Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Pengertian Ilmu Ekonomi


Ilmu ekonomi sebagai salah satu cabang Ilmu Pengetahuan diberi gelar sebagai the oldest art,
and the newest science yaitu seni yang tertua dan ilmu pengetahuan yang termuda. Masalah-
masalah ekonomi lahir serentak dengan terbitnya matahari kemanusiaan puluhan ribu tahun
silam. Tidak ada satu cabang ilmu pun yang lebih tua ataui lebih dahulu lahir daripadanya.
Kebutuhan-kebutuhan manusia akan makanan, pakaian dan tempat tinggal telah memaksa
manusia, penghuni-penghuni pertama bumi ini, untuk bergumul dan bergaul dengan masalah-
masalah ekonomi. Pada saat-saat awal kehidupan manusia, istilah ekonomi sendiri belum ada.
Istilah ekonomi lahir di Yunani (Greek) dan dengan sendirinya istilah ekonomi berasal dari
kata-kata bahasa Yunani. Asal katanya Oikos Nomos yang artinya management of household
or estate (tata laksana rumah tangga dan kepemilikan).
Definisi paling terkenal ilmu ekonomi adalah salah satu cabang ilmu pengetahuan yang
berdaya upaya untuk memberikan pengetahuan dan pengertian tentang gejala-gejala
masyarakat yang timbul karena perbuatan manusia dalam usahanya untuk memenuhi
kebutuhan atau untuk mecapai kemakmuran. Definisi tersbut sebuah definisi ringan dan
sebuah definisi yang disediakan untuk orang-orang awam, sedangkan yang kita perlukan
adalah sebuah definisi yang memadai.
Dalam hal ini Paul Anthony Wamuelson, seorang ahli ekonomi dari Massachusetts Institute
of Technology, telah mengumpulkan enam buah definisi dari berbagai ahli lain. Keenam
definisi tersebut adalah :
1. Ilmu ekonomi atau ekonomi politik (political economy), adalah suatu studi tentang
kegiatan-kegiatan yang, dengan atau tanpa menggunakan uang, mencakup atau melibatkan
transaksi-transaksi pertukaran antar manusia;
2. Ilmu ekonomi adalah suatu studi mengenai bagaimana orang menjatuhkan pilihan yang
tepat untuk memanfaatkan sumber-sumber produktif (tanah, tenaga kerja, barang-barang
modal semisal mesin, dan pengetahuan teknik) yang langkah dan terbatas jumlahnya, untuk
menghasilkan berbagai-bagai barang (misalnya daging, mantel, perahu layar, konser musik,
jalan raya, pesawat pembom) serta mendistribusikan (membagikannya) kepada pelbagai
anggota masyarakat untuk mereka pakai/konsumsi;
3. Ilmu ekonomi adalah studi tentang manusia dalam kegiatan hidup mereka sehari-hari,
(untuk) mendapat dan menikmati kehidupan;
4. Ilmu ekonomi adalah studi tentang bagaimana manusia bertingkah pekerti untuk
mengorganisir kegiatan-kegiatan konsumsi dan produksinya;
5. Ilmu ekonomi adalah suatu studi tentang kekayaan;
6. Ilmu ekonomi adalah studi tentang cara-cara memperbaiki masyarakat.
Profesor Paul Anthony Samuelson menyatakan bahwa setiap sarjana ekonomi bisa saja
memperluasnya menjadi berkali-kali lipat lebih banyak. Namun demikian, Profesor Paul
Anthony Samuelson akhirnya memberikan pernyataan sebagai kesimpulan. Tulisnya: Para
ahli ekonomi sekarang lebih sepakat untuk menerima kebenaran sebuah definisi umum
sebagai berikut :
Economic is the study of how man and society end up choosing, with or without the use of
money, to employ scare productive resources that could have alternative uses, to produce
various commodities and distributive them for consumption, now or in the future, among
various people and groups in society. It analizes the cost and benefits of improving pattern of
resoursces allocation.
Ilmu ekonomi adalah studi mengenai cara-cara manusia dan masyarakat
menentukan/menjatuhkan pilihannya, dengan atau tanpa menggunakan uang untuk
menggunakan sumber-sumber produktif yang langkah yang dapat mempunyai penggunaan-
penggunaan alternatif, untuk memprodusir pelbagai barang serta membagikannya untuk
dikonsumsi, baik untuk waktu sekarang maupun yang akan datang, kepada pelbagai golongan
dan kelompok di dalam masyarakat. Ilmu ekonomi itu menganalisis besarnya biaya-biaya
serta keuntungan-keuntungan yang terjadi karena adanya perbaikan di dalam pola alokasi
sumber-sumber.
Melihat definisi diatas terlihat beberapa hal yang menjadi pokok pikiran. Pertama. bahwa
masalah utama (main or central problem) setiap tingkah laku ekonomis atau masalah utama
di dalam ilmu ekonomi, adalah masalah pemilihan (problem of choice). Yang dimkasud
“pemilihan” disini adalah pemilihan cara-cara penggunaan sumber-sumber produktif yang
dapat mempunyai penggunaan alternatif. Artinya bahwa setiap barang mempunyai tidak
hanya satu saja penggunaan. Misalnya, dari sebidang tanah harus dilakukan pilihan, untuk
ditanami, dijual atau untuk didirikan diatasnya bangunan, tidak mungkin untuk menggunakan
sebidang tanah bagi ketiga kepentingan tadi sekaligus. Dalam hal pemecahan problem of
choice, ilmu ekonomi turun tangan sehingga pemilihan dapat dijatuhkan kepada penggunaan
yang paling menguntungkan.
Kedua, adalah kenyataan bahwa sumber-sumber produktif itu merupakan barang yang langka
atau jarang. Langkanya sumber-sumber produktif itu memberi arti bahwa penggunaannya
harus cermat dan tepat. Dan masalahpun kembali kepada problem of choice.
Ketiga, tentang penggunaan uang. Dinyatakan dalam definisi diatas bahwa keharusan
penggunaan uang didalam proses perekonomian hanyalah merupakan soal kedua saja. Soal
utamanya adalah menentukanpilihan penggunaan seperti yang sudah disebutkan diatas, untuk
kemudian berdasarkan pilihan itu dilakukan produksi. Bagaimanapun pentingnya uang dalam
proses perekonomian, tetapi tidak boleh dikatakan bahwa proses perekonomian harus terhenti
karena tiadanya uang.
Kempat, adalah mengenai produksi serta pembagian hasilnya kepada anggota masyarakat
untuk dikonsumsi. Didalam setiap masyarakat apakah itu masyarakat komunis yang kolektif
atau suatu kabilah penghuni South Sea Island, atau suatu bangsa yang kapitalis, kedua hal ini,
yaitu produksi dan konsumsi sebenarnyalah harus selalu ada bersama-sama.
Harus selalu ada sekelompok dari anggota masyarakat yang membuat barang-barang dan
jasa-jasa guna dipakai atau dinikmati hasilnya oleh sekelompok anggota masyarakat yang
lain. Bahkan, apa yang disebut sebagai The Three Fundamental and Interdependent
Economic Problem seperti di bawah ini, dengan jelas mencakup masalah ini
1. What commodities shall be produced and in what quantities ? Barang-barang apa yang
akan dibuat dan seberapa banyak ? artinya, berapa banyak serta yang manakah diantara
barang-barang dan jasa-jasa yang sekian banyaknya itu yang dipilih untuk dibuat dan
dihasilkan ?
2. How shall good be produced? – Dengan cara bagaimanakah barang-barang itu akan
dihasilkan? Artinya, siapa yang akan mengerjakan dan dengan sumber-sumber apa serta
dengan system teknologi yang bagaimanakah barang-barang itu dihasilkan.
3. From whom shall goods be produced- Untuk siapakah barang-barang yang dihasilakn itu
nantinya? – artinya, siapakah yang harus menikmati serta memperoleh manfaat daripada yang
dihasilkannnya barag-barang tersebut ? atau dengan perkata lain bagaimanakah seluruh
produk (hasil produksi) nasional dibagikan kepada anggota masyarakat?
Ketiga masalah di atas, yaitu What, How dan For whom, bersifat fundamental sekali, serta
dihadapi oleh setiap perekonomian-perekonomian yang sedang berkembang maupun yang
sudah maju, perekonomian komunis ataupun kapitalis, perekonomia kuno maupun modern,
perekonomian desa maupun kota tetapi tidak semua perekonomian itu memecahkan ketiga
masalah tersebut dengan cara yang sama.
Ketiga masalah di atas, yaitu What, How dan For whom erat sekali bersangkut paut dengan
masalah keempat yang terdapat di dalam definisi ilmu ekonomi yang telah tersebutkan diatas.
Kelima, adalah tentang bagian terakhir definisi diatas yaitu. Bunyinya adalah “Ilmu ekonomi
itu menganalisis besarnya biaya-biaya serta keuntungan-keuntungan yang terjadi karena
adanya perbaikan di dalam pola alokasi sumber-sumber”.

