Anda di halaman 1dari 45

Fisiologi Ginjal

dr William, Mbiomed
2018
Autoregulasi
• Kemampuan ginjal
mempertahankan laju
filtrasi walaupun terjadi
perubahan tekanan darah.
• Mekanisme Miogenik
• Tubuloglomerular Feed
Back (TGF)
Mekanisme Miogenik
(TGF) Apparatus Juxtaglomerular
TGF
Baroreseptor
reflex on GFR
Reabsorpsi
• Ginjal menyerap kembali (reabsorpsi) nutrient, elektrolit dan zat-zat
lain yang masih diperlukan tubuh.
• Material yang essensial ini diserap oleh ginjal melalui reabsopsi
tubular dan nantinya akan dikirimkan ke kapiler peritubular.
• Reabsorpsi tubular sangat selektif terhadap material yang diperlukan
tubuh.
• Dari 125 ml cairan yang difiltrasi permenit, 124 ml cairan per menit
direabsorpsi.
Cont’
• 99 % air direabsorpsi (47 galon perhari)
• 100% gula direabsorpsi (0,4 pound perhari)
• 99,5% garam direabsorpsi (3.5 pound perhari)
• Sejumlah kecil elektrolit dibuang di urin
• Material sisa yang tidak dibutuhkan tubuh dibuang di urin
• 100% kreatinin dibuang di urin
Reabsorpsi Tubular
• Reabsorpsi tubular dapat melalui:
• Transepitelial transport
• Paracellular transport
Transepithelial transport
Tipe Reabsorpsi Ginjal
Berdasarkan memakai energi atau tidak:
• Reabsorpsi Pasif: berpindah karena ada perbedaan elektrokimia atau
gradien osmotik. Contoh: klorida, air, urea.
• Reabsorpsi Aktif: memerlukan energi, melawan gradien elektrokimia
dan biasanya material yang direabsorpsi penting bagi tubuh. Contoh
reabsopsi glukosa, asam amino, natrium dan fosfat.
Reabsorpsi Natrium
• Transport aktif, memakai 80% total energi yang digunakan ginjal
• Direabsorpsi disepanjang tubulus ginjal dengan jumlah yang
bervariasi pada berbagai tubulus.
• Dari natrium yang difiltrasi 99.5% direabsorpsi.
• 67% direabsorpsi di tubulus proksimal
• 25% direabsorpsi di ansa henle
• 8% direabsopsi di tubulus distal dan duktus koligentes
Cont’
• Tubulus proksimal: diperlukan untuk reabsorpsi glukosa, asam amino,
air, klorida dan urea.
• Ansa henle asenden: bersama dengan reabsorpsi klorida, memegang
peranan penting pada kemampuan ginjal memproduksi urin dengan
berbagai konsentrasi, yg bergantung kepada keperluan tubuh akan air
atau membuang air.
• Ansa henle desenden: tidak terjadi reabsorpsi natrium.
• Tubulus distal dan duktus koligentes: reabsorpsi bervariasi, terdapat
peranan hormon, memegang peranan penting dalam mengatur
volume cairan ekstraselular→penting dalam mengatur tekanan darah
dan berkaitan dengan sekresi kalium.
Cont’
• Reabsorpsi natrium di tubulus proksimal dan di ansa henle, sifatnya
absolut.
• Reabsorpsi natrium di tubulus ginjal dan duktus koligentes, sifatnya
fakultatif, dan dipengaruhi oleh kerja hormon aldosteron.
• Reabsorpsi natrium fakultatif bergantung kepada natrium
load→volume ECF.
• Kerja aldosteron di tubulus distal dan duktus koligentes.
Reabsorpsi Natrium
Apparatus Juxtaglomerular
Peran Aldosteron dalam Reabsorpsi Natrium
Sel pada tubulus distal dan duktus koligentes
• Principal cells dan intercalated cells
• Tempat kerja aldosteron dan vasopresin adalah di Principal cells
• Intercalated cells untuk keseimbangan asam-basa
Reabsorpsi Glukosa & As Amino
• Transport aktif
• Natrium dependent secondary active transport
• 100 persen direabsorpsi/ reabsorpsi obligat
• Memerlukan bantuan simport: Sodium and glucose cotransporter
(SGLT).
• SGLT terletak di tubulus proksimal
Tubular Maximum/Tm
• Jumlah transporter terbatas
• Transporter spesifik, transporter glukosa tidak bisa untuk asam
amino.
• Semua material yang direabsorpsi dengan transport aktif memiliki
tubular maximum, dengan pengecualian untuk natrium.
• Zat yang melebihi Tm tidak akan direabsorpsi tetapi akan dibuang di
