Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN KKL METEOROLOGI DAN KLIMATOLOGI

OBSERVASI BMKG KARANGPLOSO


Dosen Pengampu:
Dr. Dwiyono Hari Utomo, M.Pd., M.Si

Disusun Oleh:

Nama : Ta’ Rizal Wiji Rusdianto


NIM : 170722637067
Off/Thn : H/2017
Asisten :-

PROGRAM STUDI GEOGRAFI


JURUSAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
2018
A. HASIL OBSERVASI
1. Gun Bellani

 Fungsi:
untuk mengukur jumlah radisi harian matahari yang jatuh dipermukaan
bumi. Data yang dihasilkan berupa jumlah radiasi matahari yang dinyatakan
dalam satuan gram, Cal / cm2 /jam

 Cara Kerja Alat:

Selama terjadi pancaran radiasi oleh matahari, terjadi penyerapan kalor


oleh bola tembaga hitam. Panas hasil serapan tersebut digunakan untuk
menguapkan aquades yang terdapat didalamnya. Uap air yang dihasilkan
masuk dalam receiver. Karena terjadi perbedaan suhu antara bola tembaga
hitam dengan tabung buret, uap air akan mengembun dan akhirnya
mengumpul dalam dasar receiver. Pengamatan dilakukan dengan mencatat
sisa air yang terdapat pada dasar receiver setelah dibalik dan mencatat
jumlah air yang terkumpul pada dasar receiver setelah terjadi pengembunan
selama 24 jam.

2. Lysimeter
 Fungsi :
untuk mengukur jumlah evapotranspirasi pada sebidang tanah bervegetasi
secara langsung. Alat ini terdiri dari 4 bejana dengan volume 1x1x1,2m yang
ditanam dalam tanah dihubungkan dengan kran, dan permukaan tanah
diatasnya ditanami dengan tumbuhan tertentu.
 Cara kerja alat :
Lysimeter jam 07.00 WIB disiram merata sejumlah 8 liter air, pada jam
07.00 WIB hari berikutnya (24 jam) diukur kembali melalui kran-kran. Jumlah
air yang diukur selama 24 jam tadi merupakan hasil dari evapotranspirasi.

3. Termometer Tanah

 Fungsi :
Untuk mengukur suhu tanah pada kedalaman0 cm, 5 cm,
10 cm, 20 cm, 30 cm, 50 cm dan 100 cm.

 Cara Kerja Alat:

Pengamatan suhu tanah sebetulnya dilakukan pada kedalaman 0 cm, 5


cm,10 cm, 20 cm, 30 cm, 50 cm dan 100 cm. Dipasang membujur Utara-Selatan
dengan jarak 0.5 sampai dengan 1 m antara dengan lainnya (kecuali ada standar
khusus yang 0 sampai dengan 20 cm). Gunanya agar bayangan tidak saling
mengenai satu dengan lainnya. Pengukuran dilakukan pada tanah tertutup
rumput dan pada permukaan tanah terbuka. Cara pembacaan termometer
tanah tidak berbeda dengan pembacaan pada termometer bola kering.
Pengukuran suhu tanah pada lapisan atas perlu dilakukan lebih intensif (lebih
sering) dari pada interval kedalaman yang lebih dalam, karena fluktuasi suhu
tanah lebih besar dan perubahan suhu yang berlangsung lebih cepat pada
lapisan atas tanah tersebut. Dengan pertimbangan ini World Meteorogical
Organization (WMO) merekomendasikan pengukuran tanah pada kedalaman
5, 10, 20, 50 dan 100 cm.
4. Campbell Stokes

 Fungsi:
Untuk mengetahui lamanya penyinaran matahari dalam satuan
jam/persen, lamanya penyinaran yaitu 12 jam.
 Cara Kerja:
Sinar matahar yang ditangkap oleh bola kaca yang sifatnya
mengumpulkan sinar ketitik api yang tepat pada kertas pias. Maka kertas itu
akan terbakar apabila terajadi penerimaan radiasi sinar matahari, dari
berkas-berkas yang terbakar ini dapat ditentukan berapa lama matahari
bersinar pada hari tersebut.
5. Penakar Hujan Jenis Tipping Bucket

