Anda di halaman 1dari 8

Tugas Aqidah Akhlak

Meneladani Sifat-Sifat Utama Umar bin Khattab

Disusun oleh:
Kelompok:3
Nama Kelompok:
 Ketua: Putri Sari
 Moderator: Aprilia
 Sekretaris: Khamuna Maulida
 Anggota:-Chintia Kurnia C
-Ayu Shopia
-Zevira Sakinah
-Septian Dwi Aditama
-Yedi Gunawan
-Muhammad Wendri
-Muhammad Iqbal
Kelas: IX D
Guru Pembimbing:Nurlela Farida

Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Kota Bengkulu


Tahun Ajaran 2016/2017
1. Pembukaan

Puji dan syukur marilah kita panjatkan kepada allah swt, yang telah
memberikan beribu nikmat kepada kita semua dan shlawat dan salam
terlimpahkan kepada junjungan kita nabi muhammad saw.
Tidak lupa pula kami ucapkan terima kasih kepada guru pembimbing
yang telah memberikan banyak arahan dan petunjuk, sehingga kami dapat
menyelesaikan sebuah makalah yang berjudul meneladani sifat-sifat utama
umar bin khattab.
Semoga dengan makalah yang kami susun ini dapat memberikan manfaat
kepada teman-teman sekalian.

Bengkulu,28 Oktober 2016

Ketua

Putri sari
2. Meneladani Sifat-Sifat Utama Umar Bin Khattab

Umar bin khattab bin nafiel bin abdul uzza atau lebih dikenal
dengan umar bin khattab adalah salah seorang sahabat nabi muhammad
saw yang juga merupakan khalifah kedua islam (634-644). Umar juga
merupakan satu di antara empat orang khalifah yang digolongkan sebagai
khalifah yang diberi petunjuk (khulafaur rasyidin).

Umar dilahirkan di kota mekkah dari suku bani adi, salah satu
rumpun suku quraisy, suku terbesar di kota mekkah saat itu. Ayahnya
bernama khattab bin nufail al shimh al quraisyi dan ibunya hantamah
binti hasyim. Umar memiliki julukan yang diberikan oleh nabi
muhammad s.a.w. Yaitu al-faruk yang berarti orang yang bisa
memisahkan antara kebenaran dan kebatilan.

Keluarga umar tergolong dalam keluarga kelas menengah, ia bisa


membaca dan menulis, yang pada masa itu merupakan sesuatu yang
langka. Umar juga dikenal karena fisiknya yang kuat dimana ia menjadi
juara gulat di mekkah.

Sebelum memeluk islam, umar adalah orang yang sangat disegani


dan dihormati oleh penduduk mekkah, sebagaimana tradisi yang
dijalankan oleh kaum jahiliyah mekkah saat itu, umar juga mengubur
putrinya hidup-hidup sebagai bagian dari pelaksanaan adat mekkah yang
masih barbar. Setelah memeluk islam di bawah nabi muhammad saw.,
umar dikabarkan menyesali perbuatannya dan menyadari kebodohannya
saat itu sebagaimana diriwayatkan dalam satu hadits “aku menangis
ketika menggali kubur untuk putriku. Dia maju dan kemudian menyisir
janggutku.”

Umar juga dulunya dikenal sebagai seorang peminum berat,


beberapa catatan mengatakan bahwa pada masa pra-islam, umar suka
meminum anggur. Setelah menjadi seorang muslim, ia tidak menyentuh
alkohol sama sekali, meskipun belum diturunkan larangan meminum
khamar (yang memabukkan) secara tegas. Setelah masuk islam, juga ada
banyak sifat-sifat umar yang sangat luar biasa. Di antaranya adalah:

1. Pemberani
Sifat pemberani adalah sifat dasar yang dimiliki umar bin khattab
sebelum masuk islam. Maka ketika beliau masuk islam sifat pemberani ini
beliau arahkan dalam membela da`wah rasulullah saw. Orang yang berani
terang-terangan melakukan hijrah ke kota madinah adalah umar bin khattab.

Beliau malah menantang orang-orang kafir quraisy dengan perkataan


`siapa yang ingin istrinya menjadi janda, anaknya menjadi yatim maka
halangilah saya untuk hijrah` dan tidak ada orang kafir quraisy yang berani
menghalangi umar bin khattab melaksanakan hijrah.

2. Sederhana

Umar adalah pribadi yang sederhana ketika telah masuk islam. Hal ini
bisa dibuktikan ketika beliau menjabat sebagai khalifah. Umar tidak pernah
tinggal di sebuah istana, rumah mentereng ataupu gedung yang tinggi, tapi
beliau tinggal di sebuah bangunan sederhana dekat mesjid, dan lebih sering
berada di mesjid; bahkan beliau lebih sering tidur di atas pelepah kurma
daripada kasur yang empuk. Atau ketika beliau tidak melebihkan harta
rampasan (ghanimah) yang dibagikan diantara kaum muslimin.

Ketika kaum muslimin dapat bagian satu kain perorang untuk dibuat baju,
maka umar pun mengambil satu; dan itu tidak cukup untuk bahan baju beliau
yang memiliki badan yang besar, maka sebagai jalannya ia meminta kepada
anaknya abdullah, agar bagian anaknya diberikan kepada umar untuk dibuat
sebuah baju.

Atau ketika ia berkunjung ke daerah taklukan, ia berjalan dengan


memakai pakaian yang sederhana dan terkesan kusam, diiringi oleh patrik
yerusalem, sophronius menggambarkan kesederhanaan umar; sungguh inilah
kesehajaan dan kegetiran yang dikabarkan oleh daniel sang nabi ketika ia
berdiri di tempat suci ini.

