Anda di halaman 1dari 27

HALAMAN PENGESAHAN

PROPIL SEKOLAH SEHAT ( PHBS ) SDN MANCAGAHAR I


DESA MANCAGAHAR KECAMATAN PAMEUNGPEUK
KABUPATEN GARUT

Disusun Oleh :

Tim Pelaksana UKS SDN MANCAGAHAR I

Propil ini telah diperiksa dan disyahkan untuk disampaikan dan dilaporkan
kepada bagian Adkesra Daerah Kabupaten Garut di Garut
Hari /tanggal : Rabu, 25 Maret 2015

Kepala SDN Mancagahar I

Supriyatin, S.Pd. SD
NIP. 196005131982012004

Mengetahui/Menyetujui:

Kepala UPTD Dinas Kesehatan Kepala UPTD Dinas Pendidikan


Kecamatan Pameungpeuk Kecamatan Pameungpeuk

H.Dadang Suryana D.Sip.Msi.MMKes Drs.R. Wachjudi, MM


NIP. 196805041990031011 NIP. 196502151988031004

Camat Kec. Pameungpeuk

Asep Giridaya Aks.Msi.


NIP. 196610051991021003
Abstrak

SDN Mancagahar I adalah salah satu sekolah yang mudah terlihat


oleh setiap orang yang lewat, karena keberadaan lokasinya berada
di pinggir jalan raya propinsi, yaitu jalan Raya Cilauteureun yang
kesehariannya tidak pernah berhenti untuk dilewati pengguna jalan.
Sebelum tahun 2013, keberadaan SDN Mancagahar I secara fisik
terlihat begitu jelas masih banyak sisi yang perlu mendapat pembenahan,
terutama sekali faktor-faktor penunjang untuk terciptanya suasana sekolah
sehat dengan pengembangan program PHBS. Kondisi seperti itu, telah
memberi inspirasi dan motivasi untuk berusaha terciptanya sebuah asa
(harapan) yang luhur, terwujudnya harapan yang luhur SDN Mancagahar I
“ BISA” ( Bersih, Indah, Sehat, dan Asri ).
Pembenahan kami mulai sejak tahun 2013. Kerja sama pihak sekolah
dengan seluruh orang tua peserta didik termasuk di dalamnya pihak-
pihak terkait, diwujudkan dalam bentuk kerja nyata secara terprogram
melaksanakan kegiatan-kegiatan untuk membenahi berbagai hal yang
dapat menunjang terwujudkan harapan tersebut di atas dengan skala
prioritas terlaksananya program pengembangan Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat (PHBS) di SDN Mancagahar I. Kami sadari, dalam realitanya
hingga tahun 2015 ini harapan yang lebih jauh lagi, yaitu mewujudkan
SDN Mancagahar I sebagai sekolah unggulan UKS melalui penerapan
PHBS, jelas-jelas masih banyak kekurangan dan tentunya selain biaya,
waktu juga tidak bisa diabaikan.

“ Waktu belum terlambat untuk berbenah diri, kita mulai dari diri kita
sendiri , hari ini, dan jangan kita tangguhkan ke hari esok”.

i
KATA PENGANTAR

Ucapan syukur hanyalah untuk Allah SWT semata yang telah


berkenan memberi kekuatan dalam pengerjaan penyusunan Propil
Sekolah Sehat SDN Mancagahar I ini.
Adapun judul propil yang kami sajikan, adalah:

Terwujudnya SDN Mancagahar I


Sebagai Sekolah Unggulan Pengembangan PHBS Melalui Konsep
BISA (Bersih,Indah,Sehat,dan Asri)

Sebagai Tim Pelaksana UKS, kami sajikan Propil Sekolah Sehat ini
dengan satu harapan ada tanggapan positif yang konstruktif sehingga
dapat memberi sesuatu yang berarti demi perbaikan di kemudian hari,
karena kami sadari begitu banyaknya sisi kurang yang senantiasa
membutuhkan perbaikan.
Untuk itu, ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak
yang telah banyak membantu terealisasinya penyusunan propil ini.
Semoga Allah SWT berkenan memberi kebaikan yang terbaik untuk
kita semua. Aamiin.

Pameungpeuk, 20 Maret 2015


Tim Pelaksana UKS SDN Mancagahar I

ii
DAFTAR ISI
ABSTRAK …………………………………………………………………. i
KATA PENGANTAR ……………………………………………………… ii
DAFTAR ISI ……………………………………………………………….. iii
PENDAHULUAN …………………………………………………………. 1
1. Latar Belakang ……………………………………………………….. 1
2. Tujuan …………………………………………………………………. 2
3. Sasaran ……………………………………………………………….. 3
A. Gambaran Umum …………………………………………………….. 4

1. Kondisi Sekolah sebelum pelaksanaan Program PHBS ………… 4


2. Kegitan sekolah dalam pelaksanaan Program Sekolah Sehat …. 8
3. Kondisi sekolah setelah melaksanakan program sekolah sehat … 14

