Resume Mata Kuliah
Resume Mata Kuliah
Kelas: “D”
Disusun
Fakultas Ekonomi
2018-2019
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada ALLAH SWT karena atas segala
limpahan rahmat dan kasih sayang-Nya tugas resume yang diberikan oleh bapak
Drs. Ec. Ida Bagus Campena, MM selaku dosen mata kuliah Studi kelayakan
Bisnis dapat diselesaikan. Penyusunan tugas ini diharapkan sesuai dengan
perintah yang telah diberikan, penyusunan ini diambil dari sumber buku Studi
Kelayakan Bisnis dan di kelola kembali serta disusun agar pembaca mudah
memahami dan mempelajari dengan cepatapa yang ingin disampaikan. Kami
menerima saran dan kritik yang diberikan karena sesungguhnya tiada yang
sempurna di dunia ini selain Tuhan YME, semoga tugas resume ini dapat
bermanfaat bagi orang lain suatu saat nanti, saya ucapkan terima kasih.
2
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAGIAN I
PENDAHULUAN
BAB 1 PENDAHULUAN
BAGIAN II
ASPEK PASAR
BAGIAN III
ASPEK TEKNIS
BAGIAN IV
ASPEK MANAJEMEN
BAB 9 Manajemen Pembangunan Proyek Bisnis
BAGIAN V
ASPEK KEUANGAN
3
BAB 11 Kebutuhan dan Sumber Dana
BAGIAN VI
BAGIAN VII
PENULISAN LAPORAN
BAGIAN VIII
PROYEK INTERNASIONAL
Kesimpulan
Daftar Pustaka
4
BAB 1
Pendahuluan
Pengertian Bisnis
Kata “bisnis” berasal dari bahasa Inggris “busy”, yang artinya “sibuk”,
sedangkan “business” artinya “kesibukan”. Bisnis dalam arti luas sering
didefinisikan sebagai keseluruhan kegiatan yang direncanakan dan dijalankan oleh
perorangan atau kelompok secara teratur dengan cara menciptakan, memasarkan
barang maupun jasa, baik dengan tujuan mencari keuntungan maupun tidak
bertujuan mencari keuntungan.
5
Pengertian Studi Kelayakan Bisnis
1. Tujuan bisnis
2. Strategi yang digunakan untuk mencapainya
3. Masalah potensial yang kira-kira akan dihadapi dan cara mengatasinya
4. Struktur organisasi (termasuk jabatan dan tanggung jawab)
5. Jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan
6. Modal yang diperlukan untuk membiayai perusahaan dan bagaimana
mempertahankan sampai mencapai Brenk Event point (BEP)
Studi kelayakan bisnis tidak hanya diperlukan oleh pemrakasa bisnis atau
pelaku bisnis , tetapi juga diperlukan oleh beberapa pihak lainnya, berikut pihak-
pihak yang membutuhkan studi kelayakan dengan berbagai kepentingan.
6
a. Pelaku bisnis/manajemen perusahaan
b. Investor
c. Kreditor
d. Pemerintah
e. Masyarakat
Studi kelayakan bisnis juga diperlukan ketika pelaku bisnis akan melakukan
hal-hal berikut
Aspek –aspek Studi kelayakan bisnis yang mendalam perlu dilakukan pada
beberapa aspek kelayakan bisnis, yaitu:
a. Aspek hokum
b. Aspek lingkungan
c. Aspek pasar dan pemasaran
d. Aspek teknis dan teknologi
7
e. Aspek manajemen dan sumber daya manusia
f. Aspek keuangan
a. Hukum bisnis
b. Sosiologi dan lingkungan
c. Manajemen pemasaran
d. Manajemen operasional dan operational research
e. Manajemen sumber daya manusia
f. Manajemen keuangan dan akuntansi
g. Metodologi penelitian, statistika dan computer
Ringkasan
8
bisa dipandang hanya dari aspek finansial perusahaan tetapi juga bisa dari aspek
yang lebih luas seperti ekonomi Negara dan sosial.
BAB 2
Tujuan
Hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun laporan studi kelayakan, yaitu
aspek-aspek apa saja yang perlu diperhatikan dan juga tentang proyek bisnis
tersebut beserta sponsornya.
1. Identifikasi
2. Perumusan
3. Penilaian
4. Pemilihan
5. Implementasi
a. Mempelajari impor
b. Menyelidiki material lokal
c. Mempelajari keterampilan tenaga kerja
d. Melakukan studi industri
e. Menerapkan kemajuan teknologi
f. Mempelajari hubungan antarindustri
g. Menilai rencana pembangunan
h. Melakukan pengamatan ditempat lain
9
Tujuan keputuasan investasi
1. Permintaan
2. Penawaran
3. Harga
4. Program pemasaran
5. Perkiraan penjualan yang bisa dicapai perusahaan
10
1. Dana yang diperlukan untuk investasi
2. Sumber-sumber pembelanjaan yang akan dipergunakan
3. Taksiran penghasilan, biaya, dan rugi/laba pada berbagai tingkat operasi
4. Manfaat dan biaya dalam artian finansial
5. Proyek bisnis keuangan
Survei khusus memperoleh informasi yang lebih baik. Survei ini menyangkut
nmasalah tentang:
1. Perilaku konsumen
11
2. Pengetahuan produk
3. Keinginan dan rencana pembelian
4. Motif pembelian
5. Ekpuasan terhadap produk saat ini
6. Kebutuhan yang belum dipenuhi
7. Sikap terhadap berbagai produk
8. Karakteristik sosial ekonomi
Beberapa analisa yang bisa digunakan untuk aspek teknik dan produksi adalah:
1. Analisa jabatan
2. Analisa beban kerja dan angkatan kerja
3. Analisa struktur organisasi
12
1. Melakukan penyesuaianterhadap manfaat komersial sehingga
mencerminkan manfaat ekonomi bagi Negara.
2. Analisa manfaat dan pengorbanan sosial untuk melihat pengaruh proyek
bisnis tersebut.
