjaga kesehatan”.
Tn. S berkata, “Kepercayaankesehatan yang tentang agama
nggak ada mas.”
Tn. S berkata“sakit ya karna perilaku kita nya mas”.
Ny. S berkata, “Islam ya percaya hanya kepada Allah.”

11. Status Sosial Ekonomi Keluarga


a. Kelas sosial
Ny. S berkata, “Untuk kebutuhan sehari-hari masih tercukupi.
Anak saya yang pertama sekolah SMP dan kembarannya An. Klr
kelas 2 SD bareng An. Kl. Pendapatan dari bapak semua mas.”
Tn. S berkata, “Kalau saya bekerja swasta di Jasa Marga
Semarang mas. Keluarga juga ada tabungan harian sama
tabungan di bank, Cuma masih sedikit mas.”
Dilihat dari tingkat kesejahteraan keluarga Tn. S termasuk pada
tipe keluarga sejahtera III, yaitu keluarga yang dapat memenuhi
kebutuhan pada tahapan keluarga 1 dan 2 yaitu mampu memenuhi
kebutuhan dasar, kebutuhan psikologis keluarga seperti
pendidikan, serta kebutuhan perkembangan, Dan sebagian
penghasilan keluarga ditabung dalam bentuk uang atau barang.
Namun belum mampu memberikan sumbangan (kontribusi)
maksimal terhadap masyarakat dan berperan secara aktif dalam
masyarakat.
b. Pemenuhan kebutuhan sehari-hari
Tn. S berkata, “Alhamdulillah,ya dicukup-cukupmasuntuk
kebutuhan sehari-hari berlima.Alhamdulillah saya setiap
bulannya juga selalu dapat insentif dari kantor.”
c. Tabungan/asuransi yang dimiliki kelaurga
Tn. S berkata, “Kita berlima punya asuransi kesehatan BPJS mas
dari perusahaan saya, sama BPJS Ketenagakerjaaan mas.”
Ny. S berkata, “Tabungan harian, disini kan ada kegiatan
tabungan harian, kalau lebaran kan dibagi. Kalau tabungan di
bank ya ada tapi hanya sedikit.”
d. Dukungan ekonomi
Tn. S berkata, “Rumah ini kan milik sendiri mas.Alhamdulilah
untuk kebutuhan sehari-hari berlima cukup mas.”
Ny. S berkata, Kami alhamdulillah ngga pernah pinjem uang ke
saudara-saudara saya atau saudara Bapak. Kalau uang hasil
kerja Bapak, saya sisihkan untuk di tabung mas.”

12. Aktivitas rekreasi atau waktu luang keluarga


Ny. S berkata, “Kalau di rumah ya kadang-kadang nonton tivi. Kalau
rekreasi keluar kadang sebulan sekali, anak-anak minta jalan-jalan.”

B. RIWAYAT TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA


13. Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini
Keluarga Tn. S termasuk dalam kategori keluarga dengan anak usia
sekolah dan anak remaja, dimana An. Kl berusia 8 tahun masih SD
kelas 2, kakak pertamanya kelas 1 SMP dan kakak nomer duanya
sekolah SD kelas 2 sama seperti An. Kl.
Tugas perkembangan keluarga dengan anak usia sekolah yang
seharusnya dipenuhi adalah :
1. Mensosialisasikan anak-anak termasuk meningkatkan prestasi
sekolah dan mengembangkan hubungan dengan teman sebaya
yang sehat.
2. Mempertahankan hubungan perkawinan yang memuaskan.
3. Memenuhi kebutuhan fisik keluarga.
Sedangkan tugas perkembangan keluarga dengan anak remaja yang
seharusnya dipenuhi adalah :
1. Memberikan kebebasan yang seimbang dengan tanggung jawab.
2. Mempertahankan hubungan yang intim dengan keluarga.
3. Mempertahankan komunikasi yang terbuka antara anak dan orang
tua. Hindari perdebatan, kecurigaan dan permusuhan
4. Perubahan sistem peran dan peraturan untuk tumbuh kembang
keluarga.

14. Tugas Perkembangan Keluarga yang Belum Terpenuhi


Ny.S berkata, “Anak saya masih sekolah semua mas, yang pertama
sekolah SMP kelas 2 dan kembaran dari An. Kl juga kelas 2 sama
dengan An.Kl”
Ny. S berkata, “Hubungan sama suami saling memperhatikan dan ikut
mendukung kegiatan serta perawatan kesehatan. Kalau ada apa apa
saling komunikasi aja mas, apalagi masalah kesehatan, kepada anak
saya yang pertama juga menyarankan sayang sama adik-adiknya,
saling mengurus dan merawat.”
Ny. S berkata, “Hubungan sama anak-anak juga sangat baik,
alhamdulillah kakaknya juga ngga pernah bertengkar sama adik-
adiknya. Anak pertama kalau pulang sekolah paling dirumah main
sama teman sebelah mas”.
Ny. S berkata, “Jika ada masalah apapun selalu dikomunikasikan
bersama-sama mas”.
15. Riwayat Keluarga Inti
a. Proses pembentukan keluarga
Tn.S berkata, “Kami menikah tahun 2002, awalnya di Jakarta
ikut di rumah Ibu, terus lima tahun pindah kesini sampe sekarang
mas.”
Ny. S berkata, “Dulu ketemunya sama Bapak di Jakarta mas.”
b. Riwayat kesehatan keluarga inti
Ny S berkata, “Saya punya riwayat sakit batuk-batuk juga dan
anak pertama saya juga punya riwayat sakit flek tapi sekarang
sudah sembuh mas”
Ny. S berkata, “Saya dulu pernah masuk rumah sakit, gejalanya
batuk keluar darah dan opname selama seminggu Itu sekitar 3
tahun yang lalu.”
Tn. S berkata, “Kalau saya, Alhamdulillah sehat-sehat aja mas,
nggak ada sakit berat atau sampai di rawat. Ya kalau sakit biasa
mas, flu, batuk, masuk angin. Dua tiga hari sembuh.”
c. Perhatian terhadap pencegahan penyakit
Ny. S berkata, “Pertama kali anak saya An. K sakit kurang lebih
2 bulan yang lalu demam, tidak nafsu makan, batuk-batuk terus
kurang lebih 2 minggu. Awalnya saya periksakan di Puskesmas,
terus dikasih obat untuk 3 hari, tapi tidak ada perubahan. Terus
saya bawa ke rumah sakit untuk diperiksakan ke dokter spesialis
anak. Di rumah sakit disarankan untuk ronsen, setelah ronsen
hasilnya ternyata sama seperti anak pertama saya mas kena flek.
Ny. S berkata, “Kalau minum obat yang warnanya merah sekitar
sudah 1 bulan yang lalu mas. Kemarin 4 hari yang lalu saya
habis kontrol di puskesmas, karena dari dokternya disuruh
kontrolnya di Puskesmas aja biar dekat kalo ambil obatnya.”
Ny. S berkata, “Kalau saya sering menyarankan An. K untuk
makan yang banyak, terus minum susu, Cuma anaknya saja
sampai sekarang masih kurang nafsu makanya mas. Katanya
mual, pahit, itu kenapa ya mas?”
Ny. S berkata, “An. Kl selama sakit berat badannya turun mas,”
d. Sumber pelayanan kesehatan
Ny. S berkata, “Keluarga saya sih kalau periksa ke puskesmas
mas, soalnya lebih dekat dan mnurah mas, jadi setiap periksa ke
sana.”
Ny. S berkata, “Di sini juga ada kegiatan posyandu, semua anak
saya juga waktu kecil sudah lengkap imunisasinya mas, ngga ada
yang ketinggalan.”

