A. DEFINISI
Hernia merupakan prostitusi atau penonjolan isi suatu
rongga melalaui defek atau bagian lemak dari dinding
rongga bersangkutan. Pada hernia abdomen, isi perut
menonjol melakukan defek atau bagian lemah dari
lapisan mukosa-aponeurotik dinding perut. Hernia
terdiri atas cincin, kantong dan isi hernia. Berdasarkan
terjadinya hernia di bagian atas hernia bawaan: ventral
(1), epgastrik (2), umbilical (3), inguinal indirek/lateral
(4), a.vepigastrika inferior (5), inguinal direk/media
(6)a.vfemoralis (7), femoralis (8), abturatoria
B. Etiologi
Hernia dapat disebabkan oleh beberapa hal
diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Congenital
2. Obesitas
3. Ibi hamil
4. Mengejan
5. Pengangkatan beban berat
C. Anatomi Fisiologi
i
inguinalis yang merupakan suatu tempat lemah (locus
hal.314)
6.
ii
7. Gambar 2.1.Hernia Inguinalis
8.
iii
rotundum pada perempuan. (R.Sjamsuhidajat & Wim
de Jong ,2005,hal.526).
D. MANIFESTASI KLINIS
1. Berupakan benjolan keluar masuk/keras dan yang
tersering tampak benjolaan di lipatabn paha
2. Adanya rasa nyeri pada daerah bila isinya terjepit
disertai perasaan mual.
3. Terdapat gejala mual dan muntah atau distensi bila
telah ada komplikasi.
4. Bila terjadi hernia inguinal stragulata perasaan sakit
akan bertambah hebat serta kulit diatasnya menjadi
merah dan panas.
5. Hernia femoralis kecil mungkin berisi dinding
kandung kencing sehingga menimbulkan gejala sakit
kencing (disuria) disertai hematuris (kencingdarah)
disamping benjolan di bawah sela paha
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Sinar x abdomen menunjukkan abnormalnya kadar
gas dalam usus/obstruksi usus
2. Hitung darah lengkap dan serum elektrolit dapat
menunjukkan hemokonsentra (peningkatan
hematokrit), peningkatan sel darah putih dan
ketidak seimbangan elektrolit.
Penalaksanaan
iv
Penanganan hernia ada 2 macam
1. Konservatif (townsend CM)
Pengobatan konservatif terbatas pada tindakan
melakukan reposisi dan pemakain penyangga
atau penunjang untuk mempertahankan isi
hernia yang telah diresposisi. Bukan merupakan
tindakan definitive sehingga dapat kambuh
kembali. Terdiri atas
a. Reposis
Reposisi adalah suatu usaha untuk
mengembalikan posisi atau abdomen.
Resposisi dilakukan secara bimanual.
b. Suntikan
Dilakukan penyuntikan cairan skletorik
berupa alkohol atau kinin di daerah sekitar
hernia, yang menyebabkan pintu hernia
mengalami sclerosis atau penyempitan
sehingga isi hernia keluar dari cavum
peritonii.
c. Sabuk hernia
Diberikan pada pasien yang hernia masih kecil
dan menolak dilakukan oprasi
2. Operatif
Operatif merupakan tindakan paling baik dan
dapat dilakukan pada:
(norton JA)
a. Hernia reponnibilis
b. Hernia irreponibilis
c. Hernia strangulasi
v
d. Hernia incerserata
Operasi hernia dapat dilakukan dalam 3 tahap
a. Herniotomy
b. Hernioraphy
c. Hernioplasty
vi
ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN SISTEM
PENCERNAAN
PADA KLIEN “D” DENGAN DIAGNOSA
DI RUANGAN PERAWATAN MAWAR
DI RSU BATARA GURU BELOPA
TAHUN 2017 /2018
vii
Data
Etiologi Masalah
Subyektif Obyektif
-Klien -klien tampak lemah Adanya insisi Nyeri
mengatakan -terdapat luka insisi di bagian
lemas untuk -terdapat jahitan di perut
bergerak bagian perut
-klien Nyeri
mengatakan nyeri
di bagian bekas Gangggaun
operasi nyaman/nyeri
-klien mengeluh -BAK klien tidak Tindakan Retensi urin
kesulitan adekuat operasi
berkemih -pengeluaran urin
<1000ml/24 jam Nyeri
Perubahan
suhu tubuh
Gangguan
berkemih
- Klien/keluarga - Klien dan Tingkat Kurang
mengatakan keluarga pendidikan pengetahuan
tidak tampak bingung rendah
mengetahui saat di tanya
komplikasi, komplikasi, cara Keterbatasan
cara perawatan serta pengetahuan
perawatan tanda dan gejala
serta tanda dan dari hernia Kurang
dan gejala - Klien dan pengetahuan
dari hernia keluarga mengenai
tampak tidak penyakit
bisa hernia
viii
menunjukkan
cara
penanggulangan
pasien hernia
Tgl Tgl
No Diagnosa
Ditemukan Teratasi
Nyeri (khususnya dengan 10-mei-
mengedan) yang b/d 2017
1 13-mei-2017
kondisi hernia atau atau
intervensi pembedahan
Retensi urin (resiko 10-mei-
terhadap hal yang sama) 2017
yang b/d nyeri, trauma
2 13-mei-2017
