Anda di halaman 1dari 33

WAHAM

Nama : TN. F
Umur : 30 tahun
Jenis kelamin : laki-laki
Ruangan : kutilang
Tanggal masuk : 15/03/2013

STRATEGI PELAKSANAAN (SP1)

Interaksi Ke : I (Pertama)
Tanggal Pertemuan : 02-04-2013

A. Kondisi Klien
Data :
 Klien Mengatakan teman tomy Suharto.
 Klien mengatakan sekarang dia berada di penjara.
 Klien mengatakan iya pernah dipenjara bersamaa tomy sueharto
 klien Berbicara tidak realistis,
 curiga +
 klien memiliki panu +
 Klien berpenampilan kurang rapi
 Kuku panjang
 Kumis panjang
B. Diagnosa Keperawatan : Perubahan proses piker : waham
C. Tujuan
 Halusinasi : Klien Dapat Membina Hubungan Saling Percaya Dengan Orang Lain Dan
Mengenali Masalah Yang Sedang Terjadi.
 DPD ; mengenalkan tata cara perawatan diri sehingga perawatan diri dapat diidentifikasi.
D. Tindakan Keperawatan :
 Waham ;
 Identifikasi tanda dan gejala waham
 Membantu orientasi realita : nama, waktu, orang , tempat.
 Mendiskusikan kebutuhan yang tidak terpenuhi
 Mendiskusikan kebutuhan yang tidak terpenuhi
 Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
 DPD :
 Identifikas masalah perawatan diri : kebersihan diri, berdandan, , makan /minum BAK/BAB
 Jelaskan Pentingnya Kebersihan Diri
 latihan menjaga kebersihan diri : Mandi, Sikat Gigi, Cuci Rambut, Dan Potong Kuku
 Masukan Jadwal Harian Untuk Latihan Mandi, Sikat Gigi, Cuci Rambut, Dan Potong Kuku

E. Strategi Komunikasi
Fase Orientasi :
Salam Terapeutik:
Selamat pagi,pak. perkenalkan nama saya Anduwi b.k , saya bisa dipanggil duwi, saya
perawat disini yang akan membantu bapak selama dirawat di sini. Nah sekarang saya yang
bertanya ya pak? nama Bapak siapa?…., , saya boleh panggil apa?
.
Evaluasi/validasi :
Bagaimana perasaan bapak hari ini? Bapak terlihat segar,mungin kita bisa berbincang-
bincang mengenai masalah yang bapak alami saat ini? Baiklah semoga setelah bertemu
dengan saya masalah bapak akan teratasi. Begitu ya pak?

Kontrak:
bapak peran saya disini adalah membantu bapak memfasilitasi bapak, tugas saya membantu
menyelesaikan permasalahan yang bapak alami, bapak bisa ceritakan semua permasalahan
bapak kepada saya tentang apa yang bapak alami selamai ini, saya akan merahasiakan
semuanya dari orang lain bapak tidak perlu khawatir, saya tidak akan menceritakan kepada
siapapun kecuali demi kesembuhan bapak dan keperluan pengobatan bapak. Bagaimana pak?
Apakah bapak setuju? Baiklah bagaimana kalau kita berbincang-bincangnya di sini saja?
Berapa lama bapak mempunyai waktu dengan saya? Bagaimana kalau 20 menit, ?

2. Fase Kerja :
Nah, tadi saya sudah menyebutkan nama saya, coba ulangi siapa nama saya? Lupa? Masih
sebentar kok sudah lupa? Saya ulangi lagi nama saya Anduwi, bapak bisa memanggil saya
Duwi ya pak? Bapak feri , alamat rumah bapak dimana? Ohhh,, dan tanggal lahir bapak
kapan? Oh bagus, jadi usia bapak berapa ya sekarang? Wah bgus kalo begitu. Bapak,
Baiklah semoga bapak bisa mengenal saya, begitu pula sebaliknya sehingga bapak bisa
merasa nyaman bercerita kepada saya.
coba sekarang bapak ceritakan pada saya apa yang bapak alami? Bapak sekarang tauh bapak
ada dimana? Penjara, kenapa bapak bias masuk penjara. Oooo jadi bapak korban salah
tangkap polisi akibat bapak berada dirumah tomy Suharto.memang bapak ada hubungan apa
dengan tomy sueharto. Ohh jadi bapak teman sa ja dengan tomy sueharto dan ibunya
merupakan sodara dari ibu bapak.wah,,, saya jadi bingung, sebnarnya bapak itu teman atau
sodara tomy sueharto? Kalo boleh saya jelaskan bapak bukan keluarga cendana. Dan peru
bapak ketahui ini bukan penjara pak. Namun ini adalah rumah sakit jiwa? Kenapa bapak
dapat masuk sini? Tidak, tahu? Pasti bapak tahu kenapa masuk rumah sakit jiwa? Bapak dulu
masuk rumah sakit jiwa Karena bapak sering marah-marah tanpa sebab. Bapak kenapa bias
marah-marah tanpa sebab dan membanting benda dirumah? Lupa,, masa bapak lupa, pasti
bapak tau? Oooo karena ada yang bilang bahwa barang-barang dirumah adalah barang curian
? sapa yang bilang pak? Tetangga. Tetangga atau bisikan pak. Oohhh,,,,, jdi tetangga.
Bapak coba sekarang sebutkan bapak di rumah tinggal dengan siapa? siapa orang yang paling
dekat dengan anda di rumah? Ibu dengan adik anda yang bernama deny. Apakah anada saying
pada mereka. Lalu bagaiman dengan ayah anda ? ooo, ayah anda adalah ayah tiri. Tadi anda
dibesuk oleh ibu dan adik bapak. Bagaiman perasannya? Senanglah ya dibesuk/jenguk. Kalau
tadi itu di rumah, bagaimana kalo di sini/di RSJ. Sapa teman yang paling dekat dengan anda.
Ohh,, sudah pulang temannya. Apakah bapak sering berbicara dengan teman-teman yang
lainnya? Ohhh bagus itu, apa yang bapak bicarakan kepada teman-teman bapk?
Pak, hari ini sudah mandi berapa kali? Apakah waktu bapak memakai sabun dan menggosok
gigi. Bapak sudah menggosok gigi, tapi kenapa gigi bapak masih kotor.? Dan bila mandi
bapak sering tidak bersih tu,,, karena bapak panuan. Nah bapak, Sudah BAB ? sehari serapa
kali pak? Ohh bagaimana dengan BAKnya? Bagaiman Oh y, coba saya boleh liat kukunya.
Wah kuku dan kumis bapak sudah panjang, kapan terakir bapak bersihkan. Ohh sudah
seminggu yang lalu. Wah sudah lama juga ya pak. Mulai besok kita bersihkan dan bapak bias
kan bersihkan sendirikan? Terus ganti baju sehari berapa kali? Kapan saja itu? Baik bapak
kita buat jatwal harian agar bapak bias merawat diri bapak ya? Agar bapak lebih terlihat,,,
lebih ganteng? Selain itu kalo badan bapak rajin mandi, menggosok gigi, memotong kumis,
kuku, dan menjaga kebersihan diri bapak. Bapak akan keliatan lebih rapi dan badan bapak
tidak mudah terkena penyakit.
3. Fase Terminasi :
Evaluasi Subyektif :
Baiklah, saya rasa bapak sudah mulai terbuka dan merasa nyaman dengan kehadiran saya,
sekarang bagaimana perasaan bapak setelah bertemu dan bercerita dengan saya? Bagus, rasa
berharap bapak lebih bisa mengungkapkan perasaan bapak dan lebih terbuka dengan harapan
agar masalah bapak dapat teratasi.