16. Riwayat Keluarga Sebelumnya


a. Riwayat kesehatan pada keluarga dari pihak suami dan istri
Ny S berkata, “Kalo orang tua saya, Ibu yang sudah meninggal
mas, karena sakit stroke, kalo Bapak masih sehat sekarang di
Jakarta.. Saya anak ke dua dari 3 bersaudara mas, tapi di Jakarta
semuanya.”
Tn. S berkata, “Kalau orang tua saya Bapak yang sudah
meninggal mas, bapak meninggal di rumah ngga tahu kenapa,
masalahnyatidak pernah periksa mas.Kalo Ibu masih Cuma sakit
darah tinggi mas.Kalo saya juga anak kedua tapi dari 4
bersaudara mas.”
b. Konflik antar keluarga pasangan
Ny. S berkata, “Nggak ada masalah mas,nggak sampe
berantem.Ya kadang namanya anak-anak berebut mainan, tapi
salah satu kadang ada yang langsung mengalah.”
c. Riwayat hubungan keluarga
Ny. S berkata, “Ya ndak pernah kumpul tapi komunikasi tetap
lancar lewat hp.”
C. PENGKAJIAN LINGKUNGAN
17. Karateristik rumah
Tn. S berkata “Rumah ini milik kami sendiri mas. Alhamdulilah lah
walaupun kecil.”
Jenis rumah adalah bangunan permanen.Luas bangunan rumah kurang
lebih 84 m2 (14 m x6 m).Status rumah adalah milik sendiri.Atap
rumah terbuat dari genteng.Jumlah jendela sebanyak 4 jendela, itu
Cuma terdapat di kamar tidur.Ventilasi kurang 10% dari luas
lantai.Sinar matahari kurang bisa masuk pada siang hari.Penerangan
sudah menggunakan listrik.Lantai masih tanah, Cuma ditutup saja
menggunakan perlak plastic. Kondisi rumah secara keseluruhan
kurang bersih, banyak debu dan lawa-lawa, gelap
a. Status rumah : milik sendiri
b. Tipe rumah :-
c. Luas rumah : 84 m2 (14 m x6 m)
d. Jumlah ruangan : garasi, teras, ruang tamu, 3
kamar tidur, dapur, 2 kamar mandi
e. Jumlah jendela : 4 jendela
f. Peletakan perabotan rumah tangga : kurang rapi
g. Jenis sepic tank :-
h. Jarak septic tank dengan sumber air : 10 m
i. Sumber air minum yang digunakan : air PAM
j. Kondisi air : bersih
k. Keadaan umum sanitasi rumah : baik
l. Sistem pembungan sampah
Ny. S berkata, “Kalau sampah disini ya dikumpulin di depan
rumah,nanti ada tukang sampah yang ngambilsampahnya.”
m. Keamanan
Ny. S berkata, “Alhamdulillah disini lingkungannya aman mas,
ndak ada pencurian.”
n. Kepuasan penataan rumah
Ny. S berkata, “Ya nyaman mas, nggak bosen. Kalau bosen ya
diberesin sama ditata-tata mas.”
o. Pengetahuan tentang lingkungan
Ny. S berkata, “Kalau ludah kami kadang-kadang masih
sembarangan, kalo batuk juga tidak ditutup. Kalau jendela kamar
sih selalu saya buka setiap harinya mas.”
18. Denah Rumah
14 m
U
6
6
4 B T
5

S
6m 1

3 2

4 4

Keterangan :
1 : Garasi dan tempat jemur baju
2 : Teras rumah
3 : Ruang tamu
4 : Kamar tidur
5 : Dapur
6 : Kamar mandi

19. Karakteristik Tetangga dan Komunitas RW


a. Kebiasaan
Ny. S berkata, “Semua warga disini rukun-rukun mas. Sering
musyawarahatau ngadain kegiatan yang bermanfaat misal senam
atau pengajian.”
b. Lingkungan fisik
Tn. S berkata, “Alhamdulillah disini lingkungannya aman mas,
ndak ada pencurian.”
Ny. S berkata, “Lingkungan rumah di sini rapi dan bersih. Ya
saling menjaga kebersihan rumah dan lingkungan mas, Cuma
masih banyak yang rokok di sekitar sini mas.”
c. Aturan/kesepakatan penduduk setempat
Ny. S berkata, “Kalau aturan yang tetep nggak ada mas.Aturan
kegiatan misal ada posyandu, pkk, musyawarah, senam ya
diusahakan datang dan ikut biar tahu informasi.”
d. Budaya setempat (kesehatan, usia, pendidikan, pekerjaan dan
persepsi keluarga terhadap komunitas)
Ny. S berkata, “Disini kebanyakan pekerja swasta mas. Rata-rata
ya usia 30-40 tahun ke atas mas. Ada yang guru tiga orang mbak,
bidan satu orang, perawat juga ada satu orang.”
Ny. S berkata, “Warga di sini juga aktif-aktif mengikuti kegiatan.
Kegiatan ada arisan sebulan sekali, ada senam, pengajian, kerja
bakti, pkk, posyandu.”

20. Mobilitas Geografis Keluarga


a. Tempat tinggal keluarga
Ny. S berkata, “Tinggal disini sejak tahun 2008. Setelah nikah
kami sama bapak di jakarta setelah lima tahun baru pindah di
sini mas.”
b. Keluarga mencapai fasilitas kesehatan
Ny. S berkata, “Kalau mau pergi atau mau periksa ke puskesmas
biasanya ngojek, kadang diantar bapak, soalnya saya nggak bisa
naik motor. Atau kadang bareng tetangga kalau pas mau sama-
sama periksa juga.”
c. Sarana transportasi
Ny. S berkata, “Kalau kesana sini biasanya ngojek, kadang
diantar bapak, soalnya saya nggak bisa naik moto mas..”
21. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat
a. Perkumpulan keluarga
Ny. Sberkata, “Kalau kumpul keluarga besar jarang mas,paling
sama keluarga Bapaknya karena dekat. Kalau dirumah sini
paling malam kalo Bapaknya sudah pulang.”
b. Interaksi dengan masyarakat
Ny. Sberkata, “Hubungan sama tetangga baik-baik aja mas, ndak
ada maasalah.”
Ny. S berkata, “Warga di sini juga aktif-aktif mengikuti kegiatan.
Kegiatan ada arisan sebulan sekali, ada senam, pengajian, kerja
bakti, pkk, posyandu mas.”

22. Sistem Pendukung Keluarga


a. Informal
Ny. S berkata, “Saya sering ngobrol sama tetangga. Tapi kalau
ada masalah ya saya ngobrol ke suami saja mas.”
b. Formal
Ny. S berkata, “Saya punya asuransi kesehatan BPJS. Kalau
periksa saya dan keluarga ke puskesmas, soalnya dekat dan
murah mas.”

D. STRUKTUR KELUARGA
23. Pola Komunikasi Keluarga
Keluarga Tn. Smenggunakan pola komunikasi terbuka secara jelas dan
selaras. Proses komunikasi pada keluarga ini dinamis dan saling timbal
balik. Setiap kali ada permasalahan yang muncul dibicarakan,
diklarifikasi menurut sudut pandang masing-masing dan ditarik
kesimpulan untuk mencari solusi (musyawarah). Istri Tn. Sjuga
menghargai pendapatnya, tapi kadang yang namanya anak-anak ada
rewelnya.
Tn. S berkata, “Kalau ada masalah dimusyawarahkan mas. Kalau
ngambil keputusan terakhir di saya mas. Tapi kalau masalah
kesehatan ya saya juga minta saran sama ibu mas.”

24. Struktur Kekuatan Keluarga


a. Respon keluarga bila ada anggota keluarga yang mengalami
masalah
Ny. Sberkata, “Ya kalau ada apa apa saling komunikasi mas,
apalagi masalah kesehatan.”
b. Pengambilan keputusan
Tn. S sebagai kepala keluarga yang mengambil keputusan untuk
mencari jalan keluar yang baik dan menguntungkan bagi
keluarga.
Tn. S berkata, “Kalau ada masalah dimusyawarahkan mas.
Kalau ngambil keputusan terakhir saya mas.”

25. Struktur Peran (Formal dan Informal)


a. Peran Formal
Struktur peran keluarga Tn. S terdiri dari Tn. S sebagai kepala
keluarga sebagai pegawai swasta di perusahaan kayu berperan
menjaga anggota keluarga dan memenuhi kebutuhan untuk.Ny.S
dan ketiga anaknya. Sedangkan Ny. Ssendiri sebagai ibu runah
tangga.
b. Peran Informal
Tn. S yang bertugas sebagai kepala keluarga dalam mengurus
keluarganya memiliki peran informal sebagai pendorong (memuji,
setuju dan menerima kontribusi sehingga dapat merangkul dan
membuat orang lain merasa penting), pencari nafkahdan pioner
keluarga (inisiatif kepindahan keluarga berada pada keputusan dan
kehadiran ayah),Ny. S sebagai istri memiliki peran informal
sebagai perawat keluarga dan koordinator keluarga.An. Kr sebagai
anak pertama memiliki peran informal sebagai pendorong dan
sahabat bagi adiknya, dan An. Klr sebagai anak kedua dan juga
kembarannya An. Kl memiliki peran informal sebagai sahabat,
pengharmonis,pengikut dari anggota keluarga yang lain.