1.2 Ekonomi Sebagai Ilmu


Ilmu pengetahuan telah dan selalu akan mengembangkan alam dan seni dan bahkan ilmu
pengetahuan itu sendiri, ke arah yang semakin baik dan maju, sehingga membuahkan hasil
yang bermanfaat bagi manusia dan kemanusiaan. Maka, alangkah pentingnya ilmu itu.
Namun lebih daripada itu, sungguh Maha Besar Penciptanya. Ibarat sebatang pohon yang
maha besar, yang akan menghujam dalam ke pusat bumi, cabang rantingnya menutup sudut-
sudut cakrawala serta tingginya menggapai awan bahkan langit. Tetapi sejak muncul dari
tanah “pohon” itu telah terwujud dua batang pokok, sehingga semua cabang dan ranting
“pohon” itu tumbuh dari kedua batang pokok itu. Kedua batang pokok itu adalah Ilmu
Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan Sosial.
Ilmu Pengetahuan Alam sesuai dengan namanya, menyelidiki keadaan alam dan isinya. Ilmu
alam, ilmu bumi, ilmu pasti, ilmu kimia dsb adalah contoh Ilmu Pengetahuan Alam.
Sedangkan Ilmu Pengetahuan Sosial menjadikan manusia dan masyarakat sebagai
pembicaraan. Didalam ruang lingkup ilmu pengetahuan sosial ini, terdapatlah ilmu-ilmu
Sosial, Hukum, Ekonomi, Agama, dsb.
Dari segi lain ilmu dibagi menjadi 2 yaitu:
1. Ilmu murni (Pure Science)
Ilmu murni bertugas untui makin menyempurnakan dan menjaga kelangsungan hidup serta
pengembangan ilmu itu sendiri.
2. Ilmu terapan (Applied Science)
Ilmu terapan berguna untuk diterapkan di dalam hidup dan kehidupan manusia sehari-hari
Contoh dari kedua ilmu tersebut misalnya Sosiolologi sebagai ilmu murni dan Sosiatri
sebagai ilmu terapan, Psikologi sebagai ilmu murni dan Psikiatri sebagai ilmu terapan. Dan
beberapa cabang ilmu yang lain tidak mempunyai nama-nama khusus untuk ilmu murni dan
ilmu terapannya sebagaimana yang dipunyai Sosiologi dan Psikologi. Ilmu Ekonomi,
misalnya, bagian-bagiannya bernama Pure Economics (Ilmu Ekonomi Murni) atau Economic
Theory dan Applied Economics (Ilmu Ekonomi Terapan).
Subyek Ilmu Ekonomi sebagai bagian dari ilmu sosial yang pertama manusia dan kedua
adalah badan-badan yang terlibat di dalam kegiatan perekonomian, misalnya toko,
perusahaan, departemen keuangan, lembaga konsumen dsb. Adapun obyek ilmu ekonomi
adalah cara-cara serta tindakan–tindakan yang ditempuh oleh manusia di dalam
mengalokasikan sumber-sumber yang ada.
Ilmu Ekonomi sebgai bagian dari Ilmu Sosial mendapat julukan sebagai The Queen of the
Sosicial Science (maharani ilmu-ilmu sosial) karena ilmu ekonomi satu dari antara ilmu-ilmu
sosial yang menggunakan metode kuantitaif didalam analisis-analisisnya.
Dibalik metode kuantititif terdapatlah metode kualitatif. Sebagai contoh dari kedua metode
tersebut adalah sebagai berikut: Analisis yang bersifat kualitatif hanya dapat menyatakan : “
kalau harga naik jumlah sesuatu barang yang dibeli masyarakat akan berkurang”, sedangkan
sebuah analisis ynag menggunakan metode kuantitatif dat menyatakan: “ kalau harga naik
dengan sekian rupiah jumlah barang yang dibeli masyarakat berkurang sebanyak sekian”.
Dalam pada itu ilmu ekonomi memang mempunyai du macam alat utama untuk analisis-
analisnya yaitu:
1. Metode induksi dan deduksi
Metode ini banyak dipakai dalam analisis-analisis kualitatif, sekalipun analisis kuantitatif
juga memerlukannya. Metode induksi adalah suatu metode penyelidikan, dimana hari hal-hal
khusus disimpulkan hal-hal yang bersifat umum. Contoh pembagian masyarakat ke dalam
sitem kasta yang ketatseperti terdapat dalam agama hindu di India menjadi sebab
terhambatnya laju pertumbuhan perekonomian, begitu juga penguasaan atas hak tanah kepada
golongan gereja Nasrani di Eropa sebelum revolusi kaum Protestan oleh Marthin Luther telah
pula menyebabkan terhambatnya pertumbuhan ekonomi
2. Matematika dan statistika
Matematika : khususnya matematika ekonomi. Dengan Matematika orang bisa merumuskan
fungsi-fungsi yang berlaku diantara peubah-peubah (variabel-variabel) ekonomi.
Contoh: Dlm teori Ekonomi : Permintaan terhadap suatu barang adalah wujud dari hubungan
antara harga barang tsb (P) dengan jumlah barang tsb (Q) yang dibeli masyarakat pada
berbagai tingkat harga. Matematika dapat merumuskan bentuk fungsi kedua variabel itu
yakni harga(P) dan Jumlah barang (Q).
Tdk semua asas dalam matematika diterapkan dalam menelaah ilmu ekonomi.Dalam hal ini
matematika mengabdi pada ilmu ekonomi bukan sebaliknya. Nilai-nilai negatif dalam
matematika tidak dipakai dalam ilmu ekonomi.
Statistika merupakan kelanjutan dari metode induksi, metode deduksi dan matematika.
Statistika dilasanakan dengan mengumpulkan data-data yang terdpt dalam dunia nyata.
Statistika erat hubungannya dengan dunia nyata
Kedua alat tersebut (matematika & Statistika) bagian dari ilmu pasti telah dianggap sebagai
alat utama untuk memecahkan masalah-masalah ekonomi. Matematika & Statistika bersama-
sama dengan teori ekonomi murni keduannya tergabung dalam suatu ilmu ekonomi yang
disebut Ekonometrika (Econometrics).
Econometrics berasal dari kata Economics : (Ilmu Ekonomi) dan Metric: (pengukuran
/measuremen). Econometrics artinya : Metode pengukuran di dalam ilmu ekonomi
Gejala-gejala ekonomis adalah : semua kejadian, kenyataan, peristiwa, serta tingkah laku
manusia yang bernada atau mempunyai nilai dan arti ekonomis .
Contoh : Inflasi (gejala berlebihannya uang beredar dalam masyrakat)
