Anda di halaman 1dari 15

Analysis of Good Corporate Governance Principles (Institutional Ownership, Managerial

Ownership, Independent Commissioners, And Audit Committee) To Disclosure Sustainability


Report Through Roa As Moderating Variables
(Study on Manufacturing Companies of Various Industries Sectors Listed on IDX Period Year
2011-2016)

Ferra Novitaningrum1)Dheasey Amboningtyas, SE, MM 2)


1)
Mahasiswa Fakultas Ekonomika Dan Bisnis Universitas Pandanaran Semarang
2)
Dosen Fakultas Ekonomika Dan Bisnis Universitas Pandanaran Semarang

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kepemilikan institusional, kepemilikan


manajerial, komisaris independen dan komite audit terhadap sustainability report. Serta untuk
menganalisis pengaruh ROA sebagai moderasi antara kepemilikan institusional, kepemilikan
manajerial, komisaris independen dan komite audit terhadap sustainability report.
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu 40 perusahaan Manufaktur Sektor
Aneka Industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Tahun 2011-2016 dengan
sampel 15 perusahaan yang diambil berdasarkan metode purposive sampling. Alat analisis
menggunakan regresi moderating (MRA).
Hasil penelitian menunjukan bahwa kepemilikan institusional dan komisaris independen
berpengaruh positif dan signifikan terhadap sustainability report, sedangkan kepemilikan
manajerial berpengaruh positif tidak signifikan terhadap sustainability report dan komite audit
berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap sustainability report. Serta ROA berpengaruh
positif dan signifikan dalam memperkuat pengaruh kepemilikan institusi terhadap sustainability
report. ROA berpengaruh positif dan tidak signifikan dalam memoderasi pengaruh kepemilikan
manajerial dan komisaris independen terhadap sustainability report. ROA berpengaruh negatif dan
signifikan dalam memperlemah pengaruh komite audit terhadap sustainability report.

Kata Kunci : kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, komisaris independen,


komite audit ROA, sustainability report

Abstract

This study aims to analyze the influence of institutional ownership, managerial ownership,
independent commissioner and audit committee on sustainability report. And to analyze the effect
of ROA as moderation between institutional ownership, managerial ownership, independent
commissioner and audit committee on sustainability report.
The population used in this study are 40 companies Manufacturing Sector Aneka
Industries listed on the Indonesia Stock Exchange (BEI) in the Year 2011-2016 with a sample of
15 companies taken based on the method of purposive sampling. The analyzer uses moderating
regression (MRA).
The result of the research shows that institutional ownership and independent
commissioner have positive and significant influence to sustainability report, while managerial
ownership has positive effect not significant to sustainability report and audit committee has
negative and insignificant effect to sustainability report. And ROA has a positive and significant
influence in strengthening the influence of institutional ownership on sustainability report. ROA
has a positive and insignificant effect in moderating the effect of independent managerial and
commissioner ownership on sustainability report. ROA has a negative and significant influence in
weakening the influence of the audit committee on sustainability report.

Keywords : institutional ownership, managerial ownership, independent commissioner, ROA


audit committee, sustainability report

0
PENDAHULUAN Tabel 1. KasusSustainability Report
Dewasa ini, isu-isu mengenai
global warming mulai gencar dibicarakan di
seluruh belahan dunia.Salah satu penyebab
global warming adalah pemanfaatan sumber
daya dan lingkungan yang tidak bijaksana
untuk mendapatkan keuntungan ekonomi
serta pencemaran lingkungan yang
dilakukan perusahaan dalam rangka kegiatan
operasionalnya dan hal ini juga dapat
menyebabkan konflik sosial.Untuk
mengatasi permasalahan tersebut diperlukan
pemahaman mengenai sustainable
development (Adhipradana, Daljono 2014).
Perusahaan dalam mencapai
sustainable development diperlukan sebuah
kerangka global dengan bahasa yang
konsisten dan dapat diukur dengan tujuan
agar lebih jelas dan mudah
dipahami.Konsepinilah yang Berbagai penelitian yang pernah
kemudiandikenaldengansebutanlaporankeber dilakukan berkaitan dengan sustainability
lanjutan (Sari, Marsono 2013). report, masih terdapat perbedaan hasil
Sustainability Report belakangan penelitian antara peneliti satu dengan
ini telah menjadi isu utama perusahaan peneliti yang lain yang dijelaskan pada tabel
sehingga tujuan perusahaan kini tidak hanya berikut:
tertuju pada pencapaian keuntungan.(Aniktia Tabel 2. Research Gap
dan Khafid, 2015).Perkembangan
sustainability report di Indonesia telah
mengalami kemajuan. Namun, hal tersebut
tidak membuat semua perusahaan di
Indonesia melakukan pengungkapan
sustainability report (Sari, Marsono 2013).
Banyak kasus sosial dan lingkungan
di Indonesia tentang sustainability report
sebagai berikut :

