Anda di halaman 1dari 13

ANALISIS PENILAIAN KINERJA BERBASIS BALANCED SCORECARD PADA

PT PETROKOPINDO CIPTA SELARAS GRESIK

ARTIKEL ILMIAH

Oleh :

RAFIQAH ALFANI

2010310340

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS


SURABAYA
2014
ii
“ANALISIS PENILAIAN KINERJA BERBASIS BALANCED SCORECARD PADA
PT PETROKOPINDO CIPTA SELARAS GRESIK”

Rafiqah Alfani
STIE Perbanas Surabaya
Email : rafiqah.alfani@yahoo.com

ABSTRACT

This study uses object PT Petrokopindo Cipta Selaras Gresik engaged services and is
one of the companies in the PT Petrokimia Group.The purpose of this research is to analysis
of Balanced Scorecard on performance assessment by using the four perspectives
measurement are : financial perspective, customer perspective, internal business processes
perspective, and learning and growth perspective.
This study is a case study using qualitative method and descriptive analysis. The data
used in this study is primary data, obtained directly through interviews, observations, and
discussion. The unit of analysis is the informant of PT Petrokopindo Cipta Selaras and
various other data sources related to the design of the Balanced Scorecard.
From the results of the study entitled “Analysis Of Balanced Scorecard Based On
Performance Assessment In PT Petrokopindo Cipta Selaras Gresik” and the test result that
services likes heavy equipment, projects workshops, general trade, commerce and bagging
has been reached target, but in land transport and sea transport has not been reach target.
PT Petrokopindo Cipta Selaras can use the balanced scorecard as a strategic management
system for managing long-term strategy. With changes in performance measurement
system, it is expected the company will be able to create efficiency and effectiveness of
work and also balanced with the satisfaction of all employees and customers.

Keywords : Balanced Scorecard, Performance Assessment, and Four Perspectives

PENDAHULUAN
Penilaian kinerja suatu perusahaan non keuangan.Model pengukuran tersebut
hanya dititikberatkan pada laporan disebut Balanced Scorecard.
keuangan. Keberhasilan suatu kinerja Balanced Scorecard adalah
perusahaan dapat dikatakan baik apabila pendekatan terhadap strategi manajemen
perusahaan tersebut mencapai target yang yang dikembangkan oleh Drs. Robet
diinginkan. Namun kelemahan dari sistem Kaplan dan David Norton pada awal tahun
pengukuran kinerja berdasarkan laporan 1990. Balanced Scorecard berasal dari dua
keuangan ini adalah kurang adanya kata yaitu Balanced (berimbang) dan
perhatian perusahaan akan kepentingan- Scorecard (kartu skor). Balanced
kepentingan jangka pendek, perusahaan (berimbang) berarti adanya keseimbangan
hanya melakukan kepentingan- antara performance keuangan dan non
kepentingan investasi jangka panjangnya. keuangan, performance jangka pendek dan
Untuk mengatasi kelemahan tersebut performance jangka panjang, antara
diciptakan sebuah model pengukuran performance yang bersifat internal dan
kinerja yang tidak hanya terfokus pada performance yang bersifat eksternal,
kinerja keuangannya tetapi juga kinerja sedangkan scorecard (kartu skor) yaitu
kartu yang digunakan untuk mencatat skor

