Modul Manrisk Pemula Maret 2016
Modul Manrisk Pemula Maret 2016
16 – 17 Maret 2016
by : Biro Manajemen Risiko
PT Sarana Karya
AGENDA
Day 1
08.00 – 08.15 Registrasi
08.15 – 08.30 Opening & Safety Induction
08.30 – 08.45 Pre Test
08.45 – 10.00 Proses Bisnis dan Gambaran Umum Manajemen Risiko
WIKA
10.00 – 10.15 Coffee Break Pagi
10.15 – 11.15 Enterprise Risk Management (ERM)
11.15 – 12.15 Group Discussion
12.15 – 13.30 Ishoma
13.30 – 14.30 Presentasi
15.30 - 16.00 Coffee Break Sore
16.00 – 16.30 Closing Day 1
PT Sarana Karya
AGENDA
Day 2
08.00 – 08.30 Registrasi
08.30 – 09.00 ISO 31000
09.00 – 10.00 Integrasi dan Media Komunikasi Manajemen Risiko
10.00 – 10.15 Coffee Break Pagi
10.15 – 12.00 Studi Kasus dan Group Discussion
12.00 – 13.15 Ishoma
13.15 – 13.30 Post Test
13.30 – 15.30 Presentasi
15.30 - 16.00 Coffee Break Sore
16.00 – 16.30 Closing Day 2
PT Sarana Karya
TATA TERTIB
Manajemen Risiko
PT Sarana Karya
PT Sarana Karya
PT Sarana Karya
PROSES BISNIS WIKA
KEY STRATEGIC PROCESS
Pegawai Pegawai
Pemeliharaan
Engineering
Pemasaran
Manajemen
Pemasaran
Pengadaan
Konstruksi
Operasi &
Kontrak
Pemegang Pela Pela Pemegang
Saham ngg ngg Saham
an an
Pemasok Keuangan Pemasok
SUPPORT PROCESS
Man Penel Leg Pen Publ Gen CSR
aaha
aj. al gaw ic eral
n
Info Penin asa Rela Affa
rma gkata n tion ir
si n Inte
rn
Knowledge Management
Spirit of Innovation
PT Sarana Karya
Mana yg Berbeda ?
PT Sarana Karya
Rumput satu2nya yang tumbuhan
lainnya hewan
alat transportasi
PT Sarana Karya
• Persepsi orang dapat berbeda dimana seluruh
persepsinya adalah sama
• Belum tentu apa yang dipikirkan oleh kita benar,
benar juga oleh orang lain
• Perlu adanya penyamaan persepsi agar
mencapai tujuan dengan full effort
PT Sarana Karya
Pedoman
Manajemen
Risiko
WIKA-SMR-QM-01.01
Rev. 01
PT Sarana Karya
Prosedur Sistem
Manajemen Risiko
WIKA-SMR-PM-01.01
Rev 02 Amd 01
Spirit of Innovation
Risiko (Risk) adalah
PT Sarana Karya
RISIKO MASALAH
Probabilitas terjadinya ≤ 50% Probabilitas terjadinya ≥ 50%
PT Sarana Karya
Kesalahan dalam
Kurangnya kompetensi
membuat dokumen
PIC pengadaan
pengadaan material
Penyebab Risiko
Akibat
PT Sarana Karya
Kesalahan dalam
Kurangnya kompetensi
membuat dokumen
PIC pengadaan
pengadaan material
Penyebab 2 Penyebab 1
Akibat Risiko
PT Sarana Karya
Kesalahan dalam
Kurangnya kompetensi
membuat dokumen
PIC pengadaan
pengadaan material
Penyebab 3 Penyebab 2
PT Sarana Karya
PT Sarana Karya
Suatu proses yang diterapkan secara strategis dan berlaku di seluruh
perusahaan yang dirancang untuk mengenali peristiwa potensial yang dapat
mempengaruhi perusahaan; mengelola risiko agar tetap dalam jangkauan
risiko yang dikehendaki Manajemen dengan tujuan untuk mendapatkan
jaminan yang wajar akan tercapainya tujuan perusahaan
PT Sarana Karya
Framework (Risk Governance)
• Komitmen Direksi
• Budaya dan Awareness
• Risk Language
Framework Infrastruktur
• Filosofi Risiko • Metodologi
• Risk Appetite & Tolerance • Teknologi
• Struktur dan Fungsi Organisasi • Prosedur
• Kebijakan dan Batasan • Report
Infrastruktur
Proses
• Identifikasi & Define
• Assess & Measure
Proses • Treat & Manage
• Monitor & Report
PT Sarana Karya
PT Sarana Karya
PT Sarana Karya
Manajemen Risiko adalah
PT Sarana Karya
LABA
TIDAK
DIBAYAR
MENYISAKAN OWNER
MASALAH
HUKUM
SASARAN PROYEK
PEKERJAAN
HAK VENDOR
/ SUBKON DISELESAIKAN
DIPENUHI ON SCHEDULE
SESUAI
EKSPEKTASI
PELANGGAN
25 PT Sarana Karya
SIKLUS MANRISK PROYEK
PT Sarana Karya
adalah besaran dan jenis risiko yang bersedia dijalankan, diambil,
atau diterima suatu organisasi.