1
Dari tabel 2 dapat dilihat jika dengan baik sehingga tidak menimbulkan
terdapat kesenjangan hasil dari penelitian kerugian pada para pihak.Teori agensi
terdahulu mengenai pengaruh kepemilikan menekankan pentingnya pemilik perusahaan
institusional, komisaris independen, dan (pemegangsaham) menyerahkan pengelolaan
komite audit terhadap Sustainability perusahaan kepada tenaga-tenaga ahli
Report.Berpijak pada saran dari peneliti (agent) yanglebih mengerti dalam
terdahulu maka dalam penelitian ini menjalankan pengelolaan perusahaan
menambah variabel bebas kepemilikan (Sutedi, 2011).
manajerial serta memberi penambahan Kepemilikan Institusional
variabel ROA sebagai variabel moderating. Kepemilikan institusional
Berdasarkan fenomena dan perbedaan hasil merupakan persentase jumlah saham pada
penelitian terdahulu, sehingga dalam akhir periode akuntansi yang dimiliki oleh
penelitian ini mengambil judul “Analisis pihak eksternal, seperti lembaga,
Pinsip-PrinsipGood Corporate Governance perusahaan, asuransi, bank atau institusi lain
(Kepemilikan Institusional, Kepemilikan (Bukhori, 2012dalam Wulandari, 2014).
Manajerial, Komisaris Independen, Dan Menurut Bushee, (1998) dalam
Komite Audit) Terhadap Pengungkapan Hardiningsih, (2010) kepemilikan
Sustainability Report Melalui ROA Sebagai institusional memiliki kemampuan untuk
Variabel Moderating(Studi Pada Perusahaan mengurangi insentif para manajer yang
Manufaktur Sektor Aneka Industri Yang mementingkan diri sendiri melalui tingkat
Terdaftar di BEI Periode Tahun 2011- pengawasan yang intensif.
2016)”. Kepemilikan Manajerial
LANDASAN TEORI Kepemilikan manajerial berperan
Good Corporate Governance (GCG) dalam membatasi perilaku menyimpang dari
Kata governance berasal dari manajemen perusahaan. Dengan adanya
bahasa Prancis kuno yaitu gouvernance yang mekanisme kepemilikan manajerial, dapat
berarti pengendalian (control) atau regulated digunakan agar pengelola melakukan
dan dapat dikatakan sebagai suatu keadaan aktivitas sesuai dengan kepentingan pemilik
yang berada dalam kondisi yang terkendali perusahaan. Menurut Susiana dan Herawaty,
(Subroto, 2005). (2007) menjelaskan bahwa persentase
Teori Good Corporate Governance kepemilikan saham ini merupakan
Teori Agensi (Agency Theory) persentase saham yang dimiliki oleh
Konsep GCG timbul berkaitan manajemen termasuk didalamnya persentase
dengan principal-agency theory, yaitu untuk saham yang dimiliki oleh manajemen secara
menghindari konflik antara principal dan pribadi.
agent-nya.Konflik muncul karena perbedaan
kepentingan tersebut haruslah dikelola

