Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH PENINGKATAN PRODUKSI MINYAK BUMI DI DURI FIELD

DENGAN METODE ENHANCED OIL RECOVERY MENGGUNAKAN


STEAM INJECTION

Disusun Oleh :

Resky Roy (1501047)

Bernaullys Tangdialla’ (1501048)

Giberdi Miveb (15010216)

Asny Pasalli’ (1501409)

Naldy Saremben (1501460)

JURUSAN TEKNIK PERMINYAKAN

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI MINYAK DAN GAS BUMI

BALIKPAPAN

2018
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dengan semakin sulit ditemukannya minyak mentah ringan, pemilihan injeksi


thermal menjadikan cadangan minyak mentah berat yang masih sangat banyak dan
menantang menjadi lebih siap untuk dieksplorasi secara komersial. Injeksi thermal
adalah salah satu metode EOR dengan cara menginjeksikan energi panas ke dalam
reservoir untuk mengurangi viskositas minyak yang tinggi yang akan menurunkan
mobilitas minyak sehingga akan memperbaiki efisiensi pendesakan dan efisiensi
penyapuan.

Umumnya minyak dengan °API kecil (minyak berat) akan mempunyai


viskositas besar. Untuk memproduksikan minyak jenis ini sulit dilakukan, sehingga
banyak upaya yang dilakukan yang salah satunya adalah dengan injeksi uap. Injeksi
uap adalah metoda EOR dengan menginjeksikan uap bertekanan ke dalam reservoir
yang dimaksudkan untuk memanaskan reservoir . Efek dari panas ini akan
menurunkan viskositas minyak sehingga diharapkan minyak mudah mengalir ke
lubang sumur.

Proses pelaksanaan Injeksi uap hampir sama dengan injeksi air. Uap
diinjeksikan secara terus-menerus melalui sumur injeksi dan minyak yang didesak
akan diproduksikan melalui sumur produksi yang berdekatan. Secara teknis
steamflood dikatakan berhasil jika laju produksi bertambah besar dari laju produksi
sebelum dilakukanya steamflood.

Adapun mekanisme perolehan minyak mentah dengan injeksi uap adalah:

 Memanaskan minyak mentah dan mengurangi viscositasnya.


 Menyediakan tekanan untuk mendorong minyak ke sumur produksi.
 Destilasi uap, terutama pada minyak mentah yang ringan.

1.2 Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk menjelaskan secara luas metode
penginjeksian uap untuk meningkatkan produksi minyak serta menjelaskan metode
penginjeksian yang digunakan.

1.3. Batasan Masalah

Mengingat bahwa studi tentang steamflood cukup kompleks, disamping itu


juga oleh keterbatasan sarana dan prasarana dan agar makalah ini lebih terarah dan
tidak menyimpang dari tujuan yang diinginkan, maka disini tim penulis membuat
suatu batasan masalah yaitu hanya menitik beratkan masalah cara kerja steam flood
yang umum digunakan di lapangan.

1.4. Metode Penulisan

Dalam penulisan makalah ini tim penulis mengumpulkan bahan – bahan dari
berbagai buku serta media elektronik yang dianalisa dan dibatasi permasalahannya
agar spesifik pada metode penginjeksian uap.

1.5. Sitematika Penulisan

makalah ini di bagi menjadi 6 bab, yaitu:

BAB I : Pendahuluan

BAB II : Teori Dasar

BAB III : Pembahasan

BAB IV : Penutup
BAB II

TEORI DASAR

EOR atau Enhanced Oil Recovery adalah sebuah metode peningkatan


perolehan hidrokarbon pada tahap Tertiary Recovery, umumnya dilakukan pada
lapangan yang sudah berumur tua dan produksinya sudah menurun. Sederhananya,
EOR menggambarkan satu set teknik yang digunakan untuk meningkatkan jumlah
minyak yang dapat diekstraksi dari ladang minyak. Banyak eksplorasi minyak dan
pengeboran perusahaan menggunakan teknik EOR untuk memaksimalkan potensi
ladang minyak yang lama dan baru. Sebagai upaya bangsa kita untuk
mengintensifkan kemandirian energi, penerapan teknik EOR akan tumbuh menjadi
sebuah praktek yang lebih umum untuk mendapatkan minyak sebanyak keluar dari
tanah mungkin.