Data yang bisa diperoleh dalam bentuk data sekunder umumnya berasal dari
instansi-instansi pemerintah. Data tersebut anatara lain berbentuk:
Ringkasan
Bagaimanapun juga yang penting adalah apakah suatu proyek bisnis memberikan
tingkat keuntungan yang dianggap layak oleh investor, apabila dibandingkan
dengan resiko yang harus ditanggung.
13
BAB 3
PENGANTAR
14
Pertama, seringkali permintaan nasional untuk produk atau jasa tertentu
tidak terlalu besar, dengan kata lain pembangunan 4 atau 5 proyek bisnis telah
menyebabkan terjadinya kejenuhan pasar.Keadaan ini sering diabaikan oleh para
investor.
Kedua, adanya garis pemisah yang cukup jelas dari segmen pasar yang
ada, baik segmen pasar atas dasar geographis, status sosial atau atas dasar yang
lain. Hal ini akan berpengaruh terhadap strategi pemasaran yang hendak
dijalankan.
Data yang diperlukan dalam analisa aspek pasar dari usulan proyek bisnis
antara lain:
15
4. Struktur persaingan, yakni mengetahui kedudukan proyek bisnis dalan
struktur persaingan, termasuk didalamnya diusahakan dapat diketahui
struktur biaya dari perusahaan pesaing dalam memproduksi dan
memasarkan produknya.
5. Tingkah laku, motivasi, kebisaan, dan preferensi konsumen.
6. Pemilihan “marketing efforts” yang akan dilakukan dalam pemilihan skala
prioritas dari marketing mix yang tersedia.
Beberapa hal yang dapat digunakan sebagai alat bantu dalam melakukan evaluasi
data sekunder adalah:
1. Siapa yang menggali data sekunder tersebut dan apa tujuan penggalian
data tersebut?
2. Kapan data tersebut digali dan kapan dipublikasika, dan apakah masih
cukup representatif untuk digunakan sebagai dasar analisa untuk investasi
yang di rencanakan?
3. Bagaimana “terms” (pengertian) tang digunakan? Dalam hali ini perlu
diperhatikan kemungkinan adanya kekacauan “pengertian” yang
digunakan.
4. Populasi data sekunder, bagaimna prosedur penarikan sampel dilakukan?
Apakah sampel yang digunakan cukup representatif?
5. Bagaimana pengumpulan data dilakukan? Sejauh mana kemungkinan
adanya jawaban yang biasa dari responden tidak memberikan jawaban atas
pernyataan-pernyataan yang diajukan?
6. Bagaimana proses editing, tabulasi, dan analisa dilakukan? Termasuk
didalamnya penggunaan rumus-rumus statistik yang dilakukan.
16
3. Buku statistik indonesia ataupun statistik masing-masing daerah yang
diterbitkan oleh biro/bagian statistik yang ada.
4. Bulletin yang ada pada masing-masing departemen.
5. Bulletin yang diterbitkan oleh kalangan perbankan.
6. Bulletin yang diterbitkan oleh asosiasi profesi.
7. Laporan seminar-seminar, lokakarya, dan yang sejenis.
8. Laporan lain, baik laporan penelitian sejenis yang sudah pernah dilakukan
ataupun laporan khusus yang mungkin didapat.
PERAMALAN PERMINTAAN
Pada pembahasan ini terdapat dua masalah yang utama yang perlu
mendapat kejelasan pengertian.Pertama, pengukuran pasar potensial saat sekarang
dan peramalan pasar potensial dimasa yang akan datang. Kedua, pengukuran dari
sebagaian pasar potensial tersebut yang dapat diraih oleh proyek bisnis yang
bersangkutan saat sekarang dan pada masa yang akan datang.
STRATEGI PEMASARAN
Strategi pemasaran adalah berbagai usaha yang perlu dilakukan oleh calon
investordalam mempengaruhi keputusan konsumen untuk melakukan pembelian
produknya. Tanggapan penting yang mungkin terjadi atas program pemasaran
yang direncanakan hendaknya juga dipertimbangkan, demikian pula kemungkinan
adanya pelayanan khusus pada konsumen
RINGKASAN
Pada waktu sekarang aspek pasar menepati prioritas pertama dan utama
dari studi kelayakan proyek bisnis.Banyak dijumpai kegiatan proyek bisnis karena
17
tidak tersedianya pasar potensi yang cukup terutama di negara sedang
berkembang.
Beberapa pertanyaan dasar yang perlu dipahami dari aspek pasar adanya
beberapa market potensial yang tersedia yang tersedia dan beberapa bagian dari
pada yang dapat diraih oleh proyek bisnis yang diusulkan serta strategi pemasaran
yang direncanakan untuk memperebutkan konsumen.
18
BAB 4
PENDEKATAN PERAMALAN
19
Pendekatan kedua adalah pendekatan yang memperhatikan hubungan
sebab akibat (cause-effects method) atau pendekatan yang menjelaskan terjadinya
suatu keadaan (explanotory method) oleh sebab-sebab tertentu.
PROSEDUR PERAMALAN
a. Waktu yang hendak diliput, yakni rentangan waktu masa datang dari
jangkauan peramalan.
b. Tingkah laku data, meliputi jumlah, ketepatan dari tingkah laku data masa
yang tersedia.
c. Tipe model, yakni apakah model yang digunakan merupakan model time
series, kausalitas ataukah model lain yang lebih baik kompleks dan canggih
akan mempengaruhi pemilihan teknik peramalan.
d. Biaya yang tersedia untuk maksud permalan ini dan lebih luas biaya yang
tersedia untuk penyusunan studi kelayakan proyek bisnis
e. Tingkat ketepatan yang diinginkan, hal ini berkaitan dengan kebutuhan
manajemen dalam tingkt kecermatan, ketelitian permalan yang diinginkan.
f. Kemudahan penerapan, dalam hal ini berkaitan dengan kemampuan
manajemen, data, dan biaya yang tersedia.
