Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTKUM KIMIA ORGANIK I

PERCOBAAN VIII

PEMISAHAN DAN PEMURNIAN ZAT CAIR


DESTILASI DAN TITIK DIDIH

OLEH:

NAMA : SITI YULIAWATI

NIM : F1C1 17 O27

KELOMPOK : VII (TUJUH)

ASISTEN : ANNA SULASTRI

LABORATORIUM KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2018
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Prinsip destilasi adalah penguapan cairan dan pengembunan kembali uap

tersebut pada suhu titik didih. Titik didih suatu cairan adalah suhu dimana tekanan

uapnya sama dengan tekanan atmosfer. Cairan yang diembunkan kembali disebut

destilat. Tujuan destilasi adalah pemurnian zat cair pada titik didihnya, dan

memisahkan cairan tersebut dari zat padat yang terlarut atau dari zat cair lainnya

yang mempunyai perbedaan titik didih cairan murni. Pada destilasi biasa, tekanan

uap di atas cairan adalah tekanan atmosfer (titik didih normal). Untuk senyawa

murni, suhu yang tercatat pada termometer yang ditempatkan pada tempat

terjadinya proses destilasi adalah sama dengan titik didih destilat.

Maksud dan proses distilasi adalah untuk memisahkan etanol dari

campuran etanol air. Untuk larutan yang terdiri dari komponen-komponen yang

berbeda nyata suhu didihnya, distilasi merupakan cara yang paling mudah

dioperasikan dan juga merupakan cara pemisahan yang secara thermal adalah

efisien. Pada tekanan atmosfir, air mendidih pada 100 oC dan etanol mendidih

pada sekitar 77 oC. perbedaan dalam titik didih inilah yang memungkinkan

pemisahan campuran etanol air. Prinsip: jika larutan campuran etanol air

dipanaskan, maka akan lebih banyak molekul etanol menguap dari pada air. Jika

uap-uap ini didinginkan (dikondensasi), maka konsentrasi etanol dalam cairan

yang dikondensasikan itu akan lebih tinggi dari pada dalam larutan aslinya.

Pemisahan dan pemurnian senyawa organik dari suatu campuran senyawa

dilakukan dengan beberapa cara sesuai dengan karakter sample. Destilasi


sederhana, pemisahan ini dilakukan bedasarkan perbedan titik didih yang besar

atau untuk memisahkan zat cair dari campurannya yang yang berwujud padat.

Destilasi bertingkat, pemisahan ini dilakukan berdasarkan perbedaan titik didih

yang berdekatan. Berdasarkan latar belakang tersebut maka dilakukan percobaan

Pemisahan dan Pemurnian Zat Cair Destilasi dan Titik didih.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada percobaan ini, adalah sebagai berikut:

1. Bagaiman prinsip destilasi ?

2. Bagaimana cara melakukan destilasi untuk pemisahan dan pemurnian ?

3. Bagaimana cara membedakan senyawa-senyawa tersebut berdasarkan sifat

reaksi kimianya ?

C. Tujuan

Tujuan pada percobaan ini, adalah sebagai berikut:

1. Untuk memahami prinsip destilasi.

2. Untuk caramelakukan destilasi untuk pemisahan dan pemurnian.

3. Untuk caramembedakan senyawa-senyawa tersebut berdasarkan sifat reaksi

kimianya.

D. Manfaat

Tujuan pada percobaan ini, adalah sebagai berikut:

1. Dapat memahami prinsip destilasi.

2. Dapatcaramelakukan destilasi untuk pemisahan dan pemurnian.


3. Dapat caramembedakan senyawa-senyawa tersebut berdasarkan sifat reaksi

kimianya.
II. TINJAUAN PUSTAKA

Destilasi adalah salah satu yang tertua dan paling penting dalam proses

pemisahan yang digunakan dalam kimia dan petrokimia indus. Di sisi lain tangan,

efisiensi termodinamika yang sangat rendah, yang menyumbang persentase yang

tinggi dari energi global dikonsumsi dalam tanaman. Secara umum, kolom

distilasi ulang boiler mengkonsumsi lebih dari 50% dari energi yang terlibat

dalam proses pertukaran panas di tanaman. Istilah distilasi azeotrop diterapkan

untuk kelas teknik berdasarkan distilasi fraksional di mana perilaku azeotropik

dimanfaatkan untuk mencapai pemisahan. Secara tradisional,spesi yang

menyebabkan menjadiazeotropik havior ditambahkan sebagai agen memisahkan

massaentrainer tersebut (Cordeiro dkk., 2013).

