Anda di halaman 1dari 8

TUGAS BEDAH PROSES INDUSTRI KIMIA

ALAT INDUSTRI KIMIA 1 – JURUSAN TEKNIK KIMIA FT UNSRI

NAMA 1. Yessy Dwi Yulianti


NIM (03031381722091)
ANGGOTA KELOMPOK 2. Indry Permata Hani (03031381722086)
3. Pasha Pratama Bahar (03031381722076)
4. Siti Shafa Soninda (03031381722103)
5. Rizka Shafira (03031381722088)
JUDUL TUGAS KHUSUS ALAT DAN MESIN PENGOLAHAN KELAPA SAWIT MENJADI
BEDAH PROSES CPO (CRUDE PALM OIL) DI PT. GMP PLANTATION POM
DESA TANJUNGPANGKAL KABUPATEN PASAMAN BARAT,
SUMATERA BARAT
ALASAN PEMILIHAN PABRIK Alasan kami memilih pabrik kelapa sawit dikarenakan kami
ingin mengetahui proses secara detail mengenai pengolahan kelapa
sawit hingga menjadi Crude Palm Oil, dan juga kami ingin
mengangkat topic yang sering dijadikan black campaign oleh
sebagian oknum yang menyatakan bahwa pabrik kelapa swit
cenderung merusak lingkungan dan deforestasi padahal dengan
adanya pabrik kelapa sawit, dapat menjadi solusi alternative untuk
energy fossil karena sumber bahan bakar fossil lama kelamaan akan
habis dan semakin mahal. Cadangan energi fosil kita diperkirakan
akan habis menjelang tahun 2050. Selain itu, energi fosil juga
menghasilkan emisi karbon dan kontributor utama emisi karbon
global. Kerena itu perlu segera beralih ke energi terbarukan yang
berkelanjutan dan rendah emisi.
Sawit merupakan sumber energi terbarukan yang paling siap
dan memiliki sejumlah keunggulan sebagai pengganti (sebagian)
energi fosil kedepan. Indonesia yang saat ini memiliki sekitar 11 juta
hektar kebun sawit pada 190 kabupaten, selain sebagai sumber bahan
pangan dan biomaterial juga merupakan basis penting
mengembangkan industri energi terbarukan di Indonesia.
Berikut sejumlah unggulan sawit sebagai basis energi
terbarukan.

Pertama, kebun sawit menyerap karbondioksida dari atmosfir bumi


dan memanen energi matahari yang kemudian menyimpannya dalam
bentuk energi kimia berupa minyak sawit dan biomas sawit.

Kedua, produksi energi (minyak sawit dan biomas) berlangsung


secara berkesinambungan. Siklus produksi kebun sawit berlangsung
sampai 25 tahun baru kemudian di replanting.

Ketiga, selain menghasilkan minyak sawit, kebun sawit juga


menghasilkan biomas sawit (tandan kosong, cangkang, lumpur sawit,
pelepah, batang). Dari 11 juta hektar kebun sawit dapat menghasilkan
sekitar 182 juta ton bahan kering biomas. Dengan teknologi
fermentasi dari volume biomas sawit tersebut dapat dihasilkan sekitar
27 juta ton bioetanol atau biopremium (menggantikan
premium). Selain itu, melalui teknologi biogas pada kolam lumpur
limbah sawit juga dapat menghasilkan biogas (pengganti gas alam)
sekitar 4.1 milliar kubik atau dapat mengahasilkan biolistrik.
Keempat, produksi minyak sawit, biodiesel, dan biomas sawit
tersebut terjadi pada 190 kabupaten sentra kebun sawit sehingga telah
terdistribusi secara alamiah mengikuti sebaran kebun sawit. Dari
tanki-tanki biodiesel dan biopremium di sentra sawit, dialirkan ke
depo-depo Pertamina yang ada di daerah-daerah tersebut untuk
diblending. Untuk Pulau Jawa yang tidak memiliki kebun sawit,
selama ini di kota-kota pelabuhan Pulau Jawa telah berdiri tanki-tanki
CPO, sehingga tinggal diolah menjadi biodiesel. Kemudian dari
depo-depo tersebut dialirkan ke SPBU yang ada didaerah-daerah
tersebut. Hal ini jauh menguntungkan karena akan menghemat biaya
distribusi energi yang cukup besar selama ini.