26. Nilai dan Norma Keluarga


Nilai dan norma keluarga Ny. Sberdasarkan agama yang dianut adalah
agama Islam.
Ny. S berkata, “Menerapkan sopan santun, saling menghormati dan
menghargai kepada orang tua, Adik, Kakanya, serta tetangga di sini
mas.”

E. FUNGSI KELUARGA
27. Fungsi Afektif
a. Bagaimana keluarga mengapresiasikan perasaan kasih sayang
Ny. S berkata, “Satu sama lain saling kasih perhatian. Kalau ada
yang sakit saya sama bapak segera periksakan ke Puskesmas.”
b. Perasaan saling memiliki
Ny. Sberkata, “Sama keluarga anak dan suami ya sayangmas.”
c. Dukungan terhadap anggota keluarga
Ny. S berkata, “Saya sama suami saling mendukung dan sering
menganjurkan ke anak-anak terutama An. Kl untuk memotivasi
untuk makan yang banyak dan minum susu, tapi namanya anak-
anak kadang susah banget mas. ”
d. Kedekatan antar keluarga
Tn. S berkata “Alhamdulillah semuanya deket mas.Nggak ada
masalah.”
Ny. Sberkata, “Kumpul keluarga sini sih kalau malamsering mas,
tapi kalau keluarga besar paling sama keluarganya Bapaknya
yang deket kadang 2 minggu sekali kita main.”
28. Fungsi Sosial Internal dalam Keluarga
Ny. S berkata, “Hubungan kami baik-baik saja mas.”
Tn. S berkata, “Saya sering ngobrol sama tetangga.”
Ny. S berkata, “Hubungan sama tetangga baik-baik aja mas, ndak ada
masalah.”
Ny. S berkata, “Saya aktif-aktif mengikuti kegiatan. Kegiatan ada
arisan sebulan sekali, pengajian, kerja bakti, pkk, posyandu.”

29. Fungsi Perawatan Kesehatan


a. TBC
1) Kemampuan keluarga mengenal masalah kesehatan
Tn S berkata, “Kami belum tahu persis apa itu TBC mas,
yang saya tahu TBC beda sama dengan flek mas.”
Tn S berkata, “Yang saya tahu penyakit flek tidak menular
mas.”
Saat dilakukan pengecekan BBAn. K pada tanggal 7
September 2017 didapatkan hasil 22 Kg.
2) Kemampuan keluarga mengambil keputusan untuk mengatasi
masalah kesehatan
Ny. S berkata, “Saya rutin kontrol An. Kl ke Puskesmas
untuk ambil obat mas, kalau obatnya tinggal 2 hari saya
ambil ke puskesmas. Soalnya saya dulu pernah masuk rumah
sakit, gejalanya batuk keluar darah dan opname selama
seminggu itu sekitar 3 tahun yang lalu. Anak pertama saya
juga sakit flek dan pengobatan rutin selama 6 bulan.”
Ny. S berkata,“Saya takut kalau kalau An. Kl tidak mau
minum obat, karena saya sudah pengalaman. Katanya harus
rutin minum obatnya.”
Ny. Sberkata, “Saya ingin keluarga saya selalu sehat, dapat
aktivitas seperti biasanya mas.”
3) Kemampuan untuk merawat
Ny. Sberkata, “Ya kalau obat tinggal 2 kali minuman, saya
langsung ambil ke puskesmas, biar tidak terlambat mas”
Ny. S berkata, “Kalau olahraga saya jarang mas, paling
beres-beres rumah aja.”
4) Kemampuan keluarga memodifikasi lingkungan
Ny. Sberkata, “Rumah disini ya rata-rata segini mas, kecil.
Maaf ya mas,berantakan. Kalau beres-beres ya pagi sama
sore mas.”
5) Kemampuan keluarga memanfaatkan fasilitas pelayanan
kesehatan
Ny. Sberkata, “Kalau periksa saya dan keluarga ke
puskesmas, soalnya deket dan murah mas.”
b. Cemas
1) Kemampuan keluarga mengenal masalah kesehatan
Ny. S berkata,“Saya takut kalau anak saya terutama An. Kl
jadi tambah parah, karena makannya sedikit mas dan susah
sekali untuk makan dan minum susu.”
Ny. S berkata, “Soalnya dulu tiga tahun yang lalu saya
pernah mengalami sakit yang sama dan anak pertama saya
juga mas.”
2) Kemampuan keluarga mengambil keputusan untuk mengatasi
masalah kesehatan
Ny. S berkata, “Ya saya sama suami selalu kontrol rutin
membawa An. K untuk kontrol dan ambil obat di
Puskesmas.”
3) Kemampuan untuk merawat
Ny. S berkata, “Ya kalau obatnya sudah tinggal 2 kali
minuman langsung saya kontrol dan ambil obat di
Puskesmas mas”
4) Kemampuan keluarga memodifikasi lingkungan
Ny. S berkata, “Rumah disini ya rata-rata segini mas, kecil.
Maaf ya mas, berantakan. Kalau beres-beres ya pagi sama
sore mas.”
5) Kemampuan keluarga memanfaatkan fasilitas pelayanan
kesehatan
Ny. S berkata, “Kalau periksa saya dan keluarga ke
puskesmas, soalnya deket dan murah mas.”

30. Fungsi Reproduksi


Ny. Ssudah menikah dan memiliki 3 orang anak, yang pertama laki-
laki dan yang kedua dan ketiga kembar perempuan yaitu An. Klr dan
An. Kl.
Ny. S berkata, “Nggak ada masalah reproduksi mas. Alhamdulilah
sehat. Dan waktu lahir normal semua dan di Bidan semua mas.”

31. Fungsi Ekonomi


Tn. S berkata, “Alhamdulillah, cukup masuntuk kebutuhan sehari-hari
berlima.”

F. STRES DAN KOPING KELUARGA


32. Stresor Jangka Pendek dan Panjang
a. Stresor jangka panjang
Ny. S berkata, “Semua dijalanin dengan ikhlas mas, nggak ada
masalah yang sampai kepikiran terus menerus mas.”
b. Stresor jangka pendek
Ny. S berkata, “Pengennya saya ya, saya berusaha agar An. K biar
cepat sembuh dan nafsu makannya bertambah mas. Dan berat
badannya tambah mas.”

33. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/stressor dan strategi


koping yang digunakan
Ny. S berkata, “Kalau ada masalah ya saya ceritanya sama bapak.
Nggak pernah tak pikir banget-banget mas.”
Ny. S berkata, “Ya kalau ada apa apa saling komunikasi aja mas,
apalagi masalah kesehatan, saling mengurus dan merawat. “
G. PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIA
No Kebutuhan Dasar Ny. S Tn. S Sdr. S An. E An. K
34 Praktik diit keluarga Ny. S berkata, “Makan Tn. S berkata, “Makan Sdr. S berkata, An. E berkata, An. K berkata, “Makan 3x
(nutrisi dan cairan) kadang 2x kadang 3x. kadang 2x kadang 3x. “Makan 3x mas. “Makan 3x mas, Cuma pahit dan
Lauknya kadang ikan laut. Lauknya kadang ikan Lauknya ya macem mbak. Lauknya mual.”
Sayurnya sopo-sopan.” laut. Sayurnya sopo- macem tahu, tempe, ya macem An. K berkata, “Minumnya
Ny. S berkata, “Kalau haus sopan.” ayam, ikan laut. macem tahu, sedikit mas.”
ya minum, nggak pernah Tn. S berkata, “Nggak Sayurnya sopo- tempe, ayam,
ngitung. Minumnya banyak pernah ngitung. sopan.” ikan laut.
saya. 1,5 liter ya kira-kira Minumnya lumayan Sdr. S berkata, Sayurnya sopo-
ada.” banyak saya. 1,5 liter “Minumnya lumayan sopan.”
Ny. S berkata, “Seringnya ya kira-kira ada. banyak saya. 1,5 liter An. E berkata,
minum air putih. Kalau Minum air putih, teh.” ya kira-kira ada. “Minumnya
kepengen teh ya minum Minum air putih, teh, sedikit mas.”
teh.” kopi.”