Destilasi sederhana atau destilasi biasa adalah teknik pemisahan kimia

untuk memisahkan dua atau lebih komponen yang memiliki perbedaan titik didih

yang jauh. Suatu campuran dapat dipisahkan dengan destilasi biasa ini untuk

memperoleh senyawa murni. Senyawa yang terdapat dalam campuran akan

menguap saat mencapai titik didih masing-masing (Walangare dkk., 2013).

Air dapat berwujud padatan (es), cairan (air), dan gas (uap air). Air

merupakan satu-satunya zat yang secara alami terdapat di permukaan bumi dalam

ketiga wujudnya tersebut. Air adalah substansi kimia dengan rumus kimia H2O, 1

molekul air tersusun atas 2 atom hidrogen yang terikat secara kovalen satu atom

oksigen. Air bersifat tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau pada kondisi
standar. Pada prinsipnya, jumlah air di alam ini tetap dan mengikuti suatu aliran

yang dinamakan Cyclus Hydrologie (Labanu dkk., 2015).

Alkohol yang biasa digunakan adalah metanol dan etanol. Metanol

merupakan jenis alkohol yang paling disukai karena lebih reaktifKerugian dari

metanol adalah sifatnya yang beracun, berbahaya bagi kulit, mata dan paru-paru.

Selain itu pemisahan hasil samping gliserin dengan menggunakan etanol jauh

lebih sulit dan jika tidak hati-hati akan berakhir dengan terbentuknya emulsi

(Saputra dkk., 2017).

Prinsip destilasi adalah pemisahan komponen dari campuran cairan

melalui penyaringan yang tergantung kepada perbedaan titik didih dari masing-

masing komponen. Proses destilasi tergantung pula pada konsentrasi komponen

dan jenis tekanan uap dari campuran cairan. Proses destilasi merupakan proses

yang mirip dengan proses daur air di alam yang bertujuan untuk membersihkan air

dari kontaminan (Pratama., dkk 2017).


III. METODOLOGI PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat

Percobaan Pemisahan dan Pemurnian Zat Cair Destilasi dan Titik Didih di

laksanakan pada hari Senin, 22 Oktober 2018 pukul 07.00-10.00 WITA di

Laboratorium Kimia fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,

Universitas Halu Oleo, Kendari.

B. Alat dan Bahan

1. Alat

Alat-alat yang digunakan pada praktikum Pemisahan dan pemurnian zat

cair destilasi dan titik didih yaitu seperangkat rangkaian alat destilasi,

erlenmeyer, statif dan klem, gelaskimia 100 mL dan gelas ukur 50 mL.

2. Bahan

Bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum pemisahan dan pemurnian

destilasi dan titik didih yaitu akuades (H2O), metanol (CH3OH), tisu dan plastik

wrap.
C. Prosedur Kerja

20 ml metanol 20 mL akuades

- dicampur
- dimasukkan kedalam labu alas bulat

40 mL campuran
metanol-air

- dipanaskan
- diamati dan dicatat suhu saat tetesan
pertama mulai jatuh
- dikontrol suhunya agar mendekati suhu
didih metanol
- dihentikan pemansan jika metanol berhenti
mendidih
Destilat

- diukur volumenya
- dihitung rendamennya

Hasil Pengamatan
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan

1. Gambar Rangkaian Alat Destilasi

6
2

4 7

5 8

Keterangan :

1. Statif dan klem 5. Labu penampung destilat

2. Air keluar 6. Termometer

3. Adaptor 7. Air masuk

4. Tempat air dan pompa air 8. Labu alas bulat tempat sampel

9. Pemanas
2. Tabel Pengamatan

No. Perlakuan Hasil Pengamatan


1. 40 mL Akuades + 40 mL methanol dipanaskan 80 mL campuran
2. Dicatat suhu tetesan pertama 590
3. Mengehentikan proses pemanasan 690
4. Volume destilat yang diperoleh 14 mL

3. Analisis Data

% Rendamen

Volume Metanol = 40 mL

Volume Air = 40 mL

Volume Campuran = Volume Metanol + Volume Air

= 40 mL + 40 mL

= 80 mL

Volume Destilat yang diperoleh = 14 mL

Volume Awal Metanol – Volume Akhir Metanol


% Rendamen = x 100%
Volume Campuran

4𝑜 𝑚𝐿−14 𝑚𝐿
= x 100%
80 𝑚𝐿

= 32,5%
B. Pembahasan

.Destilasi adalah suatu proses pemurnian yang didahului dengan

penguapan senyawa cair dengan cara memanaskannya, kemudian mengembunkan

uap yang terbentuk. Destilasi merupakan suatu proses pemisahan dua atau lebih

komponen zat cair berdasarkan pada titik didih. Destilasi terdiri dari 6 jenis

destilasi, yaitu destilasi sederhana, destilasi fraksionasi, destilasi uap, destilasi

vakum, destilasi kering dan destilasi azeotropik.