2
Komisaris Independen Profitabilitas (ROA)
Untuk menjamin pelaksanaan Good Profitabilitas merupakan
Corporate Governance (GCG), perlu kemampuan perusahaan dalam
dibentuk komisaris independen.Keberadaan menghasilkan laba sehingga mampu
komisaris independen pada suatu perusahaan meningkatkan nilai pemegang saham
memiliki pengaruh terhadap integritas perusahaan. Dengan peningkatan
laporan keuangan yang dihasilkan oleh profitabilitas perusahaan maka perusahaan
manajemen.Komisaris independen adalah memiliki dana yang lebih untuk melakukan
sebuah badan dalam perusahaan yang akrivitas-aktivitas sosial. (Nasir, Ilham, dan
biasanya beranggotakan dewan komisaris Utara 2014).
independen yang berasal dari luar Pengembangan Hipotesis
perusahaan yang berfungsi untuk menilai Pengaruh Kepemilikan Institusional
kinerja perusahaan secara luas dan terhadap Sustainability Report
keseluruhan (Astria, 2011 dalam Jensen and Meckling (2001)
Saksakotama, 2014). menyatakan bahwa kepemilikan institusional
Komite Audit memiliki peranan yang penting dalam
Menurut Susiana dan Herawaty, meminimalisasi konflik keagenan yang
(2007) komite audit merupakan komite yang terjadi diantara pemegang saham dengan
dibentuk oleh dewan komisaris yang manajer.Hasil penelitian Kartikawati (2007)
berwenang menilai pelaksanaan kegiatan menunjukkan bahwa kepemilikan
serta hasil audit yang dilakukan satuan institusional berpengaruh positif terhadap
pengawas internal maupun auditor eksternal. kinerja keuangan perusahaan.
Badan ini bertugas memilih dan menilai H1 : Kepemilikan Institusional berpengaruh
kinerja perusahaan kantor akuntan positif dan signifikanterhadap Sustainability
public(Siegel, 1996 dalam Susiana, 2007). Report
Sustainability Report Pengaruh Kepemilikan Manajerial
Laporan berkelanjutan Terhadap Sustainability Report.
(Sustainability Report) merupakan jenis Kepemilikan Manajerial salah satu
laporan yang bersifat sukarela. Laporan ini cara untuk membantu menyelaraskan
diungkapkan sebagai pelengkapan laporan kepentingan antara manajer dan pemegang
keuangan, jadi laporan ini terpisah dari saham, yang berarti semakin meningkat
laporan keuangan perusahaan. Sustainability proporsi kepemilikan saham manajerial
report mengungkapkan 3 kinerja yang maka semakin baik kinerja perusahaan
terkait dengan kinerja ekonomi, sosial, dan tersebut. Sehingga kepemilikan manajerial
lingkungan (Sari dan Marsono 2013). merupakan salah satu mekanisme yang dapat
diterapkan dalam meningkatkan integritas
laporan keuangan.

3
H2: Kepemilikan Manajerial berpengaruh Penelitian oleh Adimulya
positif dan signifikan terhadap Sustainability Nurrahman, Sudarno (2013) juga
Report.. menunjukkan hubungan positif antara
Pengaruh Komisaris Independen kepemilikan institusional. Dapat
Terhadap Sustainability Report disimpulkan bahwa kepemilikan
Komisaris Independen merupakan institusional berpengaruh positif dengan
posisi terbaik untuk melaksanakan fungsi pengungkapan sustainability report.
monitoring agar tercipta perusahaan yang H5 : ROA berpengaruh positif dan
Good Corporate Governance dan signifikan sebagai moderasi antara
menghasilkan laporan keuangan yang kepemilikan institusional terhadap
berintegritas tinggi. sustainability report
H3: Komisaris Independen berpengaruh ROA Memoderasi Pengaruh Antara
positif dan signifikan terhadap Sustainability Kepemilikan Manajerial Terhadap
Report Sustainability Report
Pengaruh Komite Audit Terhadap Profitabilitas merupakan
Sustainability Report kemampuan perusahaan dalam
Supriyono, 1998 dalam Susiana dan menghasilkan laba sehingga mampu
Herawaty, 2007 menjelaskan tujuan meningkatkan nilai pemegang saham
pembentukan komite audit antara lain, perusahaan. Hal ini berimbas pada semakin
Memastikan laporan keuangan yang banyaknya informasi yang dapat
dikeluarkan tidak menyesatkan dan sesuai diungkapkan dalam sustainability report.
dengan praktik akuntansi yang berlaku (Adhipradana, Daljono 2014).
umum.Memastikan bahwa internal H6 : ROA berpengaruh positif dan
kontrolnyamemadai. signifikan sebagai moderasi antara
H4 : Komite Audit berpengaruh positif dan kepemilikan manajerial berpengaruh
signifikan terhadap Sustainability Report. terhadap sustainability report
ROA Memoderasi Pengaruh Antara ROA Memoderasi PengaruhAntara
Kepemilikan Institusional Terhadap Komisaris Independen Terhadap
Sustainability Report Sustainability Report
Profitabilitas merupakan ukuran Pengungkapan sustainability report
yang digunakan untuk mengetahui juga dapat digunakan sebagai media
kemampuan perusahaan dalam komunikasi dengan para stakeholder, yang
menghasilkan laba. Semakin tinggi rasio ingin memeperoleh keyakinan tentang
profitabilitas, maka semakin tinggi pula bagaimana profit dihasilkan perusahaan.
informasi yang diberikan oleh manajer. (Sari Informasi ini terutama penting bagi
dan Marsono, 2013). stakeholder selain investor dan kredit yang
biasanya dimotivasi oleh kepentingan