Evaluasi Obyektif :
Nah, sekarang coba sebutkan lagi siapa nama saya? Bagus sekali. Mulai sekarang kalau
ketemu saya jangan lupa panggil saya dengan? Bagus.

 Tindak Lanjut :
Baiklah, saya rasa pertemuan kita cukup sekian, kita sudah cukup saling mengenal saat ini,
Saya berharap setiap bapak bertemu dengan saya dan saat memerlukan bantuan saya, bapak
mau memanggil saya supaya selama bapak di sini dapat bekerjasama dengan saya serta bapak
mampu sembuh kembali.
Kontrak yang akan datang :
Sekarang 20 menitnya sudah habis, berarti pertemuan kita disini juga sudah selesai. Besok
pukul 15.00 , saya akan datang kembali menemui bapak untuk mendiskusikan masalah yang
sedang bapak hadapi sekarang, nanti dimana kita bisa bertemu kembali? Baiklah nanti kita
bertemu lagi disini ya pak?

STRATEGI PELAKSANAAN (SP)


Tindakan Keperawatan
Interaksi Ke: II (Kedua)
Tanggal Pertemuan: 03-04-2013

A. Kondisi Klien
 Klien masih mengatakan mengatakan teman tomy Sueharto
 Klien mengatakan kakinya pegal karena ada yang memindahkan penyakit ke dirinya
 Klien mengatakan kakinya seperti terlilit ular
 Klien mengatakan dirinya kurus akaibat kakaknya mengambil dirinya , sehingga badan
kakaknya gemuk
 Klien masih mengatakan iya berada dipenjara
 Klien masih Berbicara tidak realistis.
 Klien kurang rapi dan memiliki panu
 Kuku panjang
 Kumis panjang
 Makan berantakan
B. Diagnosa Keperawatan : Perubahan proses piker : waham dan DPD

C. Tujuan :
Halusinasi : Pasien dapat mengenal dan menjelaskan tentang waham yang merupakan salah
satu bentuk dari perubahan proses piker
DPD : Kelien Dapat Berpenampilan Rapi Dan Menjaga Kebersihan Diri Klien.

D. Tindakan Keperawatan:
 WAHAM ;
 Penjelasan mengenai waham dan realita
 Evaluasi Kegiatan Pemenuhan Kebutuhan Pasien Dan Berikan Pujian
 Diskusikan kemampuan yang dimiliki
 DPD :
 jelaskan cara dan alat untuk berdandan
 evaluasi kegiatan kebersihan diri

E. Strategi Komunikasi
 Fase Orientasi:
Salam Terapeutik:
Selamat pagi Pak . Bagaimana apakah Bapak sudah siap? Saat ini saya datang lagi untuk
menemui bapak sesuai dengan janji saya kemarin. Sekarang sudah pukul 15.00. Bagaimana
Pak apakah dapat kita mulai?

Evaluasi:
Bagaimana perasaan bapak saat ini? Bapak, apakah masih ingat nama saya? Bagus, seratus
untuk bapak. Oh iya. Bagaimana, pak perasaan hari ini?.
Kontrak:
baik, pak sesuai kontrak kita kemarin. Kita bakal ngobrol-ngobrol lagi nih. Pak feri, punya
waktu berapa menit? Baiklah kalau begitu. 20 menit ya pak. Tempatnya disini saja ya pak
(tempat makan).

Fase Kerja:
Bapak, bolehkah saya bertanya? Apakah yang bapak rasakan saat ini? Bapak menderita
pegal-pegal knapa bisa pegal-pegal? Mungkin bapak pegal-pegal karena kelelahan atau sakit
atau pun karena efek samping obat bukan karena di guna-guna atau disantet atau ada yang
memindahkan penyakit Kediri bapak. Bapak, selain pegal-pegal apa yang bapak rasakan.
Tidak ada. Saya mau bertanya lagi bapak sekarang ada di mana? Di penjara. Kok, dipenjara
pak, kan saya sudah jelaskan kemaren bapak di RSJ. Bapak juga mengenal tomy Suharto.
Kerabat bapak? Bukan pak, tomy sueharto itu bukan kerabat bapak. Dan iya itu merupakan
keluarga cendana yaitu keluarga mantan presiden.
Baik bapak saya mau jelaskan mengenai penyakit bapak. Bapak, terkena penyakit waham?
Bapak tau arti penyakit waham. Bukan penyakit orang mati pak? Baik saya akan jelaskan.
Bapak, Sekarang Bapak mengalami suatu gangguan proses pikir yang dinamakan waham.
Waham adalah gangguan proses pikir terhadap realita yang meyakini sesuatu yang salah. Jadi
bapak, harus bias membedakan mana yang nyata dan mana yang bukan nyata. Bapak teralu
berhayal teralu tinggi.
Coba sekarang bapak bedakan mana realita dan bukan? Misalnya , apakah tomy sueharto
yang bapak pikirkan adalah memang nyata atau Cuma pikiran bapak saja. Ok, bgus. Dan
coba bapak sekarang jelaskan kembali mengenai waham. Bukan itu pak, wahm bukan
penyakit orang mati? Waham yaitu ketidak mampuan seseorang untuk membedakan isi
kehidupan yang sebenarnya. Jadi bapak harus ingat itu ya pak. Dan bapak harus dapat
membedakannya y.
Nah, sekarang saya mau Tanya. Bapak bias main gitar? Atau bapak punya hobi? Wah jadi
bapak tidak memiliki hobi dong. Nah sekarang saya mau Tanya ? apa bakat bapa yang bapak
miliki? Ya seperti, bapak bias membuat sesuatu? Waahhhh ,,,, agak susah dong kalo bapak
gak punya bakat dan kita mau mengembangkan bakat namun, bapak tidak memiliki bakat.
Baik kita cari bersama-sama bakat bapak sesuai waktu yang berjalan.
Ohhh,, ya bagaimana hari ini saya mau liat kebersihan tubuh bapak. Baik saya liat Kuku,
kumis dan panu bapak. Bapak kok belum dipotong? Ooo, bgitu . ok kalo begitu besok kita
bersihkan bersama-sama. Bapak tau tidak, apa nama alat potonganan kuku? Iya benar. Untuk
cukur kumis? Iyak pinter. Kalo untuk panu bapak, bagaimana cara mengobatinya. Iya benar
dengan pakai obat. Namun selai pakai obat, bapak juga harus mandi yang bersih pake sabun
dan badannya ketika mandi digosok-gosok biar bersih. Ganti baju juga ya pak.
Kemarin saya sudah jelaskan pentingnya kebersihan diri coba sekarang bapak jelaskan
kembali apa yang terjadi bila bapak rajin membersihkan diri? Ya, seratus buat bapak.