PT Sarana Karya
Kewenangan Atas Risiko untuk Level
Proses
Rendah Moderat Tinggi Ekstrim
Perolehan General Tidak boleh
Manajer Divisi Direksi
Kontrak Manajer diterima *)
Pelaksanaan
Tim Proyek Manajer Proyek Departemen Direksi
Proyek
Konteks Tujuan
dan Strategi
Direksi Direksi Direksi Direksi
Jangka Panjang
di Tingkat Pusat
Kegiatan General Tidak boleh
Manajer Direksi
Lainnya Manajer diterima *)
*) Pengecualian : bila Direksi memandang perlu menjalankan suatu kegiatan untuk menghasilkan
nilai tertentu sedangkan kegiatan tersebut memiliki risiko ekstrim, maka kewenangan memutuskan
menerima risiko ekstrim ini berada pada Rapat Direksi bersama Komisaris
PT Sarana Karya
Dilaksanakan melalui eliminasi bisnis terkait, atau melakukan
alternatif lain yang tidak terkait dengan risiko tsb. Alasan
MENGHINDARI melakukan hal ini :
RISIKO • Dampak risiko bila terjadi jauh melampaui kemampuan
perusahaan untuk menanggungnya
• Beaya untuk menanggulangi risiko terkait, jauh melebihi
manfaat yang diperoleh
MITIGASI
RISIKO Mengurangi dampak yang timbul, bila risiko tersebut memang
terjadi. Ini dapat dilakukan melalui Contingency Planning atau
menyediakan cadangan / sumber daya lebih untuk bagian-
bagian yang terkena dampak risiko
PT Sarana Karya
29
Melakukan subkontrak atau outsource keseluruhan proses yang
terkait dengan risiko tersebut
PT Sarana Karya
30
Cara-cara Manajemen dan seluruh karyawan
Perusahaa merasakan dan memahami adanya
Risiko, serta menyadari bahwa perilaku dan
persepsi mereka terhadap Risiko akan berpengaruh
pada bagaimana Risiko-risiko tersebut di kelola
Kumpulan sikap, nilai dan praktik bersama yang
mencirikan bagaimana sebuah entitas
mempertimbangkan risiko dalam aktifitas
kesehariannya
PT Sarana Karya
31
PT Sarana Karya
32
• Komitmen MP atas penerapan manajemen risiko masih
1 belum optimal
PT Sarana Karya
33
Manrisk dapat menjadi Tools dalam
pengambilan Keputusan
PT Sarana Karya
34
Risiko
•Why
•How •Event •Gap KPI
Penyebab Akibat
MITIGASI
PT Sarana Karya
36
PT Sarana Karya
37
PT Sarana Karya
38
1. Manakah yang merupakan penyebab, risiko, akibat, dan
mitigasi ? Coba dikelompokkan!
2. Buatlah mata rantai hubungan antara penyebab, risiko,
dampak dan mitigasinya.
3. Buat mata rantai lain yang berhubungan dengan kerjaan
anda?