B. PEMBAHASAN ………………………………………………………. 15
1. Definisi Sekolah Sehat ………………………………………………. 15
2. Kriteria Utama Sekolah Sehat ………………………………………. 16
3. Indikator Pengembangan PHBS ……………………………………. 17
4. Tiga Program Pokok UKS ……………………………………………. 18
5. Dampak Pelaksanaan Pengembangan PHBS terhadap Prestasi
Peserta Didik …………………………………………………………. 21
C. Keseimpulan dan Rekomendasi ………………………………….. 22
1. Kesimpulan …………………………………………………………… 22
2. Rekomendasi ………………………………………………………… 23
D. Daftar Lampiran
1. Lampiran 1 : - SK Pembentukan Tim Pelaksana UKS
- Jadwal Pelaksanaan Program PHBS
2. Lampiran 2 : Dokumentasi Kondisi Sekolah
3. Lampiran 3 : Dokumentasi Kegiatan-kegiatan dalam Pelaksanaan
Program PHBS

iii
1
PROPIL
SEKOLAH SEHAT SDN MANCAGAHAR I
DESA MANCAGAHAR KECAMATAN PAMEUNGPEUK
KABUPATEN GARUT

MELALUI PROGRAM UKS, SDN MANCAGAHAR I MEWUJUDKAN


SEKOLAH UNGGULAN DALAM PENGEMBANGAN PERILAKU HIDUP
BERSIH DAN SEHAT (PHBS)

Disusun oleh :
Tim Pelaksana UKS SDN Mancagahar I
Kata Kunci :
MEWUJUDKAN SEKOLAH UNGGULAN DALAM PROGRAM PHBS

A. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
SDN Mancagahar I didirikan pada tahun 1912, berlokasi di Jalan
Raya Cilauteureun Desa Mancagahar Kecamatan Pameungpeuk
Kabupaten Garut Propinsi Jawa Barat.
Dalam hitungan perjalanan waktu, SDN Mancagahar I sudah satu
abad lebih tepatnya sudah 102 tahun menyelenggarakan kegiatan
pendidikan untuk jenjang pendidikan Sekolah Rakyat 3 tahun dan
SD 6 tahun tingkat dasar pertama. 90 ( Sembilan puluh ) lulusan
telah dihasilkan oleh SDN Mancagahar I yang kenyataannya
sebagian banyak bisa sukses dalam hidupnya, walau tidak sedikit
pula yang nasibnya kurang beruntung.
Seiring perjalanan waktu, SDN Mancagahar I dari tahun ke tahun
selalu berusaha untuk bisa memberikan yang terbaik untuk semua
pihak, terutama bagi peserta didik itu sendiri, baik kecerdasan spiritu-
tual, emosional, dan kecerdasan intelektual, sehingga harapan Visi
2
SDN Mancagahar I “ Terwujudnya Peserta Didik Berakhlakul
Karimah, Sehat, Cerdas, Mampu berkarya melalui Olah Hati,
Olah Pikir, Olah Rasa, dan Olah Raga “ dapat tercapai.
Untuk mewujudkan harapan tersebut di atas tentunya tidakllah
mudah, berbagai kendala sudah pasti bakal sering dijumpai dan
dihadapi. Berbekal kecintaan, keikhlasan, kebersamaan, pengorban
an, dan tanggung jawab merupakan kata kunci untuk meraih sukses,
di samping sumberdaya penyelenggara pendidikan mampu memper
tanggungjawabkan terhadap hasil yang telah dilaksanakannya.
Sebagai dasar pijakan untuk memulai mewujudkan Visi tersebut,
adalah menyelaraskan dalam penyelenggaraan pendidikan sesuai
Permendiknas No. 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan
Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
Faktor lain sebagai penunjang terwujudnya Visi tersebut, yaitu
Program PHBS untuk dilaksanakan dan tidak boleh diabaikan.
Alhamdulillah, diawali sejak terbentuknya Tim Pelaksana UKS
SDN Mancagahar I pada tanggal 20 Juli 2013 sampai sekarang
program Sekolah Sehat dan pengembangan PHBS secara pelan
namun pasti dapat dilaksanakan serta pembenahannya tahapan
demi tahapan dapat kami realisasikan dan kami wujudkan.

2.Tujuan
Pengembangan Program PHBS SDN Mancagahar I memiliki dua
tujuan, yaitu:

a. Tujuan Umum
Mengembangkan PHBS agar Visi sekolah “ Terwujudnya Peserta
Didik Berakhlakul Karimah, Sehat, Cerdas, Mampu Berkarya
melalui Olah Hati, Olah Pikir, Olah Rasa, dan Olah Raga “ dapat
tercapai.
3
b. Tujuan Khusus
Melalui Program PHBS dengan UKS sebagai sarana yang mewa
dahinya, diharapkan seluruh warga sekolah terutama peserta
didik dapat :
1) Memiliki kemampuan dasar tentang ilmu kesehatan termasuk
berperilaku hidup bersih dan sehat sesuai dengan perkem
bangan dan karakter peserta didik;
2) Memiliki nilai dan sikap positif terhadap prinsip hidup bersih
dan sehat;
3) Memiliki keterampilan dalam melaksanakan hal-hal yang
berkaitan dengan pemeliharaan, pertolongan, dan perawatan
kesehatan;
4) Memiliki kebiasaan dalam hidup sehari-hari sesuai dengan
syarat kesehatan;
5) Memiliki kemampuan menularkan perilaku hidup bersih dan
sehat dalam kehidupannya sehari-hari;
6) Mengalami pertumbuhan yang seimbang antara bertambah
nya tinggi dan berat badan;
7) Mengerti dan mampu menerapkan prinsip-prinsip pencegahan
penyakit dalam kaitannya dengan kesehatan dan keselamatan
dalam kehidupan sehari-hari;
8) Memiliki daya tangkal terhadap pengaruh buruk dari luar; dan
9) Memiliki tingkat kesegaran jasmani dan derajat kesehatan
yang optimal serta mempunyai daya tahan tubuh yang baik
terhadap penyakit.

