1. Perusahaan yang omsetnya dibawah Rp. 4,8 miliar mengalami kerugian. Apakah
perusahaan tersebut boleh tidak membayar PPh final dengan tarif 1%? Apakah boleh
mencantumkan kompensasi kerugiannya?
Jawaban:
Perusahaan yang memiliki peredaran bruto dari usaha tidak melebihi Rp. 4,8 miliar pada suatu
Tahun Pajak dikenai Pajak Penghasilan (PPh) final 1% atas penghasilan dari usaha pada tahun
pajak berikutnya meskipun mengalami kerugian. Terkait kompensasi rugi, apabila pada suatu
Tahun Pajak perusahaan dikenai PPh final berdasarkan ketentuan PP Nomor 46 TAHUN 2013,
maka atas kerugian yang terjadi pada Tahun Pajak tersebut tidak dapat dikompensasikan ke
Tahun Pajak berikutnya.
2. Pada tahun 2014 perusahaan dikenai PPh final dengan tarif 1%. Di akhir tahun 2014
omsetnya telah melebihi Rp. 4,8 miliar, tetapi menderita kerugian. Apakah kerugian
tersebut boleh dikompensasikan sehingga pada tahun 2015 perusahaan tidak perlu
membayar PPh final 1%?
Jawaban:
Karena omset Tahun Pajak 2014 melebihi Rp. 4,8 miliar, maka pada Tahun Pajak 2015 perusahaan
dikenai PPh sesuai ketentuan umum. Kerugian yang terjadi pada Tahun Pajak 2014 yang dikenai
PPh final berdasarkan PP Nomor 46 TAHUN 2013 tidak dapat dikompensasikan pada Tahun Pajak
2015. (Pasal 8 huruf c PP Nomor 46 TAHUN 2013)