1
performance seseorang. Kartu skor juga kemampuan yang dimiliki mampu
dapat digunakan untuk merencanakan skor menghasilkan kinerja yang baik, yang akan
yang hendak diwujudkan seseorang di memberikan hasil berupa penghargaan dari
masa depan. organisasi (bisa berupa peningkatan gaji,
Analisis berbasis Balanced bonus ataupun promosi) dan penghargaan
Scorecard ini dapat digunakan untuk tersebut akan memuaska n tujuan atau
menilai kinerja perusahaan apakah sudah harapan pribadi .
sesuai target yang ditetapkan. Berdasarkan
pengalaman suatu perusahaan yang telah Teori Kualitas
melakukan analisis berbasis Balanced Menurut Garvin dalam Lovelock (2004),
Scorecard terhadap kinerja perusahaan, kualitas dalam transcendental approach
diketahui bahwa terdapat perbaikan kinerja dipandang sebagai innate excellence
perusahaan dari waktu ke waktu. Hal (keunggulan yang bersifat alami/bawaan),
tersebut dikarenakan seluruh karyawan dimana kualitas dapat dirasakan atau
yang berada dalam perusahaan tersebut diketahui, tetapi sulit didefinisikan dan
mengerti secara jelas bahwa aktivitas yang dioperasionalisasikan. Sudut pandang ini
mereka lakukan dapat mendukung proses biasanya digunakan dalam dunia seni,
pencapaian visi dan misi perusahaan. misalnya seni music, drama, dll. Meskipun
PT Petrokopindo Cipta Selaras demikian suatu perusahaan dapat
(PCS) Gresik merupakan perusahaan yang mempromosikan produknya melalui
bergerak di bidang jasa, berupa jasa pernyataan-pernyataan maupun pesan-
angkutan, alat berat, proyek, bengkel, pesan komunikasi seperti tempat belanja
perdagangan umum, pergudangan, yang menyenangkan, aman dan cepat, luas
pengantongan, dan lain lain. Perusahaan jangkauannya. Pendekatan kedua adalah
ini sangat kompetitif, sehingga dibutuhkan product-based approach, pendekatan ini
metode yang dapat membantu manajemen memandang bahwa kualitas diartikan
perusahaan dalam memonitor dan sebagai karakteristik atau atribut yang
menyesuaikan implementasi dari strategi dapat dikuantitatifkan sehingga dapat
yang diterapkan dan keberhasilan diukur. Perbedaan dalam kualitas
perusahaan dalam mewujudkan visi, misi, mencerminkan perbedaan unsur-unsur atau
dan strategi yang ditetapkan. atribut yang dimiliki oleh suatu produk.
Penggunaan Balanced Scorecard Pandangan ini bersifat sangat objektif,
bertujuan agar perusahaan berhasil sehingga tidak dapat menjelaskan
mewujudkan visi dan misinya, dapat perbedaan dalam hal selera, kebutuhan,
mengidentifikasi kelemahan-kelemahan dan preferensi konsumen.
yang dimiliki melalui pengukuran
Pengertian Penilaian Kinerja
kinerjanya sehingga dapat segera
Penilaian kinerja merupakan kajian
diperbaiki, serta dapat mengidentifikasi
sistematis tentang kondisi kerja karyawan
keunggulan-keunggulan yang ada untuk
yang dilaksanakan secara formal yang
terus ditingkatkan dalam jangka waktu
dikaitkan dengan standar kerja yang telah
yang panjang (Edwin Radithya dan Se Tin:
ditentukan perusahaan. Menurut Robbins
2011).
(1996) yang dikutip oleh Rivai dan Basri
dalam bukunya yang berjudul
RERANGKA TEORITIS Performance Apprasial, pada halaman 15
Expectacy Theory (Teori Harapan/ Teori menyatakan bahwa ada tiga kriteria dalam
Motivasi melakukan penilaian kinerja individu
Dikemukan oleh Vroom sebagaimana
yaitu: (a) tugas individu, (b) perilaku
dikutip oleh Moh. As‟ad dijelaskan
individu, dan (c) ciri individu.
bahwa seseorang akan termotivasi untuk
berusaha keras bila ia yakin bahwa