Dari daftar di bawah :
PT Sarana Karya
43
PT Sarana Karya
PT Sarana Karya
Arsitektur manajemen risiko SNI ISO 31000
1. Nilai tambah
2. Bagian terpadu dari proses Mandat dan
organisasi komitmen Menentukan
3. Bagian dari pengambilan konteks
keputusan
4. Secara khusus menangani
ketidakpastian Desain
5. Sistematis, terstruktur dan kerangka kerja
tepat waktu unt mengelola Identifikasi risiko
6. Berdasarkan informasi risiko
terbaik yang ada
7. Tailored Analisa risiko
8. Mempertimbangkan faktor Perbaikan Penerapan
sinambung manajemen
manusia dan budaya
kerangka kerja risiko
9. Transparan dan inklusif Evaluasi risiko
10. Dinamis, berulang dan
responsif thd perubahan
11. Memfasilitasi perbaikan
Pemantauan
sinambung dan peningkatan
dan reviu
organisasi Perlakuan risiko
kerangka kerja
PRINSIP UNTUK MENGELOLA KERANGKA KERJA UNTUK MENGELOLA PROSES UNTUK MENGELOLA
RISIKO RISIKO RISIKO
47 PT Sarana Karya
PT Sarana Karya
Media laporan bulanan manajemen risiko
yang harus disampaikan setiap bulannya :
PT Sarana Karya
• Rasio sisa risiko dibandingkan cadangan risiko dan
peluang
Risk • Formula :
Ratio Sisa Risiko
Cadangan Risiko + Peluang
• Target : 80%
Keterangan : Penggunaaan
• Sisa Risiko Sisa risiko sesuai cadangan risiko
Nilai
manrisk online yang terdapat pada 0 – 20 % 10
kolom sisa risiko setelah tindak lanjut 21 % - 60 % 9
• Cadangan risiko Sisa penggunaan
61 % - 80 % 8
cadangan risiko proyek sesuai cut off
81 % - 90 % 7,5
tahun berjalan
• Peluang Peluang yang telah diakui 91 % - 100 % 7
oleh pemberi kerja > 100% 6
PT Sarana Karya
PT Sarana Karya
PT Sarana Karya
SIMHU tidak
bisa ter-
ManRisk Online autorisasi
apabila
ManRisk
Online belum
Autorisasi autorisasi
Biaya Risiko
Sisa Risiko
Scorecard SIMHU
Biaya risiko dan sisa
risiko sebagai inputan
dalam perhitungan Risk
Ratio Autorisasi
Risk Ratio
Nilai realisasi
risiko menjadi Risiko
inputan dalam
SIMHU
Spirit of Innovation
ManRisk Online
Biaya Risiko = Biaya Mitigasi +
Biaya Realisasi Risiko
Spirit of Innovation
Pelaporan risiko dilakukan melalui media MANRISK ONLINE
• Pelaporan dilakukan selambat lambatnya pada tanggal 5 setiap bulannya
untuk level proyek.
• Pelaporan dilakukan selambat lambatnya pada tanggal 10 setiap bulannya
untuk level departemen dan korporat.
*) kertas kerja risk level dikirimkan offline ke biro manajemen risiko : awalia@wika.co.id
PT Sarana Karya
PT Sarana Karya
SELF ASSESSMENT
KRITERIA
Nilai Skor
No Area Deskripsi SANGAT KURANG KURANG CUKUP BAIK BAIK SEKALI Bobot
Nilai (N) = 1 Nilai (N) = 2 Nilai (N) = 3 Nilai (N) = 4 Nilai (N) = 5 (N) (BxN)
1 ERM Mandat & Kebijakan risiko organisasi ditinjau dan 1 item pada kriteria "cukup" 2 item pada kriteria "cukup" a. Terdapat Kebijakan Sistem a. Terdapat Kebijakan Sistem a. Terdapat Kebijakan Sistem
Komitmen diperbarui oleh Direksi terus menerus. terpenuhi terpenuhi Manajemen Risiko dan Prosedur Manajemen Risiko dan Prosedur Manajemen Risiko dan Prosedur
Direksi melalui proses tata kelola yang Manajemen Risiko yang terupdate Manajemen Risiko yang terupdate Manajemen Risiko yang terupdate
memastikan bahwa penerapan manajemen
risiko terus diterapkan di semua tingkatan. b. Melakukan sosialisasi kebijakan b. Melakukan sosialisasi terhadap b. Melakukan sosialisasi terhadap
dan prosedur tersebut kepada kebijakan dan prosedur tersebut kebijakan dan prosedur tersebut 0,07
seluruh karyawan WIKA kepada seluruh karyawan WIKA dan telah dipahami oleh seluruh
karyawan WIKA
c. Kebijakan dan prosedur telah c. Kebijakan dan prosedur telah c. Kebijakan dan prosedur telah
dipahami oleh 50% karyawan dipahami oleh seluruh karyawan dipahami oleh seluruh tenaga kerja
sampling