 Fungsi :
untuk mengukur curah hujan
 Cara Kerja :
Pada prinsipnya jika hujan turun, air masuk melalui corong besar dan
corong kecil, kemudian terkumpul dalam ember (bucket) bagian atas. Jika air
yang tertampung cukup banyak menyebabkan ember bertambah berat,
sehingga dapat menggulingkan ember kekanan atau kekiri, tergantung dari
letak ember tersebut. Pada waktu ember terguling, penahan ember ikut bergerak
turun naik. Penahan ember mempunyai dua buah tangkai yang berhubungan
dengan roda bergigi. Gerakan turun naik penahan ember menyebabkan kedua
tangkainya bergerak pula dan bentuknya yang khusus dapat memutar roda
bergigi berlawanan dengan arah perputaran jarum jam. Perputaran roda bergigi
diteruskan ke roda berbentuk jantung. Roda yang berbentuk jantung
mempunyai sebuah per yang menghubungkan kedua pengatur kedudukan pena
yang letak ujungnya selalu bersinggungan dengan tepi roda. Perputaran roda
berbentuk jantung akan menyebabkan kedudukan pena bergerak sepanjang tepi
roda.
6. Alat Pengukur Temperatur Maximum dan Minimum

 Fungsi
termometer maksimum; sebagai alat ukur suhu udara
maksimum yang terbuat dari gelas dengan bejana berbentuk bola
dan pada ujungnya berisi air raksa. Dan termometer minimum;
sebagai alat ukur suhu udara minimum
 Cara Kerja
Thermometer terbuat dari gelas berbentuk garpu dan pada
ujungya berisi alkohol dan benda penunjuk yang akan terseret oleh
alkohol manakala suhu turun dan akan tertinggal manakala suhu
naik (alkohol mengembang), maka benda penunjuk tadi akan
menunjukan suhu terendah dalam kurun waktu pengamatan.
7. Alat Pengukur Temperatur Bola Basah dan Bola Kering

 Fungsi
Untuk mengetahui temperature udara pada bola kering dan
basah
 Cara kerja:
Thermometer bola basah adalah thermometer yang bola air
raksanya dibalut dengan kain basah. Penguapan yang terjadi pada
kain basah tersebut mengakibatkan turunnya suhu. Perbedaan suhu
yang ditunjukan thermometer bola kering dan basah dengan
bantuan tabel diperoleh harga kelembaban udara dan suhu titik
embun

8. Alat Pengukur Temperatur dan Kelembaban Udara (Thermohygrograph)

 fungsi
untuk mengukur suhu dan kelembaban udara secara otomatis.
Dengan menggunakan pias kertas sebagai hasil yang dilihat,
kemudian dibagian kertas tersebut terdapat pengukur suhu (bagian
atas kertas) dan pengukur kelembaban (bagian bawah kertas).
Dengan menggunakan sebuah sensor, maka grafik perubahan suhu
bisa diketahui, karena sensor tersebut sangat peka terhadap suhu
sekitar, dimana mengalami pemuaian bila suhu meningkat dan
menyusut jika suhu rendah.
 Cara Kerja :
Lamanya penyinaran sinar matahari dicatat dengan jalan
memusatkan (memfokuskan) sinar matahari melalui bola gelas
hingga fokus sinar matahari tersebut tepat mengenai pias yang
khusus dibuat untuk alat ini dan meninggalkan pada jejak pias.
Dipergunakannya bola gelas dimaksudkan agar alat tersebut dapat
dipergunakan untuk memfokuskan sinar matahari secara terus
menerus tanpa terpengaruh oleh posisi matahari.
Pias ditempatkan pada kerangka cekung yang konsentrik
dengan bola gelas dan sinar yang difokuskan tepat mengenai pias.
Jika matahari bersinar sepanjang hari dan mengenai alat ini, maka
akan diperoleh jejak pias terbakar yang tak terputus. Tetapi jika
matahari bersinar terputus-putus, maka jejak dipiaspun akan
terputus-putus. Dengan menjumlahkan waktu dari bagian- bagian
terbakar yang terputus-putus akan diperoleh lamanya penyinaran
matahari.
9. Anemometer 10 meter