3. Sasaran
Adapun sasaran Program PHBS di SDN Mancagahar I, adalah:
a. Peserta Didik Sasaran utama dalam pelaksanaan program
PHBS, yaitu Peserta Didik mulai dari kelas I sampai kelas VI.
4
b. Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Seluruh warga SDN Mancagahar I mulai dari Kepala Sekolah
sampai kepada Penjaga Sekolah, wajib sifatnya untuk dapat
memberi keteladanan, pendampingan, dan bimbingan kepada
Peserta Didik dalam pelaksanaan program PHBS.
c. Warga Sekolah Lainnya
Yang dimaksud warga sekolah lainnya, adalah Komite Sekolah,
Orang Tua Peserta Didik, Penjaga Kantin, Penjaja dagangan di
sekitar sekolah serta penduduk yang tinggal tidak jauh dari
sekolah, diharapkan dapat memberi dukungan dan penciptaan
suasana kondisi sekolah ber- PHBS.

B. Gambaran Umum
Gambaran umum kondisi SDN Mancagahar I, adalah sebagai berikut:
1. Kondisi sekolah sampai tahun 2014
Sejalan dengan perubahan waktu, SDN Mancagahar I yang telah
berusia 102 tahun dalam hitungan tahun kalender pendidikan,
kondisi sekolah pun mengalami perubahan, yang awalnya berjenjang
Sekolah Rakyat (SR) 3 tahun berjalan sejak didirikan tahun 1912
sampai dengan tahun 1966, telah berhasil mengantarkan lulusan
sebanyak 18 (delapan belas) angkatan. Dari tahun 1967 itulah
jenjang SR 3 tahun berubah menjadi Sekolah Dasar (SD) enam
tahun. Sejak perubahan status itulah, SDN Mancagahar I dari tahun
1967 sampai tahun 2014 telah melahirkan lulusan sebanyak 72
( tujuh puluh dua ) angkatan. 90 (Sembilan puluh) angkatan total
lulusan SDN Mancagahar I, telah memberi dampak pada perubahan
kondisi sekolah, baik perubahan ke arah yang lebih baik, atau
kadang mungkin ada ditemukan terjadi perubahan pada kondisi yang
kurang optimal, seperti halnya kondisi sekolah sebelum
dilaksanakannya Program PHBS, secara kasat mata begitu mudah
5
sekali diamati oleh seluruh warga sekolah termasuk stake holder
adalah kondisi fisik sarana prasarana, kondisi fisik peserta didik,
kondisi fisik tata lingkungan, dan kondisi fisik warga sekolah itu
sendiri. Selain itu, hal yang mudah juga diamati, yaitu perilaku,
aktifitas, pola hidup, dan kebiasaan yang terjadi di lingkungan
sekolah baik yang bersifat akademis maupun non akademis.
Beberapa kondisi sekolah dalam pelaksanakan Program PHBS
sampai tahun 2014, antara lain:

a. Lahan
Luas lahan yang dimiliki SDN Mancagahar I sekitar 1134 m2,
untuk jumlah enam rombel dengan bangunan satu lantai belum
memenuhi SNP. Idealnya berdasarkan standar sarana dan
prasarana pendidikan, luas lahan yang dibutuhkan untuk enam
rombel itu, adalah1340 m2. Tata kelola lahan belum dilakukan
secara optimal, banyak lahan kosong masih dibiarkan begitu saja.

b. Gedung
Sampai tahun 2014 SDN Mancagahar I belum memiliki fasilitas
yang memadai untuk menunjang terwujudnya pelaksanaan
Program PHBS, kami berupaya mewujudkannya semaksimal
mungkin agar fasilitas yang dibutuhkan itu bisa ada sehingga
kenyamanan proses KBM dengan penerapan konsep BISA
(Bersih, Indah, Sehat, dan Asri ) dalam pengembangan Program
PHBS dapat dilaksanakan.
6
Secara lebih terperinci, kami sajikan dalam tabel di bawah ini:

Keberadaan Kondisi
No. Nama Tidak Rusak
Ada Baik
ada R S B
1 Ruang Kelas V 1 3 2
2 Ruang Perpustakaan V 1
3 Laboratorium IPA V
4 Ruang Kepala Sekolah V 1
5 Ruang Guru V 1
6 Mushola V
7 Ruang UKS V
8 Jamban Guru V 1 1
9 Jamban Anak V 2
10 Tempat cuci tangan v
11 Gudang V 1
12 Ruang Sirkulasi V
13 Arena Olah Raga V 1
14 Kantin/warung sekolah v 1

c. Kondisi Perilaku Peserta Didik


Kondisi Peserta Didik secara umum dalam pelaksanaan program
pengembangan PHBS masih ditemukan banyak kekurangan.
Kondisi perilaku yang dimaksud, adalah sebagai berikut

1) Masih ada sebagian peserta didik yang pada hari-hari tertentu


diwajibkan berseragam yang sama, ternyata ada ditemukan yang
memakai seragam lain;
2) Pakaian seragam terlihat kurang rapi dan tidak menggunakan ikat
pinggang;
7
3) Kuku tangan masih ada ditemukan panjang dan hitam;
4) Ada sebagian peserta didik mencukur rambut meniru-niru model;
5) Sewaktu-waktu ada ditemukan peserta didik mengkonsumsi
jajanan dan minuman kurang sehat yang dijajakan di luar kantin
sekolah;
6) Masih ada sebagian peserta didik yang membuang sampah
bekas bungkus jajanan tidak ke tong sampah.

