Anda di halaman 1dari 5

SPEECH TRUMP DALAM

UN GENERAL ASSEMBLY
Mata Kuliah : Hukum Naisonal dan Internasional

Eka Putri Nur Wulandari – 1181004050


Program studi : Ilmu Politik
Konsentrasi : Hubungan Internasional
Fakultas Ekonomi Dan Ilmu Sosial
Dalam penugasan pembuatan papper mid semester ini akan membahas seputar
Speech Trump dalam sidang PBB , Nah bagaimana isu dalam dalam sidang PBB kali ini?

Issue saat ini ialah “ Sejauh mana Speech Trump dalam UN Melanggar Hukum Internasional ?

Berdasarkan pernyataan yang di kemukakan oleh Trump terdapat beberapa fakta yang dapat kita
cermati sebagai berikut :

1. Pemindahan Kedutaan besar Amerika Serikat dari Tel Aviv ke Yerussalem.


2. UN mencabut sanksi- sanksi pada Negara Iran yaitu dengan Memberi kesempatan kepada
Iran untuk mengalirkan energy nuklir kepada Negara lainya namun Donald Trump
akhirnyan keluar dan Memboikot pembelian minyak pada Negara Iran .
3. Salah satu Hukum dasar Perdagangan Internasional adalah WTO ( World Trade
Organization ) , tetapi saat ini Trump Membedakan Tarif bahkan Menetapkan Tarif secara
Deskriminatif .
4. Donal Trump tidak pernah mau menandatangani Perjanjian Kejahatan Internasioanl .
5. Amerika Serikat tidak mau menandatangani Perjanjian Internasional yaitu OPEC
(Organization of the Petroleum Exporting Countries ) .
6. Menolak untuk Menandatangani Proses Perjanjian Imigrasi .
7. Amerika Membekukan seluruh bantuan di Venezuela karena pemerintah sosialis
Venezuela membuat warga Negara nya menderita
8. Donald Trump menarik diri dari perjanjian perubahan iklim .

Berdasarkan fakta – fakta dalam speech Donald Trump diatas ia sangat


mengedepankan kepentingan nasional dibandingkan kepentingan hubungan internasional
karena menurut nya kepentingan warga Negara harus di akomodasikan .
Namun disisi lain di moment yang sama Sekjen Antonius Guterres memaparkan bahwa
Pemimpin memiliki kewajiban mengsejahterakan rakyatnya , namun juga harus memiliki
kewajiban multilateral yang direformasi serta diperkuat. Dan juga harus menunjukan nilai
tambah kerjasama Internasional dengan memberikan perdamaian dan mendorong
kemajuan ekonomi , social dan politik.
Berfokus pada perubahan iklim yang merupakan ancaman ekstensial langsung ia
menekankan “ kita telah mencapai momen penting jika tidak mengubah arah dalam dua
tahun kedepan , kita beresiko mengalami perubahan iklim , Sehingga masa depan kita
bersandar pada solidaritas kita harus menghidupkan kembali proyek multilateral dan kami
harus menjunjung martabat untuk satu dari semua .
Dengan demikian fakta yang terdapat dalam speech trump sangat berlawanan dengan
Antonius gutterees.

Seingga, dapat di asumsikan bahwa Donald Trump telah banyak melanggar Hukum
Internasional sesuai dengan UN Charter pada pasal 1 ayat 2 yang berbunyi “Untuk
mengembangkan hubungan persahabatan di antara negara-negara berdasarkan pada
menghormati prinsip persamaan hak dan penentuan nasib sendiri dari masyarakat, dan
untuk mengambil langkah-langkah lain yang sesuai untuk memperkuat perdamaian
universal “
Banyak kasus yang berkaitan dengan pelanggaran dalam UN Charter yaitu sebagai berikut:
 Donald trump meng intervensi Negara Venezuela dengan membekukan seluruh
bantuan di Negara Venezuela karena pemerintah sosialis Negara Venezuela membuat
warna negeara nya menderita .
 Dalam Organisasi OPEC , Amerika Serikat Adalah pembuat harga minyak namun
karena ia tidak ikut serta menandatangani sehingga ketika harga minyak naik , AS tidak
terkena dampaknya .
 Perundingan imigrasi disusun pada tahun ini namun trump juga tidak ingin
mengikutinya . contohnya : Malala seorang aktivis pendidikan afganistan yang akan di
permudahkan imigrasi tetapi tidak untuk menjadi seorang teroris namun trump tetap
tdak ingin menandatangani , tetapi trump tidak sadar bahwa devisa terbesar yaitu dari
imigrasi .
 Pada perubahan iklim juga saat ini trump telah melegalkan warna Negara AS kembali
diberlakukan pabrik Batubara sehingga perubahan iklim melemah , padalah presiden
sebelumnya telah menghentikan aksi demikian namun trump kembali
memberlakukanya
 Pemindahan Kedutaan besar AS dari Tel Aviv ke Yerussalem , permasalahan disini
yaitu ternyata pada 1995 Kongres AS telah meloloskan Undang – Undang yang
mengharuskan AS segera memindahkan Kedutaan mereka dari Tel Aviv Ke
Yerussalem , walau telah menjadi UU tetapi tidak ada presiden sebelumnya yang berani
ambil resiko karena alasanya demi keamanan nasional.
Namun trump dalam hal ini mengatakan pemindahan kedutaan besar tinggal masalah “
Waktu dan Cara “

Mengutip dari permasalahan pemindahan kedubes ini yang menyatakan menaati kongres AS
tersebut di moment lain Trump mengatakan ia lebih mampu melakukan kesepakatan dengan
Negara- Negara lain daripada Kongres .

Padalah sudah jelas dalam pasal 1 ayat1 dalam UU Nasional AS yaitu semua kekuasaan legislative
yang ditetapkan disini akan diberikan kepada sebuah kongres AS. Namun , lagi-lagi trump ingin
bertidak diluar aturan bahkan UU Negara nya sendiri .

Sehingga, dapat di simpulkan bahwa Donald Trump telah banyak melanggar perjanjian
dalam Perserikatan Bangsa –bangsa ( PBB ) .

Namun dalam UN Charter pasa pasal 2 ayat 6 telah diatur sebuah sanksi yang berbunyi
“Anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa yang terus-menerus melanggar Prinsip-prinsip yang
tercantum dalam Piagam ini dapat dikeluarkan dari Organisasi oleh Majelis Umum atas
rekomendasi Dewan Keamanan. “
Tetapi semakin hari trump semakin menjadi seperti hal nya Pada awal Juli 2018, seorang pejabat
Departemen Luar Negeri Amerika Serikat mengirimkan serangkaian surel ke Dewan Keamanan
Nasional AS yang merinci bagaimana cara menghalangi niat Kongres untuk mendanai berbagai
program bantuan internasional Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang ditentang oleh politisi
konservatif Gedung Putih, termasuk inisiatif yang menguntungkan pengungsi Palestina dan
memberikan layanan kesehatan reproduksi untuk perempuan miskin.
Jadi nilai yang dapat kita ambil adalah tidak seharusnya mengatasnamakan kedaulatan untuk
bertindak seleluasa mungkin memang Amerika Serikat adalah pemberi terbesar di dunia, sejauh
ini, atas bantuan luar negeri. Tetapi sebagai warga Negara bahkan pemimpin yang baik ialah
seseorang dapat menaati peraturan sebaik mungkin dan menjaga perdamaian serta mendorong
kesejahteraan seluruh warga di dunia maupun warga Negara nya .

Anda mungkin juga menyukai