Anda di halaman 1dari 18

STUDIO PERENCANAAN

BAB I
LATAR BELAKANG

1.1 Latar Belakang


Menurut Tarigan (2005), Perencanaan wilayah adalah perencanaan penggunaan
ruang wilayah (termasuk perencanaan pergerakan didalam ruang wilayah) dan
perencanaan kegiatan pada ruang wilayah tersebut. Perencanaan penggunaan ruang
wilayah diatur dalam bentuk perencanaan pembangunan wilayah. Misalnya, dalam
bentuk perencanaan pembangunan jangka panjang (25 - 30 tahun), perencanaan
jangka menengah (5 - 6 tahun), dan perencanaan jangka pendek (1 - 2 tahun). Di
Indonesia masih memerlukan perencanaan disetiap wilayahnya salah satunya
Kecamatan Banawa Kabupaten Donggala Provinsi Sulawesi Tengah, karena
perencanaan wilayah yang ada di Kecamatan Banawa sendiri masih belum teratur
dari segi fungsi dan penataan kawasan.
Kecamatan Banawa merupakan ibu kota Kabupaten Donggala,dengan jumlah
penduduk sebanyak 17.334 jiwa dan luas wilayah 1429,05 Ha. Kecamatan Banawa
memiliki 14 kelurahan diantaranya Loli Oge, Loli Tasiburi, Loli Saluran, Loli
Pesua, Loli Dondo, Kabongan Besar, Kabonga Kecil, Tanjung Batu, Gunung Bale,
Ganti, Maleni, Boya, Labuan Bajo, dan Baneoge. Dari 14 kelurahan yang ada di
Kecamatan Banawa 6 diantaranya yakni Kabongan Besar, Kabonga Kecil, Tanjung
Batu, Gunung Bale, Ganti, dan Maleni merupakan wilayah studi dalam perencanaan
ini.
Kecamatan Banawa perlu dilakukan perencanaan karena masih banyaknya isu
permasalahan dan potensi baik dari aspek fisiografis, ekonomi, sosial budaya,
sarana dan prasarana, serta pemanfataan lahannya. Untuk aspek fisiografis pada
Kecamatan Banawa didominasi oleh perbukitan, pada aspek sosial budaya terdapat
permasalahan-permasalahan berupa kurangnya lapangan pekerjaan bagi
masyarakat sekitar, kualitas SDM yang masih rendah. Pada aspek sarana-prasarana
terdapat permasalahan berupa, tidak berfungsi secara optimalnya prasarana yang
ada seperti, lampu jalan yang sebagian besar tidak menyala, aliran air yang kurang
lancar jika aliran air di salah satu daerah lancar maka daerah lain tidak mengalir
begitu pun sebaliknya, infrasturuktur jalan yang berlubang, terdapat beberapa titik
saluran drainase yang terputus. Pada aspek ekonomi dimana kegiatan ekonomi dari
segi pariwisata yaitu objek wisata hutan mangrove dan dari segi pertanian terdapat
kegiatan jual beli kopra. Pada aspek penggunaan lahan yang ada di Kecamatan
Banawa pemanfaatan lahan yang ada tidak sesuai dengan fungsi peruntukannya.

KABUPATEN DONGGALA KECAMATAN BANAWA 1


STUDIO PERENCANAAN

1.2 Perumusan Masalah dan Kerangka Masalah

1.2.1 Perumusan masalah :

Permasalahan utama yang diangkat di wilayah studi adalah rendahnya kualitas


Sumber Daya Manusia yang disebabkan oleh beberapa faktor yakni aspek
fisiografis dimana keadaan fisiografis yang didominasi oleh perbukitan dimana
kurangnya lahan permukiman, aspek sosial budaya dimana kurangnya lapangan
pekerjaan, aspek prasarana yakni fungsi prasarana yang tidak optimal berupa
infrastruktur jalan dimana terdapat jalan yang rusak di beberapa titik, terdapat
jaringan dreinase yang terputus-putus, kurangnya ketersedian MCK. Aspek
ekonomi yakni kurangnya pemanfaatan sumber daya alam seperti perkebunan yang
tidak dikelola dengan baik. Aspek penggunaan lahan dimana peruntukan lahan yang
tidak sesuai. Dari beberapa sebab diatas maka timbulah persoalan yang
mengakibatkan perumahan didaerah rawan bencana berupa perumahan yang berada
diatas bukit, daerah pesisir dan bantaran sungai, tingkat kesejahteraan masyarakat
yang rendah, menghambat perkembangan dan aktivitas disuatu wilayah, rendahnya
tingkat pendapatan penduduk dan perubahan fungsi peruntukan lahan.