d. Kondisi umum ditinjau dari sudut pandang pengembangan


Program PHBS
Berdasarkan ilustrasi di atas, kondisi sekolah untuk pengembangan
Program PHBS tentunya belum memenuhi standar kelayakan
sebagaimana yang diungkapkan dalam kata-kata sambutan
Mendiknas pada saat pembukaan Rakernas UKS Ke-IX di Bali tahun
2008, sekolah sebagai tempat belajar tidak saja memerlukan
lingkungan bersih dan sehat untuk mendukung berlangsungnya
proses KBM, tapi diharapkan mampu membentuk peserta didik yang
memiliki derajat nilai kesehatan yang baik. Ungkapan bijak
mengatakan “ Lingkungan sekolah bersih, indah, sehat, dan asri
mendukung terwujudnya tujuan pendidikan “.
Sekolah sehat adalah sekolah yang berhasil membantu peserta
didik berprestasi optimal dengan mengedepankan aspek kesehatan.
Bercermin pada realita yang ada, kami berusaha melakukan usaha
pembaharuan ( inovasi ) ke arah yang lebih bermartabat, walau
disadari keterbatasan kemampuan tentunya tak bisa dipungkiri. Kami
yakin Allah SWT. Akan berkenan memberi yang terbaik. Aamiin.
Dengan dilaksanakannya pengembangan Program PHBS di SDN
Mancagahar I, kami berharap keunggulan sekolah dalam konteks
yang lebih bermakna (bernilai dan bermartabat) dapat diwujudkan.
8
2. Kegiatan-kegiatan sekolah dalam pelaksanaan Program PHBS
a. Bentuk-Bentuk Kegiatan
Sekolah sehat adalah sekolah yang berhasil membantu peserta
didik untuk unggul secara optimal dengan mengedepankan aspek
kesehatan. Sekolah sehat selalu berusaha membangun kesehatan
peserta didiknya baik kesehatan jasmani lebih-lebih rohaninya,
melalui pengamatan, kemampuan, dan tingkah laku sehingga
peserta didik dapat mengambil keputusan terbaik untuk kesehatan
mereka sendiri secara mandiri. Sekolah sehat menyadari betapa
pentingnya kesehatan peserta didik dalam membantu mencapai
suatu keunggulan optimal di samping meningkatkan standar hidup
mereka. Pada dasarnya sekolah sehat adalah sekolah yang
menyadari pentingnya pembangunan kesehatan di bidang promotif
dan preventif, bukan hanya di bidang kuratif saja.
Gambaran umum kegiatan-kegiatan sekolah dalam pelaksanaan
pengembangan Program PHBS dalam wadah UKS untuk tahun
pelajaran 2014-2015. Bentuk-bentuk kegitan kami kelompokkan
sebagai berikut:

1) Trias Program UKS


a) Penyelenggaraan Pendidikan Kesehatan, meliputi:
- Peningkatkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan untuk
senantiasa berperilaku hidup sehat;
- Penanaman perilaku/kebiasaan hidup sehat dan daya
tangkal terhadap pengaruh buruk dari luar; serta
- Pelatihan dan penanaman pola hidup sehat.
b) Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan di Sekolah, meliputi:
- Pemeriksaan penjaringan kesehatan peserta didik;
- Pemeriksaan berkala;
- Pengobatan ringan, P3K maupun P3P;
9
- Pencegahan penyakit ( imunisasi, pemberantasan sarang
nyamuk, PHBS, Pendidikan Kecakapan Hidup Sehat )
- Penyuluhan sekolah dan konseling;
- Pelayan kesehatan termasuk Pelayanan Kesehatan Peduli
Remaja (PKPR);
- Pengawasan Warung Sekolah;
- Usaha Kesehatan Gizi Sekolah (UKGS);
- Pencatatan pelaporan tentang keadaan penyakit dan status
gizi dan hal yang berhubungan dengan pelayanan
kesehatan;
- Rujukan kesehatan ke Puskesmas;
- Pengukuran tingkat kesegaran jasmani.
c) Pembinaan Lingkungan Kehidupan Sekolah, baik fisik,
mental, sosial maupun lingkungan itu sendiri , dilakukan oleh
Tim Pelaksana UKS bekerja sama dengan UPTD Dinas
Kesehatan Kecamatan di mana sekolah itu berada.
- Pelaksanaan 7K (Kebersihan, Keindahan, Kenyaman,
Ketertiban, Keamanan, Kerindangan, dan Kekeluargaan);
- Pembinaan dan pemeliharaan kesehatan lingkungan
termasuk bebas asap roko;
- Pembinaan kerja sama masyarakat dengan warga sekolah.

2) Program Khusus Pendidikan Kesehatan


Pendidikan kesehatan merupakan suatu usaha sadar untuk
menyiapkan peserta didik agar dapat tumbuh kembang sesuai,
selaras, seimbang, sehat fisik, mental, sosial, dan lingkungan
melalui kegiatan bimbingan, pengajaran atau latihan yang
diperlukan saat ini maupun diperlukan di masa mendatang.
SDN Mancagahar I melaksanakan program kegiatan ini melalui
kegiatan kurikuler yang dikemas dalam setiap mata pelajaran
10
maupun kegiatan ekstrakurikuler melalui kegiatan-kegiatan
khusus dalam wadah UKS.
Dalam pelaksanaannya di lapangan, kegiatan-kegiatan yang
telah dirumuskan diarahkan untuk mencapai lebih dari satu
tujuan. Dilakukan secara sebagian-sebagian atau secara terpadu
dengan mengedepankan aspek efektif dan efisien dengan
mengerahkan sumber daya yang ada.
Program khusus ini antara lain: Penyelenggaraan diklat dan
pengadaan dokter kecil sebanyak 10 % dari jumlah total
peserta didik .