35 Istirahat dan tidur Ny. S berkata, “Kalau Tn. S berkata, “Nggak Sdr. S berkata, An. Eberkata, An. K berkata, “Sama
ngantuk tidur. Jam 9 malem mesti mbak kalau tidur, “Nggak mesti mbak “Habis isya kakak E mas, Habis isya
tidur bangun subuh. Siang seringnya jam 10/11 kalau tidur, kadang sudah tidur sudah tidur. Bangunnya
jarang tidur.” malem, kadang ya tidur jam 10 kadang jam kadang jam 8 subuh.”
jam 1, tidur bangun 12 malem. nan mas.
subuh. Siang jarang Bangunnya subuh.” Bangunnya
tidur.” subuh.”
36 Olahraga/ mobilisasi Ny. S berkata, “Bangun, Tn. S berkata, Sdr. S berkata, “Pagi An. E berkata, An. K berkata, “Iya mas,
cuci piring, bikin minum “Bangun, solat, siap- bangun langsung “Ngga pernah paling disekolahan kita
bapak, belanja, masak siap berangkat kerja” siap-siap buat kerja mas olah raga, olah raganya mas”
pagi” mbak. Nanti pulang paling di
Ny. S berkata, “Kalau ke rumah sore. Kalau sekolahan
olahraga tidak pernah mas, ada acara senam di olahraganya.
paling beres-beres rumah sini saya jarang hehehheh.”
aja.” ikut.”
37 Eliminasi Ny. S berkata, “BAB rutin Tn. S berkata, “Kalau Sdr. S berkata, An. K berkata, An. K berkata, “Kalau
satu hari satu kali, tiap BAB tiap pagi.Pipis ± 6 “Kalau BAB nggak “Kalau BAB BAB nggak mesti mas,
pagi. Kalau pipis 3-4x per kali perhari mbak.” mesti, kadang pagi seha sekali kadang dua hari sekali
hari.” kadang sore. kalau pagi, juga belum BAB dan kalau
Seringnya sebelum “Pipis ya ± 6 pipis ya ± 6 kali per hari
kerja, pagi mbak.” kali per hari mas.”
Sdr. S berkata, “Pipis mas.”
ya ± 6 kali per hari
mas.”
38 Personal Hygine Ny. S berkata, “Mandi sama Tn. S berkata, “Mandi, Sdr. S berkata, An. E berkata, An. K berkata, “Mandi,
gosok gigi 2x sehari. kramas sama gosok “Mandi, kramas “Mandi, kramas kramas sama gosok gigi
Keramas tiap pagi, kalau gigi 2x sehari. Potong sama gosok gigi 2x sama gosok gigi 2x sehari. Potong kuku
nggak tiap sore. Potong kuku kalau panjang sehari. Potong kuku 2x sehari. kalau panjang dan kotor.”
kuku kalau panjang dan dan kotor.” kalau panjang dan Potong kuku
kotor.” kotor.” kalau panjang
dan kotor.”
H. PENGKAJIAN PSIKIATRIK
39. Konsep Diri
a. Gambaran diri
An. K memiliki anggota tubuh lengkap, tidak cacat.
b. Harga diri
Ny. Sberkata, “Anak saya An. K nggak merasa malu dengan
kondisi dirinya mas.”
c. Ideal diri
Ny. Sberkata, “An. K ingin selalu sehat, dapat aktivitas seperti
biasanya.”
d. Identitas diri
An. Kberkata, “Saya sebagai siswa SD kelas 2 mas”

40. Status Kesehatan Mental


a. Penampilan
Penampilan An. K tampak bersih, rambut tampak hitam, rapi, baju
tidak lusuh, wajah tampak berseri-seri nampak tidak ada beban.
b. Pembicaraan
Keluarga Tn. S berbicara dengan bahasa yang mudah dipaham,
intonasi jelas, dan mudah menjawab dengan baik pertanyaan yang
diajukan, tidak melenceng dari pertanyaan, dan terbuka pada
perawat.
c. Aktivitas motorik
Tidak ada aktivitas motorik berulang yang dilakukan oleh keluarga
Tn. S terutama Ny. Ssaat dilakukan pengkajian.
d. Alam perasaan
Ny. S berkata,“Saya takut kalau anak saya kenapa-kenapa mas,
ngga ingin jadi tambah parah lagi mas.”
Ny. Sberkata, “Saya ingin keluarga saya selalu sehat, dapat
aktivitas seperti biasanya.”
e. Afek
Afek sesuai, tidak ada afek abnormal yang ditunjukkan An. Kdan
keluarga saat dilakukan pengkajian. Ekspresi yang ditunjukkan
selalu tepat, sesuai dengan apa yang dibicarakan dan cukup
ekspresif. Saat keluarga klien menceritakan penyakitnya klien
tampak cemas.
f. Interaksi selama wawancara
Keluarga Tn. S kooperatif, terbuka dengan perawat, dan tampak
antusias saat dikaji.

41. Pengkajian Resiko


Berdasarkan pengkajian skala HARS skore An. K yaitu 15
(kecemasan ringan)

I. PEMERIKSAAN PENUNJANG
No Tanggal Pemeriksaan Hasil
9 September
1 BB 22 Kg
2017
10 September
2 BB 22 Kg
2017
11 September
3 BB 22 Kg
2017