Kemiskinan (gejala merosotnya pendapatan nasional maupun pendapatan perkapita), dsb
Diantara gejala ekonomis terdapat saling hubungan. Hubungan antara gejala-gejala ekonomis
dapat digolongkan menjadi 2 yaitu :
o Hubungan sebab akibat (casual relationship) : gejala yang satu merupakan sebab sedang
gejala yang lain merupakan akibat.
Contoh : bencana alam & hasil panen
Sebab akibat
o Hubungan Fungsional (Functional relationship): Gejala-gajala ekonomis yang terdapat
pengaruh.
Contoh: P & Q yang dibeli
Jika P sebagai variabel bebas (independent variabel) dan Q sebagai variabel terikat
(dependent variabel) jika P naik maka Q akan turun.
Jika Q sebagai variabel bebas (independent variabel) dan P sebagai variabel terikat
(dependent variabel) jika Q naik maka P naik
Asumsi (asumption)/anggapan penting dalam hal melihat derajat kebenaran ilmu ekonomi.
Manfaat ilmu ekonomi :
1. Individu
2. Dunia usaha
3. Pemerintah
1.3. Pembagian Ilmu Ekonomi
Menurut Alfred W. Stoiner & Douglas C. Hagues dibagi menjadi 3 yaitu :
1. Descriptive Economics (ilmu ekonomi diskriptif) : Mengumpulkan semua kenyataan yang
penting tentang pokok pembicaraan/topik yang tertentu.
Contoh : Sistem pertanian dari Basutoland dan Industri katun di India
2. Economics Theory (ilmu ekonomi teori/teori ekonomi/analisis ekonomi) : memberikan
penjelasan-penjelasan yang disederhanakan ttg caranya suatu sistem ekonomi bekerja dan
ciri-ciri yang penting dari sistem seperti itu.
3. Aplied Economics (ilmu ekonomi terapan) : Mempergunakan rangka dasar umum dari
analisis yang diberikan oleh teori ekonomi untuk menerangkan sebab-sebab dan arti penting
kejadian yang dilaporkan oleh para ahli ekonomi deskriptif.
Teori ekonomi terbagi menjadi dua yaitu :
a. Teori ekonomi Mikro (Microeconomic Theory) : merupakan bagian Ilmu Ekonomi yang
mempelajari tingkah agen (pelaku) ekonomi secara individual
b. Teori ekonomi Makro (Macroeconomic Theory) : merupakan bagian Ilmu Ekonomi yang
mempelajari perilaku agen (pelaku) ekonomi secara keseluruhan atau hubungan-hubungan
variabel-variabel ekonomi yang bersifat aggregat.
Perbedaan antara teori ekonomi Mikro & teori ekonomi Makro :
 Tentang luas sempit ruang lingkupnya masing-masing.
Ibarat hutan , maka ekonomi mikro mempelajari pohon-pohon maka teori ekonomi makro
mempelajari hutan
 Tentang kesempatan kerja :
Teori ekonomi mikro berasumsi bahwa semua sumber-sumber produktif sdh bekerja dan
dipergunakan sepenuhnya (full employment)
Teori ekonomi makro berasumsi bahwa perekonomian tdk selalu berada dalam keadaan full
employment
Teori Ekonomi Makro
Ruang lingkup Ekonomi Makro
• Analisis pendapatan nasional (GNP, GDP, NI), C, I, G, X, M, Ms, Md, tingkat bunga,
inflasi, pengangguran, Perdagangan Internasional, Neraca Pembayaran (BoP), Sistem kurs
devisa, APBN, utang pemerintahdan kebijakan ekonomi (terutama fiskal & moneter).
Model, Variabel serta hubungan antar variabel dalam ekonomi makro:
Model merupakan suatu perwujudan dari suatu abstraksi berbagai aspek realita/dunia
nyatayang dibuat untuk satu atau beberapa tujuan tertentu. Dan juga bisa didefinisikan
sebagai suatu konstruksi teoritis (yang dideduksi dari teori) atau kerangka analisis ekonomi
yang mencerminkan hubungan antara antar variabel.Adapun fungsi model sebagai alat untuk
menjelaskan gejala-gejala/perilaku-perilaku yang ada maupun yang belum diketahui.
Asumsi : mendasai pembuatan model
Contoh : model tentang penentuan tingkat konsumsi.
Faktor-faktor yang mempengaruhi : pendapatan, kekayaan, jumlah anggota keluarga, tingkat
bunga, selera, agama dll.
Untuk memudahkan analisa digunakan asumsi bahwa konsumsi hanya dipengaruhi oleh
pendapatan, sementara faktor-faktor lain seperti kekayaan, jumlah anggota keluarga, dll
dianggap tetap (Ceteris paribus)
Model terdiri atas :
1. Seperangkat definisi yang secara jelas merumuskan variabel-variabel yang akan
digunakan.
2. Sejumlah asumsi yang menggambarkan berbagai kondisi dimana suatu teori berlaku.
3. Satu atau lebih hipotesis tentang hubungan antar variabel –variabel yaitu tentang derajat
keeratan dan arah hubungan antar variabel.
Variabel adalah besaran (konsep teori) yang dapat memuat kemungkinan ilai yang
berbeda.Variabel merupakan elemen dasar dari sebuah model.
Variabel ada 2 :
1. Variabel stock : konsep/besaran ekonomi yang tidak memiliki dimensi waktu.
Contoh : Persedian barang atau material perusahaan
2. Variabel flow : konsep/besaran ekonomi yang memiliki dimensi waktu
Contoh : Jumlah penjulan perusahaan
Hubungan antar variabel dalam ilmu ekonomi terdiri dari 4 tipe:
1. Hubungan perilaku : menggambarkan hubungan satu variabel dengan satu atau beberapa
variabel.
Contoh : Bentuk hubungan jumlah uang yang diminta dengan pendapatan dan suku bunga ®
Md = a + bY + cR ,a, b0 ; c  0
2. Hubungan identitas : merupakan hubungan defisional yang tepat sama antara satu variabel
dengan satu atau beberapa variabel lain.
Contoh : reaksi TC karena perubahan jumlah output yang diproduksi.
3. Hubungan teknologi : menggambarkan hubungan antar variabel yang disebabkan oleh sifat
fisik variabel tersebut.
Contoh : reaksi TC karena perubahan jumlah output yang diproduksi.
4. Hubungan kelembagaan: yaitu hubungan yang terjadi karena pengaruh tindakan suatu
lembaga

