02 Sumut - Des 14
02 Sumut - Des 14
Disusun Oleh :
TUTIK WAHYUNINGSIH
NIM. B10.115
Diajukan Oleh :
TUTIK WAHYUNINGSIH
NIM. B10.115
Pembimbing
Diajukan Oleh :
TUTIK WAHYUNINGSIH
NIM. B10.115
Penguji I Penguji II
Menular Seksual (IMS) di SMA Negeri I Gemolong Sragen”. Karya Tulis Imiah
ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas akhir sebagai salah satu
tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai pihak, Karya Tulis Imiah ini tidak
diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti, M.Si, selaku Ketua STIKes Kusuma Husada
Surakarta.
2. Ibu Dheny Rohmatika, S.SiT, selaku Ka.Prodi DIII Kebidanan Sekolah Tinggi
3. Ibu Eni Rumiyati, SST, selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan
4. Drs. Marsono, MSI, selaku Kepala Sekolah SMA Negeri I Gemolong Sragen
yang telah memberi ijin kepada penulis untuk pengambilan data awal dalam
5. Seluruh Dosen dan Staff STIKes Kusuma Husada Surakarta terima kasih atas
bersedia menjadi subyek penelitian dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini.
9. Teman-teman yang telah membantu dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini.
10. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Karya Tulis Imiah ini masih
banyak kekurangan, oleh karena itu penulis membuka kritik dan saran demi
kemajuan penelitian selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini bermanfaat bagi
semua pihak.
Penulis
ABSTRAK
Latar Belakang : Masa remaja merupakan masa yang begitu penting dalam hidup
manusia, karena pada masa tersebut terjadi proses awal kematangan organ
reproduksi manusia yang disebut sebagai masa pubertas. Infeksi Menular Seksual
(IMS) disebut juga dengan Penyakit Menular Seksual (PMS) adalah sekelompok
infeksi yang ditularkan melalui hubungan seksual. Hasil beberapa survey
menyimpulkan bahwa pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi masih
rendah. Salah satu contoh 46,2% remaja. Setelah dilakukan wawancara terhadap
10 siswa didapatkan 1 siswa (10%) dengan pengetahuan baik tentang IMS,
sedangkan 3 siswa (30%) pengetahuan cukup tentang IMS sedangkan 6 siswa
(60%) dengan pengetahuan kurang tentang IMS.
Tujuan : Untuk mengetahui tingkat pengetahuan remaja kelas XI tentang Infeksi
Menular Seksual (IMS) di SMA Negeri I Gemolong Sragen dalam tingkat baik,
cukup dan kurang.
Metode Penelitian : Desain penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif.
Penelitian dilakukan di SMA Negeri I Gemolong Sragen pada tanggal 27 Mei – 2
Juni 2013. Populasi sejumlah 257 siswa dan sampel yang digunakan 39 responden
Pengambilan sampel yaitu purposive sampling. Variabel penelitan ini yaitu
variabel tunggal yaitu pengetahuan remaja tentang Infeksi Menular Seksual (IMS).
Instrumen penelitian ini adalah kuesioner. Cara pengumpulan data berasal dari
data primer dan Data Sekunder. Metode Pengolahan dan analisa menggunakan
analisa univariat yang menghasilkan distribusi prosentase.
Hasil Penelitian : Tingkat Pengetahuan Remaja Kelas XI tentang Infeksi Menular
Seksual (IMS) di SMA Negeri I Gemolong Sragen dapat dikategorikan
pengetahuan baik sebanyak 6 responden (15,4%), tingkat cukup sebanyak 26
responden (66,7%) dan pada tingkat kurang sebanyak sebanyak 7 responden
(17,9%)
Kesimpulan : Tingkat Pengetahuan Remaja Kelas XI tentang Infeksi Menular
Seksual (IMS) di SMA Negeri I Gemolong Sragen dapat dikategorikan tingkat
cukup sebanyak 26 responden (66,7%) dipengaruhi informasi.
Pelajari apapun yang anda bisa, kapanpun, dan dari siapapun. Di sanalah nanti
akan tiba waktunya anda mendapat sesuatu yang menyenangkan
Jangan takut pada masa depan dan jangan menangis untuk masa lalu
PERSEMBAHAN
Karya Tulis Ilmiah ini penulis persembahkan kepada :
1. Kepada Allah SWT, yang telah memberikan kesehatan
dan kemudahan dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah
ini.
2. Kepada Bapak - Ibu tercinta, motivator terbesar dalam
hidupku yang tak pernah jemu mendoakan dan
menyayangiku, atas semua pengorbanan dan
kesabaranmu mengantarkanku hingga sampai kini.