Kelima, energi terbarukan berbasis sawit tersebut tidak mengganggu


penyediaan bahan pangan (food-fuel trade-off). Produksi minyak
sawit yang kita miliki akan cukup untuk bahan pangan, biomaterial
maupun untuk biodiesel. Apalagi biopremium dari biomas sawit yang
merupakan produk sampingan dari minyak sawit, sehingga selain
murah juga sama sekali tidak bersaing dengan kebutuhan pangan.

Keenam, energi terbarukan berbasis sawit tersebut sangat ramah


lingkungan. Penggantian solar dengan biodisel saja menghemat emisi
sekitar 60 persen. Sementara penggantian premium dengan
biopremium dapat menghemat emisi sampai 90 persen. Belum lagi
penghematan emisi dari distribusi biodiesel dan biopremium yang
telah terdistribusi secara alamiah.

Ketujuh, Energi terbarukan berbasis sawit tersebut selain


menyediakan energi terbarukan, proses produksinya juga melibatkan
banyak rakyat dan telah terbukti meningkatkan pendapatan rakyat,
menciptakan kesempatan kerja luas, membangun daerah
tertinggal/pinggiran, dan menurunkan kemiskinan.

Jadi, dengan berbagai keuntungan tersebut dan sifatnya sebagai


renewable energy, kami memilih pabrik Kelapa sawit dengan harapan
kami dapat memahami proses dan bisa menggalakkan Renewable
energy dikehidupan social.

DATA PABRIK
LOKASI PT. GMP-POM unit pengolahan kelapa sawit berlokasi di Kebun
Pasaman Barat Desa Tanjung Pangkal Kabupaten Pasaman Barat
Propinsi Sumatra Barat. Lokasi PKS PT. GMP-POM berada di
kawasan Kebun PT. GMP-POM tepatnya di desa Tanjung Pangkal.
BAHAN BAKU PABRIK KELAPA SAWIT
PRODUK YANG DIHASILKAN CPO(CRUDE PALM OIL)
TEKNOLOGI YANG DIPAKAI 1. Teknologi Pabrik Kelapa Sawit Ramah Lingkungan

Penggunaan teknologi pabrik kelapa sawit yang ramah lingkungan


merupakan sebuah metode produksi kelapa sawit yang diharapkan
oleh semua elemen masyarakat. Sehingga keuntungan besar yang
diperoleh dari pengolahan kelapa sawit sebanding dengan lingkungan
pembuangan limbah yang tetap bersih dan tidak tercemar. Salah satu
alternatif yang ditawarkan untuk produksi kelapa sawit yang bersih
ialah dengan membangun instalasi limbah cair. Pada dasarnya
penggunaan limbah cair kelapa sawit dalam perkebunan kelapa sawit
telah membuat ekosistem tanah dan kualitas air di daerah sekitar
pabrik menjadi terganggu. Pengaruh buruk ini harus diatasi dengan
alternatif efektif sebagai bentuk penanggulangan limbah cair pabrik
agar tidak mencemari kualitas air.

2. Teknologi Vertical Sterilizer Pabrik Kelapa Sawit

Pada pabrik kelapa sawit terdapat berbagai macam stasiun kerja.