 Fase Terminasi:
Evaluasi Subyektif:
Baiklah saya rasa bapak sudah mulai mengenal tentang realita atau kenyataan yang
ada.Bagaimana perasaan bapak setelah pertemuan kita kali ini? Ok, kalau begitu apakah nanti
bapak mau bertemu saya lagi untuk membahas masalah bapak?

Evaluasi Obyektif:
Sekarang coba sebutkan apa yang dimaksud dengan waham? Benar sekali, apakah bapak
sudah paham tentang yang bapak alami sekarang? Baiklah kalau bapak ada masalah dan mau
bapak ceritakan bapak dapat menemui saya.

Tindak Lanjut:
Saya rasa bapak sudah banyak memahami isi pembicaraan kita kali ini. Saya berharapa agar
setiap masalah yang bapak hadapi selalu mendiskusikannya dengan saya. Agar masalah
bapak dapat segera teratasi

Kontrak yang akan datang:


baik pak, waktu kita sudah selesai? Dan waktu kita juga sudah selesai. dan, sesuai dengan
perjanjian kita tadi yaitu 20 menit. Bagaimana pak kapan kita bisa ketemu lagi? Baiklah kalu
besok Jam 10.00. kita ketemu lagi dan di tempat ini saja ya pak. Nanti kita akan membahas
masalah waham dan realita. Baiklah sekian pertemuan kita kali ini tapi ingat pesan saya pak
ya! Selalu mendiskusikan masalah yang bapak hadapi. Terima kasih atas waktunya.

STRATEGI PELAKSANAAN (SP)


Tindakan Keperawatan
Interaksi Ke: III (Ketiga)
Tanggal Pertemuan: 04-04-2013

A. Kondisi Klien
 klien masih mengatakan teman tomy Suharto
 klien masih mengatakan badanya di lili ular pada bagian kaki
 klien tampak percaya terhadp perawat

B. Diagnosa Keperawatan
Perubahan proses pikir

C. Tujuan :
Pasien dapat membedakan antara pikiran waham dengan realita
D. Tindakan Keperawatan:
Halusinasi ; evaluasi membedakan antara pikiran waham dengan realita, Memberikan
pendidikan kesehatan tentang penggunaan obat secara teratur
DPD : evaluasi kegiatan kebersihan diri dan berdandan, jelaskan cara dan alat dandan

E. Strategi Komunikasi
1. Fase Orientasi:
Salam Terapeutik:
Selamat Sore Pak . Bagaimana kabar Bapak hari ini? Bagaimana tidurnya seamalam pak?
Sekarang saya menapati janji saya yang kemarin yaitu akan mengajak bapak berdiskusi
masalah waham dan realita serta memberikan pendidikan mengenai obat. Bagaimana Apakah
bapak sudah siap? Bagus. Kita ngobrol dimana pak? Di meja makan sini saja ya pak..

Evaluasi:
Bagaimana perasaan bapak saat ini? Bapak, apakah masih ingat nama saya? Bagus, Bapak
masih hafal nama saya. Oh iya. Pak apakah sudah sarapan pagi? Dengan lauk dan sayur apa
pak? Wah enak sekali ya pak? Ngomong-ngomong bapak apakah masih ingat apa yang
disebut waham itu? Baiklah saya akan menjelaskannya kembali.

Kontrak:
Pak , kali ini bapak punya waktu berapa menit? Baiklah kalau begitu. 20 menit ya pak. Disini
saja ya bapak?
Fase Kerja:
Bapak, apakah yang bapak rasakan beberapa hari ini? Oh begitu ya? Nah, kemarin saya
sudah jelaskan kepada bapak mengenai waham? Coba bapak sekarang ulang sekarang saya
jelaskan kembali apa yang disebut waham itu. Salah pak, baik saya ulani lagi ya pak.Waham
adalah suatu pemikiran yang salah terhadap realita yang ada. Misalnya seperti menganggap
diri adalah seorang yang sangat ditakuti oleh bayak orang yang pada kenyataannya tidak
begitu. Pak apakah bapak masih ingat siapa nama bapak sebenarnya? Wah seratus pak.bapak
sudah ingat ari dari waham kan.
Coba sekarang saya mau Tanya. Bapak dapat obat berapa kali sehari? 2 kali, kapan saja itu
pak? Oh pagi siang dan sore. Berapa jenis pak. 3, apa saja pak warnanya. Kuning genteng itu
namanya CPZ, Putih namanya THP, dan ping itu namanya HPL.
Nah saya mau jelaskan kepada bapak bahwa minum obat ada aturanya yaitu 6 B ((Jelaskan 6
benar : benar jenis, guna, dosis, frekuensi, cara, kontinuitas minum obat) dan 1 E
( Menjelaskan Dari Evek Samping Obat). Nah,, bapak sekarang kan sudah mengerti nama
obatnya. Kalo bapak tidak minum onat secara tidak teratur menurut bapak apa yang akan
terjadi? Iya benar sekali, kalo bapak tidak minum obat secara tidak teratur maka bapak akan
tidak sembuh-sembuh.
Nah sekarang saya mau liat kuku dan kumis bapak. Nah kan belum dibersihkan. Mari kita
bersihkan dengan potongan kuku dan cukuran kumis (jelaskan setiap fungsinya). Bapak bias
bersihkan kuku dan kumisnya sendirian. Bagus kalo bias membersihkan sendirian. Saya
dampngi ya pak. (setelah dibersihkan). Nah sekarang sudah dibersihkan keliatan lebih rapi
kan. Coba liat giginya, nah bagus giginya bersih dan tidak ada kotoranya lagi. Coba liat
panunya , sudah diberi obat belum pak. Belum, ini ada obat panu, bapak berikan sesudah
mandi sehari 3 kali ya pak. Kalo tidak bias mengoleskanya ke tubuh, minta bantuan ke
teman-teman bapak. Bapak punya teman kan? Nah sekarang sudah membersihkan kuku,
kumis dan mengobati panu bapak. Bapak terlihat lebih rapi kan.

3. Fase Terminasi:
Evaluasi Subyektif:
Ok, saya rasa bapak sudah sedikit mengenal tentang waham dan realita dan bapak sudah
mengenal siapakah bapak sebenarnya. Dan bapak juga sekarang terlihat lebih rapi.

Evaluasi Obyektif:
Sekarang coba sebutkan apa yang dimaksud dengan waham? Benar sekali, apakah bapak
sudah paham tentang yang bapak alami sekarang? Bagai mana dengan minum obat apa
aturanya ? yak benar sekali pak? Baiklah kalau bapak ada masalah dengan penjelasan saya
tadi bapak dapat menemui saya.

Tindak Lanjut:
Baiklah pak saya rasa bapak sudah mampu membedakan antara waham dengan realita nah,
saya ingatkan lagi kalau bapak ada masalah tolong paka menemui saya.