Mari kita mulai dengan ringkasan singkat tentang bagaimana produksi


minyak bekerja.Pada dasarnya ada tiga fase: pemulihan primer, sekunder, dan
tersier. Selama fase utama awal produksi minyak, minyak didorong ke dalam sumur
bor oleh tekanan alami dari reservoir dan gravitasi. Gerakan alami minyak
ditingkatkan dengan teknik mengangkat buatan seperti pompa. Pemulihan primer
biasanya dapat mengarah pada ekstraksi 10-20% dari minyak yang tersedia bidang
itu.

Upaya pemulihan sekunder biasanya akan memanfaatkan air, dalam teknik


yang dikenal sebagai banjir air, atau gas untuk menggantikan minyak dan memaksa
ke sumur bor. Sebuah tambahan 10% -30% dari potensi ladang dapat dipulihkan
dalam fase sekunder. Minyak pemulihan tersier, atau enhanced oil recovery,
menggunakan metode tambahan yang mahal dan kadang-kadang tidak dapat
diprediksi, tetapi yang pada akhirnya dapat memungkinkan untuk 30% -60% dari
potensi total minyak lapangan untuk diwujudkan

EOR dibagi menjadi tiga macam, yaitu :

Thermal Injection : Steam Injection dan In-Situ Combustion

Chemical Injection : Surfactant, Alkaline, dan Polymer

Gas Miscible Injection : CO2, N2, dan LPG

Metode EOR dipilih berdasarkan jenis minyak yang ada didalam reservoir.
Untuk minyak ringan, biasanya digunakan gas miscible injection, untuk minyak
sedang digunakan chemical injection, dan untuk minyak berat digunakan thermal
injection. Teknik termal bekerja dengan menginjeksikan fluida bertemperatur tinggi
ke dalam formasi untuk menurunkan viskositas minyak sehingga mudah mengalir.
Dengan menginjeksikan fluida tersebut, juga diharapkan tekanan reservoir akan naik
dan minyak akan terdorong ke arah sumur produksi. Merupakan teknik EOR yang
paling popular dan seringnya menggunakan air panas (water injection) atau uap air
(steam injection).

Cara kerja dari steam injection adalah dengan memanaskan minyak agar
temperaturnya meningkat, sehingga Viskositasnya menurun, sehingga minyak lebih
mudah mengalir untuk diproduksikan

Uap diinjeksikan kedalam reservoir dalam 2 (dua) cara, yaitu secara terus –
menerus (continuous) atau dalam beberapa siklus.
Gambar 2.1

Skematik EOR menggunakan injeksi uap air

Continuous steam injection melibatkan sumur produksi dan injeksi dalam


pola yg berbeda-beda. Sedangkan cyclic steam injection hanya menggunakan satu
sumur saja yang berfungsi sebagai sumur produksi dan injeksi.

Kita dapat menginjeksikan steam pada reservoir dengan kategori sebagai


berikut :

 Reservoir Dangkal, kedalaman reservoir <1300m agar kehilangan energi


panas dari lubang injeksi tidak terlalu banyak.
 Reservoir Tebal, ketebalan reservoir tidak boleh <13m , jika reservoir sangat
tipis dan laju injeksi rendah maka kemajuan permukaan uap akan lambat
 Reservoir yang permeabilitas-nya besar, permeabilitas naik agar tekanan
untuk injeksi tidak tinggi
 Reservoir yang Porositas dan Saturasinya besar
 Reservoir yang viskositasnya tinggi
Keuntungan yang kita dapat dari penggunaan steamflooding adalah :

 Relatif lebih aman


 Lebih murah
 Efisien

Dan kerugian yang kemungkinan akan kita terima dari penggunaan metode
steamflooding adalah :

