Analisis Pertumbuhan Mencit (Mus musculus L.) ICR Dari Hasil Perkawinan Inbreeding
Dengan Pemberian Pakan AD1 dan AD2
ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk mengukur pertumbuhan berat badan mencit (Mus musculus L.)
dari perkawinan Inbreeding dengan pemberian pakan AD1 dan AD2. Jenis penelitian tersebut yaitu
penelitian eksperimental yang menguji pertumbuhan Litter size, bobot prasapih, bobot sapih,
pertambahan bobot badan, dan konsumsi pakan sebagai variabel terikat dan perkawinan inbreeding
sebagai variabel bebas. Tahap penelitian yaitu penggunaan mencit (Mus musculus L.) 6 ekor jantan
dan 6 ekor betina dewasa. Mencit betina berumur 56 hari dengan rataan bobot 24,00 g/ekor dan mencit
jantan berumur 56 hari yang digunakan untuk mengawini betina dengan rataan bobot 26,00 g/ekor.
Masing-masing 3 pasang untuk perlakuan AD1 dan 3 pasang untuk perlakuan AD2. Pakan yang
digunakan pada penelitian ini yaitu pakan AD1 yang mengandung air 13,5%, protein kasar min
20,5%, lemak kasar min 7%, serat kasar max 5%, abu max 7%, calcium 0,9 dan 1,2%, phosphor 0,7
dan 0,9%, mengandung antibiotika dan Coccidiostat. Sedangkan AD2 mengandung air 13,5%,
protein kasar min 17%, lemak kasar min 7%, serat kasar max 6%, abu max 7%, kalsium 0,9 dan 1,2%,
fosfor 0,7 0,9% dan mengandung antibiotika.
Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa Liter size, bobot sapih, bobot badan dan konversi
pakan tidak ada kecenderungan terhadap pertumbuhan bobot badan mencit (Mus musculus L.) dengan
pemberian pakan AD1 dan AD2. Sedangkan bobot prasapih memberikan adanya kecenderungan
terhadap pertumbuhan bobot badan mencit dengan pemberian pakan AD1 dan AD2.
Kata Kunci: inbreeding, Liter size, mencit (Mus musculus L.), Pakan AD1 dan AD2.
Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Alauddin Makassar ~140~
ISBN 978-602-72245-0-6
Prosiding Seminar Nasional Mikrobiologi Kesehatan dan Lingkungan
Makassar, 29 Januari 2015
(Inbreeding) adalah sistem perkawinan antara individu menjadi sensitif terhadap pathogen
induk jantan dan betina yang memiliki (Muhaimin, 50: 2010).
hubungan kekerabatan sangat dekat. Populasi
yang dihasilkan dari sistem perkawinan ini METODE
memiliki tingkat homozigositas yang tinggi Sampel yang digunakan adalah hewan
(Imron, 2010). percobaan yaitu mencit yang diidentifikasi
Inbreeding adalah breeding dengan cara jenis kelaminnya untuk ditempatkan kedalam
mengawinkan ternak sejenis yang masih ada kandang. Masing-masing kandang
hubungan darah dengan tujuan memurnikan ditempatkan dua ekor mencit, yakni satu ekor
suatu jenis ternak, dan sifat unggul yang jantan dan satu ekor betina sebanyak 3 pasang
dimilikinya bias dipertahankan. Kelemahan untuk perlakuan AD1 dan 3 pasang untuk
Inbreeding adalah jika hubungan darahnya perlakuan AD2. Kemudian dikawinkan dan
terlalu dekat, misalnya mengawinkan ternak dikembangbiakkan.