urin.
Tm Glukosa
• Tm glukosa adalah 375 mg/menit
• Renal threshold adalah konsentrasi plasma dimana Tm suatu zat
sudah tercapai dan zat tersebut pertama kali muncul di urin.
• Renal Threshold glukosa 300 mg/100ml
• Contoh penyakit= diabetes melitus
Reabsorpsi Glukosa
• Kadarnya dalam darah tidak diatur oleh ginjal
• Nilai normal kadar glukosa darah adalah 100 mg glukosa/100 ml
plasma.
• Glukosa difiltrasi secara bebas
• GFR: 125 ml plasma/menit
• Filtered load= jumlah suatu zat yang difiltrasi permenit.
• Filtered load suatu zat : konsentrasi zat dalam plasma x GFR zat
tersebut.
• Filtered load glukosa: 100mg/100ml x 125 ml/menit=125mg/menit.
Reabsorpsi Fosfat
• Transport aktif
• Kadarnya dalam darah diatur oleh ginjal
• Protein transport carriers terletak di tubulus proksimal
• Reabsorpsinya dikontrol oleh hormon paratiroid
Reabsorpsi Klorida
• Transport pasif
• Mengikuti gradien listrik yang diciptakan oleh reabsorpsi natrium
• Kebanyakan transport klorida melewati leaky tight junction dan tidak
melalui sel tubular.
Reabsorpsi Air
• Transport pasif, bergerak mengikuti gradien osmotik
• Melalui paracellular dan transepitelial
• 80% reabsorpsi di segmen awal nefron adalah obligat
• 65% -117 liter perhari direabsorpsi di tubulus proksimal
• 15% direabsorpsi di ansa henle
• 20% reabsorpsi fakultatif di tubulus distal dan duktus koligentes,
dipengaruhi hormon ADH/Vasopressin yang bergantung kepada status
hidrasi tubuh.
• Reabsorpsi melalui aquaporin/ water channel. AQP-1 di tubulus proksimal
(selalu terbuka), AQP-2 di tubulus distal dipengaruhi oleh hormon
vasopressin
Reabsorpsi Urea
• Transport pasif
• Berkaitan dengan reabsorpsi natrium sama seperti reabsorpsi klorida
dan air.
• Urea merupakan hasil dari metabolisme protein.
• Reabsorpsi terjadi di tubulus proksimal (sebanyak 50%).
• Konsentrasi di plasma darah sama dengan konsentrasi di filtrat.
• Reabsorpsi natrium diikuti oleh reabsorpsi air menciptakan gradien
osmotik untuk urea.
• Jika terjadi gagal ginjal maka kadar urea darah akan meningkat (BUN =
Blood Urea Nitrogen).
Bahan sisa lainnya
• Asam urat, Kreatinin, fenol
• Tidak dapat melewati sel tubulus ginjal sehingga akan diekskresikan di
urin.
Sekresi Tubular
• Kebalikan dari reabsorpsi tubular
• Melalui transport transepitelial
• Bertujuan menambah pembuangan zat yg tidak diinginkan
• Zat-zat yang disekresi: ion hidrogen, ion kalium, kation dan anion
organik, dan zat-zat lainnya.
Sekresi Ion Hidrogen
• Penting untuk keseimbangan asam basa.
• Dapat disekresikan oleh tubulus proksimal, tubulus distal dan duktus
koligentes.
• Sekresi ion hidrogen bergantung kepada derajat keasaman darah.
• pH<<<→sekresi meningkat
• pH>>>→sekresi menurun
Sekresi Ion Kalium
• Kalium merupakan salah satu kation terbanyak yg terdapat di tubuh.
• 98% berada di dalam sel karena aktivitas pompa natrium kalium.
• Kadar ion kalium penting untuk eksitabilitas membran, sehingga dikontrol dengan
ketat kadarnya dan dilakukan oleh ginjal.
• Direabsorpsi secara aktif dan obligat di tubulus proksimal.
• Disekresi secara aktif oleh sel principal di tubulus distal dan duktus koligentes.
• Di tubulus distal dan duktus koligentes direabsorpsi dg dipertukarkan dengan ion
hidrogen.
• Sekresi ion kalium di tubulus distal dan duktus koligentes sifatnya fakultatif dan
bergantung kepada kadar kalium darah serta diatur oleh hormon aldosteron.
Efek Ion Hidrogen pada Sekresi Ion Kalium
• Diperankan oleh sel intercalated
• Sekresi ion Hidrogen dan sekresi ion Kalium berbanding terbalik
• Dipengaruhi oleh derajat keasaman darah: asam>>>> → sekresi ion H+
meningkat, sekresi ion K+ menurun dan sebaliknya.

Anda mungkin juga menyukai