Anda di halaman 1dari 78

RESUME STUDI KELAYAKAN BISNIS

Kelas: “D”

Disusun

Maria Susianti Deran Ola (1211508659)

Kristianus Hali Tupen (1211508585)

Fakultas Ekonomi

Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

2018-2019

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada ALLAH SWT karena atas segala
limpahan rahmat dan kasih sayang-Nya tugas resume yang diberikan oleh bapak
Drs. Ec. Ida Bagus Campena, MM selaku dosen mata kuliah Studi kelayakan
Bisnis dapat diselesaikan. Penyusunan tugas ini diharapkan sesuai dengan
perintah yang telah diberikan, penyusunan ini diambil dari sumber buku Studi
Kelayakan Bisnis dan di kelola kembali serta disusun agar pembaca mudah
memahami dan mempelajari dengan cepatapa yang ingin disampaikan. Kami
menerima saran dan kritik yang diberikan karena sesungguhnya tiada yang
sempurna di dunia ini selain Tuhan YME, semoga tugas resume ini dapat
bermanfaat bagi orang lain suatu saat nanti, saya ucapkan terima kasih.

2
KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAGIAN I

PENDAHULUAN
BAB 1 PENDAHULUAN

BAB 2 DESAIN STUDI KELAYAKAN

BAGIAN II

ASPEK PASAR

BAB 3 Konsep Pokok dalam Aspek Pasar

BAB 4 Metode Pengukuran dan Peramalan Permintaan

BAB 5 Strategi Bersaing Perusahaan Dominan

BAB 6 Strategi Optimal Marketing Mix

BAGIAN III

ASPEK TEKNIS

BAB 7 Aspek Teknis Proyek Bisnis

BAB 8 Alat Analisis Aspek Teknis

BAGIAN IV

ASPEK MANAJEMEN
BAB 9 Manajemen Pembangunan Proyek Bisnis

BAB 10 Manajemen dalam Operasi

BAGIAN V

ASPEK KEUANGAN

3
BAB 11 Kebutuhan dan Sumber Dana

BAB 12 Aliran Kas Proyek Bisnis

BAB 13 Kriteria Penilaian Investasi

BAB 14 Resiko dalam Investasi

BAB 15 Biaya Modal (Cost of Capital)

BAB 16 Pendekatan Praktis dalam Keputusan Investasi dan Pemilihan Sumber


Pembelanjaan

BAB 17 Keterbatasan Dana dan Hubungan Antar-proyek

BAGIAN VI

ASPEK EKONOMI DAN LINGKUNGAN HIDUP

BAB 18 Aspek Ekonomi

BAB 19 Aspek Lingkungan Hidup

BAGIAN VII

PENULISAN LAPORAN

BAB 20 Laporan Studi Kelayakan Proyek Bisnis

BAGIAN VIII

PROYEK INTERNASIONAL

BAB 21 Analisis Kelayakan untuk Proyek Internasional

Kesimpulan

Daftar Pustaka

4
BAB 1

Pendahuluan

Pengertian Bisnis

Kata “bisnis” berasal dari bahasa Inggris “busy”, yang artinya “sibuk”,
sedangkan “business” artinya “kesibukan”. Bisnis dalam arti luas sering
didefinisikan sebagai keseluruhan kegiatan yang direncanakan dan dijalankan oleh
perorangan atau kelompok secara teratur dengan cara menciptakan, memasarkan
barang maupun jasa, baik dengan tujuan mencari keuntungan maupun tidak
bertujuan mencari keuntungan.

Berdasarkan definisi tersebut, dilihat dari tujuannya bisnis dapat


dikelompokan menjadi dua kelompok antara lain.

a. Bisnis yang berorientasi keuntungan (Profit oriented) ini bertujuan untuk


memperoleh keuntungan dan meningkatkan kesejahteraan pemilik dan
karyawannya serta mengembangkan usaha lebih lanjut.
b. Bisnis yang tidak berorientasi keuntungan (non-profit oriented) ini
bertujuan utama bukan untuk mencari keuntungan tetapi unutk
kepentingan social.

Bisnis yang bergerak dalam berbagai kegiatan dapat dikategorikan 4 jenisnya


antara lain.

a. Bisnis ekstraktif yang bergerak dalam penggalian barang-barang tambang.


b. Bisnis agraris yang bergerak dibidang pertanian, perternakan, perkebunan
dan kehutanan.
c. Bisnis industri yang bergerak dibidang penglolahan (manufaktur) yang
menjadikan bahan kurang berdaya rguna menjadi berdaya guna.
d. Bisnis jasa yang bergerak dalam penyediaan produk yang tidak berwujud
seperti jasa dalam bidang kesehatan, pendidikan dan konsultasi bisnis.

5
Pengertian Studi Kelayakan Bisnis

Studi kelayakan bisnis merupakan penelitian yang bertujuan untuk


memutuskan apakah sebuah ide bisnis layak untuk dilaksanakan atau tidak
.sebuah ide bisnis dinyatakan layak untuk dilaksanakan jika ide tersebut dapat
mendatangkan manfaat yangh lebih besar bagi semua pihak (stake holder)
dibandingkan dampak negatif yang ditimbulkan.

Rencana bisnis atau business plan adalah dokumen tertulis yang


mendeskripsikan masa depan bisnis yang akan dimulai. Rencana meliputi apa,
bagaimana, siapa, kapan dan mengapa sebuah bisnis dijalankan. Business plan
pada umumnya terdiri dari.

1. Tujuan bisnis
2. Strategi yang digunakan untuk mencapainya
3. Masalah potensial yang kira-kira akan dihadapi dan cara mengatasinya
4. Struktur organisasi (termasuk jabatan dan tanggung jawab)
5. Jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan
6. Modal yang diperlukan untuk membiayai perusahaan dan bagaimana
mempertahankan sampai mencapai Brenk Event point (BEP)

Semua bisnis memerlukan adanya studi kelayakan pada saat memulai


usahanya meskipun dengan adanya intensitas yang berbeda-beda.Intensitas pada
penyusunan studi kelayakan bisnis tergantung pada beberapa hal berikut.

a. Besar kecilnya dampak yang dapat ditimbulkan.


b. Besar kecilnya tingkat kepastian bisnis.
c. Besar sedikitnya investasi yang diperlukan untuk melaksanakan suatu
bisnis.

Studi kelayakan bisnis tidak hanya diperlukan oleh pemrakasa bisnis atau
pelaku bisnis , tetapi juga diperlukan oleh beberapa pihak lainnya, berikut pihak-
pihak yang membutuhkan studi kelayakan dengan berbagai kepentingan.

6
a. Pelaku bisnis/manajemen perusahaan
b. Investor
c. Kreditor
d. Pemerintah
e. Masyarakat

Langkah – langkah Studi Kelayakan bisnis

Studi kelayakan bisnis merupakan metode ilmiah yang syaratnya harus


sistematis, penyusunan studi kelayakan bisnis antara lain meliputi beberapa
langkah

a. Penemuan ide bisnis


b. Melakukan studi pendahuluan
c. Membuat desain studi kelayakan
d. Pengumpulan data
e. Analisis dan Interpretasi data
f. Menarik kesimpulan dan rekomendasi
g. Penyusunan laporan studi kelayakan bisnis

Studi kelayakan bisnis juga diperlukan ketika pelaku bisnis akan melakukan
hal-hal berikut

a. Merintis usaha baru


b. Mengembangkan usaha yang sudah ada
c. Memilih jenis usaha atau investasi/proyek yang paling menguntungkan

Aspek-aspek Studi Kelayakan Bisnis

Aspek –aspek Studi kelayakan bisnis yang mendalam perlu dilakukan pada
beberapa aspek kelayakan bisnis, yaitu:

a. Aspek hokum
b. Aspek lingkungan
c. Aspek pasar dan pemasaran
d. Aspek teknis dan teknologi

7
e. Aspek manajemen dan sumber daya manusia
f. Aspek keuangan

Bidang ilmu yang terkait dengan Studi kelayakan bisnis

Berbagai disiplin ilmu untuk dapat melakukan studi kelayakan bisnis,


penyelesai studi kelayakan bisnis perlu melibatkan para ahli dari berbagai bidang
untuk menghasilkan kesimpulan yang lebih akurat.Beberapa bidang ilmu yang
memiliki keterkaitan dengan penyusuan studi kelayakan bisnis adalah sebagai
berikut.

a. Hukum bisnis
b. Sosiologi dan lingkungan
c. Manajemen pemasaran
d. Manajemen operasional dan operational research
e. Manajemen sumber daya manusia
f. Manajemen keuangan dan akuntansi
g. Metodologi penelitian, statistika dan computer

Etika Penyusunan Studi Kelayakan Binis

Studi kelayakan bisnis pada umumnya melibatkan pihak penyusun studi


kelayakan bisnis dengan pihak sponsor.Agar kedua belah pihak tidak dirugikan
maka etika diperlukan. Etika merupakan norma atau standar sebai petunjuk bagi
pihak yang terlibat dalam proses penyusuan dan hubungan dengan orang lain.
Tujuan adalah agar tidak ada pihak-pihak yang merasa dirugikan dengan kegiatan
penyusuan studi kelayakan bisnis yang dilakukan.

a. Etika penyusunan studi kelayakan terhadap sponsor


b. Etika sponsor terhadap penyusun studi kelayakan bisnis

Ringkasan

Pengertian studi kelayakan dan ukuran bagaimana menguntungkan


tidaknya suatu proyek bisnis, menguntungkan tidaknya suatu proyek bisnis, tidak

8
bisa dipandang hanya dari aspek finansial perusahaan tetapi juga bisa dari aspek
yang lebih luas seperti ekonomi Negara dan sosial.

BAB 2

Desain Studi Kelayakan

Tujuan

Hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun laporan studi kelayakan, yaitu
aspek-aspek apa saja yang perlu diperhatikan dan juga tentang proyek bisnis
tersebut beserta sponsornya.

Identifikasi Kesempatan Usaha

Identifikasi kesempatan usaha merupakan fase pertama dalam melakukan


studi kelayakan bisnis. Tahap-tahap untuk melakukan proyek bisnis investasi
adalah sebagai berikut:

1. Identifikasi
2. Perumusan
3. Penilaian
4. Pemilihan
5. Implementasi

Tahap peratama yaitu identifikasi kesempatan berusaha, bisa dilakukan dengan


menggunakan berbagai cara:

a. Mempelajari impor
b. Menyelidiki material lokal
c. Mempelajari keterampilan tenaga kerja
d. Melakukan studi industri
e. Menerapkan kemajuan teknologi
f. Mempelajari hubungan antarindustri
g. Menilai rencana pembangunan
h. Melakukan pengamatan ditempat lain

9
Tujuan keputuasan investasi

Tujuan keputuasan investasi adalah untuk memaksimumkan nilai pasar


modal sendiri(saham). Nilai pasar (saham) merupakan ukuran yang tepat untuk
menilai kemakmuran para pemegang saham.

Aspek-aspek Studi Kelayakan

Aspek pasar dan pemasaran mencoba mempelajari tentang:

1. Permintaan
2. Penawaran
3. Harga
4. Program pemasaran
5. Perkiraan penjualan yang bisa dicapai perusahaan

Aspek teknis dan produksi menyangkut berbagai penting tentang:

1. Apakah studi dan pengujian pendahuluan pernah dilakukan?


2. Apakah skala produksi yang dipilih sudah optimal?
3. Apakah proses produksi yang dipilih sudah tepat?
4. Apakah mesin dan perlengkapan yang dipilih sudah tepat?
5. Apakah pelengkapan tambahan dan pekerjaan teknis tambahan taelah
dilakukan?
6. Apakah telah disiapkan tentang kemungkinan penanganan terhadap limbah
produksi?
7. Apakah tata letak yang diusulkan dari fasilitas produksi cukup baik?
8. Bagaimana dengan pemilihan lokasi dan “site” produksi?
9. Apakah skedul kerja telah dibuat dengan cukup realitis?
10. Apakah teknologi yang dipergunakan bisa diterima dari pandangan sosial?

Aspek keuangan mempelajari berbagai faktor penting seperti:

10
1. Dana yang diperlukan untuk investasi
2. Sumber-sumber pembelanjaan yang akan dipergunakan
3. Taksiran penghasilan, biaya, dan rugi/laba pada berbagai tingkat operasi
4. Manfaat dan biaya dalam artian finansial
5. Proyek bisnis keuangan

Aspek manajemen mempelajari tentang :

1. Manajemen dalam masa pembangunan proyek bisnis


2. Manajemen dalam operasi

Aspek hukum mempelajari tentang:

1. Bentuk badan usaha yang akan digunakan


2. Jaminan yang bisa disediakan jika menggunakan sumber dana yang berupa
pinjaman
3. Berbagai akta, sertifikat, izin yang diperlukan dan sebagainya

Aspek ekonomi dan sosial, meliputi penelitian tentang:

1. Pengaruh proyek bisnis tersebut terhadap peningkatan penghasilan Negara


2. Pengaruh proyek bisnis tersebut terhadap devisa yang bisa dihemat dan
bisa diperoleh
3. Penambahan kesempatan kerja
4. Pemerataan kesempatan kerja
5. Bagaimana pengaruh proyek bisnis tersebut terhadap industry lain?
6. Aspek yang bersifat sosial, meruapakan manfaat dan pengorbanan sosial
yang dialami masyarakat tetapi nsulit dikuantifikasikan yang bisa
disepakati secara berasama.

Alat dan Kerangka Analisa

Survei khusus memperoleh informasi yang lebih baik. Survei ini menyangkut
nmasalah tentang:

1. Perilaku konsumen

11
2. Pengetahuan produk
3. Keinginan dan rencana pembelian
4. Motif pembelian
5. Ekpuasan terhadap produk saat ini
6. Kebutuhan yang belum dipenuhi
7. Sikap terhadap berbagai produk
8. Karakteristik sosial ekonomi

Beberapa analisa yang bisa digunakan untuk aspek teknik dan produksi adalah:

1. Analisa perilaku biaya


2. Analisa perbandingan biaya
3. Analisa pergantian aktiva
4. Metode transportasi
5. Pemilihan lokasi
6. Analisis hubungan
7. Time and motion studi utnuk pengaturan skedul kerja

Aspek keuangan bisa dipergunakan dengan beberapa alat seperti:

1. Metode penilaian investasi


2. Metode penentuan kebutuhan dana
3. Metode pemilihan sumber dana
4. Analisa break event
5. Proyek bisnis aliran kas
6. Analisa sumber dan penggunaan dana
7. Analisa risiko investasi

Aspek manajemen perlu dipergunakan analisa:

1. Analisa jabatan
2. Analisa beban kerja dan angkatan kerja
3. Analisa struktur organisasi

Aspek ekonomi dan sosial dilakukan analisa dengan:

12
1. Melakukan penyesuaianterhadap manfaat komersial sehingga
mencerminkan manfaat ekonomi bagi Negara.
2. Analisa manfaat dan pengorbanan sosial untuk melihat pengaruh proyek
bisnis tersebut.