2 Metodologi risiko Organisasi memiliki metodologi risiko yang a. Manajemen risiko belum terlaksana a. Metodologi manajemen risiko a. Metodologi manajemen risiko a. Metodologi manajemen risiko a. Metodologi manajemen risiko
lengkap yang mencakup kebijakan risiko, pada saat pemasarann - tender - hanya sesuai dengan karakteristik hanya sesuai dengan karakteristik hanya sesuai dengan karakteristik hanya sesuai dengan karakteristik
prosedur, alat, teknik & template untuk pelaksanaan serta pemeliharaan dan kebutuhan beberapa bagian dan kebutuhan seluruh bagian saat dan kebutuhan seluruh bagian saat dan kebutuhan seluruh bagian saat 0,08
kedua penilaian risiko dan kerangka kontrol. saja ini ini ini dan yang akan datang
Tingkat detail mencerminkan tingkat
kematangan organisasi tersebut. b. Manajemen risiko sudah dilakukan b. Pelaksanaan manajemen risiko b. Pelaksanaan manajemen risiko b. Pelaksanaan manajemen risiko b. Pelaksanaan manajemen risiko
minimum di 12 fungsi serta dilaksanakan pada saat sudah dilaksanakan mulai dari sudah dilaksanakan mulai dari sudah dilaksanakan sesuai dengan
prosesnya sudah sesuai dengan pelaksanaan dan pemeliharaan pemasaran - tender -pelaksanaan pemasaran - tender -pelaksanaan prosedur dimulai dari pemasaran -
prosedur namun belum sesuai dengan dan pemeliharaan namun belum dan pemeliharaan serta sesuai tender - pelaksanaan dan
prosedur sesuai dengan prosedur dengan prosedur pemeliharaan serta dilakukan
cross function dengan departemen
lain
c. Manajemen risiko sudah dilakukan c. Manajemen risiko sudah dilakukan c. Manajemen risiko sudah dilakukan c. Manajemen risiko sudah dilakukan
minimum di 2 fungsi serta minimum di 3 fungsi serta disemua fungsi serta prosesnya disemua fungsi serta prosesnya
prosesnya sudah sesuai dengan prosesnya sudah sesuai dengan sudah sesuai dengan prosedur sudah sesuai dengan prosedur
prosedur prosedur
d. Manajemen risiko dilaksanakan d. Manajemen risiko dilaksanakan d. Manajemen risiko dilaksanakan
pada setiap probis serta diambil pada setiap probis serta diambil pada setiap probis serta diambil
pembelajaranya namun belum pembelajaranya namun belum pembelajaranya serta direview
direview direview secara periodik secara periodik
3 Konteks risiko Strategis, organisasi & manajemen risiko Tidak tersusunnya konteks risiko Telah disusun konteks risiko dan Telah disusun konteks risiko dan a. Telah disusun konteks risiko dan a. Telah disusun konteks risiko dan 0,07
konteks dan kriteria risiko yang telah dan analisis stakeholder analisis stakeholder, namun belum analisis stakeholder dalam RKAP / analisis stakeholder dalam RKAP / analisis stakeholder dalam RKAP /
ditetapkan, didokumentasikan & disepakati. diakomodir dalam penyusunan RKP RKP dan mendapat pengesahan RKP dan mendapatkan
Konteks eksternal termasuk hubungan RKAP / RKP oleh penanggungjawab fungsi pengesahan oleh
antara organisasi dan lingkungannya dan risiko manajemen Departemen penganggungjawab fungsi risiko
SWOT organisasi. Konteks internal manajemen Departemen dan
termasuk kemampuan organisasi, tujuan direview secara kontinyu
dan sasaran serta strategi yang berada di b. Penyusunan konteks risiko dan b. Penyusunan konteks risiko dan
tempat untuk mencapainya. Konteks analisis stakeholder melibatkan analisis stakeholder melibatkan
pengelolaan risiko termasuk tujuan, sumber daya yang sesuai sumber daya yang sesuai serta
kegiatan, strategi, ruang lingkup dan merujuk pada referensi yang ada
parameter proses manajemen risiko atau
bagian dari organisasi mana proses c. Konteks risiko dan analisis
manajemen risiko sedang diterapkan. Tabel stakeholder terdokumentasi
kriteria yang digunakan harus relevan dengan baik.