Kontrak yang akan datang:


Bapak saya rasa ngobrol kita kali ini sudah cukup karena sudah 20 menit. Besok sore saya
akan menemui bapak kembali sebelum makan sore jam 15.00 ya pak? Nanti kita akan
membahas cara menghilangkan waham ya pak? Bagaimana apakah bapak setuju? Baiklah.
Terimakasih atas waktu yang telah bapak luangkan.
STRATEGI
PELAKSANAAN
KOMUNIKASI PADA
PASIEN DENGAN
WAHAM
STRATEGI PELAKSANAAN KOMUNIKASI PADA
PASIEN DENGAN WAHAM

SP 1 P : Membina hubungan saling percaya ;


mengidentifikasi kebutuhan yang tidak terpenuhi dan cara
memenuhi kebutuhan ; mempraktekkan pemenuhan
kebutuhan yang tidak terpenuhi.

ORIENTASI :
“Assalamualaikum, perkenalkan nama saya Citto, saya
perawat yang dinas pagi ini di Ruang melati. Saya dinas
dari jam 07.00–14.00, saya yang akan membantu
perawatan bapak hari ini. Nama bapak siapa? senangnya
dipanggil apa?”
“Bisa kita berbincang-bincang tentang apa yang bapak R
rasakan sekarang?”
“Berapa lama bapak R mau kita berbincang-bincang?
Bagaimana kalau 15 menit?”
“Dimana enaknya kita berbincang-bincang pak?”

KERJA :
“Saya mengerti pak R merasa bahwa pak R adalah
seorang Nabi, tapi sulit bagi saya untuk mempercayainya,
karena setahu saya semua Nabi tidak hidup didunia ini,
bisa kita lanjutkan pembicaraan yang tadi terputus pak?”
“Tampaknya pak R gelisa sekali, bias pak R ceritakan
kepada saya apa yang pak R rasakan?”
“Oooo, jadi pak R merasa takut nanti diatur-atur oleh
orang lain dan tidak punya hak untuk mengatur diri pak R
sendiri?”
“Siapa menurut pak R yang sering mengatur-atur diri pak
R?”
“Jadi teman pak R yang terlalu mengatur-atur ya pak,
juga adik pak R yang lain?”
“Kalau pak R sendiri inginnya seperti apa?”
“Ooo, Bagus pak R sudah punya rencana dan jadwal
unutk diri sendiri.”
“Coba kita tuliskan rencana dan jadwal tersebut pak R.”
“Wah, bagus sekali, jadi setiap harinya pak R ingin ada
kegiatan di luar rumah sakit karena bosan kalau dirumah
sakit terus ya?”
TERMINASI :
“Bagimana perasaan pak R setelah berbincang-bincang
dengan saya?”
“Apa saja tadi yang telah kita bicarakan? Bagus.”
“Bagaimana kalau jadwal ini pak R coba lakukan, setuju
pak?”
“Bagaimana kalau bincang-bincang kita saat ini kita akan
lanjutkan lagi.”
“Saya akan datang kembali dua jam lagi.”
“Kita akan berbincang-bincang tentang kemampuan yang
pernah pak R miliki?”
“Bapak mau kita berbincang-bincang dimana? Bagaimana
kalau disini saja pak R?”
SP 2 P : Mengidentifikasi kemampuan positif pasien dan
membantu mempraktekannya.

ORIENTASI :
“Assalamualaikum pak R, bagaimana perasaannya saat
ini? Bagus”
“Apakah pak R sudah mengingat-ngingat apa saja hobi
atau kegemaran pak R?”
“Bagaimana kalau kita bicarakan hobi tersebut
sekarang?”
“Dimana enaknya kita berbincang-bincang tentang hobi
pak R tersebut?”
“Berapa lama pak R mau kita berbincang-bincang?
Bagaimana kalau 20 menit?”

KERJA :
“Apa saja hobi pak R? Saya catat ya pak, terus apa lagi?”
“Wah, rupanya pak R pandai main suling ya.”
“Bisa pak R ceritakan kepada saya kapan pertama kali
belajar main Suling, siapa yang dulu mengajarkannya
kepada pak R, dimana?”
“Bisa pak R peragakan kepada saya bagaiman bermain
suling yang baik itu.”
“Wah, bagus sekali pak. Bagaimana kalau kita buat
jadwal untuk kemampuan pak R ini. Berapa kali
sehari/seminggu pak R mau bermain suling?”
“Apa yang pak R harapkan dari kemampuan bermain
suling ini?”
“Ada tidak hobi atau kemampuan pak R yang lain selain
bermain suling?”

TERMINASI :
“Bagaimana perasaan pak R setelah kita berbincang-
bincang tentang hobi dan kemampuan pak R?”
“Setelah ini coba pak R lakukan latihan bermain suling
sesuai denga jadwal yang telah kita buat ya?”
“Bagaimana kalau bincang-bincang kita saat ini kita akan
lanjutkan lagi.”
“Bagaiman kalau nanti sebelum makan siang? Nanti kita
ketemuan di taman saja, setuju pak?”
“Nanti kita akan membicarakan tentang obat yang harus
pak R minimum, setuju?”

SP 3 P : Mengajarkan dan melatih cara minum obat yang


benar.

ORIENTASI :
“Assalamualaikum pak R.”
“Bagaimana pak, sudah dicoba latihan main sulingnya?
Bagus sekali.”
“Sesuai dengan janji kita tadi, kita akan membicarakan
tentang obat yang harus pak R minum, Bagaimana kalau
kita mulai sekarang pak?”
“Berapa lama pak R mau kita membicarakannya?
Bagaimana kalau 20 atau 30 menit saja?”

KERJA:
“Pak R berapa macam obat yang diminum, jam berapa
saja obat yang diminum?”
“Pak R perlu minum obat ini agar pikirannya jadi tenang,
tidurnya juga tenang.”
“Obatnya ada tiga macam pak, yang warnanya oranye
namanya CPZ gunanya agar tenang, yang putih ini
namanya THP gunanya agar rileks, dan yang merah
jambu ini namanya HLP gunanya agar pikiran jadi teratur.
Semuanya ini diminum 3 kali sehari, jam 7 pagi, jam 1
siang, dan jam 7 malam.”
“Bila nanti setelah minum obat mulut pak R terasa kering,
untuk membantu mengatasinya pak R bisa banyak minum
dan mengisap-isap es batu.”
“Sebelum minum obat ini pak R mengecek dulu label
dikotak obat apakah benar nama pak R tertulis disitu,
berapa dosis atau butir yang harus diminum, jam berapa
saja harus diminum. Baca juga apakah nama obatnya
sudah benar!”
“Obat-obat ini harus diminum secara teratur dan
kemungkinan besar harus diminum dalam waktu yang
lama. Agar tidak kambuh lagi, sebaiknya pak R tidak
menghentikan sendiri obat yang harus diminum sebelum
berkonsultasi dengan dokter.”

TERMINASI :
“Bagaiman perasaan pak R setelah kita becakap-cakap
tentang obat yang pak R minum? Apa saja nama
obatnya? Jam berapa minum obat?”
“Mari kita masukkan pada jadwal kegiatan! Jangan lupa
minum obatnya dan nanti saat makan minta sendiri
obatnya pada perawat!”
“Jadwal yang telah kita buat kemarin dilanjutkan ya pak!”
“Pak besok kita ketemu lagi untuk melihat jadwal kegiatan
yang telah dilaksanakan.
“Bagaimana kalau seperti biasa, jam 10 dan ditempat
sama?”
“Sampai besok ya pak.”