20
Beberapa metode tersebut antara lain:
a. Penggunaan data impor produk yang bersangkutan, jika selama ini sebelum
proyek bisnis yang bersangkutan ada belum pernah dihasilkan didalam
negeri dan produk yang bersangkutan merupakan produk subsitusi impor.
b. Penggunaan data impor,ekspor, dan produk dalam negeri, jika produk yang
diusulkan dalam studi kelayakan sebelumnya telah diproduksi dalam negeri
dan juga telah di ekspor, di samping masih ada impor yang dilakukan untuk
pemenuhan kebutuhan dalam negeri.
c. Metode rasio rantai, yakni metode yang menghitung permintaan efektif
dengan cara membagi dalam komponen-komponen yang lebih kecil dari
suatu mata rantai urutan dari variabel yang berpengaruh terhadap permintaan
produk yang bersangkutan.
1. Metode pendapat
2. Metode test/ eksperimen
3. Metode survei
4. Metode time series
5. Metode regresi korelasi
6. Metode input output
Pengertian baru yang dimaksud dalam pembahasan ini adalah produk baru
yang merupakan tahapan evolusi dari satu jenis produk yang sudah ada dalam
pasar, atau satu produk baru yang masih dalam satu varietas dengan produk yang
telah ada, atau produk yang mendekati sama, atau produk-produk tersebut
merupakan pengganti.
21
Metode ini semata-mata mendasarkan diri pada data dan keadaan masa
lampau. Jika keadaan di masa yang akan datang cukup stabil dalam arti tidak
banyak berbeda dengan keadaan masa lampau, metode ini dapat memberikan hasil
peramalan yang cukup akurat. Antara lain metode trend yang digunakan adalah:
Metode ini mendasarkan diri pada hubungan sebab akibat atas terjadinya
variasi dari suatu variabel, dan hubungan sebab akibat tersebut nampak dalam
fungsi persamaan regresi.Sedangkan korelasi merupakan alat pembantu yang
berguna untuk mengetahui sejauh mana intensitas hubungan yang terjadi antara
variabel-variabel yang bersangkutan. Metode-metode yang digunakan antara lain
yaitu:
PENGAWASAN PERAMALAN
a. Menggunakan teknik peramalan lain ynag lebih baik, artinya yang dapat
memperkirakan keadaan waktu yang akan datang.
b. Melakukan perubahan terhadap batas toleransi hasil permalan, artimya
jarak atau batas toleransinya dipelebar sehingga dapat menampung
penyimpangan terjadi, selama hal tersebut tidak merugikan perusahaan.
Hal yang perlu dicatat adalah seberapa besar peyimpanagan itu telah terjadi
tergantung pada yang melakukan permalan dan si pemakai hasil permalan
22
tersebut, namun demikian beberpa patokan berikut ini dapat digunakan untuk
melakukan pengawasan permalan,yakni:
Ringkasan
23
BAB 5
Perusahaan dominan muncul jika salah satu dari beberapa perusahaan yang
ada dipasar memiliki pangsa pasar yang cukup besar-sekitar 60% sampai dengan
70%- sementara disaat yang sama tidak ada satu pun pesaing yang memiliki
pangsa pasar yang besarnya mendekati pangsa pasar yang dimiliki oleh
perusahaan tersebar. Oleh karena itu, biasanya perusahaan tersebut memiliki
kekeluasan yang cukup longgar dalam merumusan strategi bisnisnya.
ANALISIS DINAMIS
24
Jadi, dengan mempertimbangakan faktor waktu, maka perhitungan tentang
siapa dari kedua perusahaan dominan atau perusahaan baru yang lebih siap dari
lebih cepat meningkatkan jumlah barang yang dijual menjadi penting.
STRATEGI BISNIS
Jika ada perusahaan dominan di satu pasar tertentu, maka yang ini juga
berarti bahwa semua pesaing yang ada dapat dikategorikan sebagai perusahaan
paling kecil. Oleh karena itu, tidak tersedia cukup banyak pilihan strategi bisnis
bagi perusahaan pesaing yang relatif kecil. Untuk menjadi besar, ia dapat
melakukan efisiensi biaya dengan cara menekan biaya yang ditanggung serendah
25
mungkin, khususnya beban biaya tetap. Disamping itu, ia juga dapat menerapkan
strategi memilih segmen pasar yang belum dimasuki oleh perusahaan dominan
dan disaat yang sama menerapkan strategi diferensiasi produk. Bagi perusahaan
pesaing yang relatif kuat, pada dasarnya dapat memilih strategi bisnis yang
berlaku bagi perusahaan dominan.
Ringkasan
26
BAB 6
MARKETING MIX
27
Masyarakat tidak begitu saja mengetahui dan mengenal setiap produk yang
dicoba ditawarkan oleh produsen, baru lambat laun kemudian sesuai dengan
berjalannya waktu produk tersebut dikenal oleh mereka. Pada permulaan produk
itu, baru sedikit konsumen potensial yang mengenalinya, dan karenanya
penjualannya yang terjadi pada masa awal pengenalan ini juga masih rendah dan
jika tahapan ini dapat dilalui barulah penjualan dapat meningkat sampai dalam
batas tertentu untuk kemudian mengalami kemandegan dan kemudian mengalami
penurunan.
Pada masa perkenalan, penjualan produk amat lambat berubah, dan juga
laba yang diperoleh mungkin belum ada, karena banyaknya biaya yang
dikeluarkan untuk pengeluaran alat-alat penjualan.Pada masa pertumbuhan,
penjualan amat cepat meningkat dan diikuti pula oleh peningkatan laba.Pada masa
kedewasaan penjualan hanya sedikit mengalami kenaikan dan cenderung stabil,
lau mencapai titik tertinggi.Sesudahnya diikuti oleh masa kejenuhan yakni pada
masa penjualan tidak lagi mengalami peningkatan (stabil).Masa yang terakhir
adalah masa penurunan dan merosotnya laba sampai titik nol.
