Anda di halaman 1dari 16

TUGAS ANALISIS JURNAL

Diajukan untuk memenuhi presentase absensi yang kurang pada mata kuliah
Pengembangan Kepribadian

Dosen Pembimbing :
Herawati Mansur, SST., M.Psi

Disusun Oleh :
Inge Ayu Wardani Sakinah
1502450037

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
JURUSAN KEBIDANAN
PROGRAM STUDI DIV KEBIDANAN MALANG
2017
Lembar Pengesahan

Laporan ini telah diperiksa dan disetujui pada tanggal……………………………….

Dosen Pembimbing,

Herawati Mansur, SST., M.Psi.


19650110 198503 2 002
BAB I
RESUME JURNAL

A. Nama peneliti
Terdapat dua peneliti pada jurnal yang berjudul “Peningkatan Soft Skills Tanggung
Jawab dan Disiplin Terintegrasi Melalui Pembelajaran Praktik Patiseri”, yaitu Siti Hamidah
dan Sri Palupi. Kedua peneliti berasal dari Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta.
B. Tempat dan waktu penelitian
Tempat pelaksanaan penelitian ini di fakultas teknik Universitas Negeri Yogyakarta
dengan subyek penelitiannya adalah mahasiswa pendidikan Teknik Boga. Waktu penelitian
tidak dituliskan oleh peneliti pada jurnal.
C. Rumusan masalah penelitian
1. Sebagian besar mahasiswa belum memiliki kemauan untuk berbuat yang terbaik dan
terstandar ataupun mengutamakan kesempurnaan, ada kecenderungan sekadar untuk
memenuhi tugas saja.
2. Kurang memiliki kebiasaan kerja yang sistematis, terkoordi- nir secara baik yang
mencerminkan kerja yang efisien dan efektif.
3. Kurangnya kemandirian kerja, ada kecenderungan ketergantungan pada teman dan
dosen sehingga sering terjadi kesalahan proses ataupun produk.
4. Kurangnya inisiatif ataupun ide-ide kreatif bila menemui per- masalahan dalam proses
atau produk, sehingga hasilnya kurang maksimal.
D. Metode penelitian
Metode penelitian pada penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang
dilakukan melalui dua siklus. Desain tindakan menggunakan model yang dikembangkan oleh
Kemmis dan Taggart (Pardjono, 2007:22) yang terdiri dari empat komponen, yaitu:
perencanaan, tindakan, pemantauan, dan refleksi. Teknik pengumpulan data pada penelitian
ini berupa ekspresi diri dan evaluasi antar teman.
E. Hasil penelitian
1. Siklus pertama terdiri dari dua kali tindakan yaitu pengamatan oleh dosen dan ekspresi
diri. Hasil diagnosis masalah dari siklus pertama menunjukkan bahwa ketergantungan
tanggung jawab dan disiplin secara kelompok relatif dominan sehingga pembelajaran
diubah menjadi pembelajaran individu.
2. Pembelajaran praktik Patiseri dengan pola individu pada siklus kedua menunjukkan
perubahan perilaku tanggung jawab dan disiplin pada mahasiswa sebanyak 45%.
BAB II
ANALISA JURNAL

A. Analisa Penelitian
1. Judul dan Abstract
Judul jurnal sesuai dengan isi dan bahasan serta abstrak memberikan informasi yang
lengkap mengenai isi jurnal berupa latar belakang, tujuan, metode dan hasil.
2. Justifikasi, metode dan desain penelitian

Di dalam jurnal dijelaskan cukup rinci mengenai latar belakang melakukan penelitian.
Metode penelitian yang digunakan adalah PTK (Penelitian Tindakan Kelas). Hal ini sesuai
dengan tujuan penelitian, karena tujuan dari PTK adalah untuk memperbaiki pembelajaran di
kelas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan penguasaan soft-skill mahasiswa
pendidikan teknik boga UNY dengan pembelajaran praktik partiseri, yang sebelumnya
peneliti melihat adanya permasalahan terhadap mahasiswa yang menunjukkan bahwa
penguasaan softskill sebagian besar mahasiswa kurang. Pada metode penelitian peneliti tidak
mencantumkan banyaknya sample mahasiswa yang digunakan pada penelitian, namun
peneliti menuliskannya pada bagian abstrak. Desain penelitian yang digunakan telah sesuai
dengan teori yang mendukung pada penelitian ini.

3. Pengumpulan data

Teknik pengumpulan data hanya dibahas pada abstrak dan tidak dijelaskan dengan rinci
pada bagian metode penelitian sehingga pembaca harus membaca bagian abtrak agar
mengerti maksud dari metode penelitian yang digunakan. Selain itu pengujian instrumen
penelitian ini tidak dijelaskan di dalam jurnal.

