(REFERAT)
Oleh:
Aprina Adha Widiastini
Reni Agustin
Sabrina Fazriesa
Perceptor :
PENDAHULUAN
1.1 Pendahluan
(Alsagaff, 2009).
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Anatomi
berada di atas tulang iga pertama dan dasarnya berada pada diafragma. Paru
terbagi menjadi dua yaitu, paru kanan dan paru kiri. Paru-paru kanan
mempunyai tiga lobus sedangkan paru- paru kiri mempunyai dua lobus.
Kelima lobus tersebut dapat terlihat dengan jelas. Setiap paru-paru terbagi
lagi menjadi beberapa subbagian menjadi sekitar sepuluh unit terkecil yang
Paru-paru dibungkus oleh selaput tipis yaitu pleura. Pleura terbagi menjadi
pleura viseralis dan pleura pariental. Pleura viseralis yaitu selaput yang
menempel pada rongga dada. Diantara kedua pleura terdapat rongga yang
Pembentukan paru di mulai dari sebuah Groove yang berasal dari Foregut.
Pada Groove terbentuk dua kantung yang dilapisi oleh suatu jaringan yang
disebut Primary Lung Bud. Bagian proksimal foregut membagi diri menjadi 2
Sitem pernafasan dapat dibagi ke dalam sitem pernafasan bagian atas dan
dan faring.
dan alveolus paru (Guyton, 2014) Pergerakan dari dalam ke luar paru
terdiri dari dua proses, yaitu inspirasi dan ekspirasi. Inspirasi adalah
berjalan lancar dibutuhkan fungsi yang baik pada otot pernafasan dan
internus
Gambar 4. Otot-otot pernafasan inspirasi dan ekspirasi (Tortora,2012).
2.2 Epidemiologi
tahun).
Umur : Biasanya terjadi pada orang yang ber usia 20-40 tahun
Biasanya terjadi pada anak laki-laki yang tinggi, kurus dan usia
10-30 tahun
Incidens pada usia tertentu: 7,4-18 kasus per 100.000 orang per
tahun pada laki-laki 1,2-6 kasus per 100.000 orang per tahun pada
perempuan
per 100.000 orang per tahun pada laki-laki 2,0 kasus per 100.000
Hal ini terjadi paling sering di usia 20-an, dan pneumotoraks spontan
65.
100.000 orang per tahun dan 5,8 per 100.000 perempuan per tahun.
Rekurensiakan terjadi pada sekitar 30% dari 45% primer dan sekunder
2.3 Definisi
Pneumotoraks adalah suatu kondisi adanya udara dalam rongga pleura akibat
pleura. Pada kondisi normal, rongga pleura tidak terisi udara sehingga paru-
paru dapat leluasa mengembang terhadap rongga dada. Udara dalam kavum
1. Robeknya pleura viseralis sehingga saat inspirasi udara yang berasal dari
berfungsi sebagai katup, maka udara yang masuk saat inspirasi tak akan
dapat keluar dari kavum pleura pada saat ekspirasi. Akibatnya, udara
antara kavum pleura dengan dunia luar. Apabila lubang yang terjadi lebih
besar dari 2/3 diameter trakea, maka udara cenderung lebih melewati
saat inspirasi, tekanan dalam rongga dada menurun sehingga udara dari
luar masuk ke kavum pleura lewat lubang tadi dan menyebabkan kolaps
2.4 Etiologi
memungkinkan udara keluar dari paru-paru ke rongga pleura. Hal ini dapat
terjadi ketika luka beberapa tusukan dinding dada yang memungkinkan udara
luar masuk ke ruang pleura. Pneumothorak spontan dapat terjadi tanpa trauma
dada, dan biasanya disebabkan oleh kista kecil pada permukaan paru-paru.
Kista tersebut dapat terjadi tanpa penyakit paru-paru yang berhubungan, atau
Pneumothorak traumatik terjadi karena penetrasi, luka tajam pada dada, dan
2.5 Klasifikasi
yaitu:
1. Pneumotoraks spontan
2. Pneumotoraks traumatik
Yaitu pneumotoraks yang terjadi akibat adanya suatu trauma, baik trauma
Pneumotoraks tipe ini juga dapat diklasifikasikan lagi kedalam dua jenis,
yaitu:
barotrauma.
Pada tipe ini, pleura dalam keadaan tertutup (tidak ada jejas terbuka pada
dinding dada), sehingga tidak ada hubungan dengan dunia luar. Tekanan di
dalam rongga pleura awalnya mungkin positif, namun lambat laun berubah
negatif.
dengan bronkus yang merupakan bagian dunia luar (terdapat luka terbuka
tekanan menjadi positif. Selain itu, pada saat inspirasi mediastinum dalam
lama makin bertambah besar karena ada fistel di pleura viseralis yang
bersifat ventil. Pada waktu inspirasi udara masuk melalui trakea, bronkus
yang terbuka. Waktu ekspirasi udar di dalam rongga pleura tidak dapat
rongga pleura ini dapt menekan paru sehingga sering menimbulkan gagal
mendadak dan makin lama makin berat. Penderita bernapas dengan mulut
2. Nyeri dada, yang didapatkan pada 75-90% pasien. Nyeri dirasakan tajam
pada sisi yang sakit, terasa berat, tertekan dan terasa lebih nyeri pada gerak
pernapasan.
1. Inspeksi :
dinding dada)
2. Palpasi :
a. Pada sisi yang sakit, ruang antar iga dapat normal atau melebar
a. Suara pada sisi sakit, hipersonor sampai timpani dan tidak menggetar
intrapleura tinggi
4. Auskultasi
antara lain:
a. Bagian pneumotoraks akan tampak lusen, rata dan paru yang kolaps
b. Paru yang mengalami kolaps hanya tampak massa radio opaque yang
berada didaerah hilus. Keadaan ini menunjukan kolaps paru yang luas
sekali. Besar kolaps paru tidak selalu berkaitan dengan berat ringan
Apabila ada pendorongan jantung atau trakea ke arah paru yang sehat,
sebesar 10%.
3. CT-scan thorax
bullosa dengan pneumotoraks, batas antara udara dengan cairan intra dan
2.9 Penatalaksanaan
Bila hubungan antara alveoli dan rongga pleura dihilangkan, maka udara
darah di sekitar rongga pleura dan diikuti oleh gas lain. Suplementasi
2. Tindakan Dekompresi
dengan:
1. Jarum infus set ditusukkan ke dinding dada sampai masuk rongga
3. Torakoskopi
4. Torakotomi
jika bleb atau bulla terdapat di apek paru, maka tindakan torakotomi ini
dekortikasi.
lapisan pleura yang tebal dibuang, kemudian kedua pleura dilekatkan satu
Guyton, Arthur C. dan John E. Hall. 2014. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran.
Jakarta: EGC.
Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid II. Edisi IV. Jakarta: Fakultas Kedokteran
Universitas Lampung
Sherwood, L. 2012. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. Edisi 6. Jakarta: EGC.
Jakarta: EGC.
Setiati, Siti., dkk. 2014. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: Interna
Publishing.
Berck, M. 2010. Pneumothorax.
http://nefrologyners.wordpress.com/2010/11/03/pneumothorax-2/
Pneumothorax.http://www.patient.co.uk/doctor/Pneumothorax.htm.
http://www.harrisonspractice.com/practice/ub/view/Harrisons%20Practice/
141278/all/Pneumothorax