2
Tujuan dan Manfaat Penilaian Kinerja dengan menggunakan aktiva yang
Efektifitas dari penilaian kinerja diatas dimilikinya.
yang dikategorikan dari dua puluh macam 5. Rasio Laba, merupakan rasio yang
tujuan penilaian kinerja ini tergantung menghubungkan laba dengan
dalam sasaran bisnis strategis yang ingin penjualan dan investasi.
dicapai. Oleh sebab itu penilaian kinerja
diintegrasikan dengan sasaran-sasaran Pengertian Balanced Scorecard
strategis karena berbagai alasan Balanced scorecard (BSC) adalah suatu
(Schuler&Jackson ,1996 : 48), yaitu: konsep untuk mengukur apakah aktivitas-
a) Mensejajarkan tugas individu dengan aktivitas operasional suatu perusahaan
tujuan organisasi yaitu, menambahkan dalam skala yang lebih kecil sejalan
deskripsi tindakan yang harus dengan sasaran yang lebih besar dalam hal
diperlihatkan karyawan dan hasil-hasil visi dan strategi. The Balanced Scorecard
yang harus mereka capai agar suatu (BSC) telah mengubah kinerja banyak
strategi dapat hidup. perusahaan di seluruh penjuru dunia.
b) Mengukur kontribusi masing-masing Sistem manajemen strategis membantu
unut kerja dan masing-masing manajer untuk berfokus pada ukuran
karyawan. kinerja sambil menyeimbangkan sasaran
c) Evaluasi kinerja memberi kontribusi finansial dengan perspektif pelanggan,
kepada tindakan dan keputusan- proses, dan karyawan.
keputusan administratif yang
Keunggulan Balanced Scorecard
mempetinggi dan mempermudah
Suatu sistem Balanced Scorecard yang
strategi.
baik pada umumnya akan memiliki
d) Penilaian kinerja dapat menimbulkan
keunggulan sebagai berikut :
potensi untuk mengidentifikasi
1. Dapat menguraikan strategi perusahaan
kebutuhan bagi strategi dan program-
kedalam ukuran-ukuran kegiatan
program baru. melalui hubungan kausalitas yang
Penilaian Kinerja Dengan Sistem jelas.
Tradisional 2. Dapat mengkomunikasikan strategi
Penilaian dengan pengukuran kinerja kesegenap jajaran perusahaan dengan
tradisional berdasarkan kinerja keuangan jalan menerjemahkan strategi
atau yang biasa disebut pengukuran kinerja bersangkutan kedalam target-target
tradisional menekankan pengukuran yang terkait dengan tugas dan fungsi
kinerja perusahaan melalui perhitungan masing-masing pekerja.
rasio-rasio keuangan menurut (Horne dan 3. Dapat menggiring kegiatan
Wachowicz, 1997) yaitu: operasional ke arah sasaran finansial
yang sesuai dengan visi dan strategi
1. Rasio Likuiditas, merupakan rasio manajemen puncak.
yang digunakan untuk mengukur 4. Hanya memperhitungkan faktor-
perusahaan untuk memenuhi faktor yang dianggap kritis sebagai
kewajiban jangka pendeknya. parameter pencapaian hasil.
2. Rasio Utang, yaitu rasio yang 5. Merupakan cermin kinerja, sehingga
menunjukkan batasan dimana kinerja dibawah standar akan dapat
perusahaan didanai oleh utangnya. terdeteksi dengan mudah berikut
3. Rasio Pencakupan, merupakan rasio dengan penanggung jawabnya.
yang menghubungkan biaya keuangan Dengan mengetahui aspek-aspek
perusahaan dengan kemampuan untuk kinerja dibawah standar, tindakan
membayar biaya tersebut. koreksi akan segera dilakukan.
4. Rasio Aktivitas, yaitu rasio yang
mengukur keefektifan perusahaan