4. Analisa data dan hasil

Hasil penelitian dalam jurnal dijelaskan dengan baik. Dari hasil penelitian
menunjukkan bahwa penerapan pembelajaran soft skills tanggung jawab dan disiplin
terintegrasi melalui praktik Patiseri mampu meningkatkan dan menjada perilaku tanggung
jawab dan disiplin. Selain itu pembelajaran soft skill terbukti efektivitasnya dalam
meningkatkan tanggung jawab dan disiplin mahasiswa. Saran untuk penelitian berikutnya
sudah dijelaskan dengan baik oleh peneliti dalam jurnal ini.
B. Kelebihan jurnal

Peneliti memberikan penjelasan yang baik pada pembahasan serta tata bahasa
ilmiah namun mudah dimengerti. Metode penelitian diuraikan cukup detil sampai
dengan tahapan penelitian.

C. Kekurangan jurnal

Peneliti tidak menjelaskan mengenai teknik validasi instrumen yang digunakan


pada penelitian.
PENINGKATAN SOFT SKILLS TANGGUNG JAWAB
DAN DISIPLIN TERINTEGRASI MELALUI PEMBELAJARAN PRAKTIK PATISERI

Siti Hamidah dan Sri Palupi


FT Universitas Negeri Yogyakarta
email: hamidah_siti66@yahoo.com

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan penguasaan soft skills tanggung jawab dan
disiplin mahasiswa pendidikan Teknik Boga FT UNY yang terintegrasi melalui pembelajaran praktik
Patiseri. Penelitian tindakan kelas ini menggunakan subjek mahasiswa peserta kuliah Patiseri I yang
berjumlah 38 mahasiswa. Instrumen pengumpul data berupa ekspresi diri dan evaluasi antarteman
yang dikembangkan dari rambu-rambu tanggung jawab dan disiplin. Data dianalisis dengan teknik
diskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui pembelajaran praktik, baik dalam
kerja kelompok maupun individu mahasiswa telah mampu menunjukkan kinerja tanggung jawab
persiapan diri, persiapan kerja, proses produksi, penyajian, dan berkemas antara hampir selalu dan
konsisten. Demikian halnya dengan kinerja disiplin telah memberi makna bagi penguasaan soft skills
antara hampir selalu dan konsisten.

Kata kunci: tanggung jawab, disiplin, pembelajaran


terintegrasi

IMPROVING INTEGRATED SOFT SKILLS OF RESPONSIBILITY


AND DISCIPLINE THROUGH PRACTICUM TEACHING AND
LEARNING OF PATISSERIE

Abstract: This study aims to improve the mastery of integrated soft skills of responsibility and
discipline of Engineering Hospitality education students of Faculty of Engineering UNY through the
practicum teaching and learning of Patisserie. Subjects of the research were 38 students of Patisserie I.
The instruments include self-expression and peer-evaluation developed following the guideline of
responsibilities and discipline. The data were analyzed by descriptive quantitative technique. The re-
search findings show that through the practicum teaching and learning both in groups and indi-
vidually, the students have shown good performance of responsibility in self-planning, work pre-
peration, production process, serving and packing with the rate between ‘almost always’ and ‘con-
sistent.’ The same rate also applies to the mastery of the soft skill of discipline.

