Anda di halaman 1dari 12

rakayasa ide

SISTEM PENGEMBANGAN PENDIDIKAN JASMANI DAN


OLAHRAGA DIKAJI DARI PANDANGAN FILSAFAT
BAB I
PENDAHULUAN
Pendidikan adalah suatu usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.

Dalam kegiatan kebugaran jasmani di kalangan masyarakat di seluruh dunia


sudahkurang aktif bergerak. Penyebab utama melaksanakan adalah kurang aktif bergerak,
bertambah sedikitnya waktu untuk melaksanakan pendidikan jasmani dan kurang
memahaminya tentang konsep pendidikan jasmani dan olahraga sehingga perkembangan
pendidikan jasmani dan olahraga masih dirasa belum mencapai harapan.
Pendidikan jasmani dan olahraga merupakan salah satu disiplin ilmu yang digunakan
dalam proses penyelenggaraan pendidikan secara nasional. Sehingga diharapkan melalui
konsep dasar teori dapat di implementasikan dalam perkembangan pendidikan jasmani dan
olahraga. Serta mampu rnengarahkan dalam menganalisis secara cermat gejala-gejala yang
timbul di berbagai negara maupun masyarakat sebagai akibat pelaksanaan sistem pendidikan
jasmani dan olahraganya masing-masing.
Pendidikan jasmani adalah suatu proses pendidikan seseorang sebagai perorangan atau
anggota masyarakat yang dilakukan secara sadar dan sistematik melalui berbagai kegiatan
jasmani untuk memperoleh pertumbuhan jasmani, kesehatan dan kesegaran jasmani,
kemampuan dan keterampilan, kecerdasan dan perkembangan watak serta kepribadian yang
harmonis dalam rangka pembentukan manusia di sekolah atau Indonesia berkualitas
berdasarkan Pancasila.
Secara sederhana filsafat pendidikan ialah nilai dan keyakinan-keyakinan filosofis yang
menjiwai, mendasari dan memberikan identitas (karakteristik) suatu system pendidikan. Artinya
filsafat pendidikan adalah jiwa, roh dan kepribadian system pendidikan nasional Sebagaimana
dinyatakan dimuka, eksistensi suatu bangsa adalah eksistensi dan ideology atau filsafat hidupnya,
maka demi kelansungan eksistensi itu ialah dengan mewariskan nilai-nilai ideology itu kepada
generasi selanjutnya. Adalah realita bahwa jalan dan proses yang efektif untuk ini hanya melalui
pendidikan. Setiap masyarakat, setiap bangsa melaksanakan aktivitas pendidikan secara prinsipiil
untuk membina kesadaran nilai-nilai filosofis nasional bangsa itu, baru sesudah itu untuk pendidikan
aspek-aspek pengetahuan dan kecakapan-kecakapan lain.

B. Permasalahan
Berdasarkan uraian di atas, maka adapun masalah yang dapat dirumuskan adalah
sebagai berikut: bagaimana konsep pendidikan jasmani dan olahraga dikaji dari pandangan
filsafat,bagaimana pengembangan pelaksanaan pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah,
bagaimana landasan falsafah pendidikan kebugaran jasmani, dan bagaimana strategi
pengembangannya.
C. Tujuan
Untuk memberikan arah dan makna dalam penyusunan rekayasa ide ini, maka perlu
menentukan tujuan. Adapun tujuan yang dapat dikemukakan dari penulisan rekayasa ide ini
adalah untuk memahami semua aspek bagaimana sistem pengembangan pendidikan
jasmani dan olahraga di sekolah.

