Anda di halaman 1dari 6

Putih abu-abu

Haii nama ku thassa duwai parelin aku baru saja lulus dari smp (sekolah menengah
pertama) bahagia pastinya jika sudah lulus dari smp, tetapi aku juga sedih karena nilai akhir
ujian ku lumayan kecil ya 24,6 ya aku berharap bias lebih dari itu sebenarnya tapi apa boleh
buat ya itu emang nilai ku dan aku juga sedih karena aku harus berpia dengan teman_taman
ku saat smp kemaren, apakah aku bisa menemuka teman yang seperti mereka ya. Sebenarnya
aku binggung mau masuk sma mana karena nilai ku yang tidak memenuhi rata-rata bagai
mana ya?.

Sebenarnya aku mau disuruh bersekolah ke pondok pesantren oleh ibu ku ya hanya
ibu ku yang menyetujui itu. ayah ku tidak, dia tidak setuju jika aku bersekolah ke ponodk
pesantren ayah ku mau akubersekolah di sekolah negri. apa lagi aku ya pasinya aku ngak mau
bersekolah disana aku tidak mau berpisah oleh ayahku, ibuku, dan saudara_saudaraku. Aku
bingung mau bersekolah dimana, karena sekoalah negri belum membuka untuk pendaftaran
jadi aku terlebih dahulu mendaftar ke madras yaitu MAN 2, ya aku disuruh mendaftar kesana
oleh ayuk ku unutk anti sipasi kalau aku tidak masuk ke SMA yang aku pilih aku pastinya
masuk ke sekolah madrasah itu, sebenarnya aku tidak mau bersekolah di MAN tapi tidak ada
pilihan lain

Setelah MAN membuka pendaftaran aku dan teman ku bernama dea langsung ikut
mendaftar disana, aku dan dea mengambil kertas formulir yang berisi biodata dan brosure-
brosure untuk pemilihan kelas dan memilih mau mendaftar melalui jalur reguler atau
nonreguler. Setelah kami mengambil formulir tersebut aku dan dea pun langsung bergegas
kerumah dan memberi tahu orang tua kami sekalisgus mengisi formulir itu. Saat beberapa
menit aku samapi dirumah aku pun langsung mengasih tahu ini kepada orang tua ku dan aku
menjlskan kepada mereka apa yang guru itu tadi jelaskan kepadaku. Dan beberapa jam
kemudian hp ibuku berbunyi dan aku yang mengangkatnya karena ibu sedang berada dikamar
mandi.

“assalamualaikum, dengan siapa?”tanyaku

“ya walaikumssalam bias bicara dengan ibu satstra?”jawab orang itu

“baiklah tunggu sebentar” jawabku

Dan aku segera bergegas ke kamar kecil yang terletak di dalam kamar ibuku sendiri,
sebenarnya ibuku juga binggung siapa yang menelepon karena di hp ibuku tidak ada
namanya.

“ya halo dengan siapa?’ Tanya ibuku

“halo bu ini ibu rina Pembina pramuka thassa waktu smp kemaren, saya hanya ingin
menawarkan bu jika thasa inggin bersekolah di man 2 melalui jalur pramuka nanti biar saya
yang urus bu karena thassa sudah banyak pengalaman dipramuka dan banyak piagamny bu”
jelas ibu rina
“ ohhh begitu ya bu maaf bukan saya tidak menghargai tawaran ibu tapi saya tidak menyetuji
thassa untuk mengikuti ekstra pramuka lagi karena semenjak thassa mengikuti pramuka nilai
nya semua turun bu” jelas ibuku baik-baik.

“iya bu saya mengerti saya hanya menawarka bu, baiklah kalu begitu terimaksih
wassalamualaikum”kata ibu rina

“ya bu walaikum salam” jawab ibu ku dan langsung menutup teleponnya.

Setelah kejadian kemaren aku maupun ibuku tidak melanjuti pendaftaran ku di Man 2
karena aku juga sebenarnya tidak mau bersekolah disana, walau pun aku dulu dari madrasah
tetapi aku tidak mau saat sma aku madrasah lagi aku inggin bersekolah di sma negri. Kini aku
harus optimis jika aku bias masuk kesekolah pilihanku.setelah beberapa minggu sekoalah
negri mulai membuka pendaftaran dan ternyata pendaftaran itu dilihat melalui rayon rumah
atau lokasih rumah. Ya tentu aku pasti masuk ke SMA N 3.