Keywords: responsibility, discipline, integrated teaching and


learning

PENDAHULUAN Pendidikan juga untuk menyiapkan


Pendidikan tinggi adalah pendidikan masa depan peserta didik. Pendidikan ha-
yang mempersiapkan lulusan untuk m- rus mampu memberi bekal lulusan dengan
enguasai ilmu pengetahuan dan kompeten- sejumlah skills yang diperlukan agar dapat
si sesuai bidang/jurusannya. Lulusan per- berkembang dan beradaptasi di tempat ker-
guruan tinggi tidak cukup hanya mengua- ja dengan imbalan yang sepadan. Wagner
sai hard skills saja, namun harus juga me- (2008:14) menekankan tujuh survival skills
nguasai soft skills sebagai penguat hard skills yang memiliki nilai penting di era abad ke-
agar lebih mampu bekerja produktif dan 21 ini. Bila dicermati, skills tersebut meru-
berkualitas. pakan soft skills, yaitu: (1) berpikir kritis dan
pemecahan masalah; (2) kolaborasi melalui Soft skills dapat diamati melalui un-
jaringan dan memimpin dengan pengaruh; juk kerja, seperti kemampuan berbicara
(3) lincah dan mampu yang mencerminkan ide dan informasi,
menyesuai kan diri; (4) inisiatif dan ataupun menjelaskan suatu topik dengan
kewirausa haan; (5) komu- nikasi jelas, mu- dah dalam memahami topik
yang efektif baik tertulis dan tidak tertulis; yang belum dikenal, mampu berinteraksi
(6) mengakses dan menganalisis in- dan bekerja secara kooperatif dalam
formasi; dan (7) imajinasi dan daya khayal. kelompok. Sese- orang dengan penguasaan
Dengan demikian, penguasaan soft skills soft skills yang baik akan mencerminkan
penting agar lulusan mampu bertahan kemampuan yang melebihi dari kapasitas
menghadapi berbagai tantangan kerja. sebagai tenaga ker- ja. Kemampuan ini
Soft skills merupakan kompetensi muncul dikarenakan yang bersangkutan
yang secara mandiri mampu menggerakkan
bersifat nonteknis yang menunjuk pada ka- proses-proses internal un- tuk terus belajar,
rakteristik kepribadian. Hal tersebut tam- berusaha, dan menemu- kan sesuatu yang
pak pada perilaku seseorang, baik saat ber- memberi keuntungan bagi pekerjaannya
interaksi dalam situasi sosial, kemampuan ataupun bagi pengem- bangan diri.
berbahasa, kebiasaan diri, ataupun sifat-si- Dengan demikian, soft skills penting untuk
fat penting untuk mendukung perilaku op- dikuasai karena diperlukan oleh seseorang
timis. Soft skills sebagai kemampuan sese- untuk mengembangkan di- rinya dalam
orang untuk memotivasi diri dan meng- melakukan pekerjaan
gunakan inisiatifnya, mempunyai pema- Berdasarkan pengamatan terhadap
haman tentang apa yang dibutuhkan untuk proses pembelajaran praktik terdapat bebe-
dilakukan dan dapat dilakukan dengan rapa permasalahan. Pertama, sebagian be-
baik, berguna untuk mengatasi persoalan sar mahasiswa belum memiliki kemauan
kecil yang muncul secara tiba-tiba dan te- untuk berbuat yang terbaik dan terstandar
rus dapat bertahan bila problem tersebut ataupun mengutamakan kesempurnaan,
belum terselesaikan (Grugulis, tt:77). De- ada kecenderungan sekadar untuk meme-
ngan demikian, soft skills merupakan ke- nuhi tugas saja. Kedua, kurang memiliki
kuatan diri untuk berubah ataupun untuk kebiasaan kerja yang sistematis, terkoordi-
mengatasi berbagai persolan kerja. nir secara baik yang mencerminkan kerja
Penguasaan soft skills mahasiswa Pro- yang efisien dan efektif. Ketiga, kurangnya
gram studi Pendidikan Teknik Boga meru- kemandirian kerja, ada kecenderungan ke-
pakan esensi kompetensi ang harus di- tergantungan pada teman dan dosen se-
kuasai dan terukur melalui unjuk kerja se- hingga sering terjadi kesalahan proses atau-
lama pembelajaran. Pembelajaran soft skills pun produk. Keempat, kurangnya inisiatif
dipandang sebagai bagian dari upaya pem- ataupun ide-ide kreatif bila menemui per-
bentukan sikap profesional. Sikap ini akan masalahan dalam proses atau produk, se-
memengaruhi perilaku peduli kepada hingga hasilnya kurang maksimal.
mutu, cepat, tepat, dan efisien, menghargai Permasalahan tersebut dikarenakan
waktu dan reputasi (Djoyonegoro, 1998:62). pola pembelajaran selama ini lebih mene-
Pem- bentuk sikap harus dilakukan sejak kankan pada penguasaan hard skills dan
awal melalui proses pembiasaan kerja kurang memberi porsi pada upaya untuk
yang di- kembangkan dan diselaraskan menumbuhkembangkan soft skills agar ber-
dengan kebu- tuhan pembelajaran. dampingan dengan hard skills. Demikian

