JUDUL PROGRAM
Diusulkan oleh:
Universitas Surabaya
Surabaya
2017
i
Menyetujui
Ketua Jurusan Teknik Kimia Ketua Pelaksana Kegiatan
(Ir. Hudiyo Firmanto, M.Sc., Ph.D.) (Yuana Elly Agustin, S.T., M.Sc)
NIP/NIK : NPK. 194008 NIDN:0720088504
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas selesainya
karya tulis kami yang berjudul “Penggunaan Tongkol Jagung sebagai Bahan Baku
Biobutanol”. Karya tulis ini dibuat dengan harapan bisa menjadi salah satu
alternatif untuk menjadikan tongkol jagung sebagai bahan baku yang berguna
dalam pembuatan biofuel yang diharapkan bisa menggantikan bahan bakar
bioetanol dan bahan bakar fosil
Penulis
iii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN .......................................................................................i
KATA PENGANTAR ...............................................................................................ii
DAFTAR ISI ..............................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................................iv
DAFTAR TABEL ......................................................................................................v
RINGKASAN ............................................................................................................vi
PENDAHULUAN
Latar belakang .....................................................................................................1
Tujuan .................................................................................................................2
Manfaat ...............................................................................................................3
GAGASAN ................................................................................................................3
KESIMPULAN ..........................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................8
LAMPIRAN
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Struktur butanol ..........................................................................................3
Gambar 2. Tahapan pembuatan biobutanol .................................................................4
Gambar 3: Proses AFEX .............................................................................................5
v
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Jumlah kandungan bahan organik dalam tongkol jagung .............................2
Tabel 2. Tabel perbandingan biobutanol dengan bioetanol..........................................4
Tabel 3. Perbandingan antara hidrolisis asam dan hidrolisis enzimatik .......................6
vi
RINGKASAN
Latar Belakang
Jagung merupakan salah satu makanan pokok bagi masyarakat Indonesia.
Indonesia merupakan salah satu negara pertanian dan pengkonsumsi jagung
terbanyak untuk dijadikan bahan makanan yaitu jagung bakar, tepung,
pengkalengan jagung, gula dan lain sebagainya. Masyarakat belum memahami
dengan baik alternatif lain untuk mengolah tongkol jagung. Tongkol jagung
biasanya langsung dibuang begitu saja setelah jagung dikonsumsi, dibuat menjadi
pupuk kompos atau dibuat menjadi pakan ternak. Tongkol jagung dapat
dimanfaatkan dalam berbagai cara, salah satunya adalah dengan membuatnya
menjadi bahan baku biobutanol(biofuel)
Biofuel merupakan salah satu alternatif energi yang sangat cepat
berkembang. Pembuatan biofuel digemari karena selain ramah lingkungan juga
bahan baku dapat menggunakan biomassa yang tidak digunakan, dan biaya yang
dikeluarkan tidak sebanyak apabila menggunakan bahan kimia. Salah satu metoda
alternatif pembuatan biofuel yaitu dengan cara fermentasi limbah basah dari
kotoran hewan secara anaerob dapat menghasilkan biogas, atau
fermentasi tebu atau jagung untuk menghasilkan alkohol (sebagai pengganti
bahan bakar bensin dari sumber bahan baku pati-patian) dan ester (sebagai
pengganti bahan bakar diesel dari sumber bahan baku lemak hewan dan minyak
sayur) Fermentasi secara tradisional menggunakan biomassa yang tidak berasal
dari bahan makanan seperti selulosa dan hemiselulosa pada produk agrikultur.
Pada produk dan limbah yang sudah dikembangkan untuk produksi butanol.
Pemanfaatan limbah agrikultur dengan hidrolisa dari hemiselulosa bisa
diperpanjang/perbanyak dengan jumlah bahan mentah untuk aseton dan butanol.