 Efektif hanya pada reservoir yg relatif dangkal


 Kurang efektif pada lapisan tipis
 Menimbulkan emisi pada saat pemanasan air menjadi uap

2.1. Studi Kasus Steam flooding pada Lapangan Duri

Sistem injeksi uap yang diterapkan di Duri adalah salah satu metode utk
mengeluarkan minyak dari perut bumi. Metode ini diterapkan disebabkan karakter
minyak Duri (Duri crude) yang kental sehingga moveability-nya sangat rendah.
Sehingga jumlah cadangan yang diperkirakan berada di perut bumi tidak bisa diambil
berjumlah sekitar 50%. Tapi dengan diinjeksikannya uap ke batuan yang
mengandung minyak (reservoir), maka minyak yg tadinya sangat kental akan
menjadi lebih kecil tingkat kekentalannya dan jadi lebih mudah untuk didorong
bergerak ke atas (lewat pompa angguk ataupun ESP) .

Field History :

 Duri Field dioperasikan oleh PT. Caltex Pacific Indonesia (dibawah kontrak
dengan Pertamina)
 Minyak diproduksikan dari batuan pasir pada formasi Miocene di kedalaman
200-900 ft
 Estimasi OOIP : 5,4 milyar barrel
 Mulai diproduksikan tahun 1958
 CPI mulai uji coba model eksploitasi injeksi uap pada 1999 dengan
mengaplikasikan teknologi light oil steam flood (LOSF) untuk menyedot
minyak yang masih menempel/tertinggal di reservoir

Problem

 Produksi memuncak pada pertengahan 1960-an mencapai 65 MBOPD


 Kemudian produksi menurun sekitar 13% per tahun
 Primary recovery diketahui menggunakan solution gas drive
Dengan cara konvensional lapangan Duri yang mempunyai cadangan minyak yang
sangat besar (kedua di Indonesia setelah lapangan minyak Minas pada waktu itu)
hanya dapat melakukan recovery sekitar 8% dari total cadangan

PRODUCTION DATA
70
60
50
40
30 PRODUCTION DATA

20
10
0
1960 1965 1970 1975
STEAM FLOODING

 Steam flooding pilot test dilakukan pada tahun 1975


 Injeksi dilakukan dari 16 sumur dengan 5 Spot Pattern
 Dari hasil pengamatan selama 3 tahun, disimpulkan bahwa steam memiliki
potensial untuk memindahkan minyak yang cukup banyak
 DSF (Duri Steamflood Project) dimulai tahun 1985 dan saat ini termasuk
salah satu proyek steam flooding terbesar didunia
 Sampai saat ini, Duri memiliki +- 900 sumur injeksi dan laju injeksi steamnya
sebesar 1.25 juta barrel per day

HASIL:

 Realisasi produksi CPI pada 2008 mencapai 407.466 bph. Sementara itu,
hingga 12 Februari 2009, produksi minyak CPI rata-rata 393.084 bph
 Saat ini Duri memproduksikan 300.000 BOPD dari 2700+ sumur produksi
 Steamflooding diperkirakan mampu menambahkan sebesar 2,5 milyar BBL
dari primary recovery

2.2. Pengebangan Steam flooding Dengan Teknologi Solar to–Steam

Metode EOR dengan injeksi uap adalah salah satu metode yang paling umum
digunakan dan salah satu yang paling ekonomis dari segi biaya dan dapat digunakan
dalam jangka panjang, namun teknologi injeksi uap ini juga memiliki dampak
lingkungan yang kurang baik bila tidak ditemukan alternatif lain untuk memanaskan
air agar menjadi uap.
Chevron, sebagai salah satu perusahaan energi terbesar didunia yang juga
perduli terhadap masyarakat dan lingkungan, menginovasi metode pemanasan air
menjadi uap dari cara konvensional (memakai gas alam sebagai bahan bakar)
menjadi tenaga matahari.