Peningkatan Soft Skills Tanggung Jawab dan Disiplin Terintegrasi Melalui Pembelajaran Praktik
Patiseri
juga pembelajaran selama ini kurang me- Pembelajaran soft skills dikemas
numbuhkembangkan rasa tanggung jawab meng- gunakan model integrasi dengan
dan disiplin, mulai dari persiapan diri, per- beberapa pertimbangan kemudahan.
siapan kerja, proses produksi, dan berke- Artinya, pelak- sanaan pembelajaran
mas. Oleh karena itu, diperlukan pembela- mengikuti pola pem- belajaran hard skills
jaran soft skills yang terintegrasi melalui yang dilaksanakan se- suai implementasi
pembelajaran praktik yang memungkinkan kurikulum yang berla- ku, tidak
mahasiswa belajar tanggung jawab dan di- membutuhkan pembiayaan khu- sus dan
siplin lebih baik dan lebih bermakna bagi lebih bermanfaat bagi penguatan hard skills.
peningkatan profesionalitasnya. Harapan- Pembelajaran softs skills terinte- grasi
nya, pembelajaran yang dilakukan akan diimplementasikan dengan pendekat- an
memberi warna pada karakter pekerja bi- connected model, dan nested model (For-
dang boga yang selaras dengan kebutuhan garty, 1991:xiv & Drake, 2007:28-29). Inte-
dunia kerja. grasi connected model menekankan keter-
Penguasaan tanggung jawab dan di- kaitan antara soft skills dan hard skills pada
siplin penting ditekankan untuk mahasis- setiap topik, konsep, keterampilan, dan de-
wa boga. Tanggung jawab memiliki makna ngan dunia kerja saat ini dan masa yang
untuk meningkatkan manajemen diri, be- akan datang. Nested model berorientasi
kerja dalam tim ataupun orientasi selalu pada pencapaian multiple skills dan multiple
belajar. Disiplin bisa jadi menguatkan ki- tar- get. Dengan model ini, pembelajaran
nerja yang berorientasi pada nilai kebaikan soft skills akan mudah tercapai karena soft
dan keunggulan. Secara rinci, tanggung skills terintegrasi secara tidak dipaksakan.
jawab menurut Barbara (2004:385) adalah Setiap kegiatan pembelajaran di dalamnya
sikap yang dapat diandalkan, ketekunan, sudah terdapat soft skills yang terukur
terorganisasi, tepat waktu, menghormati melalui target pembelajaran.
komitmen, perencanaan. Terdapat bebera- Penguatan tanggung jawab dan disi-
pa tanggung jawab, antara lain: tanggung plin ini beriringan dengan mata kuliah
jawab moral; tanggung jawab hukum; tang- praktik Patiseri. Pemilihan ini didasari
gung jawab keluarga; tanggung jawab ko- bah- wa kompetensi mata kuliah praktik
munitas; tanggung jawab terhadap adat-is- ber- fungsi membekali mahasiswa dengan
tiadat, tradisi kepercayaan dan aturan; se- jumlah kompetensi kerja yang
serta tanggung jawab pribadi. Disiplin diri terstandar. Kelompok mata kuliah praktik
adalah penguasaan diri, pengekangan diri, menekan- kan penguasaan kompetensi
keterandalan diri, dan kemandirian. Terda- yang selaras dengan kebutuhan dunia
pat delapan cara untuk menguatkan di- kerja. Kelompok mata kuliah praktik ini
siplin diri, antara lain: (1) putuskanlah juga mampu me- numbuhkan jati diri
bah- wa kamu benar-benar ingin menjadi keprofesionalan lulus- an. Pembelajaran ini
sese- orang yang bersiplin diri; (2) buatlah diselenggarakan da- lam bentuk praktik
ko- mitmen; (3) pelajarilah aturan-aturan; dengan alasan bahwa pembelajaran soft
(4) bertanggungjawablah; (5) latihlah; (6) skills lebih efektif ketika dirancang dalam
laku- kanlah kegiatan-kegiatan yang situasi yang mendekati dengan dunia kerja.
meningkat- kan disiplin dirimu; (7)
hapuskanlah ke- biasaan-kebiasaan yang METODE
merugikan; dan (8) mulailah kelompok Penelitian ini merupakan penelitian
pendukung disiplin diri. tindakan kelas yang dilakukan melalui dua
siklus dengan tetap memperhatikan per- dan disiplin, dapat dinyatakan bahwa
masalahan yang ditemui dan ditingkatkan. pem- belajaran dapat berlangsung sesuai
Desain tindakan menggunakan model renca- na. Dosen mampu menetapkan
yang dikembangkan oleh Kemmis dan target soft skills dan mendiskripsikan
Taggart (Pardjono, 2007:22) yang terdiri perilaku kerja yang harus dimunculkan
dari empat komponen, yaitu: perencanaan, setiap kegiatan. Mahasiswa telah
tindakan, pemantauan, dan refleksi. Fokus memperoleh informasi tentang target
penelitian adalah melihat dampak belajar dan konsep tanggung jawab dan
pembelajaran soft skills tanggung jawab disiplin.
dan disiplin yang ter- integrasi melalui Siklus pertama terdiri dari dua kali
pembelajaran praktik. Da- lam hal ini, tindakan. Hasil pengamatan tindakan per-
munculnya perubahan perilaku siswa tama, dosen dapat membuat profil soft skills
mulai dari persiapan diri, persiapan kerja, kelas dan menemukan permasalahan pe-
proses produksi, penyajian, dan ber- nguasaan soft skills. Beberapa catatan
kemas. penting yang dapat dikemukakan adalah
Prosedur penelitian tindakan melipu- perilaku mahasiswa belum konsisten yang
ti kegiatan-kegiatan sebagai berikut. Tahap terkait dengan tanggung jawab kebersihan
perencanaan dengan kegiatan: (1) menyiap- area kerja pada saat proses produksi dan
kan silabus dan Rencana Pelaksanaan Pem- ber- kemas, serta disiplin diri untuk taat
belajaran (RPP) matakuliah Patiseri I de- dan patuh pada resep. Selain itu, etos kerja
ngan muatan soft skill; (2) merencanakan ke- lompok masih dominan sehingga
skenario pembelajaran dengan menerap- belum se- penuhnya mahasiswa
kan soft skills disiplin dan tanggung jawab. bertanggung jawab atas hasil kerjanya.
Tahap tindakan meliputi: (1) menegaskan Oleh karena itu, pada tindakan pertama
pentingnya persiapan diri dan ketaatan tahap kedua ini, dosen lebih memberi
pada Standar Operasional Prosedur (SOP); motivasi tanggung jawab dan
(2) pemberian tugas praktik; (3) membagi mengingatkan kembali pentingnya pe-
kelas dalam kelompok kecil; (4) mahasiswa rilaku kerja soft skills dihubungkan dengan
membuat persiapan praktik, termasuk disi- hasil produk yang berkualitas sesuai de-
plin diri dan prosedur kerja mulai dari ngan standar. Tabel 1 memperlihatkan des-
awal kerja sampai tugas berakhir yang kripsi prosedur pembelajaran Siklus I.
mencerminkan rasa tanggung jawab per- Pada akhir periode siklus pertama,
orangan. Tahap pemantauan meliputi: ob- mahasiswa melakukan ekspresi diri terha-
servasi, memberi balikan dan memotivasi. dap penguasaan soft skills tanggung jawab
Tahap terakhir, refleksi, yaitu dengan eks- dan disiplin. Hasil ekspresi diri menunjuk-
presi diri. kan bahwa sebagian besar telah mencapai
Skenario pembelajaran terintegrasi di- hasil hampir konsisten. Keadaan tersebut
laksanakan dengan dua siklus. Perubahan ditunjukkan pada Tabel 2.
strategi pembelajaran didasarkan atas per- Hasil diagnosis masalah pada tindak-
masalahan perubahan kinerja tanggung ja- an pertama menunjukkan bahwa ketergan-
wab dan disiplin mahasiswa. tungan tanggung jawab dan disiplin secara
kelompok relatif dominan. Oleh karena itu,
HASIL DAN PEMBAHASAN setelah dievaluasi, dapat diambil keputus-
Setelah tindakan pertama dan moni- an untuk mengubah pembelajaran dari ke-
toring dilakukan terhadap tanggung jawab lompok ke individu, tugas diberikan secara
individual. Mahasiswa dituntut untuk lebih
bertanggung jawab mulai dari persiapan Perubahan Perilaku
diri, persiapan kerja, proses produksi, pe- Pembelajaran praktik Patiseri dengan
nyajian, berkemas, dan disiplin. Hasil pe- pola individu pada siklus kedua telah
nelitian tindakan kedua setiap mahasiswa mem- beri dampak pada perubahan
telah dapat bekerja secara individual dan perilaku tang- gung jawab dan disiplin
sebagian besar mahasiswa lebih bersung- pada sebagian ma- hasiswa. Hampir 45%
guh-sungguh dan disiplin. Prosedur pem- mahasiswa telah me- ngalami perubahan
belajaran sesuai dengan rancangan seperti perilaku yang mencer- minkan tanggung
halnya pada siklus pertama. jawab dan sebagian lain- nya tetap atau
turun. Hal tersebut ditun-
jukkan pada Tabel 3.