3. Ibu Eni Rumiyati, SST terima kasih atas bimbingan
dan waktunya
4. Kakakku Aris, Dwi, Novi dan Adikku Teguh, Nabila
terima kasih do’a dan semangatnya
5. Ndutku, terima kasih yang selalu memberi support dan
semangat
6. Sahabat-sahabatku “Ayuk Yunyun, Dwi, Dik Lulus”,
kalian kan selalu ada di setiap langkah dan di relung
hatiku
7. Almamater tercinta
BIODATA
Agama : Islam
RIWAYAT PENDIDIKAN
Halaman
ABSTRAK .................................................................................................. vi
BAB I. PENDAHULUAN
1. Pengetahuan ......................................................................... 9
2. Remaja ................................................................................ 17
C. Pembahasan .............................................................................. 48
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .............................................................................. 52
B. Saran ........................................................................................ 52
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Tabel. 3.1 Jumlah Populasi siswa SMA Negeri I Gemolong Sragen ............. 35
Sragen ....................................................................................... 47
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia memiliki proporsi kurang lebih 1/5 dari jumlah seluruh penduduk.
diperkirakan 1,2 milyar atau sekitar 1/5 dari jumlah penduduk dunia
Masa remaja merupakan masa pancaroba yang pesat, baik secara fisik, psikis
dan sosial. Masuknya berbagai yang bebas tidak melalui saringan yang benar
menurut etika dan moral menyebab remaja rentan terhadap pengaruh yang
manusia, karena pada masa tersebut terjadi proses awal kematangan organ
reproduksi manusia yang disebut sebagai masa pubertas. Pubertas berasal dari
adolescence berasal dari kata adolescere yang berarti dewasa. Masa remaja
juga merupakan masa peralihan dari anak-anak ke dewasa bukan hanya dalam
(Sarlito, 2010).
maupun sosial yang berkaitan dengan system, fungsi dan proses reproduksi
cairan berupa nanah dari alat kelamin, yaitu gonore, uretritis atau sevisitis non
spesifik, kandidiasis dan trikomonas dan IMS yang ditandai dengan adanya
luka atau koreng di alat kelamin yaitu Sifilis, Ulkus molle, Limpogranuloma
tentang kesehatan reproduksi masih rendah. Salah satu contoh 46,2% remaja
masih menganggap bahwa perempuan tidak akan hamil hanya dengan sekali
Antara remaja putra dan remaja putri kematangan seksual terjadi dalam
usia yang agak berbeda. Kematangan seksual pada remaja pria biasanya terjadi
15 tahun. Bagi anak laki-laki perubahan itu ditandai oleh perkembangan pada
organ seksual, mulai tumbunya rambut kemaluan, perubahan suara dan juga
ejakulasi pertama melalu wet dream atau mimpi basah. Sedangkan pada remaja
putri pubertas ditandai dengan menarche (haid pertama), perubahan pada dada
(Notoatmodjo, 2007).
dampak IMS bagi remaja yaitu rendah diri, malu dan takut sehingga tidak
mau berobat yang akan memperberat penyakit atau bahkan akan mengobati
jenis dan dosis tidak tepat yang justru akan memperberat penyakitnya
siswa (30%) pengetahuan cukup tentang IMS sedangkan 6 siswa (60%) dengan
informasi tersebut agar waspada dan berperilaku seksual sehat serta bergaul
serta mental dalam menghadapi godaan. Dari uraian di atas penulis tertarik
B. Perumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
tingkat baik.
tingkat cukup.
tingkat kurang
D. Manfaat Penelitian
B. Bagi Peneliti
(IMS).
C. Bagi Institusi
a. Pendidikan
berperilaku seksual sehat serta bergaul dengan baik dan terhindar dari
penyakit IMS.
E. Keaslian Penelitian
Penelitian ini pernah dilakukan yang serupa dengan penelitian yang akan
dilakukan :
menular seksual pada kelas X, XI dan XII dalam kategori baik sebanyak
F. Sistematika Penelitian
Penulisan Karya Tulis Ilmiah ini dibagi atas 5 (lima) bab, yaitu :
BAB I PENDAHULUAN
kerangka konsep.
BAB V PENUTUP
Bab ini berisikan tentang kesimpulan dari penelitian dan saran yang
peneliti selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1. Pengetahuan
a. Pengertian
(Notoatmodjo, 2010).
b. Tingkatan Pengetahuan
1) Tahu (know)
terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau
3) Aplikasi (Application)
yang lain.