Berseragam putih abu-abu terasa paling menyenangka dari pad SD-SMP. Ya yang
diman masa puber tumbuh, berteriak sana sini mengagumi teman cewek/cowok mulai dari
yang biasa saja muapun yang luar biasa dan masa-masa pemberontakan. Awal masuk ke
sekolah saya sudah dihantui oleh rasa takut yang melihat wajah kakak-kakak yang sangar saat
mos (masa orientasi siswa) yang akan di bully oleh kakak kelas, banyak aturan oleh kakak
kelas, jadi bahan lucu-lucan kakak kelas yang sok kuasa. Memang sangat menyebalkan
menjadi baru di sekolah apalagi menjadi yang paling kecil disekolah sungguh tidak
menyenangkan.

Akhirnya Mos telah selesai siswa baru pun mulai bernafas lega yang berarti bias lepas
dari kakak kelas yang sangat sok kuasa itu. dan memulai dangan hari yang baru dan serba
baru, tas baru, sepatu baru, seragam baru dan yang paling penting itu adalah semangat yang
baru ya kan.

Hari ini adalah hari pertama aku bersekolah di SMA N 3 kota Bengkulu. Aku adalah
salah satu murud baru, aku tidak menonjol ataupun terkenal seperti murid-murid yang lain ya
aku bisa dibilang cuek dan biasa-biasa saja itulah aku, ya mungkin karena aku belum banyak
mengenal kawan-kawan dan masih malu untuk berinteraksi, tapi sebenarnya aku adalah orang
yang resek, blak-blakan ya bisa dibilang kalau udah kenal bisa malu-maluin.

Saat aku sedang mencari-cari kelasku aku bertemu dengan kawan satu gugusku saat
Mos (masa orientasi siswa) kemaren dia bernama nur afni hasana dia orang yang cepat
bergaul dan dia sedikit tomboy. Ternyata aku satu krelas dengan dia sebenarnya aku ingin
duduk bersamanya tapi dia sudah mendapatkan teman sebangku. Aku binggung mau duduk
dimana dan tiba-tiba ada seseorang yang menawari aku duduk bersamanya

“kamu duduk sama aku aja” ajak seseorang

“iya bole” jawabku dengan senang hati.


“ nama ku chalvina firda izumi biasa dipangil firda, nama kamu siapa?” tanyanya dengn
ramah

“ nama ku thassa duwai parelin kamu bisa panggil aku thassa”

Kami pun berjabat tanggan, syukurlah akhirnya aku mendapatkan teman sebangku juga, ya
menurut ku firdah adalah orang yang baik, ramah dan juga tidak sombong. Saat kami
mengobrol tiba-tiba ada bel yang berbunyi itu pertanada masuk, tetapi kami tidak masuk
kekelas karena pada hari itu kami akan melangsungkan upacara. Perdana untuk upacara di
SMAN 3 lo teman.

Setelah beberapa minggu aku bersekolah,kini aku sudah mulai mendapatkan banyak
teman. Memang aku punya banyak teman dan didalam kelas itu teman ku semua tetapi aku
paling dekat dengan jesica atau jj, agnes, melisa, dan hesi mereka yang menurutku yang bisa
mengrti aku dan aku sangat senang bisa berteman dengan mereka. Jesica atau biasa dipangil
jj dia orang yang sangt royal dengan uang, dia baik, dan tidak sombong, agnes biasa dipangil
nenes dia orang yng paling suka mebuat kami-kami tertawa, dia baik dan pengertian, melisa
biasa dipangil mek dia orang yang sanagt penyabar, baik hati dan penyayang, dan hesi dia
biasa dipangigil nci dia orang yang cuek tetapi dia baik dan perduli dengan temannya
walaupun terkadang cara dia salah untuk menunjukan kalu di perduli. Diantra mereka yang
paling dekat dengan aku adalah mek karena dia orang yang paling sabar dalam menghadapi
sifat aku yang egois ini

Sudah 3bulan kami menjalin pertaman ini dan kami juga sudah mengenal dan
memahami sifat satu sama lain dan kami bias mengerti dengan masing-masing sifat teman-
teman kami. Kami juga sering kumpul-kumpul tetapi tidak semua karena ada teman aku yang
tidak membawa motor. Dan jika hesi tidak pergi mek pun tidak mau ikut pergi ya begitulah
mek dia orang yang sangat pengertian, jadi yang paling sering ngumpul itu adalah aku,jj,dan
nenes kami bukan hanya sekedar ngumpul-ngumul kosong tetapi kami lebih sering
mengerjakan tugas dan sekalian reflesing. Walau pun baru berteman dengan mereka akau
sangat bahagia bisa mendapatkan teman seperti mereka karena menurut aku mereka
menerima aku tulus dan apa adanya bukan ada apanya.