 Fungsi:
Anemograf merupakan salah satu jenis anemometer dengan
tinggi 10 meter. Fungsi dari alat ini digunakan untuk mengukur
arah dan kecepatan angina
 Cara kerja:
Angin yang bertiup akan membuat anemometer berputar dan
kecepatan angin akan ditunjukkan oleh spidometer yang tertera
pada alat. Anemometer berupa baling-baling yang as nya
dihubungkan dengan dinamo penghasil arus listrik. Apa bila angin
bertiup baling-baling akan berputar dan memutar dinamo dan akan
diperoleh arus listrik.
10. Anemometer Cup Counter
.

 Fungsi:
untuk mengukur kecepatan angin rata-rata selama periode tertentu
 Cara kerja:
Untuk mengetahui kecepatan rata-rata angin pada periode
waktu tertentu dilakukan dengan mengurangi hasil pembacaan pada
angka counter saat pengamatan dengan hasil pembacaan
sebelumnya, kemudian dibagi dengan periode waktu pengamatan.

11. Panci Penguapan (Pan Evaporasi)

 Fungsi:
Untuk mengetahui besarnya penguapan radiasi langsung dari
matahari.
 Cara kerja alat:
Panci penguapan diisi air setinggi 20 cm sehingga di atas rongga 5
cm pengukuran dilaksanakan pada permukaan air dalam keadaan
tenang di dalam tabung peredam riak. Untuk mengukur dan membaca
skalanya, maka tabung pengaman didekaatkan ke panci dengan
maksud agar permukaan air tetap tenang dan tidak terlalu
bergelombang. Sesudah itu sekrup patrol diputar sambil melihat
ujung panci dari hungging di dalam tabung pengaman. Skrup
pengontrol yaitu berada di atas penyangga hugging berfungsi untuk
menaikkan atau menurunkan skala. Jika sikrup itu diputar kembali ke
kanan maka tiang skala turun angka yang dibaca adalah angka yang
terdapat tegak lurus demngan sekrup pengontrol. Adapun skala yang
tertera pada skala adalah angka (1) sampai (100). Sedangkan
termometer yang berada di atas permukaan air adalah termometer
maksimum dan termometer minimum. Termometer ini terletak di atas
pelampung sehingga mempunyai perahu, pada kedua termometer ini
baik maksimum maupun minimum berada di tengah atau anntara
kedua sisi pengukuran thermometer maksimum. Termometer
minimum yang kecil setelah di tengah dan berguna sebagai alat
pengukur suhu atau temmperatur minimum air panci. Sedangkan
termometer maksimum besar berguna untuk mengukur suhu max
air dalam panci.
12. AWS (Automatic Weather Stations)