STRATEGI PELAKSANAAN KOMUNIKASI PADA


KELUARGA PASIEN DENGAN WAHAM

SP 1 KP : Membina hubungan saling percaya dengan


keluarga ; mengidentifikasi masalah; menjelaskan proses
terjadinya masalah; dan obat pasien.

ORIENTASI :
“Assalamualaikum pak, pekenalkan nama saya Citto,
saya perawat yang dinas diruang melati ini. Saya yang
merawat Pak R selama ini. Kalau bisa saya tahu nma
bapak siapa? Senangnya dipanggil apa?”
“Bagaimana kalau sekarang kita membicarakan tentang
masalah pak R cara merawat pak R dirumah.”
“Dimana bapak mau berbicara dengan saya? Bagaimana
diruang wawancara?”
“Berapa lama bapak mau berbincang-bincang dengan
saya? Bagaimana kalau 0 menit saja?”

KERJA :
“Pak S, apa masalah yang bapak rasakan dalam merawat
pak R? apa yang sudah pak R lakukan dirumah? Dalam
menghadapi sikap pak R yang selalu mengaku-ngaku
sebagi seorang nabi tetapi nyatanya bukan nabi hanya
merupak salah satu gangguan proses berpikir. Untuk itu
akan saya jelaskan sikap dan cara enghadapinya. Setiap
kali pak R berkata bahwa ia seorang nabi, pak S dan ibu
berikap dengan mengatakan;
Pertama: Pak S atau ibu mengerti bahwa pak R merasa
seorang nabi, tapi sulit bagi pak S dan ibu untuk
mempercayainya karena setahu kita semua nai tidak ada
yang hidup didunia.
Kedua: Pak S atau ibu harus lebih sering memuji Pak R
jika ia melakukan hal-hal yang baik”
Ketiga: hal-hal ini sebaiknya dilakukan oleh seluruh
keluarga yan berinteraksi dengan pak R. Bapak dan ibu
dapat bercakap-cakap dengan Pak R tentang kebutuhan
yang diinginkan oleh pak R, misalnya; Pak S dan ibu
percaya kalau pak R punya kemampuan dan keinginan.
Coba ceritakan kepada kami, R kan punya kemampuan”

Keempat: Pak S atau ibu mengatakan kepada pak R,


Bagaimana kalau kemampuan untuk bermain suling
dengan baik dicoba sekarang” dan kemudian setelah dia
melakukannya pak S dan ibu harus memberikan pujian.
Pak S dan ibu jangn lupa, pak R ini perlu minum obat
agar pikirannya jadi tenang.”
“Obatnya ada tiga macam pak, yang warnanya oranye
namanya CPZ gunanya agar tenang, yang putih ini
namanya THP gunanya agar rileks, dan yang merah
jambu ini namanya HLP gunanya agar pikiran jadi teratur.
Semuanya ini diminum 3 kali sehari, jam 7 pagi, jam 1
siang, dan jam 7 malam, jangn dihentikan sebelum
berkonsultasi dengan dokter karena dapat menyebabkan
Pak R bisa kambuh kembali. Pak R sudah punya jadwal
minum obat. Jika dia minta obat sesuai jamnya, segera
berikan pujian!”

TERMINASI :
“Bagaimana perasaan bapak dan ibu setelah berbincang-
bincang dengan saya tentang cara merawat pak R
dirumah nanti?”
“Setelah ini coba bapak dan ibu lakukan apa yang sudah
saya jelaskan tadi setiap kali berkunjung kerumah sakit.”
“Baiklah, bagaimana kalau dua hari lagi bapak dan ibu
datang kembali kesini dan kita akan mencoba melakukan
langsung cara merawat pak R sesuai dengan
pembicaraan kita tadi.”
“Baik kalau begitu pertemuan kita kali ini kita akhiri dulu,
saya tunggu kedatangan bapak dan ibu lagi kita ketemu
ditempat ini ya pak,bu.”

SP 2 KP : Melatih kelurga cara merawat pasien.

ORIENTASI:
“Assalamualaikum pak, bu sesuai dengan janji kita dua
hari yang lalu kita sekarang ketemu lagi. Bagaimana pak,
bu ada pertanyaan tentang cara merawat pasien seperti
yang telah kita bicarakan dua hari yang lalu?, sekarang
kita akan latihan cara-cara merawat pasien tersebut ya
pak, bu.”
“Kita akan coba disini dulu, setelah itu baru kita coba
langsung pada Pak R ya?”

KERJA:
“Sekarang anggap saja saya pak Ryang sedang mengaku
nabi, coba bapak dan ibu praktikkan cara bicara yang
benar bila pak R sedang dalam keadaan seperti ini!”
“Bagus,betul begitu caranya, sekarang coba praktikkan
cara memberikan pujian atas kemampuan yang dimiliki
oleh pak R. bagus !”
“Sekarang coba cara memotivasi pak R minum obat dan
melakukan kegitan positifnya sesuai jadwalnya!” Bagus
sekali ternyata bapak dan ibu sudah mengerti cara
merawata Pak R.”
“Bagaimana kalau sekarang kita coba langsung kepada
pak R.”

TERMINASI:
“Bagaimana perasaan bapak dan ibu setelah kita berlatih
cara merawat pak R?”
“Setelah ini coba bapak dan ibu lakukan apa yang sudah
dilatih tadi setiap kali bapak dan ibu membesuk pak R!”
“Baiklah, bagaimana kalau dua hari lagi bapak dan ibu
datang kembali ke sini dan kita akan mencoba lagi cara
merawat pak R sampai bapak dan ibu lancer
elakukannya?”
“Jam berapa bapak dan ibu bisa kemari?” Baik, kita akan
ketemu lagi di tempat ini ya pak,bu.”

SP 3 KP : Membuat perencanaan pulang bersama


keluarga.

ORIENRASI:
“Assalamualaikum pak, bu, karena pada hari ini pak R
sudah boleh pulang, maka kita bicarakan jadwal pak R
selama dirmah.”
“Bagaimana pak, bu selama bapak dan ibu besuk apakah
sudah terus dilatih cara merawat pak R?”
“Nah, sekarang bagaimana kalau kita bicarakan jadwal di
rumah? Mari bapak dan ibu ikut saya”
“Berapa lama bapak dan ibu mau berbincang-bincang
dengan saya? Bagaimana kalau 30 menit saja? Sebelum
ibu dan bapak menyelesaikan administrasinya”

KERJA:
“Pak, bu, ini jadwal pak R selama di rumah sakit. Coba
perhatikan! Apakah kira-kira dapat dilaksanakan
semuanya di rumah? Jangan lupa perhatikanpak R agar
ia tetap melaksanakannya dirumah dan jangan lupa
member tanda M (mandiri), B (bantuan), atau T (tidak
mau melaksanakannya).”
“Hal-hal yang perlu diperhatikan lebih lanjut adalah perilku
yang ditampilkan oleh pak R selama dirumah. Misalnya
pak R mengaku sebagai seorang nabi terus menerus dan
tidak memeperlihatkan perbaikan, menolak minum obat
atau memperlihatkan perilaku membahayakan orang lain.
Jika hal ini terjadi segera hubungi petugas rumah sakit,
agar petugas rumah sakit dapat memantaunya.”