Data dan Sumber Data

Data yang bisa diperoleh dalam bentuk data sekunder umumnya berasal dari
instansi-instansi pemerintah. Data tersebut anatara lain berbentuk:

1. Publikasi Biro pusat statistik atau kantor statistik daerah


2. Publikasi oleh BKPM daerah
3. Publikasi oleh Bank Indonesia
4. Publikasi oleh Asosiasi industry
5. Publikasi lembaga penelitian

Ringkasan

Bagaimanapun juga yang penting adalah apakah suatu proyek bisnis memberikan
tingkat keuntungan yang dianggap layak oleh investor, apabila dibandingkan
dengan resiko yang harus ditanggung.

13
BAB 3

KONSEP POKOK DALAM ASPEK PASAR

PENGANTAR

Di masa lalu jumlah perusahaan belum begitu banyak, dan karenanya


persaingan untuk merebutkan konsumendari peususahaan yang menghasilkan
produk sejenis, demikian pula persaingan antar perusahaan untuk merebutkan
konsumen pada umumnya beelum begitu tajam.Pada demikian, aspek pasar belum
mendapat perhatian utama dari investor, dan pada umumnya diterapkan “selling
concept” dalam memasarkan produknya.

Banyak perusahaan bermunculan dan karenanya persaingan antar mereka


juga semakin tajam. Pada keadaan yang demikian, aspek pasar menempati
kedudukan utama dalam pertimbangan investor dan pendekatan yang digunakan
oleh investor dalam merebutkan konsemen mendasarkan diri pada “integrated
marketing concept”.

Pada keadaan yang terakhir, peranan analisa pasar dalam pendirian


maupun perluasan usaha pada studi kelayakan proyek bisnis merupakan variabel
pertama dan utama untuk mendapat perhatian.Banyak contoh dapat dikemukakan,
bahwa usaha pendirian atau perluasan usaha yang secara sepintas memiliki pasar
pontesial cukup besar, namun setelah pelaksanaannya pasar potensial tersebut
tidak cukup tersedia dan timbul dikemudian hari masalah yang cukup rumit untuk
diselesaikannya.

Untuk keperluan ini perlu dipahami karakteristik pokok aspek pasar di


negara sedang berkembang, termasuk Indonesia yang dalam batas-batas tertentu
berbeda dengan hukum pasar yang telah mapan. Karakteristik tersebut antara lain:

14
Pertama, seringkali permintaan nasional untuk produk atau jasa tertentu
tidak terlalu besar, dengan kata lain pembangunan 4 atau 5 proyek bisnis telah
menyebabkan terjadinya kejenuhan pasar.Keadaan ini sering diabaikan oleh para
investor.

Kedua, adanya garis pemisah yang cukup jelas dari segmen pasar yang
ada, baik segmen pasar atas dasar geographis, status sosial atau atas dasar yang
lain. Hal ini akan berpengaruh terhadap strategi pemasaran yang hendak
dijalankan.

Ketiga, kebanyakan produk yang dibuat merupakan produk pengganti


produk impor, karenanya dalam batas tertentu data-data impor dapat digunakan
sebagai pedoman dalam estimasi pasar potensial untuk produk pengganti tersebut.

Keempat, untuk jenis produk tertentu, seringkali terjadi terlalu besarnya


peranan pemerintah untuk ikut campur tangan dalam mempengaruhi mekanisme
pasar. Situasi ini perlu mendapat pehaman oleh seorang calon investor, karena
policy dan peraturan pemerintah negara bersangkutan akan banyak berpengaruh
terhadap berhasil atau tidaknya proyek bisnis yang direncanakan.

DATA DAN SUMBER DATA

Data yang diperlukan dalam analisa aspek pasar dari usulan proyek bisnis
antara lain:

1. Kencenderungan konsumsi/permintaan masa lalu dan sekarang, dan


variabel-variabel yang berpengaruh yang dapat dijadikan dasar perumusan
model peramalan pasar potensial di masa yang akan datang.
2. Penawaran produk sejenis dimasa lalu dan sekarang serta kencenderungan
di masa yang akan datang termasuk di dalamnya kemungkinan perluasan
produksi dari perusahaaan pesaing dan batasan-batasan yang
mempengaruhinya.
3. Impor dan ekspor yang dilakukan oleh negara yang bersangkutan untuk
produk yang diusulkan dalam studi kelayakan proyek bisnis.

15
4. Struktur persaingan, yakni mengetahui kedudukan proyek bisnis dalan
struktur persaingan, termasuk didalamnya diusahakan dapat diketahui
struktur biaya dari perusahaan pesaing dalam memproduksi dan
memasarkan produknya.
5. Tingkah laku, motivasi, kebisaan, dan preferensi konsumen.
6. Pemilihan “marketing efforts” yang akan dilakukan dalam pemilihan skala
prioritas dari marketing mix yang tersedia.

Beberapa hal yang dapat digunakan sebagai alat bantu dalam melakukan evaluasi
data sekunder adalah:

1. Siapa yang menggali data sekunder tersebut dan apa tujuan penggalian
data tersebut?
2. Kapan data tersebut digali dan kapan dipublikasika, dan apakah masih
cukup representatif untuk digunakan sebagai dasar analisa untuk investasi
yang di rencanakan?
3. Bagaimana “terms” (pengertian) tang digunakan? Dalam hali ini perlu
diperhatikan kemungkinan adanya kekacauan “pengertian” yang
digunakan.
4. Populasi data sekunder, bagaimna prosedur penarikan sampel dilakukan?
Apakah sampel yang digunakan cukup representatif?
5. Bagaimana pengumpulan data dilakukan? Sejauh mana kemungkinan
adanya jawaban yang biasa dari responden tidak memberikan jawaban atas
pernyataan-pernyataan yang diajukan?
6. Bagaimana proses editing, tabulasi, dan analisa dilakukan? Termasuk
didalamnya penggunaan rumus-rumus statistik yang dilakukan.

Bebarapa sumber data sekunder yang mungkin dapat digunakan adalah

1. Laporan sensus penduduk Indonesia.


2. Laporan perencanaan di Indonesia, baik perencanaan lima tahunan
ataupun perencanaan tahunannya.

16
3. Buku statistik indonesia ataupun statistik masing-masing daerah yang
diterbitkan oleh biro/bagian statistik yang ada.
4. Bulletin yang ada pada masing-masing departemen.
5. Bulletin yang diterbitkan oleh kalangan perbankan.
6. Bulletin yang diterbitkan oleh asosiasi profesi.
7. Laporan seminar-seminar, lokakarya, dan yang sejenis.
8. Laporan lain, baik laporan penelitian sejenis yang sudah pernah dilakukan
ataupun laporan khusus yang mungkin didapat.

PERAMALAN PERMINTAAN

Pada pembahasan ini terdapat dua masalah yang utama yang perlu
mendapat kejelasan pengertian.Pertama, pengukuran pasar potensial saat sekarang
dan peramalan pasar potensial dimasa yang akan datang. Kedua, pengukuran dari
sebagaian pasar potensial tersebut yang dapat diraih oleh proyek bisnis yang
bersangkutan saat sekarang dan pada masa yang akan datang.

Pasar potensial adalah keseluruhan jumlah produk atau sekelompok


produk yang mungkin dapat dijual dalam pasar tertentu dalam satu periode
tertentu dibawah pengaruh suatu set kondisi tertentu. Sedangkan pengertian sales
potensial adalah proporsi (sebagaian) dari keseluruhan pasar potensial yang
diharapakan dapat diraih oleh proyek bisnis yang bersangkutan.

STRATEGI PEMASARAN

Strategi pemasaran adalah berbagai usaha yang perlu dilakukan oleh calon
investordalam mempengaruhi keputusan konsumen untuk melakukan pembelian
produknya. Tanggapan penting yang mungkin terjadi atas program pemasaran
yang direncanakan hendaknya juga dipertimbangkan, demikian pula kemungkinan
adanya pelayanan khusus pada konsumen

RINGKASAN

Pada waktu sekarang aspek pasar menepati prioritas pertama dan utama
dari studi kelayakan proyek bisnis.Banyak dijumpai kegiatan proyek bisnis karena

17
tidak tersedianya pasar potensi yang cukup terutama di negara sedang
berkembang.

Beberapa pertanyaan dasar yang perlu dipahami dari aspek pasar adanya
beberapa market potensial yang tersedia yang tersedia dan beberapa bagian dari
pada yang dapat diraih oleh proyek bisnis yang diusulkan serta strategi pemasaran
yang direncanakan untuk memperebutkan konsumen.

Keududukan produk, jangka waktu proyek bisnis dan daerah pemasaran


merupakan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap jawaban yang diberikan
tehadap pertanyaan-pertanyaan utama tersebut. Pembatasan lebih lanjut untuk
penjabaran konsep-konsep ini dalam metode dan teknik dilakukan pada dua bab
berikutnya..

18
BAB 4

METODE PENGUKURAN DAN PERAMALAN PERMINTAAN

Pengukuran dan peramalan permintaan merupakan pokok pembahasan


pertama yang dilakukan keseluruhan analisa aspek pasar. Pengukuran permintaan
adalah usaha untuk mengetahui permintaan atas suatu produkatau sekelompok
produk dimasa lalu dan masa sekarang dalam kendala set kondisi tertentu.
Sedangkan peramalan permintaan merupakan usaha untuk mengetahui jumlah
produk atau sekelompok produk dimasa yang akan datang dalam kendala set
kondisi tertentu.

Hal yang perlu diingat adalah bahwa kegiatan melakukan peramalan


permintaan tidaklah dapat diartikan sebagai kegiatan yang bertujuan untuk
mengukur permintaan di masa yang akan datang secara pasti, melainkan sekedar
usaha untuk mengurangi kemungkinan terjadinya hal yang berlawanan antara
keadaan yang sungguh-sungguh terjadi dikemudian hari dengan apa yang menjadi
hasil permalan. Dengan kata lain, hasil maksimal dari kegiatan peramalan adalah
melakukan minimisasi ketidakpastian yang mungkin terjadi dimasa yang akan
datang.

PENDEKATAN PERAMALAN

Pada dasarnya terdapat dua pendekatan utama dalam peramalan dengan


metode kuantitatif. Pertama adalah pendekatan time series, yakni model yang
tidak memperhatikan hubungan sebab akibat atau dengan satu kata lain hasil
permalan hanya memperhatikan kecenderungan dari data masa lalu yang tersedia.

19
Pendekatan kedua adalah pendekatan yang memperhatikan hubungan
sebab akibat (cause-effects method) atau pendekatan yang menjelaskan terjadinya
suatu keadaan (explanotory method) oleh sebab-sebab tertentu.

PROSEDUR PERAMALAN

Seperti telah diketahui, bahwa samping variabel internal perusahaan


terdapat juga variabel eksternalyang berpengaruh terhadap permintaan pasar.Oleh
karena itu, dalam melakukan peramalan permintaan tidak dapat begitu saja
mengabaikan pengaruh variabel eksternal tersebut. Atau dengan kata lain,
permalan variabel eksternal yakin kondisi permalan kondisi perekonomian pada
umumnya, kondisi industri merupakan langkah permulaan yang perlu dilakukan.

KENDALA PEMILIHAN TEKNIK PERMALAN

Beberapa kendala yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut:

a. Waktu yang hendak diliput, yakni rentangan waktu masa datang dari
jangkauan peramalan.
b. Tingkah laku data, meliputi jumlah, ketepatan dari tingkah laku data masa
yang tersedia.
c. Tipe model, yakni apakah model yang digunakan merupakan model time
series, kausalitas ataukah model lain yang lebih baik kompleks dan canggih
akan mempengaruhi pemilihan teknik peramalan.
d. Biaya yang tersedia untuk maksud permalan ini dan lebih luas biaya yang
tersedia untuk penyusunan studi kelayakan proyek bisnis
e. Tingkat ketepatan yang diinginkan, hal ini berkaitan dengan kebutuhan
manajemen dalam tingkt kecermatan, ketelitian permalan yang diinginkan.
f. Kemudahan penerapan, dalam hal ini berkaitan dengan kemampuan
manajemen, data, dan biaya yang tersedia.

PENGUKURAN PERMINTAAN PRODUK

20
Beberapa metode tersebut antara lain:

a. Penggunaan data impor produk yang bersangkutan, jika selama ini sebelum
proyek bisnis yang bersangkutan ada belum pernah dihasilkan didalam
negeri dan produk yang bersangkutan merupakan produk subsitusi impor.
b. Penggunaan data impor,ekspor, dan produk dalam negeri, jika produk yang
diusulkan dalam studi kelayakan sebelumnya telah diproduksi dalam negeri
dan juga telah di ekspor, di samping masih ada impor yang dilakukan untuk
pemenuhan kebutuhan dalam negeri.
c. Metode rasio rantai, yakni metode yang menghitung permintaan efektif
dengan cara membagi dalam komponen-komponen yang lebih kecil dari
suatu mata rantai urutan dari variabel yang berpengaruh terhadap permintaan
produk yang bersangkutan.

PERAMALAN PERMINTAAN PRODU YANG SUDAH MAPAN

Beberapa metode yang dapat digunakan adalah:

1. Metode pendapat
2. Metode test/ eksperimen
3. Metode survei
4. Metode time series
5. Metode regresi korelasi
6. Metode input output

PERAMALAN PERMINTAAN PRODUK BARU

Pengertian baru yang dimaksud dalam pembahasan ini adalah produk baru
yang merupakan tahapan evolusi dari satu jenis produk yang sudah ada dalam
pasar, atau satu produk baru yang masih dalam satu varietas dengan produk yang
telah ada, atau produk yang mendekati sama, atau produk-produk tersebut
merupakan pengganti.

