DISUSUN OLEH :
ANTON ZARONI
0816.0100.055
JAKARTA
2017
BAB I
PENDAHULUAN
menelpon sampai ambulans tiba di lokasi kejadian (AGD Dinkes DKI Jakarta,
2017). Unit Pelayanan Ambulans Gawat Darurat Dinas Kesehatan DKI Jakarta
adalah unit pelayanan teknis di bawah Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta
oleh tim ambulan sebagai transportasi emergensi sebelum pasien tiba dan diterima
ketepatan agar dapat meminimalisir resiko pasien, durasi response time menjadi
1
2
118 (YES 118) dengan menggunakan ambulan PMI Cabang Kota Yogyakarta dan
ambulan rumah sakit dalam jaringan. Sistem informasi geografis digunakan untuk
panggilan dan durasi response time dapat dinilai dengan pendekatan spasial.
dan posisi unit ambulan dengan pendekatan spasial. Metode: Penelitian dilakukan
di YES 118 yang berada di markas PMI Cabang Kota Yogyakarta. Penelitian ini
panggilan emergensi bulan Juli 2011 - Juni 2012. Wawancara dilakukan terhadap
Sebagai tambahan, google maps digunakan untuk menilai perkiraan waktu tempuh
non trauma. Lokasi kejadian di jalan raya lebih dominan dibandingkan panggilan
di daerah pemukiman. Durasi response time kasus emergensi yang ditangani oleh
ambulan PMI lebih cepat dibandingkan durasi response time kasus emergensi
yang dialihkan ke ambulan yang ada di rumah sakit. Alur komunikasi yang
response time. Kesimpulan dan Saran: Response time lebih cepat pada pelayanan
emergensi yang dilakukan oleh ambulan PMI. Model distribusi menyebabkan alur
3
Hasil penelitian Prasyta, A., Drajat, R. S., Haedar, A., & Setijowati, N.
(2016) diketahui sebanyak 15 pasien out of hospital cardiac arrest (OHCA)
dirujuk dengan menggunakan moda transportasi non ambulans, 8 pasien dirujuk
dengan ambulans non EMS dan 7 pasien menggunakan ambulans EMS. Waktu
tanggap pada 19 pasien OHCA tidak teridentifikasi, 7 pasien memiliki waktu
tanggap ≤ 20 menit dan 4 pasien memiliki waktu tanggap > 20 menit. Dari
pengujian statistik didapatkan ada hubungan antara moda transportasi dengan
waktu tanggap/response time dengan nilai p = 0,000 < α = 0,05.
Hasil penelitian Chinh, N. D., Anh, P. G., Anh, T. T., Nghia, B. T., Son, T.
H., & Quyet, N. T. (2013) di Vit Duc Hospital diketahui ada 2.482 kematian-3.9%
dari semua pasien trauma. Dari kematian tersebut, 337 terjadi di rumah sakit,
sementara 2.145 kematian terjadi di rumah. Usia rata-rata untuk pasien dalam 2
kelompok ini masing-masing 36,4 dan 38,2 tahun. Sebagian besar adalah laki-laki
utama kematian di 82% dari semua kematian. RTS sebagian besar (83%) kurang
dari 9. Selama 24 jam pertama, 77% meninggal, dan kematian pra-rumah sakit
Kasubdit Pembinaan dan Penegakan Hukum Ditlantas Polda Metro Jaya, Ajun
Komisaris Besar Budiyanto, mengatakan, tren peningkatan terjadi di semua sisi.
"Mulai dari peningkatan jumlah kejadian, peningkatan fatalitas korban meninggal
dunia, dan peningkatan korban luka berat," kata Budiyanto ketika dihubungi
Wartakotalive.com, Rabu (10/8/2016) sore. Untuk jumlah kejadian, kata
Budiyanto, terjadi peningkatanprosentase sebanyak 3 persen ketimbang tahun
2015.Di tahun 2016 pada 1 Januari - 9 Agustus, terjadi
jumlah kecelakaan sebanyak 3.738 kejadian. Sedangkan di tahun 2015, 3.624
laporan kecelakaan.
Sementara untuk jumlah korban tewas tercatat meningkat 4 persen. Di
tahun 2016 tercatat 341 orang tewas sepanjang 1 Januari - 9 Agustus. Lalu di
periode yang sa luka berat, kata Budiyanto, terjadi peningkatan sebanyak 3
persen. Dari 1.458 korban luka berat pada 2015, menjadi 1.528 korban pada 2016.