TERMINASI:
“Apa yang ingin bapak dan ibu tanyakan? Bagaimana
perasaan bapak dan ibu? Sudah siap unutk melanjutkan
dirumah?”
“Ini jadwal kegiatan hariannya. Ini rujukan untuk bisa
control lagi. Kalau ada apa-apa bapa dan ibu segera
menhubungi kami. Mungkin hanya ini yang bisa saya
sampaikan mohon maaf bila ada kata-kata saya yang
menyinggung perasaan bap dan ibu mohon dimaafkan.
Terimakasih atas kerjasamanya pak,bu.”
“Silahkan ibu dan Bapak unutk dapat menyelesaikan
administrasinya ke kantor depan!”
STRATEGI PELAKSANAAN PADA PASIEN
GANGGUAN ISI PIKIR /WAHAM
STRATEGI PELAKSANAAN PADA PASIEN GANGGUAN ISI PIKIR /WAHAM

A. PROSES KEPERAWATAN

• Kondisi Klien

DO :Klien sering marah sendiri, jarang tidur dan sering berkeliaran di sekitar rumah sambil

mengomel, klien juga tidak mau mandi dan makan.

DS : Klien merasa dirinya selalu dikejar oleh orang disekitarnya dan merasa saudara dan

tetangga sekitar selalu membicarakan keburukan dirinya.

• Diagnosa keperawatan
Gangguan isi pikiran : waham curiga

• Tujuan khusus

1. Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat.

2. Klien dapat mengidentifikasi perasaan yang muncul secara berulang dalam pikiran klien.

• Tindakan keperawatan

1. Bina hubungan saling percaya dengan klien

2. Beri salam

3. Perkenalkan diri, panggil nama serta panggilan yang disukai

4. Jelaskan tujuan intervensi

5. Yakinkan klien dalam keadaan aman dan perawat siap menolong dan mendampinginnya.

6. Yakinkan bahwa kerahasiaan klien akan terjaga.

7. Tunjukan sikap terbuka dan jujur

8. Perhatikan kebutuhan dasar dan beri bantuan untuk memenuhinya

9. Klien dapat mengidentifikasi perasaan yang muncul secara berulang dalam pikiran klien.

10. Diskusikan dengan klien pengalaman yang dialami selama ini termasuk hubungan dengan orang

yang berarti, lingkungan kerja, sekolah, dsb.

11. Dengarkan pernyataan klien dengan empati tanpa mendukung / menentang pernyataan

wahamnya.

12. Katakan perawat dapat memahami apa yang diceritakan klien.

B. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN


I. ORIENTASI

• Salam Terapeutik :

“Selamat pagi buk?” (mengajak klien untuk berjabat tangan)

“Perkenalkan nama saya Ade, Saya mahasiswa Keperawatan Unand perawat yang akan

merawat selama disini”

“Kalau boleh tahu nama ibu siapa? “

“Ibu suka dipanggil apa?”

”Saya yang bertanggungjawab merawat Ibu selama disini selama jam 8 sampai jam 2 siang.

Kalau ada sesuatu yang di perlukan silahkan menyampaikan pada saya”

”saya disini siap membantu Ibu untuk menyelesaikan masalah yang bapak hadapi sehingga

nantinya saya harapkan Ibu pada akhirnya dapat menyelesaikan masalah yang ada pada sendiri

meskipun sudah tidak dirawat di rumak sakit ini.”

”Dan saya harap Ibu bersedia mengatakan apa yang Ibu rasakan karena hal ini akan sangat

membantu kami selaku petugas kesehatan untuk membantu mengatasi masalah Ibu.”

”kalau Ibu bersedia cerita mengenai masalah Ibu, saya akan mencoba bersama-sama Ibu

mencari solusi dari masalah yang ada, kalau Ibu tidak mau menceritakan apa yang dirasakan

dan mengetahui apa yang menjadi kebutuhan Ibu pada akhirnya sulit bagi saya mencari solusi

dari masalah yang Ibu hadapi”

• Evaluasi / Validasi :

“Bagaimana perasaan Ibu hari ini?”

• Kontrak : Topik, Waktu dan Tempat


• Topik:

TUK 1 : “Buk, Ibu mau berbincang-bincang sebentar dengan saya tentang bagaimana cara

membina hubungan saling percaya dengan perawat” .

TUK 2 : “ kemudian kita akan berbincang-bincang tentang perasaan yang muncul secara

berulang dalam pikiran Ibu”

“Tujuan dari kegiatan ini yaitu agar Ibu dapat mengontrol pikiran-pikiran bapak/waham Ibu.”

• Waktu

“Mau berapa lama kita berbincang-bincangnya Buk? 10 menit? 15menit?“

“O.. jadi Ibu ingin berbincang-bincang selama 10 menit dengan saya.”

• Tempat

”Kira-kira dimana Ibu ingin berbincang-bincang dengan saya?”


”saya akan merahasiakan informasi yang diberikan dan hanya saya gunakan untuk proses

perawatan.”

II. KERJA :

“Baiklah sebelum kita mulai, apa ada yang ingin Ibu tanyakan atau sampaikan?”

”Kalau tidak ada yang mau Ibu sampaikan, bisa kita mulai sekarang buk?”

“Ibu bisa menceritakan semua yang Ibu pikirkan dan rasakan kepada saya, Bagaimana buk?”

”Sekarang coba Ibu ceritakan pengalaman yang Ibu alami selama ini, misalnya hubungan Ibu

dengan keluarga maupun tetangga yang ada disekitar Ibu!”

“o.. begitu ya buk,, jadi Ibu merasa selalu dikejar oleh orang di sekitar Ibu dan Ibu juga merasa

saudara dan juga tetangga Ibu selalu membicarakan keburukan Ibu.”

“Terus apa yang sudah Ibu lakukan untuk mengatasi pikiran yang datang sewaktu-waktu itu?”

“Oo.. Begitu ya buk??” (perawat mendengarkan perkataan klien dengan empati tanpa

menentang dan mendukung pernyataan wahamnya)

“Saya memahami apa yang Ibu rasakan dan saya mengerti dengan kondisi Ibu saat ini,. Saya

harap Ibu lebih bersabar ya…”

III. TERMINASI :

• Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan :

Subyektif:

”bagaimana perasaan Ibu setelah berbincang-bincang dengan saya?”

Obyektif:

“Apakah Ibu masih ingat dengan nama Ibu?”


“sekarang coba Ibu ceritakan lagi apa yang sudah kita diskusikan tadi!!!”

“Dari hasil kegiatan ini dapat saya simpulkan bahwa Ibu sudah bisa menjawab pertanyaan

sesuai dengan TUK 1 yaitu membina hubungan baik dengan perawat. Dan

TUK 2 yaitu mengidentifikasi perasaan yang muncul secara berulang dalam pikiran Ibu.

• Rencana tindak lanjut

Baik dari hasil kegiatan kita hari ini kita telah mengetahui bahwa Ibu sudah dapat menyebutkan

nama Ibu dan Ibu juga sudah bisa menceritakan perasaan yang muncul secara berulang dalam

pikiran Ibu. Sehingga kita akan melanjutkan ke TUK 3 yaitu mengidentifikasi stressor / pencetus

yang menyebabkan pikiran-pikiran bapak itu datang lagi.