Bab II
Original Identitas Ide
Untuk pengembangan pendidikan jasmani dan olahraga, seharusnya diikuti dengan
upaya peningkatan kemampuan guru misalnya dengan mengadakan workshop, pelatihan, atau
seminar bagi para guru dalam proses belajar mengajar sesuai dengan tuntutan kurikulum dan
pengadaan fasilitas pendukungnya. Implementasi kurikulum pendidikan jasmani harus bisa
dicapai dan berhasil jika ada keinginan yang besar untuk meningkatkan kemampuan guru dan
menambah fasilitas yang sesuai.
Pendidikan jasmani dan olahraga perlu ditingkatkan dan di masyarakat sebagai cara
pembinaan kesehatan jasmani dan rohani bagi setiap anggota masyarakat. Selanjutnya perlu
ditingkatkan kemampuan prasarana dan sarana pendidikan jasmani dan olahraga, termasuk
pendidik, pelatih dan penggeraknya, dan digalakkan gerakan untuk memasyarakatkan
olahraga dan mengolahragakan masyarakat.
Idealnya, sesuai dengan pandangan hidup (filsafat) dan konsep pendidikan jasmani
dan olahraga yang kita anut, pembinaan olahraga itu diarahkan pada pengenalan dan
penguasaan keterampilan dasar suatu cabang olahraga yang dilengkapi dengan
pengembangan keterampilan serta kemampuan fisik yang bersifat umum. Sementara itu,
dalam konteks pendidikan jasmani, seperti pada kelas-kelas awal, penekanannya pada
pengembangan keterampilan gerak secara menyeluruh.

Bab III
Perangkat Yang Dibutuhkan Untuk Melakukan Inovasi
Untuk pengembangan pendidikan jasmani dan olahraga, seharusnya diikuti dengan
upaya peningkatan kemampuan guru dalam metode gaya belajar mengajar misalnya dengan
mengadakan workshop, pelatihan, atau seminar bagi para guru.
Bab IV
Ide Turunan Dan Konteks Sosial
a. Peluang terwujudnya
Peluang terwujudnya ide itu sangat besar dalam dunia pendidikan. Karena dengan
meningkatkan guru penjas dapat mewujudkan sistem pembelajaran yang membuat siswa
semakin aktif dalam belajar.
Disamping itu workshop, seminar, dan pelatihan yang diadakan untuk para guru juga dapat
mewujudkan proses pembelajaran yang lebih efektif bagi siswa. Karena dengan kegiatan
tersebut para guru akan lebih banyak pengetahuannya tentang model pembelajaran yang
membuat siswa tertarik dan aktif dalam mengikuti proses belajar mengajar.

b. Nilai-nilai inovasi
1. Religius
Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran
terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain.

2. Jujur
Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat
dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.

3. Toleransi
Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan
tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya.

4. Disiplin
Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan
peraturan.

5. Kerja Keras
Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan
peraturan.

6. Kreatif
Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang
telah dimiliki.

7. Mandiri
Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-
tugas.

8. Demokratis
Cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan
orang lain.

9. Rasa Ingin Tahu


Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari
sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar.

10. Semangat Kebangsaan


Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan
negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.

11. Cinta Tanah Air


Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara
di atas kepentingan diri dan kelompoknya.

12. Menghargai Prestasi


Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi
masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.

13. Bersahabat/Komunikatif
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi
masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.

14. Cinta Damai


Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi
masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.
15. Gemar Membaca
Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang memberikan kebajikan
bagi dirinya.

16. Peduli Lingkungan


Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di
sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang
sudah terjadi.

17. Peduli Sosial


Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan masyarakat yang
membutuhkan.

18. Tanggung Jawab


Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya
dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara
dan Tuhan Yang Maha Esa.

c. Perkiraan dampak
Diperkirakan dampak yang akan terjadi dari penerapan ide tersebut adalah terwujudnya
proses belajar mengajar yang lebih efektif, siswa yang aktif dalam mengikuti pembelajaran,
dan guru yang lebih kreatif dalam menciptakan suasana belajar yang menarik.

