Askep 1. Cairan
Askep 1. Cairan
Y DENGAN GANGGUAN
PEMENUHAN KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT DENGAN DIAGNOSA
GASTROENTERITIS AKUT DI RUANG BOUGENVIL
RSUD UNGARAN SEMARANG
2. Identitas diri : Pasien mengetahui siapa dan ada apa dengan dirinya saat ini
3. Harga diri : Pasien tidak merasa malu dengan sakit yang diderita.
4. Peran diri : Pasien adalah seorang kepala rumah tangga dan ayah dari
anaknya.
5. Ideal diri : Pasien percaya bahwa kondisinya akan membaik dan sehat
seperti sebelumnya.
9. Pemenuhan Kebutuhan Seksualitas dan Reproduksi
Pasien adalah seorang laki-laki. Pasien memiliki satu orang putra, istrinya pernah
mengalami keguguran sampai 3 kali. Untuk kebutuhan seksualitas dan reproduksi
pasien merasa sudah cukup dengan keadaan yang sekarang ini.
10. Pola Mekanisme dan Koping
Pasien lebih sering diam atau memendam jika ada masalah dengan keluarga maupun
dengan rekan atau pekerjaannya. Pasien selalu berusaha meminta kepada yang Maha
Kuasa masalah penyakit yang dialaminya agar segera membaik. Keluarganya terutama
istrinya selalu menunggu suaminya dengan baik, sering memberikan support, motivasi,
dan selalu menyemangati pasiennya agar pasien tidak terlalu stress dan tidak terlalu
membebani hidupnya.
11. Pola Nilai dan Kepercayaan
Sebelum sakit pasien masih menjalankan ibadah rutin sebagai seorang muslim namun
selama sakit pasien tidak menjalankan sholat tetapi terus berdo’a untuk kesembuhan
penyakitnya ini dan keluarganya juga membantu untuk berdoa dan ibadah yang rutin.
E. PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum : Kesadaran composmentis, KU lemah dan pucat
Tekanan Darah : 110/80 mmHg
Nadi : 88x/ menit
Pernafasan : 20x/ menit
Suhu tubuh : 36,50 C
Head to Toe Assesement
a. Kulit : Turgor kulit , warna kulit sawo matang, kulit kering
b. Kepala : Bentuk kepala mesosephal, tidak ada lesi atau benjolan, rambut lepek dan
tidak mudah dicabut (tidak rontok)
c. Mata : Pupil isokor dengan ukuran 2 mm, adanya reflek terhadap cahaya, konjungtiva
an anemis dan sclera tidak ikterik
d. Hidung : Simetris, tidak ada polip, tidak ada pernafasan cuping hidung, tidak ada
sekret dalam hidung
e. Telinga : Simetris, tidak ada penumpukan serumen, bersih
f. Mulut : Mukosa kering dan tidak ada stomatitis
g. Leher : Tidak terdapat pembesaran kelenjar thyroid, tidak ada pembesaran kelenjar
getah bening, tidak ditemukan distensi vena jugularis, proses menelan baik
h. Thorax :
Jantung :
Inspeksi : bentuk dada normal, tidak ada bekas WSD, tidak ada pemasangan pace
maker (kateter jantung).
Palpasi : pulsasi (denyutan jantung) teraba di pulsasi pulmonal, pulsasi
trikuspidalis, pulsasi bikuspidalis, pulsasi ictus kordis.
Perkusi : terdengar suara redup
Auskultasi : tidak terdengar adanya bunyi jantung tambahan
Paru :
Inspeksi : perkembangan dada seimbang antara kanan dan kiri, tidak ada bantuan
pernafasan perut, tidak ada pernafasan cuping hidung.
Palpasi : vokal fremitus teraba sama di bagian kanan dan kiri.
Perkusi : terdengar suara sonor
Auskultasi : terdengar bunyi suara vesikuler
i. Abdomen :
Inspeksi : bentuk abdomen sedikit cembung, tidak keluar cairan umbilikus
Auskultasi : terdengar suara bising usus 36x/menit
Palpasi : pasien mengeluh nyeri ulu hati di kuadran 1
Perkusi : adanya suara hiperthympani
j. Ekstermitas
Atas Kanan : tidak terdapat veruka, turgor kulit kembali < 2 detik, tidak terdapat
nyeri, terpasang infus
Atas Kiri : tidak terdapat veruka, turgor kulit kembali < 2 detik.