Tabel 1. Prosedur Pembelajaran Siklus I


Aspek Pembelajaran Prosedur Kegiatan Mahasiswa
Pengelolaan kelas  Mahasiswa dibagai 12 kelompok, masing-  Mahasiswa berkelompok
masing terdiri dari 3 mahasiswa berdasarkan berdasarkan nomor urut
nomor urut presensi absen
Prosedur  Diawal dosen menjelaskan target soft skills  Mencari berbagai sumber
pembelajaran dan mekanisme pembelajaran. untuk mengerjakan tugas
 Setiap awal kuliah praktik dosen memeriksa  Mahasiswa praktik sesuai
kedisiplinan dan kerapihan serta prosedur kerja
kelengkapan pakaian.  Mahasiwa melakukan
 Dosen membuka kelas dan memberi refleksi diri
pengarahan kepada mahasiswa tentang
tugas yang harus dikerjakan
 Dosen memberikan job sheet produk yang
akan dipraktikkan
 Dosen mengawasi perilaku soft skills dan
memberi balikan serta memotivasi agar
setiap siswa dapat mencapai target soft skills
 Dosen mengamati perubahan soft skills
dengan membandingkan standar.

Tabel 2. Keadaan Frekuensi Hasil Ekspresi Diri pada Siklus Pertama


Kategori Persiapan Persiapan kerja Proses produksi Penyajian Berkemas disiplin
perilaku diri
f % f % f % f % f % f %
Konsisten 31 82 25 66 19 50 19 50 21 54 18 46
Hampir selalu 7 18 11 29 18 47 18 47 13 34 17 45
Kadang- 0 2 6 1 3 1 3 4 12 3 9
kadang
Jumlah 38 100 38 100 38 100 38 100 38 100 38 100
Tabel 3. Perubahan Perilaku Soft Skills Tanggung Jawab
No. Respoden Siap Diri Siap Kerja Produksi Penyajian Berkemas
1. R1 Naik & Naik Turun Turun Turun
konsisten
2. R2 Naik & Naik & konsisten Naik Naik Naik
konsisten
3. R3 Turun Tidak naik Tidak naik Turun Turun
4. R4 Naik & Naik Tidak naik Naik Turun
konsisten
5. R5 Naik Turun Tidak naik Tidak naik Tidak naik
6. R6 Naik Naik Turun Naik Naik
7. R7 Turun Naik Naik Turun Naik
8. R8 Turun Turun Tidak naik Tidak naik Turun
9. R9 Naik Naik Tidak naik Tidak naik Tidak naik
10. R10 Naik Naik Naik Tetap & Naik
konsisten
11. R11 Tetap & Turun Tetap & Tetap & Tidak naik
konsisten konsisten konsisten
12. R12 Naik Turun Turun Turun Naik
13. R13 Naik Turun Turun Turun Turun
14. R14 Naik Tetap & konsisten Turun Turun Tidak naik
15. R15 Turun Tetap & konsisten Turun Turun Tidak naik
16. R16 Naik Tetap & konsisten Naik Tidak naik Tidak naik
17. R17 Naik Tetap & konsisten Naik Naik Naik
18. R18 Naik Naik Naik Turun Tidak naik
19. R19 Naik Naik Naik Naik Tidak naik
20. R20 Naik Tetap Turun Turun Naik
21. R21 Turun Naik Naik Turun Turun
22. R22 Naik Naik Naik Tidak naik Naik
23. R23 Turun Tidak naik Turun Tidak naik Tidak naik
24. R24 Naik Turun Naik Tidak naik Naik
25. R25 Naik Turun Turun Turun Turun
26. R26 Naik Naik Naik Naik Tidak naik
27. R27 Turun Turun Turun Turun Naik
28. R28 Naik Tetap & konsisten Tetap & Turun Naik
konsisten
29. R29 Naik Tetap & konsisten Tetap & Turun Turun
konsisten
30. R30 Turun Turun Tidak naik Turun Tidak naik
31. R31 Naik & Turun Turun Naik Turun
konsisten
32 R32 Tetap & Tidak naik Turun Turun Tidak naik
konsisten
33 R33 Turun Tidak naik Tidak naik Turun Tidak naik
34 R34 Naik Tidak naik Tidak naik Naik Naik
35 R35 Naik Tidak naik Tidak naik Turun Naik
36 R36 Naik Tetap & konsisten Naik Tidak naik Tidak naik
37 R 37 Naik Naik Naik Naik naik
38 R38 Naik Naik Naik Tidak naik Tidak naik
Naik serta Naik serta tetap & Naik serta tetap Naik serta Naik serta
Jumlah mahasiswa tetap & konsisten 19 dan konsisten tetap dan tetap dan
konsisten 27 17 konsisten 17 konsisten 17