Di zaman sekarang, produksi dari biomassa atau berasal dari limbah
sedang dilakukan dalam berbagai macam penelitian di dunia. Jumlah bahan
organik yang berlimpah di perairan menjadi salah satu faktor pencarian metode
alternatif yang dapat menggantikan bahan bakar fosil atau crude oil. Bioenergi
yang digemari adalah bioetanol karena mempunyai harga jual yang tinggi sebagai
produk dari limbah agroindustri dan sebagian sumber karbon bisa generasikan
dari fermentasi. Namun terdapat kelemahan dari bioetanol ini yaitu sifatnya yang
2
volatil dan karena etanol mudah larut dalam air, etanol dapat menyebabkan korosi
pada mesin karena itulah dilakukan alternatif lain untuk pengganti bioetanol yaitu
biobutanol.
Pembuatan biobutanol ini diharapkan bisa dijadikan alternatif lain selain
bioetanol untuk menjadi pengganti biogasoline (bahan bakar bensin). Alasan
digunakannya biobutanol sebagai pengganti bioetanol karena biobutanol
mempunyai rantai karbon yang lebih panjang, lebih tidak volatil, mempunyai
densitas energi yang lebih tinggi, memiliki karakteristik yang mirip dengan bahan
bakar dari fosil sehingga tidak memerlukan adanya modifikasi pada mesin
(mempunyai nilai oktan yang lebih mendekati bensin dibandingkan dengan
bioetanol), memiliki kemampuan menyerap molekul air yang lebih rendah diudara
dibandingkan dengan bioetanol. Selain penggunaannya sebagai bahan bakar
mesin biobutanol dapat diaplikasikan pada industri lain yaitu sebagai pelarut,
bahan kimia menengah, dan bahan ekstrak dalam kosmetik dan industri farmasi
dan juga produksi dari butyl acrylate(untuk industri cat, tekstil, lem dan lain-lain)
dan methacrylate.
Menurut Badan Pusat Statistik (2015), produksi jagung tahun 2014 sebesar
19.008.426 ton, naik sebesar 496,57 ribu ton dibandingkan tahun 2013.
Peningkatan produksi disebabkan adanya peningkatan produktivitas sebesar 1,1
kuintal/hektar. Dari berat jagung, 30% berat tersebut adalah tongkol jagung
(Koswara, 1991). Dari data produksi Badan Pusat Statistik, diperkirakan limbah
tongkol jagung dihasilkan di indonesia sekitar 5,7 juta ton/tahun setelah paska
panen.
Tabel 1. Jumlah kandungan bahan organik dalam tongkol jagung
3
Manfaat
Dari segi ekonomi
Bahan baku yang dimanfaatkan juga memperhatikan nilai ekonomi.
Nilai ekonomi yang rendah untuk suatu proses menjadi indikator penting.
Alur pemprosesan tongkol jagung lebih pendek bila dibandingkan dengan
pembuatan bahan bakar dari fosil. Selain itu bahan baku yang digunakan
lebih untuk pembuatan biobutanol lebih murah daripada dari minyak bumi
karena itu bisa dijadikan bahan pertimbangan untuk pengganti bahan bakar
fosil
Dari segi bahan baku
Bahan baku yang digunakan merupakan tongkol jagung. Tongkol
jagung sebagian besar digunakan sebagai bahan ternak dan pupuk. Namun
ketersedian bonggol jagung yang dihasilkan terlalu banyak sehingga tidak
seimbang dengan kuantitas ternak yang ada sehingga dapat dijadikan
alternatif sebagai bahan baku pembuatan biobutanol.
Dari segi produk
Pemanfaatkan suatu produk melihat dari karakteristiknya baik dari segi
tingkat toksiknya, nilai oktannya, titik didihnya, volatilitasnya, kelarutan
dan sifat fisis dan kimia lainnya. Dilihat dari sifat-sifat tersebut, produk
biobutanol dapat menjadi produk alternatif dari bioetanol untuk bahan
tambahan bahkan pengganti gasolin atau bensin (ditinjau dari nilai
oktannya)
Dari segi lingkungan
Pembuatan biobutanol dari bonggol jagung dapat mengurangi jumlah
limbah dari bonggol jagung yang terbuang sia-sia. Selain itu limbah yang
terbuang kebanyakan limbah organik sehingga tidak terlalu merusak
lingkungan jika dibandingkan dengan limbah dari bahan bakar minyak
bumi/fosil
GAGASAN
Seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi, masyarakat lebih
menginginkan bahan-bahan hasil jadi yang berbahan dasar bio-organik. Salah satu
5
bahan baku yang diinginkan adalah biobutanol. Biobutanol merupakan salah satu
bahan biofuel/biogasoline yang penggunaannya cukup banyak didunia.