dan penggunaan
anastetik selama
pembedahan abdomen
Kurang pengetahuan: 10-mei-
potensial komplikasi GI 2017
yang berkenaan dengan
3 adanya hernia dan 13-mei-2017
tindakan yang dapat
mencegah kekambuhan
mereka
ix
x
Rencana Keperawatan
Kolaborasi:
xi
1. Berikan
analgetik sesuai
program
xii
yang berkenaan pengetahuan 1. tindakan terhadap
dengan adanya tentang tanda dan pasien untuk
gejala komplikasi waspada dan
hernia dan GI dan melaporkan nyeri
tindakan yang menjalankan berat, menetap,
dapat mencegah tindakan yang mual, muntah
kekambuhan diprogramkan demam, dan
mereka oleh pencegahan. distensi abdomen,
yang dapat
DS:
memperberat
Klien/keluarga stran\ggulasi usus
mengatakan 2. dorong pasien
tidak untuk regimen
mengetahui medis: penggunaa
dekker atau
komplikasi, cara
penyokong lainnya
perawatan serta dan menghandari
tanda dan gejala mengejan
dari hernia merenggang,
DO: konstipasi daan
mengangkat beban
- Klien dan
yang berat
keluarga
tampak Penkes :
bingung saat 1. Anjurkan
di tanya pasien untuk
komplikasi, mengonsumsi
diet tinggi
cara residu atau
perawatan menggunakan
serta tanda suplement diet
dan gejala dan serat untuk
dari hernia mencegah
konstipasi
Klien dan 2. Ajarkan
keluarga tampak masukkan
tidak bisa cairan
xiii
sedikitnya 2-
3/hari untuk
meningkatkan
konsistensi
fases lunak
Kolaborasi:
1. Kolaborasi
pemberian
obat feses
2. Dan makanan
diet
xiv
xv
B. IMPLEMENTASI & EVALUASI
HARI
NO.D EVALUASI
TANGGA JAM IMPLEMENTASI
X (SOAP)
L
1. Nyeri (khususnya dengan JAM :
mengedan) yang b/d kondisi
hernia atau untervensi S: klien
pembedahan mengatakan
1. Mengkaji dan mecacat masih
nyeri merasakan
2. Memberitahu pasien untuk nyeri
menghindari mengejan, dibagian
merenggang, batuk dan perutnya
menganggakt benda yang
berat. O: klen
3. Mengajarkan bagai mana tampak
bila menggunakan dekker meringis
(bila diprogramkan)
09.0 4. Mengajarkan pasien A: masalah
0 memasang penyokong belum
skrotum/kompres es yang teratasi
sering diprogramkan untuk
membatasi edema dan P: lanjutkan
mengendalikan nyeri intervensi
5. Memberi analgetik sesuai
program
16
Retensi urin (resiko S: klien
terhadap hal yang sama) mengatakan
yang b/d nyeri, trauma dan susah pada
saat
penggunaan anastetik
berkemih,
selama pembedahan dan
abdomen merasakan
2. 1. Mengkaji dan mencatat nyeri saat
distensi supra pubik atau berkemih
keluhan pasien tidak dapat
berkemih. O: klen
2. Mementau haluaran urine. tampak
Mencatat dan melaporkan kesulitan
berkemih yang sering <100 pada saat
ml dalam suatu waktu berkemih
3. Mempermudah berkemih
dengan A: masalah
mengimplementasikan:pad teratasi
a posisi normal untuk sebagian
berkemih rangsang pasien
dengan mendengar air P: intervensi
mengalir/tempatkan pada dilanjutkan
baskom hangat`
S: klien
Kurang pengetahuan: mengatak
potensial komplikasi GI kurang
yang berkenaan dengan mengerti
adanya hernia dan tindakan tentang
yang dapat mencegah penyakit
yang dialami
kekambuhan mereka
1. Mengajarkan pasien untuk
O: klien
waspada dan melaporkan
tampak
nyeri berat, menetap, mual
17
dan muntah, demam dan masih
distensi abdomen, yang kebingunga
memperberat awitan n
inkarserasi/stranggulasi
usus A: masalah
2. Mendorong pasien untuk teratasi
mengikuti regumen medis: sebagian
penggunaan dekker atau
penyokong lainnya dan P: intervensi
menghindari mengejan dilanjutkan
merangga kostipasi dan
mengangkat benda yang
berat
3. Menganjurkan pasien
untuk mengonsumsi diet
tinggi residu atau
menggunakan suplement
diet serat untuk mencegah
konstipasi, : anjurkan
masukkan cairan sedikitnya
2-3 1/hari untuk
meningkatkan konstintensi
feses lunak
4. Memberitahu pasien
mekanika tubuh yang tepat
untuk bergerak dan
mengangkat
18
C. DISCHARGE PLANNING
a. Menggunakan korset/penyangga
b. Hindari hal-hal yang memicu tekanann di dalam rongga
perut
c. Tindakan operasi dan pemberian analgesik pada hernia
yang menyebabkan nyeri sesuai resep dokter
d. Hindari mengejan, mendorong atau mengangkat beban
berat.
e. Jaga balutan luka operasi tetap kering dan bersih,
mengganti balut steril setiap hari bila perlu
f. Hindari faktor pendukung seperti kostipasi dengan
mengonsumsi diet tinggi serat dan masukkan cairan adekuat
19