PENDAHULUAN
sebagai pewarna bibir dimana sangat diminati oleh masyarakat terutama kalangan
wanita. Faktanya, lipstik saat ini telah tersedia sekitar ratusan jenis warna hanya
karena itu, warna dari lipstik dapat meningkatkan nilai estetika suatu sediaan dan
sintetis dimana banyak diantaranya bersifat irritant dan dapat menim bulkan reaksi
alergi.
pengguna lipstik, terdapat banyak tanaman yang berpotensi sebagai zat warna
alami. Tanaman yang berpotensi sebagai zat warna salah satunya ialah bunga
bunga kembang sepatu berpotensi sebagai zat warna alami dimana memiliki
Hal yang menjadi daya tarik konsumen pengguna lipstik tidak hanya dari
segi warna tetapi juga dari segi fisiknya. Konsistensi dan bentuk fisik lipstik
penting dalam menghasilkan lipstik yang berkualitas. Kualitas dari lipstik dapat
1
2
dilihat dari stabilitas fisiknya. Stabilitas fisik suatu sediaan lipstik selama proses
Dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sifat fisik, stabilitas fisik,
dan keamanan formula optim um dengan kombinasi basis carnauba wax dan
lipstik yang lembut. Untuk mendapatkan formula yang paling baik dapat
menghindari trial and error. Formula optimum lipstik kemudian perlu diamati
B. Perumusan Masalah
sediaan lipstik ekstrak etanolik mahkota bunga kembang sepatu (H. rosa-
3. Apakah lipstik dengan pewarna dari ekstrak etanolik mahkota bunga kembang
C. Tujuan Penelitian
sediaan lipstik ekstrak etanolik mahkota bunga kembang sepatu (H. rosa-
3. M engetahui apakah ekstrak etanolik mahkota bunga kembang sepatu (H. rosa-
D. Tinjauan Pustaka
a. Klasifikasi Tumbuhan
Divisi : Spermatophyta
Sub-divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Bangsa : M alvales
Suku : M alvaceae
M arga : Hibiscus
4
(Hutapea, 2000)
b. M orfologi
dengan ujung runcing dan pangkal bertulang daun menjari. Daun penumpu
berbentuk garis. Tangkai bunga beruas. Bunga berdiri sendiri, tidak atau sedikit
dengan panjang sekitar 5,5-8,5 cm, merah dengan noda tua pada pangkalnya,
berwarna daging, oranye, atau kuning. Panjang tabung benang sari kurang lebih
c. Kandungan Kimia
diglukosida, flavonoid dan vitamin seperti thiamin, riboflavin , niasin, dan asam
5
Singh, 2012).
2. Antosian in
Pigmen tersebut memberikan warna oranye, merah, ungu dan biru pada bunga dan
Gam bar 2. Struktur dasar antosian (Delgado -Vargas & Paredes-Lopez, 2003)
antosian. Pada pH rendah atau asam, antosianin berwarna merah dan jika berada
pada lingkungan dengan pH tinggi maka berubah men jadi warna violet kemudian
Warna dari antosian dipengaruhi oleh jumlah dari gugus hidroksil dan
metoksil. Semakin banyak gugus hidroksil, maka semakin biru warna yang
biru. Dapat disimpulkan bahwa kation flavilium muncul pada pH rendah dan pada
pH lebih tinggi dapat ditemukan campuran dari struktur quinonoidal. Oleh karena
itu, antosianin berwarna merah pada pH asam, ungu pada pH netral, dan biru pada
Gam bar 3. Reaksi perubahan warna antosian (De lgado -Vargas & Paredes-Lopez, 2003)
Hal ini menyebabkan penurunan intensitas warna dari antosianin. Bentuk dari
kalkon adalah langkah awal dari adanya degradasi antosianin yang dipengaruhi
7
oleh suhu dimana pada akhirnya akan berubah menjadi warna coklat, terutama
3. Ekstraksi
suatu pelarut sesuai dengan prosedur ekstraksi (Handa et al., 2008). Berbagai
a. M aserasi
dalam pelarut hingga meresap dan melunakkan susunan sel, sehingga zat-zat yang
mudah larut akan melarut. Ekstrak kemudian dipisahkan dari ampasnya. M aserasi
o o
biasanya dilakukan pada temperatur 15 C-20 C dalam waktu selama 3 hari hingga
b. Perkolasi
Perkolasi ialah proses dimana bahan yang sudah halus diekstraksi dalam
pelarut yang cocok dengan cara dilewatkan secara perlahan di dalam suatu kolom.