Ringkasan
28
Setelah diketahui besarnya pasar potensial dan besarnya market share untuk suatu
proyek bisnis, maka langkah berikutnya adalah penentuan strategi pemasaran
yang diperlukan untuk mencapai market share tersebut. Strategi pemasaran yang
dibahas dalam bab ini adalah strategi optimasi marketing mix yang dikaitkan
dengan masa kehidupan produk (product life cycle). Bagian akhir bab ini
disampaikan salah satu teknik optimasi marketing mix, yakni dalam fungsi
persamaan linear dengan metode garfik.
BAB 7
a. Lokasi proyek bisnis, yakni dimana suatu proyek bisnis akan didirikan
baik untuk pertimbangan lokasi dan lahan pabrik maupun lokasi bukan
pabrik.
b. Seberapa besar skala operasi/luas produksi ditetapkan untuk mencapai
suatu tingkatan skala ekonomis.
c. Kriteria pemilihan mesin dan equipment uatama serta alat pembantu mesin
dan equipment.
d. Bagaimana proses produksi dilakukan dan layout pabrik yang dipilih,
termasuk juga layout bangunan dan fasilitas lain.
e. Apakah jenis teknologi yang diusulkan cukup tepat, termasuk didalamnay
pertimbangan variabel sosial.
29
Lokasi proyek bisnis untuk perusahaan industri mencakup dua pengertian
yakni loasi dan lahan pabrik seta lokasi untuk bukan pabrik. Pengertian kedua
menunjuk pada lokasi untuk kegiatan yang secara langsung tidak berkaitan
dengan proses produksi, yakni meliputi lokasi pembanguna administrasi
perkantoran dan pemasaran.
Demikian pula jika proyek binis yang didirikan berupa usaha perdagangan,
maka variabel-variabel yang diperhatikan dalam pemilihan lokasi pabrik dapat
juga digunakan dengan sedikit perubahan.
30
LUAS PRODUKSI
LAYOUT
Kriteria yang dapat digunakan untuk evaluasi layout pabrik antara lain:
31
Sedangkan pertimbangan umum lain yang dapat digunakan khususnyauntuk
layout site adalah:
Ringkasan
32
luas produksi dapat digunakan penndekatan biaya marginal dan penghasilan
marginal, analisa break event point dan metode linier programing.
BAB 8
33
Setelah diketahui faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam
pemilihan lokasi, maka diperlukannya alat analisa pembantu untuk pengambilan
keputusan.
LAYOUT PABRIK
Disamping dua model layout utama yang disebut bab terdahulu, terdapat dua
model layout lain yakni layout kelompok (group layout) dan layout posisi tetap
(fixed position layout).
34
Layout posisi tetap yakni meletakkan dalam satu tempat yang tetap dari
produk yang hendak dibuat, dan alat-alat serta komponen lain yang diperlukan
untuk prosesproduksi dibawa ke dalam tempat proses produksi tersebut dengan
sama sekali “tidak” pernah memindahkan barang yang sedang dalam proses.
Ringkasan
Pendapat manajemen dan analisa kualitatif tetap diperlukan dalam analisa aspek
teknis.
Terdapat dua model layout lain selain layout fungsional dan layout grafis,
yakni layout kelompok dan layout posisi tetap. Dua metode dapat digunakan
untuk ini yaitu metode CRAFT dan metode travel chart.
35
BAB 9
36
2) Fasilitas-fasilitas apa saja yang perlu disediakan untuk melaksanakan
berbagai kegiatan tersebut agar tepat pada waktunya(seperti dana
personalia, logistik, dan sebagainya).
3) Pengawasan yang diperlukan, termasuk peninjuan secara periodik.
PERT
Ada tiga tipe data yang diperlukan untuk mengadakan analisa jaringan bagi suatu
proyek bisnis:
37
Event: suatu event (kejadian) adalah suatu keadaan tertentu yang terjadi
pada suatu saat tertentu.
Aktivitas: suatu aktivitas adalah pekerjaan yang diperlukan untuk
menyelesaikan suatu kejadian tertentu.
Menaksir Waktu
1) Hanya ada probabilitas yang sangat kecil (1 dalam 100) untuk mencapai
waktu yang paling optimis (waktu paling cepat) yang diberi simbol a.
2) Hanya ada probabilitas yang sangat kecil (1 dalam 100) untuk mencapai
waktu paling pesimis (waktu paling lama) dan diberi simbol b.
3) Hanya ada satu watu yang paling mungkin yang bisa begerak antara
kedua waktu ekstrim tersebut, diberi simbol m.
4) Kemampuan untuk mengukur ketidakpastian dalam penaksiran.
Jalur Kritis
38
Perbedaan utama metode jalur kritis (untuk selanjutnya disingkat dengan
CPM) dengan PERT adalah bahwa CPM lebih menekankan pada faktor biaya
dalam perencanaan.Sedangkan PERT lebih menekankan pada faktor waktu.
Ringkasan
39
BAB 10
TUJUAN
40
tentang apa yang perlu dilakukan dalam suatu pekerjaan biasa disebut sebagai
deskripsi jabatan (job descripsion).
1. Identifikasi jabatan
2. Ringkasan jabatan
3. Tugas yang dilaksanakan
4. Pengawasan yang diberikan dan diterima
5. Hubungan dengan jabatan-jabatan lain
6. Bahan-bahan, alat-alat dan mesin-mesin yang dipergunakan
7. Kondisi kerja
8. Penjelasan istilah-istilah yang tidak lazim
9. Komentar tambahan untuk melengkapi penjelasan di atas
41
jabatan ini pun memerlukan bantuan dan kerjasama dari mereka yang mengetahui
secara pasti isi suatau jabatan. Pihak tersebut bisa sponsor proyek bisnis tersbut,
para teknisi industri, ataupun pihak-pihak yang telah mempunyai pengalaman
dalam bidang yang sama.
1. Pembagian pekerjaan.
2. Manajer dan bawahan.
42
3. Tipe pekerjaan yang dilakukan.
4. Pengelompokan bagian-bagian pekerjaan.
5. Tingkatan manajemen.
Manfaat dan kerugian bagan organisasi telah lama menjadi pendepatan para
ahli. Manfaatnya antara lain adalah memudahkan para anggota organisasi melihat
bagaimana organisasi disusun. Disamping itu para manejer dan bawahan tahu
tugas-tugas mereka secara jelas.Di samping itu kalau ada suatu persoalan yang
ingin dipercahkan, kita bisa mengetahui dari mana kita harus mencari orang yang
bisa memecahkan persoalan tersebut.