3) Manajemen Pengelolaan UKS


a) Dibentuknya Tim Pelaksana UKS;
b) Bibuatnya Rencana Kegiatan Secara Terprogram;
c) Dibuatnya Laporan Pelaksanaan Kegiatan; dan
d) Adanya Pengawasan Secara Terpadu.

4) Dampak Pelaksanaan UKS terhadap Peserta Didik


a) Pemeriksaan Kebersihan Peserta Didik ;
b) Pemeriksaan Kesehatan Peserta Didik;
c) Persentase Absensi Sakit; dan
d) Pengukuran Tumbuh Kembang Peserta Didik

5) Pelaksanaan Pengembangan Program PHBS


Indikatornya terdiri dari:
a) Strata Pratama
- Pemeliharaan rambut bersih dan rapi;
- Berpakaian bersih dan rapi;
- Pemeliharaan kuku selalu pendek dan bersih;
- Pemakaian sepatu bersih dan pantas;
11
- Olah raga teratur dan terukur;
- Pemberantasan jentik nyamuk.
b) Strata Madya
- Semua perilaku tahap Pratama;
- Penggunaan jamban bersih dan sehat;
- Penggunaan sarana air bersih;
- Cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir;
- Memilah-milah pembuangan sampah ( sampah kering,
basah, dan berbahaya ).
c) Strata Utama
- Semua perilaku di tahap Madya;
- Mengkonsumsi jajanan sehat di Kantin Sekolah;
- Menimbang berat dan mengukur tinggi badan;
- Tidak merokok di sekolah; dan
- Tidak menggunakan Napza.

b. Waktu
Waktu pelaksanaan program selama 1 (satu) tahun ajaran, dibeda
kan menjadi:
1) Kegiatan yang dilaksanakan setiap hari kerja;
2) Kegiatan yang dilaksanakan sekali dalam seminggu;
3) Kegiatan yang dilaksanakan sekali dalam sebulan;
4) Kegiatan yang dilaksanakan sekali dalam setiap semester;
5) Kegiatan yang dilaksanakan sekali dalam setahun.

c. Metode dan Pendekatan


metode yang digunakan dalam melaksanakan kegiatan ini, yaitu:
1) Metode Pembelajaran;
2) Metode Pelatihan;
3) Metode Pembimbingan;
12
4) Metode Pembiasaan; serta
5) Metode Keteladanan.
Adapun pendekatan yang dilakukan meliputi pendekatan secara
Induksi dan Deduksi.

d) Pengorganisasian Tim Pelaksana UKS SDN Mancagahar I


Demi kelancaran pelaksanaan program ini, maka dibentuklah Tim
Pelaksana UKS SDN Mancagahar I yang memiliki tugas, fungsi, dan
tanggung jawab penuh terhadap suksesnya pelaksanaan program
kegiatan ini .
Adapun susunan Tim Pelaksana UKS SDN Mancagahar I , yaitu:

Pembina : Kepala Desa Mancagahar


Ketua : Supriyatin, S.Pd.SD
Sekretaris : Yati Suryati, S.Pd
Bendahara : Dian Nugraha, S.Pd

Anggota :

1. Komite SDN Mancagahar I


2. Rujana, S.Pd
3. Sunaryati, S.Pd
4. Sihabudin
5. Titang Gunawan, S.Pd
6. Yosep Sumantri, S.Pdi
7. Nova Ardiyani
8. Ee Sukandar
13
e. Uraian Kegiatan
Secara terperinci kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan dalam tahun
pelajaran 2014/2015, adalah sebagai berikut:
N0. Uraian Kegiatan Ket.
1. Penyegaran Tim Pelaksana UKS 2014 Tahap ke-2
Kerja sama dengan Puskesmas
a. Pembinaan dari Puskesmas ke sekolah
2. b. Penjaringan dan UKGS
c. BIAS
d. Pemberian Obat Cacing