3
Kelemahan Balanced Scorecard memiliki tujuan yang tidak terkait
Disamping keunggulan-keunggulan dengan strategi organisasi.
diatas, Balanced Scorecard juga Berdasarkan survey, hanya sekitar 25%
memiliki beberapa kelemahan seperti dari manajer yang memiliki insertif
misalnya : terkait dengan strategi perusahaan
1. Hubungan sebab-akibat yang mereka.
dirumuskan dalam Balanced 3. Hambatan Sumber Daya (Resource
Scorecard harus diuji melalui proses Barrier): waktu, energy, dan uang
“pembuktian” yang cukup panjang. tidak dialokasikan pada hal-hal penting
2. Tidak semua ukuran harus (kritis) dalam organisasi. Berdasrakan
menunjukkan perbaikan, karena survey, sekitar 60% organisasi tidak
kadangkala perbaikan pada suatu tolok mengaitkan anggarannya dengan
ukur akan diimbangi dengan strategi perusahaan.
penurunan tolok ukur lainnya. 4. Hambatan Manajemen (Management
3. Ukuran yang digunakan tidak hanya Barrier): manajemen menghabiskan
yang bersifat obyektif (seperti pangsa terlalu sedikit waktu untuk strategi
pasar), melainkan juga yang bersifat organisasi dan terlalu banyak watu
subjektif seperti hasil rating dari untuk pembuatan keputusan taktis
pelanggan). jangka pendek. Berdasarkan survey,
4. Inisiatif perogram kerja yang sekitar 86% tim eksekutif
digunakan perlu dikaji ulang dengan menghabiskan waktu kurang dari satu
seksama, khususnya dikaitkan jam per bulan untuk mendiskusikan
dengan strategi jangka panjang strategi perusahaan mereka.
perusahaan.
5. Evaluasi terhadap kinerja manajer Perspektif Balanced Scorecard
hendaknya tidak hanya didasarkan 1. Perspektif Keuangan
hanya pada aspek operasional seperti Dalam Balanced Scorecard, kinerja
termuat dalam scorecard, melainkan keuangan tetap menjadi perhatian, karena
juga harus dikaitkan pertimbangan ukuran keuangan merupakan suatu ikhtisar
finansial. Eavluasi tanpa perhitungan dan konsekuensi ekonomi yang terjadi
finansial akan membuat manajer disebabkan oleh keputusan dan ekonomi
bersangkutan kurang memiliki yang diambil (Teuku Mirza, 1997: 15).
perhatian pada inisitif program Ukuran kinerja keuangan menunjukkan
finansial. apakah strategi, sasaran strategi, inisiatif
strategi dan implementasinya mampu
Hambatan Dalam Balanced Scorecard memberikan kontribusi dalam
Menurut Balanced Scorecard menghasilkan laba perusahaan, Kaplan &
Collaborative dalam Evans (2002), Norton (1996:48) mengidentifikasi tiga
terdapat empat factor penghambat dalam tahapan dari siklus kehidupan bisnis, yaitu:
implementasi rencana-rencana bisnis pertumbuhan, bertahan, dan menuai.
strategis, yaitu: 2. Perpektif Pelanggan
Untuk perspektif pelanggan terdapat dua
1. Hambatan visi (Vision Barrier): tidak kelompok pengukuran yang saling
banyak orang dalam organisasi yang berkaitan:
memahami strategi organisasi mereka. a. Core Measurement Group,
Berdasarkan survey, hanya sekitar 5% seperangkat indikasi yang
karyawan yang memahami strategi mengukur pangsa pasar, perolehan
perusahaan mereka. pelanggan, pelanggan yang
2. Hambatan Orang (People Barrier): dipertahankan, kepuasan
banyak orang dalam organisasi

4
pelanggan, dan kemampuan memantau kesejahteraan karyawan dan
pelanggan. meningkatkan pengetahuan karyawan
b. Customer Value Proposition, apa karena dengan meningkatnya tingkat
yang harus disajikan perusahaan pengetahuan karyawan akan meningkatkan
untuk mencapai Core Measurement pula kemampuan karyawan untuk
Group yang tinggi. Kondisi ini berpartisipasi dalam pencapaian hasil
berhubungan dengan atribut yang ketiga perspektif di atas dan tujuan
disajikan perusahaan dalam produk perusahaan. Perspektif ini dapat
atau jasa yang dijual. meningkatkan dan menciptakan value
3. Perspektif Proses Bisnis Internal secara terus menerus,terutama dalam
Dalam perspektif ini, perusahaan hubungannya dengan kemampuan dan
melakukan pengukuran terhadap semua motivasi karyawan.
aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan
baik manajer maupun karyawan untuk Visi, Misi, dan Strategi
menciptakansuatu produk yang dapat Visi adalah suatu pernyataan tentang
memberikan kepuasan tertentu bagi gambaran keadaan daan karakteristik yang
customer dan juga para pemegang saham ingin di capai oleh suatu lembaga pada
(Monika Kussetya Ciptani2000: 21 – 35). jauh dimasa yang akan datang. Misi adalah
Manajer harus dapat menentukan proses pernyataan tentang apa yang harus
bisnis internal yang penting bagi dikerjakan oleh lembaga dalam usahanya
perusahaan karena proses tersebut mewujudkan Visi. Menurut Pearce dan
mempunyai nilai-nilai yang diinginkan Robinson (1997: 20) Strategi
konsumen dan dapat menghasilkan value adalah„rencana main‟ suatu perusahaan.
bagi perusahaan. Strategi mencerminkan kesadaran
4. Perspektif Pertumbuhan dan perusahaan mengenai bagaimana, kapan
Pembelajaran dan di mana ia harus bersaing menghadapi
Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan lawan dan dengan maksud dan tujuan
berfokus pada kemampuan manusia. untuk apa.
Kaplan (Kaplan,1996) mengungkapkan Kerangka pemikiran yang
betapa pentingnya suatu organisasi bisnis mendasari penelitian ini adalah :
untuk terus memperhatikan karyawannya,