4
ekonomi atau finansial (Suryono dan METODE PENELITIAN
Prastiwi, 2011). Populasi Penelitian
H7 : ROA berpengaruh positif dan Populasi yang digunakan dalam
signifikan sebagai moderasi antara komisaris penelitian ini yaitu 40 perusahaan
independen berpengaruh terhadap Manufaktur Sektor Aneka Industri yang
sustainability report. terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada
ROA Memoderasi Pengaruh Antara Tahun 2011-2016.
Komite Audit Berpengaruh Terhadap Teknik Pengambilan Sampel
Sustainability Report Teknik pengambilan sampel yang
Semakin sering komite audit digunakan dalam penelitian ini adalah
mengadakan rapat, maka koordinasi komite metode purposive sampling. Menurut
audit akan semakin baik sehingga dapat Sugiyono (2012) pengertian purposive
melaksanakan pengawasan terhadap samplingyaitu penentuan sampel dengan
manajemen dengan lebih efektif dan berdasarkan kriteria-kriteria atau
diharapkan dapat mendukung peningkatan pertimbangan tertentu.
publikasi informasi sosial dan lingkungan Sampel Penelitian
yang dilakukan oleh perusahaan. Sampel yang memenuhi kriteria
H8 : ROA berpengaruh positif dan yang digunakan dalam penelitian tersebut
signifikan sebagai moderasi antara komite adalah 15 perusahaan Manufaktur Sektor
audit berpengaruh terhadap sustainability Aneka Industri yang terdaftar di Bursa Efek
report. Indonesia (BEI) dalam penyajian laporan
Kerangka Pemikiran keuangan per 31 Desember untuk tahun
Kerangka pemikiran dapat 2011 - 2016.
digambarkan sebagai berikut : Metode Analisis
Gambar 1. Kerangka Pemikiran Dalam penelitian ini metode analisis
data yang digunakan adalah teknik regresi
linear Moderating. Untuk menguji pengaruh
variabel independen, kepemilikan
institusional, ukuran perusahaan,
governance committeeterhadap
Sustainanbility Report dan ROA sebagai
variabel moderating.

Sumber: Disarikan dari berbagai penelitian


HASIL DAN PEMBAHASAN
terdahulu 2017
Deskripsi Objek Penelitian
Pengumpulan data yang dilakukan
dengan metode dokumentasi dari Annual

5
Report dan Laporan Keuangan perusahaan kepemilikan institusional, komisaris
Manufaktur SektorAneka Industriperiode independen, komite audit dan sustainability
2011-2016. report.Variabel kepemilikan manajerial dan
Tabel 3. Purposive Sampling ROA tidak terdistribusi secara normal atau
terjadi penyimpangan data. Oleh karena itu
pada variabel ini dilakukan pengobatan
dengan log natural (ln) dan SQRT.
Uji Asumsi Klasik
Pengujian asumsi klasik dilakukan
sebagai persyaratan analisis regresi linier
berganda. Pengujian asumsi klasik meliputi:
uji normalitas, uji multikolinieritas, uji
autokorelasi, dan uji heteroskedastisitas,
namun pada pengujian asumsi klasik pada
peneltian ini tidak mengunakan uji
multikolinieritas, dengan alasan

Deskriptif Statistik menggunakan interaksi dari analisis MRA,

Hasil gambaran variabel yang dapat dilihat sebagai berikut :

kepemilikan institusional, kepemilikan Uji Normalitas

manajerial, komisaris independen, komite Pengujian terhadap normalitas data

audit, ROA dan sustainability report dapat dilakukan dengan menggunakan uji statistic

dilihat nilai maksimum, minimum, mean dan (Kolmogorov-Smirnov).

standart deviasi pada tabel 4. Tabel 5. Uji Normalitas

Tabel 4. Deskriptive statistik

Hasil uji normalitas diketahui nilai


kolmogrof-smirnov Z adalah sebesar 1,32
Berdasarkan hasil deskriptif dengan tingkat signifikansi 0,061> 0,05.
statistik dapat dilihat jika variabel Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

6
data dari variabel kepemilikan institusional, dan jika terjadi korelasi dinamakan ada
kepemilikan manajerial, komisaris problem autokorelasi.
independen, komite audit dan interaksi dari Tabel 7. Uji Autokorelasi
variabel ROA berdistribusi dengan normal.
Uji Heteroskedastisitas
Untuk menentukan
heteroskedastisitas juga dapat menggunakan
uji glejser.
Tabel 6. Uji Heterokedastisitas

Hasil pengujian runs test


menunjukan jika nilai signifikansi sebesar
0,396 > 0,05. Hal ini menunjukan jika data
dari vaiabel kepemilikan institusional,
kepemilikan manajerial, komisaris
independen, komite audit dan interaksi
dengan variabel ROA tidak terjadi