METODE TIME SERIES

21
Metode ini semata-mata mendasarkan diri pada data dan keadaan masa
lampau. Jika keadaan di masa yang akan datang cukup stabil dalam arti tidak
banyak berbeda dengan keadaan masa lampau, metode ini dapat memberikan hasil
peramalan yang cukup akurat. Antara lain metode trend yang digunakan adalah:

 Metode Trend Linear


 Metode Trend Kuadratik
 Metode Trend Simple Exponential

METODE REGRESI KORELASI

Metode ini mendasarkan diri pada hubungan sebab akibat atas terjadinya
variasi dari suatu variabel, dan hubungan sebab akibat tersebut nampak dalam
fungsi persamaan regresi.Sedangkan korelasi merupakan alat pembantu yang
berguna untuk mengetahui sejauh mana intensitas hubungan yang terjadi antara
variabel-variabel yang bersangkutan. Metode-metode yang digunakan antara lain
yaitu:

1. Regresi Linear Sederhana


2. Regresi Linear Berganda
3. Transformasi Logaritma

PENGAWASAN PERAMALAN

Jika misalnya terjadi penyimpangan dari batas-batas yang ditolerir, maka


perusahaan dapat melakukan salah satu di antara dua tindakan berikut:

a. Menggunakan teknik peramalan lain ynag lebih baik, artinya yang dapat
memperkirakan keadaan waktu yang akan datang.
b. Melakukan perubahan terhadap batas toleransi hasil permalan, artimya
jarak atau batas toleransinya dipelebar sehingga dapat menampung
penyimpangan terjadi, selama hal tersebut tidak merugikan perusahaan.

Hal yang perlu dicatat adalah seberapa besar peyimpanagan itu telah terjadi
tergantung pada yang melakukan permalan dan si pemakai hasil permalan

22
tersebut, namun demikian beberpa patokan berikut ini dapat digunakan untuk
melakukan pengawasan permalan,yakni:

1. Kesalahan Absolut Rata-rata (Averange Absolute Erorr)


2. Kesalahan Kuadrat Mean Akar (Root Mean Squared Erorr)
3. Dapat juga digunakan test korelasi
4. Sering juga digunakan pengawasan teknik peramalan dengan cara kontrol
limit, yakni ditentukan batas atas (upper controll limits) dan batas bawah
(lower controll limits).

Ringkasan

Dalam melakukan peramalan hendaklan perhatikan prosedur permasalahan


yang lazim digunakaan dan memperhatikan variabel pemabatasan dalam pelilihan
teknik peramalan.Diantara variabel permbatas tersebut adalah waktu yang diliput,
tingkah laku data, tingkah akurasi yang diinginkan, biaya yang tersedia, tipe
model, dan kemudahan penerapan.

Sebagai konsekuensi dari berbagai variabel pembatas terebut di atas,


dalam tulisan ini dibahas agak detail tentanf medote trend simple exponential dan
metode regresi tidak linier, di samping ada pembatasan sederhana untuk metode
lain. Sebagai langkah berikutnya adalah perlunya dilakukan pengawasan dan
evaluasi terhadap hasil peramalan.

23
BAB 5

STRATEGI PENURUNAN HARGA

Perusahaan dominan muncul jika salah satu dari beberapa perusahaan yang
ada dipasar memiliki pangsa pasar yang cukup besar-sekitar 60% sampai dengan
70%- sementara disaat yang sama tidak ada satu pun pesaing yang memiliki
pangsa pasar yang besarnya mendekati pangsa pasar yang dimiliki oleh
perusahaan tersebar. Oleh karena itu, biasanya perusahaan tersebut memiliki
kekeluasan yang cukup longgar dalam merumusan strategi bisnisnya.

Namun demikian, perusahaan dominan berbeda dengan monopolis yang


sama sekali tidak memiliki pesaing. Perusahaan dominan berkepentingan untuk
melihat peluang bisnis yang dapat dimanfaatkan oleh oleh pesaing untuk
mengembangkan perusahaan.Oleh karena itu, tidak heran jika perusahaan
dominan berusaha dengan berbagai strategi dan perilaku bisnis mempertahankan
pangsa pasar dan tingkat laba yang selama ini telah dimiliki.

ANALISIS DINAMIS

Analisis tersebut belum mempertimbangkan varisabel waktu.Perusahaan


dominan pada dasarnya hanya berusaha menekan harga pasar sebagai akibat
meningkatnya jumlah barang yang ditawarkan sehingga harga pasar tersebut lebih
rendah dibanding dengan biaya rata-rata perusahaan baru. Nampak jelas bahwa
analisis tersebut sama sekali mengabaikan faktor waktu yang dalam hal ini berupa
sejauh mana tingkat kecepatan yang dimiliki oleh perusahaan dominan dalam
memperbesar pasokan barangnya.

24
Jadi, dengan mempertimbangakan faktor waktu, maka perhitungan tentang
siapa dari kedua perusahaan dominan atau perusahaan baru yang lebih siap dari
lebih cepat meningkatkan jumlah barang yang dijual menjadi penting.

STRATEGI BISNIS

Bagaimana menjadi perusahaan dominan? Yang paling jelas adalah


dengan cara menang bersaing. Jadi dicapai dengan cara pertumbuhan internal.
Karena bekerja dengan efisien, misalnya, maka perusahaan mampu menerapkan
strategi harga termurah (cost leadership strategi).Akibatnya pesaing secara
bertahap meninggalkan pasar, dan pada akhirnya hanya tinggal beberapa
perusahaan saja yang tetap bertahan.Salah satu diantaranya mengusai pasar dan
kemudian menjadi perusahaan dominan.Model perkembangannya seperti ini
biasanya terjadi pada industri yang masih berada pada tahap perkenalan
(embryonic) atau pertumbuhan (growth), khususnya pada yang disebut pertama.
Disamping itu, perusahaan dapat menjadi perusahaan dominan dengan cara
pertumbuhan eksternal, yakni melalui merjer horisontal.

Salah satu dari berbagai perusahaan yang beroperasi dipasar melakukan


akuisisi terhadap perusahaan pesaingnya.Disamping itu, perusahaan dominan juga
dapat menerapkan strategi mempengaruhi secara tidak langsung kenaikan biaya
yang ditanggung oleh perusahaan pesaingnya dengan harapan agar biaya rata-rata
perusahaan pesaing lebih tinggi dibanding harga pasar yang sedang berlaku.

STRATEGI PESAING KECIL

Jika ada perusahaan dominan di satu pasar tertentu, maka yang ini juga
berarti bahwa semua pesaing yang ada dapat dikategorikan sebagai perusahaan
paling kecil. Oleh karena itu, tidak tersedia cukup banyak pilihan strategi bisnis
bagi perusahaan pesaing yang relatif kecil. Untuk menjadi besar, ia dapat
melakukan efisiensi biaya dengan cara menekan biaya yang ditanggung serendah

25
mungkin, khususnya beban biaya tetap. Disamping itu, ia juga dapat menerapkan
strategi memilih segmen pasar yang belum dimasuki oleh perusahaan dominan
dan disaat yang sama menerapkan strategi diferensiasi produk. Bagi perusahaan
pesaing yang relatif kuat, pada dasarnya dapat memilih strategi bisnis yang
berlaku bagi perusahaan dominan.

Ringkasan

Perusahaan dominan dijumpai bila terdapat satu perusahaan yang


mengusai pangsa pasar relatif besar, sementara tidak asa satupun pesaing yang
memiliki pangsa pasar yang mendekati.Oleh karena iru, perusahaan dominan
dalam batas-batas tertentu memiliki tingkat independensi yang cukup dalam
menerapkan strategi bisnis yang dipilih. Untuk mempertahankan posisi,
perusahaan dominan dapat memilih strategi penurunan harga dengan cara
memperluas pangsa pasar yang dikuasi. Jika pasar tidak cukup besar dan tidak
sedang berada dalam tahap pertumbuhan, strategi ini lebih menjanjikan
keberhasilan untuk mengeluarkan perusahaan pesaing dari pasar. Jika tingkat
biaya modal cukup rendah dan disaat yang sama selisihlaba sekarang dan laba
yang hendak diperoleh dimasa yang akan datang tidak terlalu besar, strategi ini
akan dipilih oleh perusahaan dominan. Disamping itu perusahaan dominan juga
dapat menerapakan strategi mempengaruhi secara tidak langsung kenaikan biaya
yang ditanggung oleh perusahaan pesaing dengan harapan agar biaya rata-rata
perusahaan pesaing lebih tinggi dibanding harga pasar yang sedang berlaku.

Sebaliknya, tidak tersedia cukup banyak pilihan strategi bisnis bagi


perusahaan pesaing yang relatif kecil. Untuk menjadi besar, ia dapat melakukan
efisiensi biaya dengan cara menekan biaya yang ditanggung serendah mungkin,
khususnya beban biaya tetap. Disamping itu, ia juga dapat menerapkan strategi
memilih segmen pasar yang belum dimasuki oleh perusahaan dominan dan disaat
yang sama menerapkan strategi diferensiasi produk. Bagi perusahaan pesaing
yang relatif kuat, pada dasarnya dapat memilih strategi bisnis yang berlaku bagi
perusahaan dominan.

26
BAB 6

MARKETING MIX

Marketing mix mencakup sejumlah variabel pemasaran yang terkontrol


oleh perusahaan dan digunakan oleh perusahaan untuk mencapai target pasar yang
telah diterapkan dan memberikan kepuasan pada konsumen.

Diantara beberapa pendapat tersebut antara lain:

1. Membedakan marketing mix dalam dua komponen variabel utama yaitu:


a. Apa yang akan diserahkan pada konsumen dalam hal ini meliputi
kualitas produk, pembungkus, merek, harga, dan pelayanan.
b. Alat-alat dan metode yang meliputi saluran distribusi, personal
selling, advertensi, sales promotion, dan publikasi.
2. Membedakan dalam 3 komponen utama yakni:
a. Good and service mix
b. Distribution mix
c. Communication mix
3. Membedakan dalam 4 komponen utama yang lazim disebut dengan “4P”
yakni:
a. Produk (product)
b. Saluran distribusi (place)
c. Promosi (promotion)
d. Harga (price)

EFEKTIFITAS MARKETING MIX DALAM MASA KEHIDUPAN


PRODUK

27
Masyarakat tidak begitu saja mengetahui dan mengenal setiap produk yang
dicoba ditawarkan oleh produsen, baru lambat laun kemudian sesuai dengan
berjalannya waktu produk tersebut dikenal oleh mereka. Pada permulaan produk
itu, baru sedikit konsumen potensial yang mengenalinya, dan karenanya
penjualannya yang terjadi pada masa awal pengenalan ini juga masih rendah dan
jika tahapan ini dapat dilalui barulah penjualan dapat meningkat sampai dalam
batas tertentu untuk kemudian mengalami kemandegan dan kemudian mengalami
penurunan.

Pada masa perkenalan, penjualan produk amat lambat berubah, dan juga
laba yang diperoleh mungkin belum ada, karena banyaknya biaya yang
dikeluarkan untuk pengeluaran alat-alat penjualan.Pada masa pertumbuhan,
penjualan amat cepat meningkat dan diikuti pula oleh peningkatan laba.Pada masa
kedewasaan penjualan hanya sedikit mengalami kenaikan dan cenderung stabil,
lau mencapai titik tertinggi.Sesudahnya diikuti oleh masa kejenuhan yakni pada
masa penjualan tidak lagi mengalami peningkatan (stabil).Masa yang terakhir
adalah masa penurunan dan merosotnya laba sampai titik nol.

MODEL LINEAR EFEK MARKETING MIX

Model ini mencoba menguraikan pengaruh dari kombinasi marketing mix


yang dijalankan oleh perusahaan terhadap penjualan yang diakibatkan olehnya
dan pengaruh yang terjadi diasumsikan menunjuk pada hubungan linear.

Asumsi-asumsi lain yang digunakan dalam metode ini adalah:

a. Marketing mix mempunyai konstanta pengaruh terhadap penjualan, artinya


tanpa ada usaha apa pun akan tetap terjadi penjualan.
b. Masing-masing marketing mix tersebut berpengaruh secara independen,
dengan tidak diperhitungkan adanya multikoloniaritas dan atokorelasi.
c. Baiaya per unit untuk masing-masing marketing mix adalah tetap.

Ringkasan

28
Setelah diketahui besarnya pasar potensial dan besarnya market share untuk suatu
proyek bisnis, maka langkah berikutnya adalah penentuan strategi pemasaran
yang diperlukan untuk mencapai market share tersebut. Strategi pemasaran yang
dibahas dalam bab ini adalah strategi optimasi marketing mix yang dikaitkan
dengan masa kehidupan produk (product life cycle). Bagian akhir bab ini
disampaikan salah satu teknik optimasi marketing mix, yakni dalam fungsi
persamaan linear dengan metode garfik.

BAB 7

ASPEK TEKNIS PROYEK BISNIS

Aspek teknis merupakan suatu aspek yang berkenan dengan proses


pembangunan proyek bisnis secara teknis dan pengoperasiannya setelah proyek
bisnis tersebut selesai dibangun. Pelaksanaan dari evaluasi aspek ini seringkali
tidak dapat memberikan suatu keputusan yang baku, atau dengan kata lain masih
tersedia berbagai alternatif jawaban.

Beberapa pertanyaan uatama yang perlu mendapatakan jawaban dari aspek


teknis ini adalah:

a. Lokasi proyek bisnis, yakni dimana suatu proyek bisnis akan didirikan
baik untuk pertimbangan lokasi dan lahan pabrik maupun lokasi bukan
pabrik.
b. Seberapa besar skala operasi/luas produksi ditetapkan untuk mencapai
suatu tingkatan skala ekonomis.
c. Kriteria pemilihan mesin dan equipment uatama serta alat pembantu mesin
dan equipment.
d. Bagaimana proses produksi dilakukan dan layout pabrik yang dipilih,
termasuk juga layout bangunan dan fasilitas lain.
e. Apakah jenis teknologi yang diusulkan cukup tepat, termasuk didalamnay
pertimbangan variabel sosial.

LOKASI PROYEK BISNIS

29
Lokasi proyek bisnis untuk perusahaan industri mencakup dua pengertian
yakni loasi dan lahan pabrik seta lokasi untuk bukan pabrik. Pengertian kedua
menunjuk pada lokasi untuk kegiatan yang secara langsung tidak berkaitan
dengan proses produksi, yakni meliputi lokasi pembanguna administrasi
perkantoran dan pemasaran.

Dalam suatu proyek bisnis dimungkinkan kedua lokasi tersebut berbeda


atau berjauhan tempat.Lokasi pabrik mendapatkan penekanan, sedangakan lokasi
untuk bukan pabrik tidak dibahas secara ekspilit karena setidaknya variabel-
variabel yang perlu diperhatikan dalam pemilihan lokasi pabrik secar implisit
dapat juga dipergunakan sebagai pertimbangan untuk lokasi bangunan bukan
pabrik.