5
Gambar 1
Kerangka Pemikiran

Visi dan Misi

Tujuan dan
Strategi

Perspektif Perspektif Perspektif Perspektif


Keuangan Pelanggan Proses Pembelajaran
Bisnis Dan
Internal Pertumbuhan

Penetapan Ukuran dari


Keempat Perspektif

Analisis Balanced
Scorecard

METODE PENELITIAN dan data lainnya yang berkaitan dengan


Penelitian ini merupakan studi analisis Balanced Scorecard.
kasus dengan menggunakan metode Kriteria dalam menginterpretasikan
kualitatif dan analisis deskriptif. Studi temuan pentlitian dibuktikan dengan
kasus merupakan strategi yang lebih cocok melihat empat perspektif Balanced
bila pokok pertanyaan suatu penelitian Scorecard:
berkenaan dnegan how atau why (Robert 1. Perspektif Keuangan
K. Yin, 2009: 30). Sedangkan objek dari Dalam perspektif keuangan dilihat dari
penelitian ini adalah PT Petrokopindo laporan keuangan perusahaan untuk
Cipta Selaras Gresik yang bergerak di mengetahui tingkat kinerja keuangan
bidang jasa. dari tahun ke tahun.
Unit analisis dalam penelitian ini 2. Perspektif Pelanggan
adalah informan dari PT Petrokopindo Perspektif pelanggan melihat dari segi
Cipta Selaras dan berbagai sumber data berapa banyak pelanggan yang
berupa laporan Keuangan, data pelanggan, menggunakan jasa di perusahaan
tersebut dan kepuasan pelanggan

6
dalam menggunakan jasa tersbut. ini diperlukan untuk menigkatkan
Dengan begitu, perusahaan dapat semangat kerja para karyawannya
mengetahui sisi peningkatan jumlah dalam melakukan pekerjaannya.
pendapatannya.
3. Perspektif Proses Bisnis Internal Data yang digunakan peneliti
Dalam mengukur perspektif proses dalam penelitian ini adalah data kualitatif,
bisnis internal terdapat dua hal utama yaitu data yang tidak dapat diukur yang
yang perlu diketahui, yaitu inovasi dan diperoleh melalui wawancara langsung
kualitas layanan. Proses inovasi yang berupa lisan. Sedangkan metode
dilakukan dengan cara pengumpulan data yang digunakan dalam
mengidentifikasi tentang keinginan dan penelitian ini meliputi data primer dan data
kebutuhan pelanggan saat ini apakah sekunder.
keinginan dan kebutuhan tersebut Teknis analisis data penelitian
sudah terpenuhi atau belum tiap yaitu: (1) Mengidentifikasi dan
bulannya. Sedangkan kualitas layanan menjabarkan visi dan misi, (2)
diberikan kepada pelanggan sesuai Mengidentifikasi dan menjabarkan tujuan
prosedur yang telah ditetapkan yang ingin dicapai oleh perusahaan dan
perusahaan agar pelanggan merasa strategi yang telah diterapkan untuk
puas dengan pelayanan tersebut. mencapai tujuan perusahaan, (3)
4. Perspektif Pertumbuhan dan Menjabarkan serta mengelompokkan
Pembelajaran sasaran strategik yang ingin dicapai oleh
Terdapat tiga hal yang perlu perusahaan kedalan empat perspektif
diperhatikan dalam perspektif Balanced Scorecard, (4) Merumuskan
pertumbuhan dan pembelajaran, antara jumlah dan prosentase ukuran dari
lain: kemampuan karyawan, keempat perspektif yang telah dicapai
kemampuan sistem informasi, dan oleh perusahaan pada tahun lalu dan
motivasi. Kemampuan karyawan disini dibandingkan dengan merumuskan target
melihat kualitas pelayanan yang ingin dicapai perusahaan pada tahun
karyawannya dalam mengatasi berikutnya, dan (5) Menganalisis keempat
pelanggannya. Kemampuan sistem perspektif Balanced Scorecard dengan
informasi dilihat dari kemampuan tujuan untuk mengetahui keterkaitan dari
karyawan dalam menggunakan system masing-masing perspektif tersebut.
informasi yang telah tersedia. Motivasi