Teknologi yang dinamakan solar-to-steam ini menggunakan piringan cermin


untuk memantulkan cahaya matahari dan difokuskan kepada menara pengumpul
panas dan akan dikonveriskan untuk memanaskan air menjadi uap untuk injeksi,
untuk lebih jelasnya lihat gambar 4.1

Gambar 4.1

Ilustrasi metode solar-to-steam

Cara kerja dari metode ini adalah:

Para heliostats mengikuti gerakan matahari sepanjang hari, mencoba untuk


mempertahankan posisi optimal untuk menangkap dan mencerminkan energi.
2. Cermin menangkap energi, dalam bentuk panas, dari matahari.
3. Panas ini tercermin dari cermin ke penerima surya diposisikan di puncak menara.
4. Penerima memanaskan boiler yang mengandung air. Air di panaskan menjadi
apayang disebut uap proses.
5. Uap proses diarahkan untuk memanaskan exchanger unit pada bagian
bawah menara.
6. Di dalam penukar panas, proses uap siklus melalui loop tertutup
sistem pipa yang bercampur dengan satu set pipa yang memegang air yang
dihasilkan selama produksi minyak. Proses uap memanaskan air yang
dihasilkan sampai menjadi uap. Ini dikenal sebagai uap jenuh.
7a. Uap jenuh adalah diarahkan melalui suatu sistem distribusi yang sudah ada yang
memberikan uap seluruh ladang minyak yang mana disuntikkan bawah tanah untuk
ditingkatkan oil recovery.
7b. Proses uap mendingin dan menjadi air. Air diarahkan kembali ke boiler unit
di puncak menara di mana siklus akan diulangi.
BAB III

PEMBAHASAN

Metode EOR atau enhanced oil recovery yang diterapkan kepada suatu
lapangan sangatlah tergantung kepada jenis minyak yang terkandung didalam
reservoir, karena tidak semua metode bekerja dengan efektif pada semua reservoir.
Pada kasus kali ini, lapangan yang dibahas adalah Duri Field, yang terletak di Riau,
Indonesia.

Lapangan Duri merupakan lapangan yang cukup tua, dimana tenaga dorong
alaminya sudah sangatlah menurun, serta lapangan ini sudah melewati puncak dari
produksi tahap primary recovery. Metode steamflooding dipilih menjadi metode
tertiary untuk lapangan ini karena jenis minyaknya adalah heavy oil. Kita tahu heavy
oil adalah minyak yang memiliki viskositas sangat besar, dan susah untuk mengalir
agar dapat diproduksikan. Pada umumnya heavy oil diproduksikan dengan metode
thermal, karena viskositas sangatlah terpengaruh oleh temperatur, semakin tinggi
temperature, viskositas dari suatu fluida akan semakin rendah.

Maka pada tahun 1975 dimulai pilot test atau test percobaan injeksi uap ke
lapangan Duri, dan hasilnya seperti yang diharapkan, produksi minyak meningkat.
Oleh sebab itu pada tahun 1985 dimulailah DSF (Duri Steamflood Project) sampai
sekarang, dan sudah menjadi salah satu proyek Steamflooding terbesar didunia.
BAB IV

PENUTUP

KESIMPULAN

 Metode EOR sangatlah beragam dan harus disesuaikan pemilihannnya


dengan karakteristik reservoir atau fluida reservoirnya.
 Pola injeksi berperan penting dalam keberhasilan pengurasan dari suatu
reservoir.
 Steamflooding adalah salah satu metode yang ekonomis, aman, dan dapat
digunakan dalam jangka panjang, namun
 Steamflooding memiliki emisi kurang baik dalam proses pengubahan air
menjadi uap karena menggunakan gas alam sebagai bahan bakar.
 Teknologi thermal tetap akan menjadi poros bagi metode EOR kedepannya
karena masih banyak reservoir yang memiliki karakteristik minyak berat dan
sulit diproduksikan.
 Inovasi teknologi seperti solar-to-steam dari Chevron sangatlah membantu
untuk menjaga kondisi lingkungan pada saat ini, serta perkembangan
teknologi selanjutnya dimasa mendatang

Anda mungkin juga menyukai