1.4. Permasalahan Perekonomian :


1. Pertumbuhan ekonomi
Bagaimana perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa
yang diproduksi dalam masyarakat bertambah dan kemakmuran masyarakat meningkat.

2. Ketidakstabilan kegiatan ekonomi


Hal ini terjadi sebagai akibat dari ketidakstabilan siklus kegiatan perusahaan sehingga
diperoleh sehingga diperoleh kondisi perekonomian yang bersifat konjuntur.
3. Pengangguran dan inflasi
Pengangguran adalah bagian dari AK yang ingin mendapatkan pekerjaan tetapi tidak bisa
terpenuhi.
Penyebab pengangguran antara lain:
1. Kekurangan pengeluaran aggregate
2. Mencari pekerjaan yang lebih baik
3. Modernisasi teknik produksi
4. Ketidaksesuaian keterampilan yang ada
Akibat pengangguran :
1. Mengurangi Pendapatan (Y) dan kemakmuran masyarakat
2. Mengurangi kesehatan keluarga
3. Mengurangi kesejahteraan masyarakat
Inflasi adalah suatu gejala kenaikan harga yang berlaku pada umumnya dalam perekonomian
Macam Inflasi
1. Rendah : 4-6%
2. Menengah : 5-10%
3. Tinggi bisa mencapai lebih 100% dalam setahun
Sebab-sebab inflasi
1. G melebihi kemampuan perusahaan
2. Pekerja menuntut upah
3. Kenaikan harga barang impor
4. Penawaran uang yang berlebih tanpa diikuti pertambahan produksi dan penawaran barang
5. Kekacauan politik dan ekonomi
Akibat inflasi:
1. Menurunkan tingkat kemakmuran masyarakat
Karena kenaikan upah lambat mengikuti inflasi
2. Prospek perekonomian semakin memburuk
Karena I turun, X turun dan menaikkan M sehingga pertumbuhan ekonomi menurun
Indikator kegiatan ekonomi:
1. Pendapatan Nasional
Karena dapat menggambarkan hasil produksi setiaap tahun
2. Penggunaan TK dan pengangguran
TK : penduduk yang masuk usia kerja
AK : penduduk yang mencari dan masuk usia kerja
Penganggur = AK – pekerja
3. Perubahan harga
IH & IHK (indek harga & indek harga konsumen)
4. Neraca perdagangan dan neraca pembayaran
Karena dapat menunjukkan kondisi perekonomian
Neraca pembayaran adalah ringkasan pembukuan yang menunjukkan aliran pemabyaran
yang dilakukan dari negara-negara lain ke DN dan dari DN ke negara lain.
Neraca perdagangan : X dan M
Defisit Neraca perdagangan : MX
Akibat defisit neraca pembayaran:
1. Kegiatan ekonomi menurun karena konsumsi barang impor
2. Harga valas meningkat
3. Harga barang impor semakin mahal