HASIL DAN PEMBAHASAN

TABEL 1
UKURAN KINERJA DARI KEEMPAT PERSPEKTIF DAN TARGET PADA
PT PETROKOPINDO CIPTA SELARAS
Ukuran kinerja

Ukuran
Perspektif Tujuan Strategi Target
Ukuran hasil pemicu
kinerja

1. Laba meningkat a. Tingkat Tingkat 13 %


Perspektif pertumbuhan penjualan
Keuangan penjualan

7
2. Pendapatan b. ROA Total Aset 24 %
meningkat c. Net Profit dan 10 %
Margin Pendapatan
d. Rasio Lancar 44 %
1. Bertambahnya a. Tingkat Jumlah 5%
jumlah pertumbuhan pelanggan
pelanggan pelanggan

Perspektif 2. Kepuasan b. Tingkat Keluhan yang 100 %


Pelanggan pelanggan pemenuhan berhasil
keluhan ditangani
pelanggan
c. Waktu Respond Time Maks 5
pemenuhan menit
pelanggan
1. Meningkatkan a. Prosentase Tingkat 13 %
kemampuan penjualan penjualan
dalam produk baru produk baru
pengelolaan
Perspektif produk yang
Proses Bisnis dihasilkan
Internal
2. Meningkatkan b. Tingkat Penurunan 1%
kualitas kesalahan tingkat
pelayanan yang kesalahan
tepat waktu
1. Meningkatkan a. Prosentase Tingkat 10 %
keahlian/ karywan karyawan
pengembangan yang dilatih yang dilatih
kerja karyawan

Perspektif 2. Meningkatkan b. Jumlah Bertambahnya 15 %


Pertumbuhan pemberdayaan program program
dan karyawan Training training
Pembelajaran

3. Produktivitas c. Kepuasan Interview 7%


karyawan tinggi karyawan langsung
terhadap
karyawan
1. Perspektif pertumbuhan dan kualitas pelayanan secara efektif dan tepat
pembelajaran waktu dan kemampuan dalam pengelolaan
Tujuan yang ingin dicapai perspektif produk yang dihasilkan meningkat.n
pertumbuhan dan pembelajaran pertama Tujuan yang ingin dicapai perspektif
adalah keahlian atau pengembangan kerja pertumbuhan dan pembelajaran kedua
karyawan yang meningkat, maka dengan adalah meningkatkan pemberdayaan
tercapainya tujuan ini akan mempengaruhi karyawan, maka dalam mencapai tujuan
pencapaian tujuan strategis perspektif ini akan mempengaruhi pencapaian tujuan
proses bisnis internal yaitu meningkatkan strategis proses bisnis internal yaitu