dengan penilaian risiko yang akan dilakukan
termasuk tingkat selera.
Spirit of Innovation
Prosedur Sistem Manajemen Risiko
WIKA-SMR-PM-01.01
Rev 02 Amd 01
Spirit of Innovation
Uraian N=1 N=2 N=3 N=4 N=5
Fungsi Komersial
Manaje- Laporan Laporan Laporan a. Laporan bulanan a. Kriteria 'baik'
bulanan bulanan bulanan (Manrisk online) terpenuhi.
men (Manrisk (Manrisk (Manrisk tayang approved tgl b. Risiko yang ada
Risiko online) tayang online) tayang online) 5 bulan berikutnya menjadi nilai
approve approve tayang b. Nilai risiko (Rencana tambah perusahaan
sebelum tgl 7 sebelum tgl 6- approve biaya tindak lanjut atau menjadi
bulan 7 bulan sebelum tgl stlh mitigasi) tidak peluang
berikutnya berikutnya 5 bulan melebihi laba kotor c. Tindak lanjut risiko
berikutnya ditambah biaya berupa langkah
cadangan risiko, bila perbaikan atau
melebihi ketentuan pembelajaran/dima
tsb harus ada ijin sukkan dalam KM
GM.
c. Dilakukan review
sesuai dengan
kondisi lapangan
Spirit of Innovation
PT Sarana Karya
RKAP (BAB V) & RKP (BAB VIII)
Konteks Risiko
Membangun konteks risiko di suatu unit kerja dengan memastikan sasaran kegiatan yang
ingin ingin dicapai
Stakeholder Analysis
Mengidentifikasi minat, kepentingan, dan pengaruh para stakeholder terhadap kegiatan
program / proyek yang sedang berjalan.
Risk Register
Daftar yang memuat keseluruhan rekapitulasi dari seluruh Kertas Kerja Analisis dan Akibat
Risiko (yang terkait).
PT Sarana Karya
Data Proyek
1 Nama Diisikan nama proyek yang akan dikerjakan oleh anggota team.
2 Nilai Diisikan besaran nilai OK proyek
3 Manajer Proyek Manajer Proyek yang memimpin jalannya departemen.
4 Anggota Semua anggota proyek yang terlibat (team inti).
PT Sarana Karya
Stakeholder Analisis (Eksternal)
Stakeholder Peran / Fungsi Komunikasi yang dipilih
Pihak yang berkepentingan Peran /fungsi dari masing- Komunikasi yang digunakan
dan berhubungan dengan masing stakeholder pada untuk masing-masing
Proyek/Departemen yang kolom pertama stakeholder , bisa melalui
berada di luar kegiatan formal maupun
lingkungannya (pihak yang informal
tidak dapat dikontrol oleh
risk owner) meliputi :
1. Konsultan
2. Kementrian
3. Lembaga Sekuritas
4. Dll
PT Sarana Karya
Stakeholder Analisis (Internal)
Stakeholder Peran / Fungsi Komunikasi yang dipilih
Pihak yang berkepentingan Peran /fungsi dari masing- Komunikasi yang digunakan
dan berhubungan dengan masing stakeholder pada untuk masing-masing
Proyek/Departemen yang kolom pertama stakeholder , bisa melalui
berada di lingkungan nya kegiatan formal maupun
(keseluruhan pihak yang ikut informal
terlibat dan dapat dikontrol
oleh risk owner) meliputi :
1. Direksi
2. Departemen Operasi
3. Depatemen Korporasi
4. Project
5. Dll
PT Sarana Karya
area
kategori
Note : sudah ada template RBS untuk masing-masing Departemen & Proyek
PT Sarana Karya
PT Sarana Karya
PT Sarana Karya
PT Sarana Karya
PT Sarana Karya
Media Komunikasi
Klinik
Radir GM / Audit
Radir Integrasi
Management
RKP / RKAP
Review
Forum
ManRisk
Manajemen
Online
Risiko
PT Sarana Karya
Uraikan :