KABUPATEN DONGGALA KECAMATAN BANAWA 2


STUDIO PERENCANAAN

1.3.1 Kerangka masalah :

TIMBULNYA PERUMAHAN TINGKAT KESEJAHTERAAN PERKEMBANGAN DAN RENDAHNYA PENDAPATAN PERUBAHAN FUNGSI
DIDAERAH RAWAN MASYARAKAT YANG AKTIVITAS DISUATU MASYARAKAT PERUNTUKAN LAHAN
BENCANA RENDAH WILAYAH

RENDAHNYA KUALITAS
SDM
(SUMBER DAYA MANUSIA)

FISOGRAFIS : SOSIAL BUDAYA : PRASARANA : PEREKONOMIAN : PENGGUNAAN LAHAN :


KEADAAN FISOPGRAFIS KURANGNYA LAPANGAN FUNGSI PRASARANA YANG KURANGNYA PERUNTUKAN LAHAN
YANG DIDOMINASI OLEH PEKERJAAN TIDAK OPTIMAL PEMANFAATAN SUMBER YANG TIDAK SESUAI
PERBUKITAN DAYA ALAM

KABUPATEN DONGGALA KECAMATAN BANAWA 3


STUDIO PERENCANAAN

1.3 Tujuan dan Sasaran


Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam perencanaan ini yaitu untuk
menganalisis isu potensi dan permasalahan yang ada di Kecamatan Banawa terkait
dengan aspek fisiografis, aspek social budaya, aspek ekonomi, aspek sarana
prasarana serta aspek pemanfaatan lahan.

Adapun sasaran yang ingin dicapai


1. Terlakasanakannya perencanaan dan analisis terkait isu permassalahan dan
potensi di Kecamatan Banawa
2. Termanfaatkannya perencanan dan analisis sebagai bahan untuk menyelesaikan
studi mata kuliah studio perencanaan.

1.4 Ruang Lingkup Kegiatan dan Wilayah


1. Melakukan pengambilan data berupa citra satelit untuk menginterpretasikan
adanya isu permasalahan dan potensi yang ada di Kecamatan Banawa
2. Melakukan pencarian data sekunder terkait aspek fisiografis, sosial budaya,
ekonomi, sarana prasarana, serta pemanfaatan lahan sebagai bahan untuk
laporan dan juga sebagai acuan untuk pengambilan data primer.
3. Melakukan survey lapangan untuk mendapatkan data primer yang akan
digunakan sebagai bahan untuk analisis.
4. Dari semua data yang telah diperoleh dilakukan analisis untuk mengetahui
adanya isu potensi dan masalah di Kecamatan Banawa

KABUPATEN DONGGALA KECAMATAN BANAWA 4


STUDIO PERENCANAAN

1.5 Sistematika Penulisan


Untuk memahami lebih jelas laporan ini, materi yang ada disusun dengn sistematika
penulisan sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini berisi tentang latar belakang, perumusan masalah dan kerangka
masalah, tujuan dan sasaran, ruang lingkup kegiatan dan wilayah, dan sistematika
penulisan
BAB II KARAKTERISTIK WILAYAH PERENCANAAN
Pada bab ini berisi tentang keadaan geografis dan iklim, data kependudukan, data
sarana dan prasarana, dan data penggunaan lahan
BAB III METODE PELAKSANAAN KEGIATAN
Pada bab ini berisi tentang tahapan pengumpulan data, persiapan survey, teknik
pengumpulan data, jenis data, dan teknik analisis
BAB IV RENCANA MOBILISASI DAN MANAJEMEN LAPANGAN
Pada bab ini berisi tentang jadwal kegiatan kerja, organisasi dalam kelompok, dan
RAB ( Rencana Anggaran Biaya