J. HARAPANKELUARGATERHADAP PERAWAT BERHUBUNGAN


DENGAN MASALAH YANG DIHADAPI
Ny. Sberkata, “Bisa ngasih informasisama warga-warga disini tentang
kesehatan dan ngasih tau cara buat ngatasinya mas, terutama TBC karena
penyakit yang menular mas.”
K. PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan Tn. S Ny. S Sdr.S An. E An. K
TD 120/80 mmHg 150/100 mmHg 110/80 mmHg - -
Nadi 80x/menit 86x/menit 80x/menit 65x/menit 63 x/ menit
Pernapasan 16x/menit 18x/menit 16x/menit 14x/menit 15x/menit
BB 65 kg 55 kg 54 kg 35 kg 22 kg
TB 165 cn 150 cm 160 cm 160 cm 160 cm
Kepala Inspeksi : Inspeksi : Inspeksi : Inspeksi : Inspeksi :
- Bentuk kepala - Bentuk kepala mesochepal - Bentuk kepala - Bentuk kepala - Bentuk kepala
mesochepal - Tidak tampak pendarahan mesochepal mesochepal mesochepal
- Tidak tampak pendarahan dan lesi - Tidak tampak - Tidak tampak - Tidak tampak
dan lesi - Rambut berwarna hitam, pendarahan dan lesi pendarahan dan pendarahan dan
- Rambut pendek, beruban, lurus, pendek, persebaran - Rambut berwarna hitam, lesi lesi
persebaran merata, bersih merata, bersih pendek, hitam, - Rambut - Rambut
Palpasi : Palpasi : persebaran merata, berwarna hitam, berwarna hitam,
- Tidak teraba benjolan - Tidak teraba benjolan bersih panjang, hitam, panjang, hitam,
- Tidak terdapat nyeri - Tidak terdapat nyeri tekan Palpasi : persebaran persebaran
tekan - Tidak teraba benjolan merata, bersih merata, bersih
- Tidak terdapat nyeri Palpasi : Palpasi :
tekan - Tidak teraba - Tidak teraba
benjolan benjolan
- Tidak terdapat - Tidak terdapat
nyeri tekan nyeri tekan
Mata Inspeksi : Inpeksi : Inpeksi : Inpeksi : Inpeksi :
- Mata simetris kanan dan - Mata simetris kanan dan - Mata simetris kanan dan - Mata simetris - Mata simetris
kiri kiri kiri kanan dan kiri kanan dan kiri
- Tidak terdapat kotoran - Tidak terdapat kotoran pada - Tidak terdapat kotoran - Tidak terdapat - Tidak terdapat
pada mata mata pada mata kotoran pada kotoran pada
- Tidak terdapat lesi dan - Tidak terdapat lesi dan - Tidak terdapat lesi dan mata mata
memar pada kelopak memar pada kelopak mata memar pada kelopak - Tidak terdapat - Tidak terdapat
mata - Sklera tidak ikterik mata lesi dan memar lesi dan memar
- Sklera tidak ikterik - Konjungtiva merah muda - Sklera tidak ikterik pada kelopak pada kelopak
- Konjungtiva merah muda - Pembesaran pupil mata - Konjungtiva merah mata mata
- Pembesaran pupil mata kanan dan kiri sama muda - Sklera tidak - Sklera tidak
kanan dan kiri sama - Penglihatan baik - Pembesaran pupil mata ikterik ikterik
- Penglihatan baik Palpasi : kanan dan kiri sama - Konjungtiva - Konjungtiva
Palpasi : - Tidak terdapat nyeri tekan - Penglihatan baik merah muda merah muda
- Tidak terdapat nyeri saat dilakukan palpasi pada Palpasi : - Pembesaran - Pembesaran
tekan saat dilakukan kelopak mata - Tidak terdapat nyeri pupil mata kanan pupil mata kanan
palpasi pada kelopak - Tidak terdapat benjolan tekan saat dilakukan dan kiri sama dan kiri sama
mata pada kelopak mata palpasi pada - Penglihatan baik - Penglihatan baik
- Tidak terdapat benjolan kelopakmata Palpasi : Palpasi :
pada kelopak mata - Tidak terdapat benjolan - Tidak terdapat - Tidak terdapat
pada kelopak mata nyeri tekan saat nyeri tekan saat
dilakukan dilakukan
palpasi pada palpasi pada
kelopakmata kelopakmata
- Tidak terdapat - Tidak terdapat
benjolan pada benjolan pada
kelopak mata kelopak mata
Hidung Inspeksi : Inspeksi : Inspeksi : Inspeksi : Inspeksi :
- Lubang hidung kanan kiri - Tidak terdapat lesi pada - Tidak terdapat lesi pada - Tidak terdapat lesi - Tidak terdapat lesi
simetris hidung hidung pada hidung pada hidung
- Tidak terdapat pendarahan, - Lubang hidung kanan dan kiri - Lubang hidung kanan dan - Lubang hidung - Lubang hidung
Tidak terdapat lesi simetris kiri simetris kanan dan kiri kanan dan kiri
- Tidak tampak sekret - Tidak terdapat keluaran - Tidak terdapat keluaran simetris simetris
- Tidak ada pernafasan secret, sputum atau darah dari secret, sputum atau darah - Tidak terdapat - Tidak terdapat
cuping hidung hidung dari hidung keluaran secret, keluaran secret,
- Fungsi pembauan baik - Tidak ada pernafasan cuping - Tidak ada pernafasan sputum atau darah sputum atau darah
Palpasi : hidung, cuping hidung, dari hidung dari hidung
- Tidak terdapat nyeri tekan - Fungsi pembauan baik - Fungsi pembauan baik - Tidak ada - Tidak ada
saat hidung dipalpasi Palpasi : Palpasi : pernafasan cuping pernafasan cuping
- Tidak terdapat benjolan - Tidak terdapat nyeri tekan - Tidak terdapat nyeri tekan hidung, hidung,
pada hidung saat hidung dipalpasi saat hidung dipalpasi - Fungsi pembauan - Fungsi pembauan
- Tidak terdapat benjolan pada - Tidak terdapat benjolan baik baik
hidung pada hidung Palpasi : Palpasi :
- Tidak terdapat - Tidak terdapat
nyeri tekan saat nyeri tekan saat
hidung dipalpasi hidung dipalpasi
- Tidak terdapat - Tidak terdapat
benjolan pada benjolan pada
hidung hidung
Telinga Inspeksi : Inspeksi : Inspeksi : Inspeksi : Inspeksi :
- Ukuran telinga tidak terlalu - Ukuran telinga tidak terlalu - Ukuran telinga tidak - Ukuran telinga - Ukuran telinga
besar dan tidak terlalu kecil besar dan tidak terlalu kecil terlalu besar dan tidak tidak terlalu besar tidak terlalu besar
- Posisi simetris antara kanan - Telinga kanan dan kiri terlalu kecil dan tidak terlalu dan tidak terlalu
dan kiri simetris - Telinga kanan dan kiri kecil kecil
- Tidak terdapat lesi - Tidak terdapat keluaran simetris - Telinga kanan dan - Telinga kanan dan
- Tidak tampak kotoran cairan atau darah dari telinga - Tidak terdapat keluaran kiri simetris kiri simetris
- Warna kulit sama seperti - Warna kulit sama seperti cairan atau darah dari - Tidak terdapat - Tidak terdapat
daerah sekitar daerah sekitar telinga keluaran cairan keluaran cairan
- Fungsi pendengaran baik - Fungsi pendengaran klien - Warna kulit sama seperti atau darah dari atau darah dari
Palpasi : baik daerah sekitar telinga telinga
- Tidak terdapat nyeri tekan Palpasi : - Fungsi pendengaran klien- Warna kulit sama - Warna kulit sama
saat telinga dipalpasi - Tidak terdapat nyeri tekan baik seperti daerah seperti daerah
- Tidak terdapat benjolan saat telinga dipalpasi Palpasi : sekitar sekitar
pada telinga - Tidak terdapat benjolan pada - Tidak terdapat nyeri tekan
- Fungsi - Fungsi
telinga saat telinga dipalpasi pendengaran klien pendengaran klien
- Tidak terdapat benjolan baik baik
pada telinga Palpasi : Palpasi :
- Tidak terdapat - Tidak terdapat
nyeri tekan saat nyeri tekan saat
telinga dipalpasi telinga dipalpasi
- Tidak terdapat - Tidak terdapat
benjolan pada benjolan pada
telinga telinga
Mulut dan Inspeksi : Inspeksi : Inspeksi : Inspeksi : Inspeksi :
Gigi - Gigi rapi berwarna putih - Bibir dan mukosa mulut - Bibir dan mukosa mulut - Bibir dan mukosa - Bibir dan mukosa
kekuningan lembab lembab mulut lembab mulut lembab
- Keadaan mulut dan lidah - Mulut dan lidah bersih - Mulut dan lidah bersih - Mulut dan lidah - Mulut dan lidah
bersih - Tidak terdapat karies gigi dan - Tidak terdapat bersih bersih
- Tidak terdapat gigi berlubang pembengkakan gusi - Tidak terdapat - Tidak terdapat
pembengkakan gusi - Tidak terdapat - Tidak terdapat karies gigi pembengkakan pembengkakan
- Tidak terdapat karies gigi pembengkakan gusi dan gigi berlubang gusi gusi
dan gigi berlubang - Gigi putih dan rapi - Gigi putih dan rapi - Tidak terdapat - Tidak terdapat
- Mukosa bibir lembab - Fungsi pengecapan baik - Fungsi pengecapan baik karies gigi dan gigi karies gigi dan gigi
- Fungsi pengecapan baik berlubang berlubang
- Gigi putih dan rapi - Gigi putih dan rapi
- Fungsi pengecapan - Fungsi pengecapan
baik baik
Dada - - - - -
Abdomen - Inspeksi: - - -
- Tidak terdapat lesi dan
kemerahan
- Warna kulit sama seperti
daerah sekitar
- Bentuk perut sedikit cembung
Palpasi :
- Tidak terdapat benjolan
- Tidak terdapat nyeri tekan
- Tidak ada massa
Perkusi :
- Terdengar bunyi timpani
Auskultasi :
- Terdengar bising usus 9
x/menit (normal)
Ekstremitas Atas Atas Atas Atas Atas
Inspeksi : Inspeksi : Inspeksi : Inspeksi : Inspeksi :
- Tidak terdapat kelainan - Tidak terdapat kelainan - Tidak terdapat kelainan - Tidak terdapat - Tidak terdapat
- Tidak tampak lesi - Tidak tampak lesi - Tidak tampak lesi kelainan kelainan
- Tidak terdapat edema - Tidak terdapat edema - Tidak terdapat edema - Tidak tampak lesi - Tidak tampak lesi
- Kekuatan otot 5 - Kekuatan otot 5 - Kekuatan otot 5 - Tidak terdapat - Tidak terdapat
Palpasi : Palpasi : Palpasi : edema edema
- Tidak teraba benjolan dan - Tidak teraba benjolan dan - Tidak teraba benjolan dan - Kekuatan otot 5 - Kekuatan otot 5
nyeri tekan nyeri tekan nyeri tekan Palpasi : Palpasi :
Bawah Bawah Bawah - Tidak teraba - Tidak teraba
Inspeksi : Inspeksi : Inspeksi : benjolan dan nyeri benjolan dan nyeri
- Tidak terdapat kelainan - Tidak terdapat kelainan - Tidak terdapat kelainan tekan tekan
- Tidak tampak lesi - Tidak tampak lesi - Tidak tampak lesi Bawah Bawah
- Tidak terdapat edema - Tidak terdapat edema - Tidak terdapat edema Inspeksi : Inspeksi :
- Kekuatan otot 5 - Kekuatan otot 5 - Kekuatan otot 5 - Tidak terdapat - Tidak terdapat
Palpasi : Palpasi : Palpasi : kelainan kelainan
- Tidak teraba benjolan dan - Tidak teraba benjolan dan - Tidak teraba benjolan dan - Tidak tampak lesi - Tidak tampak lesi
nyeri tekan nyeri tekan nyeri tekan - Tidak terdapat - Tidak terdapat
edema edema
- Kekuatan otot 5 - Kekuatan otot 5
Palpasi : Palpasi :
- Tidak teraba - Tidak teraba
benjolan dan nyeri benjolan dan nyeri
tekan tekan
Kulit Inspeksi : Inspeksi : Inspeksi : Inspeksi : Inspeksi :
- CRT < 2 detik - CRT < 2 detik - CRT < 2 detik - CRT < 2 detik - CRT < 2 detik
- Warna kulit sawo matang - Warna kulit sawo matang - Warna kulit sawo matang - Warna kulit sawo - Warna kulit sawo
- Tidak terdapat lesi - Tidak terdapat lesi - Tidak terdapat lesi matang matang
Palpasi : Palpasi : Palpasi : - Tidak terdapat lesi - Tidak terdapat lesi
- Turgor kulit elastis - Turgor kulit elastis - Turgor kulit elastis Palpasi : Palpasi :
- Tidak terdapat edema - Tidak terdapat edema - Tidak terdapat edema - Turgor kulit elastis - Turgor kulit elastis
- Tidak terdapat - Tidak terdapat
edema edema
L. ANALISA DATA