Demikian pula jika proyek binis yang didirikan berupa usaha perdagangan,
maka variabel-variabel yang diperhatikan dalam pemilihan lokasi pabrik dapat
juga digunakan dengan sedikit perubahan.

Variabel-variabel uatama tersebut antara lain:

a. Ketersediaan Barang Mentah


b. Letak Pasar yang Dituju
c. Tenaga Listrik dan Air
d. Supply Tenaga kerja
e. Fasilitas Transportasi

Disamping kelima variabel uatama (primer) tersebut diatas, terdapat beberapa


variabel bukan utama (sekunder) yang perlu mendapat perhatian dalam pemilihan
lokasi proyek bisnis diantaranya adalah:

a. Hukum dan peraturan yang berlaku di Indonesia, maupun ditingkat lokal


pada rencana lokasi.
b. Iklim, keadaan tanah.
c. Sikap dari masyarakat setempat (adat istiadat)
d. Rencana masa depan perusahaan, dalam kaitannya dengan perluasan.

30
LUAS PRODUKSI

Luas produksi adalah jumlah produk yang seharusnya diprodusir untuk


mencapai keuntungan yang optimal. Beberapa faktor yang perlu diperhatiakn
dalam penentuan luas produksi ini adalah:

a. Batasan permintaan, yang telah diketahui terlebih dahulu dalam


perhitungan market share (pangsa pasar).
b. Tersedianaya kapasitas mesin-mesin yang dalam hal ini dibatasi oleh
kapasitas teknis atau kapsitas ekonomis.
c. Jumlah dan kemampuan tenaga kerja pengelola proses produksi.
d. Kemampuan finansial dan manajemen.
e. Kemungkinan adanya perubahan teknologi produksi di masa yang akan
datang.

LAYOUT

Layout merupakan keseluruhan proses penentuan “bentuk” dan


penempatan fasilitas-fasilitas yang dimiliki suatu perusahaan. Layout mencakup
layout site (layout lahan lokasi proyek bisnis), layout pabrik, layout bangunan
bukan pabrik dan fasilitas-fasilitasnya.Dikenal dua tipe utama layout pabrik, yaitu
layout fungsional (layout process) dan layout produk (layout garis).

Kriteria yang dapat digunakan untuk evaluasi layout pabrik antara lain:

 Adanya konsistensi dengan teknologi produksi.


 Adanya arus produk dalam proses yang lancar dari proses satu ke proses
yang lain.
 Penggunaan ruangan yang optimal.
 Terdapat kemungkinan untuk dengan mudah melakukan penyesuaian
maupun untuk ekspansi.
 Meminimisasi biaya produk dan memberikan jaminan yang cukup untuk
keselamatan tenaga kerja.

31
Sedangkan pertimbangan umum lain yang dapat digunakan khususnyauntuk
layout site adalah:

 Diusahakan layout mempunyai arus yang searah atau setidaknaya


mengurangi arus penyilangan.
 Departemen pembantu, workshop hendaknya disituasikan secara
fungsional terhadap bangunan pabrik utama.

PEMILIHAN JENIS TEKNOLOGI DAN EQUIPMENT

Patokan umum yang dapat digunakan dalam pemilihan jenis teknologi


adalah seberapa jauh derajat mekanisasi yang diinginkan danmanfaat ekonomi
yang diharapkan, disamping kriteria yang lain yakni:

 Ketepatan jenis teknologi yang dipilih dengan bahan mentah yang


digunakan.
 Keberhasilan penggunaan jenis teknologi tersebut ditempat lain yang
memiliki ciri-ciri yang mendekati dengan lokasi proyek bisnis.
 Kemampuan pegetahuan penduduk (tenaga kerja) setempat dan
kemungkinan pengembangannya, juga kemungkinana penggunaan tenaga
kerja asing.
 Pertimbangan kemungkinan adanya teknologi lanjutan sebagai salinan
teknologi yang akan dipilih sebagai akibat keusangan.

Disamping pemilihan jenis teknologi yang nantinya berwujud pada proses


mekanisme yang digunakan, juga perlu diperhatikan pemilihan equipment yang
tepat. Pemilihan equipment ini ditetapkan.

Ringkasan

Beberapa alat analisa kualitatif yang dapat digunakan untuk membantu


penentuan lokasi pabrik adalah metode penilaian alternatif lokasi, metode
transportasi dan metode analisa biaya.Untuk membantu pengambilan keputusan

32
luas produksi dapat digunakan penndekatan biaya marginal dan penghasilan
marginal, analisa break event point dan metode linier programing.

BAB 8

PENENTUAN LOKASI PABRIK

Secara sepintas untuk mengulangi, beberapa variabel utama yang perlu


mendapat perhatian dalam penentuan lokasi pabrik adalah:

 Ketersediaan barang mentah


 Letak pasar yang dituju
 Supply tenaga kerja
 Fasilitas transportasi

Setelah dapat diketahui lokasi pabrik, langkah berikutnya adalah


penentuan lahan (site) dari lokasi tersebut. Beberapa variabel yang perlu
diperhatikan adalah:

 Derajat keringnya tanah dan kemampuan tanah menyangga bangunan.


 Mempunyai keamanan dan perlindungan kebakaran yang baik.
 Cukup tersedia anginuntuk mengeluarkan asap pabrik (jika ada) dari
daerah pemukiman.
 Biaya grading, fondasi.
 Cukup dekat dengan sistem transportasi masyarakat.

33
Setelah diketahui faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam
pemilihan lokasi, maka diperlukannya alat analisa pembantu untuk pengambilan
keputusan.

Beberapa alat analisa ini antara lain:

a. Metode Kualitatif Penilaian Alternatif Lokasi


Metode ini mendasarkan diri pada penilaian oleh tim yang dibentuk khusus
untuk keperluan ini, terhadap faktor-faktor yang dipertimbangkan dari
berbagai alternatif lokasi yang tersedia.
b. Metode Transportasi
Metode ini pada dasarnya merupakan teknik operation research, dan lebih
khusus merupakan persoalan linear programming.
c. Metode analisa Biaya
Konsep pembedaan baiaya dalam biaya tetap dan biaya variabel dapat
digunakan untuk membantu pemilihan alternatif lokasi.

PENENTUAN LUAS PRODUKSI

Namun demikian terdapat beberapa metode yang dapat dipakai untuk


membantu menentukan luas produksi yang optimal, yakni:

A. Pendekatan Konsep Marginal Cost dan Marginal Revenue.


B. Pendekatan Break Event Point
C. Metode Linear Programming

LAYOUT PABRIK

Disamping dua model layout utama yang disebut bab terdahulu, terdapat dua
model layout lain yakni layout kelompok (group layout) dan layout posisi tetap
(fixed position layout).

Layout kelompok memisah-misahkan area dan kelompok mesin yang


memproduksi “keluarga” komponen-komponen yang membutuhkan proses
produksi sejenis. Setiap komponen diselesaikan didalam area-area spesialisasi
tersebut dengan keseluruhan mesin yang diatur berurutan didalam area tersebut.

34
Layout posisi tetap yakni meletakkan dalam satu tempat yang tetap dari
produk yang hendak dibuat, dan alat-alat serta komponen lain yang diperlukan
untuk prosesproduksi dibawa ke dalam tempat proses produksi tersebut dengan
sama sekali “tidak” pernah memindahkan barang yang sedang dalam proses.

Ringkasan

Pendapat manajemen dan analisa kualitatif tetap diperlukan dalam analisa aspek
teknis.

Beberapa alat analisa kuantitaif yang dapat digunakan untuk membantu


penentuan lokasi parbik adalah metode penilaian alternatif lokasi, metode
transportasi dan metode analisa biaya.

Untuk membantu pengambilan keputusan luas produksi dapat digunakan


penndekatan biaya marginal dan penghasilan marginal, analisa break event point
dan metode linier programing.

Terdapat dua model layout lain selain layout fungsional dan layout grafis,
yakni layout kelompok dan layout posisi tetap. Dua metode dapat digunakan
untuk ini yaitu metode CRAFT dan metode travel chart.

35
BAB 9

PERENCANAAN PELAKSANAAN PROYEK BISNIS

Tahap perencanaan ini merupakan tahap yang sangat penting dan


menentukan. Pada tahap ini diidentifikasikan berbagai kegiatan yang perlu
dilakukan , lama waktu masing-masing kegiatan dan biayanya. Termasuk di
dalamnya di sini supply logistik, agar masing-masing kegiatan bisa berjalan
dengan lancar.

Langkah pertama merancang pelaksanaan proyek bisnis ialah membaginya


ke dalam berbagai kegiatan.Kegiatan-kegiatan perlu diidentifikasikan dan
hubungan antarkegiatan tersebut harus jelas.Langkah kedua dalam merencanakan
pelaksanaan proyek bisnis (yaitu sampai proyek bisnis itu bisa melakukan
produksi komersial), ialah menentukan skedul/jadwal kegiatan dalam proyek
bisnis.

Dalam hal ini biasanya dipergunakan bantuan teknik/cara seperti bagan


GANTT (GANTT Chart) atau diperluas dengan menggunakan analisa jaringan
(network analysis) seperti PERT (Program Evaluation and Review Tecnique).
Kegiatan demikian dalam perencanaan itu perlu diatur tentang:

1) Apa saja yang perlu dilakukan dalam penyelesaikan proyek bisnis;


bagaimana melakukannya; siapa yang akan melakukan dan kapan
harus melakukan.

36
2) Fasilitas-fasilitas apa saja yang perlu disediakan untuk melaksanakan
berbagai kegiatan tersebut agar tepat pada waktunya(seperti dana
personalia, logistik, dan sebagainya).
3) Pengawasan yang diperlukan, termasuk peninjuan secara periodik.

PERT

PERT merupakan singkatan dari Program evaluation and Review


Technique .PERT ini merupakan perbaikan bagan Gantt sehingga bisa mengatasi
kelemahan bagan tersebut.

PERT menolong kita dalam hal:

 Perencanaan suatu proyek bisnis yang kompleks


 Penjadwalan pekerjaan-pekerjaan sedemikian rupa dalam urutan yang
praktis dan efisien.
 Mengadakan pembagian kerja tenaga dan sumber dana lain yng tersedia.
 Penjadwalan ulangan untuk mengatasi hambatan-hambatan dan
kelambatan-kelambatan.
 Menentukan “trade off” (kemungkinan pertukaran) anatara waktu dan
biaya. Berapa rupiah biayanya untuk mempercepat suatu pekerjaan.
 Menentukan kemungkinan untuk menyelesaikan suatu proyek bisnis
(misal bangunan) tertentu.

Data Yang Diperlukan

Ada tiga tipe data yang diperlukan untuk mengadakan analisa jaringan bagi suatu
proyek bisnis:

 Taksiran mengenai waktu yang diperlukan untuk setiap pekerjaan.


 Urutan pekerjaan
 Biaya untuk mempercepat setiap kegiatan.

Aturan-aturan dalam Membuat Diagram

Ada dua konsep yang harus diperhatikan dalam penggunaan PERT?

37
 Event: suatu event (kejadian) adalah suatu keadaan tertentu yang terjadi
pada suatu saat tertentu.
 Aktivitas: suatu aktivitas adalah pekerjaan yang diperlukan untuk
menyelesaikan suatu kejadian tertentu.

Menaksir Waktu

Para penaksir waktu dalam PERT menginginkan agar distribusi probabilitas


tersebut memenuhi persyaratan sebagai berikut:

1) Hanya ada probabilitas yang sangat kecil (1 dalam 100) untuk mencapai
waktu yang paling optimis (waktu paling cepat) yang diberi simbol a.
2) Hanya ada probabilitas yang sangat kecil (1 dalam 100) untuk mencapai
waktu paling pesimis (waktu paling lama) dan diberi simbol b.
3) Hanya ada satu watu yang paling mungkin yang bisa begerak antara
kedua waktu ekstrim tersebut, diberi simbol m.
4) Kemampuan untuk mengukur ketidakpastian dalam penaksiran.

Jalur Kritis

Konsep lain yang perlu diketahui adalah waktu terlambat yang


diperkenankan yang diberi notasi T. Kosep ini merupakan waktu penyelesaian
paling lambat yang diperkenankanuntuk suatu aktivitas, tanpa memperlambat
penyelesaian seluruh pekerjaan (proyek bisnis) tersebut.

Penyesuaian dan Penyusunan Kembali Jaringan

Ada tiga cara yang bisa dilakukan adalah:

1) Pertukaran Sumber Daya yang Dipergunakan


2) Melanggarkan Spesifikasi Teknis
3) Mengubah Susunan Aktivitas

Metode Jalur Kritis (Critical Path Method)

38
Perbedaan utama metode jalur kritis (untuk selanjutnya disingkat dengan
CPM) dengan PERT adalah bahwa CPM lebih menekankan pada faktor biaya
dalam perencanaan.Sedangkan PERT lebih menekankan pada faktor waktu.

Ringkasan

Manajemen pembangunan proyek bisa merupakan proses untuk


merencanakan penyiapan sarana fisik dan peralatan lunak lainnya agar proyek
bisnis yang kita rencanakan tersebut bisa mulai beroperasi secara komersial tepat
pada waktunya. Pelaksana pembangunan proyek bisnis tersebut bisa pihak yang
mempunyai ide proyek bisnis itu, bisa juga (umunya) diserahkan pada beberapa
pihak lain.

39
BAB 10

MANAJEMEN DALAM OPERASI

TUJUAN

Bab ini membicaarakan tentang bagaiamana merencanakan pengelolaan


proyek bisnis tersebut dalam operasinya nanti.Beberapa pertanyaan bisa diajukan
dalam menyusun rencana tentang pengelolaan operasi proyek bisnis ini.

Aspek ini sering kurang mendapat perhatian dalam membuat studi


kelayakan. Kebanyakan studi kelayakan berpusat pada tiga aspek: pasar, teknik,
dan keuangan. Namapaknya kalau tiga aspek tersebut diperkirakan baik, pihak
yang akan melakasanakan proyek bisnis tersebut sudah merasa “lega”. Meskipun
demikian perlu kita sadari bahwa adanya pasar yang potensial tidak selalu berarti
perusahaan bisa memandaatkannya. Tergantung maju yang dipilih agar bisa
bersaing tidak selalu berati bahwa perlaksanaannya akan berjalan lancar.