KABUPATEN DONGGALA KECAMATAN BANAWA 5


STUDIO PERENCANAAN

BAB II
KARAKTERISTIK WILAYAH PERENCANAAN

2.1. Batas Admistrasi dan Letak Geografis


2.1.1 Letak Geografis
Secara astronomi, Kecamatan Banawa Merupakan ibu kota kabupaten Donggala secara
Geografis kecamatan ini berada pada posisi 0⁰38’34” - 0⁰49’33” Lintang Selatan dan
119⁰48’24” - 119⁰42’25” BT.
2.1.2 Batas Administrasi
Berdasarkan posisi geografisnya, batas administrasi Kecamatan Banawa, yakni :
Sebelah Utara : Teluk Palu
Sebelah Timur : Kota Palu
Sebelah Barat : Selat Makassar
Sebelah Selatan : Kecamatan Banawa Tengah
2.1.3 Luas Wilayah
Kecamatan Banawa memiliki luas wilayah 99,04 km2 terbagi menjadi 14 desa/kelurahan.
Dimana Kelurahan Ganti merupakan Kelurahan terluas (15,59 km2), sedangkan desa dengan
luas wilayah terkecil adalah Kelurahan Tanjung Batu dengan luas sebesar 0,46 km2. Luas
wilayah masing-masing kelurahan dapat dilihat pada tabel 2.1.
Tabel 2.1
Luas Wilayah Menurut desa di Kecamatan Banawa Tahun 2016
No. Desa/Kelurahan Luas (Km2) Persentase (%)
1. Kabonga Besar 10,54 10,6
2. Kabonga Kecil 5,64 5,7
3. Tanjung Batu 0,46 0,5
4. Gunung Bale 2,06 2,1
5. Ganti 15,59 15,7
6. Maleni 3,74 3,8
Sumber : Kecamatan Banawa Dalam Angka Tahun 2017

KABUPATEN DONGGALA KECAMATAN BANAWA 6


STUDIO PERENCANAAN

KABUPATEN DONGGALA KECAMATAN BANAWA 7


STUDIO PERENCANAAN

2.2 Kondisi Fisik Dasar


2.2.1 Keadaan Topografi
Keadaan topografi yang ada di Kecamatan Banawa terdapat dataran, perbukitan dan
pegunungan yang dibagi menurut ketinggian dari permukaan laut. Daerah dataran terluas
berada pada Kelurahan Tanjung Batu, Ganti, Maleni, Boya, Labuan Baju, dan Boneoge sebesar
75%, serta dataran terkecil berada pada Kelurahan Loli Oge dan Gunung Bale sebesar 25%,
daerah perbukitan terluas terdapat pada Kelurahan Loli Oge dan Gunung Bale sebesar 50%
serta terkecil berada pada kelurahan lainnya sebesar 25%, sedangkan daerah pegunungan yang
ada di Kecamatan Banawa sebesar 25% berada di seluruh kelurahan kecuali Kelurahan
Tanjung Batu, Maleni, Boya dan Labuan Bajo. Seperti pada tabel 2.2
Tabel 2.2
Keadaan Tanah Menurut Persentase Bentuk Permukaan Tanah Menurut Kelurahan di
Kecamatan Banawa Tahun 2017
Bentuk permukaan tanah Ketinggian dari
No. Desa/Kelurahan Dataran Perbukitan Pegunungan permukaan laut
(%) (%) (%) (m)
1. Kabonga Besar 50 25 25 7
2. Kabonga Kecil 50 25 25 17
3. Tanjung Batu 75 25 - 16
4. Gunung Bale 25 50 25 35
5. Ganti 75 - 25 47
6. Maleni 75 25 - 14
Sumber : Kecamatan Banawa Dalam Angka Tahun 2017