Bawah Kanan: tidak terdapat veruka, turgor kulit kembali < 2 detik, tidak terdapat
nyeri.
Bawah Kiri : tidak terdapat veruka, turgor kulit kembali < 2 detik, tidak terdapat
nyeri.
Kekuatan Otot Ekstremitas :
5 5
5 5
F. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Pemeriksaan laboratorium dilakukan pada tanggal 20 Agustus 2018
Pukul : 11.34 WIB
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal
Hematologi
Darah Lengkap
Lekosit H 13.29 10^3/uL 3,8-10,6
Eritrosit 5.72 10^6/uL 4,4-5,9
Hemoglobin 15.2 g/ dl 13,2-17,3
Hematokrit 47.73 % 40-52
MCV 84.3 fl 80-100
MCH 29.7 pg 26-34
MCHC 35.3 g/dL 32-36
Trombosit 287 10^3/uL 150-440
Diff Count
Eosinofil 1.1 10^3/uL 0,045-0,44
Basofil 0.3 10^3/uL 0-0,2
Neutrofil H 80,00 % 50-70
Limfosit L 15,40 % 25-40
Monosit 5,70 % 2-8
Serologi
Widal Paratyphi
S. Typhi O 1/320 <1/160
S. Typhi H 1/160 <1/160
S. Typhi A H 1/80 <1/160
G. PROGRAM TERAPI
1. Infus RL 30 tpm
2. Injeksi Omeprazol 20 mg/12 jam
3. Injeksi Ondansetron 4 mg/12 jam
4. Injeksi Ceftriaxon 1 g/12 jam
5. Paracetamol 3 x 500mg
6. Lodia 3 x 2 mg
7. L-Bio 2 x 1 sachet
H. ANALISA DATA
NO Tgl/Jam Analisa Data Penyebab Masalah Tanda
Keperawatan
1. 20-8- DS : pasien mengatakan Asupan cairan Defisien Membran
2018 BAB ± 6 kali dalam kurang volume cairan mukosa
12.20 sehari dengan kering
konsistensi cair, pasien
mengatakan mual
muntah dan tidak nafsu
makan.
DO : keadaan umum
lemas, pucat, turgor
kulit kembali < 2 detik,
mukosa kering.
TD : 110/80 mmHg
N : 90 x/menit
S : 37 ˚ C
RR : 18 x/menit
Pasien terlihat kurang
minum air putih.
Input:
Minum : 500 cc
Infus : 4 x 500 cc =
2000
Air metabolisme : 5 x
60 (BB) = 300
Total : 2800
Output:
BAB : 1000 cc
BAK : 1000 cc
IWL : 15 x (BB) 60
kg = 900 cc
Total : 2900
Balance Cairan =
input-output = 2800-
2900 = - 100
2. 20 DS : pasien mengeluh Agen cidera Gangguan N : 100
Agustus nyeri pada bagian ulu biologis Rasa Aman x/menit
2018 hati. Nyaman : Skala : 5
12.25 Pengkajian nyerinya Nyeri Akut
yaitu:
P : saat pasien
bergerak
Q : ditusuk-tusuk
R : ulu hati
S : skala 5
T : hilang timbul
DO : pasien terlihat
menahan rasa nyeri
dengan memegangi
bagian yang sakit.
I. DIAGNOSA KEPERAWATAN
No Diagnosa
1. 00027. Defisien volume cairan berhubungan dengan asupan cairan kurang ditandai
dengan membran mukosa kering.
(Nanda Domain 2 Nutrisi. Kelas 5 Hidrasi).
2. 00132. Gangguan Rasa Aman Nyaman : Nyeri Akut berhubungan dengan agen
cidera biologis.
(Nanda Domain 12 . Kelas 1).