1. Memasang iklan.
2. Menghubungi kantor penempatan tenaga kerja.
3. Menggunakan jasa dari karyawan yang suudah ada.
4. Menghubungi lembaga pendidikan.
5. Lemaran yang maasuk secara kebetulan.
6. Menghubungi organisasi buruh yang ada.
Salah satu faktor yang perlu kita pertimbangkan agar karyawan yang sudah
dimiliki tidak lari atau pindah ke perusahaan lain adalah dibuatnya sistem
penggajian yang baik. Sistem penggajian ini prinsipnya adalah hendaknya
memenuhi persyaratan internal dan exsternal consitency.Yaitu bahwa gaji yang
dibayarkan hendaknya tidak lebih rendah dengan tingkat upah/gaji yang umum
berlaku dan jabatan yang lebih tinggi menerima upah gaji yangg lebih besar pula.
RINGKASAN
43
meruapakn masalh yang paling sulit unttuk dinilai dan sering kurang mendapat
perhatian.Sulitnya analisa aspek ini disebabakan karena masalah yang dihadapi
lebih bersifat kualitatif yang dalam melakukan analisa banyak di perlukan
penglaman. Hal-hal yang perlu di perhatikan disini adalah: pekerjaan-pekerjaan
yang diperlukan untuk menjalankan operasi proyek bisnis tersebut, persyaratan-
persyaratan yang diperlukann untuk bisa untuk bisa menjalankan pekerjaan-
perkejaan tersebut, dan juga struktur organisasi yang akan dipergunakan. Terakhir
kita perlu mengetahui bagaimana kita bisa mendapat tenaga-tenaga kunci kita
yang perlu besarnya struktur penggajiannya.
BAB 11
TUJUAN
Aktiva tetap yang diperlukan untuk investasi bisa didefinisikan sebagai berikut:
44
2. Aktiva tetap tidak berwujud
Aktiva tidak berwujud
Biya-biaya pendahuluan
Biaya-biaya sebelum operasi
45
yang utama adalah biaya penarikan tenaga kerja, biaya latihan, beban
bunga, biaya-biaya selama masa produksi percobaan.
Karena sulitnya menentukan kapan suatu prooduksi sudah bisa
dikatakan produksi secara komersial, maka selalu ada untuk arbitrase
dalam penentuannya.
Istilah modal bisa diartikan sebagai modal kerja bruto, atau modal kerja
neto. Modal kerja bruto menunujukkan semua invetasi yag diperlukan untuk
aktiva lancar yang terdiri dari: (i) kas, (ii) surat-surat berharga (kalau ada) (iii)
piutang, (iv) persediaan, (v) lainnya. Modal kerja neto merupakan selisih anatar
aktiva lancar dengan utang jangka pendek.Dimasudkan dengan aktiva lancar
adalah aktiva yang untuk berubah menjadi kas memerlukan waktu yang pendek,
kurang dari satu tahun, atau satu siklus produksi.
SUMBER DANA
46
Obligasi konvesi (convertable bods)
Kredit bank
Leasing
Project finance
RINGKASAN
47
BAB 12
TUJUAN
Bab ini menjelaskan tentang bagaimana cara manaksir aliran kas proyek
bisnis dan mengapa aliran kas proyek bisnis tersebut dirasakan sangat penting
dalam penilaian proyek bisnis. Penaksiran aliran kas proyek bisnis di sini baik
kalau proyek bisnis tersebut dibelanjai seharusnya dengan modal sendiri (umunya
ini tidak mengalami kesulitas dengan menaksirnya) dan bagaimana kalau proyek
bisnis tersebut dibelanjai dengan (Sebagian) pinjaman.
ARTI PETINNGNYA
KOMPONENALIRAN KAS
48
Aliran kas yang berhubungan dengan suatu proyek bisnis bisa
dikelompokkan menajdi 3 bagian: aliran kas permulaan (intial cash flow), aliran
kas operasional (operational cash flow), dan aliran kas terminal (terminal cash
flow). pengeluaran-pengeluran untuk invetasi (outlay) pada awal periode,
mungkin tidak hanya sekali, merupakan intial cash flow, aliran kas yang timbul
selama operasi proyek bisnis itu disebut sebagai operational cash flow, aliran kas
yang diperoleh pada waktu proyek bisnis tersebut berkahir disebut sebagai
terminal cash flow. dimana umunya intial cash flow adalah negatif, operatoinal
dan terminal cash flow umunya positif . aliran-aliran kas, ini harus ditanyakan
dengan dasar setelah pajak.
RINGKASAN
Pada bab ini dijelaskan tentang bagaimana jika menaksir aliran kas dan
mengapa aliran kas tersebut penting bagi penilaian proyek bisnis. Dalam menksir
aliran kas ini hendaknya kita memisahkan aliran kas yang terjadi kerena
keputusan pmebelanjaan dari aliran kas yang terjai karena keputusan
investasi.Selain aliran kas haruslah didasarkan atas dasar setelah pajak, maka
hendaknya aliran kas taksiran atas dasar selisih atau “incremental”.Penaksiran kas
ini penting bagi penilaian proyek bisnis karena yang penting bagi pengelolaan
49
keuangan proyek bisnis adalah kas dan bukan laba menurut pengertian
akutansi.Dalam bebrapa hal tertentu kita mungkin mudah mengubah laporan
akutansi menjadi laporan yang berdasarkan asliran kas.Tetapi untuk hal-hal
tertentu mungkin kita tidak mudah “mengubah” laporan akutansi menjadi laporan
kas.
BAB 13
Bunga Majemuk
Bunga majemuk, sering disebut sebagai bunga berbunga,
menunjukkan bahwa bunga dari suatu pokok pinjaman misalnya,
juga akan dikenakan bunga pada periode selanjutnya.