• Kontrak yang akan datang (Topik, waktu dan tempat)

Topik : “Besok kita akan berdiskusi untuk mengidentifikasi faktor pencetus yang menyebabkan pikiran-

pikiran Ibu itu datang lagi. Mau tidak buk?


Waktu : “Mau jam berapa Buk besok? Baiklah, jam 10 ya buk…

Tempat : “Ibu ingin kita berbincang-bincang dimana?disini, apa di taman atau di tempat yang Ibu sukai?”

“Baiklah kita sudah selesai saya permisi dulu.


STRATEGI PELAKSANAAN KLIEN DG WAHAM
STRATEGI PELAKSANAAN (SP)
Tindakan Keperawatan
Interaksi Ke : I (Pertama)
Tanggal Pertemuan :………………..

A. Kondisi Klien
Klien terlihat gelisah, curiga terhadap orang yang berada di sekelilingnya, kadang-
kadang klien berbicara sendiri dan berkata bahwa dirinya adalah Imam Mahdi yang tahu
bahwa kapan dunia akan kiamat, perhatian terhadap lingkungan sekitar menurun.

B. Diagnosa Keperawatan
Perubahan proses pikir

C. Tujuan Khusus 1 :
Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan orang lain

D. Tindakan Keperawatan :
a. Bina hubungan saling percaya
b. Perkenalan diri dengan klien secara sopan
c. Sapa klien dengan ramah
d. Jelaskan tujuan pertemuan
e. Jujur & tepati janji
f. Beri perhatian kepada klien
g. Tunjukkan sikap empati kepada klien

E. Strategi Komunikasi
1. Fase Orientasi :
Salam Terapeutik:
Selamat pagi,pak. Assalamu’alaikum, perkenalkan nama saya Andika, bapak bisa panggil
saya Dika (sambil mengulurkan tangan kepada klien untuk berjabat tangan), saya
perawat disini yang akan membantu bapak selama dirawat di sini. Nah sekarang saya
yang bertanya ya pak? nama Bapak siapa?….,Oh Suwarno namanya bagus sekali, saya
boleh panggil apa?…., Baiklah akan saya panggil pak Imam.
Evaluasi/validasi :
Bagaimana perasaan bapak hari ini? Bapak terlihat segar, tetapi apa yang membuat
bapak terlihat begitu curiga terhadap saya? Ceritakan apa yang mengganjal di pikiran
bapak sekarang? Baiklah semoga setelah bertemu dengan saya masalah bapak akan
teratasi. Begitu ya pak?
Kontrak:
Bapak, tujuan saya menemui bapak saat ini adalah ingin mengenal lebih dekat pak
Imam sehingga kita bisa saling kenal dan bapak bisa menceritakan segala masalah
bapak selain itu saya dapat membantu apa yang bapak disini. Bagaimana pak? Apakah
bapak setuju? Baiklah bagaimana kalau kita duduk di kursi teras depan? Berapa lama
bapak mempunyai waktu dengan saya? Bagaimana kalau 20 menit, cukup? Baiklah kalau
begitu 15 menit saja ya pak?

2. Fase Kerja :
Nah, tadi saya sudah menyebutkan nama saya, coba ulangi siapa nama saya? Lupa?
Masih sebentar kok sudah lupa? Saya ulangi lagi nama saya Andika, bapak bisa
memanggil saya Dika ya pak? Baiklah semoga bapak bisa mengenal saya, begitu pula
sebaliknya sehingga bapak bisa merasa nyaman bercerita kepada saya.
Bapak, mengapa bapak terlihat gelisah serta selalu berbicara sendiri tentang Imam
Mahdi?…. oh begitu ya pak? saya mengerti apa yang bapak maksudkan. Coba jelaskan
darimana bapak mendapatkan ilham bahwa bapak adalah seorang Imam Mahdi?

3. Fase Terminasi :
Evaluasi Subyektif :
Baiklah, saya rasa bapak sudah mulai terbuka dan merasa nyaman dengan kehadiran
saya, sekarang bagaimana perasaan bapak setelah bertemu dan bercerita dengan saya?
Bagus, rasa berharap bapak lebih bisa mengungkapkan perasaan bapak dan lebih
terbuka dengan harapan agar masalah bapak dapat teratasi.
Evaluasi Obyektif :
Nah, sekarang coba sebutkan lagi siapa nama saya? Bagus sekali. Mulai sekarang kalau
ketemu saya jangan lupa panggil saya dengan? Bagus.
Tindak Lanjut :
Baiklah, saya rasa perkenalan kita cukup sekian, kita sudah cukup saling mengenal saat
ini, Saya berharap setiap bapak bertemu dengan saya dan saat memerlukan bantuan
saya, bapak mau memanggil saya supaya selama bapak di sini dapat bekerjasama
dengan saya serta bapak mampu sembuh kembali.
Kontrak yang akan datang :
Sekarang 15 menitnya sudah habis, berarti pertemuan kita disini juga sudah selesai.
Nanti pukul 11.00 sebelum makan siang saya akan datang kembali menemui bapak
untuk mendiskusikan masalah yang sedang bapak hadapi sekarang, nanti dimana kita
bisa bertemu kembali? Baiklah nanti kita bertemu lagi disini ya pak? Assalamualaikum.
STRATEGI PELAKSANAAN (SP)
Tindakan Keperawatan
Interaksi Ke: II (Kedua)
Tanggal Pertemuan:…………………..

A. Kondisi Klien
Klien masih terlihat gelisah, mudah curiga terhadap orang yang berada di sekelilingnya,
kadang-kadang klien berbicara sendiri dan berkata bahwa dirinya adalah Imam Mahdi
yang tahu bahwa kapan dunia akan kiamat, perhatian terhadap lingkungan sekitar
menurun.

B. Diagnosa Keperawatan
Perubahan proses pikir

C. Tujuan Khusus 2:
Pasien dapat mengenal dan menjelaskan tentang waham yang merupakan salah satu
bentuk dari perubahan proses pikir

D. Tindakan Keperawatan:
a. Perlihatkan sikap penuh perhatian dan kepedulian
b. Validasi arti komunikasi dengan pasien
c. Bantu pasien mengidentifikasi perbedaan antara realita dan proses pikir internal

E. Strategi Komunikasi
4. Fase Orientasi:
Salam Terapeutik:
Assalamu’alaikum, Pak Imam. Bagaimana apakah Bapak sudah siap? Saat ini saya
datang lagi untuk menemui bapak sesuai dengan janji saya tadi. Sekarang sudah pukul
11.00. Bagaimana Pak apakah dapat kita mulai?

Evaluasi:
Bagaimana perasaan bapak saat ini? Bapak, apakah masih ingat nama saya? Bagus,
seratus untuk bapak. Oh iya. Pak Imam apakah sudah makan? Kalau begitu nanti
setelah pertemuan kita ini bapak langsung ke ruang makan ya pak.
Kontrak:
Pak Imam, punya waktu berapa menit? Baiklah kalau begitu. 15 menit ya pak.
Tempatnya apakah sama seperti tadi atau kita ngobrolnya di ruang makan? Baiklah
kalau begitu kita keruang makan ya pak sekarang.