Saat kami sudah ingin bagi rapot kami mendapatkan masalah, sebenarnya ini bukan
masalah bahaya tapi ini masalah yang duka . Saat kami sedang belajar ekonomi tiba-tiba saat
bapak buhari lagi mengabsen, ya bapak buhari dia guru ekonomi kami dia baik dan dialah
salah satunya guru yang pengrtian.pak buhari berkata saat dia mnegabsen:

“ melisa shavira” kata pak buhari saat mengabsen

“hadir pak” jawab mek

‘ lo mel kamu ngak jadih pindah?” Tanya pak buhari kaget

Mek hanya terdiam dan senyum kepada pak buhari, dan kami satu kelas heran karena mek
tidak pernah memberih tahu kami sebelumnya tentang kepindahannya ini, aku juga sangat
kaget bukanhanya aku si tetapi jj,nenes,dan nci juga tidak mengetahui tentang kepindahan
mek ini satu kelas pun langsung menayakann kepindahhan mek. Aku dan teman-teman juga
ikut menanykan. Sebenarnya aku cukup kecewa dan malas membahas ini tapi aku masih
penasaran apa alasan mek tidak memberi tahu kami tentang kepergin nya untuk pindah
sekolah ini?.

“mek kamu mau pindah?” Tanya semua orang

“mek kamu mau pindah?kenapa kamu ngak pernah bilang sama kita mek kalau kamu mau
pindah? Apa kami ini ngak berarti buat kamu? Apa kamu ngak mikirin perasaaan kami mek?
Atau kami ini ngak penting?tanya aku, jj,nenes berahut-sahutan. Hesi memang tidak
bertanaya ya kan sudah kubilang dia memang memiliki sifat yang cuek, tetapi aku tahu dalam
hatinya dia sangatlah sedih karena bakalan kehilangan sehabat sekaligus teman sebangku.

“bukan begitu teman, kalian sangatlah berarti bagi aku kalian juga sanagat la penting bagi
ku.” Jawab mek sedih

“lalu kenapa kamu ngak kasih tahu kami mek?” tanyaku gemetaran dan menahan nangis

“sebenarnya aku udah mau bilang sama kalian tapi aku mau nunggu moment yang pas buat
ngasih tau kalian, tapi keburu bapak buhari yang bilang. Aku mintak maaf ya”jawab mek
dengan nada sedih

Aku hanya diam dan kecewa dengan mek, aku mengajak nenes untuk menjahu sedikit dari
posisi mek dan disaat aku bersama nenes aku meluapkan semuanya aku menangis di pelukan
nenes aku merasa sangat kehilangan sosok seseorng mek.

Keseokkan harinya aku memang sudah berniatan dari rumah untuk tidak menengur
mek, sampai nantinya aku bisa menerima kepergian mek.

“haii sa kamu udah ngerjain pr?” Tanya mek

aku hanya diam saja dan tak satu katapun aku keluarkan dari mulutku, sepertinya mek tahu
kalau aku masih belum bisa menerima dengan kepergiannya dan mek akhirnya memilih
untuk diam saja mungkin dia pikir dengan begitu aku bisa mengerti. Seharian penuh aku
tidak menegurnya, sebenarnya aku sangat rindu dengan canda-candaan kami tapi ya mau
bagaimana lagi aku belum bisa menerimanya kepergiannya yang sangatlah mendadak ini.

Dan tepat dihari ini adalah hari yang menegangkan yaitu pembagian rapot setelah dua
hari aku tiak berteguran dengan mek pada saat pembagian rapot itu aku dan mek mulai
berbicara lagi

“sa aku kan mau pindah masa kamu diamin aku gini terus si, aku rindu tahu sama kata-kata
kamu yang gaje itu.” bujuk mek

“mek sebenarnya aku juga ngak mau diemin kamu gini aku juga ngak bisa, tapi hatiku belum
bisa menerima kalau kamu akan pindah apalagi yang ngasih tau kalau kamu mau indah itu
bukan kamu sendiri tapi pak buhari” jelasku panjang lebar.
“kan aku udah bilang sa kalau aku udah mau bilanag sama kalian tapi keadaan belum
memungkinkan na jadi kedeluan sama pak buhari, aku mintak maaf ya sa” kata mek

“kalau aja pak buhari ngak keceplosan kemaren, mungkin sampai kini kami ngak tahu kalau
kamu mau pindah” jawab ku kesal

“ngak sa kemaren itu aku udah ngerencanainn buat ngasih tahu kalian, ayolah sa jangan
berfikiran seperti itu berfikirla positif kan aku udah mau pindah.” Kata mek sedih

“ yaudah la sa masa kamu mau si musuhan terus-menerus sama mek, kan kita bentar lagi
udah mau pisah sama mek” bujuk jj,nenes,dan nci.