3. Pemeriksaan pakaian, sepatu, rambut, dan kuku


Pemanfaatan lahan kosong
- Berkebun apotek, warung, dan dapur hidup
4.
- Penanaman tanaman hias dan hidroponik
- Pemeliharaan tanaman
5. Memelihara kebersihan jamban dan WC
6. Penimbangan/pengukuran berat dan tinggi badan
7. Pemeriksaan dan pengadaan obat-obatan
8. Pemeriksaan dan pengadaan barang UKS
9. Pemeliharaan ruang UKS
10. Pemeriksaan kesehatan gigi
11. Penilaian kelas sehat
12. Pengumuman hasil penilaian
13. Pembinaan Dokter Kecil
14. SKJ dan Jumsih
15. Praktek gosok gigi dan CTPS cecara benar
16. LCC materi kesehatan ( kelas IV, V, dan VI )
17. KULTUM ( kuliah tujuh menit), serta
18. Konsultasi dan koordinasi dengan pihak terkait
14
Kegiatan-kegiatan itulah telah dapat kami laksanakan serta kami
dokumentasikan untuk selanjutnya kami jadikan bahan refleksi atau
renungan, mengingat dengan segala keterbatasan tentunya terasa
banyak sisi kurang yang butuh sentuhan demi penyempurnaan di
kemudian hari.
3. Kondisi Sekolah setelah dilaksanakannya program PHBS
a. Lahan
Tatakelola lahan sedikit demi sedikit telah mendapat sentuhan.Lahan
yang semula terabaikan, kini sudah dimanfaatkan dengan ditanami
beragam tanaman, ada apotek hidup, dapur hidup, warung hidup,
tanaman hias, rumput hijau, dan tanaman lain yang terkesan asri.
b. Gedung
Keberadaan Kondisi
No. Nama Tidak Rusak
Ada Baik
ada R S B
1 Ruang Kelas V 1 3 2
2 Ruang Perpustakaan V 1
3 Laboratorium IPA v 1
4 Ruang Kepala Sekolah V 1
5 Ruang Guru V 1
6 Mushola V 1
7 Ruang UKS v 1
8 Jamban Guru V 1 1
9 Jamban Anak V 3
10 Tempat cuci tangan v 6 5
11 Gudang V 1
12 Ruang Sanitasi v
13 Arena Olah Raga V 1
14 Kantin/warung sekolah v 1
15
c. Kondisi Perilaku Peserta Didik
Melalui berbagai kegiatan dalam pengembangan program PHBS
yang secara intensif dilkasanakan selama 1 (satu) tahun, terlihat
adanya perubahan-perubahan. Demikian juga terhadap
perilaku/ pola hidup yang sebelumnya terkesan kurang baik,
pada saat ini terlihat adanya perubahan-perubahan ke arah
yang lebih baik dan bermakna. Kami akan terus berusaha
walaupun berat tapi kami cukup yakin pasti bisa.
d. Kondisi Umum Sekolah Ditinjau dari Sudut Pandang
Sekolah Sehat
Berbagai kekurangan yang terlihat sebelum dilaksanakannya
program sekolah sehat melalui pengembangan PHBS, di saat ini
beberapa aktivitas bisa dilaksanakan dan bisa direalisasikan.

C. PEMBAHASAN
1. Pengertian Sekolah Sehat
Sekolah Sehat adalah sekolah yang berhasil membantu peserta
didik unggul secara optimal dengan mengedepankan aspek
kesehatan. Definisi lain Sekolah Sehat, adalah sekolah dengan
lingkungan bersih, indah, sehat, dan asri (nyaman).
Sekolah Sehat selalu berusaha membangun kesehatan jasmani dan
kesehatan rohani. Dengan melalui pemahaman, kemampuan, dan
perilaku yang bertanggung jawab, pengambilan keputusan terbaik
untuk terciptanya kesehatan secara mandiri dapat diwujudkan.
(sumber data internet) kata-kata sambutan Mendiknas saat
pembukaan Rakernas UKS ke-IX tahun 2008 di Bali. Beliau
mengatakan “ Sekolah sebagai tempat belajar tidak saja perlu
memiliki lingkungan bersih dan sehat untuk mendukung
berlangsungnya proses KBM yang baik, namun diharapkan juga
mampu membentuk peserta didik yang memiliki derajat kesehatan
16
yang lebih baik. Lingkungan sekolah sehat tentu akan mendukung
tercapainya tujuan pendidikan. Untuk mencapai tujuan tersebut,
pelaksanaan tiga pokok program UKS, yaitu Pendidikan Kesehatan,
Pelayanan Kesehatan, dan Pembinaan Lingkungan Sehat perlu
mendapat motivasi masyarakat agar semua pihak bisa memahami
betapa pentingnya program ini dilaksanakan di sekolah. Mendiknas
juga mengamanatkan, pentingnya penyelenggaraan program UKS
yang lebih kreatif, sehingga kinerja UKS betul-betul optimal.Beliau
berpendapat, berbagai macam kegiatan di lingkungan sekolah
seperti pengelolaan sanitasi, pengelolaan jajanan di sekolah, dan
penataan taman yang asri dapat diintegrasikan ke dalam kegiatan
UKS. Selain itu Mendiknas juga mengingatkan, untuk mewujudkan
Sekolah/Madrasah menjadi Sekolah Sehat, adalah tanggung
jawab bersama. Lingkungan sekolah yang tertata baik dan bersih
akan mampu menciptakan suasana belajar yang kondusip yang
pada gilirannya nanti, akan meningkatkan prestasi belajar termasuk
di dalamnya rasa kemandirian, kemandirian jiwa, kewirausahaan
(entrepreneurship), dan kreativitas serta membentuk masyarakat
yang sadar kesehatan”. (retnoayunurafifah.blogspot.com).

2. Kriteria Sekolah Sehat


Sekolah Sehat mengedepankan pencegahan dan promosi kesehat -
an, sehingga lebih utama mencegah sakit daripada mengobati.
Makna sehat mencakup empat aspek, yaitu sehat fisik, sehat
psikhis, sehat sosial, dan sehat spiritual. Susunan dan urutan utama
sekolah sehat, adalah sebagai berikut:
a. Program Pendidikan dan Pelayanan Kesehatan
( health education and treatment );
b. Makanan Sehat ( healthy eating );
c. Pendidikan Olah Raga ( physical activity );
17
d. Pendidikan Mental ( emotional health and being ); dan
e. Program Lingkungan Sekolah Sehat dan Aman
( safe and healthy environment ).
3. Indikator Pengembangan PHBS
Program UKS dengan pengembangan PHBS adalah program yang
bersinergi. Untuk itu, pembangunan kesehatan di sekolah lebih
mengedepankan aspek promotif preventif daripada kuratif. Hasil
dari pelaksanaan program ini akan menjadi bekal peserta didik
dalam membangun kesehatan dirinya, keluarganya, masyarakat,
dan negaranya baik untuk kebutuhan sekarang maupun untuk
masa yang akan datang. Untuk mewujudkan sekolah sehat di
Indonesia, Sekolah/Madrasah harus dapat melaksanakan:

a. Program UKS dengan pengembangan PHBS; yaitu:


Indikator PHBS di Sekolah, terdiri dari:
1) Strata Pratama
a) Memelihara rambut agar bersih dan rapi;
b) Memakai pakaian bersih dan rapi;
c) Memelihara kuku agar pendek dan bersih;
d) Memakai sepatu bersih dan rapi;
e) Berolahraga teratur dan terukur;
f) Memberantas jentik nyamuk.