Hasil uji heterokedastisitas autokorelasi positif maupun autokorelasi

menggunakan uji glejser menunjukan jika negatif.

variabel kepemilikan institusional,


kepemilikan manajerial, komisaris Uji Analisis Regresi Moderating (MRA)

independen, komite audit, dan variabel Hasil regresi linier berganda dapat

interaksi dari ROA memiliki nilai dilihat pada kolom unstandardized coefisient

signifikansi > 0.05, sehingga dapat B sebagai berikut:

dikatakan tidak terjadi gejala


heterokedastisitas.
Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi merupakan
korelasi antara anggota dalam data runtun
waktu (time series). Uji autokorelasi
dilakukan dengan menggunakan uji runs test

7
Nilai koefisien determinasi yang
Tabel 8. Regresi Moderating ditunjukkan dengan nilai adjusted R- Square
adalah sebesar 0,325. Hal ini dapat diartikan
bahwa variabel kepemilikan institusional,
kepemilikan manajerial, komisaris
independen, komite audit dan variabel
interaksi dari ROAmampu menjelaskan
variabel sustainability report sebesar 32,5%
sedangkan sisanya dijelaskan oleh variabel
lain diluar model penelitian ini.
Uji Signifikan Parameter Individual (Uji
Statistik t)
Hasil pengujian hipotesis disajikan
sebagai berikut.
Tabel 10. Pengujian Hipotesis

Uji Kelayakan Model


Uji Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi ini
menunjukkan seberapa besar variabel bebas
dapat menjelaskan variabel terikat.
Tabel 9. Uji Koefisien Determinasi

Untuk mendeteksi hasil pengujian


hipotesis ditentukan kriteria sebagai berikut :
Pengujian Hipotesis (H1)
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis,
dapat diketahui secara parsial bahwa
kepemilikan institusi memiliki nilai
signifikan sebesar 0,049< 0,05 dengan arah
koefisien positif, maka dapat disimpulkan
kepemilikan institusi berpengaruh positif

8
dan signifikan terhadap sustainability report, kepemilikan institusi terhadap sustainability
maka hipotesis diterima. report, maka hipotesis diterima.
Pengujian Hipotesis (H2) Pengujian Hipotesis (H6)
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, Berdasarkan hasil pengujian hipotesis,
dapat diketahui secara parsial bahwa dapat diketahui secara parsial bahwa
kepemilikan manajerial memiliki nilai interaksi antara kepemilikan manajerial *
signifikan sebesar 0,113 > 0,05 dengan arah ROA memiliki nilai signifikan sebesar 0,104
koefisien positif, maka dapat disimpulkan > 0,05 dengan arah koefisien positif, maka
kepemilikan manajerial berpengaruh positif dapat disimpulkan ROA berpengaruh positif
tidak signifikan terhadap sustainability dan tidak signifikan terhadap sustainability
report, maka hipotesis ditolak. report. Atau dengan kata lain ROA tidak
Pengujian Hipotesis (H3) dapat memoderasi pengaruh kepemilikan
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, manajerial terhadap sustainability report,
dapat diketahui secara parsial bahwa maka hipotesis ditolak.
komisaris independen memiliki nilai Pengujian Hipotesis (H7)
signifikan sebesar 0,017 < 0,05 dengan arah Berdasarkan hasil pengujian hipotesis,
koefisien positif, maka dapat disimpulkan dapat diketahui secara parsial bahwa
komisaris independen berpengaruh positif interaksi antara komisaris independen *ROA
dan signifikan terhadap sustainability report, memiliki nilai signifikan sebesar 0,293 >
maka hipotesis diterima. 0,05 dengan arah koefisien positif, maka
Pengujian Hipotesis (H4) dapat disimpulkan ROAberpengaruh positif
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, dan tidak signifikan terhadap sustainability
dapat diketahui secara parsial bahwa komite report. Atau dengan kata lain ROA tidak
audit memiliki nilai signifikan sebesar 0,476 dapat memoderasi pengaruh komisaris
> 0,05 dengan arah koefisien negatif, maka independen terhadap sustainability report,
dapat disimpulkan komite audit berpengaruh maka hipotesis ditolak.
negatif dan tidak signifikan terhadap Pengujian Hipotesis (H8)
sustainability report, maka hipotesis Berdasarkan hasil pengujian hipotesis,
ditolak. dapat diketahui secara parsial bahwa
Pengujian Hipotesis (H5) interaksi antara komite audit * ROA
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, memiliki nilai signifikan sebesar 0,002 <
dapat diketahui secara parsial bahwa 0,05 dengan arah koefisien negatif, maka
interaksi antara kepemilikan institusi * roa dapat disimpulkan ROAberpengaruh negatif
memiliki nilai signifikan sebesar 0,034 < dan signifikan dalam memperlemah
0,05 dengan arah koefisien positif, maka pengaruh komite audit terhadap
dapat disimpulkan ROA berpengaruh positif sustainability report, maka hipotesis
dan signifikan dalam memperkuat pengaruh diterima.