1.5. Kebijaksanaan Ekonomi Makro


Bentuk-bentuk kebijakan ekonomi yang dilakukan suatu negara dalam rangka menghadapi
permasalahan ekonomi secara makro
Tujuan kebijakan makro :
1. Untuk mencapai kesempatan kerja
Dalam rangka mengurangi pengangguran
2. Meningkatkan produksi nasional
Pemerintah berupaya untuk meningkatkan produksi
3. Meningkatkan pendapatan nasional
Semakin tinggi tingkat pendapatan nasional menunjukkan adanya kemajuan dalam bidang
ekonomi.
4. Mengingingkan perekonomian stabil
5. Mencapai neraca pembayaran yang seimbang
6. Distribusi pendapatan yang lebih merata
Diusahakan adanya distribusi pendapatan untuk mencapaui ketenangan hidup.
Selain itu ada yang berpendapat tujuan kebijaksanaan ekonomi makro :
1. Menstabilkan kegiatan ekonomi
2. Mencapai TK penuh tanpa inflasi
3. Menciptakan pertumuhan Ekonomi
4. Menghindari inflasi
Kebijaksanaan pemerintah dapat berupa :
1. Kebijakan fiskal (T dan G)
Berhubungan dengan langkah-langkah untuk membuat perubahan mengenai fiskal dan
pengeluaran pemerintah untuk mempengaruhi pengeluaran aggregate
2. Kebijakan Moneter (mengatur Ms dan i)
Kebijaksanaan pemerintah melalui Bank Sentral untuk merubah penawaran uang dalam
perekonomian atau merubah tingkat bunga dengan maksud untuk mempengaruhi pengelauran
aggregate
3. Kebijakan dalam segi penawaran
1 dan 2 merupakan kebijakan dari segi permintaan
3 dari segi penawaran : upaya mempertinggi effisiensi kegiatan perusahaan sehingga dapat
menawarkan barang yang lebih murah atau dengan mutu yang tinggi.

BAB II
KONSEP-KONSEP DASAR

2.1. Para pelaku Ekonomi


Para pelaku atau aktor banyak sekali jumlahnya dalam seluruh kegiatan ekonomi ini. Namun,
sekalipun jumlah subyek-subyek ekonomi itu banyak sehingga tidak mungkin terhitung lagi,
pada hakekatnya mereka itu hanya terbagi menjadi 2 kelompok saja dengan dua cara
pembagian pula.
1. Pembagian yang pertama, bahwa para pelaku di dalam kegiatan ekonomi dibagi menjadi
dua yaitu :
a. Kaum produsen yaitu mereka yang di dalam suatu proses perekonomian berfungsi sebagai
pihak yang menyediakan barang dan jasa.
b. Kaum konsumen yaitu para pemakai barang dan jasa yamg dihasilkan oleh kaum produsen.
Kedua pihak ini adalah dua pihak yang serentak harus ada dalam setiap perekonomian.
Dalam suatu perekonomian akan timbul suatu jabatan rangkap artinya mungkin saja atau
bahkan mungkin sekali seseorang menjadi produsen dan konsumen sekaligus. Misalkan
seseorang pembuat sepatu adalah seorang produsen tetapi ia pun juga seorang konsumen
sebab ia perlu makan, pakaian dan sebagainya.
Satu-satunya pihak yang tidak dapat melakukan konsumsi adalah business. Setiap business
apapun bentuknya dapat dan pasti melakukan produksi, tetapi tidak dapat melakukan
konsumsi, yang dapat dilakukan disamping produksi adalah melakukan investasi (investmen).
Direktur business, manajer dan karyawan dapat mengkonsumsi untuk keperluan hidupnya
sehari-hari, tetapi yang mengkonsumsi adalah individu-individu, dan bukan businessnya.
2. Pembagian yang kedua adalah pembagian pelaku-pelaku kegiatan ekonomi ke dalam dua
pihak yang lain yaitu :
a. Pemerintah.
Pemerintah
merupakan penguasa (authority) di dalam perekonomian. Bentuk-bentuk kekuasaan
pemerintah di lapangan perokonomian , seperti yang dikemukakan Meade adalah sebagai
berikut :
1. Banking System (Sistem Perbankan) atau Monetary Authority (Penguasa Moneter). Adalah
lembaga-lembaga yang bertugas untuk menetapkan dan mengendalikan banyaknya uang yang
beredar di dalam masyarakat.
2. Fiscal Authority (Penguasa Fiskal). adalah bentuk kekuasaan pemerintah yang
berhubungan dengan masalah perpajakan. Yang dimaksud dengan istilah penguasa fiskal
adalah semua lembaga pusat maupun daerah yang bertugas untuk mengatur penerimaan dan
pengeluaran dana-dana pemerintah.
3. Comercial Authority (penguasa Perdagangan)., yaitu suatu bentuk kekuasaaan pemerintah
mengatur lalu lintas perdagangan , misalnya pengatur ekspor, impor, jenis barang dagangan,
pengaturan para pedagang dan lain-lainnya.
4. Exchange Controll (Pengendali Devisa), adalah kekuasaan pemerintah yang bertanggung
jawab atau yang mengatur pelembagaan serta bekerjanya setiap kontrol atau pengendalian
pemerintah atas pembayaran-pembayaran yang dilakukan oleh suatu daerah.
b. Swasta
Pihak swasta diperkenankan untuk melakukan apapun, untuk memenuhi kebutuhan serta
untuk mencapai keuntungan yang sebesar-besarnya (laba maksimum atau maximum profit),
dalam usaha sekedar tidak menyalahi kekuasaan pemerintah dan menggangu kepentingan
umum.