Polisi punya berbagai cara untuk menurunkan trend peningkatan tersebut. Cara
itu, kata Budi, antara lain kegiatan pre-emtif, seperti sosialisasi dan kampanye
keselamatan lalu lintas seperti safety riding dan safety driving di sekolah-sekolah
dan perkantoran. Ada pula, kegiatan preventif yang sudah rutin dilakukan setiap
hari. Seperti penjagaan,pengaturan dan patroli daerah rawan macet,langgar dan
laka. Penempatan kendaraan dinas atau strong point pada lokasi dan waktu rawan.
Kemudian, ada pula tindakan represif non Yusticial and Repressive Yusticial (
teguran dan sistem tilang ). Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha, pada tanggal 10
Agustus 2016.
Hasil penelitian Rampengan, S. H. (2015) diketahui bahwa penelitian
golongan statin membuktikan bahwa penurunan kadar kolesterol-LDL akan
menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat penyakit jantung koroner
dengan angka keberhasilan hanya sebesar 20-30%, sehingga harus ada upaya lain
dalam menurunkan angka kesakitan maupun kematian penyakit kardiovaskuler.
Komponen lain yang penting yaitu kolesterol-HDL yang bersifat protektif
terhadap kejadian aterosklerosis. Beberapa penelitian membuktikan bahwa
terdapat hubungan erat antara rendahnya kadar kolesterol-HDL dengan
meningkatnya kejadian penyakit kardiovaskular. Hubungan terbalik antara
6
Hasil penelitian Bonaca, M. P., Bhatt, D. L., Braunwald, E., Cohen, M.,
Steg, P. G., Storey, R. F., ... & Sabatine, M. S. (2014) diketahui bahwa terapi
antagonis reseptor P2Y12 direkomendasikan selain ASA sampai 1 tahun setelah
sindrom koroner akut untuk mengurangi kejadian iskemik. Sebaliknya, manfaat
terapi antiplatelet ganda jangka panjang di luar 1 tahun tetap tidak jelas.
Ticagrelor adalah antagonis reseptor P2Y12 yang kuat dan reversibel yang telah
terbukti lebih unggul dari clopidogrel pada pasien dengan sindrom koroner akut
hingga 1 tahun.
2. Eksternal
a. Jarak antara tempat kejadian perkara (TKP) dengan titik pos
ambulans
b. Akses dari titik pos ambulans ke TKP (kemacetan, jalan kecil
atau gang, banjir dan lain-lain)
TINJAUAN PUSTAKA
Menurut Lovelock dan Wirtz (2011:74) “Kepuasan adalah suatu sikap yang
diputuskan berdasarkan pengalaman yang didapatkan. Kepuasan merupakan
penilaian mengenai ciri atau keistimewaan produk atau jasa, atau
produk itu sendiri, yang menyediakan tingkat kesenangan konsumen
berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan konsumsi konsumen. Kepuasan
konsumen dapat diciptakan melalui kualitas, pelayanan dan nilai. Kunci
untuk menghasikan kesetian pelanggan adalah memberikan nilai pelanggan
yang tinggi.
18
19
1. Tangibles
(penampilan fisik)
2. Reability (kehandalan)
3. Responsiviness (
ketanggapan)
4. Assurance (jaminan)
5. Empaty (empaty)
Kepuasan
Faktor-faktor external : Pelanggan :
1. Karakteristik produk - Ya
2. Harga - Tidak
3. Pelayanan
4. Lokasi
5. Fasilitas
6. Image
Keterangan :
7. Desain visual
8. Suasana
9. komunikasi
BAB III
3.2 Hipotesis
Jakarta
DKI Jakarta
21
22
3.3 Definisi operasional, alat ukur, hasil ukur dan sklala ukur variable :
N VARIABEL DEFINISI ALAT CARA HASIL SKALA
O OPERASIONA UKUR UKUR UKUR UKUR
L
1 Response Kemampuan Arlojio/ Petugas Ordinal
time untuk stopwace medical
merespon record Maksi
secepatnya mengitung mal 35
terhadap berapa menit
panggilan atau lama
permintaan pasien
masyarakat ditangani
untuk petugas
pelayanan Ambulans
ambulans dari Gawat
mulai Darurat
menelpon dari mulai
sampai telephon
ambulans tiba
di lokasi
kejadian
2 Kepuasan Suatu keadaan SMS Guttman -Ya Ordinal
pelanggan dimana Gateway -Tidak
kebutuhan,
keinginan, dan
harapan
pelanggan
dapat
terpenuhi
melalui
pelayanan
yang diberikan