4) Analisis (Analysis)
struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain.
yang baru dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk
b. Evaluasi (Evaluation)
kedua ini gagal pula, maka dicoba dengan kemungkinan ketiga, dan
sebabnya maka cara ini disebut metode trial (coba) and error (gagal
memperoleh pengetahuan.
deduksi.
methodology).
1) Pendidikan
formal, akan tetapi juga dapat diperoleh pada pendidikan non formal.
seseorang.
4) Lingkungan
6) Usia
menuju usia tua, selain itu orang usia madya akan lebih banyak
dalam pengetahuan yang ingin kita ukur atau kita ketahui dapat kita
lainnya
oleh penilai.
a. Pengertian Remaja
menuju masa dewasa dimana pada masa itu terjadi pertumbuhan yang
manusia. Masa ini merupakan masa perubahan atau peralihan dari masa
b. Batasan Remaja
b) Ingin bebas
1) Perkembangan fisik
drem atau mimpi basah. Sedang pada remaja putri pubertas ditandai
eksploratif.
identitas diri adalah proses menjadi seorang yang unik dengan peran
a. Pengertian
(Zakaria, 2012).
dibedakan menjadi:
a. Perempuan
1. Luka dengan atau tanpa rasa sakit di sekitar alat kelamin, anus
3. Sakit pada saat buang air kecil yaitu IMS pada wanita biasanya
ovarium).
b. Laki-laki
1. Luka dengan atau tanpa rasa sakit di sekitar alat kelamin, anus
3. Sakit pada saat buang air kecil yaitu rasa terbakar atau rasa sakit
kantong zakar.
a) Gonorhoe
BAK.
(4) Komplikasi
(3) Komplikasi
sifilis, yaitu:
lahir cacat.
c) Ulkus molle
yaitu:
Gejala :
d) Granuloma inguinale
(1) Penyebab
(2) Gejala
(3) Komplikasi :
a) Herpes Genitalis
Gejala :
(2) Dapat muncul lagi seperti gejala awal biasana hilang dan
Komplikasi :
(2) Tertular pada bayi dan menyebabkan lahir muda, cacat bayi,
lahir mati.
b) Kondiloma akuiminata
(1) Penyebab
(2) Gejala
menulari pasangannya.
(a) Penyebab
(b) Gejala :
a) Trikomonas Vaginalis
vaginalis.
(1) Penyebab
hari.
(2) Gejala:
kesuburan.
a) Rendah diri
berhubungan seks.
saluran kemih
Baik
Kurang
Gambar 2.2
Kerangka Konsep
METODE PENELITIAN
pada masa kini. Deskripsi peristiwa dilakukan secara sistematis dan lebih
1. Lokasi
2. Waktu penelitian
1. Populasi
(Hidayat, 2007). Populasi dalam penleitian ini adalah semua siswa di kelas
XI SMA Negeri I Gemolong Sragen yaitu sejumlah 257 siswa tahun ajaran
2012/2013.
2. Sampel
Jumlah sampel yang diambil, jika populasi kurang dari 100 lebih baik
diambil semua, tetapi jika populasi lebih dari 100 dapat diambil 10% - 15%
atau 20% - 25% atau lebih (Arikunto, 2006). Dalam penelitian ini
F
n= xn
N
3. Teknik sampling
a. Kriteria Inklusi
b. Kriteria Eksklusi
D. Instrumen Penelitian
dari responden dalam arti laporan tentang hal-hal yang dia ketahui
(Arikunto, 2010)
yang diambil dari sumber teori tentang Infeksi Menular Seksual (IMS).
positif (favorable) jika benar dengan skor 1 dan jika salah dengan skor 0.
Pernyataan negatif (unfavorable) jika benar dengan skor 0 dan jika salah
Pertanyaan Jumlah
Variabel Sub Variabel Favourable Unfavourable Soal
Tingkat 1. Pengertian IMS 1,2 2
pengetahuan 2. Tanda dan gejala 3,4,6 5 4
remaja tentang IMS
Infeksi 3. Jenis IMS 7,8,10,11, 9,17,18,19, 18
Menular 12,13,14 20,22,24,
berdasarkan kuman
Seksual (IMS) 15,16,21,23
penyebab
4. Dampak Infeksi 26,27,29,31 25,28,30 7
Menular Seksual
(IMS) bagi remaja
Jumlah 31
1. Uji Validitas
N : Jumlah responden
y : Skor total
tidak valid yaitu nomor 7 dengan r hitung sebesar 0,158 < 0,361, nomor 8
(0,295 < 0,361), nomor 20 (0,100 < 0,361), nomor 28 (0,087 < 0,361),
dalam penelitian.
2. Uji Reliabilitas
karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang baik tidak akan
maka berapa kalipun diambil tetap akan sama hasilnya (Arikunto, 2006).