2.2. Barang dan Jasa


Barang adalah setiap benda yang dibutuhkan manusia karena berguna atau bermanfaat
(useful).
Barang berguna bagi manusia karena beberapa sebab, yaitu :
1. Form Utilty (berguna karena bentuknya). Maksudnya adalah bahwa sesuatu barang itu
menjadi berguna bagi manusia sebab bentuknya memenuhi syarat,atau sesuatu benda menjadi
berguna bagi manusia setelah bentuknya diubah untuk disesuaikan dengan keadaan.
2. Time Utility (berguna karena waktu) bahwa sesuatu barang manjadi bermanfaat bagi
manusia karena segera digunakan atau karena dsimpan terlebih dahulu untuk nanti digunakan
pada saat yang tepat .
3. Place Utility (berguna karena tempatnya) artinya sesuatu barang mejadi bermanfaat bagi
manusia karena tempatnya atau karena sudah dipindahkan tempatnya.
4. Own Utility (berguna karena kepemilikannya) artinya sesuatu barang mejadi bermanfaat
bagi manusia karena barang tersebut dimiliki dan tidak lagi (atau : kurang ) berguna jika tidak
dimiliki
5. Element Utilty (Berguna karena unsurnya). Misalnya, tanah di Kalimantan Barat yang
amat besar kadar humusnya, tanah di Saudi Arabia yang mengandung emas hitam atau emas
cair atau minyak tanah.
Barang dibagi menjadi tiga yaitu :
1. Pembagian barang menurut penyediannya.
Dalam hal ini barang dibagi menadi dua yaitu :
a. Barang-barang bebas (Free Goods) yaitu barang-barang yang tersedia berlimpah-limpah,
dan setiap orang dapat memperolehnya dengan bebas dengan cara yang terlampau mudah.
b. Barang-barang ekonomi (Economic Goods) yaitu barang-barang yang penyediaanya relatif
jarang atau langka (scarce)
2. Pembagian barang menurut daya tahannya di bagi menjadi :
a. Barang-barang tahan lama (durable goods) adalah barang-barang yang bisa dipakai lebih
dari sekali.
b. Barang-barang tidak tahan lama (perishable goods atau non durable goods) adalah barang-
barang yang akan segera lenyap atau habis dengan sekali pakai saja.
3. Pembagian barang menurut penggunanya di bagi menjadi dua pula yaitu :
a. Barang-barang konsumsi (consumption goods) adalah barang-barang yang langsung dapat
dipakai atau dinikmati.
b. Barang-barang investasi (Investment goods) adalah barang-barang yang hanya dapat
dinikmati hasilnya; jadi bukan barang itu sendirilah yang dinikmati, melainkan hasilnya.
Barang (goods) dan jasa (service). Jasa (service) adalah tidakan-tindakan ekonomis, yang
dilakukan oleh individu-individu maupun oleh bisnis serta mampu memenuhi kebutuhan
manusia. Untuk selanjutnya dan pada umumnya di beberapa literatur menyebutkan good
berarti di dalamnya termasuk barang jasa Perbedaan baran dan jasa adalah :
1. Perbedaan Teknis
Barang berwujud dan jasa tidak berwujud
2. Perbedaan ekonomi
Barang terdapat tenggang waktu antara produksi dan konsumsi sedangkan jasa tida ada
tenggang waktu antara produksi dan konsumsi.

2.3. Kebutuhan Manusia


Kebutuhan manusia bertingkat-tingkat adanya.
1. Pada tingkat pertama –primary needs atau kebutuhan primer.
2. Pada tingkat kedua –secondaryy needs atau kebutuhan sekunder.
3. Pada tingkat ketiga –Tertiary needs atau kebutuhan tersier.
4. Pada tingkat keempat –quqrtiqry needs

2.4. Produksi
Produksi adalah setiap proses yang menciptakan nilai atau memperbesar nilai sesuatu barang.
Atau juga bisa diartikan setiap usaha yang menciptakan atau memperbesar daya guna barang.
Untuk bisa melakukan produksi, orang memerlukan tenaga manusia, sumber-sumber alam,
modal dalam segala bentuknya, serta kecakapan. Semua unsur itu disebut factor-faktor
produksi (factors of productions). Jadi, semua unsur itu yang menopang usaha penciptaan
nilai atau usaha memperbesar nilai barang disebut sebagai factor-faktor produksi. Faktor-
faktor produksi terdiri atas :
a. Tanah (land) atau sumber daya alam (natural resources) yang dimaksud adalah segala
sesuatu yang bisa menjadi factor produksi dan berasal dari atau disediakan oleh alam, yang
antara lain meliputi :
1. Tenaga penumbuh daripada tanah, baik untuk pertanian, perikanan, maupun pertambangan;
2. Tenaga air, baik untuk pengairan, penggaraman, maupun pelayaran. Termasuk juga di sini
adalah misalnya air yang dipakai sebagai bahan pokok oleh perusahaan air minum;
3. Ikan dan mineral, baik ikan dan mineral darat(sunga, danau, tambak, kuala,dsb.) maupun
ikan dan mineral laut.
4. Tanah yang diatas didirikan bangunan
5. Living stock, seperti ternak dan binatang-binatang lain yang bukan ternak;
6. Iklim, cuaca, curah hujna, arus angin dan sebangsanya;
7. dan lain-lainnya, seperti bebatuan dan kayu-kayuan.
b. Tenaga Kerja (labor) dan sumber daya manusia (human resources)
Di dalam human resources tercakup tidak saja tenaga fisik atau tenaga jasmani manusia tetapi
juga kemampuan mental atau kemampuan non fisiknya, tenaga terdidik, tanaga tidak terdidik,
tenaga terampil dan tenaga yang tidak terampil. Human resources bisa diartikan semua
kemampuan manusiawi yang dapat disumbangkan untuk memungkinkan dilakukannya
produksi barang-barang dan jasa-jasa.
c. Modal (capital) atau Barang-barang modal riil (real capital goods), yang meliputi semua
jenis barang dan jasa yang dibuat untuk menunjang kegiatan produksi barang-barang lain
serta jasa-jasa. Misalnya mesin-mesin, pabrik-pabrik, jalan-jalan raya, pembangkit tenaga
listrik, gudang serta peralatan-peralatannya. Pengertian capital (modal) sebagaimana yang
dimaksud tersebut merupakan salah daripada pegertian modal seluruhnya, sebagimana yang
sering dipergunakan oleh para ahli ekonomi. Sebab, modal jug mencakup arti uang yang
tersedia di dalam perusahaan untuk membeli mesin-mesin serta factor produksi lainnya.
Maka, pentinglah untuk membedakan dengan tegas perbedaan antara barang modal riil
(capital real goods) dan modal uang (money capital). Modal uang (money capital) yakni dana
yang yang digunakan untuk membeli barang-barang modal dan factor produksi lainnya. Yang
dimaksud dengan modal dalam factor-faktor produksi adalah barang-barang modal bukan
modal uang. Produksi meliputi produksi barang-barang konsumsi dan produksi yang
menghasilkan barang-barang modal. Oleh karena itu adalah istilah produksi tidak langsung
(indirect production) yaitu pembuatan suatu alat, sebuah mesin ataupun setiap jenis barang
modal, yang pada dasarnya akan membantu dalam hal pembuatan barang-barang yang
dipakai langsung (atau barang-barang konsumsi), untuk memenuhi kebutuhan manusia.
d. Kecakapan tata laksana (entrepreneurship) merupakan factor produksi yang intangible (tak
dapat diraba) tetapi sekalipun demikian peranannya justru amat menentukan.
Keempat faktor produksi yang telah disebutkan diatas, adalah unsur-unsur yang harus
bekaerja demi terlaksananya proses produksi yang akan menuntut balas jasa atas hasil
kerjanya. Balas jasa untuk factor-faktor adalah sebagai berikut :
1. Tanah atau sumber daya alam adalah sewa (rent).
2. Tenaga kerja (labor) atau sumber daya manusia (human resources) adalah upah (wage),
gaji (salary) dan royalty.
3. Modal (capital) atau capital resources adalah bunga (interest)
4. Kecakapan tata laksana (entrepreneurship) adalah laba (profit)