2.2.2 Keadaan Klimatologi


Kecamatan Banawa memiliki dua musim yaitu musim panas dan musim hujan, musim panas
terjadi pada bulan Mei-September sedangkan musim hujan terjadi pada bulan Januari dan
Desember. Curah hujan tertinggi tahun 2016 terjadi pada bulan Desember dengan curah hujan
sebesar 260 mm, sedangkan curah hujan terendah terjadi pada bulan Juli yaitu 50 mm. adapun
untuk hari hujan, hari hujan terbanyak sebanyak 16 hari pada bulan Desember sedangkan bulan
hujan terjadi pada bulan Juni yaitu 6 hari, dapat dilihat pada tabel 2.3.
Tabel 2.3
Keadaan Curah Hujan per Bulan di Kecamatan Banawa Tahun 2017
No. Bulan Hari Hujan Mill Meter
1. Januari 13 243
2. Februari 11 78
3. Maret 7 133
4. April 9 67
5. Mei 7 57
6. Juni 6 98
7. Juli 8 50
8. Agustus 7 86
9. September 9 66
10. Oktober 10 94

KABUPATEN DONGGALA KECAMATAN BANAWA 8


STUDIO PERENCANAAN

No. Bulan Hari Hujan Mill Meter


11. November 11 129
12. Desember 16 260
Jumlah 2016 113 2021
Sumber : Kecamatan Banawa Dalam Angka Tahun 2017

2.2.3 Hidrologi
Pada Kecamatan Banawa terdapat sungai yang tersebar pada 7 kelurahan, dimana pada
wilayah studi terdapat 1 Kelurahan Ganti dan Maleni. Dapat dilihat jumlah sungai pada tabel
2.4
Tabel 2.4
Jumlah Sungai Menurut Desa di Kecamatan Banawa Tahun 2017
No. Desa/Kelurahan Jumlah Sungai
1. Kabonga Besar -
2. Kabonga Kecil -
3. Tanjung Batu -
4. Gunung Bale -
5. Ganti 1
6. Maleni 1
Sumber : Kecamatan Banawa Dalam Angka Tahun 2017

2.3 Aspek Sosial Budaya


2.3.1 Kependudukan

Tabel 2.5
Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk Kecamatan Banawa Tahun 2016
No. Kelurahan Jumlah Penduduk Kepadatan
Penduduk/Km2
1. Kabonga Besar 2755 261
2. Kabonga Kecil 2852 506
3. Tanjung Batu 2680 5826
4. Gunung Bale 2416 1173
5. Ganti 3999 257
6. Maleni 2632 704
Total 17334 8727
Sumber : Kecamatan Banawa Dalam Angka tahun 2017

Jumlah penduduk di Kecamatan Banawa pada tahun 2016 khususnya pada Kelurahan Kabonga
Besar, Kabonga Kecil, Tanjung Batu, Gunung Bale, Ganti, dan Maleni berjumlah 17334 jiwa
dengan jumlah kepadatan penduduk 8727 km2. Jumlah penduduk tertinggi pada tahun 2016
yaitu terdapat pada Kelurahan Ganti dengan jumlah penduduk sebesar 3999 jiwa dengan
kepadatan penduduk 257 km2. Sedangkan jumlah penduduk terendah pada tahun 2016 yaitu
terdapat pada Kelurahan Gunung Bale dengan jumlah kepadatan penduduk 1173 km2.

KABUPATEN DONGGALA KECAMATAN BANAWA 9


STUDIO PERENCANAAN

Tabel 2.6
Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk 3 tahun terakhir pada 6 kelurahan di
Kecamatan Banawa Tahun 2016
No. Tahun Jumlah Penduduk Kepadatan Penduduk/Km2
1. 2016 17334 8727
2. 2015 17250 8683
3. 2014 17128 8562
4. 2013 - -
5. 2012 - -
Total 51712 25972
Sumber : Kecamatan Banawa Dalam Angka tahun 2017

