Disusun Oleh :
BALIKPAPAN
2018
BAB I
PENDAHULUAN
Proses pelaksanaan Injeksi uap hampir sama dengan injeksi air. Uap
diinjeksikan secara terus-menerus melalui sumur injeksi dan minyak yang didesak
akan diproduksikan melalui sumur produksi yang berdekatan. Secara teknis
steamflood dikatakan berhasil jika laju produksi bertambah besar dari laju produksi
sebelum dilakukanya steamflood.
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk menjelaskan secara luas metode
penginjeksian uap untuk meningkatkan produksi minyak serta menjelaskan metode
penginjeksian yang digunakan.
Dalam penulisan makalah ini tim penulis mengumpulkan bahan – bahan dari
berbagai buku serta media elektronik yang dianalisa dan dibatasi permasalahannya
agar spesifik pada metode penginjeksian uap.
BAB I : Pendahuluan
BAB IV : Penutup
BAB II
TEORI DASAR
Metode EOR dipilih berdasarkan jenis minyak yang ada didalam reservoir.
Untuk minyak ringan, biasanya digunakan gas miscible injection, untuk minyak
sedang digunakan chemical injection, dan untuk minyak berat digunakan thermal
injection. Teknik termal bekerja dengan menginjeksikan fluida bertemperatur tinggi
ke dalam formasi untuk menurunkan viskositas minyak sehingga mudah mengalir.
Dengan menginjeksikan fluida tersebut, juga diharapkan tekanan reservoir akan naik
dan minyak akan terdorong ke arah sumur produksi. Merupakan teknik EOR yang
paling popular dan seringnya menggunakan air panas (water injection) atau uap air
(steam injection).
Cara kerja dari steam injection adalah dengan memanaskan minyak agar
temperaturnya meningkat, sehingga Viskositasnya menurun, sehingga minyak lebih
mudah mengalir untuk diproduksikan
Uap diinjeksikan kedalam reservoir dalam 2 (dua) cara, yaitu secara terus –
menerus (continuous) atau dalam beberapa siklus.
Gambar 2.1
Dan kerugian yang kemungkinan akan kita terima dari penggunaan metode
steamflooding adalah :
Sistem injeksi uap yang diterapkan di Duri adalah salah satu metode utk
mengeluarkan minyak dari perut bumi. Metode ini diterapkan disebabkan karakter
minyak Duri (Duri crude) yang kental sehingga moveability-nya sangat rendah.
Sehingga jumlah cadangan yang diperkirakan berada di perut bumi tidak bisa diambil
berjumlah sekitar 50%. Tapi dengan diinjeksikannya uap ke batuan yang
mengandung minyak (reservoir), maka minyak yg tadinya sangat kental akan
menjadi lebih kecil tingkat kekentalannya dan jadi lebih mudah untuk didorong
bergerak ke atas (lewat pompa angguk ataupun ESP) .
Field History :
Duri Field dioperasikan oleh PT. Caltex Pacific Indonesia (dibawah kontrak
dengan Pertamina)
Minyak diproduksikan dari batuan pasir pada formasi Miocene di kedalaman
200-900 ft
Estimasi OOIP : 5,4 milyar barrel
Mulai diproduksikan tahun 1958
CPI mulai uji coba model eksploitasi injeksi uap pada 1999 dengan
mengaplikasikan teknologi light oil steam flood (LOSF) untuk menyedot
minyak yang masih menempel/tertinggal di reservoir
Problem
PRODUCTION DATA
70
60
50
40
30 PRODUCTION DATA
20
10
0
1960 1965 1970 1975
STEAM FLOODING
HASIL:
Realisasi produksi CPI pada 2008 mencapai 407.466 bph. Sementara itu,
hingga 12 Februari 2009, produksi minyak CPI rata-rata 393.084 bph
Saat ini Duri memproduksikan 300.000 BOPD dari 2700+ sumur produksi
Steamflooding diperkirakan mampu menambahkan sebesar 2,5 milyar BBL
dari primary recovery
Metode EOR dengan injeksi uap adalah salah satu metode yang paling umum
digunakan dan salah satu yang paling ekonomis dari segi biaya dan dapat digunakan
dalam jangka panjang, namun teknologi injeksi uap ini juga memiliki dampak
lingkungan yang kurang baik bila tidak ditemukan alternatif lain untuk memanaskan
air agar menjadi uap.
Chevron, sebagai salah satu perusahaan energi terbesar didunia yang juga
perduli terhadap masyarakat dan lingkungan, menginovasi metode pemanasan air
menjadi uap dari cara konvensional (memakai gas alam sebagai bahan bakar)
menjadi tenaga matahari.
Gambar 4.1
PEMBAHASAN
Metode EOR atau enhanced oil recovery yang diterapkan kepada suatu
lapangan sangatlah tergantung kepada jenis minyak yang terkandung didalam
reservoir, karena tidak semua metode bekerja dengan efektif pada semua reservoir.
Pada kasus kali ini, lapangan yang dibahas adalah Duri Field, yang terletak di Riau,
Indonesia.
Lapangan Duri merupakan lapangan yang cukup tua, dimana tenaga dorong
alaminya sudah sangatlah menurun, serta lapangan ini sudah melewati puncak dari
produksi tahap primary recovery. Metode steamflooding dipilih menjadi metode
tertiary untuk lapangan ini karena jenis minyaknya adalah heavy oil. Kita tahu heavy
oil adalah minyak yang memiliki viskositas sangat besar, dan susah untuk mengalir
agar dapat diproduksikan. Pada umumnya heavy oil diproduksikan dengan metode
thermal, karena viskositas sangatlah terpengaruh oleh temperatur, semakin tinggi
temperature, viskositas dari suatu fluida akan semakin rendah.
Maka pada tahun 1975 dimulai pilot test atau test percobaan injeksi uap ke
lapangan Duri, dan hasilnya seperti yang diharapkan, produksi minyak meningkat.
Oleh sebab itu pada tahun 1985 dimulailah DSF (Duri Steamflood Project) sampai
sekarang, dan sudah menjadi salah satu proyek Steamflooding terbesar didunia.
BAB IV
PENUTUP
KESIMPULAN