No Hari, Tanggal Data Fokus Masalah Etiologi


1 Kamis, 7 DS : Perubahan kebutuhan nutrisi : Kurang asupan
September 2017 - Ny. S berkata, “Berat badan klarisa selama sakit turun mas.” kurang dari kebutuhan tubuh makanan.
- Ny. S berkata, “Klarisa kalau makan susah sekali mas.” (00002)
- Ny. S berkata, “klarisa kalau buah kurang suka.” i
- Ny. S berkata, “klarisa kalau minum susu harus dipaksa dulu, kalau
mau diminum tapi tidak habis.”
DO :
- BB An. K sebelum sakit 20 Kg
- BB An. K sesudah sakit : 15 Kg
- TB=101 cm
- LK=48,5 cm
- LILA=15 cm
- N=100x/menit
- RR=22x/menit
- Suhu=360C
- IMT=11,76 artinya BB kurang
2 Jumat, 8 DS : Ansietas(00146) ProsesPenyakit
September 2017 - Ny. S berkata,“Saya takut kalau anak saya terutama An. K jadi tambah (TBC)
parah, karena makannya sedikit mas dan susah sekali untuk makan dan
minum susu.”
- Ny. S berkata, “Soalnya dulu tiga tahun yang lalu Anak pertama pernah
mengalami sakit yang sama mas.”

DO :
- Ny. S tampak cemas
- Berdasarkan pengkajian skala HARS skore pada keluarga Tn. S yaitu 15
(kecemasan ringan)

M. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Perubahan kebutuhan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh pada An. K (00002) b.d kurang asupan makanan
2. Ansietas (00146) pada keluarga Tn. S b.dProses penyakit (TBC) pada An. K
N. POHON MASALAH
Effect:
Kekurangan nutrisi

Effect :
Kecemasan ringan

Core Problem:
Ansietas Core Problem:
Perubahan kebutuhan nutrisi :
kurang dari kebutuhan tubuh

Causa:
Proses Penyakit (TBC)
Causa:
Kurang asupan makanan
O. PRIORITAS MASALAH
Prioritas
No Tanggal Dx. Keperawatan Pembenaran TTD
Masalah
1 7 Perubahan kebutuhan High Urgensi: Fachrudin
September nutrisi : kurang dari Masalah keperawatan Perubahan kebutuhan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh AR
2017 kebutuhan tubuh pada An. pada An. K disebabkan oleh kurang asupan makanan. Ny. S mengatakan An. K susah
K b.d Kurang asupan sekali kalau untuk makan, minum susupun harus dipaksa terlebih dahulu tetapi tidak
makanan. habis, dan kurang menyukai buah-buahan.
Dampak:
Masalah perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh akan mempengaruhi proses
penyembuhan dari penyakit An. K tersebut.Masalah perubahan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh ditempatkan pada prioritas tertinggi agar tidak menjadimasalah
keperawatan yang lain terkait manajemen kesehatan TBC.
Kefektifan Intervensi:
Etiologi perubahan kebutuhan nutrisiklien adalah kurang asupan makanan, zat-zat
gizi seperti buah-buahan, sayuran, makanan tinggi protein. Intervensi pendidikan
kesehatan tentang modifikasi makanan dan demontrasi tentang modifikasi
makananakan mampu mengurangi masalah perubahan nutrisi tersebut.
2 7 Ansietas pada keluarga Tn. Medium Urgensi: Fachrudin
September S b.d Proses penyakit Masalah keperawatan ansietas pada keluarga Tn. Sdisebabkan oleh ketakutan jika AR
2017 (TBC) pada An. K terjadi perubahan status kesehatan. Ny.S mengatakan merasa takut jika anaknya An.
K bisa bertambah parah sakitnya.
Dampak:
Klien kadang berfokus kepada pikirannya tentang penyakit hipertensi dan
ketakutannya. Kecemasan yang berkepanjangan dan meningkat ke kecemasan berat
pada klien akan mempengaruhi proses perawatan TBC yang sedang dijalani oleh An.
K.
Kefektifan Intervensi:
Etiologi kecemasak keuarga Tn. S adalah ketakutan terhadap perubahan status
kesehatan, intervensi pendidikan kesehatan tentang TBCakan mampu mengurangi
kecemasan.
P. RENCANA KEPERAWATAN
Dx. Tujuan Kode
No Intervensi TTD
Keperawatan Umum Khusus NIC
1 Perubahan Setelah dilakukan tindakan Setelah dilakukan 1100 Nutrition Management Fachrudin
kebutuhan nutrisi keperawatan selama 4 tindakan keperawatan 1. Kaji adanya alergi AR
: kurang dari minggu,diharapkankeluarga Tn. S selama 4x pertemuan makanan An. K
kebutuhan tubuh dapat mengetahui nutrisi yang perlu 2. Anjurkan keluarga untuk
dengan lama pertemuan
pada An. K b.d diberikan kepada anaknya baik meningkatkan protein
Kurang asupan selama sakit maupun anak tersebut 20-30 menit dan vitamin C yang
makanan. sehat. diharapkan keluarga diberikan pada An. K
kriteria hasil sebagai berikut: Tn. S dapat : 3. Yakinkan keluarga untuk
a. Status nutrisi An. K membaik a. Menyebutkan diet yang dimakan
b. BB An. D bertambah pengertian dari mengandung tinggi serat
c. Nafsu makan dan minum pada nutrisi untuk mencegah
An. K bertambah b. Menyebutkan zat konstipasi
d. An. K dapat menyukai jenis-jenis gizi yang 4. Ajarkan keluarga
makanan yang bergizi. terkandung dalam bagaimana membuat
makanan catatan makanan harian.
c. Mengerti cara 5. Berikan penyuluhan
pemberian makan tentang modifikasi
selama anak sakit nutrisi.
dan sehat. 6. Demontrasikan kepada
d. Dapat 1160 keluarga tentang
menpraktekkan modifikasi nutrisi.
sendiri pemberian 7. Berikan informasi
nutrisi pada anak tentang kebutuhan
sesuai demo yang nutrisi An. K
dipraktekkan 8. Kaji kemampuan
pasien untuk
mendapatkan nutrisi
yang dibutuhkan