8
meningkatnya kemampuan dalam perspektif pelanggan ini akan
pengelolaan produk yang dihasilkan oleh mempengaruhi pencapaian tujuan strategis
perusahaan. dari perspektif keuangan yaitu kemampuan
Tujuan yang ingin dicapai perspektif dalam menghasilkan laba perusahaan yang
pertumbuhan dan pembelajaran ketiga meningkat dan kemampuan perusahaan
adalah produktivitas karyawan yang tinggi, dalam memperoleh pendapatan yang
maka dalam mencapai tujuan ini akan meningkat. Ukuran hasil yang digunakan
mempengaruhi pencapaian tujuan strategis dalam meningkatkan laba adalah tingkat
perspektif proses bisnis internal yaitu pertumbuhan penjualan perusahaan,
meningkatnya kemapuan dalam sedangkan ukuran hasil yang digunakan
pengelolaan produk yang dihasilkan oleh dalam meningkatkan pendapatan
perusahaan dan meningkatnya kualitas perusahaan adalah Return On Asset
pelayanan yang efektif dan tepat waktu. (ROA), Profit Margin, dan rasio lancar.
Dengan tercapainya tujuan-tujuan strategis 4. Perspektif keuangan
dari perspektif pertumbuhan dan Tujuan yang ingin dicapai dalam
pembelajaran, maka perusahaan akan perspektif keuangan adalah mendapatkan
memberikan hasil yang baik dalam laba yang meningkat dan mendapatkan
mempersiapkan dan memperdayakan pendapatan yang meningkat dari waktu ke
karyawan dan produktivitas karyawan waktu. Tujuan perspektif keuangan ini
yang tinggi di perusahaan. menjadi akibat dari ketuga perspektif
2. Perspektif proses bisnis internal Balanced Scorecard, yaitu perspektif
Tujuan yang ingin dicapai perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis
proses bisnis internal yang pertama adalah internal, dan perspektif pertumbuhan dan
meningkatkan kemampuan dalam pembelajaran. Dengan tercapainya tujuan
pengelolaan produk yang dihasilkan. strategis dari perspektif keuangan inu,
Dalam mencapai tujuan ini akan maka perusahaan PT Petrokopindo Cipta
mempengaruhi pencapaian tujuan strategis Selaras menunjukkan keberhasilannya
perspektif pelanggan yaitu bertambahnya dalam melaksanakan strategi yang
jumlah pelanggan dan kepuasan pelanggan diinginkan.
yang meningkat.
Tujuan yang ingin dicapai perspektif KESIMPULAN, KETERBATASAN
proses bisnis internal yang kedua adalah DAN SARAN
meningkatkan kualitas pelayanan yang Hasil dari penelitian tentang
tepat waktu. Dalam mencapai tujuan ini “Analisis Penilaian Kinerja Berbasis
akan mempengaruhi pencapaian tujuan Balanced Scorecard pada PT
strategis perspektif pelanggan yaitu Petrokopindo Cipta Selaras Gresik” dapat
bertambahnya jumlah pelanggan dan ditarik kesimpulan sebagai berikut :
kepuasan pelanggan yang meningkat. 1. Analisis penilaian kinerja pada PT
Dengan tercapainya tujuan-tujuan strategis Petrokopindo Cipta Selaras Gresik
dari perspektif proses bisnis internal ini dengan menggunakan metode
maka akan mempengaruhi perspektif Balanced Scorecard yang terdiri dari
pelanggan dengan memnunjukkan hasil empat perspektif yaitu perspektif
pada tingkat kepuasan pelanggan yang keuangan, perspektif pelanggan,
tinggi serta tingkat pertumbuhan perspektif proses bisnis internal, dan
pelanggan. perspektif pertumbuhan dan
3. Perspektif pelanggan pembelajaran. Maka analisis ini dapat
Tujuan yang ingin dicapai dalam dimulai dengan mengidentifikasi dan
perspektif pelanggan adalah meningkatnya menjabarkan visi, misi, tujuan, dan
jumlah pelanggan dan kepuasan pelanggan strategis dari keempat perspektif
yang tinggi. Tujuan-tujuan strategis dari Balanced Scorecard pada PT

9
Petrokopindo Cipta Selaras sebagai 1) Prosentase karyawan yang
berikut : dilatih
a. Perspektif Keungan 2) Jumlah program training
Kemampuan perusahaan untuk 3) Kepuasan karyawan
mendapatkan laba yang meningkat Pada penelitian ini mempunyai
serta mendapatkan pendapatan keterbatasan yaitu (1) Penelitian ini hanya
yang meningkat pula. menganalisis penilaian kinerja berbasis
b. Perspektif pelanggan Balanced Scorecard dengan cara
Pengembangan segmen pasar menentukan ukuran-ukuran kinerja dari
perusahaan, bertambahnya jumlah keempat perspektif Balanced Scorecard
pelanggan, serta meningkatnya dalam mencapai tujuan yang diinginkan.;
kepuasaan pelanggan terhadap (2) Penelitian ini tidak disertakan cara
pelayanan yang diberikan. perhitungan nilai untuk masing-masing
c. Perspektif Proses Bisnis Internal perspektif Balanced Scorecard, sehingga
Meningkatkan kemampuan dalam tidak dapat diketahui nilai atas kinerja PT
pengelolaan produk yang Petrokopindo Cipta Selaras. Hanya saja di
dihasilkan dan meningkatkan dalam penelitian diketahui berapa
kualitas pelayanan yang tepat prosentase target yang diinginkan
waktu bagi pelanggan. perusahaan dalam mencapai tujuan
d. Perspektif pertumbuhan dan strategis tiap perspektif Balanced
pembelajran. Scorecard. Penentuan target tersebut
Meningkatkan keahlian atau diperoleh dari hasil wawancara dengan
pengembangan kerja karyawan, General Manajer PT Petrokopindo Cipta
meningkatkan pemberdayaan Selaras; dan (3) Penelitian ini belum
karyawan, dan meningkatkan merepresentasikan aspek-aspek yang dikaji
produktivitas karyawan yang tinggi pada masing-masing perspektif Balanced
bagi perusahaan. Scorecard.
2. Ukuran-ukuran kinerja yang ditentukan Berdasarkan pada hasil dan
berdasarkan tujuan strategis dari keterbatasan penelitian, maka saran yang
keempat perspektif Balanced dapat diberikan yaitu (1) Analisis penilaian
Scorecard di PT Petrokopindo Cipta kinerja berbasis Balanced Scorecard
Selaras, sebagai berikut : sebaiknya tidak dipandang sebagai alat
a. Perspektif keuangan meliputi: untuk menilai atau mengukur kinerja saja,
1) Tingkat pertumbuhan penjualan yang lebih penting adalah strategi dalam
2) Return On Asset (ROA) pengambilan keputusan untuk masa yang
3) Profit Margin akan datang; (2) Analisis penilaian kinerja
4) Rasio lancar berbasis Balanced Scorecard akan bisa
b. Perspektif pelanggan menunjukkan hasil yang optimal jika ada
1) Tingkat pertumbuhan komitmen, kerjasama, kepedulian, dan
pelanggan kesepakatan tiap individu di dalam
2) Tingkat pemenuhan keluhan perusahaan atau tiap karyawan untuk
pelanggan mengevaluasi setiap ukuran dalam
3) Waktu pemenuhan pelanggan Balanced Scorecard, sehingga dapat
c. Perspektif proses bisnis internal diketahui perkembangan terhadap sistem
1) Prosentase penjualan produk penilaian kinerja dengan metode Balanced
baru Scorecard; dan (3) Penelitian selanjutnya
2) Tingkat kesalahan diharapkan untuk merepresentasikan
d. Perspektif pertumbuhan dan aspek-aspek yang dikaji pada masing-
pembelajaran masing perspektif Balanced Scorecard.