Tabel 4. Hasil Rerata Ekpresi Diri Aspek Tanggung Jawab Siklus Pertama dan Kedua
Persiapan Persiapan Proses Penyajian Berkemas Rerata
Ekspresi
Diri Diri Kerja Produksi
Pertama 4,76 4,65 4,54 4,48 4,53 4,59
Kedua 4, 72 4,78 4,54 4,43 4,54 4,60
Angka tersebut bila dihubungkan de- lam perspektif yang lebih luas. Artinya, se-
ngan keadaan rerata ekspresi diri, baik lama pembelajaran, mahasiswa belajar skills
pada pengukuran siklus pertama maupun teknik bersamaan dengan soft skills tang-
ke- dua, terlihat bahwa kinerja individu gung jawab dan disiplin. Keadaan ini me-
belum mampu meningkat ke arah yang mungkinkan mahasiswa lebih terlibat se-
sempurna atau level 5. Namun demikian, cara langsung dalam setiap pengalaman
pembelajar- an soft skills terintegrasi sudah be- lajar, memotivasi diri untuk bekerja ter-
mampu men- jaga perilaku tanggung jawab baik, dan terdorong untuk lebih profesio-
berada pada level konsisten. Perubahan soft nal. Mahasiswa terlihat semakin profesio-
skills tang- gung jawab dari siklus ke siklus nal mulai dari persiapan diri, persiapan
ditunjuk- kan pada Tabel 4. kerja, proses produksi, penyajian sampai
Demikian pula pada penguasaan di- berkemas.
siplin yang mengalami perubahan. Hampir Persiapan diri mendiskripsikan ke-
setengah kelas atau 53% telah mengalamai siapan secara fisik meliputi pakaian, per-
perubahan ke arah yang lebih positif. Na- alatan, kuku, dan kebersihan diri. Persiap-
mun, bila dikaitkan dengan perolehan rera- an kerja menggambarkan kesiapan kerja
ta kelas, pada ekspresi diri pertama 4,40 mu- lai dari perencanaan kerja, kualitas dan
dan pada ekspresi diri kedua 4,52. Data ter- kuantitas bahan yang disiapkan sesuai re-
sebut menunjukkan kenaikan sebesar 0,12. sep, dan kelengkapan alat yang mendu-
Dengan demikian, dapat dinyatakan bah- kung kelancaran bekerja. Proses produksi
wa perubahan pola pembelajaran soft skills menunjuk pada ketaatan pada resep, pro-
dari kelompok ke individu telah sedikit sedur kerja dan proses produksi, taat pada
mengubah perilaku disiplin mahasiswa pe- standar kerja, baik proses maupun hasil.
serta mata kuliah praktik Patiseri I. Bila Penyajian mendiskripsikan upaya untuk
angka tersebut dikaitkan dengan penilaian menampilkan sajian yang atraktif dan ber-
antarteman untuk beberapa aspek lainnya, sih. Berkemas merupakan usaha yang
terlihat bahwa kelas telah menunjukkan pe- sung- guh-sungguh bekerja rapi, bersih,
rilaku yang baik. Sebagian besar semua as- baik di awal kerja, proses, sampai selesai.
pek yang diukur mendapat penilaian yang Integrasi soft skills terjadi tidak dipak-
hampir sempurna atau level 5. Dalam hal sakan. Artinya, dengan sengaja pengala-
ini, tanggung jawab 4,46; disiplin 4,3; ke- man belajar dirancang dan diimplementa-
jujuran 4,67; kerja sama 4,66; hubungan so- sikan untuk menggerakan hard skills dan
sial 4,39; kerajinan 4,41; dan etika 4,54. soft skills secara bersamaan. Melalui pem-
Keadaan tersebut menggambarkan belajaran terintegrasi, mahasiswa menik-
bahwa perubahan perilaku tanggung jawab mati pembelajaran soft skills melalui tugas
dan disiplin kelas masih memerlukan per- yang dirancang dan difasilitasi dosen. Se-
baikan berkelanjutan kalau menginginkan cara individual, mahasiswa dapat
pencapaian soft skills mendekati level 5. mengem- bangkan diri melalui tugas dan
penguasa- an hasil belajar yang lebih kaya.
Makna Pembelajaran Terintegrasi Hasil penelitian menunjukkan bahwa
Integrasi dimaknai sebagai bagian penguasaan soft skills tanggung jawab dan
pembelajaran yang mampu memberi nilai disiplin semakin meneguhkan hard skills.
lebih. Pembelajaran terintegrasi memung- Mahasiswa terlihat semakin dapat bekerja
kinkan siswa memperoleh pengalaman da- cekatan, rapi, aman, mau belajar dari
kesalahan dan menggunakan pengalaman lama pembelajaran mahasiswa menjadi sa-
kerja sebagai bagian pembentukan karak- dar akan kualitas kerja.
ter profesional. Dengan demikian, pembelajaran soft
skills yang berlangsung selama enam kali
Pembelajaran Soft Skills Berbasis Pem- pertemuan merupakan wujud dari proses
biasaan perbaikan berkelanjutan untuk mewujud-
Melalui tindakan pada siklus I dan II kan personal growth sebagai tenaga kerja
selama enam kali pertemuan, terlihat bah- yang profesional. Keadaan ini memberi
wa penguasaan soft skills tanggung jawab buk- ti bahwa pembelajaran soft skills
dan disiplin telah mencapai batas maksi- berbasis pembiasaan memiliki fungsi
mal, yaitu antara hampir selalu dan kon- membentuk karakter pekerja. Penelitian
sisten. Demikian halnya penilaian antarte- Berg (2006) juga memberi bukti, bahwa
man menunjukkan keadaan yang hampir dengan mengem- bangkan soft skills melalui
sama. Artinya, pembelajaran soft skills yang guiding dan growing telah secara efektif
diterapkan pada mata kuliah Patiseri I te- menumbuhkan profesionalitas sebagai
lah berhasil meningkatkan penguasaan dokter. Melalui ke- giatan pembelajaran
soft skills mahasiswa serta menjaga pada yang diciptakan, dosen membantu
level yang konsisten. Hal tersebut mengembangkan dan mengkon- struk soft
menunjukkan bahwa tindakan kelas yang skills secara mandiri.
berbasis pem- biasaan kerja disertai dengan Demikian halnya Hamidah (2011)
motivasi mem- beri makna yang sangat telah meneliti efektivitas pembelajaran soft
berarti bagi pem- bentukan karakter skills terintegrasi pada siswa SMK Boga
mahasiswa. Proses ter- sebut telah memberi yang menunjukkan bahwa model pembe-
arti bagi (1) penguasa- an konsep soft skills lajaran terintegrasi yang berbasis pada per-
tanggung jawab dan di- siplin; dan (2) baikan berkelanjutan telah efektif mening-
melalui pembelajaran prak- tik terjadi katkan soft skills yang dilatihkan. Hasil
proses pemaknaan tentang apa yang akhir pembelajaran terintegrasi menunjuk-
dipelajari, termasuk di dalamnya mem- kan nilai-nilai moral pada diri siswa seperti
bangun self-concept. peduli mutu, bekerja efektif, dan efisien
Pembelajaran soft skills juga bertum- mulai muncul.
pu pada continuous improvement (Kreitner Dengan demikian, dapat dinyatakan
dan Kinicki, 2008:234). Soft skills tanggung bahwa tindakan yang diterapkan melalui
jawab dan disiplin sebagai bagian dari ka- proses pembiasaan telah efektif mening-
rakteristik individual dikembangkan mela- katkan penguasaan soft skills tanggung ja-
lui proses yang berlangsung secara berke- wab dan disiplin mahasiswa Pendidikan
lanjutan, sampai terwujud personal growth. Teknik Boga. Dengan kata lain, hipotesis
Proses pengembangan tersebut yang diajukan melalui tindakan I dan II
berlangsung dalam situasi pembelajaran terbukti. Hal ini ditunjukkan dengan ke-
dengan mana- jemen berbasis tujuan dan naikan rerata kelas pada tanggung sebesar
menekankan ba- likan dan coaching. Balikan 0,01 dan disiplin, yaitu sebesar 0,12. Semua
merupakan upa- ya memberikan informasi aspek kerja tanggung jawab mulai dari
keadaan penca- paian unjuk kerja diikuti per- siapan diri, persiapan kerja, proses
dengan meka- nisme coaching untuk produk- si, penyajian dan berkemas telah
membantu mencapai target tujuan yang mampu dikerjakan dengan penuh
telah ditetapkan. Se- tanggung jawab dan disiplin.
Peran Dosen
Dalam pembelajaran berbasis pem- biasaan ini, peran dosen belum dapat di-
tinggalkan. Oleh karena itu, kualitas dosen dalam pembimbingan tetap memberi pe-
ngaruh yang tidak sedikit pada penguatan soft skills yang dilatihkan. Hal ini sejalan
dengan penelitian Berg (2006) bahwa peran dosen yang efektif membantu meningkat- kan
penguasaan soft skills. Selain itu, dosen harus peka terhadap perubahan perilaku soft skills
subjek belajar.
Peran dosen penting saat mahasiswa melakukan refleksi diri. Dosen harus dapat
membantu mahasiswa memahami posisi penguasaan soft skills, mengarahkan dan
memberi fasilitas kemudahan peningkatan soft skills mereka. Secara kreatif, dosen me-
nemukan cara-cara memotivasi mahasiswa agar mau belajar, berprestasi dan semakin
profesional. Pembelajaran menjadi lebih ber- makna dan mahasiswa menjadi lebih mam-
pu memahami keadaan penguasaan soft skills tanggung jawab dan disiplin terinte- grasi.
Secara mandiri, muncul kemauan mahasiswa untuk berubah ke arah perilaku yang
konsisten dan bermakna dan sempur- na.
Keadaan tersebut semakin meneguh-
kan peran dosen sebagai coach, berfungsi untuk memberi motivasi, membantu me-
ngembangkan skills dan memberi penguat- an dan balikan. Noe (2008:342) menyebut-
kan bahwa peran seorang coach adalah (1) berdasarkan hasil penilaian memberi feed- back
secara perorangan; (2) membantu ma- hasiswa untuk membelajarkan dirinya sen- diri
melalui proses interaksi antara dosen yang mampu mendorong memahami po- tensi diri
dan pengembangan diri; (3) me- layani siswa dengan pemberian pengala- man belajar.
Feedback atau balikan berupa informasi performa kerja yang membantu mahasiswa agar
dapat memberikan respon
yang tepat atas pengalaman belajar yang dibuat dosen.