9
Intepretasi Hasil penelitian ini membuktikan
Pengaruh Kepemilikan Institusional secara empiris bahwa komisaris
terhadap Sustainability Report. independenberpengaruh positif dan
Hasil penelitian ini membuktikan signifikan terhadap sustainability report. Hal
secara empiris bahwa kepemilikan ini dikarenakan apabila jumlah komisaris
institusional berpengaruh positif dan independen semakin dominan hal ini dapat
signifikan terhadap sustainability report. memberikan power kepada dewan komisaris
Hasil ini menjelaskan bahwa perusahaan untuk menekan manajemen dalam
memiliki saham oleh institusi yang lebih meningkatkan kualitas pengungkapan
besar cenderung memberikan dukungan perusahaan.
pada perusahaan melakukan pengungkapan Hasil penelitian ini sejalan dengan
sustainability report. enelitian yang dilakukan Marsono, (2013)
Hasil penelitian ini sejalan dengan bahwa komisaris independenberpengaruh
penelitian yang dilakukan Daizy, (2014) dan signifikan terhadap pengungkapan
Sudarno, (2013) bahwa kepemilikan sustainability report.
institusional berpengaruh signifikan Pengaruh Komite Audit terhadap
terhadap pengungkapan sustainability report. Sustainability Report.
Pengaruh Kepemilikan Manajerial Hasil penelitian ini membuktikan
terhadap Sustainability Report. secara empiris bahwa komite
Hasil penelitian ini membuktikan auditberpengaruh negatif dan tidak
secara empiris bahwa kepemilikan signifikan terhadap sustainability report. Hal
manajerial berpengaruh positif tidak ini terjadi karena rapat-rapat yang dilakukan
signifikan terhadap sustainability report. kurang efektif, disebabkan adanya dominasi
Tidak berpengaruhnya kepemilikan suara anggota komite audit yang
manajerial terhadap pengungkapan mementingkan kepentingan pribadi atau
sustainability report dimungkinkan karena kelompoknya sehingga mengesampingkan
masih banyak manajemen perusahaan yang kepentingan perusahaan.
tidak mempunyai kepemilikan saham atas Hasil penelitian ini sejalan
perusahaan yang dikelola atau memiliki denganpenelitian yang dilakukan Andri,
saham namun kecil. (2015) dan Azwir, (2014) bahwa komite
Hasil penelitian ini sejalan dengan audit tidak berpengaruh terhadap
penelitian Sudarno, (2013) bahwa sustaainability report.
kepemilikan manajerial tidak berpengaruh ROA Memoderasi Pengaruh antara
terhadap pengungkapan sustainability Kepemilikan Institusional berpengaruh
report. terhadap Sustainability Report
Pengaruh Komisaris Independen Hasil penelitian ini membuktikan
terhadap Sustainability Report. secara empiris bahwa ROA berpengaruh