JENIS-JENIS PEKERJAAN YANG DIPERLUKAN

Di sisni perlu mengidentifikasikan jenis-jenis pekerjaan yang perlu pada


usaha tersebut.Tentu saja ada bermacam-macam jenis pekerjaan yang mungkin
diperlukan dalam usaha tersebut. Ada berbagai cara mengklasifikasikan
perkejaan-pekerjaan, ada yang membaginya menurut tipe pekerjaan manajerial
dan operasional, ada pula yang membaginya berdasarkan fungsi. Keterangan

40
tentang apa yang perlu dilakukan dalam suatu pekerjaan biasa disebut sebagai
deskripsi jabatan (job descripsion).

Dalam deskripsi jabatan yang dibuat sering disusun bentuknya sebagai


berikut:

1. Identifikasi jabatan
2. Ringkasan jabatan
3. Tugas yang dilaksanakan
4. Pengawasan yang diberikan dan diterima
5. Hubungan dengan jabatan-jabatan lain
6. Bahan-bahan, alat-alat dan mesin-mesin yang dipergunakan
7. Kondisi kerja
8. Penjelasan istilah-istilah yang tidak lazim
9. Komentar tambahan untuk melengkapi penjelasan di atas

PERSYARATAN YANG DIPERLUKAN UNTUK MEMANGKU


JABATAN KUNCI

Setelah kita mampu menyusun pekerjaan-pekerjaan kunci apa yang


diperlukan agar proyek bisnis tersebut nantinya bisa berjalan dengan baik, maka
langkah selanjutnya adalah menentukan persyaratan yang diperlukan agar para
karyawan bisa memangku pekerjaan tersebut dengan baik.

Kadang-kadang suatu pekerjaan mensyaratkan kondisi tertentu, seperti


tidak buta warna, tidak berkaca mata, tinggi minimal tertentu, hanya untuk
karyawan pria, yang belum berkeluarga, dan sebagainya.Persyaratan-persyaratan
tersebut diberikan bukan bukan dengan maksud melakukan diskriminasi, tetapi
memang siifat beberapa perkejaan mengharuskan seperti itu. Sebagai misal, analis
di laboratorium yang kerjanya berhubungan dengan berbagai bahan kimia, jelas
akan sangat tidak menguntungkan kalauu yang bersangkutan buta warna
misalnya.

Persyaratan ini di tuangkan dalam spesifikasi jabatan, yang disusun setelah


deskripsi jabatan selesai dibuat.Dengan demmikian, maka penyusun spesifikasi

41
jabatan ini pun memerlukan bantuan dan kerjasama dari mereka yang mengetahui
secara pasti isi suatau jabatan. Pihak tersebut bisa sponsor proyek bisnis tersbut,
para teknisi industri, ataupun pihak-pihak yang telah mempunyai pengalaman
dalam bidang yang sama.

STRUKTUR ORGANISASI YANG AKAN DIPERGUNAKAN

Proses pengorganisasian menyangkut prosedur tiga langkah, yaitu:

1. Memperinci semua pekerjaan yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan


perusahaan/proyek bisnis. Dengan demikian maka pertama kali yang harus
ditentukan adalah tujuan apa yang ingin di capai dari proyek bisnis ini.
2. Membagi semua beban kerja ke dalam berbagai aktivitas yang secara logis
dan enak bisa dijalankan oleh seseorang. Kita tau bahwa proyek bisnis
tersebut tidak bisa dijalankan oleh hanya satu orang, tetapi harus oleh
banyak orang.
3. Menyusun mekanisme untuk mengkoordinir pekerjaan dari para anggota
organisasi ke dalam satuan yang haronis dan terpadu. Karena pekerjaan-
pekerjaan ini dibagi-bagi kepada masing-masing orang atau departemen,
maka bisa terjadi konflik antar tujuan dari masing-masing bagian.

Tetapi sebagian besar perusahaan setuju dengan pembuat bahan organisasi


tersebut, karena membaca menjelaskan wewenang, tugas, dan tangung jawab
maanejemen. Bagian oragnisasi tersebut menggambarkan lima aspek struktur
organisasi, yaitu:

1. Pembagian pekerjaan.
2. Manajer dan bawahan.

42
3. Tipe pekerjaan yang dilakukan.
4. Pengelompokan bagian-bagian pekerjaan.
5. Tingkatan manajemen.

Manfaat dan kerugian bagan organisasi telah lama menjadi pendepatan para
ahli. Manfaatnya antara lain adalah memudahkan para anggota organisasi melihat
bagaimana organisasi disusun. Disamping itu para manejer dan bawahan tahu
tugas-tugas mereka secara jelas.Di samping itu kalau ada suatu persoalan yang
ingin dipercahkan, kita bisa mengetahui dari mana kita harus mencari orang yang
bisa memecahkan persoalan tersebut.

MEMPEROLEH TENAGA UNTUK MEMANGKU JABATAN-JABATAN


TERSEBUT

Umumnya cara yang dilakukan untuk memeperoleh tenaga kerja yang


diperlukan, ditempuh dengan cara-cara seperti:

1. Memasang iklan.
2. Menghubungi kantor penempatan tenaga kerja.
3. Menggunakan jasa dari karyawan yang suudah ada.
4. Menghubungi lembaga pendidikan.
5. Lemaran yang maasuk secara kebetulan.
6. Menghubungi organisasi buruh yang ada.

Salah satu faktor yang perlu kita pertimbangkan agar karyawan yang sudah
dimiliki tidak lari atau pindah ke perusahaan lain adalah dibuatnya sistem
penggajian yang baik. Sistem penggajian ini prinsipnya adalah hendaknya
memenuhi persyaratan internal dan exsternal consitency.Yaitu bahwa gaji yang
dibayarkan hendaknya tidak lebih rendah dengan tingkat upah/gaji yang umum
berlaku dan jabatan yang lebih tinggi menerima upah gaji yangg lebih besar pula.

RINGKASAN

Dalam bab ini dibicarakan tentang analisa aspek manajemen operasi


proyek binsis. Aspke ini, berdasarkan pengamatan dan pengalaman kami,

43
meruapakn masalh yang paling sulit unttuk dinilai dan sering kurang mendapat
perhatian.Sulitnya analisa aspek ini disebabakan karena masalah yang dihadapi
lebih bersifat kualitatif yang dalam melakukan analisa banyak di perlukan
penglaman. Hal-hal yang perlu di perhatikan disini adalah: pekerjaan-pekerjaan
yang diperlukan untuk menjalankan operasi proyek bisnis tersebut, persyaratan-
persyaratan yang diperlukann untuk bisa untuk bisa menjalankan pekerjaan-
perkejaan tersebut, dan juga struktur organisasi yang akan dipergunakan. Terakhir
kita perlu mengetahui bagaimana kita bisa mendapat tenaga-tenaga kunci kita
yang perlu besarnya struktur penggajiannya.

BAB 11

KEBUTUHAN DAN SUMBER DANA

TUJUAN

Bab ini membicarakan tentang bagaimana menghitung kebutuhan dana,


baik kebutuhan dana untuk aktiva tetap, maupun dana untuk modal kerja. Selain
itu juga dibicarakan sumber dana yang bisa dipergunakan unutk memenuhi
kebutuhan akan dana tersebut. Pemilihan sumber dana ini bisa ditinjau dari
berbagai aspek. Dalam praktik banyak digunakan semacam “pedoman” untuk
menentukan sumber dana apa yang “seharusnya” digunakan. Meskipun dengan
demikian mungkin nanti kita akan coba bandingkan bagaimana konsepsi
penggunaan dana dengan berbagai “pedoman” yang ada.

KEBUTUHAN SUMBER DANA

Aktiva tetap yang diperlukan untuk investasi bisa didefinisikan sebagai berikut:

1. Aktiva tetap berwujud


 Tanah dan pengembangan loaksi
 Bangunan dan perlengkapannya
 Pabrik dan mesin-mesin
 Aktiva tetap lainnya

44
2. Aktiva tetap tidak berwujud
 Aktiva tidak berwujud
 Biya-biaya pendahuluan
 Biaya-biaya sebelum operasi

1. Aktiva tetap berwujud


Tanah dan pengembangan lokasi.Biaya ini termasuk harga tanah,
biaya pendaftaran, kebersihan, penyiapan tanah, pembuatan jalan ke jalan
yang terdekat, pemagaran, dan sebagainya.
Bangunan dan perlengkapannya.Ini termasuk bangunan untuk pabrik,
bangunan dan administrasi, gudang, untuk pembangkit tenaga, pos-pos
keamanan, jasa-jasa arsitektur, dan lain sebagainya.
Informasi harga bisa didasarkan atas:
a. Harga-harga di waktu yang lalu
b. Daftar harga yang masih berlaku
c. Daftar harga kira-kira
2. Aktiva tetap tidak berwujud
Aktiva tidak berwujud. Misalnya patent, lisensi, pembayaran
“lumpsum” untuk penggunaan teknologi, engginering fees,copyright,
goodwill, dan sebagainya.
Biaya pendahuluanya. Biaya ini terdirir dari biaya untuk studi
pendahuluan , penyimpanan pembuatan laporan studi kelayakan, survei
pasar, “legal fee, dan sebagainya.
Biaya sebelum operasi.Ini adalah biaya-biaya yang dikeluarkan
oleh perusahaan dan sebelum berproduksi secara komersial.Komponen

45
yang utama adalah biaya penarikan tenaga kerja, biaya latihan, beban
bunga, biaya-biaya selama masa produksi percobaan.
Karena sulitnya menentukan kapan suatu prooduksi sudah bisa
dikatakan produksi secara komersial, maka selalu ada untuk arbitrase
dalam penentuannya.

KEBUTUHAN DANA UNTUK MODAL KERJA

Istilah modal bisa diartikan sebagai modal kerja bruto, atau modal kerja
neto. Modal kerja bruto menunujukkan semua invetasi yag diperlukan untuk
aktiva lancar yang terdiri dari: (i) kas, (ii) surat-surat berharga (kalau ada) (iii)
piutang, (iv) persediaan, (v) lainnya. Modal kerja neto merupakan selisih anatar
aktiva lancar dengan utang jangka pendek.Dimasudkan dengan aktiva lancar
adalah aktiva yang untuk berubah menjadi kas memerlukan waktu yang pendek,
kurang dari satu tahun, atau satu siklus produksi.

SUMBER DANA

Sumber-sumber dana yang utama adalah:

1. Modal sendiri yang di setor oleh pemilik perusahaan. Apabila perusahaan


tidak berbentuk perseroan terbatas (PT) yang berniat di go pablic (artinya
menjual saham di pasar modal), maka modal sendiri hanya bisa diperoleh
dari (para) ppemilok perusahaan. Karena itulah bagi peruahaan yang ingin
menghimpun dana yang besar meraka mungkin untuk go public.
2. Saham biaya atau saham preferen ( yang juga meruupakan modal sendiri
yang diperoleh dari emisi (penerbitan) saham di pasar modal. Perusahaan
yang memutuskan go public dapat menghimpun dana masyarakat
jalanmenerbitkan saham yang nanti akan diperjualberlikan dibursa.
3. Obligasi, yang diterbitkan oelh perusahaan dan dijual di pasar menjadi
obligasi yang diterbitkan bisa berbentuuk:
 Obligasi biasa
 Obligasi dengan suku bunga mengembang (flooting rate)
 Obligasi tanpa bunga (zero coupan bands)

46
 Obligasi konvesi (convertable bods)
 Kredit bank
 Leasing
 Project finance

RINGKASAN

Bagaimana cara kita membelanjai kebutuhan dana merupakan masalah


yang menimbuhlkan banyak perbedaan dalam praktik, karena metode-metode
dalam praktik bukan merupakan metode yang menggunakan pedoman yang
normatif. Karena itu “pedoman” yang banyak dipergunakan adalah yang
memperhatikan faktor likuiditas dan rentabilitas. Tentu saja masalah ini baru
timbul kalau kita bisa memilih sumber dana yang akan dipergunakan.

47
BAB 12

ALIRAN KAS PROYEK BISNIS

TUJUAN

Bab ini menjelaskan tentang bagaimana cara manaksir aliran kas proyek
bisnis dan mengapa aliran kas proyek bisnis tersebut dirasakan sangat penting
dalam penilaian proyek bisnis. Penaksiran aliran kas proyek bisnis di sini baik
kalau proyek bisnis tersebut dibelanjai seharusnya dengan modal sendiri (umunya
ini tidak mengalami kesulitas dengan menaksirnya) dan bagaimana kalau proyek
bisnis tersebut dibelanjai dengan (Sebagian) pinjaman.

ARTI PETINNGNYA

mengapa kita menggunakan konsep laba yang dipergunakan dlam akutansi


saja? Jawabannya tidak lain adalah bahwa (i) laba dalam pnegertian akutasni tidak
sama dengan kas masuk berish, (ii) yang lebih relevan bagi para investor adalah
kas, bukan laba. Mereka yang berkecimpung dalam bidang keuangan (finance)
berpendapat bahwa bagaimanapun yang penting adalah kas, karena dengan kas itu
kita bisa melakukan investasi, dan dengan kas itu pula kita membayar kewajiban
finansial kita.Karena itulah kita berkepentingan dengan penerimaan kas, bukan
laba untuk dipakai sebagai alat memenuhi berbagai keperluan kas.

KOMPONENALIRAN KAS

48
Aliran kas yang berhubungan dengan suatu proyek bisnis bisa
dikelompokkan menajdi 3 bagian: aliran kas permulaan (intial cash flow), aliran
kas operasional (operational cash flow), dan aliran kas terminal (terminal cash
flow). pengeluaran-pengeluran untuk invetasi (outlay) pada awal periode,
mungkin tidak hanya sekali, merupakan intial cash flow, aliran kas yang timbul
selama operasi proyek bisnis itu disebut sebagai operational cash flow, aliran kas
yang diperoleh pada waktu proyek bisnis tersebut berkahir disebut sebagai
terminal cash flow. dimana umunya intial cash flow adalah negatif, operatoinal
dan terminal cash flow umunya positif . aliran-aliran kas, ini harus ditanyakan
dengan dasar setelah pajak.