BAB III
PENDAPATAN NASIONAL

3.1 Kegiatan Ekonomi


1. Perusahaan (Business)
2. Rumah tansgga (Household)
3. Pemerintah (Government)
4. Luar Negeri

Diagram 1 : Kegiatan Ekonomi tanpa Pemerintah

Pada diagram tersebut, lingkaran luar merupakan aliran uang yang berputar sesuai jarum jam,
sedangkan lingkaran dalam merupakan perputaran barang atau aliran barang.

Aliran uang diperoleh dari kegiatan :


Perusahaan mengeluarkan uang untuk menyewa faktor-faktor produksi yang dimiliki oleh
rumah tangga; rumah tangga mengkonsumsi barang dan jasa terhadap hasil produksi yang
diperoleh perusahaan.

Aliran barang diperoleh dari kegiatan :


Perusahaan menyewa barang-barang dari faktor-faktor produksi yang dimiliki oleh rumah
tangga; perusahaan menyerahkan barang dan jasa terhadap rumahtangga untuk dikonsumsi.

Adanya kegiatan ekonomi tersebut dari faktor produksi dapat menghasilkan :


1. Tanah dapat menghasilkan sewa tanah (rent)
2. Modal dapat menghasilkan bunga modal (interest)
3. Tenaga kerja dapat menghasilkan upah (wages) atau gaji (salaries)
4. Pimpinan pengusaha dapat menghasilkan surplus usaha atau laba

Penyerahan Barang dan Jasa


Pembelian Barang dan Jasa

Diagram 2 : Kegiatan Ekonomi Campur Tangan Pemerintah


Selanjutnya apabila kegiatan ekonomi semakin komplek yaitu terdapat adanya campur tangan
pemerintah maka bentuk bagannya akan bertambah subyeknya yaitu pemerintah, seperti pada
diagram 2.

Dari tiga pelaku ekonomi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :


1. Rumah Tangga
Pendapatannya diperoleh dari pemilik faktor produksi seperti upah atau gaji, sewa, bunga,
modal dan laba.
Pengeluaran yaitu dalam bentuk uang untuk pembelian barang dan jasa dari perusahaan dan
pembayaran pajak kepada pemerintah.

2. Perusahaan
Pendapatan diperoleh dari hasil penjualan barang dan jasa yang dibeli oleh rumah tangga dan
pemerintah.
Pengeluaran yaitu atas uang untuk membeli atau menyewa faktor-faktor produksi yang
digunakan perusahaan dan pembayaran pajak kepada pemerintah

3. Pemerintah
Pendapatan merupakan hasil pungutan pajak dari perusahaan dan rumah tangga.

Pengeluaran :
 Pembayaran untuk membeli barang-barang dan jasa yang dihasilkan perusahaan.
 Pembayaran untuk upah atau gaji dari household karena karyawan atau pegawai berasal
dari rumah tangga konsumsi.

Ketiga subyek ekonomi tersebut saling mengadakan interaksi dalam usahanya untuk
mencapai tujuan yang dicita-citakan.

Apabila kegiatan ekonomi lebih komplek lagi yaitu dengan perekonomian terbuka untuk
negara lain, maka akan terdapat 4 (empat) subyek ekonomi dalam kegiatan ekonomi, subyek
tersebut yaitu :
1. Household
2. Business
3. Government
4. Luar Negeri

Dari keempat pelaku ekonomi tersebut akan membentuk 16 interaksi antara satu subyek
dengan subyek lainnya, interaksi tersebut adalah sebagai berikut :
1. Aliran barang dan jasa dari Business ke Household.
2. Aliran uang dari Household ke Business.
3. Aliran faktor produksi dari Household ke Business.
4. Aliran income uang bagi pemilik faktor produksi dari business.
5. Aliran pajak dari Business ke pemerintah, pajak langsung dan pajak tidak langsung
6. Aliran barang dan jasa dari Business ke pemerintah.
7. Aliran barang dan jasa dari Business ke luar negeri.
8. Aliran devisa dari luar negeri ke Business dalam negeri.
9. Business dalam negeri impor barang dan jasa dari luar negeri dengan devisa
10. Business membayar impor barang dan jasa dengan devisa.
11. Luar negeri mengirim barang dan jasa yang dibutuhkan pemerintah.
12. Pemerintah menarik pajak impor dari luar negeri.
13. Luar negeri berhubungan langsung dengan Household dalam negeri.
14. Household menyalurkan devisa ke luar negeri dari harga pembelian barang impor
tersebut.
15. Household menerima income dari pemerintah (upah atau gaji)
16. Pemerintah menerima uang dari Household bentuk pajak, yaitu pajak langsung dan pajak
tak langsung.

Dari aspek kegiatan ekonomi tersebut dari pelaku rumah tangga muncul kegiatan yang
namanya permintaan suatu barang dan jasa sebagai akibat perilaku rumah tangga untuk
konsumsi.

3.2. Pendapatan Nasional


Adalah total daripada barang dan jasa yang diproduksi dalam suatu perekonomian tertentu
dan dihitung menurut harga pasar.

