Anda di halaman 1dari 1

Dheda dan Lima Butir Kentang

Dahulu di tanah Jawa, hiduplah seorang pencari kayu bakar bernama Dheda. Dia bersama istri
dan ketiga anaknya hidup sangat sederhana. Gubuknya juga sangat sederhana dan terletak di
pinggir hutan.

Saat itu sedang musim hujan. Sudah seminggu hujun turun tak kunjung berhenti dan hal ini
membuat Dheda bersusah hati. Pasalnya, ia tidak bisa mencari kayu bakar dan ia tidak bisa
mendapatkan uang untuk makan keluarganya.

Dengan resah kemudian istrinya berkata, “Suamiku, persediaan makanan sudah sangat menipis.
Kita hanya punya lima butir kentang dan itu pun tak cukup untuk makan kita sekeluarga.”

“Aku tahu, tolong bersabarlah sedikit lagi. Semoga besok tidak hujan dan aku bisa pergi ke hutan
mencari kayu. Sisa kentang itu biarlah untuk anak-anak saja,” jawab Dheda.

Sore itu, ada seorang pengemis yang kedinginan dan kelaparan mengetuk rumah Dheda.
Pengemis itu terlihat kelaparan dan ia pun tidak tega. Akhirnya ia memberikan lima butir
kentang supaya bisa dimakan si pengemis.

Pengemis itu memakan empat butir kentang lalu berkata pada Dheda untuk membagi satu
kentang yang tersisa menjadi lima. Saat ia membagi kentang tersebut, kelima irisan tersebut
berubah menjadi lima buah kentang. Jika satu butir diiris lagi, maka akan bertambah terus.

Karena keajaiban tersebut kini keluarganya tidak kekurangan lagi. Bahkan, ia juga bisa
membagikan kentang tersebut kepada tetangganya.

Anda mungkin juga menyukai