2) Strata Madya
Semua perilaku di tahap Pratama, ditambah:
a) Menggunakan jamban bersih dan sehat;
b) Menggunakan air bersih;
c) Cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir;
d) Membuang sampah ke tong sampah secara terpilah
(sampah basah, sampah kering, dan sampah berbahaya)
18
3) Strata Utama
Perilaku di tahap madya, ditambah:
a) Mengkonsumsi jajanan sehat di kantin sekolah;
b) Menimbang berat dan mengukur tinggi badan setiap
bulan;
c) Tidak merokok di sekolah;
d) Tidak menggunakan NAPZA

b. Melaksanakan upaya-upaya peningkatan melalui program


Pendidikan Jasmani
Berbagai kegiatan dalam bidang Pendidikan Jasmani
dilaksanakan secara terprogram untuk menunjang peningkatan
pengembangan program PHBS.

4. Tiga Program Pokok UKS ( Trias UKS )


Menurut Depdiknas tahun 2006, Trias UKS dapat dijabarkan, yaitu:
a. Pendidikan Kesehatan
Adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik agar dapat
tumbuh kembang sesuai, selaras, seimbang, sehat fisik, mental,
sosial, sehat lingkungan melalui kegiatan bimbingan,
pengajaran, dan latihan yang diperlukan bagi peranannya saat
sekarang maupun untuk masa yang akan datang.
Pendidikan kesehatan di sekolah dapat diberikan melalui
kegiatan kurikuler, yaitu saatnya jam tatap muka sesuai GBPP
meliputi mata pelajaran Sains dan Ilmu Pengetahuan Sosial.
Dilakukan melalui peningkatan pengetahuan, penanaman nilai,
dan sikap positif terhadap prinsip hidup sehat dan peningkatan
keterampilan dalam melaksanakan hal-hal yang berkaitan
dengan pemeliharaan, pertolongan serta perawatan kesehatan.
Adapun kegiatannya, yaitu antara lain kebersihan dan kesehatan
19
pribadi, makanan bergizi, pendidikan kesehatan, reproduksi, dan
pengukuran tingkat kesegaran jasmani. Selain itu, dilaksanakan
pula dalam kegiatan ekstrakurikuler, yaitu melalui berbagai
kegiatan yang dilaksanakan di luar jam tatap muka termasuk
pada saat kegiatan liburan sekolah.
Adapun tempat berlangsungnya kegiatan, bisa dilaksanakan di
sekolah maupun di luar sekolah dengan tujuan memperkaya
khasanah berpikir dan berkarya bagi peserta didik sebagai
upaya penciptaan terwujudnya manusia Indonesia seutuhnya.
Contoh kegiatannya seperti berkemah, ceramah, diskusi, dan
kegiatan lain yang sejenis.
b. Pelayanan Kesehatan
Upaya meningkatkan kesehatan (promotif), pencegahan
(preventif), pengobatan (kuratif), dan pemulihan (rehabilitative)
yang dilakukan secara serasi dan terpadu terhadap peserta didik
pada khususnya dan kepada warga sekolah pada umumnya, di
bawah koordinasi Guru, Pembina UKS melalui bimbingan teknis
dan pengawasan dari Puskesmas setempat.
Beberapa kegiatan yang dapat dilaksanakan serta direalisasikan
di sekolah berkaitan dengan kesehatan, yaitu:
1) Promotif
 Dokter Kecil;
 Kader Kesehatan Remaja;
 Palang Merah Remaja;
 Pembinaan Warung Sehat Sekolah;
 Pembinaan lingkungan sekolah yang terpelihara dan
bebas dari faktor pembawa penyakit.
2) Preventif
 Pemeliharaan kesehatan yang bersifat umum maupun
khusus untuk penyakit-penyakit tertentu;
20
 Penjaringan kesehatan anak sekolah;
 Pemantauan pertumbuhan peserta didik;
 Imunisasi peserta didik;
 Usaha pencegahan penularan penyakit dengan jalan
memberantas sumber infeksi dan pengawasan kebersihan
lingkungan sekolah;
 Konseling kesehatan di sekolah.
3) Kuratif
 Diagnose dini;
 Pengobatan ringan;
 Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) dan
Pertolongan Pertama Pada Penyakit (P3P);
 Rujukan medis.

