Anda di halaman 1dari 2

Nama : Hamdan Hariawan

NIM : 131614153043
KONSEP KEPERAWATAN BEDAH

Keperawatan bedah merupakan bagian dari keperawatan medical bedah. Keperawatan


medical bedah merupakan salah satu komponen dari pelayanan keperawatan dengan pendekatan
interprofesional dalam memberikan asuhan kesehatan. Keperawatan medical bedah focus pada
respon individu terhadap gangguan yang bersifat aktual atau potensial terhadap kesehatannya
melalui proses awal pengkajian terhadap riwayat penyakitnya, komunita dan dukungan social
(Smeltzer, 2010).

Bedah didefinisikan sebagai prosedur invasive yang dilakukan untuk mendiagnosis atau
mengobati penyakit. Walaupun tindakan tersebut merupakan tindakan medis, perawat tetap
memiliki peran dalam memberikan perawatan pada klien tersebut baik pada fase pre, intra dan post
pembedahan. Keperawatan bedah menggunakan perawatan interprofesional dengan kerja sama
antara perawat, dokter bedah, petugas anastesi, petugas farmasi dan petugas lainnya yang terkait
untuk bisa mencegah terjadinya komplikasi dan mengoptimalkan proses pemulihan pada klien
yang dilakukan pembedahan (Lemone, 2014).

Keperawatan perioperative merupakan area spesialisasi dari praktik keperawatan bedah


yang memberikan asuhan keperawatan kepada klien-klien dengan kasus bedah selama menjalani
perawatan di rumah sakit mulai dari diputuskannya bahwa klien akan dilakukan pembedahan
sampai pemulihan. Ruang lingkup klien dalam keperawatan bedah bisa klien yang menjalani
perawatan dan pengobatan di rumah sakit atau klien yang menjalani perawatan dan pengobatan di
rumah. Klien yang menjalani perawatan di rumah bisa saja masuk rumah sakit terlebih dahulu
sebelum dilakukan tindakan kebedahan, seperti beberapa kasus yaitu: katarak, perbaikan hernia
dan vasektomi (Lemone, 2014).

Keperawatan bedah secara umum memiliki tugas yang sama dengan keperawatan medik
yang tergabung dalam tugas umum keperawatan medical bedah yang menurut Raymond H (2009)
mengandung 3 hal, yaitu:

1. Mengembangkan diri secara terus-menerus untuk meningkatkan kemampuan professional


dalam medikal bedah dengan cara:
a. Menerapkan konsep-konsep keperawatan dalam melaksanakan kegiatan keperawatan.
b. Melaksanakan kegiatan keperawatan dalam menggunakan pendekatan ilmiah.
c. Berperan sebagai pembaru dalam setiap kegiatan keperawatan pada berbagai tatanan
pelayanan keperawatan.
d. Mengikuti perkembangan IPTEK secara terus-menerus melalui kegiatan yang menunjang.
e. Mengembangkan IPTEK keperawatan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan
perkembangan ilmu.
f. Berperan aktif dalam setiap kegiatan ilmiah yang relevan dengan keperawatan.
2. Melaksanakan kegiatan penelitian rangaka pengembangan ilmu keperawatan medikal bedah
dengan cara:
a. Mengidentifikasi masalah kesehatan dengan menganlisis, menyintesis informasi yang
relevan dari berbagai sumber dan memerhatikan perspektif lintas budaya.
b. Merencanakan dan melaksanakan penelitian dalam bidang keperawatan keperawatan
medikal bedah.
c. Menerapkan prinsip dan tekhnik penalaran yang tepat dalam berpikir secara logis, kritis,
dan mandiri.
3. Berfungsi sebagai anggota masyarakat yang kreatif, produktif, terbuka untuk menerima
perubahan, dan berorientasi pada masa depan dengan cara:
a. Menggali dan mengembangkan potensi yang ada pada dirinya untuk membantu
meneyelesaikan masalah masyarakat yang terkait dengan keperawatan medikal bedah.
b. Membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan memanfaatkan dan mengelola
sumber yang tersedia.

Referensi:

1. Lemone et al. 2014. Medical-Surgical Nursing Criticak Thinking for Person-Centered Care.
Pearson: Australia
2. Raymond H. & Simamor. 2009. Buku Ajar Pendidikan dalam Keperawatan. Buku kedokteran.
EGC: Jakarta.
3. Suzanne C. et al. 2010. Brunner & Suddarth’s Textbook of Medical-Surgical Nursing 12th
edition. Wolthers Kluwer: Philadelphia.

Anda mungkin juga menyukai