10
positif dan signifikan dalam memperkuat dengan kata lain perusahaan dengan
pengaruh kepemilikan institusi terhadap kepemilikan saham manajerial yang lebih
sustainability report.Pengawasan yang lebih besar memiliki probabilitas yang lebih kecil
besar oleh pihak investor institusional untuk mengungkapkan sustainability report.
sehingga dapat menghalangi perilaku ROA Memoderasi Pengaruh antara
opportunistic manajer. Semakin tinggi Komisaris Independen berpengaruh
tingkat kepemilikan institusional dalam terhadap Sustainability Report
saham perusahaan, maka perusahaan ROA berpengaruh positif dan tidak
tersebut diprediksi akan melakukan signifikan dalam memoderasi pengaruh
pengungkapan yang lebih tinggi (Hasibuan, komisaris independen terhadap
2001). Hal ini terjadi karena adanya sustainability report. Perusahaan dengan
hubungan timbal balik yang kuat antara profitabilitas yang lebih tinggi mungkin
tanggung jawab perusahaandengan pihak lebih mampu pada CSR dan karenanya
institusi. memiliki pengungkapan CSR lebih baik,
ROA Memoderasi Pengaruh antara namun disisi lain perusahaan juga dapat
Kepemilikan Manajerial berpengaruh menghasilkan keuntungan dengan
terhadap Sustainability Report mengorbankan lingkungan dan karena itu
Hasil penelitian ini membuktikan memiliki sedikit pengungkapan (Yi dan Yu,
secara empiris bahwa ROA berpengaruh 2010). Berdasarkan pernyataan tersebut,
positif dan tidak signifikan dalam perusahaan dengan profitabilitas tinggi bisa
memoderasi pengaruh kepemilikan saja bersumber dari aktivitas perusahaan
manajerial terhadap sustainability report.Hal yang dapat berdampak buruk pada
ini dimungkinkan karena secara statistik lingkungan dan masyarakat sehingga
rata-rata jumlah kepemilikan saham perusahaan cenderung untuk tidak
manajerial pada perusahaan di Indonesia melakukan pengunkapan sosial dan
relatif kecil sehingga belum terdapat lingkungan.
keselarasan kepentingan antara pemilik dan Selain itu tingginya ROA belum
manajer. Adanya kepemilikan manajerial tentu membuat komisaris independen
yang relatif kecil menyebabkan manajer menganggap penting untuk melakukan
belum dapat memaksimalkan nilai sustainability report. Karena tidak semua
perusahaan melalui pengungkapan anggota dewan komisaris independen dapat
sustainability report. menunjukkan independensinya sehingga
Hal ini mencerminkan bahwa fungsi pengawasan tidak berjalan dengan
kepemilikan manajerial yang relatif kecil baik dan berdampak pada kurangnya
menjadikan penghalang bagi manajer untuk dorongan terhadap manajemen untuk
memaksimalkan ROA melalui melakukan pengungkapan sosial.
pengungkapan sustainability report. Atau

11
ROA Memoderasi Pengaruh antara 4) komite auditberpengaruh negatif dan
Komite Audit berpengaruh terhadap tidak signifikan terhadap sustainability
Sustainability Report report.
Hasil penelitian ini membuktikan 5) ROAberpengaruh positif dan signifikan
secara empiris bahwa ROA berpengaruh dalam memperkuat pengaruh
negatif dan signifikan dalam memperlemah kepemilikan institusi terhadap
pengaruh komite audit terhadap sustainability report.
sustainability report. Profitabilitas 6) ROAberpengaruh positif dan tidak
merupakan kemampuan perusahaan dalam signifikan dalam memoderasi pengaruh
menghasilkan laba sehingga mampu kepemilikan manajerial terhadap
meningkatkan nilai pemegang saham sustainability report.
perusahaan.Profitabilitas perusahaan 7) ROA berpengaruh positif dan tidak
merupakan indikator pengelolaan signifikan dalam memoderasi pengaruh
manajemen perusahaan yang baik, sehingga komisaris independen terhadap
hal ini menyebabkan pengurangan waktu sustainability report.
untuk mengadakan rapat-rapat komite audit 8) ROAberpengaruh negatif dan signifikan
karena pihak manajemen menganggap dalam memperlemah pengaruh komite
kepentingan stakeholder lebih utama dari audit terhadap sustainability report.
pada melakukan pengungkapan sosial Saran
Temuan penelitian ini memiliki
KESIMPULAN DAN SARAN implikasi bagi penelitian yang akan datang
Kesimpulan baik implikasi praktis maupun implikasi
Berdasarkan hasil pengujian teoritis :
kepemilikan institusional, kepemilikan Bagi investor
manajerial, komisaris independen, komite Memberikan informasi sebagai bahan
audit dan variabel interaksi dari ROA pertimbangan untuk menilai dalam
terhadap sustainability report, maka dapat pengabilan keputusan investasi yang telah
dibuat kesimpulan sebagai berikut : direncanakan.
1) kepemilikan institusional berpengaruh
positif dan signifikan terhadap DAFTAR PUSTAKA
Abarbanell, J. and B., Bushee. (1998),
sustainability report.
”Fundamental Analysis, Future
2) kepemilikan manajerialberpengaruh Earnings, and Stock Prices”.
Journal of Accounting, 35.1,pp.1-
positif tidak signifikan terhadap
24.
sustainability report. Adhipradana, Fadhila dan Daljono. 2014.
“Pengaruh Kinerja Keuangan,
3) komisaris independenberpengaruh positif
Ukuran Perusahaan, dan
dan signifikan terhadap sustainability Corporate Governance terhadap
Pengungkapan Sustainability
report.
Report”. Diponegoro Journal of