Nilai Sekarang ( Present Values )
Present Values menunjukkan berapa nilai uang pada saat ini untuk
nilai tertentu di masa yang akan datang.
50
lebih besar daripada tingkat keuntungan yang disyaratkan, maka
proyek bisnis dikatakan menguntungkan, apabila lebih kecil daripada
tingkat keuntungan yang disyaratkan proyek bisnis ditolak.
2. Metode Payback
51
Dua metode yang pertama, yaitu average rate of return dan payback,
mempunyai kelemahan yang sama yaitu diabaikannya nilai waktu uang. Kalaupun
metode payback tersebut di-discounted-kan masih ada kelemahan yaitu
diabaikannya aliran kas setelah periode payback.Kelemahan utama dari payback
sebenarnya adalah tidak ada dasar konsepsi untuk menentukan berapa payback
maksimum yang diperkenalkan.
Metode NPV dan IRR untuk menilai suatu usulan investasi yang sama,
maka hasilnya pun akan sama, meskipun mungkin bisa tidak selalu sama. Hal ini
terutama untuk pola aliran kas yang tidak normal.
1. Pemilihan Aktiva
Perusahaan dihadapkan pada masalah penggunaan aktiva yang
mempunyai karakteristik yang berbeda. Seperti misalnya mungkin ada
3 faktor (harga, usia ekonomis, dan biaya operasi) berbeda dalam
bahan bakar alat angkut. Dengan demikian pemilihannya tidaklah
sederhana. Umumnya kalau suatu mesin memounyai harga yang lebih
mahal, mesin tersebut akan memounyai usia ekonomis yang lebih
lama, dan biaya operasi yang lebih rendah.
2. Penggantian Aktiva
52
diberikan tafsiran kasnya, maka tinggal menghitung NPV-nya dengan
menggunakan suatu tingkat bunga yang dianggap relevan.
Ringkasan
53
BAB 14
PENGERTIAN
54
Teori portofolio dan model penentuan harga aktiva (Capital Assets Pricing
Model ), berguna dalam maslaah penilaian investasi dengan memasukkan unsur
risiko (yang diukur dengan deviasi standar) bisa dihilangkan dengan melakukan
diversifikasi. Yaitu dengan memiliki beberapa jenis investasi. Dengan memiliki
beberapa jenis invetasi, maka pluktuasi tingkat keuntungan akan makin berkurang
karena saling menghilangkan. Dengan demikian deviasi standar sekumpulan
investasi itu (yang disebut sebagai portofolio) akan cenderung lebih kecil daripada
deviasi standar suatu investasi saja.
Ringkasan
55
BAB 15
BIAYA MODAL ( COST OF CAPITAL )
Untuk bisa menghitung biaya modal keseluruhan dari suatu proyek bisnis,
maka kita perlu menghitung terlebih dulu biaya modal dari masing-masing
sumber pembelanjaan.Sumber-sumber pembelanjaan pada garis besarnya bisa
dikelompokkan menjadi sumber yang berupa utang dan yang berupa modal
sendiri.Modal sendiri bisa berbentuk saham prefen, saham biasa, ataupun dari laba
yang ditahan.
56
Biaya modal ini merupakan biaya modal yang paling sukar diukur.Ada
beberapa pendekatan yang bisa dipakai dalam menafsir berapa
besarnya biaya modal sendiri yang berasal dari saham biasa.Biaya
modal sendiri ini bisa kita definisikan sebagai tingkat keuntungan
minimal yang harus diperoleh suatu investasi yang dibelanjai dengan
modal sendiri, agar harga saham perusahaan tersebut tidak turun.
4. Biaya Laba Ditahan
Pada prinsipnya biaya laba ditahan sama dengan biaya modal sendiri
dari saham biasa. Yang membedakan adalah bahwa kalau perusahaan
menggunakan laba ditahan perusahaan tidak perlu mengeluarkan biaya
ekstra apapun, tetapi kalau membagikan laba dan kemudian
mengeluarkan saham baru, harus menanggung biaya pengeluaran
saham yang biasa disebut floatation cost.
57
dipergunakan untuk menilai profitabilitas usulan investasi yang dibelanjai dengan
modal sendiri dan modal pinjaman. Mekanisme metode ini adalsh sebagai berikut.
Yang dimaksud dengan base case NPV adalah NPV yang dihitung kalau
proyek bisnis tersebut dibelanjai dengan modal sendiri 100%. Sedangkan NPV
tambahan karena keputusan pembelanjaan merupakan manfaat keuntungan yang
diterima oleh proyek bisnis karena menggunakan utang.
Ringkasan
58
BAB 16
59
NPV 0 yang lebih besar. Dengan demikian, deviasi standar dipakai
sebagai pengukur risiko
2. Analisa Sensivitas
Ketidakpastian berarti bahwa makin banyak kemungkinan yang
akan terjadi. Karenanya apabila kita dihadapkan pada masalah
ketidakpastian dalam penaksiran aliran kas, maka kita perlu mencoba
mengetahui apalagi yang akan terjadi.
Dua kelemahan utama dari analisa sensivitas ini adalah :
a. Setiap orang bisa saja mempunyai taksiran yang berbeda
b. Sangat mungkin antara variabel-variabel tersebut ternyata
berkaitan
3. Analisa Break Event
a. Analisa Break Event Tradisional. Analisa ini mencoba mengetahui
berapa minimal perusahaan harus berproduksi dan menjual agar
tidak menderita rugi (laba=Rp0). Untuk bisa menggunakan analisa
ini, diperlukan beberapa persyaratan antara lain :
Biaya bisa dibagi menjadi biaya tetap dan variabel
Perusahaan hanya menjual satu jenis produk saja
Unit yang dihasilkan adalah sama dengan unit yang dijual
b. Break Event yang dimodifikasi. Yaitu kita bisa menghitung break
event dalam artian NPV = 0. Untuk ituperlu melakukan sedikit
perhitungan untuk bisa mencari berapa unit minimal yang harus
terjual agar NPV=0. Berikut adalah persamaan umum untuk
mencari titik break event
Y = a + bX
Y = Present value aliran kas
X = Unit yang terjual
a = Perpotongan dengan sumbu tegak
b = Kemiringan garis persamaan
4. Simulasi Monte Carlo
60
Simulasi merupakan usaha memperkirakan keadaan senyatanya
dengan menggunakan model tertentu. Secara ringkas prosedur simulasi
ini bisa disusun sebagai berikut :
a. Membuat Model untuk Proyek Bisnis tersebut
b. Menentukan Probabilitas
c. Melakukan Simulasi
Analisa ini ditampilakn sebagai analisa EBIT dan Eps yang merupakan
kepanjangan dari Earnings Before Interest and Taxes dan Earning Per Share.