Sebenarnya sulit untuk menerima ini tapi ya apa boleh buat, aku juga nagk bisa diamin mek
terus-menerus lagian kami hanya dapat menghabiskan waktu yang beberapa hari lagi, hari
selasa mek sudah mau pergi kesekolah barunya.

Rasanya ngak kuat akan kehilangan mek yaitu orang yang paling sepesial dan orang
memiliki tempat tersendiri dihatiku. Tapi aku ngak boleh egois karena mek mau pindah itu
mempunyai alasan yang tepat dan aku juga tidak tega melihatnya sedih karena terpisah oleh
orang tuanya. Aku berharap nanti suatu saat pas kulia aku dan mek bertemu lagi, aku dan
mek sudah pernah berjanji akan kulia dibengkulu ini.

“mek kamu janji ya kalau nanti pas kulia kamu harus usulin aku kebengkulu ini kita harus
kulia bareng lagi.”pesan aku kepada mek

“iya sa aku kulia disini kok kamu jagan khawatir, kamu harus belajr lebih giat lagi jangan
malas untuk ngerjain tugas atau pr ya sa, dan kamu jangan terlalu sering jalan-jalan ngak jelas
gitu hahaha” kata me

“aaa mek kenapa si aku bisa kenal kamu, rasanya ngakrela ngelepas teman kayak kamu
mek.”kata ku sambil nangis

“ya udah jangan nagis lagi dong”kata mek

Disore minggu ini kami be-4 berencana membelikan mek oleh-oleh lebih tepatnya
lagi kenangan unutk dia disana, supaya mek selalu mengingat aku,jj,nci, dan nenes disana.
Sudah dipastikan pasti dia disekolah barunya nanti mempunyai kawan baru juga dengan
memberikan kenangan mek akan selalu mengingat kami ber-4 dan semoga mek tidak akan
lupa dengan kam. Kami mencari oleh-oleh itu di pasar terminal, kami bingung membelikn
mek apa sebab kami masih belum tahu barang kesukaan mek, yang kami tahu hanyala
makananya.

“beli gelang aja kali ya?” Tanya anes

“jangan kalau gelang nanti ada penyitaan gelang gimana?” jawab nci

“iya benar, lalu kita mau belikan dia apa?”Tanya jj

“sa kamu tahu ngak apa barang kesukaannya mek?”Tanya nenes.


“sebentar aku ingat-ingat dulu ya”

Beberapa menit kemudian, aku baru mengingat kalau mek menyukai boneka doraemon. Ide
itu terlintas diotakku, aku tahu kalau dia menyukai boneka doraemon karena aku pernah
memasuki kamar mek yang dihiasi banyak boneka doraemon.

“y aku ingat teman-teman, mek sangatlah menyukai boneka doraemon.”kataku

“ya sudah kalau begitu kita belikn saja dia boneka dan jam beker yang bergambar doraemon”
saran jj. Kami pun bergegas mencari took yang serba doraemon. Dan akhirnya kami
mendapatkan juga took doraemon itu. setelah beberapa memilih barang-barang tersebut
khirnya kami mendaptkan jam beker dan boneka yang bagus. Dan itula yang akan kami
jadikan hadia atau kenangan unutk mek bawak ke sekolah barunya.

Setelah bagi rapot, kami hanya jalan-jalan unutk menghabiskan waktu bersama. Dan
pada hari senin kami makan-makan untuk melepas keprgian mek. Dan keesokan harinya mek
akan berangkat menuju sekolah barunya. Aku, nenes, jj dan nci pun ikut mengantarkannya
ke bandara. Dan saat disitulah suasana bahagia menjadi pecah dengan tangisan semuanya
menangis. Rasanya kami semuah tidak rela melepaskan mek. Dan begitu pula dengan mek
pasti dia akan merasa sedih dengan ini. Aku,jj,nenes,dan nci pun memberinya kenangan yang
telah kami beli kemaren kepada mek, semoga saja mek tidak melupakan kami dan akan terus
mengingat akan adany kenangan yang telah kami berikan itu. semoga kamu akan kembali
kesein mek Seeyou

End

Anda mungkin juga menyukai