Aliran pelarut dalam kolom umumnya dari atas ke bawah. Dalam percolator yang
khusus dan lebih canggih, ada penambahan tekanan pada kolom dimana didesak
oleh tekanan udara yang ditiupkan melalui lubang masuk kemudian dikeluarkan
4. Lipstik
berbentuk stick (EIRI Board of Consultants and Engineers, 2007). Ada banyak
faktor yang harus diperhatikan dalam pembuatan lipstik, terutama agar dapat
diaplikasikan pada bibir, dan karakteristik film yang ditinggalkan pada bibir. Film
dan dapat bertahan lama. Oleh karena itu, film tersebut harus dapat ber -adhesi
tidak membuat bibir menjadi kering, warna dapat bertahan lama tetapi mudah
dihapus, bertahan lama pada temperatur kamar, dan warnanya yang homogen
a. Komposisi Lipstik
1) Basis
dicetak dengan mudah, tidak mudah patah setelah dicetak, dan muda h
a) M inyak
b) Lemak
dari pigmen yang tidak larut. Lemak yang biasa digunakan adalah
c) Lilin
2) Pewarna
Warna dari lipstik merupakan hal pertama yang dilihat oleh konsumen.
lapisan luar bibir. Cara yang kedua adalah dengan cara melapisi bibir
3) Parfum
rasa yang tidak enak. Wanginya harus dapat menghilangkan bau lemak
dicampur dengan bahan yang sesuai dari formula lipstik tersebut. Cara
basis yang digunakan. Tujuan dari pencampuran ini adalah agar didapat
dan sebagainya.
ditutup secara rapat di dalam ruang yang gelap dan suhu yang r endah jika
2) Moulding
terbuat dari alumunium. Setelah dicetak, stik dapat disim pan hingga satu
1982).
3) Flam ing
melewatkan lipstik pada api yang menyala atau pemanas elektrik. Jika
sumber api hanya satu sisi saja, maka lipstik perlu diputar sehingga
seluruh permukaan lipstik terkena api. Setelah itu lipstik dapat dikemas ke
1) Beeswax
Beeswax atau bisa disebut juga cera alba, merupakan lilin lebah yang
o
tersebut meleleh pada suhu 61-65 C dan tidak larut dalam air (Rowe
(Jellinek, 1970).
2) Carnauba wax
Sinonim dari carnauba wax adalah cera carnauba. Lilin ini telah
Carnauba wax memiliki titik leleh yang paling tinggi diantara lilin
o
80-88 C. Dalam kosmetik, carnauba wax digunakan untuk
3) Setil alkohol
dari basis. Pada krim dan salep, digunakan sebagai emollient, dan
o
pengemulsi. Titik leleh dari setil alkohol adalah sekitar 45 -52 C
4) Adeps lanae
Adeps lanae atau disebut juga lanolin, sering digunakan pada sediaan
hidrofobik dan merupakan zat yang praktis tidak larut dalam air
5) Castor oil
Castor oil, atau disebut juga oleum ricini, telah banyak digunakan
o
12.5%. Castor oil merupakan bahan yang stabil. Pada suhu 300 C,
14
o
larut air. Kemudian setelah didinginkan hingga 0 C menjadi lebih
o
viskos. Penyimpanannya tidak boleh melebihi 25 C dan dilindungi dari
cahaya (Rowe et al., 2009). Pada lipstik, castor oil dapat mencegah
preparasi. Castor oil dapat membuat lapisan film pada bibir (Jellinek,
1970).
6) Propilen glikol
terhindar dari cahaya, dan kering. Kegunaan dari propilen glikol pada
2009).
7) Talk
2009).