Kecamatan Banawa pada tahun 2016, 2015, 2014 khususnya pada Kelurahan Kabonga Besar,
Kabonga Kecil, Tanjung Batu, Gunung Bale, Ganti, dan Maleni berdasarkan data diatas,
jumlah penduduk dan kepadatan penduduknya mengalami peningkatan ditiap tahunnya dengan
jumlah penduduk tertinggi pada tahun 2016 dengan jumlah 17334 jiwa sedangkan jumlah
penduduk terendah pada tahun 2014 dengan jumlah 17128.
Tabel 2.7
Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Seks Rasio Per Kelurahan di Kecamatan
Banawa Tahun 2016
No. Kelurahan Laki-Laki Perempuan Seks Rasio
1. Kabonga Besar 1429 1326 108
2. Kabonga Kecil 1426 1426 100
3. Tanjung Batu 1344 1336 101
4. Gunung Bale 1233 1183 104
5. Ganti 2085 1914 109
6. Maleni 1292 1340 96
Total 8809 8525 618
Sumber : Kecamatan Banawa Dalam Angka Tahun 2017

Jumlah penduduk menurut jenis kelamin dan seks rasio di Kecamatan Banawa pada tahun 2016
khususnya pada Kelurahan Kabonga Besar, Kabonga Kecil, Tanjung Batu, Gunung Bale,
Ganti, dan Maleni yang berjenis kelamin laki-laki berjumlah 8809 jiwa sedangkan yang
berjenis kelamin perempuan berjumlah 8525 jiwa. Jumlah penduduk menurut jenis kelamin
dan seks rasio tertinggi berada pada Kelurahan Ganti dengan jumlah 3999 jiwa dengan seks
rasio 109. Sedangkan untuk jenis kelamin dan seks rasio terendah yaity pada Kelurahan
Gunung Bale dengan jumlah 2416 jiwa dengan seks rasio 109.

KABUPATEN DONGGALA KECAMATAN BANAWA 10


STUDIO PERENCANAAN

2.4 Prasarana dan Sarana


2.4.1 Prasarana
2.4.1.1 Jaringan Jalan
Pada jarinagan jalan dikecamatan Banawa memiliki jalan yang baik dimana pada kecamatan
ini sudah memiliki jalan beraspal akan tetapi sebagian besar memiliki jalan Beton, dan krikil .
kondisi ini bermanfaat untuk memudahkan arus lalu lintas antar kawasan. Untuk klasifikasi
jalan yang ada pada Kecamatan Banawa hanya memiliki dua jenis klasifikasi yaitu Jalan Arteri
dan jalan Lokal. Untuk jalan Arteri pada Kecamatan Banawa terdapat pada jalan Trans
Sulawesi yang menghubungkan antara provinsi.

Gambar 1. Jalan Arteri Gambar 2. Jalan Lokal

Dokumentasi Survey Tahun 2018

2.4.1.2 Jaringan Drainase


Drainase (saluran pembuangan air limbah rumah tangga) yang terdapat diKecamatan Banawa,
untuk ketersediaan jaringan Drainase pada Kecamatan Banawa sudah terpenuhi hanya pada
pusat Kota akan tetapi fungsi jaringan drainase kurang optimal diakibatkan oleh kondisi
drainase yang tidak sesuai SNI, meskipun demikian terdapat beberapa Drainase juga berfungsi
dengan baik sesuai dengan fungsinya. Untuk wilayah pinggiran kota terdapat beberapa yang
belum memilki jaringan drainase. Juga terdapat dibeberapa tempat yang belum memiliki
jaringan Drainase terutama pada wilayah jauh dari pusat perkotaan.

Gambar 3. Saluran Drainase

Gambar 4. yang belum memiliki


Dokumentasi Survey Tahun 2018
saluran Drainase

KABUPATEN DONGGALA KECAMATAN BANAWA 11


STUDIO PERENCANAAN

2.4.1.3 Jaringan Air Bersih


Kebutuhan air pada Kecamatan Banawa ini sudah dapat terpenuhi. Untuk masyarakat,
penyediaan air bersih untuk beberapa masyarakat di Kecamatan ini sebagian besar bersumber
dari melalui pemanfaatan PDAM dan mesin air.
Adapun cara pendistribusiannya yaitu melalui pipa yang disambungkan dari PDAM dan
dialirkan ke masing-masing rumah melalui pipa sambungan.