Salah satu stasiun yang sangat berperan penting dalam proses
pengolahan kelapa sawit ialah stasiun rebusan buah kelapa sawit atau
sterilizer. Sterilizer merupakan sebuah bejana bertekanan yang
memanfaatkan uap atau steam untuk merebus buah kelapa sawit yang
terdapat pada tandan buah segar. Tekanan uap yang digunakan ialah
sekitar 3.0 kg per cm2. Sterilizer memiliki beberapa tujuan,
diantaranya ialah sebagai berikut:

1. Untuk memudahkan pelepasan brondolan buah sawit dari


tandan buah kelapa sawit segar
2. Untuk menghilangkan semua enzim penghasil asam lemak
bebas
3. Untuk memudahkan pelepasan kernel (inti sawit) dari
cangkang
4. Memudahkan serat dan biji sawit agar mudah terlepas

Terdapat beberapa model rebusan (Sterilizer) pada pabrik kelapa


sawit(PKS) yaitu rebusan horizontal dan vertikal atau biasa disebut
dengan vertical sterilizer pabrik kelapa sawit. Sterilizer verikal
merupakan rebusan yang tengah menjadi trend dalam pembangunan
PKS saat ini. Vertical sterilizer pabrik kelapa sawit pada dasarnya
memiliki alur yang hampir sama dengan sterilizer station lainnya.
UNIT PROSES YANG
DIBEDAH
URAIAN PROSES UNIT YBS
(SKEMA)