J. INTERVENSI KEPERAWATAN
K. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Tgl/Jam Dx Keperawatan Implementasi Respon TTD
20/8/2018 00027.Defisien volume 1. Memonitor TTV DS : pasien
13.00 cairan klien mengatakan lemas
(Nanda Domain 2 DO :
Nutrisi. Kelas 5 Hidrasi). TD : 110/70 mmHg
N : 90 x/menit
RR : 20 x/menit
S : 36,3 ˚C
13.05 2. Menentukan riwayat DS: pasien
diare mengatakan bersedia
DO: pasiendan
keluarga mau
menjawab.
13.10 3. Menganjurkan DS: pasien
pasien menghindari mengatakan tidak
makanan pedas makan makanan
pedas
DO: pasien
kooperatif
13.13 4. Mengamati turgor DS: -
kulit secara berkala DO: turgor kulit
pasienkembali dalam
waktu < 2 detik
13.20 5. Menjaga intake/ DS: pasien
asupan yang akurat mengatakan tidak
dan catat output suka minum air
pasien putih, tidak nafsu
makan,
pasienmengatakan
masih diare cair ± 6
x/hari.
DO: pasien tampak
lemas
13.25 6. Memberikan cairan DS: pasien
dengan tepat mengatakan bersedia
diberi terapi infus RL
30 tpm
DO: pasien
terpasang infus RL
30 tpm di ektremitas
atas
13.30 7. Memonitor DS: pasien
perubahan berat mengatakan BB nya
badan terasa menurun
DO: pasien tampak
terlihat kurus.
20 00132 1. Melakukan DS : pasien
Agustus Gangguan Rasa Aman pengkajian nyeri mengatakan nyeri
2018 Nyaman : Nyeri komprehensif yang pada ulu hati.
12.30 berhubungan dengan meliputi lokasi, Pengkajian nyeri:
agen cidera biologis. karakteristik, P : saat pasien
onset/durasi, bergerak
frekuensi, kualitas, Q : ditusuk-tusuk
intensitasatau R : ulu hati
beratnya nyeri dan S : skala 5
faktor pencetus. T : hilang timbul
DO : pasienterlihat
menahan nyeri
dengan memegangi
bagian yang sakit.
2. Mengatur posisi DS : pasien
nyaman pasien mengatakan posisi
nyamannya yaitu
semifowler.
DO : pasien terlihat
lebih nyaman.
3. Mengajarkan teknik DS : pasien merasa
nafas dalam nyerinya berkurang
sedikit
DO : pasien dapat
mempraktekkan
teknik nafas dalam 4-
2-4
4. Berkolaborasi DS : pasien
dengan dokter/ tim mengatakan nyeri
medis lain dalam berkurang dari skala
pemberian terapi 4-2.
analgetik yaitu DO : pasien
injeksi ketorolac 1 menerima diberikan
amp injeksi analgetik
berupa ketorolac.
21/8/2018 00027. Defisien volume 1.Menganjurkan pasien DS: pasien
09.30 cairan menghindari makanan mengatakan tidak
(Nanda Domain 2 pedas makan pedas
Nutrisi. Kelas 5 Hidrasi). DO: pasien
kooperatif
L. CATATAN PERKEMBANGAN
Tanggal/Jam Diagnosa Evaluasi (SOAP) TTD
Keperawatan
Perawat
20 Agustus 2018 1 S : Pasien mengatakan masih BAB encer
13.30 sehari 6 kali dan saat malam menggangu
waktu istirahatnya untuk ke kamar mandi.
TD : 110/70 mmHg
N : 90 x/menit
RR : 20 x/menit
S : 36,3 ˚C
A : Masalah defisien volume cairan belum
teratasi
P : lanjutkan intervensi
20 Agustus 2018 2 S : Pasien mengatakan nyeri berkurang
13.35 sedikit menjadi skala 5.
P : lanjutkan intervensi
21 Agustus 2018 1 S : Pasien mengatakan masih BAB encer
13.30 sehari 4 kali
P : lanjutkan intervensi
P : pertahankan intervensi
22 Agustus 2018 1 S : Pasien mengatakan sudah tidak BAB
13.00 cair.
P : lanjutkan intervensi