c. Pembinaan Lingkungan Sekolah


Pembinaan mencakup lingkungan sekolah, keluarga, dan juga
masyarakat sekitar. Dilaksanakan dalam rangka menjadikan
sekolah sebagai institusi pendidikan yang dapat menjamin
berlangsungnya proses belajar mengajar yang mampu
menumbuhkan kesadaran, kesanggupan, dan keterampilan
peserta didik untuk menjalankan prinsip hidup sehat.
Adapun kegiatannya sebagai berikut:
1) Program Pembinaan Lingkungan Sekolah, meliputi:
 Lingkungan Fisik
 Penyediaan air;
 Pemeliharaan penampungan air bersih;
 Pengadaan dan pemeliharaan tong sampah;
 Pemeliharaan saluran air limbah (drainase);
 Pemeliharaan jamban/WC;
 Pemeliharaan tempat cuci tangan;
21
 Pemeliharaan keindahan kelas;
 Pemeliharaan keindahan halaman dan kebun sekolah
 Pengadaan dan pemeliharaan kantin sekolah.
 Lingkungan Sosial dan Mental
 Konseling kesehatan;
 Bakti Sosial sekolah terhadap lingkungan;
 PMR, DOKCIL, dan Kader Kesehatan Remaja.
2) Pembinaan Lingkungan Keluarga
Pembinaan lingkungan keluarga dapat dilakukan dengan :
 Kunjungan rumah oleh pelaksana UKS;
 Ceramah kesehatan di sekolah
3) Pembinaan Masyarakat sekitar
Pembinaan masyarakat sekitar dapat dilakukan dengan:
 Ceramah kesehatan dan pentingnya arti pembinaan
lingkungan sekolah sebagai lingkungan sekolah sehat;
 Penyuluhan lewat media cetak atau audio visual.

5. Dampak pelaksanaan PHBS terhadap prestasi peserta didik


Sudah satu tahun bergulir (2013-2014) program sekolah sehat di
SDN Mancagahar I dilaksanakan. Dari tahun 2014 sampai sekarang
kegiatan dilanjutkan dengan pengembangan program PHBS dengan
bukti yang otentik, melalui pandangan kasat mata pun, ada terlihat
warna lain yang bisa dipertanggungjawabkan, yaitu perubahan
tampilan baik dari sisi fisik bangunan, perindangan, tatakelola lahan
atau sisi lain yang merupakan indikator penunjang pencapaian
sekolah unggulan pengembangan Program PHBS.
Dengan modal kebersaamaan, kecintaan, dan keempatian, kondisi
fisik , mental, sosial, dan perilaku seluruh warga sekolah khususnya
pencanangan visi sekolah sebagaian kecil bisa diwujudkan walau
masih jauh dari kesempurnaan.
22
Dampak positif pengembangan PHBS, antara lain:
a. Memiliki kemampuan dasar tentang ilmu kesehatan, termasuk
perilaku hidup sehat dan teratur sesuai dengan perkembangan
dan karakter peserta didik;
b. Memiliki nilai dan sikap positif terhadap prinsip hidup sehat;
c. Memiliki keterampilan melaksanakan hal-hal yang berkaitan
dengan pemeliharaan, pertolongan, dan perawatan kesehatan;
d. Memiliki kebiasaan dalam hidup sehari-hari sesuai dengan
syarat kesehatan;
e. Memiliki kemampuan menularkan PHBS dalam kesehariannya;
f. Memiliki pertumbuhan berat dan tinggi badan yang seimbang;
g. Mengerti dan mampu menerapkan prinsip-prinsip pencegahan
penyakit dalam kaitannya dengan kesehatan pada keseharian;
h. Memiliki daya tanggkal terhadap pengaruh buruk dari luar;
i. Memiliki tingkat kesegaran jasmani dan derajat kesehatan yang
optimal serta mempunyai daya tahan tubuh yang baik terhadap
penyakit.

D. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI


1. Kesimpulan
Berdasarkan kondisi nyata dan fakta-fakta di lapangan, dapat
disimpulkan bahwa melalui pelaksanaan Program Pengembangan
PHBS dengan dukungan program-program lain yang bersinergi,
SDN Mancagahar I yang awalnya belum mencerminkan lingkungan
sekolah ber-PHBS, pada saat ini terlihat ada warna lain yang dapat
menimbulkan kesan nyaman dalam pelaksanan proses KBM. Hal ini
terwujud berkat kebersamaan seluruh warga sekolah berani
melakukan sebuah reformasi, renovasi, dan inovasi. Namun, untuk
bisa menciptakan dan mewujudkan keinginan yang lebih jauh,
tentunya masih banyak sisi yang perlu mendapat sentuhan.
23
2. Rekomendasi
Melihat perubahan warna lain, SDN Mancagahar I untuk menuju
gerbang unggulan “ Sekolah Sehat “ dengan pengembangan PHBS
melalui UKS sebagai wadah kegiatannya, maka dapat direkomenda-
sikan sebagai berikut :
a. PHBS di SDN Mancagahar I untuk tahun- tahun pelajaran
selanjutnya harus tetap dilaksanakan dengan cara:
1) Mempertahankan dan meningkatkan kualitas dari sederet
kegiatan yang telah sukses dilaksanakan;
2) Melengkapi kekurangan-kekurang demi penyempurnaan;
3) Melalukan inovasi dan renovasi kegiatan yang tepat sasaran.
b. PHBS bisa dilaksanakan bukan hanya di SDN Mancagahar I,
tapi dapat dilaksanakan di sekolah lain di seluruh Nusantara.
c. Kepada semua pihak terutama kepada aparatur Pemerintah
Desa, Kecamatan, dan Kepala-kepala Instansi terkait, agar tetap
memberi dukungan penuh kepada SDN Mancagahar I demi
terwujudnya sekolah unggulan ber- PHBS.
Masih banyaknya sisi yang kurang, itulah keterbatasan kami.
Kami mohon maaf atas segalanya.
Semoga Allah SWt senantiasa selalu berkenan memberi kita
kebaikan yang terbaik. Aamiin .

Pameugpeuk, 15 Maret 2015


Tim pelaksana UKS,
Ketua, Sekretaris,

Supriyatin,S.Pd.SD Suryati, S.Pd


NIP. 196005131982012004 NIP.196512051988032004

Anda mungkin juga menyukai