BAHAN BAKU UNIT PROSES Tandan Buah Segar


YBS
KELUARAN UNIT PROSES CPO (Crude Palm Oil)
YBS
DATA PERALATAN DALAM 1. Unit Stasiun Loading Ramp : Lori, Capstand, Transfer
UNIT Carriage
2. Unit Statiun Track : Hoasting Crane
3. Unit Stasiun Thresser (bantingan) : Bunch elevator
(Pengangkut Buah , Double Threser
4. Unit Stasiun Press : Digester (pelumat), Press (pengempaan)
5. Unit Stasiun Kernel : Cake Breaker Conveyor (CBC),
Dericarper (pemisah nut dan fiber), Fibre Cyclone, Polishing
Drum, Under Polishing Drum, Destoner Cyclone, Wet Nut
Transport, Nut Silo, Ripple mill (pemecah nut), Cracked
Mixtur Conveyor dan cracked Mixture, Separating, LTDS I
(Ligh Tenera Dust Separator I, Claybath , Wet Kernel , Wet
Kernel Elevator, Kernel Silo, Kernel To Bangker
6. Unit Stasiun Klarifikasi (Pemurnian) : Crude Oil Gutter, Sand
Trap Tank, Vibrating Screen (Ayakan Getar), Crude Oil Tank
(COT)
7. Unit Pemurnian Minyak : Continuous Setting Tank , Oil
Tank, Storage Tank ( Tanki Timbun )
8. Unit Proses pengolahan Sludge: Sludge Tank, Vibrating Sand
Cyclone , Buffer Tank , Sludge Separator, Reclaimed Tank ,
Fat fit, Bak recovery, Sludge Drain Tank
9. Unit stasiun boiler
10. Unit Stasiun Engine Room : Turbine, Genset (Generator
Setting), Tabung BPV (Break Preasure Valve)
11. Unit Stasiun Water Treatment (WTP) : Raw Water Pump,
Water Clarifier Tank , Water Stelling Basin, Sand Filtre,
Water Tower Tank
12. Unit Stasiun Final Effluent
13. Unit Stasiun Laboratorium
ALAT TRANSPORTASI 1. Loading Ramp : Loading ramp merupakan tempat
penuangan TBS yang dibawa oleh truk pengangkut untuk
sementara waktu sebelum didistribusikan kedalam lori,
dengan kemiringan Ramp ± 27º.
2. Lori : Lori merupakan sabuah wadah pengangkut TBS yang
berjalan di atas rel yang kemudian akan direbus di Sterilizer
3. Capstand : Capstand merupakan alat yang digerakan oleh
elektro motor yang derfungsi untuk menjalankan / menarik
lory dengan menggunakan wire rope
4. Transfer Carriage : Transfer carriage merupakan sebuah
alat yang berfungsi untuk memindahkan lori dari rel yang satu
ke rel yang lain.
5. Stasiun Rail Track : lori yang telah berisi TBR (tandan buah
rebus) ditarik dengan capstan menuju transfer carriage.
Fungsi dari transfer carriagee di stasiun rail track ini adalah
sama dengan fungsi yang berada di loading ramp, yaitu untuk
memindahkan lori dari rel yang satu ke rel yang lainnya
6. Hoasting Crane : Crane adalah suatu alat yang berfungsi
sebagai untuk menggangkat dan menuangkan TBR yang
berada didalam lori yang telah keluar dari sterilizer
7. Bunch Elevator : Bunch elevator terdiri dari dua buah rantai
panjang dan besi bulat ditengahnya yang dirangkai secara
horizontal terhadap rantai tersebut sebagai pembawa
janjangan untuk dibawa ke dauble thresher
8. Double Threser : Dauble thresher adalah suatu alat yang
berfungsi untuk membantu melepaskan fruit yang masih
melekat pada jenjangan dengan cara membanting ulang
jenjangan dalam dauble thresher dengan rpm yang berbeda.
Jenjangan akan dijatuhkan ke IEBC (ingclen empty bunch
conveyor) menuju ke pembuangan.
9. Fruit Distributing Conveyor : over flow conveyor yang
berfungsi sebagai membawa fruit yang lebih dari fruit
distributing conveyor menuju cross bottom conveyor
kemudian diangkut oleh fruit elevator.
10. Cake breaker conveyor : ini berbeda dengan conveyor
lainnya. Conveyor ini berbentuk spiral yang piringannya
bersegi-segi. Disamping untuk membawa fibre dan nut
menuju depericarper juga untuk mengaduk-aduk fibre dan
nut.
11. Under Polishing Drum Conveyor : Merupakan alat yang
berfungsi untuk membawa nut yang telah dihisap dengan
kotoran lain menuju ke Destoner Cyclone. Posisi Under
Polishing Drum Conveyor ini berada tepat dibawah lubang
pengeluaran Polishing Drum.
12. Cracked Mixtur Conveyor dan cracked Mixture Elevator :
merupakan alat untuk membawa Out Put Ripple Mill berupa
kernel dan cangkang yang masih bersatu menuju separating.
13. Wet Kernel Conveyor : Merupakan suatu alat yang berfungsi
sebagai pembawa kernel yang keluar dari LTDS I, LTDS II
dan dari vibrating mesh claybath menuju Wet kernel Elevator.
14. Wet Kernel Elevator :Merupakan suatu alat yang berfungsi
sebagai pembawa kernel dari wet kernel conveyor untuk