Gambar 5. Penyaluran air bersih kesetiap rumah


Dokumentasi Survey Tahun 2018

2.4.1.4 Jaringan air Limbah


Jaringan air limbah rumah tangga pada setiap perumahan sudah memiliki tempat pembuangan
berupa septik tank. Sebagian besar juga pada wilayah kami membuang hasil limbah rumah
tangganya langsung ke drainase. Untuk limbah perdaganagan dan jasa berupa bengkel tidak
langsung dibuang atau dialirkan kedrainase akan tetapi ditampung menggunakan bak
tampungan.

Gambar 6. Limbah rumah tangga yang langsung dialiri ke Draiase

Dokumentasi Survey Tahun 2018

2.4.1.5 Jaringan Persampahan


Jaringan persampahan diKecamatan Banawa sebagian besar pada wilayah ini sudah tersedia
disetiap rumah, untuk ketersedian pengadaan tempat sampah disetiap rumah sudah tersedia
akan tetapi yang menjadi kendala pada jaringan persampahan yaitu proses pengangkutan yang
kurang optimal dalam segi waktu penggangkutan. Akan tetapi ada juga sebagian besar
masyrakat setempat yang berlokasi berada tepat dibantaran sungai tidak membuang sampah

KABUPATEN DONGGALA KECAMATAN BANAWA 12


STUDIO PERENCANAAN

rumah tangga bukan pada tempatnya akan tetapi membuang sampah rumah tangganya
dibantaran sungai yang mengakibatkan pencemaran lingkungan.

Gambar 7. Salah satu tempat pembuangan sampah


Dokumentasi Survey Tahun 2018

Gambar 8. pembuangan sampah sembarangan dibantaran


Dokumentasi Surveysungai
Tahun 2018

2.4.1.6 Jaringan Listrik


Tenaga listrik merupakan kebutuhan penting yang digunakan untuk mendukung aktivitas
masyarakat. Seluruh masyarakat diKecamatan Banawa sudah terlayani oleh jaringan listrik.
Jaringan listrik yang di sediakan oleh PLN tersalurkan ke rumah-rumah warga dengan
menggunakan jaringan kabel listrik yang disanggah dengan menggunakan tiang dan dapat kita
lihat di sepanjang jalan. Pembagian dan pengaturan tegangan listrik diatur pada gardu atau
travo yang dibagi dengan radius tertentu.

Gambar 9. Gardu listrik sungai


Dokumentasi Survey Tahun 2018

KABUPATEN DONGGALA KECAMATAN BANAWA 13


STUDIO PERENCANAAN

2.4.1.7 Jaringan Telekomunikasi


Untuk jaringan Telekomunikasi di Kecamatan Banawa yang sudah tersedia yang berupa
koneksi jaringa telepon dan internet, dan bisa mencakup pada kecamatan ini. Akan tetapi ada
beberapa provaider jaringan GSM yang belum tersedia diKecamatan Banawa.

2.4.2 Sarana
2.4.2.1 Sarana Pendidikan
Berdasarkan standar penyediaan sarana pendidikan pada SNI, sarana pendidikan terdiri atas
TK, SD, SMP/Sederajat, SMA/Sederajat, dan Perguruan Tinggi. Sarana pendidikan yang ada
di Kecamatan Banawa yaitu TK sebanyak 11 unit, Sekolah Dasar sebanyak 16 unit, Sekolah
Menengah Pertama (SMP/MTS) sebanyak 5 unit, Sekolah Menengah Atas (SMA/SMK)
sebanyak 4 unit.
Tabel 2.8 Sarana Pendidikan
di Kecamatan Banawa tahun 2017
Sarana Pendidikan
No. Kelurahan Jumlah
TK SD SMP SMA
1. Kabonga Besar 2 3 1 1 7
2. Kabonga Kecil 2 3 - - 5
3. Tanjung Batu 3 1 1 - 5
4. Gunung Bale 1 2 1 1 5
5. Ganti 1 3 1 - 4
6. Maleni 1 4 1 2 8
Jumlah 11 16 5 4 34
Sumber : Kecamatan Banawa dalam angka tahun 2017