BAGAIMANA MANASKIR ALIRAN KAS

Dimana telah dijelaskan tetntang komponen aliran kas serta beberapa


contoh.Untuk kasus-kasus sederhana mungkin penkasiran aliran kass tidak terlalu
merupakan masalah. Tetapi untuk proyek bisnis proyek bisnis yang mempunyai
interaksi dengan proyek bisnis lain, maka penakasiran aliran kasnya perlu hati-
hati. Prinsip yang kita gunakan adalah prinsip “incremental” (selisih).Akibatnya
mungkin penjalan produk lama menjadi turun karena pesaing oleh produk yang
baru.Dengan demikian maka dalam menaksir aliran kas operasional dari proyek
bisnis baru tersebut harus memperhatikan pengurangan aliran kas akibat
penurunan penjualan produk lama.Taksiran yang kita gunakan adalah taskiran
bersih, setelah dikurangi berkurangnya kas masuk dari pada lama.

RINGKASAN

Pada bab ini dijelaskan tentang bagaimana jika menaksir aliran kas dan
mengapa aliran kas tersebut penting bagi penilaian proyek bisnis. Dalam menksir
aliran kas ini hendaknya kita memisahkan aliran kas yang terjadi kerena
keputusan pmebelanjaan dari aliran kas yang terjai karena keputusan
investasi.Selain aliran kas haruslah didasarkan atas dasar setelah pajak, maka
hendaknya aliran kas taksiran atas dasar selisih atau “incremental”.Penaksiran kas
ini penting bagi penilaian proyek bisnis karena yang penting bagi pengelolaan

49
keuangan proyek bisnis adalah kas dan bukan laba menurut pengertian
akutansi.Dalam bebrapa hal tertentu kita mungkin mudah mengubah laporan
akutansi menjadi laporan yang berdasarkan asliran kas.Tetapi untuk hal-hal
tertentu mungkin kita tidak mudah “mengubah” laporan akutansi menjadi laporan
kas.

BAB 13

KRITERIA PENILAIAN INVESTASI

KONSEP NILAI WAKTU UANG

 Bunga Majemuk
Bunga majemuk, sering disebut sebagai bunga berbunga,
menunjukkan bahwa bunga dari suatu pokok pinjaman misalnya,
juga akan dikenakan bunga pada periode selanjutnya.
 Nilai Sekarang ( Present Values )
Present Values menunjukkan berapa nilai uang pada saat ini untuk
nilai tertentu di masa yang akan datang.

METODE-METODE PENILAIAN INVESTASI

Pada umumnya ada 5 (lima) metode yang biasa dipertimbangkan untuk


dipakai dalam penilaian investasi. Metode-metode tersebut adalah:

1. Metode Average Rate Of Return


Metode ini mengukur berapa tingkat keuntungan rata-rata yang
diperoleh dari suatu investasi. Angka yang digunakan adalah laba
setelah pajak dibandingkan dengan total atau average investment.hasil
yang diperoleh dinyatakan dalam persentase. Angka ini kemudian
diperbandingkan dengan tingkat keuntungan yang disyaratkan.Apabila

50
lebih besar daripada tingkat keuntungan yang disyaratkan, maka
proyek bisnis dikatakan menguntungkan, apabila lebih kecil daripada
tingkat keuntungan yang disyaratkan proyek bisnis ditolak.
2. Metode Payback

Metode ini mencoba mengukur seberapa cepat investasi bisa


kembali. Karena itu satuan hasilnya bukan persentase, tetapi satuan
waktu (bulan,tahun,dan sebagainya). Kalau periode payback ini lebih
pendek daripada yang disyaratkan, maka proyek bisnis dikatakan
menguntungkan, sedangkan kalau lebih lama proyek bisnis ditolak.

3. Metode Net Present Value


Metode ini menghitung selisih antara nilai sekarang investasi
dengan nilai sekarang penerimaan-penerimaan kas bersih (operasional
maupun terminal cash flow) di masa yang akan datang. Untuk
menghitung nilai sekarang tersebut perlu ditentukan terlebih dulu
tingkat bunga yang dianggap relevan.
4. Metode Internal Rate Of Return
Metode ini menghitung tingkat bunga yang menyamakan nilai
sekarang investasi dengan nilai sekarang penerimaan-penerimaan kas
bersih di masa-masa mendatang. Apabila tingkat bunga relevan (
tingkat keuntungan yang disyaratkan), maka investasi dikatakan
menguntungkan, kalau lebih kecil dikatakan merugikan.
5. Metode Proditabilityn Index
Metode ini menghitung perbandingan perbandingan antara nilai
sekarang penerimaan-penerimaan kas bersih di masa datang dengan
nilai sekarang investasi. Kalau Profitability Index (PI)-nya lebih besar
dari 1, maka proyek bisnis dikatakan menguntungkan, tetapi kalau
kurang dikatakan tidak menguntungkan.

PERBANDINGAN METODE-METODE TERSEBUT

51
Dua metode yang pertama, yaitu average rate of return dan payback,
mempunyai kelemahan yang sama yaitu diabaikannya nilai waktu uang. Kalaupun
metode payback tersebut di-discounted-kan masih ada kelemahan yaitu
diabaikannya aliran kas setelah periode payback.Kelemahan utama dari payback
sebenarnya adalah tidak ada dasar konsepsi untuk menentukan berapa payback
maksimum yang diperkenalkan.

Karena alasan-alasan itulah, maka pilihan kita tinggal pasa 3 metode


terakhir yaitu NPV,IRR, dan PI. Ketiga metode ini mempunyai kesamaan yaitu
diperhatikannya nilai waktu uang dan menggunakan dasar aliran kas. Kalau
metode NPV dan PI dipakai untuk menilai suatu usulan investasi, maka per
definisi, hasilnya akan selalu konsisten. Dengan kata lain, kalau NPV mengatakan
diterima, maka PI juga mengatakan diterima. Demikian pula sebaliknya, hal ini
akan nampak jelas kalau kita amati mekanisme kedua metode tersebut.

Metode NPV dan IRR untuk menilai suatu usulan investasi yang sama,
maka hasilnya pun akan sama, meskipun mungkin bisa tidak selalu sama. Hal ini
terutama untuk pola aliran kas yang tidak normal.

MENILAI PROYEK BISNIS DENGAN NET PRESENT VALUE

1. Pemilihan Aktiva
Perusahaan dihadapkan pada masalah penggunaan aktiva yang
mempunyai karakteristik yang berbeda. Seperti misalnya mungkin ada
3 faktor (harga, usia ekonomis, dan biaya operasi) berbeda dalam
bahan bakar alat angkut. Dengan demikian pemilihannya tidaklah
sederhana. Umumnya kalau suatu mesin memounyai harga yang lebih
mahal, mesin tersebut akan memounyai usia ekonomis yang lebih
lama, dan biaya operasi yang lebih rendah.
2. Penggantian Aktiva

Missal maslaah penggantian mesin lama dengan mesin baru,


dimana keduanya mempunyai usia ekonomis yang sama, ji,a sudah

52
diberikan tafsiran kasnya, maka tinggal menghitung NPV-nya dengan
menggunakan suatu tingkat bunga yang dianggap relevan.

Missal aktiva yang baru mempunyai usia ekonomis yang lebih


lama, dalam hal ini kita harus menggunakan dimensi waktu yang sama
yaitu 4 tahun (sesuai dengan sisa usia ekonomis mesin lama), dan sisa
usia ekonomis meain baru kita anggap sebagai nilai sisa, yang
merupakan terminal cashflow.
3. Pengaruh Inflasi
Dalam penilaian profitabilitas suatu investasi, kita perlu
memperhatikan adanya pengaruh inflasi.Pengaruh inflasi imi
merupakan pengaruh dua sis.Pertama pada taksiran aliran kas dan
kedua pasa tingkat bunga yang dipakai untuk menghitung NPV.

Ringkasan

Berbagai metode yang dapat digunakan dalam menilai investasi ada 5


diantaranya adalah: average rate of return, payback, net present value, internal rate
of return, dan profitability index. Dari perbandingan kelima metode tersebut kita
bisa menyimpulkan bahwa metode yang terbaik adalah Net Present Value.

53
BAB 14

RISIKO DALAM INVESTASI

PENGERTIAN

Kalau kita menilai suatu usulan investasi dengan menggunakan metode


NPV, maka salah satu tugas yang harus kita lakukan adalah meningkatkan yingkat
bunga yang dianggap relevan. Tingkat bunga ini merupakan tingkat keuntungan
yang diminta oleh pemilik dana, agar mereka bersedia menyerahkan dananya
kepada perusahaan. Apabila investor merasa bahwa proyek bisnis tersebut
mempunyai risiko yang tinggi, maka semakin tinggi pula tingkat keuntungan yang
mereka minta. Para investor selalu memilih investasi yang berisiko sama, tetapi
diharapkan memberikan tingkat keuntungan yang lebih tinggi atau investasi yang
diharapkan memberikan tingkat keuntungan yang sama, tetapi dengan risiko yang
lebih rendah.

PENYESUAIAN TERHADAP TINGKAT BUNGA UNTUK


MENGHITUNG NPV

54
Teori portofolio dan model penentuan harga aktiva (Capital Assets Pricing
Model ), berguna dalam maslaah penilaian investasi dengan memasukkan unsur
risiko (yang diukur dengan deviasi standar) bisa dihilangkan dengan melakukan
diversifikasi. Yaitu dengan memiliki beberapa jenis investasi. Dengan memiliki
beberapa jenis invetasi, maka pluktuasi tingkat keuntungan akan makin berkurang
karena saling menghilangkan. Dengan demikian deviasi standar sekumpulan
investasi itu (yang disebut sebagai portofolio) akan cenderung lebih kecil daripada
deviasi standar suatu investasi saja.

PENYESUAIAN TERHADAP ALIRAN KAS UNTUK MENGHITUNG


NPV

Cara lain dalam memasukkan faktor risiko adalah dengan melakukan


penyesuaian terhadap aliran kas. Kita tahu bahwa aliran kas masuk bersih akan
datang, merupakan sesuatu yang tidak pasti sifatnya. Pertanyaan yang sering
timbul adalah bagaimana kita menentukan koefisien untuk mengubah
ketidakpastian menjadi kepastian? Kita tahu semakin tidak pasti penerimaan kuta,
kita akan menggunakan koefisien yang lebih rendah. Jadi kalau kita ,erasa lebih
tidakn pasti, maka koefisien yang kita gunakan pada tahun ke-1 akan lebih kecil
dari 0,90.

Ringkasan

Risiko dapat didefinisikan sebagai devisiasi standar, kalau kita memakai


risiko total sebagai pengukur risiko atau risiko sistematis (beta) kalau kita
berpendapat bahwa ada sebagian risiko yang bisa dihilangkan. Dari cara terakhir
ini, yang dieknal dengan Capital Assets Pricing Model, kita menemukan adanya
hubungan yang positif dan linier antara tingkat keuangan dengan risiko. Untuk
memasukkan faktor risiko tersebut kedalam penilaian investasi, tersedia 2 metode,
yaitu risk adjusted discount rate dan certainly equivqlent. Kedua metode tersebut
harus kita terapkan dalam lingkup pasar modal, untuk menghindari judgement.

55
BAB 15
BIAYA MODAL ( COST OF CAPITAL )

BIAYA MODAL INDIVIDUAL

Untuk bisa menghitung biaya modal keseluruhan dari suatu proyek bisnis,
maka kita perlu menghitung terlebih dulu biaya modal dari masing-masing
sumber pembelanjaan.Sumber-sumber pembelanjaan pada garis besarnya bisa
dikelompokkan menjadi sumber yang berupa utang dan yang berupa modal
sendiri.Modal sendiri bisa berbentuk saham prefen, saham biasa, ataupun dari laba
yang ditahan.

1. Biaya Utang (Cost of Debt )


Biaya utang (cost of debt) ini merupakan biaya yang kita tanggung
karena kita menggunakan sumber dana yang berasal dari pinjaman.
2. Biaya Saham Preferen
Saham preferen adalah jenis saham yang memberikan penghasilan
tetap, berupa dividen saham preferen kepada pemiliknya.
3. Biaya Saham Biasa

56
Biaya modal ini merupakan biaya modal yang paling sukar diukur.Ada
beberapa pendekatan yang bisa dipakai dalam menafsir berapa
besarnya biaya modal sendiri yang berasal dari saham biasa.Biaya
modal sendiri ini bisa kita definisikan sebagai tingkat keuntungan
minimal yang harus diperoleh suatu investasi yang dibelanjai dengan
modal sendiri, agar harga saham perusahaan tersebut tidak turun.
4. Biaya Laba Ditahan
Pada prinsipnya biaya laba ditahan sama dengan biaya modal sendiri
dari saham biasa. Yang membedakan adalah bahwa kalau perusahaan
menggunakan laba ditahan perusahaan tidak perlu mengeluarkan biaya
ekstra apapun, tetapi kalau membagikan laba dan kemudian
mengeluarkan saham baru, harus menanggung biaya pengeluaran
saham yang biasa disebut floatation cost.

BIAYA MODAL TERTIMBANG

Cara yang biasa digunakan adalah


1. Menafsir aliran kas. Penaksiran tersebut harus memisahkan aliran kas
yang terjadi karena keputusan investasi dan aliran kas yang terjadi
karena keputusan pembelanjaan. Untuk mengingat kembali, maka
formula yang dipergunakan adalah; laba setelah pajak (menurut
pengertian akuntansi) + penyusutan + bunga (1-tarif pajak)
2. Menghitung biaya modal rata-rata tertimbang dengan menggunakan
dasar setelah pajak. Biaya modal ini tidak lain adalah merupakan
perkalian antara besarnya biaya modal dari masing-masing sumber
pembelanjaan dengan proporsi dana yang digunakan.

ADJUSTED NET PRESENT VALUE SEBAGAI ALTERNATIF


PENGGUNAAN BIAYA MODAL RATA-RATA TERTIMBANG

Brealy dan Myres memberikan metode alternative untuk mengaitkan


keputusan investasi dengan keputusan pembelanjaan. Dengan kata lain, metode ini

57
dipergunakan untuk menilai profitabilitas usulan investasi yang dibelanjai dengan
modal sendiri dan modal pinjaman. Mekanisme metode ini adalsh sebagai berikut.

Adjusted NPV = Base Case NPV + NPV tambahan karena keputusan


pembelanjaan.

Yang dimaksud dengan base case NPV adalah NPV yang dihitung kalau
proyek bisnis tersebut dibelanjai dengan modal sendiri 100%. Sedangkan NPV
tambahan karena keputusan pembelanjaan merupakan manfaat keuntungan yang
diterima oleh proyek bisnis karena menggunakan utang.