Bahan baku yang digunakan yaitu tongkol jagung yang berasal dari limbah
pertanian. Kemudian bahan baku dihaluskan dan dikeringkan hingga berbentuk
butiran serbuk kasar. Luas permukaan serbuk jagung diharapkan berukuran kecil,
karena semakin kecil luas area suatu bahan akan dibutuhkan driving force yang
lebih besar untuk dapat mempercepat proses pemecahan makromolekul yaitu
polisakarida menjadi monosakarida.
Proses kedua yaitu delignifikasi (proses penghilangan lignin). Dalam suatu
bahan agrikultur terdapat bahan lignoselulosa. Selama ini proses delignifikasi
menggunakan metode alkali pretreatment (NaOH), acid pretreatment (HCl) dan
metode ammonia fiber expansion (AFEX). Penggunaan NaOH, HCl dinilai tidak
ramah lingkungan karena merupakan basa kuat, dan asam kuat yang dapat
berdampak bagi lingkungan. Pada umumnya, metode AFEX digunakan untuk
desain skala besar. Dalam metode ini, Amoniak yang digunakan pada suhu 70-
200°C dan tekanan 100-400 psi (Bals dkk. 2010). Menurut A. Limayem dan S.C.
Ricke (2012) metode ammonia fiber expansion (AFEX) treatment dapat
menghidrolisis terutama residu dari pertanian seperti sisa panen jagung(daun,
tongkol, batang) dan tidak menghasilkan produk samping lain yang beracun selain
itu didalam prosesnya teradapat proses ammonia recovery sehingga tidak ada
wastewater dan pembuangan ammonia dari proses ini.
7
DAFTAR PUSTAKA
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
SDK SMPK Angelus SMAK Frateran
Nama Institusi
Custos 1
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk / Lulus 2002-2008 2008-2011 2011-2014
(Evi)
A. Identitas Diri Anggota
1 Nama Lengkap Angelina Priscilla Pranoto
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi S1 Teknik Kimia
4 NRP 160214023
5 Tempat dan Tanggal Lahir Surabaya, 04 Juli 1996
6 E-mail Fang2bleach@ymail.com
7 Nomor Telepon/HP 082132550203
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
SDK ST Xaverius SMPK Angelus SMAK Frateran
Nama Institusi
Custos 1
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk / Lulus 2002-2008 2008-2011 2011-2014
(Angelina Priscilla P)
A. Identitas Diri Anggota
1 Nama Lengkap Mei Vandana Surya Poerwanto
2 Jenis Kelamin Laki-laki
3 Program Studi S1 Teknik Kimia
4 NRP 160216003
5 Tempat dan Tanggal Lahir Madiun, 18 Mei 1998
6 E-mail meivandanasurya@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 082132374717
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
SDK ST. SMPK ST. SMAK ST.
Nama Institusi Bernardus Bernardus Madiun Bonaventura Madiun
Madiun
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk / Lulus 2004-2010 2010-2013 2013-2016
B. Riwayat Pendidikan
S1 S2
Nama Institusi Universitas Surabaya National Taiwan
University of
Science and
Technology
Jurusan Teknik Kimia Chemical
Engineering
Tahun Masuk - Lulus 2003-2008 2012-2014
Alokasi
No Program Bidang Waktu
Nama / NIM Uraian Tugas
. Studi Ilmu (jam/ming
gu)
10 Mengkoordinas
Evi /
1 Teknik Kimia Kimia jam/mingg i keseluruhan
160214020
u program
Angelina Mengkoordinas
10
Priscilla i persiapan
2 Teknik Kimia Kimia jam/mingg
Pranoto/ bahan dan alat
u
160214023 yang digunakan
Mengkoordinas
Mei Vandana
10 i pengamatan
Surya
3 Teknik Kimia Kimia jam/mingg dan
Poerwanto/1602
u karakterisasi
16003
hasil
Lampiran 3.
UNIVERSITAS SURABAYA
Jl. Raya Kalirungkut
Surabaya 60292
Telp. (031) 2981150, 2981153