Bab I Riset
Bab I Riset
PENDAHULUAN
Psikotropika, dan Zat Adiktif lainnya (NAPZA) di dunia sejak tahun 2006
sangat merata mulai dari kalangan atas hingga kalangan menengah kebawah
dan banyak terdapat pada usia produktif (UNODC, 2015). Dari dua istilah ini
sebesar 4,9% atau 208 juta pengguna di tahun 2006 kemudian mengalami
sedikit penurunan pada tahun 2008 dan 2009 menjadi 4,6% dan 4,8%. Namun
kemudian meningkat kembali menjadi 5,2% di tahun 2011 dan tetap stabil
hingga 2013. Secara absolut, diperkirakan ada sekitar 167 sampai dengan 315
juta orang (3,6 – 6,9% dari populasi penduduk dunia yang berumur 15 – 64
dengan 3 faktor. Faktor tersebut yaitu : (1) faktor lingkungan yang mencakup
kurang kontrol sosial, dan tekanan kelompok sebaya; (2) faktor individu yang
sesaat, cari perhatian dan ikut tokoh idola; (3) faktor zat yang mencakup
ketergantungan fisik dan psikis, mudah didapat dan relatif murah. Faktor
remaja.
menurun menjadi 1,77 % atau setara dengan +3 juta jiwa dari populasi
perempuan 1,7%) dan ≥30 tahun 2,8% (laki-laki 3,4%, perempuan 1,5%).
4,6%, perempuan 1,8%), tamat SMP/ MTs sederajat 4,6% (laki-laki 5,5%,
berjenis kelamin laki-laki. Hal ini patut menjadi perhatian, dimana sasaran
pelajar 24%, populasi umum 17% dan proporsi jumlah penyalahguna setahun
terakhir berdasarkan jenis kelamin laki-laki 72%, perempuan 28% dengan total
1.908.319 orang, teratur pakai 0,53% setara dengan 920.100 orang, pecandu
bukan suntik 0,26% setara dengan 489.197 orang dan pecandu suntik 0,03%
setara dengan 58.498 orang dihitung dari jumlah populasi usia 10-59 tahun
Negara. Hal itu dapat terjadi karena belum mampu berfikir positif.
populasi ±35 juta penduduk dari usia 10-59 tahun. Dibandingkan tahun 2014,
remaja memiliki emosi yang masih labil sehingga sangat rentan untuk
lain rasa ingin tahu yang sangat besar, ikutikutan teman, rasa solidaritas grup
yang kuat sampai dengan faktor keluarga yang kurang perhatian. Anak remaja
diketahuinya.
pemakaiaan Narkoba, yaitu: (1) Use (menggunakan), tahap awal ini adalah
tahap ini pemakai sudah bisa merasakan efek dari pemakaian Napza, frekuensi
berani membeli narkoba walaupun dengan cara patungan, apabila ada masalah
dari pemakaian. (3) Addict/user (pengguna), pada tahap ini Napza sudah
ganja secara terus-menerus tidak hanya membuat orang kecanduaan tetapi juga
dapat merusak otak dan tubuh. Studi terbaru menemukan bahwa kerusakan
salah satu gejala skizofrenia, hal ini dikarenakan ganja bersifat halusinongen.
mengaktifkan satu sistem di otak yang mengatur rasa senang atau biasa disebut
dopamin dalam keadaan stabil atau berusaha menambah dosis NAPZA untuk
mencapai dopamin yang tinggi, dan disertai dengan penggunaan yang
Dari latar belakang di atas, maka penulis ingin melakukan studi kasus
A. Tujuan Umum
B. Tujuan Khusus
narkoba.
penyalahgunaan narkoba.
penyalahgunaan narkoba.