Percobaan ini menggunkan metode destilasi sederhana. Destilasi

sederhana, dasar pemisahannya adalah perbedaan titik didih yang jauh atau dengan

salah satu komponen bersifat volatil. Percobaan ini akan dipisahkan campuran yang

terdiri dari air dan metanol. Titik didih air adalah 100 oC, sedangkan metanol

memilki titik didih 64,7oC. Aplikasi destilasi sederhana digunakan untuk memisahkan

campuran metanol dan air.

Set alat destilasi sederhana adalah terdiri atas labu alas bulat, kondensor

(pendingin), termometer, erlenmeyer, pemanas. Peralatan lainnya sebagai

penunjang adalah statif dan klem, adaptor, konektor, selang yang dihubungkan

pada kondensor tempat air masuk dan air keluar. Kondensor atau pendingin yang

berguna untuk mendinginkan uap destilat yang melewati kondensor sehingga

menjadi cair. Proses ini disebut dengan proses kondensasi.

Proses kondensasi air masuk lewat bawah dan keluar lewat atas. Apabila

air masuk lewat atas maka proses pendinginan tidak berjalan maksimal. Saat

metanol dicampurkan dengan air, dimana metanol dan air tersebut larut karena

kepolaran yang sama, dan pada kekuatan ikatan hidrogen dalam molekul air sangat
polar. Diketahui bahwa metanol memiliki titik didih lebih rendah dibandingkan dengan

air,. Hal ini dapat dibuktikan dimana saat tetesan pertama mulai dimana dilakukannya

penghentian pemanasan. Saat mencapai titik didih maksimum metanol maka

pemanasan dihentikan.Pemanasan dihentikan agar tidak melebihi suhu didih

metanol, Melalui prinsip dasar dari destilasi bahwa perbedaan titik didih dari zat-

zat cair dalam campuran zat cair, zat (senyawa) yang memiliki titik didih terendah

akan menguap lebih dahulu, kemudian apabila didinginkan akan mengembun dan

menetes sebagai zat murni. Zat murni ini disebut destilat. Berdasarkan data

pengamatan volume metanol yang diperoleh dari hasil destilat yaitu 14 mL

dengan persen rendamen 32,5%.


V. KESIMPULAN

Berdasarkan tujuan dan hasil pengamatan pada percobaan ini, maka dapat

ditarik kesimpulan adalah sebagai berikut:

1. Prinsip dari destilasi adalah proses penguapan cairan yang diiringi dengan

proses pengembunan kembali uap tersebut pada suhu titik didih.

2. Pada percobaan ini dilakukan proses destilasi untuk memurnikan dan

memisahkan campuran metanol dan air pada suhu titik didih, sehingga

diperoleh volume destilat sebanyak 14 mL dengan rendamen sebesar 32,5%.

3. Perbedaan senyawa metanol dan air dapat dilihat berdasarkan sifat reaski

kimianya yaitu dengan memperhatikan perbedaan titik didih dimana metanol

lebih cepat mendidih dari pada air.


DAFTAR PUSTAKA

Cordeiro, G. M., Stephanie, R. D., Luís, G. S. V. and Romildo, P.B. 2013. Effect
of Two Liquid Phases on the Separation Efficiency of Distillation Columns.
Advances in Chemical Engineering and Science Journal. 3.

Labanu, R. S., Ikbal, H., Dedy, f., Proyeksi Pemetaan Sebaran Kesadahan Air
Tanah di Kota Palu Berbasis Web Menggunakan Aplikasi Google Maps
Api. Gravitasi. 14(1).

Walangare, A. S. M. Lumenta, J. O. Wuwung, B. A. Sugiars. 2013. Rancang


Bangun Alat Konversi Air Laut Menjadi Air Minum Dengan Proses
Destilasi Sederhana Menggunakan Pemanas Elektrik. e-Jurnal Teknik
Elektro dan Komputer. 2(2).

Anda mungkin juga menyukai