PENUTUP
Berdasarkan hasil pembahasan masa- lah, dapat disimpulkan sebagai berikut.
 Pembelajaran soft skills tanggung jawab dan disiplin terintegrasi melalui praktik
Patiseri telah dapat meningkatkan dan menjaga perilaku tanggung jawab dan
disiplin. Hal ini terlihat dari perilaku persiapan diri, persiapan kerja, proses
produksi, penyajian, berkemas dan disi- plin pada SOP telah dikuasai dengan baik.
Penguasaan terjadi jika pembela- jaran diawali dengan penegasan konsep dan
perilaku soft skills tanggung jawab dan disiplin, diikuti dengan motivasi dan balikan
yang dilakukan secara ber- kelanjutan.
 Pembelajaran soft skills terintegrasi ini
terbukti efektif meningkatkan penguasa- an tanggung jawab dan disiplin. Hal ini terjadi
jika pembelajaran dilakukan me- lalui proses pembiasaan diikuti dengan ekpresi diri
sebagai bagian dari balikan yang berfungsi untuk meneguhkan dan mendorong kearah
perilaku soft skills yang sempurna.
 Pembelajaran soft skills terintegrasi akan
lebih efektif manakala peran dosen juga efektif dalam memberi balikan dan me-
motivasi secara berkelanjutan selama pembelajaran.