5. Fase Kerja:
Bapak, bolehkah saya bertanya? Apakah yang bapak rasakan saat ini? Bapak,
sebenarnya nama bapak adalah Suwarno tetapi mengapa bapak menamakan diri Imam
Mahdi? Bapak, sebenarnya Imam Mahdi itu akan datang ketika dunia akan kiamat, nah
sekarang kiamat itu hanya Allah yang tahu. Apakah bapak sepandapat dengan saya?
Bapak, apa yang membuat bapak menamakan diri Imam Mahdi? Bapak, Sekarang Bapak
mengalami suatu gangguan proses pikir yang dinamakan waham. Waham adalah
gangguan proses pikir terhadap realita yang meyakini sesuatu yang salah. Nah,
sekarang bapak coba bertanya pada teman saya ini “siapakah nama saya”? Pak,
benarkan apa yang saya bilang, nama bapak adalah Suwarno. Bagaimana kalo mulai
sekarang bapak saya panggil dengan nama pak Suwarno? Baiklah, kalau begitu.

6. Fase Terminasi:
Evaluasi Subyektif:
Baiklah saya rasa bapak sudah mulai mengenal tentang realita atau kenyataan yang
ada.Bagaimana perasaan bapak setelah pertemuan kita kali ini? Ok, kalau begitu apakah
nanti bapak mau bertemu saya lagi untuk membahas masalah bapak?
Evaluasi Obyektif:
Sekarang coba sebutkan apa yang dimaksud dengan waham? Benar sekali, apakah
bapak sudah paham tentang yang bapak alami sekarang? Baiklah kalau bapak ada
masalah dengan penjelasan saya tadi bapak dapat menemui saya.
Tindak Lanjut:
Saya rasa bapak sudah banyak memahami isi pembicaraan kita kali ini. Saya berharapa
agar setiap masalah yang bapak hadapi selalu mendiskusikannya dengan saya. Agar
masalah bapak dapat segera teratasi
Kontrak yang akan datang:
Wah, pak sepertinya bau soto sudah mengundang selera ya? Apakah sekarang bapak
sudah lapar? Yah, memang waktunya sudah habis pak, sesuai dengan perjanjian kita
tadi yaitu 15 menit. Bagaimana pak kapan kita bisa ketemu lagi? Baiklah kalu besok.
Jam berapa pak? Ok, jam 08.00 ya pak nanti saya jemput di kamar bapak ya? Nanti kita
akan membahas masalah waham dan realita. Baiklah sekian pertemuan kita kali ini tapi
ingat pesan saya pak ya! Selalu mendiskusikan masalah yang bapak hadapi. Terima
kasih atas waktunya. Selamat makan siang. Assalamualaikum pak Suwarno.
STRATEGI PELAKSANAAN (SP)
Tindakan Keperawatan
Interaksi Ke: III (Ketiga)
Tanggal Pertemuan:…………………..

A. Kondisi Klien
Klien masih terlihat gelisah, atensi terhadap lingkungan menurun, klien sering berbicara
sendiri.

B. Diagnosa Keperawatan
Perubahan proses pikir

C. Tujuan Khusus 3:
Pasien dapat membedakan antara pikiranwaham dengan realita

D. Tindakan Keperawatan:
a. Bantu pasien menghubungkan masalahnya dengan realita yang ada
b. Fokus dan kuatkan pada realita
c. Bantu pasien mengungkapkan secara verbal perasaannya

E. Strategi Komunikasi
1. Fase Orientasi:
Salam Terapeutik:
Assalamu’alaikum, Selamat pagi Pak Suwarno. Bagaimana kabar Bapak hari ini?
Bagaimana tidurnya seamalam pak? Sekarang saya menapati janji saya yang kemarin
yaitu akan mengajak bapak berdiskusi masalah waham dan realita. Bagaimana Apakah
bapak sudah siap? Bagus. Kita ngobrol dimana pak? Dibawah Pohon yang rindang itu
saja ya? Ok.
Evaluasi:
Bagaimana perasaan bapak saat ini? Bapak, apakah masih ingat nama saya? Bagus,
Bapak masih hafal nama saya. Oh iya. Pak Imam apakah sudah sarapan pagi? Dengan
lauk dan sayur apa pak? Wah enak sekali ya pak? Ngomong-ngomong bapak apakah
masih ingat apa yang disebut waham itu? Baiklah saya akan menjelaskannya kembali.
Kontrak:
Pak Suwarno, kali ini bapak punya waktu berapa menit? Baiklah kalau begitu. 15 menit
ya pak. Dibawah pohon ini saja ya pak?
2. Fase Kerja:
Bapak, apakah yang bapak rasakan beberapa hari terakhir ini? Oh begitu ya? Nah,
sekarang saya jelaskan kembali apa yang disebut waham itu. Waham adalah suatu
pemikiran yang salah terhadap realita yang ada. Misalnya seperti menganggap diri
adalah seorang yang sangat ditakuti oleh bayak orang yang pada kenyataannya tidak
begitu. Pak apakah bapak masih ingat siapa nama bapak sebenarnya? Wah seratus pak!
Nah sekarang saya tanya, sebenarnya siapa kah yang bapak sebut Imam Mahdi? Nah
berarti dalam diri bapak ada dua oarang dong? Padahal dalam diri setiap orang hanya
ada satu. Berarti bapak adalah pak Suwarno bukan Imam Mahdi. Saya tahu yang bapak
maksudkan. Tapi sebenarnya yang bapak alami sama dengan yang saya maksudkan tadi
jadi bapak sebenarnya adalah pak Suwarno. Baiklah kalo begitu. Saya paham apa yang
bapak inginkan. Tapi yang perlu diketahui bahwa saat ini yang namanya Imam Mahdi
tidak ada, dan yang tahu mengenai hari kiamat adalah Allah SWT. Begitu pak ya?

3. Fase Terminasi:
Evaluasi Subyektif:
Ok, saya rasa bapak sudah sedikit mengenal tentang waham dan realita dan bapak
sudah mengenal siapakah bapak sebenarnya

Evaluasi Obyektif:
Sekarang coba sebutkan apa yang dimaksud dengan waham? Benar sekali, apakah
bapak sudah paham tentang yang bapak alami sekarang? Baiklah kalau bapak ada
masalah dengan penjelasan saya tadi bapak dapat menemui saya.

Tindak Lanjut:
Baiklah pak saya rasa bapak sudah mampu membedakan antara waham dengan realita
nah, saya ingatkan lagi kalau bapak ada masalah tolong paka menemui saya.
Bagaimana pak? Sekarang tos dulu pak. Nah ok.

Kontrak yang akan datang:


Bapak saya rasa ngobrol kita kali ini sudah cukup karena sudah 15 menit. Nah nanti
siang saya akan menemui bapak kembali sebelum makan siang jam 11.00 ya pak? Nanti
kita akan membahas cara menghilangkan waham ya pak? Bagaimana apakah bapak
setuju? Baiklah. Terimakasih atas waktu yang telah bapak luangkan.
Assalamualaikum.sS

Anda mungkin juga menyukai