Ringkasan

Dalam bab ini dibicarakan metode-metode untuk mengaitkan keputusan


investasi dengan keputusan pembelanjaan. Salah satu metode yang nampaknya
terpopuler adalah dengan menggunakan biaya modal rata-rata
tertimbang.Penggunaan utang akan menguntungkan perusahaan kalau mulai
memasukan unsur biaya kebangkrutan. Karena itulah, penggunaan utang akan
memberikan tambahan NPV, baik yang berasal dari penghematan bunga maupun
subsidi.

58
BAB 16

PENDEKATAN PRAKTIS DALAM KEPUTUSAN INVESTASI DAN


PEMILIHAN SUMBER PEMBELANJAAN

PENDEKATAN PRAKTIS MEMASUKKAN FAKTOR RISIKO DALAM


INVESTASI

Ada beberapa metode untuk memasukkan faktor ketidakpastian dalam analisa


investasi yaitu :

1. Modifikasi Metode Certainty Equivalent


Metode certainty equivalent ini menghitung NPV suatu usulan
investasi dengan menggunakan tingkat keuntungan bebas risiko, tetapi
tidak menyesuaikan aliran kasnya. Metode ini mencoba mengukur
berapa probabilitas proyek bisnis itu akan memperoleh NPV sam
dengan atau lebih kecil dari Rp0. Apabila suatu proyek bisnis
mempunyai nilai NPV yang diharapkan (expected NPV) yang sama,
tetapi mempunyai deviasi standar yang lebih besar, mak dengan
sendirinya proyek bisnis ini mempunyai probabilitas mendapatkan

59
NPV 0 yang lebih besar. Dengan demikian, deviasi standar dipakai
sebagai pengukur risiko
2. Analisa Sensivitas
Ketidakpastian berarti bahwa makin banyak kemungkinan yang
akan terjadi. Karenanya apabila kita dihadapkan pada masalah
ketidakpastian dalam penaksiran aliran kas, maka kita perlu mencoba
mengetahui apalagi yang akan terjadi.
Dua kelemahan utama dari analisa sensivitas ini adalah :
a. Setiap orang bisa saja mempunyai taksiran yang berbeda
b. Sangat mungkin antara variabel-variabel tersebut ternyata
berkaitan
3. Analisa Break Event
a. Analisa Break Event Tradisional. Analisa ini mencoba mengetahui
berapa minimal perusahaan harus berproduksi dan menjual agar
tidak menderita rugi (laba=Rp0). Untuk bisa menggunakan analisa
ini, diperlukan beberapa persyaratan antara lain :
 Biaya bisa dibagi menjadi biaya tetap dan variabel
 Perusahaan hanya menjual satu jenis produk saja
 Unit yang dihasilkan adalah sama dengan unit yang dijual
b. Break Event yang dimodifikasi. Yaitu kita bisa menghitung break
event dalam artian NPV = 0. Untuk ituperlu melakukan sedikit
perhitungan untuk bisa mencari berapa unit minimal yang harus
terjual agar NPV=0. Berikut adalah persamaan umum untuk
mencari titik break event
Y = a + bX
Y = Present value aliran kas
X = Unit yang terjual
a = Perpotongan dengan sumbu tegak
b = Kemiringan garis persamaan
4. Simulasi Monte Carlo

60
Simulasi merupakan usaha memperkirakan keadaan senyatanya
dengan menggunakan model tertentu. Secara ringkas prosedur simulasi
ini bisa disusun sebagai berikut :
a. Membuat Model untuk Proyek Bisnis tersebut
b. Menentukan Probabilitas
c. Melakukan Simulasi

PENDEKATAN PRAKTIS DALAM PEMILIHAN SUMBER


PEMBELANJAAN

Analisa Rentabilitas Ekonomis dan Rentabilitas Modal Sendiri

Analisa ini ditampilakn sebagai analisa EBIT dan Eps yang merupakan
kepanjangan dari Earnings Before Interest and Taxes dan Earning Per Share.
Untuk memudahkan penulisan, rentabilitas ekonomis disingkat RE dan
rentabilitas modal sendiri sebagai RMS.

Kalau kita menamggung modal pinjaman, maka berarti kita menanggung


bunga yang merupakan beban tetap.Dipandang dari pertimbangan RMS
penggunaan utang dalam keadaan tertentu mungkin menguntungkan, mungkin
pula tidak.Dikatakan menguntungkan kalau RMS dengan penggunaan utang bisa
lebih besar daripada RMS dengan menggunakan modal sendiri. Hal ini akan
tercapai apabila tingkat keuntungan yang diperoleh dariu penggunaan utang
tersebut adalah lebih besar daripada bunga yang harus dibayar. Dengan demikian
analisa ini hanya memperhatikan pemilihan sumber dana dari faktor RMS saja.

Analisa Aliran Kas

Analisa aliran kas ini hanya akan mempertimbangkan dari segi


kemampuan untuk membayar pinjaman tersebut tepat pada waktunya. Dengan
kata lain, hanya mempertimbangkan dari segi likuiditas saja.

Apabila perusahaan menggunakan utang yang makin banyak, maka besar


pula beban tetap (yang berupa bunga dan angsuranpokok pinjaman).Dengan
demikian, semakin besar beban financial yang tetap ini, semakin mudah

61
perusahaan menjadi tidak likuid (tidak mampu membayar kewajiban financial
tepat pada waktunya), apabila kegiatan perusahaan menjadi makin berkurang
(yang ditunjukkan dari menurunnya kegiatan penjualan).

Ringkasan

Pendekatan praktis yang digunakan untuk menilai investasi (uang berisiko)


antara lain modifikasi metode certainty equivalent, analisa sensivitas, analisa
break even, dan metode simulasi. Sejauh kita bisa merumuskan model dan
mempunyai alat pemroses data elektronis, penggunaan analisa simulasi akan
memberikan hasil yang baik. Selain itu, pendekatan praktis dalam pemilihan
sumber pembelanjaan tidak dihubungkan dengan konsep cost of capital, yang
sesuai dengan tujuan memaksimumkan kemakmuran pemegang saham.Metode-
metode tersebut hanya memperhatikan dari aspek profitabilitas modal sendiri dan
likuiditas.

62
BAB 17

Keterbatasan Dana dan Hubungan Antar-Proyek Bisnis

Dana yang tersedia tidak terbatas, dalam situasi yang demikian,


penyusunan ranking dari berbagai usulan proyek bisnis yang tersedia dapat
dengan mudah dilakukan.Keputusan yang hendak diambil dengan menggunakan
berbagai usulan proyek bisnis yang tersedia dapat dengan mudah dilakukan.

Proyek bisnis disebut memeliki hubungan kontijensi jika dipilihnya atau


proyek bisnis menyebabkan harus keikutsertaannya proyek bisnis yang lain.
Dipilihnya, misalnya satu sistem transportasi barang tertentu menyebabkan harus
juga dipilihnya sistem transportasi pelengkap yang lainnya.

Proyek bisnis yang saling meniadakan jika dua atau lebih proyek bisnis
tersebut memiliki hubungan sling meniadakan, jika dipilihnya salah satu dari
usulan proyek bisnis yang tersedia menyebabkan tidak dapat dipilihnya sisa
usulan proyek bisnis yang lain.

Keterbatasan dana muncul ke permukaan ketika manajemen perusahaan


menjumpai situasi bahwa tidak semua usulan proyek bisnis yang memiliki NPV

63
positif, IRR lebih kecil daripada k dapat diambil untuk dilaksanakan karena
ketidakcukupan dana yang tersedia (capital budget constrain).

Analisa waktu ganda dapat digunakan jika kesempatan untuk menunda


pelaksanan proyek bisnis tersedia. Untuk keperluan ini diperlukan data tambahan
berupa berapa besarnya dana yang tersedia untuk tahun yang akan datang, dan
besarnya PI untuk masing-masing proyek bisnis pada periode tahun yang akan
datang. Biasanya proyek bisnis yang ditunda adalah proyek bisnis yang memeliki
perubahan PI yang terkecil.

Proyek bisnis yang memiliki hubungan saling meniadakan, baik untuk


proyek bisnis yang memiliki usia sama maupun usia berbeda. Dalam situasi yang
demikian, Kriteria NPV lebih mudah diterapkan.Namun tidak berarti IRR tidak
dapat digunakan.Setelah melakukan modifikasi yang tidak terlalu sulit, maka
diperkenalkan metode MIRR (marginal Internal Rate of Return).

Ringkasan

Persoalan keterbatasan dana diperkenalkan pendekatan waktu tunggal


(single period analisys) dan pendekatan waktu ganda (multi period analisys).
Untuk menunjukan bahwa kriteria NPV lebih luwes dan canggih untuk
diterapkan, dibandingkan dengan kriteria investasi yang lain.

64
BAB 18

ASPEK EKONOMI

Analisis Ekonomi dan Analisis Keuangan

Analisis ekonomi (economic analysis) suatu proyek bisnis tidak hanya


memeperhatikan manfaat yang dinikmati dan pengorbanan yang ditanggung oleh
perusahaan, tetapi oleh semua pihak dalam perekonomian, sedangkan analisis
yang hanya membatasi manfaat dan pengorbanan dari sudut pandang perusahaan
disebut sebagai analisis keuangan atau analisis finansial (financial analysis).

Analisis ekonomi dilakukan untuk proyek bisnis yang berskala besar,yang


sering kali menimbulkan perubahan dalam penambahan supply dan demand akan
produk-produk tertentu karena dampak yang ditimbulkan pada ekonomi nasional
akan cukup berarti

Secara rinci analisis ekonomi dilakukan dengan alas an karena adanya:

1. Ketidaksempurnan pasar (termasuk di dalamnya berbagai distorsi yang


timbul karena peraturan pemerintah).

65
2. Adanya pajak dan subsidi. Pajak berarti pendistribusian sebagai kekayaan
konsumen atau perusahaan ke pemerintah.
3. Berlakunya konsep consumers surplus dan producers surplus

Sedangkan analisis biaya dan manfaat social (SCBA) melakukan analisis dengan
meperhatikan tambahan faktor-faktor berikut ini.

a) Masalah externalities. Externalities menunjukan suatu “produk” spesifik


yang mempunyai karakteristik.
b) Perhatian akan pendistribusian penghasilan yang lebih merata.
c) Perhatian akan peringatan savings yang diharapkan akan meningkatkan
investasi.
d) Pertimbangan akanmerit wants.

Pendekatan yang dipergunakan

Pendekatan yang dipergunakan untuk melakukan analisis ekonomi suatu


proyek bisnis pada dasarnya diri atas pendekatan UNIDO guide to pratical project
appraisal.Metode yang dipergunakan adalah analisis probabilitas.

Apabila dilakukan analisis dari sisi biaya dan manfaat social (SCBA), UNIDO
meneruskan langkah-langkah diatas dengan:

1. Melakukan penyesuaian dampak proyek bisnis tersebut terhadap tabungan


dan investasi.
2. Melakukan penyesuain dampak proyek bisnis tersebut pada distibusi
pendapatan (income distribution).
3. Melakukan penyesuaian dampak proyek bisnis tersebut sesuai dengan
pertimbangan akanmerit wants.

Harga bayangan untuk Resources.

1. Input dan ouput yang diperdagangkan (tradeable)


2. Input dan ouput yang tidak diperdagangkan (non-tradeable)

66
3. Tenaga kerja
4. Modal
5. Valuta asing

Manfaat Ekonomi dan Sosial

Pengukuran manfaat ekonomi utama (primair) yang berupa output utama dan
penentuan manfaatnya dilakukan dengan penghasilan devisa,maka perlu juga
mendapatkan penyesuaian dengan konsep harga bayangan. Beberapa manfaat
sekunder dari suatu proyek bisnis yang kadang sulit diukur dalam satuan moneter
adalah:

a. Menaiknya tingkat konsumsi.


b. Membantu proses pemerataan pendapatan.
c. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
d. Mengurangi ketergantungan (menambah swadaya Negara).
e. Mengurangi pengangguran (menambah kesempatan kerja).
f. Manfaat sosial budaya dan lain-lain.

Kriteria Investasi tambahan

Kriteria investasi ini hanya berlaku untuk proyek bisnis yang menghasilkan
produk yang bersifat tradeable, yaitu suatu jenis barang dan jasa yang:

a. Sekarang diimpor dan diekspor


b. Bersifat pengganti yang erat hubungannya dengan jenis lain yang diimpor
dan diekspor
c. Jenis barang yang tidak memenuhi syarat.

Penyesuaian terhadap biaya dan manfaat proyek bisnis, yakni dilakukan


dengan memperhatikan konsep shadow prices dan pembayaran transfer. Usaha
penyesuian inin merupakan pekerjaan yang sangat sulit.Khusunya pada
penyesuaian perhitungan manfaat ekonomi.

Ringkasan

67
Khusus untuk proyek bisnis yang menghasilkan produk tradeable, dicoba
karena kriteria investasi tambahan, yakni unit domestic Resource Cost (UDRC)
dan effective Rate of Protection (ERP) sebagai criteria tambahan.

BAB 19

ASPEK LINGKUNGAN HIDUP

ANALISIS MENGENAL DAMPAK LINGKUNGAN

Tetapi hendaknya diketahui kepastian adanya keharusan melakukan analisis


mengenai EIA, setidaknnya di Amerika Serikat baru terjadi pada tahun 1969. Iilah
untuk pertama kalinya ada undang-undang tentang lingkungan hidup sedunia.

Setidaknya ada 7 kecenderungan baru, yakni : EIA berlaku di semua sistem


politik, sekalipun muda tetapi tingkat peneriman EIA berkembang cepat, EIA
membuka pintu bagi partisipasi lokal, EIA di nilai merupakan suatu alat yang
dapat menyediakan pasokan datalingkungan secara melimpah, nilai positif EIA
dapat dirasakan sekalipun nilai derajat riilnya tidak diketahui, masih ada
kecenderungan mengaplikasikan EIA, derajat pemberhasilan pemberlakuan EIA
tidak merata antar negara maupun antar proyek bisnis.

AMDAL : PERTANYAAN POKOK

68
Ada empat tahap yang harus dilalui, yaitu : (1) pencegahan polusi; (2)
produk hijau; (3) teknologi bersih; (4) visi keberlanjutan. Menurut Lawrence
(2003 : 7), menyatakan bahwa AMDAL adalah proses yang sistematis tentang: (1)
determining and managing; (2) potential and impact; (3) poposed human action;
(4) environment. Dapat disumpulkan bahwa AMDAL merupakan proses
terencana, memiliki komponen dan tahapan yang jelastidak sporadis yang
mencakup banyak aspek dan aktivitas.