Untuk memudahkan penulisan, rentabilitas ekonomis disingkat RE dan
rentabilitas modal sendiri sebagai RMS.
61
perusahaan menjadi tidak likuid (tidak mampu membayar kewajiban financial
tepat pada waktunya), apabila kegiatan perusahaan menjadi makin berkurang
(yang ditunjukkan dari menurunnya kegiatan penjualan).
Ringkasan
62
BAB 17
Proyek bisnis yang saling meniadakan jika dua atau lebih proyek bisnis
tersebut memiliki hubungan sling meniadakan, jika dipilihnya salah satu dari
usulan proyek bisnis yang tersedia menyebabkan tidak dapat dipilihnya sisa
usulan proyek bisnis yang lain.
63
positif, IRR lebih kecil daripada k dapat diambil untuk dilaksanakan karena
ketidakcukupan dana yang tersedia (capital budget constrain).
Ringkasan
64
BAB 18
ASPEK EKONOMI
65
2. Adanya pajak dan subsidi. Pajak berarti pendistribusian sebagai kekayaan
konsumen atau perusahaan ke pemerintah.
3. Berlakunya konsep consumers surplus dan producers surplus
Sedangkan analisis biaya dan manfaat social (SCBA) melakukan analisis dengan
meperhatikan tambahan faktor-faktor berikut ini.
Apabila dilakukan analisis dari sisi biaya dan manfaat social (SCBA), UNIDO
meneruskan langkah-langkah diatas dengan:
66
3. Tenaga kerja
4. Modal
5. Valuta asing
Pengukuran manfaat ekonomi utama (primair) yang berupa output utama dan
penentuan manfaatnya dilakukan dengan penghasilan devisa,maka perlu juga
mendapatkan penyesuaian dengan konsep harga bayangan. Beberapa manfaat
sekunder dari suatu proyek bisnis yang kadang sulit diukur dalam satuan moneter
adalah:
Kriteria investasi ini hanya berlaku untuk proyek bisnis yang menghasilkan
produk yang bersifat tradeable, yaitu suatu jenis barang dan jasa yang:
Ringkasan
67
Khusus untuk proyek bisnis yang menghasilkan produk tradeable, dicoba
karena kriteria investasi tambahan, yakni unit domestic Resource Cost (UDRC)
dan effective Rate of Protection (ERP) sebagai criteria tambahan.
BAB 19
68
Ada empat tahap yang harus dilalui, yaitu : (1) pencegahan polusi; (2)
produk hijau; (3) teknologi bersih; (4) visi keberlanjutan. Menurut Lawrence
(2003 : 7), menyatakan bahwa AMDAL adalah proses yang sistematis tentang: (1)
determining and managing; (2) potential and impact; (3) poposed human action;
(4) environment. Dapat disumpulkan bahwa AMDAL merupakan proses
terencana, memiliki komponen dan tahapan yang jelastidak sporadis yang
mencakup banyak aspek dan aktivitas.
AMDAL DI INDONESIA
BAB 20
Pendahuluan
69
prospek bisnis yang akan datang sebagai dasar pertimbangan bagi manajemen
untuk merealisasikan ide bisnis tersebut atau tidak.
70
kesimpulan dan sarannya dengan cepat, jika pembaca ingin
memahami isi secara rinci, pemabaca melanjutkan dengan
membaca pada bab-bab berikutnya.
II. Latar belakang
A. Alasan dibangunnya bisnis
B. Kondisi Industri
III. Aspek hukum
A. Analisis kesesuaian Bisnis dengan Hukum
B. Analisis Kemampuan Memenuhi Perizinan
C. Analisis Badan Usaha
D. Analisis Profil Pemilik
E. Kesimpulan Analisis Aspek Hukum
IV. Aspek lingkungan
A. Analisis Lingkungan Operasional
B. Analisis Lingkungan Dekat
C. Analisis Lingkungan Jauh
D. Kesimpulan Analisis Aspek Lingkungan
V. Aspek pasar dan pemasaran
A. Analisis Potensi Pasar
B. Analisis Persaingan
C. Analisis Market Share
D. Analisis Strategi Pemasaran untuk Mencapai Market Share
E. Kesimpulan Analisis Aspek PAsar dan Pemasaran
VI. Aspek teknis dan teknologi
A. Analisis Loakasi Bisnis
B. Analisis Luas Produksi
C. Analisis layout Pabrik
D. Analisis Kesiapan Teknologi
E. Kesimpulan Analisis Aspek Teknis dan Teknologi
VII. Aspek manajemen dan sumber daya manusia
A. Analisis Penjadwalan Proyek
71
B. Analisis Kebutuhan Tenaga Kerja
C. Analisis kemampuan Memenuhi Kebutuhan Tenaga kerja
D. Analisis Rencana Struktur Organisasi
E. Kesimpulan Kelayakan Aspek Manajemen dan Sumber
daya Manusia
VIII. Aspek keuangan
A. Analisis kebutuhan Investasi
B. Analisis Kebutuhan Modal kerja
C. Analisis Biaya operasional
D. Analisis Struktur Permodalan
E. Analisis Rasio Kelayakan Keuangan (Payback Period, Net
Present Value, Profitabilitas Indeks, Internal Rate of
Return, dan Avera Rate of Return)
F. Kesimpulan Analisis Aspek Keuangan
IX. Kesimpulan dan rekomendasi
1 Kesimpulan
2 Rekomendasi
3. Bagian akhir laporan studi kelayakan bisnis
Daftar Pustaka
Lampiran
Selain format laporan tersebut, sering kali laporan studi kelayakan bisnis
dibuat dalam format yang ringkas, dengan analisis tiap aspek dimasukan ke dalam
satu bab tersendiri sehingga format laporan menjadi sebagai berikut.