UCAPAN TERIMA KASIH


Peneliti menyampaikan terima kasih kepada Rektor Universitas Negeri Yogya-
karta dan penanggung jawab kegiatan Im- plementasi Pendidikan Karakter dan Pengem-
bangan Kultur Universitas Negeri Yogyakarta dalam hal ini Prof. Darmiyati Zuchdi, Ed.D.
atas kemudahan fasilitas yang diberikan. Penelitian ini terlaksana atas biaya DIPA
Universitas Negeri Yogyakarta tahun ang- garan tahun 2011. Untuk itu, peneliti juga
mengucapkan terima kasih atas ketersedia- an dan kelancaran dana. Harapan kami pe-
nelitian dapat memberi manfaat bagi pe- merhati pendidikan karakter manakala kita
ingin menggunakan strategi tindakan kelas yang sejenis.

DAFTAR PUSTAKA
Barbara A. Lewis. 2004. Character Building untuk Remaja. (Terjemahan: Arvin Sa- putra).
Batam: Karisma Publising Group.

Bergh, et al. 2006. Medical Students Percep- tions of their Development of Soft skills. Part II:
the Develpopment of Soft skills through Guiding and Growing. Diambil pada tanggal 1
Agustus 2009, dari http://www.sofpj.co.za/index.php-
/safpj/article/viewfile/661/575.

Djoyonegoro, Wardiman. 1998. Pengembang- an Sumber Daya Manusia melalui SMK. Jakarta:
Jayakarta Agung Offset.

Drake, M.S. 2007. Creating Standards-Based Integreted Curriculum. California: Cor- win Press
A Sage Publication Com- pany.

Anda mungkin juga menyukai