2.4.2.2 Sarana Peribadatan


Penduduk di Kecamatan Banawa terdiri atas berbagai macam agama, yaitu agama Islam,
Kristen, Hindu dan Budha. Adapun pemeluk agama mayoritas di Kecamatan ini adalah
penduduk yang beragama Islam. Sehingga, jumlah sarana peribadatan di Kecamatan Banawa
di dominasi sarana peribadatan agama islam berupa Masjid/Mushola. Masjid yang ada di
Kecamatan Banawa ini berjumlah 30 unit, Mushola sebanyak 7 unit, gereja sebanyak 3 unit,
vihara sebanyak 1 unit, sedangkan untuk pura sendiri tidak terdapat di Kecamatan Banawa.
Tabel 2.9 Sarana Peribadatan
di Kecamatan Banawa tahun 2017
Sarana Peribadatan
No. Kelurahan Jumlah
Mesjid Musholla Gereja Pura Vihara
Kabonga
1. 5 - - - - 5
Besar
Kabonga
2. 5 - - - - 5
Kecil
Tanjung
3. 4 - 3 - 1 8
Batu
4. Gunung Bale 5 3 - - - 8
5. Ganti 6 4 - - - 10
6. Maleni 5 - - - - 5

KABUPATEN DONGGALA KECAMATAN BANAWA 14


STUDIO PERENCANAAN

Sarana Peribadatan
No. Kelurahan Jumlah
Mesjid Musholla Gereja Pura Vihara
Jumlah 30 7 3 - 1 41
Sumber : Kecamatan Banawa dalam angka tahun 2017

2.4.2.3 Sarana Kesehatan


Secara umum sarana pelayanan kesehatan yang sesuai dengan pedoman penyusunan Standar
Nasional Indonesia dibagi ke dalam jenis rumah sakit, puskesmas, puskesmas pembantu,
rumah sakit bersalin, poskedes, dan posyandu. Untuk Kecamatan Mantikulore sendiri sarana
kesehatan yang tersedia berupa Rumah Sakit sebanyak 3 unit, Puskesmas sebanyak 2 unit,
Puskesmas pembantu sebanyak 7, Poskesdes/Polindes sebanyak 11 unit, dan Posyandu
sebanyak 30 unit.
Tabel 2.10 Sarana Kesehatan
di Kecamatan Banawa tahun 2017
Sarana Peribadatan
No. Kelurahan Rumah Jumlah
Puskesmas posyandu Pustu/Poskesdes Pos KB
Sakit
Kabonga
1. 1 - 4 1 1 7
Besar
Kabonga
2. - - 3 1 1 5
Kecil
Tanjung
3. - - 2 - 1 3
Batu
Gunung
4. - - 3 1 1 5
Bale
5. Ganti - - 4 1 1 6
6. Maleni - - 2 1 1 4
Jumlah 1 - 18 5 6 30
Sumber : Kecamatan Banawa dalam angka tahun 2017

2.4.2.4 Sarana Pemerintahan dan Pelayanan Umum


Sarana pemerintahan dan pelayanan umum di Kecamatan Banawa terdapat 4 lembaga yaitu
Darma pertiwi, LPMD, BPD, dan PKK. Sedangkan di 6 Kelurahan yang ada di Kecamatan
Banawa hanya terdapat 2 lembaga yaitu LPMD dan PKK.