dibawa kedalam kernel silo. Wet kernel elevator ini berbentuk
timba / bucket yang dihubungkan dengan rantai / chain.
ALAT PENUKAR PANAS 1. Sludge Tank adalah tangki tempat sludge untuk sementara
waktu, sebelum di teruskan ke vibrating screen. Di dalam
sludge tank juga ada pemasukan steam. Suhu yang dinginkan
dalam sludge Tank ini mecapai 90 – 95 º C. agar butiran –
butiran minyak yang masih ada pada sludge dapat
terpecahkan sehingga butiran minyak naik keatas permukaan
dan sludge juga terpecahkan untuk mempermudah proses di
slauge saparator. Sistem pemasukkan steamnya adalah sistem
injeksi.
2. Stasiun boiler merupakan suatu alat untuk menghasilkan uap
steam untuk pembangkit tenaga listrik dan juga untuk proses
pengolahan yang memerlukan steam dengan cara pemanasan
terhadap air dengan memanfaatkan cangkang dan fibre
sebagai bahan bakarnya. Karena uap yang dihasilkan oleh
boiler sangat diperlukan maka boiler ini merupakan alat yang
paling vital, oleh karena itu didalam pelaksanaan
pengoprasiannya harus berdasarkan standart operating
process (SOP).
ALAT FEED TREATING 1. Depericarper (pemisahan nut dan fibre) : suatu alat yang
berfungsi sebagai untuk memisahkan serabut (fibre) dengan
inti (nut). Alat ini terdiri dari separating coulumn dan
polishing drum. Fungsi dari alat ini yaitu untuk pembersih
fibre yang melekat pada nut dan sebagai tempat terjadinya
pemisahan antara serabut (fibre) dengan biji (nut). Ampas
dan biji dari CBC yang masuk ke depericarper akan terpisah
karena adanya hisapan blower (fan), ampas kering yang berat
jenisnya lebih rendah dari nut terhisap kedalam fibre cyclone
dan melalui air lock masuk kedalam conveyor bahan bakar
boiler, sedangkan nut yang berat jenisnya lebih besar jatuh
kebawah dan masuk kedalam polishing drum
2. Fiber Cyclone : Merupakan alat yang dilengkapi dengan
blower / fan untuk mengisap fibre (serabut kering) dan air
lock sebagai alat untuk mengatur laju pengumpanan untuk
dilakukan pengisapan
3. Polishing Drum : Fungsi dari polishing drum ini adalah
untuk membersihkan sisa-sisa serabut yang masuk melekat
pada nut. Pada umumnya disini akan terdapat fibre dan nut
yang masih menggumpal, fibre kasar, batu, dan kotoran lain
yang tidak dapat dipisahkan dengan menggunakan hisapan
fibre cyclone
4. Destoner Cyclone : Destoner Cyclone merupakan suatu alat
yang berfungsi sebagai untuk memisah batu dan material
ringan, dimana nut yang lebih ringan akan terisap dan masuk
ke conveyor pembawa nut ke timba elevator sedangkan batu
dan material ringan tidak terisap sehingga batu dan material
ringan terjatuh kebawah
5. Wet Nut Transport fan : Suatu alat yang berfungsi sebagai
pengisap nut yang telah terpisah dari batu maupun meterial
lain kedalam nut bin. Nut dihisap menuju nut silo yang
posisinya berada diatas. Di ujung Wet Nut Transport Fan
terdapat sebuah air lock yang fungsinya untuk menyetabilkan
nut yang keluar menuju nut bin.
6. Ripple mill (pemecah nut) : Ripple mill merupakan suatu
alat untuk memecahkan cangkang agar inti (kernel) dan
cangkang dapat dipisahkan pada proses selanjutnya sehingga
bisa digunakan sebagai bahan bakar boiler.
7. Kernel Silo : Kernel silo merupakan suatu alat yang
berbentuk tabung horizontal untuk mengurangi kadar air yang
terkandung di dalam kernel (7%) agar tumbuhnya jamur
sewaktu penyimpanan di gudang kernel (kernel storage) dapat
dihindari. Alat ini dilengkapi dengan blower / fan
8. Stasiun klarifikasi merupakan suatu tempat pemurnian
minyak yang masih kasar menjadi minyak yang dapat
dipasarkan, baik pemurnian kotoran maupun pemurniaan
kadar air yang terdapat pada minyak
9. Crude Oil Gutter Minyak yang keluar dari press akan
mengalir ke sand trap tank melalui sebuah talang air (srude
oil gutter). Tujuannya pemberian air panas ini adalah agar
minyak yang mengalir tidak menggumpal sehingga banyak
minyak yang mengalir ke sand Trap Tank lancar.
FEEDER Rotary feeder : adalah merupakan corong pemasukan bahan
bakar, yaitu cangkang dan fibre.
ALAT SIZE REDUCTION Ripple mill: merupakan suatu alat untuk memecahkan
cangkang agar inti (kernel) dan cangkang dapat dipisahkan
pada proses selanjutnya sehingga bisa digunakan sebagai
bahan bakar boiler.
ALAT SINTESA Tidak ada