betina dan jantan dari induk yang sama
(closebreeding), akibatnya adalah daya tetas HASIL
telur yang dihasilkan rendah atau keturunan Hasil perkawinan Inbreeding terhadap
yang dihasilkan buruk atau bahkan cacat pertumbuhanLiter size, bobot pra sapih, bobot
(Okto, 2002, 50). Pada prinsipnya kejadian sapih, pertambahan bobot badan, dan konversi
Inbreeding ini akan menyebabkan penurunan pakan induk selama menyusui, disajikan pada
kualitas reproduksi danmenyebabkan suatu tabel-tabel berikut:
Tabel 1. Rata-rata jumlah anak per induk per kelahiran (Litter size) terhadap perlakuan pakan AD1 dan AD2
No Perlakuan Ulangan Jumlah Rata-rata
1 2 3
1 AD1 6 4 6 16 5
2 AD2 9 10 13 32 11
Tabel 3. Rata-rata Bobot Pra Sapih terhadap perlakuan pakan AD1 dan AD2
No Perlakuan Ulangan Jumlah Rata-rata
1 2 3
1 AD1 5.55 6.8 5.78 18.13 6.04
2 AD2 4.75 4.32 3.10 12.16 4.05
Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Alauddin Makassar ~141~
ISBN 978-602-72245-0-6
Prosiding Seminar Nasional Mikrobiologi Kesehatan dan Lingkungan
Makassar, 29 Januari 2015
Tabel 5. Rata-rata Bobot Sapih terhadap perlakuan pakan AD1 dan AD2
Ulangan
No Perlakuan Jumlah Rata-rata
1 2 3
Tabel 7. Rata-rata Pertambahan Berat Badan terhadap perlakuan pakan AD1 dan AD2
No Perlakuan Ulangan Jumlah Rata-rata
1 2 3
Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Alauddin Makassar ~142~
ISBN 978-602-72245-0-6
Prosiding Seminar Nasional Mikrobiologi Kesehatan dan Lingkungan
Makassar, 29 Januari 2015
Tabel 9. Rata-rata Konversi Pakan Induk Selama Menyusui terhadap perlakuan pakan AD1 dan AD2
No Perlakuan Ulangan Jumlah Rata-rata
1 2 3
1 AD1 12.16 11.28 10.49 33.93 11.31
2 AD2 9.35 11.66 12.77 33.78 11.26
Observations (Pengamatan) 3 3
Pertambahan berat badan mencit (Mus pakan AD1 dan AD2 (g/e/hari) disajikan pada
musculus) Inbreeding terhadap perlakuan gambar berikut:
20.00
Bobot Badan (g)
10.00 K1
K2
0.00 K3
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 33 35
Umur (Hari)
Gambar 1. Pertambahan berat badan harian anak mencit (Mus musculus) Inbreeding perlakuan AD1
20
15
Bobot Badan (g)
10
K
5 1
0
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 33 35
Umur (Hari)
Gambar 2. Pertambahan berat badan harian anak mencit (Mus musculus) Inbreeding perlakuan AD2
Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Alauddin Makassar ~143~
ISBN 978-602-72245-0-6
Prosiding Seminar Nasional Mikrobiologi Kesehatan dan Lingkungan
Makassar, 29 Januari 2015
20.00
15.00
0.00
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 33 35
Umur (hari)
Gambar 3. Data konversi pakan harian anak mencit (Mus musculus) Inbreeding perlakuan AD1 dan AD2 (g/e/hari)
Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Alauddin Makassar ~144~
ISBN 978-602-72245-0-6
Prosiding Seminar Nasional Mikrobiologi Kesehatan dan Lingkungan
Makassar, 29 Januari 2015
terlalu dekat, tetapi untuk memastikannya Tipe Persilangan Terhadap Sintasan Dan
diperlukan penelitian lebih lanjut. Pertumbuhan Populasi Benih Udang
Galah (Macrobrachium rosenbergii).
KESIMPULAN Jurusan Budidaya Fakultas Perikanan dan
Adapun kesimpulan pada penelitian ini Ilmu Kelautan, 2010.(28 Juli 2013).
adalah pada perkawinan Inbreeding dengan Mangaratua, Parlindungan Silitonga Fransius.
parameter Liter size, bobot sapih, bobot badan Penampilan Reproduksi Mencit
dan konversi pakan tidak ada kecenderungan (Musmusculus) yang Diberi Daun
terhadap pertumbuhan bobot badan mencit Torbangun (Coleus amboinicuslour) dan
baik dengan perlakuan pakan AD1 dan AD2. Taraf sop Daun Torbangun Kering.
Sedangkan untuk parameter bobot prasapih Bogor: Program Studi Teknologi Produksi
ada kecenderungan terhadap pertumbuhan Ternak Fakultas Peternakan Institut
bobot badan mencit dengan perlakuan Pertanian Bogor, 2008. (06 Juni 2013).
pakanAD1 dan AD2. Parindra, Nori. Penampilan Reproduksi
Mencit Putih (Musmusculus) Dengan
DAFTAR PUSTAKA Penambahan Kunyit (Curcuma
Agus, Pribadi Gutama. Penggunaan Mencit domestica) Dalam Pakan. Bogor:
dan Tikus Sebagai Hewan Model Program Studi Teknologi Produksi Ternak
Penelitian Nikotin. Bogor: Program Studi Fakultas Peternakan Institut Pertanian
Teknologi Produksi Ternak Fakultas Bogor, 2007. (17 Juli 2013).
Peternakan Institut Pertanian Bogor,2008. Pratiknjo, S.Okto. Menghasilkan Perkutut
(15 Juli 2013). Berkualitas. Tangerang: PT Agro Media,
Dwi Setyadi, Aditya. Organ Reproduksi dan 2002.
Kualitas Sperma Mencit (Musmusculus) Rifa’I, Muhaimin. Genetika Rekombinasi dan
yang mendapat Pakan Tambahan Populasi. Malang: Galaxy Science, 2010.
Kemangi (Ocimum basilicum) Segar. Smith, B. J. dan S. Mangkoewidjojo.
Bogor: Program Studi Teknologi Produksi Pemeliharaan, Pembiakandan
Ternak Fakultas Peternakan Institut Penggunaan Hewan Percobaan di
Pertanian Bogor, 2006. (15 Juli 2013). Daerah Tropis Indonesia. Jakarta:
Imron, Soelistyawati, Dinar. Sumantadinata, University Press. 1988
Komar, dan Wuwungan Harry. Pengaruh
Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Alauddin Makassar ~145~