Speech Trump Dalam Un General Assembly
Speech Trump Dalam Un General Assembly
UN GENERAL ASSEMBLY
Mata Kuliah : Hukum Naisonal dan Internasional
Issue saat ini ialah “ Sejauh mana Speech Trump dalam UN Melanggar Hukum Internasional ?
Berdasarkan pernyataan yang di kemukakan oleh Trump terdapat beberapa fakta yang dapat kita
cermati sebagai berikut :
Seingga, dapat di asumsikan bahwa Donald Trump telah banyak melanggar Hukum
Internasional sesuai dengan UN Charter pada pasal 1 ayat 2 yang berbunyi “Untuk
mengembangkan hubungan persahabatan di antara negara-negara berdasarkan pada
menghormati prinsip persamaan hak dan penentuan nasib sendiri dari masyarakat, dan
untuk mengambil langkah-langkah lain yang sesuai untuk memperkuat perdamaian
universal “
Banyak kasus yang berkaitan dengan pelanggaran dalam UN Charter yaitu sebagai berikut:
Donald trump meng intervensi Negara Venezuela dengan membekukan seluruh
bantuan di Negara Venezuela karena pemerintah sosialis Negara Venezuela membuat
warna negeara nya menderita .
Dalam Organisasi OPEC , Amerika Serikat Adalah pembuat harga minyak namun
karena ia tidak ikut serta menandatangani sehingga ketika harga minyak naik , AS tidak
terkena dampaknya .
Perundingan imigrasi disusun pada tahun ini namun trump juga tidak ingin
mengikutinya . contohnya : Malala seorang aktivis pendidikan afganistan yang akan di
permudahkan imigrasi tetapi tidak untuk menjadi seorang teroris namun trump tetap
tdak ingin menandatangani , tetapi trump tidak sadar bahwa devisa terbesar yaitu dari
imigrasi .
Pada perubahan iklim juga saat ini trump telah melegalkan warna Negara AS kembali
diberlakukan pabrik Batubara sehingga perubahan iklim melemah , padalah presiden
sebelumnya telah menghentikan aksi demikian namun trump kembali
memberlakukanya
Pemindahan Kedutaan besar AS dari Tel Aviv ke Yerussalem , permasalahan disini
yaitu ternyata pada 1995 Kongres AS telah meloloskan Undang – Undang yang
mengharuskan AS segera memindahkan Kedutaan mereka dari Tel Aviv Ke
Yerussalem , walau telah menjadi UU tetapi tidak ada presiden sebelumnya yang berani
ambil resiko karena alasanya demi keamanan nasional.
Namun trump dalam hal ini mengatakan pemindahan kedutaan besar tinggal masalah “
Waktu dan Cara “
Mengutip dari permasalahan pemindahan kedubes ini yang menyatakan menaati kongres AS
tersebut di moment lain Trump mengatakan ia lebih mampu melakukan kesepakatan dengan
Negara- Negara lain daripada Kongres .
Padalah sudah jelas dalam pasal 1 ayat1 dalam UU Nasional AS yaitu semua kekuasaan legislative
yang ditetapkan disini akan diberikan kepada sebuah kongres AS. Namun , lagi-lagi trump ingin
bertidak diluar aturan bahkan UU Negara nya sendiri .
Sehingga, dapat di simpulkan bahwa Donald Trump telah banyak melanggar perjanjian
dalam Perserikatan Bangsa –bangsa ( PBB ) .
Namun dalam UN Charter pasa pasal 2 ayat 6 telah diatur sebuah sanksi yang berbunyi
“Anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa yang terus-menerus melanggar Prinsip-prinsip yang
tercantum dalam Piagam ini dapat dikeluarkan dari Organisasi oleh Majelis Umum atas
rekomendasi Dewan Keamanan. “
Tetapi semakin hari trump semakin menjadi seperti hal nya Pada awal Juli 2018, seorang pejabat
Departemen Luar Negeri Amerika Serikat mengirimkan serangkaian surel ke Dewan Keamanan
Nasional AS yang merinci bagaimana cara menghalangi niat Kongres untuk mendanai berbagai
program bantuan internasional Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang ditentang oleh politisi
konservatif Gedung Putih, termasuk inisiatif yang menguntungkan pengungsi Palestina dan
memberikan layanan kesehatan reproduksi untuk perempuan miskin.
Jadi nilai yang dapat kita ambil adalah tidak seharusnya mengatasnamakan kedaulatan untuk
bertindak seleluasa mungkin memang Amerika Serikat adalah pemberi terbesar di dunia, sejauh
ini, atas bantuan luar negeri. Tetapi sebagai warga Negara bahkan pemimpin yang baik ialah
seseorang dapat menaati peraturan sebaik mungkin dan menjaga perdamaian serta mendorong
kesejahteraan seluruh warga di dunia maupun warga Negara nya .