Bab V
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Pengembangan olahraga di Indonesia sudah cukup memadai hal ini disebabkan
perencanaan dan program telah dilakukan secara terencana sistematis dan berkesinambungan.
Namun bila dibandingkan dengan negara-negara lain kita masih perlu pembenahan atau
meningkatkan upaya-upaya diberbagai bidang khususnya pada bidang IPTEK.
Sedangkan pendidikan jasmani dalam pelaksanaannya masih banyak kendala-kendala
yang dihadapi seperti: sarana dan prasarana, pemahaman guru penjas itu, masih banyak yang
kurang memahami tentang hakikat pendidikan jasmani yang sebenarnya, sehingga
pelaksanaannya-pun masih mirip dengan olahraga.
Pengajaran pendidikan jasmani yang efektif dalam kenyataan lebih dari sekedar
mengembangkan keterampilan olahraga. Pengajaran tersebut pada hakikatnya merupakan
proses sistematis yang diarahkan pada pengembangan pribadi anak seutuhnya. Gaya mengajar
yang dilakukan oleh guru dalam praktik pendidikan jasmani cenderung tradisional. Model
metode-metode praktik dipusatkan pada guru dimana para siswa melakukan latihan fisik
berdasarkan perintah yang ditentukan oleh guru.latihan-latihan tersebut hampir tidak pernah
dilakukan anak sesuai dengan inisiatif sendiri.
B. Saran
Seorang pendidik harus bisa menguasai apa yang akan diajarkan tentang pendidikan
jasmani. Para pelatih dan khusnya guru pendidikan jasmani harus memahami dan mengetahui
perbedaan pendidikan olahraga dan pendidikan jasmani agar pelaksanaannya tidak salah
sasaran.

DAFTAR PUSTAKA
www. Wikipedia.com.2009. pengertian pendidikan. (online)
(http://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikan, diakses 9 februari 2009)
Sumedi AS,Pudjo.Drs,M.Ed.2008.pengertian Filsafat(online).
(http://akhmadsudrajat.woedpress.com/2008/02/08/pengertian-filsafat/, diakses 9 februari 2009)
https://fitrinuril15.wordpress.com/2014/05/17/filsafat-pendidikan-jasmani-dan-olahraga/
www.wikipedia.com.2009.pengertian pendidikan jasmani.(online).
(http://ms.wikipedia.org/wiki/Pendidikan Jasmani,diakses 9 Februari 2009)
www.wikipedia.com.2009.pengertian olahraga.(online).

(http://id.wikipedia.org/wiki/olahraga,diakses 9 Februari 2009)

rakayasa ide SISTEM PENGEMBANGAN PENDIDIKAN


JASMANI DAN OLAHRAGA DIKAJI DARI PANDANGAN
FILSAFAT
BAB I
PENDAHULUAN
Pendidikan adalah suatu usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.

Dalam kegiatan kebugaran jasmani di kalangan masyarakat di seluruh dunia


sudahkurang aktif bergerak. Penyebab utama melaksanakan adalah kurang aktif bergerak,
bertambah sedikitnya waktu untuk melaksanakan pendidikan jasmani dan kurang
memahaminya tentang konsep pendidikan jasmani dan olahraga sehingga perkembangan
pendidikan jasmani dan olahraga masih dirasa belum mencapai harapan.
Pendidikan jasmani dan olahraga merupakan salah satu disiplin ilmu yang digunakan
dalam proses penyelenggaraan pendidikan secara nasional. Sehingga diharapkan melalui
konsep dasar teori dapat di implementasikan dalam perkembangan pendidikan jasmani dan
olahraga. Serta mampu rnengarahkan dalam menganalisis secara cermat gejala-gejala yang
timbul di berbagai negara maupun masyarakat sebagai akibat pelaksanaan sistem pendidikan
jasmani dan olahraganya masing-masing.
Pendidikan jasmani adalah suatu proses pendidikan seseorang sebagai perorangan atau
anggota masyarakat yang dilakukan secara sadar dan sistematik melalui berbagai kegiatan
jasmani untuk memperoleh pertumbuhan jasmani, kesehatan dan kesegaran jasmani,
kemampuan dan keterampilan, kecerdasan dan perkembangan watak serta kepribadian yang
harmonis dalam rangka pembentukan manusia di sekolah atau Indonesia berkualitas
berdasarkan Pancasila.
Secara sederhana filsafat pendidikan ialah nilai dan keyakinan-keyakinan filosofis yang
menjiwai, mendasari dan memberikan identitas (karakteristik) suatu system pendidikan. Artinya
filsafat pendidikan adalah jiwa, roh dan kepribadian system pendidikan nasional Sebagaimana
dinyatakan dimuka, eksistensi suatu bangsa adalah eksistensi dan ideology atau filsafat hidupnya,
maka demi kelansungan eksistensi itu ialah dengan mewariskan nilai-nilai ideology itu kepada
generasi selanjutnya. Adalah realita bahwa jalan dan proses yang efektif untuk ini hanya melalui
pendidikan. Setiap masyarakat, setiap bangsa melaksanakan aktivitas pendidikan secara prinsipiil
untuk membina kesadaran nilai-nilai filosofis nasional bangsa itu, baru sesudah itu untuk pendidikan
aspek-aspek pengetahuan dan kecakapan-kecakapan lain.