3.3. Perbedaan antara GNP dengan GDP


GNP (Gross National Product)
Seluruh produk meliputi barang dan jasa yang dihasilkan seluruh warga negara dalam suatu
negara, baik yang berada di dalam negeri maupun di luar negeri.

GDP (Gross Domestic Product)


Seluruh produk meliputi barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu negara dalam wilayah
tersebut, baik oleh perusahaan negara maupun perusahaan asing.

Berarti yang menyebabkan perbedaan antara GNP dengan GDP adalah net factors income
from aboard yaitu pendapatan netto terhadap luar negeri dari faktor produksi.

GDP = GNP – Pendapatan Netto LN dari Faktor Produksi

3.4. Manfaat Pendapatan Nasional


1. Dapat mengetahui dan memperbandingkan kegiatan ekonomi dari tahun ke tahun.
2. Untuk mengukur tinggi rendahnya taraf hidup dan kemakmuran suatu bangsa.
3. Dapat mengetahui struktur perekonomian suatu negara.
4. Membandingkan antara neraca pendapatan nasional dengan neraca pembayaran
internasional, sehingga dapat diketahui seberapa besar hubungan luar negeri terhadap
perekonomian nasional.

3.5. Jenis-Jenis Pendapatan Nasional


1. GNP
Adalah nilai total daripada barang dan jasa yang dihasilkan suatu perekonomian dalam suatu
periode tertentu (biasanya satu tahun) yang dihitung berdasarkan harga pasar.

Dalam menghitung GNP agar tidak terjadi double account maka dipergunakan penilaian
menurut value added.

Contoh :
Tepung (intermediate goods) harganya Rp. 3.000
Roti (final goods) harganya Rp. 5.000
Value Added (nilai tambah) Rp. 2.000
2. Net National Product (NNP)
Nilai total barang dan jasa akhir menurut harga pasar yang diproduksi dalam perekonomian
dalam periode tertentu, termasuk didalamnya penyusutan capital (depreciation).

3. National Income (NI)


Adalah pendapatan yang diterima oleh pemilik faktor.
NI = NNI – Indirect Business Taxes

4. Personal Income (PI)


Adalah pendapatan yang diterima oleh rumah tangga.

5. Disposible Income (DI)


Adalah pendapatan tetap setelah dikurangi pajak perorangan atau pendapatan yang siap
dibelanjakan (Yd)
Yd = Y – Pt

3.6. Masalah yang Berhubungan dengan GNP


1. Luas dan besarnya GNP
Berhubungan dengan kekayaan alam dan SDM
2. Susunan GNP
Apakah agraris atau non agraris
3. Stabilitas GNP
Berhubungan dengan Business Cycles (konjungtur)
4. Distribution of Income
Berapa jumlah yang harus diterima oleh pemilik faktor
5. Sebagian yang harus diterima oleh Pemerintah (T)
Taxes dapat digunakan untuk membayar :
1) Subsidi
2) Gaji karyawan
3) Belanja barang

3.7. Sumber-sumber GNP


1. Upah + Tunjangan
2. Penghasilan perusahaan perorangan
3. Persewaan (R)
4. Bunga (i)
5. Devident (di)
6. Keuntungan perusahaan yang tidak dibagikan (undistributed payment) atau UP
7. Pajak perusahaan/corporate taxes (CT)/T langsung
8. Pajak tidak langsung/Indirect Business Taxes (IBT)
9. Penyusutan (D)

Rumus :
GNP = 1 – 9
NNP = GNP – Penyusutan = 1 – 8
NI = NNP – Pajak tidak langsung = 1 – 7
PI = NI – 6 – 7 – 8 – 9 + Transfer = 1 – 5
DI = PI – Pajak perorangan
Contoh :
1. GNP 1.000
Depreciation (Capital allowance) 50 –
2. NNP 950
Indirect Business Taxes (IBT) 100 –
3. NI 850
Deviden 15
Social Insurance Contribution 25
Corporate Net Saving 10
50
800
Interest Payment 45
Transfer Payment 55
100
4. PI 900
Personal Taxes 50
5. DI 850
Consumption 700
Personal Saving 150

3.8. Metode Menghitung Pendapatan Nasional


1. Production Approach
Yaitu dengan cara menjumlahkan seluruh barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu
masyarakat pada masa tertentu menurut harga pasar.

Y = Q1P1 + Q2P2 + … + QnPn

Contoh pendapatan nasional menurut Value Added :


Hasil Nilai Akhir Nilai Tambah
Produsen I Kapas 2.000 2.000
Produsen II Benang 5.000 3.000
Produsen III Kain 9.000 4.000
Produsen IV Baju 15.000 6.000
Jumlah Nilai Tambah 15.000

Contoh Penghitungan PDB menurut 11 Lapangan Usaha


Sektor Hasil
1. Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan …
2. Pertambangan dan penggalian …
3. Industri Pengolahan …
4. Listrik, Gas dan Air Minum …
5. Bangunan …
6. Perdagangan …
7. Pengangkutan dan Komunikasi …
8. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya …
9. Sewa Rumah …
10. Pemerintah dan Pertahanan …
11. Jasa-jasa …
Jumlah GDP …
2. Income Approach
Yaitu dengan cara menjumlahkan pendapatan yang diperoleh oleh pelaku ekonomi dalam
masyarakat yang berupa sewa, gaji pegawai, laba dan bunga.

Contoh :
Penghasilan Dari Nilai
1. Koperasi kepada Pegawai 9.000
2. Bunga 5.000
3. Sewa 3.000
4. Laba Perusahaan 2.000
5. Pendapatan dan Kekayaan 1.000
Pendapatan Nasional (NI) 20.000

GNP = NI + Indirect Taxes + Depreciation

3. Expenditure Approach
Yaitu dengan cara menjumlahkan seluruh pengeluaran sektor ekonomi meliputi RT, sektor
Pemerintah, sektor Perusahaan dan sektor Luar Negeri.

Y = C + I + G + (X – M)

Contoh :
Jenis Pengeluaran Nilai
1. Konsumsi 5.000
2. Investasi 3.000
3. Pemerintah 2.000
4. Ekspor Netto 1.000
GNP 11.000

Anda mungkin juga menyukai