3. Adil

Umar juga dikenal sebagai pemimpin yang adil. Hal ini dirasakan oleh
seorang kakek yahudi, yang rumahnya berda di dekat mesjid. Pada saat itu
gubernur mesir `amr bin `ash akan melakukan pelebaran mesjid, dan rumah
orang yahudi tersebut harus dibongkar. Dengan kebijakan ganti rugi `amr bin
`ash merayu orang yahudi tersebut untuk pindah, namun dia enggan. Namun
`amr bin `ash bersikeras untuk membongkar rumah tersebut. Maka orang yahudi
tersebut mendatangi khalifah umar dan menceritakan apa yang terjadi kepada
dirinya.
Maka umar mengambil sebuah tulang dan membuat garis dengan pedang
di atas tulang tersebut dan menyuruh orang yahudi tersebut untuk membawa
dan menyerahkannya kepada `amr bin `ash. Dengan penuh keheranan orang
yahudi tersebut pulang ke mesir dan menghadap kepada `amr bin `ash sambil
menyerahkan tulang yang diberikan oleh umar bin khattab. Ketika `amr bin `ash
menerima tulang tersebut pucatlah wajah beliau dan menyuruh para
pengawalnya untuk menghentikan pembongkaran. Dengan penuh keheranan
orang yahudi tersebut bertanya kepada `amr bin `ash tentang apa yang terjadi.

Maka `amr menjawab bahwa umar telah mengingatkan aku sebagai


seorang pemimpin yang harus berlaku adil terhadap rakyatnya. Maka kagumlah
orang yahudi tersebut maka ia masuk islam dan merelaka rumahnya untuk
dibongkar.

4. Tegas

Salah satu bentuk ketegasan umar bin khattab adalah ketika beliau
memecat khalid bin walid sebagai panglima perang dengan pemikiran bahwa
umar merasa takut kalaulah umat islam terlalu mendewakan khalid bin walid
yang telah berhasil memimpin pasukannya meraih kemenangan dalam beberapa
pertempuran; dan hal itu diterima dengan lapang dada oleh khalid bin walid.

5. Loyalitas Tinggi

Umar adalah orang yang memiliki rasa cinta yang tinggi terhadap allah,
rasulullah saw, dan agama islam. Kecintaan terhadap allah swt dan agama islam
beliau buktikan dengan menginfakkan setengah harta beliau untuk da`wah
rasulullah saw. Dan yang paling mengharukan rasa cinta beliau adalah
bagaimana ia tidak menerima kematian rasulullah saw; sampai ia menghalangi
persiapan penguburan dan mengancam orang yang berkata rasulullah telah
meninggal maka ia akan menemui ajalnya.

Para sahabat pun merasa kebingungan dengan keadaan seperti ini. Hal ini
sampai ke telinga abu bakar, maka beliau berkata `barang siapa yang
menyembah muhammad, sungguh dia telah meninggal; tapi barang siapa yang
menyembah allah swt, maka dia itu hidup selamanya takkan pernah mati`;
kemudian beliau membaca surat ali-imran ayat 144. Mendengar itu umar
tersadar dan menitikkan air mata pertanda kesedihannya.

6. Tanggung Jawab

Umar bin khattab adalah seorang pemimpin yang bertanggung jawab. Hal
ini dibuktikan ketika beliau selalu berpatroli mengontrol rakyatnya sambil
memikul keperluan rakyatnya. Pernah suatu waktu beliau melihat seorang ibu
yang sedang membohongi anaknya yang kelaparan dengan pura-pura menanak
beras, padahal batu yang ada dalam wadah tersebut. Melihat hal tersebut umar
mengambil gandum dan beliau pikul sendiri.

Ketika pengawalnya menawarkan untuk memikulnya, maka umar berkata


`apakah kamu akan menjerumuskan aku ke dalam neraka karena telah
menelantarkan rakyatku dan membiarkannya kelaparan? Itu adalah salah satu
bukti sifat tanggung jawab umar sebagai seorang pemimpin. [isps]

3. simpulan.

Khalifah umar merupakan sosok yang keras, kuat, tegas dan bijaksana
dalam melakukan perbuatan, baik sebelum masuk islam maupun sesudahnya,
sehingga banyak orang yang takut padanya. Umar memerintah selama 10 tahun.

Banyak sekali perluasan-perluasan daerah islam pada masanya, seperti


palestina, suriah, persia, dan mesir.Umar juga membentuk sistem
ketatanegaraan, seperti jawatan keilmuan, jawatan kesehatan, pemerintahan dan
administrasi negara, pemisahan antara eksekutif dan yudikatif,ahl al- hall wa al-
‘aqd.
4. Penutup

Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi


pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan
kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau
referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.
Terima kasih pada semua pihak yang membantu. Teman-teman, bu
nurlela faridah selaku guru aqidah akhlak yang telah membantu kami dalam
menyelesaikan makalah ini juga sumber-sumber yang telah membantu kami
dalam melengkapi materi makalah ini.
Kami banyak berharap kepada teman-teman yang budiman sudi
memberikan kritik dan saran yang membangun kepada kami demi sempurnanya
makalah ini dan penulisan makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya.
Semoga makalah ini berguna bagi teman-teman pada khususnya juga para
pembaca yang budiman pada umumnya.

Anda mungkin juga menyukai