Nutrition Monitoring
1. Monitor adanya
penurunan berat badan
pada An. K
2. Monitor tipe dan
jumlah aktivitas yang
biasa dilakukan pada
An. K
3. Monitor interaksi anak
atau orangtua selama
makan
4. Monitor lingkungan
selama makan
5. Monitor turgor kulit
An. K
6. Monitor adanya mual
dan muntah pada An.
K
7. Monitor makanan
kesukaan pasien
2 Ansietas pada Setelah dilakukan tindakan Setelah dilakukan 5820 Anxiety Reduction Fachrudin
keluarga Tn. S b.d keperawatan selama 4 minggu tindakan keperawatan 1. Identifikasi tingkat AR
Proses penyakit diharapkan keluarga Tn. Skhususnya selama 4x pertemuan kecemasan Ny.S
(TBC) pada An. Ny. S mengalami penurunan tingkat dengan lama dengan menggunakan
K kecemasan(dari ringan menjadi tidak pertemuan 20-30 menit instrumen HARS
ada kecemasan) dengan kriteria hasil diharapkan Ny.S: 2. Dorong Ny.S untuk
sebagai berikut: a. Ny. S tidak mengungkapkan
a. Indeks HARS Ny.S kurang dari merasa cemas perasaan cemas dan
14 (tidak ada kecemasan). lagi. takut yang dirasakan
b. Ny.S menyatakan kecemasan 3. Bantu Ny.S
yang dirasakan berkurang. mengidentifikasi
penyebab kecemasan
4. Berikan terapi relaksasi
otot progresift
5. Ajarkan klien untuk
melakukan teknik
relaksasi napas dalam
dan zikir
6. Anjurkan klien untuk
rileks dan tenang

5607 Teaching: Disease Process


1. Berikan pendidikan
kesehatan tentang
pengertian, penyebab,
tanda dan komplikasi
dari penyakit TBC
2. Berikan pendidikan
kesehatan tentang cara
perawatan TBC
Q. CATATAN PERKEMBANGAN
HARI/
NO. DX WAKTU TINDAKAN EVALUASI FORMATIF TTD
TANGGAL
7 September 1,2 11.00 WIB Membina hubungan saling percaya dengan S : Ny. S berkata, “Iya mas, saya bersedia. Kebetulah kan saya Fachr
2017 klien dan keluarga Anak saya yang nomer 3 juga sedang sakit flek dan lagi udin
pengobatan sudah 1 bulan ini” AR
O : Ny. S terlihat senyum dan menyambut hangat
A : Masalah teratasi
P:
- Monitor BB, LK, LILA , TTV An. K secara berkala
- Kaji tingkat kecemasan Ny. S., aktivitas An. K dan kebiasaan
An. K terkait diit yang diberikan.
1,2 11.10 WIB Melakukan pemeriksaanTTV, BB, LK, LILA, S :Ny. S berkata, “Iya mas silahkan diperiksa Ini tadi saya lagi Fachr
TD pada keluarga Tn. S masak mas.” udin
O : - TD 120/80 mmHg AR
- BB An. K sebelum sakit 20 Kg
- BB An. K sesudah sakit : 15 Kg
- TB=101 cm
- LK=48,5 cm
- LILA=15 cm
- N=100x/menit
- RR=22x/menit
- Suhu=360C
IMT=11,76 artinya BB kurang
A : Masalah belum teratasi
P : Lakukan pemeriksaan BB, LK, LILA , TTV An. K secara
berkala
1,2 11.15 WIB Mengkaji tingkat kecemasan Ny. S, aktivitas S: Fachr
An. K dan kebiasaan An. Kterkait diit yang - Ny. S berkata,“Saya takut kalau anak saya terutama An. K udin
diberikan jadi tambah parah, karena makannya sedikit mas dan susah AR
sekali untuk makan dan minum susu.”
- Ny. S berkata, “Soalnya dulu tiga tahun yang lalu Anak
pertama pernah mengalami sakit yang sama mas.”
O:
- Ny. S tampak cemas
- Berdasarkan pengkajian skala HARS skore Ny. S yaitu 15
(kecemasan ringan)
A : Masalah belum teratasi
P:
- Berikan pendidikan kesehatan terkait TBC
- Ajarkan relaksasi otot progresif
- Ajarkan terapi relaksasi zikir dan napas dalam
- Anjurkan klien untuk rileks dan tenang
- Anjurkan klien untuk meningkatkan istirahat
14 1,2 09.30 WIB Melakukan pemeriksaanTTV, BB, LK, LILA, S : Ny. S berkata, “Ini saya lagi agak pusing mbak, tengguknya Fachr
September TD pada keluarga Tn. S berat.” udin
2017 O : TD 150/100 mmHg AR
A : Masalah belum teratasi
P : Lakukan pemeriksaan tekanan darah secara berkala
1 09.35 WIB Mengkaji kecemasan klien S : Ny. S berkata, “Badan saya agak nggak enak mbak rasanya. Fachr
Pusing sama tengkuknya berat.” udin
O: AR
- Ny. S tampak cemas
- Berdasarkan pengkajian skala HARS skore Ny. S yaitu 14
(kecemasan ringan)
A : Masalah belum teratasi
P:
- Ajarkan relaksasi otot progresif
- Ajarkan terapi relaksasi zikir dan napas dalam
- Anjurkan klien untuk rileks dan tenang
1 09.40 WIB Mengajarkan relaksasi otot progresif kepada S: Fachr
Ny. S - Ny. S berkata, “Boleh mbak. Mau mbak, saya belum udin
pernahdapat sebelumnya tentang relaksasi otot progresif AR
mbak.”
- Ny. S berkata, “Iya mbak, nanti saya coba lagi relaksasinya,
soalnya ini sekali dicobajuga jadi agak enakan setelah
relaksasi, tengkuknya jadi nggak begitu berat.”
O:
- Ny. S sangat antusias ingin diajarkan terapirelaksasi otot
progresif
- Ny. Sterlihat sangat kooperatif
A : Masalah belum teratasi
P : Evaluasi pelaksanaan terapirelaksasi otot progresif
1 09.48 WIB Menganjurkan klien untuk rileks dan tenang S : Ny. S berkata, “Iya mbak, saya juga kalo lagi pusing langsung Fachr
serta meningkatkan istirahat tak buat istirahat. Tidur biar badannya enakan.” udin
O : Ny. S tampak kooperatif AR
A : Masalah belum teratasi
P : Monitor aktivitas klien
14 Maret 1,2 19.00 WIB Melakukan pemeriksaan tekanan darah Ny. S S : Ny. S berkata, “Ya mbak silahkan ditensi. Saya abis mandi ini Fachr
2017 mbak.” udin
O : TD 150/90 mmHg AR
A : Masalah belum teratasi
P : Lakukan pemeriksaan tekanan darah secara berkala
1 19.03 WIB Mengevaluasi pelaksanaan relaksasi otot S : Ny. S berkata, “Hari ini badan saya lebih enakan mbak, Fachr
progresif sudah nggak kaya kemarin. Semalem dan tadi pagi saya coba lagi udin
itu relaksasinya, jadi badannya berasa mendingan.” AR
O : Kien tampak rileks dan nyaman
A : Masalah teratasi
P : Monitor pelaksanaan relaksasi otot progresif
2 19.05 WIB Memberikan pendidikan kesehatan pengertian, S: Fachr
penyebab, tanda gejala, pencegahan, - Ny. S berkata, “Iya mbak, monggo untuk disampaikan.” udin
komplikasi dan penanganan herbal hipertensi - Ny. S berkata, “Saya jarang minum yang herbal mbak, saya AR
kepada Ny. S lebih sering minum obat buat nurunin tensi.”
- Ny. S berkata,“Paham mbak. Nanti saya simpen ini kertasnya
biar inget.”
O:
- Klien tampak memperhatikan penjelasan
- Klien tampak kooperatif
- Klien tampak memahami materi terkait hipertensi
- Klien dapat menyebutkan pengertian, penyebab, komplikasi,
cara pencegahan dan jenis obat herbal hipertensi
A : Masalah teratasi
P : Lakukan evaluasi pengetahuan tentang hipertensi
1,2 19.15 WIB Mengkaji kecemasan dan aktivitas klien S: Fachr
- Ny. S berkata, “Hari ini saya tadi ke ken saras jenguk orang udin
sakit, baru aja sampe rumah tadi abis magrib.” AR
- Ny. S berkata, “Saya buat santai semuanya sekarang mbak,
yang penting tetep dijaga biar tensinya ga tinggi terus.”
O:
- Klien tampak lebih rileks
- Berdasarkan pengkajian skala HARS skore Ny. S yaitu 8
(tidak ada kecemasan)
A : Masalah belum teratasi
P : Monitor kecemasan dan aktivitas klien
23 Maret 1,2 09.00 WIB Melakukan pemeriksaan tekanan darah Ny. S S : Ny. S berkata, “Ya mbak silahkan ditensi. Abis senam ini Fachr
2017 tadi.” udin
O : TD 130/90 mmHg AR
A : Masalah belum teratasi
P : Lakukan pemeriksaan tekanan darah secara berkala
2 09.05 WIB Menganjurkan klien untuk meningkatkan S: Fachr
istirahat - Ny. S berkata, “Tadi senam terus siang ini mau pergi ke udin
bawah.” AR
- Ny. S berkata, “Iya mbak, sekarang siang pun kalau ada
waktu saya buat tiduran.”
O : Ny. S tampak kooperatif
A : Masalah belum teratasi
P : Monitor aktivitas klien
1 09.07 WIB Mengkaji kecemasan klien S : Ny. S berkata, “Alhamdulilah ndak ada keluhan mbak.” Fachr
O: udin
- Klien tampak lebih rileks AR
- Berdasarkan pengkajian skala HARS skore Ny. S yaitu 5
(tidak ada kecemasan)
A : Masalah belum teratasi
P : Monitor kecemasan klien
1 09.10 WIB Mengajarkan terapi relaksasi zikir dan napas S : Ny. S berkata, “Iya mbak, boleh. Bagaimana caranya Fachr
dalam terapinya mbak ?” udin
O : Ny. S tampak kooperatif AR
A : Masalah belum teratasi
P : Evaluasi terapi relaksasi zikir dan napas dalam
24 Maret 1,2 09.30 WIB Melakukan pemeriksaan tekanan darah Ny. S S : Ny. S berkata, “Ya mbak, monggo-monggo ditensi. Barusan Fachr
2017 ini latihan senam buat persiapan lomba minggu depan.” udin
O : TD 140/90 mmHg AR
A : Masalah belum teratasi
P : Lakukan pemeriksaan tekanan darah secara berkala
1 09.35 WIB Mengkaji kecemasan klien S: Fachr
- Ny. S berkata, “Sekarang dah santai mbak, dibuat seneng. udin
Alhamdulillah. Semua dijaga, makan olahraga istirahat juga, AR
biar tetep aman mbak.”
- Ny. S berkata, “Sekarang kan jadi rutin senam, terapi yang
relaksasi sama terapi yang lainnya. Jadi lebih rileks
sekarang.”
O:
- Ny. S tampak rileks dan senang
- Berdasarkan pengkajian skala HARS skore Ny. S yaitu 4
(tidak ada kecemasan)
A : Masalah teratasi
P : Anjurkan klien untuk rileks dan tenang
1 09.40 WIB Mengevaluasi terapi relaksasi zikir dan napas S: Fachr
dalam - Ny. S berkata, “Inget mbak insyaAllah. Lailahailallah, udin
Astagfirullah, Subhanallah, Alhamdulillah, Allahuakbar.” AR
- Ny. S berkata, “Manfaatnya biar tenang, rileks, gitu ya
mbak.”
O : Ny. S dapat mempraktekkan terapi relaksasi zikir dengan baik
A : Masalah teratasi
P : Evaluasi pelaksanaan terapi relaksasi zikir dan napas dalam
1 April 2017 1,2 16.30 WIB Melakukan pemeriksaan tekanan darah Ny. S S : Ny. S berkata, “Ya mbak, ditensi. Tadi saya abis jenguk Fachr
tetangga yang sakit. Jadi kok malah agak pusing ya mbak.” udin
O : TD 140/90 mmHg AR
A : Masalah teratasi
P : Lakukan pemeriksaan tekanan darah secara berkala
1 16.35 WIB Mengkaji kecemasan klien S : Ny. S berkata, “Alhamdulilah baik mbak.” Fachr
O: udin
- Ny. S tampak rileks dan senang AR
- Berdasarkan pengkajian skala HARS skore Ny. S yaitu 4
(tidak ada kecemasan)
A : Masalah teratasi
P : Anjurkan klien untuk rileks dan tenang
2 16.38 WIB - Menganjurkan klien untuk rileks, tenang S: Fachr
dan meningkatkan istirahat - Ny. S berkata, “Iya mbak.” udin
- Memantau klien untuk menjaga diit - Ny. S berkata, “Sekarang juga kalo pake garem dikit mbak, AR
hipertensi (konsumsi garam  1 sendok sepucuk sendok teh. Sudah tak kurangi.”
teh) O : Ny. S tampak kooperatif
A : Masalah teratasi
P : Monitor konsumsi garam klien

