Chapter II PDF
Chapter II PDF
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Skizofrenia
lama dan berat. Gangguan ini biasanya dimulai sebelum usia 25 tahun,
Kirkpatrick, 2004).
2.1.1. Epidemiologi
kelas masyarakat dan area geografis, insidens dan rasio prevalens rata-
rata sama di seluruh dunia (Sadock dan Sadock, 2007; Task Force on
2009).
2.1.2. Etiologi
genetik.
2002).
2008; Guillin, Abi-Dargham dan Laruelle, 2007; Goto dan Grace, 2007;
penyebab gejala positif dan negatif pada skizofrenia (Sadock dan Sadock,
dan Sadock, 2007; Lewis dan Hashimoto, 2007; Krystal dan Moghaddam,
2011).
hypothesis)
excitatory yang berlebihan, ini membawa ke stadium residual burn out dan
hypothesis)
komplikasi obstetrik saat dalam kehamilan ibu, berkisar dari infeksi virus,
kritis, seperti sitokin, infeksi virus, hipoksia, trauma, kelaparan atau stres
(Stahl, 2008; Busatto et al., 2010; Jaaro-Peled et al., 2009; Kato et al.,
2.1.2.1.4. Elektrofisiologi
delta) (Sadock dan Sadock, 2007; Salisbury, Krljes dan McCarley, 2003;
2.1.2.1.5. Psikoneuroimunologi
2.1.2.1.6. Psikoneuroendokrinologi
keluarga yang terlibat. Bila salah satu orang tua menderita skizofrenia
sebesar 12%, pada kembar monozigotik sebesar 47%. Jika kedua orang
2007; Owen, O'Donovan dan Harrison, 2005; Weeks dan Lange, 1988).
skizofrenia; setiap gejala atau tanda yang terlihat pada skizofrenia juga
gejala gangguan mood yang bermakna dapat datang dan pergi selama
kelihatan aneh bagi orang di luar tetapi normal bagi yang terlibat di
dalamnya (Sadock dan Sadock, 2007; Goldberg, David dan Gold, 2011;
2.1.5. Diagnosis
broadcasting.
atau jenis suara halusinasi lain yang berasal dari salah satu bagian
tubuh;
menerus;
neologisme;
dan stupor;
medikasi neuroleptika;
Pedoman diagnostik
ada sedikitnya satu gejala tersebut di atas yang amat jelas (dan biasanya
dua gejala atau lebih apabila gejala-gejala itu kurang tajam atau kurang
jelas) dari gejala (a) sampai (d) tersebut di atas, atau paling sedikit dua
gejala dari kelompok (e) sampai (h) yang harus selalu ada secara jelas
selama kurun waktu satu bulan atau lebih. Kondisi-kondisi yang memenuhi
persyaratan gejala tersebut tetapi yang lamanya kurang dari satu bulan
(baik diobati atau tidak) harus didiagnosis pertama kali sebagai ganggun
gangguan tersebut. (Volk dan Lewis, 2008; Bakker et al., 2004; Craddock
dan Owen, 1996; Gejman, Sanders dan Duan, 2010; Hauser et al., 1996;
Maier, Zobel dan Kuhn, 2006; Mowry, 2010; Harrison dan Weinberger,
q dan 22q (Sadock dan Sadock, 2007; Riley dan Kendler, 2005; Hirvonen
et al., 2004; Badner dan Gershon, 2002; Riley dan Kendler, 2011).
dan Daly, 2009; Fears dan Freimer, 2009; O'Donovan dan Owen, 2011).
Studi Keluarga
genetik tetapi juga berbagi elemen lingkungan yang sama. Dalam rangka
dan studi adopsi (Moldin dan Daly, 2009; Riley dan Kendler, 2005).
dalam migrasi neuronal dan pembentukan sel-sel glia dan mielinisasi; dan
2008; Hall et al., 2006; Dammann et al., 2008; Haraldsson et al., 2010;
Buonanno, 2010).
2.3 Neuregulin 1
dari sub family ErbB reseptor tirosin kinase, yang memegang peranan
2010; Frenzel dan Falls, 2001; Keri, Kiss dan Kelemen, 2009; Newbern
glial, suatu protein yang dimurnikan sebagai mitogen untuk Schwann cells
(Petryshen et al., 2005; Munafo et al., 2006; Marball et al., 2012; Gardner
et al., 2006). Gen NRG1 terletak pada 8p21-p12,satu dari loki yang
berkaitan dengan skizofrenia (Li, Collier dan He, 2006; Pedrosa et al.,
2009; Tosato, Dazzan dan Collier, 2005; Kirov, O'Donovan dan Owen,
penting dalam perkembangan dan fungsi sistem saraf. Gen ini terlibat
jaringan lain (Li, Collier dan He, 2006; Hashimoto et al., 2004; Tosato et
al., 2012; Talmage, 2008; Mei dan Xiong, 2008; Kruglyak et al., 1996).
saraf pusat (Wang et al., 2009; Stahl, 2008). Lebih jauh lagi bukti preklinis
konduksi di akson susunan saraf pusat (Wang et al., 2009; Huang dan
Chen, 2009).
dan Kendler, 2005; Stefansson et al., 2003). Inti dari haplotype yang
berisiko (HAP ice ) pada 5’ ujung gen yang terdiri dari 5 SNP
populasi Icelandic, dan populasi Scottish (Thomson et al., 2007; Li, Collier
dan He, 2006; Hanninen et al., 2008; Stefansson et al., 2003; Naz, Riaz
dan Saleem, 2011). Bukti yang kuat untuk hubungan dengan haplotype
yang sama, dikenal dengan HAP ICE ditemukan pada sampel yang besar
dari Scotland, dan didukung lebih jauh lagi dengan sampel dari United
merupakan salah satu dari kelima SNP dari HAP ICE . Hal ini mengubah
residu asam amino dari Arginin menjadi Glisin pada exon 1 dari gen NRG1
dengan orang kulit putih (Kaukasoid) dan orang kulit hitam (Negroid).
Suku Batak diduga berasal dari utara dan India Sampai abad XIX, suku
Malayan. Subras Proto Malayan seperti Suku Batak dan Suku Toraja
1992).
LH
FSH
Suku
Batak
Karakteristik Subjek:
A. Usia
B. Durasi Penyakit
C. Awitan
D. Dosis Antipsikotika
E. Jenis Kelamin
F. Faktor Endogen
G. Stresor Psikososial