10
DAFTAR RUJUKAN
Ali Mutasowifin, 2002. “Penerapan Mathius Tandiontong, dan Erna Rizki
Balanced Scorecard Sebagai Tolok Yoland, 2011. “Penerapan Balanced
Ukur Penilaian Pada Badan Usaha Scorecard Sebagai Alat Pengukuran
Berbentuk Koperasi”, Jurnal Kinerja Yang Memadai (Sebuah
Universitas Paramadina Vol.1 No. Studi Pada Perusahaan Bio Tech
3: 245-264. Sarana di Bandung)”, Jurnal Ilmiah
Akuntansi, Nomor 05 Tahun ke-2.
Armilia Krisna Warindrani. 2006.
“Akuntansi Manajemen”. Monika Kussetya Ciptani, 2000.
Yogyakarta: Graha Ilmu. “Balanced Scorecard Sebagai
Pengukuran Kinerja Masa Depan:
Edwin Radithya, dan Se Tin, 2011. Suatu Pengantar”, Jurnal Akuntansi
“Evaluasi Penerapan Balanced & Keuangan, Vol. 2, No. 1: 21-35.
Scorecard Terhadap Efisiensi
Kinerja Karyawan di Divisi Mulyadi, 2001. “Balanced Scorecard: Alat
Penjualan PT. AUTO 2000”, Jurnal Manajemen Kontemporer untuk
Ilmiah Akuntansi, Nomor 06 Tahun Pelipatgandaan Kinerja Keuangan
ke-2. Perusahaan”, Jakarta: Salemba
Empat.
Gasperz, Vincent, 2002.“Balanced
Scorecard dengan Six Sigma Untuk Rivai dan Basri, 2008. “Performance
Organisasi Bisnis dan Pemerintah”, Appraisal”. Jakarta: Raja Grafindo.
Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama. Yin, Robert K. 2003. Studi Kasus
(Desain dan Metode). Jakarta :
Imelda R. H. N, 2004. “Implementasi PT. Raja Grafindo Persada.
Balanced Scorecard pada Organisasi
Publik”, Jurnal Akuntansi &
Keuangan, Vol. 6, No. 2: 106-122.

Kaplan, Robert P. dan David P. Norton.


1996. ”Balanced Scorecard:
Menerapkan Starategi Menjadi Aks”
. Terjemahan Peter R. Yosi Pasla,
MBA. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Kaplan, S. Robert, dan David, P. Norton,


(1996). The Balanced Scorecard:
Translating Strategy into Action,
Edisi satu, Boston, United States of
America: Harvard Business School
Press.

Keumala Hayati, dan Asep Unik, 2008.


“Perencanaan Strategik Universitas
Lampung Dalam Perspektif
Balanced Scorecard”, Jurnal Bisnis
dan Manajemen, Vol. 4 No. 3.

Anda mungkin juga menyukai