Tabel 2.11 Sarana Pemerintahan dan Pelayanan Umum


di Kecamatan Banawa tahun 2017
Sarana Pemerintahan dan Pelayanan Umum
No. Kelurahan Darma Jumlah
LPMD BPD PKK
Pertiwi
Kabonga
1. - 1 - 1 2
Besar

KABUPATEN DONGGALA KECAMATAN BANAWA 15


STUDIO PERENCANAAN

Kabonga
2. - 1 - 1 2
Kecil
Tanjung
3. - 1 - 1 2
Batu
Gunung
4. - 1 - 1 2
Bale
5. Ganti - 1 - 1 2
6. Maleni - 1 - 1 2
Jumlah - 6 - 6 12
Sumber : Kecamatan Banawa dalam angka tahun 2017

2.4.2.5 Sarana Perdagangan dan Niaga


Sarana perdagangan dan niaga yang terdapat di Kecamatan Banawa terdiri dari kios sebanyak
142 unit, warung sebanyak 57 unit, penginapan sebanyak 1 unit, toko sebanyak 11 unit, bengkel
sebanyak 12 unit, service sebanyak 1 unit dan pasar sebanyak 1 unit.
Tabel 2.12 Sarana Perdagangan dan Niaga
di Kecamatan Banawa tahun 2017
Sarana Perdagangan dan Niaga
No. Kelurahan Jumlah
Kios Warung Penginapan Toko Bengkel Service Pasar
1. Kabonga 17 3 - 3 2 1 - 26
Besar
2. Kabonga 28 8 1 1 2 - - 40
Kecil
3. Tanjung 23 14 - 4 5 - - 46
Batu
4. Gunung 8 13 - - - - - 21
Bale
5. Ganti 45 14 - 2 - - 1 62
6. Maleni 21 5 - 1 3 - - 30
Jumlah 142 57 1 11 12 1 1 225
Sumber : Kecamatan Banawa dalam angka tahun 2017

2.5 EKONOMI
2.5.1 Peternakan
Peternakan di Kecamatan Banawa terbagi menjadi dua klasifikasi yaitu ternak besar
dan ternak kecil. Pada ternak besar meliputi ternak sapi dengan jumlah sebanyak 1085
ekor dan ternak kuda dengan jumlah sebanyak 9 ekor. Sedangkan untuk ternak kecil
meliputi ternak kambing dengan jumlah sebanyak 1122 ekor dan ternak domba dengan
jumlah sebanyak 8 ekor.
Tabel 2.13 Peternakan
di Kecamatan Banawa tahun 2017
No. Kelurahan Sapi Kuda Kambing Domba
1. Kabonga Besar 120 4 213 8
2. Kabonga Kecil 108 1 149 -

KABUPATEN DONGGALA KECAMATAN BANAWA 16


STUDIO PERENCANAAN

3. Tanjung Batu 18 - 176 -


4. Gunung Bale 52 1 187 -
5. Ganti 580 1 197 -
6. Maleni 207 2 200 -
Jumlah 1085 9 1122 8
Sumber : Kecamatan Banawa dalam angka tahun 2017

2.5.2 Objek Wisata


Salah satu yang menjadi penunjang perekonomian pada Kecamatan Banawa dari segi
pariwisata yaitu adanya objek wisata hutan magroove. Manfaat adanya objek wisata
hutan mangrove ini yaitu selain dapat dijadikan sebagai objek wisata, hutan mangoove
ini juga dapat dijadikan sebagai pencegah apabila terjadi erosi.

2.5.3 Perkebunan
Berdasarkan tabel Perekebunan di Kecamatan Banawa hanya terdapat di 4 Kelurahan
yaitu pada Kelurahan Kabonga Besar dan Kelurahan Kabonga Kecil terdapat
perkebunan Kelapa, Kelurahan Ganti terdapat perkebunan jagung dan Kelapa
sedangkan pada Kelurahan Maleni terdapat perkebunan Jati dan kakao. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada tabel.
Tabel 2.14 Perkebunan
di Kecamatan Banawa tahun 2017
Jenis perkebunan
No Kelurahan
Jagung Kelapa Jati Kakao
1. Kabonga Besar -  - -
2. Kabonga Kecil -  - -
3. Tanjung Batu - - - -
4. Gunung Bale - - - -
5. Ganti   - -
6. Maleni - -  
Sumber : Kecamatan Banawa dalam angka tahun 2017

KABUPATEN DONGGALA KECAMATAN BANAWA 17


STUDIO PERENCANAAN

2.6 Penggunaan Lahan

KABUPATEN DONGGALA KECAMATAN BANAWA 18

Anda mungkin juga menyukai