12
Accounting,ISSN: 2337-3806 Vol. Falk. 2007. “Sustainability Reporting and
3 No. 1, Tahun 2014 Halaman 1-12. Business Value”. European CEO.
Adrian, Sutedi. 2011. Good Corporate Diakses 21 November 2013.
Governance. Jakarta: Sinar Grafika. Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis
Andri Pratama, dan Agung Yulianto. Multivariate dengan Program
2015.”Faktor Keuangan Dan SPSS. Edisi Ketujuh, Semarang :
Corporate Governance Sebagai Badan Penerbit Universitas
Penentu Pengungkapan Diponegoro.
Sustainability Report”.Accounting GRI 2009B. 2009. Briefing paper :
Analysis Journal, 4 (2), ISSN 2252- Sustainability Reporting 10 Years
6765. on. dalam
Anindita Apsariwigati, Srihadi Winarsih, http://www.globalreporting.org.
dan Dede Abdul Hasyir. 2011. Diakses pada tanggal 25 Februari
“Effect Penghijauan Audit 2011.
Lingkungan Profitabilitas, Ukuran Hardiningsih, Pancawati. 2010. Pengaruh
Perusahaan, Dan Tingkat Independensi, Corporate Governant
Pengungkapan Dalam Kegiatan Terhadap Integritas Laporan
Lingkungan”. Internasional journal Keuangan. Kajian Akuntansi,
of Science, Environment and Pebruari 2010 Vol 2 No. 1 Hal 61–
Technology. 76.
Astria, Tia. 2011. “Analisis Pengaruh Audit Hari, Suryono Widianto. 2011.Pengaruh
Tenure, Struktur Corporate Profitabilitas, Likuiditas, Leverage,
Governance, Dan Ukuran KAP Aktivitas, Ukuran Perusahaan, Dan
Terhadap Integritas Laporan Corporate Governance Terhadap
Keuangan”.SKRIPSI. Program Praktik Pengungkapan
Sarjana Fakultas Ekonomi. Sustainability Report (Studi Pada
Universitas Diponegoro. Perusahaan – Perusahaan yang
Bambang, Subroto SR., (2005). Good Listed (Go-Public) di Bursa Efek
Corporate Governance. Jakarta : Indonesia (BEI) Periode 2007-
Elekmedia. 2009).Journal Of Manajemen
Biro Umum dan Humas, Kementrian Universitas Diponegoro.
Perindustrian, 2015 Jensen, M. Dan W.H. Meckling. 1976.
Bukhori, Iqbal dan Raharja. 202. “Theory of the Firm : Managerial
“Pengaruh Good Corporate Behaviour, Agency Costs and
Governance Dan Ukuran Ownership Structure”, dalam
Perusahaan Terhadap Kinerja Journal of Financial Economics,
Keungan Perusahaan”.Diponegoro Vol. 3.
Journal of Accounting. pp. 1-12. Kartikawati, Wening. 2007. Pengaruh
Daizy, and Niladri Das. 2014. Kerangka Kepemilikan Institusional
Laporan Keberlanjutan :Analisis Terhadap Kinerja Perusahaan.
Komparatif Inti Pelaporan Global Skripsi.
Dan Index Keberlanjutan. (http://hana3.wordpress.com/2009/0
Internasional journal of Science, 5/17/pengaruh-kepemilikan
Environment and Technology, Vol. institusional-terhadap-kinerja-
3, Hal. 55-66. perusahaan/), diakses tanggal 8
Deni Darmawati, Khomsiyah dan Rika Gelar Maret 2014.
Rahayu. (2004). Hubungan Nasir, Azwir, Elfi Ilham, Vadela Irna
Corporate Governance dan Kinerja Utara. 2014. “Pengaruh
Perusahaan. Simposium Nasional Karakteristik Perusahaan dan
Akuntansi VII, IAI, 2004. Corporate Governance terhadap
Effendi, Muh. Arief. 2009. The Power Of Pengungkapan Sustainability
Corporate Governance : Teori Report pada Perusahaan LQ45 yang
dan Implementasi. Jakarta: Salemba Terdaftar”. Dalam Jurnal Ekonomi.
Empat Volume 22, Nomor 1 Tahun 2014.

13
Saksakotama, Paramita Hana, Nur
Cahyonowati. 2014. Determinan
Integritas Laporan Keuangan
Perusahaan Manufaktur di
Indonesia. Diponegoro Journal of
Accounting. Volume 3. Nomor 2.
Sari, Mega Putri Yustia dan Marsono.
2013. “Pengaruh Kinerja
Keuangan, Ukuran Perusahaan dan
Corporate Governance terhadap
Pengungkapan Sustainability
Report”. Diponegoro Journal of
Accounting, ISSN: 2337-3806 Vol.
2 No. 3, Tahun 2013 Halaman 1-10.
Shleifer, Andrei dan Robert W.
Vishny. (1999). “A Survey of
Corporate Governance”.The
Journal of Finance. 52 (2). Pp. 737-
783.

14

Anda mungkin juga menyukai