8) Tween 80
Tween 80 atau bisa disebut polysorbat 80, biasa digunakan secara luas
9) Nipasol
dikom binasikan dengan ester paraben yang lain. Paraben efektif pada
minyak atsiri yang diperoleh dengan penyulingan uap bunga segar dari
5. Stabilitas Fisik
baik kosmetik tersebut tahan terhadap stress seperti temperatur ekstrim dan
cahaya (Anonim , 2004). Tujuan dari uji stabilitas adalah untuk menjamin kualitas
kadaluarsa. Pada kosmetik, uji stabilitas adalah untuk melihat kemampuan produk
penggunaan. Pada umumnya, uji stabilitas dilakukan untuk produk baru atau jika
ada perubahan pada proses produksi, perubahan formula, perubahan bahan awal
6. Iritasi Primer
Iritasi adalah suatu reaksi kulit terhadap zat kimia misalnya alkali kuat,
asam kuat, pelarut, dan deterjen. Iritasi primer biasanya terjadi di tempat kontak
Dalam uji iritasi primer kulit, digunakan hewan uji seperti kelinci,
marmot, atau mencit dimana kemudian senyawa uji dioleskan p ada kulit hewan
uji yang sebelumnya telah dicukur. Reaksi kulit terhadap senyawa uji kemudian
diamati dan dicatat dalam interval waktu tertentu (minimal 3 hari). Iritasi yang
diamati adalah adanya eritema dan edema pada jaringan (Loomis, 2001; Kligman
Pada uji iritasi primer kualitatif, hanya digunakan kelompok kelinci kulit
utuh tanpa dilukai. Data uji iritasi primer adalah hasil pengamatan
terhadap timbul atau tidaknya gejala klinis iritasi primer yaitu timbulnya
uji pada kulit. Eritema adalah reaksi radang pada kulit menimbulkan
warna kemerahan karena adanya dilatasi kapiler yang diseba bkan oleh
racun kimia atau sunburn. Edema adalah akumulasi berlebihan dari carian
Uji iritasi primer kuantitatif menggunakan minimal enam kelinci kulit utuh
dan kulit lecet ntuk tiap preparat yang diuji. Prosedur ujinya sama dengan
itu pada jam ke 24 maupun 72, dan skor rata -rata untuk kulit utuh dan
lecet digabungkan kemudian dicari rata -rata kembali yang disebut dengan
variasi jumlah komposisi bahan yang akan diuji. Dalam menerapkan Simplex
kombinasi berbeda dari varias i bahan. Hasil dari percobaan kemudian digunakan
dapat digunakan untuk memprediksi profil respon (Bolton & Bon, 2004).
Simplex Lattice Design yang paling sederhana adalah terdiri dari 2 macam
Prinsip dasar SLD adalah untuk mengetahui profil efek dari kombinasi
komposisi bahan yang berbeda terhadap suatu parameter dimana terdapat dua
Keterangan:
Y : respon
[B] 0 ≤ 1
didapat nilai koefisien a, b dan ab. Jika nilai koefisien sudah diketahui, maka
dapat dicari nilai Y (respon) sehingga didapatkan gambaran profilnya dari variasi
berbagai macam model analisis statistik yang disediakan oleh Software Design
Expert®, yaitu:
E. Landasan Teori
antosian seperti pada penelitian yang dilakukan oleh Nakamura (1990) dimana
digunakan bunga mawar (Farima, 2009) da n bunga rosela (Safitri, 2010) sebagai
pewarna alami dan terbukti dapat digunakan sebagai zat warna dalam lipstik dan
tidak mengiritasi. Zat warna yang dapat digunakan salah satunya adalah antosian .
20
Oleh karena itu secara teori bunga kembang sepatu ( Hibiscus rosa-sinensis L.)
carnauba wax dan beeswax akan memberikan sifat fisik lipstik yang lebih lembut.
F. Hipotesis
1. Pada komposisi tertentu, carnauba wax dan beesw ax memberikan sifat fisik
mahkota bunga kembang sepatu (H. rosa-sinensis) yang memiliki sifat fisik
paling baik.
aman digunakan.