AMDAL DI INDONESIA

Berdasarkan PP 27/1999 pengertian AMDAL dinyatakan sebagai berikut :


“Analisa mengenai dampak lingkungan (AMDAL) adalah kajian mengenai
dampak besar dan penting suatu usaha atau kegiatan yang direncanakan pada
lingkungan hidup yang diperlakukan bagi proses pengambilan keputusan tentang
penyelenggaraan usaha/ kegiatan.

BAB 20

LAPORAN STUDI KELAYAKAN BISNIS

Pendahuluan

Laporan studi kelayakan bisnis harus dapat menunjukan dengan tegas


manfaat studi kelayakan bisnis bagi pihak-pihak yang berkepentingan.Bagi
investor Studi kelayakan bisnis harus mampu menunjukan kebutuhan investasi
dan proyeksi tingkat pengembalian sebagai dasar untuk memutuskan ikut tidaknya
menanamkan modal dalam bisnis tersebut. Bagi kreditor, studi kelayakan bisnis
harus mampu menunjukan struktur modal dan besarnya kebutuhan kredit serta
besarnya resiko bisnis yang mungkin timbul sebagai dasar untuk mutuskan apakah
akan memberikan kredit atau tidak. Bagi pemerintah, studi kelayakan bisnis harus
mampu memberikan informasi tentang dampak positif dan dampak negatif bisnis
bagi masyarakat, sebagai dasar bagi pemerintah untuk memberikan atau menolak
sebuah izin investasi bisnis. Bagi manajemen, studi bisnis harus mampu
memberikan informasi kebutuhan investasi dan tingkat pengembalian serata

69
prospek bisnis yang akan datang sebagai dasar pertimbangan bagi manajemen
untuk merealisasikan ide bisnis tersebut atau tidak.

Laporan studi kelayakan bisnis harus disesuaikan dengan karakteristik


bisnis yang akan dijalankan. Bisnis dengan investasi yang besar dengan resiko
yang besar memerlukan bagian-bagian yang lebih rinci mengenai tiap aspek studi
kelayakan bisnis.Sebaliknya, bisnis dengan investasi yang kecil dan resiko yang
kecil seringkali menggunakan laporan studi kelayakan bisnis simple.

Bagian-bagian Laporan Studi Kelayakan Bisnis

Bagian-bagian laporan studi kelayakan bisnis pada prinsipnya sama


dengan bagian laporan penelitian pada umumnya. Studi kelayakan bisnis terdiri
dari beberapa aspek maka sering kali setiap aspek dalam laporan studi nkelayakan
bisnis dibahas dalam satu bab tersendiri sehingga jumlah bab dalam laporan studi
kelayakan bisnis sering kali lebih banyak dibandingkan dengan laporan
penelitian pada umumnya. Laporan studi kelayakan bisnis secara umum dibagi
menjadi tiga bagian utaama, yaitu bagian awal, bagian inti, dan bagian akhir.

Berikut ini disajikan bagian-bagian isi laporan studi kelayakan bisnis.

1. Bagian awal laporan studi kelayakan bisnis


 Sampul
 Halaman daftar isi
 Halaman daftar table (jika ada)
 Halaman daftar gambar (jika ada)
 Halaman daftar singkatan (jika ada)
 Halaman daftar lampiran (jika ada)
2. Bagian utama laporan studi kelayakan bisnis
I. Iktisar
Berisi tentang latar belakang bisnis dan hasil analisis setiap aspek
kelayakan bisnis beserta kesimpulan dan saran secara singkat.
Dengan membaca iktisar pemabaca mudah memahami dengan
cepat alas an dibangunnya bisnis dan kelayakan tiap aspek beserta

70
kesimpulan dan sarannya dengan cepat, jika pembaca ingin
memahami isi secara rinci, pemabaca melanjutkan dengan
membaca pada bab-bab berikutnya.
II. Latar belakang
A. Alasan dibangunnya bisnis
B. Kondisi Industri
III. Aspek hukum
A. Analisis kesesuaian Bisnis dengan Hukum
B. Analisis Kemampuan Memenuhi Perizinan
C. Analisis Badan Usaha
D. Analisis Profil Pemilik
E. Kesimpulan Analisis Aspek Hukum
IV. Aspek lingkungan
A. Analisis Lingkungan Operasional
B. Analisis Lingkungan Dekat
C. Analisis Lingkungan Jauh
D. Kesimpulan Analisis Aspek Lingkungan
V. Aspek pasar dan pemasaran
A. Analisis Potensi Pasar
B. Analisis Persaingan
C. Analisis Market Share
D. Analisis Strategi Pemasaran untuk Mencapai Market Share
E. Kesimpulan Analisis Aspek PAsar dan Pemasaran
VI. Aspek teknis dan teknologi
A. Analisis Loakasi Bisnis
B. Analisis Luas Produksi
C. Analisis layout Pabrik
D. Analisis Kesiapan Teknologi
E. Kesimpulan Analisis Aspek Teknis dan Teknologi
VII. Aspek manajemen dan sumber daya manusia
A. Analisis Penjadwalan Proyek

71
B. Analisis Kebutuhan Tenaga Kerja
C. Analisis kemampuan Memenuhi Kebutuhan Tenaga kerja
D. Analisis Rencana Struktur Organisasi
E. Kesimpulan Kelayakan Aspek Manajemen dan Sumber
daya Manusia
VIII. Aspek keuangan
A. Analisis kebutuhan Investasi
B. Analisis Kebutuhan Modal kerja
C. Analisis Biaya operasional
D. Analisis Struktur Permodalan
E. Analisis Rasio Kelayakan Keuangan (Payback Period, Net
Present Value, Profitabilitas Indeks, Internal Rate of
Return, dan Avera Rate of Return)
F. Kesimpulan Analisis Aspek Keuangan
IX. Kesimpulan dan rekomendasi
1 Kesimpulan
2 Rekomendasi
3. Bagian akhir laporan studi kelayakan bisnis
 Daftar Pustaka
 Lampiran

Selain format laporan tersebut, sering kali laporan studi kelayakan bisnis
dibuat dalam format yang ringkas, dengan analisis tiap aspek dimasukan ke dalam
satu bab tersendiri sehingga format laporan menjadi sebagai berikut.

I. Ikhtisar
II. Latar Belakang Bisnis
III. Analisis kelayakan Bisnis
A. Analisis Aspek Hukum
B. Analisis Aspek Lingkungan
C. Analisis Aspek Pasar dan Pemasaran
D. Analisis Aspek Teknik dan Teknologi

72
E. Analisis Aspek Mnajemen dan Sumber Daya Manusia
F. Analisis Keuangan
IV. Kesimpulan dan Rekomendasi
A. Kesimpulan
B. Rekomendasi

Daftar Pustaka

Lampiran

Studi kelayakan dilakukan untuk mengembangkan usaha untuk membuka


cabang baru maka uraian tentang kondisi atau profil perusahaan perlu ditampilkan
dalam laporan studi kelayakan sehingga format laporan studi kelayakan bisnis
dapat di modifikasi menjadi seperti berikut.

I. Ikhtisar
II. Latar Belakang Bisnis
III. Profil Perusahaan
A. Nama Dan Alamat Perusahaan
B. Profil Pemilik
C. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan
IV. Analisis Kelayakan Bisnis
A. Analisis Aspek Hukum
B. Analisis Aspek Lingkungan
C. Analisis Aspek Pasar dan Pemasaran
D. Analisis Aspek Teknis dan Teknologi
E. Analisis Aspek Manajemen dan Sumber Daya Manusia
F. Analisis Keuangan
V. Kesimpulan dan Rekomendasi
A. Kesimpulan
B. Rekomendasi

Daftar Pustaka

Lampiran

73
BAB 21

Analisis Kelayakan untuk Proyek Internasional

Prespektif Induk Perusahaan atau Anak Perusahaan

Studi kelayakan proyek bisnis internasional ada dua perspektif yang akan
muncul yaitu apakah akan digunakan perspektif anak perusahaan atau induk
perusahaan. Perspektif anak perusahaan perlu dilakukan karena anak
perusahaanlah yang akan nantinya bertanggungjawab menangani proyek bisnis,
tetapi karena anak perusahaan adalah bagian dari perusahaan multinasional secara
keseluruhan maka tinjauan dari perspektif perusahaan induk juga penting.

Perbedaan perspektif anak perusahaan dan induk perusahaan adalah:

1. Perbedaan Pajak.
Penghasilan yang didapat anak perusahaan sebagian atau keseluruhannya
akan disetor ke induk perusahaan. Pemerintah dimana anak perusahaan
berdiri dapat membebani pajak penghasilan dan pajak terhadap
penghasilan yang disetor ke Negara induk.

74
2. Hambatan Setoran ke Perusahaan Induk.
Pemerintah anak perusahaan bisa saja membatasi persentase penghasilan
yang boleh disetor ke Negara induk.Atau hambatan dapat berupa
menyetor.Adanya hambatan tersebut dapat membuat keputusan kelayakan
proyek bisnis menurut perspektif anak perusahaan dan induk perusahaan
berbeda.
3. Tingkat Pengembalian yang Berlebihan.
Perusahaan induik akan menetapkan tingkat pengembalian tertentu untuk
anak perusahaan. Tingkat pengembalian ini bagi anak perusahaan akan
menjadi biaya sedangkan bagi perusahaan induk akan menjadi pendapatan.
4. Pergerakan Nilai Tukar Mata Uang.
Pendapat yang disetor ke perusahaan induk biasanya perlu dikonversikan
dulu ke mata uang Negara perusahaan induk, jika pergerakan nilai mata
uang Negara anak perusahaan cenderung menurun maka nilai pendapatan
induk perusahaan terlihat rendah.

Analisis yang diperlukan untuk analisis kelayakan

Analisis kelayakan proyek bisnis internasional memerlukan peramalan beberapa


hal berikut.

1. Initial Investment
Seruluh dana harus disediakan untuk menjalankan suatu proyek bisnis.
2. Permintaan konsumen
Keakuratan dalam meramal permintaan konsumen akan sangat
mempengaruhi tepat-tidaknya analisis kelayakan proyek bisnis.
3. Harga
Harga barang yang dijual dapat diramal dengan menggunakan
perbandingan dengan harga produk saingan di pasar yang sama.
4. Biaya Variabel
Biaya variabel juga dapat diramal dengan cra komparasi dari komponen-
komponen biaya variabel.
5. Biaya tetap

75
Prediksi biaya tetap relative lebih mudah dibandingkan dengan prediksi
biaya variabel.
6. Umur Proyek Bisnis
Menghitung umur proyek bisnis pada umumnya sangat sulit, tetapi ada
beberapa proyek bisnis yang sudah direncanakan untuk dilikuidasi tahun
tertentu.
7. Salvage (Liquidation atau Terminal) Value
Nilai likuidasi suatu proyek bisnis sering sulit unu\tuk diramal tergantung
beberapa faktor termasuk seberapa sukses proyek bisnis tersebut.
8. Hambatan Transfer Dana
Hambatan transfer dana yang perlu diperhatikan tidak hanya hambatan
yang berlaku sekarang tetapi juga prediksi hambatan untuk tahun-tahun
yang akan datang.
9. Peraturan Pajak
Peraturan pajak juga dapat berubah setiap tahunnya, perusahaan harus
menghitung perubahan tersebut.
10. Exchange rate
Setiap proses kelayakan bisnis internasional akan terpengaruh oleh
perubahan nilai tukar mata uang.
11. Required rate of Return
Required rate of return selain menghitung cost of capital juga menghitung
resiko dari proyek bisnis tersebut, semakin tingga resikoyang diperkirakan
terjadi, semakin tinggi premium yang harus ditambah dari cost of capital.

Faktor yang perlu diperhatikan dalam analisis kelayakan

Faktor yang mempenharuhi analisis kelayakan antara lain

1. Fluktuasi Nilai Tukar Mata Uang


2. Inflasi
3. Financing Arrangement
4. Pemblokiran Setoran Dana
5. Terminal Value yang Tidak Pasti

76
6. Pengaruh Faktor Lain-lain

Penyesuaian Penilaian proyek bisnis terhadap resiko

Jika perusahaan tidak begitu yaitu terhadap proyek bisnis permintaan, harga
per unit , dan lain-lain. Maka perlu ada penyesuaian analisis akibat berubahnya
resiko. Ada lima metode yang biasa digunakan untuk menyesuaikan analisis
terhadap berubahnya tingkat resiko yang diuraikan sebagai berikut.

1. Risk-Adjustment Discount Rate


2. Certainty Equivalents
3. Payback Period
4. Sensitivity Analysis
5. Simulation

Kesimpulan

Studi kelayakan sangat diperlukan oleh banyak kalangan untuk mendirikan


sebuah bisnis dengan skala kecil, sedang maupun besar, khususnya terutama bagi
para investor yang selaku pemrakarsa, bank selaku pemberi kredit, dan
pemerintah yang memberikan fasilitas tata peraturan hukum dan perundang-
undangan, yang tentunya kepentingan semuanya itu berbeda satu sama lainya.
Investor berkepentingan dalam rangka untuk mengetahui tingkat keuntungan dari
investasi, bank berkepentingan untuk mengetahui tingkat keamanan kredit yang
diberikan dan kelancaran pengembaliannya, pemerintah lebih menitik-beratkan
manfaat dari investasi tersebut secara makro baik bagi perekonomian, pemerataan
kesempatan kerja, dll.
Studi kelayakan bisnis memerlukan tingkat intensitas yang bebeda-beda,
pemahaman terhadap penyusunan studi kelayakan bisnis sangat penting bagi
dunia bisnis.Sistematika studi kelayakan bisnis adalah suatu kegiatan yang
mempelajari secara mendalam tentang suatu kegiatan atau usaha yang akan
dijalankan, untuk menentukan layak atau tidaknya suatu bisnis dijalankan.tujuan
utama dilakukan studi kelayakan bisnis ini tentunya yang akan berdiri bisa
berjalan sesuai harapan baik dalam jangka pendek atau panjang serta untuk

77
mengukur seberapa besar potensi usaha tersebut baik dalam situasi mendukung
maupun situasi yang tidak mendukung.

Daftar Pustaka

1. Dr. Suliyanto.2010.Studi Kelayakan Bisnis.Penerbit Andi.Yogyakarta


2. Husnan, Suad dan Muhammad, Suwarsono.2014.Studi Kelayakan Proyek
Bisnis.UPP STIM YKPN.Yogyakarta

78

Anda mungkin juga menyukai