 Fungsi:
AWS (Automatic Weather Stations) merupakan suatu peralatan
atau sistem terpadu yang di disain untuk pengumpulan data cuaca
secara otomatis serta di proses agar pengamatan menjadi lebih
mudah. AWS ini umumnya dilengkapi dengan sensor, RTU
(Remote Terminal Unit), Komputer, unit LED Display dan bagian-
bagian lainnya.
 Cara kerja:
Sensor-sensor yang digunakan meliputi sensor temperatur, arah
dan kecepatan angin, kelembaban, presipitasi, tekanan udara,
pyranometer, net radiometer. RTU (Remote Terminal Unit) terdiri
atas data logger dan backup power, yang berfungsi sebagai terminal
pengumpulan data cuaca dari sensor tersebut dan di transmisikan ke
unit pengumpulan data pada komputer. Masing-masing parameter
cuaca dapat ditampilkan melalui LED (Light Emiting Diode)
Display, sehingga para pengguna dapat mengamati cuaca saat itu.
B. PEMBAHASAN
Sejarah pengamatan meteorologi dan geofisika di Indonesia dimulai pada tahun
1841 diawalai dengan pengamatan yang dilakukan secara Perorangan oleh Dr. Onnen,
Kepala Rumah Sakit di Bogor. Tahun demi tahun kegiatannya berkembang sesuai
dengan semakin diperlukannya data hasil pengamatan cuaca dan geofisika. Pada tahun
1866, kegiatan pengamatan perorangan tersebut oleh Pemerintah Hindia Belanda
diresmikan menjadi instansi pemerintah dengan nama Magnetisch en Meteorologisch
Observatorium atau Observatorium Magnetik dan Meteorologi dipimpin oleh Dr.
Bergsma. Pada tahun 1879 dibangun jaringan penakar hujan sebanyak 74 stasiun
pengamatan di Jawa. Pada tahun 1902 pengamatan medan magnet bumi dipindahkan
dari Jakarta ke Bogor.
Pengamatan gempa bumi dimulai pada tahun 1908 dengan pemasangan
komponen horisontal seismograf Wiechert di Jakarta, sedangakn pemasangan
komponen vertikal dilaksanakan pada tahun 1928. Pada tahun 1912 dilakukan
reorganisasi pengamatan meteorologi dengan menambah jaringan sekunder. Sedangkan
jasa meteorologi mulai digunakan untuk penerangan pada tahun 1930.
Stasiun Klimatologi Karangploso mulai dibangun sejak tahun 1985 - 1986 oleh
BMKG Pusat Jakarta dan mulai beroperasional penuh pada tahun 1988 dan hanya
beranggotakan 3 orang pegawai. Stasiun Klimatologi Karangploso pertama kali
dikepalai oleh Bapak Ir. Bambang Winarno (alm) dari tahun 1987 - 2004 dengan
Kepala Tata Usaha pada waktu itu Bapak Edi Waluyo dan Kepala Kelompok Teknisi
dijabat oleh bapak Ir Joko Prabowo.
Pegawai mula-mula di stasiun Klimatologi Karangploso hanya berjumlah 3 (tiga
orang) antara lain :
1. Bapak Rodiman (1987- )
2. Ibu Sumarsih (1987 - sekarang)
3. Bapak Bambang Winarno (1987 - 2004)
Kemudian menyusul pegawai lagi Bapak Yudo Purnomo pada tahun 1988, selang
kemudian disusul oleh bapak Bapak Joko Prabowo pada tahun yang sama, kemudian
disusul bapak Sarimin bulan Agustus pada tahun 1988 yang merupakan Haryono
yang merupakan pindahan dari Biak Irian Jaya (sekarang Papua).
Stasiun Klimatologi ini pada awalnya hanya mengoperasikan 2 buah alat antara
lain :
1. Sangkar Meteorologi
2. Penakar Hujan Observasi

Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan pada BMKG karangploso, Kota
Malang dapat kami bisa menyimpulkan bahwa alat-alat yang ada di BMKG antara lain
Sangkar meteo berfungsi untuk menyimpan alat termohigrograf, termometer maksimum,
termometer minimum, termometer bola kering dan termometer bola basah. Cambell stoke
untuk mengetahui lamanya penyinaran matahari, Gun Bellani untuk mengukur jumlah
radisi harian matahari, Actinograph untuk mengukur intensitas radiasi matahari total,
Anemograf digunakan untuk mengukur arah dan kecepatan angin, Cup counter untuk
mengukur kecepatan angin rata-rata selama periode tertentu, Automatic Rain Sampler
untuk mengambil sampel air hujan yang akan diukur konsentrasi kimia Air Hujan, Pan
Evaporasi untuk mengetahui besarnya penguapan radiasi langsung dari matahari,
Lysimeter digunakan untuk mengukur jumlah evapotranspirasi pada sebidang tanah
bervegetasi secara langsung, thermometer tanah gundul yang berfungsi sebagai pengukur
suhu pada tanah gundul, serta thermometer tanah berumput yang berfungsi sebagai
pengukur suhu pada tanah yang berumput.

Anda mungkin juga menyukai