PT Sarana Karya
WIKA memenangkan tender proyek bangunan gedung pada tahun 2012 senilai
Rp. 200M. Kurs valas pada saat tender 1 USD = Rp. 9600. Namun SPMK diterima
pada Februari 2014, dengan waktu pelaksanaan selama 480 hari kalender
terhitung mulai 10 Maret 2014 s/d 3 Juli 2015, serta masa pemeliharaan 365
hari kalender. Adapun lingkup pekerjaan meliputi pekerjaan struktur, arsitektur,
instalasi mekanik dan elektrikal. Dalam masa pelaksanaan per Januari 2015,
realisasi progress pekerjaan sebesar 40% (rencana progress pekerjaan 50%),
sebab terdapat salah satu test yaitu Test Kentledge yang terdapat dalam
kontrak namun belum diakomodir dalam S Curve proyek. Kondisi eksisting lain
yang dihadapi tim proyek adalah tidak terdapat item listing pekerjaan yang
akan diekskalasi, sehingga tim proyek tidak dapat melakukan ekskalasi
terhadap pemberi kerja, dimana harga yang digunakan sekarang merupakan
harga yang disusun tahun 2012.
PT Sarana Karya
Di awal tahun 2012, WIKA mengikuti tender proyek jalan. WIKA melakukan kontrak dengan
Konsultan Desain untuk persiapan tender tersebut dengan opsi 2 desain, : opsi 1 perubahan total
desain menggunakan single Box cast in Situ dan opsi 2 mengunakan metode span by span. Data
sampling tanah sebanyak 5 sample yang dilakukan oleh Wika, digunakan oleh konsultan desain
sebagai data tambahan guna mengajukan alternatif desain yang akan diajukan dalam tender.
Pemasukan Tender, mengajukan 2 penawaran :
1.Original desain owner dgn harga 316 milyar
2. Alternatif desain dgn harga 309 milyar (span by span)
PT Sarana Karya
WIKA mengerjakan proyek EPCC berupa PLTU dimana PLN sebagai pemilik
proyeknya.
Nilai kontrak USD 10.000.000 + Rp. 231.000.000.000 termasuk PPN (1 USD =
9500) dengan sifat kontrak lump sum. Sesuai dengan kontrak yang
ditandatangani per 24 Juni 2011, waktu pelaksanaan kontrak adalah 21 bulan
terhitung 10 April 2012. Realisasi per 10 Januari 2014, progress baru mencapai
20% dari rencana sebesar 98%. Kondisi di lapangan yang mengakibatkan
terjadinya keterlambatan proyek adalah :
a. Perubahan main equipment dari boiler stoker menjadi CFB (Circulating
Fluidized Bed)
b. Proses perolehan subkontraktor pada pekerjaan mekanikal,elektrikal,dan
instrumen
c. Keterlambatan pembebasan lahan
PT Sarana Karya
WIKA memenangkan pekerjaan pembangunan Dam dengan OK sebesar Rp.
87.000.000.000 dimana BP Batam selaku pemilik proyek tersebut. Masa pelaksanaan
pekerjaan 372 hari kalender (20 Desember 2013 – 26 Desember 2014) dan masa
pemeliharaan 180 hari setelah PHO (27 Desember – 25 Juni 2015). Dalam pelaksanaaan
kontrak ditemukan kondisi bahwa :
1. Area lokasi kerja belum bisa dikerjakan akibat area tersebut merupakan kawasan
hutan lindung yang kepemilikannya bukan oleh BP Batam
2. Pengalihan pekerjaan kepada mitra kerja diperbolehkan namun belum ada
persetujuan dari Pejabat Pembuat Komitmen, khususnya untuk pekerjaan pintu air
3. Terdapat percepatan pekerjaan struktur cut of wall
4. Adanya pekerjaan tambah berupa pengadaan generator
PT Sarana Karya
PT Sarana Karya