ª k º ª Σσb º
2
r11 = « »« 1 − »
¬ k − 1¼ ¬ σ 2t ¼
Keterangan:
Hasil uji instrumen didapatkan nilai alpha cronbach’s > rkriteria (0,60),
dengan selesai dan kuesioner diambil pada saat itu juga oleh peneliti. Data
1. Data Primer
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung dari
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
G. Definisi Operasional
(Notoatmodjo, 2010).
Tabel 3.2
Definisi Operasional
Nama Pengertian Indikator Alat Skala
Variabel Ukur
Tingkat Kemampuan 1. Baik : Bila nilai responden Kuesioner Ordinal
pengetahuan Remaja yang diperoleh (x) >
Remaja menjawab mean + 1 SD
tentang pernyataan 2. Cukup : Bila nilai
Infeksi tentang Infeksi responden mean -1
Menular Menular Seksual SD x mean + 1
Seksual (IMS) SD
(IMS) 3. Kurang : Bila nilai
responden yang
diperoleh (x) < mean
– 1 SD
1. Pengolahan Data
b. Coding
c. Tabulating
dalam tabel.
soffware komputer.
Apabila semua data dari setiap sumber data atau responden selesai
(data cleaning).
b. Analisis Data
Rumus : X =
¦x
n
Keterangan :
X : Rata-rata ( mean )
Keterangan:
xi : Nilai responden
n : Jumlah responden
fi
Persen = ––– x 100
n
fi = Frekuensi
n = total kasus
I. Etika Penelitian
penelitian menolak untuk diteliti maka peneliti tidak akan memaksa dan
3. Confidentiality (kerahasiaan)
dijamin oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu saja yang akan
Drs. H. Marsono, M.Si. Lokasi wilayah berada diantara SMK Sakti Gemolong
dan SMP Negeri 2 Gemolong. Jumlah seluruh siswa sebanyak 752 siswa. Kelas
X sebanyak 249 siswa yang terdiri dari 8 kelas, kelas XI sebanyak 257 siswa
yang terbagi menjadi 8 kelas, 4 kelas IPA dan 4 kelas IPS serta kelas XII
sebanyak 245 siswa yang terbagi menjadi 8 kelas, 4 kelas IPA dan 4 kelas IPS.
komputer, bahasa, biologi, kimia, fisika, studio band, koperasi, UKS dan
B. Hasil Penelitian
mean dan standar deviasi, setelah dilakukan perhitungan maka hasil dapat
standari deviasi sebesar 3,7. Berdasarkan nilai mean dan standar deviasi
Persentase
No Pengetahuan Jumlah
(%)
1 Baik 6 15,4
2 Cukup 26 66,7
3 Kurang 7 17,9
Total 39 100
Sumber: Data Primer, 2013
C. Pembahasan
pengetahuan akan lebih baik daripada perilaku yang tidak didasari oleh
pengetahuan.
pengertian Infeksi Menular Seksual (IMS), tanda dan gejala Infeksi Menular
kuman penyebab dan Dampak Infeksi Menular Seksual (IMS) bagi remaja.
Infeksi Menular Seksual (IMS) yang disebabkan jamur dan Infeksi Menular
pernyataan tentang dampak Infeksi Menular Seksual (IMS) bagi remaja, jenis
bagi remaja perempuan dan laki-laki, yaitu Infeksi alat reproduksi akan
pendengaran, kelainan jantung dan cacat lainnya. Secara psikologis dan fisik
rendah diri, malu dan takut sehingga tidak mau berobat yang akan
memperberat penyakit atau bahkan akan mengobati jenis dan dosis tidak tepat
televisi, radio, surat kabar, majalah, dan lain-lain mempunyai pengaruh besar
1. Kendala dalam penelitian ini adalah pada saat pengisian kuesioner remaja
remaja.
tingkat pengetahuan.
PENUTUP
A. Kesimpulan
(66,7%).
B. Saran
1. Bagi Siswa
baik agar terhindar dari penyakit IMS dan lebih meningkatkan pengetahuan
reproduksi.
a. Institusi Pendidikan
Menular Seksual.
3. Peneliti selanjutnya
sempurna.
–––––––––––––.
2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka
Cipta.
Depkes RI. 2007. Kurikulum dan Modul Pelatihan Pengelolaan Pusat Informasi
dan Konseling Kesehatan Reproduksi Remaja (PIK-KRR). Jakarta:
Depkes RI
–––––––––––––––.
2009. Statistik Penelitian Kesehatan dengan Aplikasi Program R dan
SPSS. Yoyakarta: Pustaka Rihana