B. Permasalahan
Berdasarkan uraian di atas, maka adapun masalah yang dapat dirumuskan adalah
sebagai berikut: bagaimana konsep pendidikan jasmani dan olahraga dikaji dari pandangan
filsafat,bagaimana pengembangan pelaksanaan pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah,
bagaimana landasan falsafah pendidikan kebugaran jasmani, dan bagaimana strategi
pengembangannya.

C. Tujuan
Untuk memberikan arah dan makna dalam penyusunan rekayasa ide ini, maka perlu
menentukan tujuan. Adapun tujuan yang dapat dikemukakan dari penulisan rekayasa ide ini
adalah untuk memahami semua aspek bagaimana sistem pengembangan pendidikan
jasmani dan olahraga di sekolah.

Bab II
Original Identitas Ide
Untuk pengembangan pendidikan jasmani dan olahraga, seharusnya diikuti dengan
upaya peningkatan kemampuan guru misalnya dengan mengadakan workshop, pelatihan, atau
seminar bagi para guru dalam proses belajar mengajar sesuai dengan tuntutan kurikulum dan
pengadaan fasilitas pendukungnya. Implementasi kurikulum pendidikan jasmani harus bisa
dicapai dan berhasil jika ada keinginan yang besar untuk meningkatkan kemampuan guru dan
menambah fasilitas yang sesuai.
Pendidikan jasmani dan olahraga perlu ditingkatkan dan di masyarakat sebagai cara
pembinaan kesehatan jasmani dan rohani bagi setiap anggota masyarakat. Selanjutnya perlu
ditingkatkan kemampuan prasarana dan sarana pendidikan jasmani dan olahraga, termasuk
pendidik, pelatih dan penggeraknya, dan digalakkan gerakan untuk memasyarakatkan
olahraga dan mengolahragakan masyarakat.
Idealnya, sesuai dengan pandangan hidup (filsafat) dan konsep pendidikan jasmani
dan olahraga yang kita anut, pembinaan olahraga itu diarahkan pada pengenalan dan
penguasaan keterampilan dasar suatu cabang olahraga yang dilengkapi dengan
pengembangan keterampilan serta kemampuan fisik yang bersifat umum. Sementara itu,
dalam konteks pendidikan jasmani, seperti pada kelas-kelas awal, penekanannya pada
pengembangan keterampilan gerak secara menyeluruh.

Bab III
Perangkat Yang Dibutuhkan Untuk Melakukan Inovasi
Untuk pengembangan pendidikan jasmani dan olahraga, seharusnya diikuti dengan
upaya peningkatan kemampuan guru dalam metode gaya belajar mengajar misalnya dengan
mengadakan workshop, pelatihan, atau seminar bagi para guru.
Bab IV
Ide Turunan Dan Konteks Sosial
a. Peluang terwujudnya
Peluang terwujudnya ide itu sangat besar dalam dunia pendidikan. Karena dengan
meningkatkan guru penjas dapat mewujudkan sistem pembelajaran yang membuat siswa
semakin aktif dalam belajar.
Disamping itu workshop, seminar, dan pelatihan yang diadakan untuk para guru juga dapat
mewujudkan proses pembelajaran yang lebih efektif bagi siswa. Karena dengan kegiatan
tersebut para guru akan lebih banyak pengetahuannya tentang model pembelajaran yang
membuat siswa tertarik dan aktif dalam mengikuti proses belajar mengajar.

b. Nilai-nilai inovasi
1. Religius
Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran
terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain.