I. Ikhtisar
II. Latar Belakang Bisnis
III. Analisis kelayakan Bisnis
A. Analisis Aspek Hukum
B. Analisis Aspek Lingkungan
C. Analisis Aspek Pasar dan Pemasaran
D. Analisis Aspek Teknik dan Teknologi
72
E. Analisis Aspek Mnajemen dan Sumber Daya Manusia
F. Analisis Keuangan
IV. Kesimpulan dan Rekomendasi
A. Kesimpulan
B. Rekomendasi
Daftar Pustaka
Lampiran
I. Ikhtisar
II. Latar Belakang Bisnis
III. Profil Perusahaan
A. Nama Dan Alamat Perusahaan
B. Profil Pemilik
C. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan
IV. Analisis Kelayakan Bisnis
A. Analisis Aspek Hukum
B. Analisis Aspek Lingkungan
C. Analisis Aspek Pasar dan Pemasaran
D. Analisis Aspek Teknis dan Teknologi
E. Analisis Aspek Manajemen dan Sumber Daya Manusia
F. Analisis Keuangan
V. Kesimpulan dan Rekomendasi
A. Kesimpulan
B. Rekomendasi
Daftar Pustaka
Lampiran
73
BAB 21
Studi kelayakan proyek bisnis internasional ada dua perspektif yang akan
muncul yaitu apakah akan digunakan perspektif anak perusahaan atau induk
perusahaan. Perspektif anak perusahaan perlu dilakukan karena anak
perusahaanlah yang akan nantinya bertanggungjawab menangani proyek bisnis,
tetapi karena anak perusahaan adalah bagian dari perusahaan multinasional secara
keseluruhan maka tinjauan dari perspektif perusahaan induk juga penting.
1. Perbedaan Pajak.
Penghasilan yang didapat anak perusahaan sebagian atau keseluruhannya
akan disetor ke induk perusahaan. Pemerintah dimana anak perusahaan
berdiri dapat membebani pajak penghasilan dan pajak terhadap
penghasilan yang disetor ke Negara induk.
74
2. Hambatan Setoran ke Perusahaan Induk.
Pemerintah anak perusahaan bisa saja membatasi persentase penghasilan
yang boleh disetor ke Negara induk.Atau hambatan dapat berupa
menyetor.Adanya hambatan tersebut dapat membuat keputusan kelayakan
proyek bisnis menurut perspektif anak perusahaan dan induk perusahaan
berbeda.
3. Tingkat Pengembalian yang Berlebihan.
Perusahaan induik akan menetapkan tingkat pengembalian tertentu untuk
anak perusahaan. Tingkat pengembalian ini bagi anak perusahaan akan
menjadi biaya sedangkan bagi perusahaan induk akan menjadi pendapatan.
4. Pergerakan Nilai Tukar Mata Uang.
Pendapat yang disetor ke perusahaan induk biasanya perlu dikonversikan
dulu ke mata uang Negara perusahaan induk, jika pergerakan nilai mata
uang Negara anak perusahaan cenderung menurun maka nilai pendapatan
induk perusahaan terlihat rendah.
1. Initial Investment
Seruluh dana harus disediakan untuk menjalankan suatu proyek bisnis.
2. Permintaan konsumen
Keakuratan dalam meramal permintaan konsumen akan sangat
mempengaruhi tepat-tidaknya analisis kelayakan proyek bisnis.
3. Harga
Harga barang yang dijual dapat diramal dengan menggunakan
perbandingan dengan harga produk saingan di pasar yang sama.
4. Biaya Variabel
Biaya variabel juga dapat diramal dengan cra komparasi dari komponen-
komponen biaya variabel.
5. Biaya tetap
75
Prediksi biaya tetap relative lebih mudah dibandingkan dengan prediksi
biaya variabel.
6. Umur Proyek Bisnis
Menghitung umur proyek bisnis pada umumnya sangat sulit, tetapi ada
beberapa proyek bisnis yang sudah direncanakan untuk dilikuidasi tahun
tertentu.
7. Salvage (Liquidation atau Terminal) Value
Nilai likuidasi suatu proyek bisnis sering sulit unu\tuk diramal tergantung
beberapa faktor termasuk seberapa sukses proyek bisnis tersebut.
8. Hambatan Transfer Dana
Hambatan transfer dana yang perlu diperhatikan tidak hanya hambatan
yang berlaku sekarang tetapi juga prediksi hambatan untuk tahun-tahun
yang akan datang.
9. Peraturan Pajak
Peraturan pajak juga dapat berubah setiap tahunnya, perusahaan harus
menghitung perubahan tersebut.
10. Exchange rate
Setiap proses kelayakan bisnis internasional akan terpengaruh oleh
perubahan nilai tukar mata uang.
11. Required rate of Return
Required rate of return selain menghitung cost of capital juga menghitung
resiko dari proyek bisnis tersebut, semakin tingga resikoyang diperkirakan
terjadi, semakin tinggi premium yang harus ditambah dari cost of capital.
76
6. Pengaruh Faktor Lain-lain
Jika perusahaan tidak begitu yaitu terhadap proyek bisnis permintaan, harga
per unit , dan lain-lain. Maka perlu ada penyesuaian analisis akibat berubahnya
resiko. Ada lima metode yang biasa digunakan untuk menyesuaikan analisis
terhadap berubahnya tingkat resiko yang diuraikan sebagai berikut.
Kesimpulan
77
mengukur seberapa besar potensi usaha tersebut baik dalam situasi mendukung
maupun situasi yang tidak mendukung.
Daftar Pustaka
78