ALAT PEMISAHAN 1. LTDS I (Ligh Tenera Dust Separator ) :Merupakan alat


untuk pemisah antara kernel dan cangkang. Cangkang yang
berat jenisnya lebih ringan akan terisap oleh separating fan
2. Claybath : adalah suatu tempat pemisahan antara kernel
dengan cangkang dengan menggunakan bantuan calcium
(CaCO3).
3. Separating : merupakan suatu alat yang berfungsi sebagai
untuk pemisah kernel dengan pecahan cangkang. Pemisahan
ini terjadi karena adanya perbedaan berat jenis antara kernel
dengan cangkang.
4. Vibrating Screen (Ayakan Getar) : Minyak yang telah
dipisahkan dengan pasir dan kotoran lain pada sand trap tank
akan dialirkan ke vibrating screen. Vibrating screen adalah
suatu alat untuk memisahkan minyak dari serabut (fibre) kasar
dan halus yang terikut pada minyak malalui sistem ayakan /
ayakan getar
5. Crude Oil Tank : Disini juga terjadi pemisahan antara
minyak dengan sludge dan kotoran yang terikut dengan
minyak, dengan cara mengendapkan sludge dan kotoran
dibagian dasar tank.
6. Continuous settling tank: berfungsi untuk tempat terjadinya
proses pemisahan antara minyak murni dengan sludge yang
mana proses pemisahan terjadi akibat perbedaan berat jenis
7. Vacuum Dryer : Fungsi vacumm dryer adalah untuk
memisahkan minyak dengan air yang mengikut dengan
minyak, agar minyak yang dipasarkan mempunyai kadar air
yang rendah.
8. Sludge separator : merupakan alat centrifugal yang berfungsi
memisahkan sludge dengan oil. Pada sludge separator
digunakan gaya centrifugal dimana sludge di putar dengan
kecepatan tinggi sehingga terpisah antara sludge dan oil
berdasarkan berat jenis larutan.
ALAT PENYIMPANAN 1. Kernel To Bangker : Dari saringan, kernel di pompakan oleh
dry kernel transport dan masuk kedalam kernel storage.
Merupakan tempat penyimpanan atau penimbunan kernel
sebelum di pasarkan.
2. Sand Trap Tank : Fungsi dari Sand trap tank adalah untuk
menampung sementara minyak yang keluar dari press dan
juga untuk mengendapkan pasir dan kotoran lain yang
mengikut dengan minyak.
3. Nut Silo : Nut silo merupakan suatu tempat penampung nut
(volumenya 40 – 50 ton) yang telah bersih untuk dilakukan
proses pemisahan cangkang dengan inti.
4. Crude Oil Tank (COT) : Minyak yang telah disaring di
vibrating screen kemudian dialirkan kedalam crude oil tank
(COT). COT merupakan suatu alat tempat penampungan
minyak sementara sebelum di pompakan ke Clarifier Tank
5. Oil Tank : Oil tank yang terdapat pada PT. Gersindo Minang
Plantation ini berkapasitas 20 m³. Oil tank adalah tempat
penampungan minyak murni sementara setelah dipisahkan di
continuous settling tank (sistim over flow). Disini juga
terdapat pemasukkan steam sistim coil dengan tujuan untuk
menjaga suhu agar tetap 80 -90º C. Storage Tank (tangki
timbun) : Tangki timbun merupakan tempat penyimpanan
sekaligus penimbunan minyak yang akan dipasarkan
6. Reclaimed Tank: merupakan tempat penampungan minyak
yang keluar dari sludge separator
7. Bak Recovery : Merupakan suatu tempat berbentuk bak,
berfungsi untuk menampung air, pasir, sludge dari fat fit
untuk dikirimkan ke kolam limbah. Apabila pada bak
recovery masih terdapat minyak atau minyak yang naik
dipermukaan, maka minyak tersebut langsung dikutip dan
dikirimkan ke CST untuk diolah kembali.
8. Sludge Drain Tank : adalah bak tempat penampungan sludge
yang masih mengandung minyak dari tangki lain.
9. BPV : merupakan bejana tekanan yang berfungsi sebagai
tempat penyimpanan steam yang dihasilkan dari turbine dan
sebagai pendistribusi steam ke masing – masing stasiun yang
memerlukan steam

Anda mungkin juga menyukai