2. Jujur
Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat
dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.

3. Toleransi
Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan
tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya.

4. Disiplin
Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan
peraturan.

5. Kerja Keras
Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan
peraturan.

6. Kreatif
Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang
telah dimiliki.

7. Mandiri
Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-
tugas.

8. Demokratis
Cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan
orang lain.

9. Rasa Ingin Tahu


Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari
sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar.

10. Semangat Kebangsaan


Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan
negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.
11. Cinta Tanah Air
Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara
di atas kepentingan diri dan kelompoknya.

12. Menghargai Prestasi


Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi
masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.

13. Bersahabat/Komunikatif
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi
masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.

14. Cinta Damai


Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi
masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.
15. Gemar Membaca
Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang memberikan kebajikan
bagi dirinya.

16. Peduli Lingkungan


Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di
sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang
sudah terjadi.

17. Peduli Sosial


Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan masyarakat yang
membutuhkan.

18. Tanggung Jawab


Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya
dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara
dan Tuhan Yang Maha Esa.

c. Perkiraan dampak
Diperkirakan dampak yang akan terjadi dari penerapan ide tersebut adalah terwujudnya
proses belajar mengajar yang lebih efektif, siswa yang aktif dalam mengikuti pembelajaran,
dan guru yang lebih kreatif dalam menciptakan suasana belajar yang menarik.

Bab V
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Pengembangan olahraga di Indonesia sudah cukup memadai hal ini disebabkan
perencanaan dan program telah dilakukan secara terencana sistematis dan berkesinambungan.
Namun bila dibandingkan dengan negara-negara lain kita masih perlu pembenahan atau
meningkatkan upaya-upaya diberbagai bidang khususnya pada bidang IPTEK.
Sedangkan pendidikan jasmani dalam pelaksanaannya masih banyak kendala-kendala
yang dihadapi seperti: sarana dan prasarana, pemahaman guru penjas itu, masih banyak yang
kurang memahami tentang hakikat pendidikan jasmani yang sebenarnya, sehingga
pelaksanaannya-pun masih mirip dengan olahraga.
Pengajaran pendidikan jasmani yang efektif dalam kenyataan lebih dari sekedar
mengembangkan keterampilan olahraga. Pengajaran tersebut pada hakikatnya merupakan
proses sistematis yang diarahkan pada pengembangan pribadi anak seutuhnya. Gaya mengajar
yang dilakukan oleh guru dalam praktik pendidikan jasmani cenderung tradisional. Model
metode-metode praktik dipusatkan pada guru dimana para siswa melakukan latihan fisik
berdasarkan perintah yang ditentukan oleh guru.latihan-latihan tersebut hampir tidak pernah
dilakukan anak sesuai dengan inisiatif sendiri.
B. Saran
Seorang pendidik harus bisa menguasai apa yang akan diajarkan tentang pendidikan
jasmani. Para pelatih dan khusnya guru pendidikan jasmani harus memahami dan mengetahui
perbedaan pendidikan olahraga dan pendidikan jasmani agar pelaksanaannya tidak salah
sasaran.

DAFTAR PUSTAKA
www. Wikipedia.com.2009. pengertian pendidikan. (online)
(http://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikan, diakses 9 februari 2009)
Sumedi AS,Pudjo.Drs,M.Ed.2008.pengertian Filsafat(online).
(http://akhmadsudrajat.woedpress.com/2008/02/08/pengertian-filsafat/, diakses 9 februari 2009)
https://fitrinuril15.wordpress.com/2014/05/17/filsafat-pendidikan-jasmani-dan-olahraga/
www.wikipedia.com.2009.pengertian pendidikan jasmani.(online).
(http://ms.wikipedia.org/wiki/Pendidikan Jasmani,diakses 9 Februari 2009)
www.wikipedia.com.2009.pengertian olahraga.(online).

(http://id.wikipedia.org/wiki/olahraga,diakses 9 Februari 2009)

Anda mungkin juga menyukai