R. EVALUASI SUMATIF
DIAGNOSA KEPERAWATAN EVALUASI SUMATIF TTD

Ansietas pada Ny.B b.d perubahan status S: Fachrudin


kesehatan (mengalami gejala stroke - Ny. S berkata, “Sekarang kan jadi rutin senam, terapi yang relaksasi sama terapi yang lainnya. AR
ulang) Jadi lebih rileks sekarang.”
- Ny. S berkata, “Inget mbak insyaAllah. Lailahailallah, Astagfirullah, Subhanallah, Alhamdulillah,
Allahuakbar.”
O:
- Ny. S dapat mempraktekkan relaksasi otot progresif dan terapi relaksasi zikir dengan baik
- Ny. S tampak kooperatif
- Berdasarkan pengkajian skala HARS skore Ny. S yaitu 4 (tidak ada kecemasan)
- Ny. S tampak rileks dan tenang
A : Masalah teratasi
P:
- Anjurkan klien untuk melakukan terapi relaksasi otot progresift 3x/minggu
- Anjurkan klien untuk melakukan teknik relaksasi napas dalam dan zikir setiap hari
- Anjurkan klien untuk rileks dan tenang
Ketidakefektifan menejemen kesehatan : S: Fachrudin
hipertensi pada Ny. S b.d kurang dapat - Ny. S berkata, “Sekarang juga kalo pake garem dikit mbak, sepucuk sendok teh. Sudah tak AR
mengontrol aktivitas dan kurang minat kurangi.”
pada obat herbal - Ny. S berkata, “Iya mbak, sekarang siang pun kalau ada waktu saya buat tiduran.”
- Ny. S berkata, “Saya jarang minum yang herbal mbak, saya lebih sering minum obat buat nurunin
tensi.”
- Ny. S berkata,“Paham mbak. Nanti saya simpen ini kertasnya biar inget.”
O:
- TD 140/90 mmHg
- Klien dapat menyebutkan pengertian, penyebab, komplikasi, cara pencegahan dan jenis obat herbal
hipertensi
- Ny. S tampak kooperatif
A : Masalah teratasi
P:
- Anjurkan klien untuk mengontrol aktivitas dan meningkatakan istirahat
- Anjurkan klien untukmenjaga diit hipertensi (konsumsi garam  1 sendok teh)
- Anjurkan klien untuk rutin minimal 1 bulan sekali melakukan pemeriksaan tekanan darah di
posyandu, dokter, puskesmas atau tenaga kesehatan lainnya
S. RENCANA TINDAK LANJUT
PENANGGUNG
DIAGNOSA KEPERAWATAN RENCANA TINDAK LANJUT SASARAN
JAWAB
- Anjurkan klien untuk melakukan terapi relaksasi otot
Ansietas pada Ny.B b.d perubahan progresift 3x/minggu
status kesehatan (mengalami gejala - Anjurkan klien untuk melakukan teknik relaksasi napas Ny. S Ny. S
stroke ulang) dalam dan zikir setiap hari
- Anjurkan klien untuk rileks dan tenang
- Anjurkan klien untuk mengontrol aktivitas dan
meningkatakan istirahat
Ketidakefektifan menejemen kesehatan - Anjurkan klien untuk menjaga diit hipertensi (konsumsi
: hipertensi pada Ny. S b.d kurang
dapat mengontrol aktivitas dan kurang garam  1 sendok teh) Ny. S Ny. S
minat pada obat herbal - Anjurkan klien untuk rutin minimal 1 bulan sekali
melakukan pemeriksaan tekanan darah di posyandu,
dokter, puskesmas atau tenaga kesehatan lainnya

Anda mungkin juga menyukai