Anda di halaman 1dari 6

NAMA : THALITHA NOVIA

NIM : PO.62.20.1.17.347

PRODI : DIV KEPERAWATAN REGULER IV

MATA KULIAH : KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH I

A. KONSEP DASAR PENYAKIT


1. Pengertian CA Hepar

Kanker hepar atau kanker hati (hepatocellular carcinoma) adalah suatu


kanker yang timbul dari hati. Ia juga dikenal sebagai kanker hati primer atau
hepatoma. Hati terbentuk dari tipe-tipe sel yang berbeda (contohnya, pembuluh-
pembuluh empedu, pembuluh-pembuluh darah, dan sel-sel penyimpan lemak).
Bagaimanapun, sel-sel hati (hepatocytes) membentuk sampai 80% dari jaringan
hati. Jadi, mayoritas dari kanker-kanker hati primer (lebih dari 90 sampai 95%)
timbul dari sel-sel hati dan disebut kanker hepatoselular (hepatocellular cancer)
atau Karsinoma (carcinoma).

Kanker hati adalah penyakit kronis pada hepar dengan inflamasi dan fibrosis
hepar yang mengakibatkan distorsi struktur hepar dan hilangnya sebagian besar
fungsi hepar.

Kanker hati adalah penyakit gangguan pada hati yang disebabkan karna hepatis
kronik dalam jangka panjang yang menyebabkan gangguan pada fungsi hati.

B. Etiologi
Ca Hepar atau Kanker hati (karsinoma hepatoseluler) disebabkan karena
adanya infeksi hepatitis B kronis apabila terjadi dalam jangka waktu lama. Hepatitis B
adalah penyakit yang disebabkan virus hepatitis B (VHB) yang menyerang hati.
Selain itu hepatitis B dalam jangka waktu lama juga bisa menyebabkan pengerasan
hati (sirosis), bahkan dapat menyebabkan kematian. Penyakit ini adalah penyakit yang
tidak mengenal umur. Selain itu, masalah penyakit kanker hati ini sangat erat
kaitannya dengan penyakit hepatitis B dan hepatitis C. Selain disebabkan oleh
Penyakit hepatitis B dan Hepatitis C, Ca Hepar juga Disebabkan oleh beberapa faktor
lainya seperti Bahan-bahan Hepatokarsinogenik yaitu :
a) Aflatoksin
b) Alkohol
c) Penggunaan steroid anabolic
d) Penggunaan androgen yang berlebihan
e) Bahan kontrasepsi oral
f) Penimbunan zat besi yang berlebihan dalam hati (Hemochromatosis)
C. Patofisiologi
1. Hepatoma 75 % berasal dari sirosis hati yang lama / menahun. Khususnya yang
disebabkan oleh alkoholik dan postnekrotik.
2. Pedoman diagnostik yang paling penting adalah terjadinya kerusakan yang tidak
dapat dijelaskan sebabnya. Pada penderita sirosis hati yang disertai pembesaran
hati mendadak.
3. Tumor hati yang paling sering adalah metastase tumor ganas dari tempat lain.
Matastase ke hati dapat terdeteksi pada lebih dari 50 % kematian akibat kanker.
Hal ini benar, khususnya untuk keganasan pada saluran pencernaan, tetapi banyak
tumor lain juga memperlihatkan kecenderungan untuk bermestatase ke hati,
misalnya kanker payudara, paru-paru, uterus, dan pankreas.
4. Diagnosa sulit ditentukan, sebab tumor biasanya tidak diketahui sampai
penyebaran tumor yang luas, sehingga tidak dapat dilakukan reseksi lokal lagi.
D. Klasifikasi

Ca Hepar atau kanker hati dapat digolongkan beberapa type yaitu :

1. Kanker Hati Primer


a) Cholangio Carcinoma - kanker yang berawal dari saluran empedu
b) Hepatoblastoma - pada umumnya menyerang anak-anak atau anak
yang mengalami pubertas
c) Angiosarcoma – kanker yang jarang terjadi, bermula di pembuluh
darah yang ada pada hati.
d) Hepatoma (HCC) – berawal di hepatosit dan dapat menyebar ke
organ yang lain. Laki-laki dua kali lebih rawan terkena penyakit ini
dibandingkan wanita.

2. Kanker Hati Sekunder


a) Kanker hati sekunder dapat muncul dari kanker hati primer pada
organ-organ lain. Tetapi, pada umumnya bersumber dari perut,
pankreas, kolon, dan rektum.
E. Manifestasi Klinis
Manifestasi dini penyakit keganasan pada hati mencakup tanda-tanda dan gejala
seperti :
1. Gangguan nutrisi : penurunan berat badan yang baru saja terjadi,
kehilangan kekuatan, anoreksia, dan anemia.
2. Nyeri abdomen
3. Pembesaran hati yang cepat
4. Pada pemeriksaan fisik, palpasi teraba permukaan hati yang ireguler

a) Gejala ikterus, terjadi jika saluran empedu yang besar tersumbat oleh
tekanan nodul malignan dalam hilus hati.
b) Acites timbul setelah nodul tersumbat vena porta atau bila jaringan
tumor tertanam dalam rongga peritoneal.

F. Pemeriksaan
1. Laboratorium:
a) Darah Lengkap : Hb/Ht dan sel darah merah (SDM) mungkin menurun karena
perdarahan kerusakan SDM dan anemia terlihat dengan hipersplenisme dan
defisit besi leukopenia mungkin ada sebagai akibat hipersplenisme.
b) Bilirubin serum : meningkat karena gangguan seluler, ketidak mampuan hati
untuk menkonjugasi atau obstruksi bilier.
c) AST (SGOT) / ALT (SGPT), LDH : meningkat karena kerusakan seluler dan
mengeluarkan enzim.
d) Alkali fosfatase : meningkat karena penurunan ekskresi.

500 mg/dl, HbsAg positf dalam serum, Kalium, Kalsium.≥ Darah lengkap ;
SGOT, SGPT, LDH, CPK, Alkali Fostatase.

a. AST / SGOT meningkat Nn ( 10 – 40 unit (4,8 -19 U/L)


b. ALT / SGPT meningkat Nn ( 5 – 35 unit (2,4 – 17 U/L)
c. LDH meningkat Nn (165 – 400 unit (80 – 192 U/L)
d. Alkali Fostatase meningkat Nn ( 2 -5 unit (20 – 90 IU/L)
e. Albumin menurun Nn ( 3,5 – 5,5 g/dl (35-55 g/L)
f. Globulin meningkat Nn ( 1,5 – 3,0 g/dl (15-30g/L)

2. Radiologi :
Ultrasonografi (USG), CT-Scan, Thorak foto, Arteriography, MRI. Dan
Laparoskopi

a) Pemeriksaan barium esofagus : Menunjukkan peningkatan tekanan portal.


b) Foto rongent abdomen : Pada penderita kanker hati akan terlihat perubahan
ukuran hati.
c) Arteriografi pembuluh darah seliaka : Untuk melihat hati dan pankreas.
d) Laparoskopi : Melihat perbedaan permukaan hati antara lobus kanan
dengan kiri sehingga jika ada kelainan akan terlihat jelas.
e) Biobsi hati : Menentukan perubahan anatomis pada jaringan hati.
f) Ultrasonografi : Memperlihatkan ukuran – ukuran organ abdomen.

G. Penatalaksanaan
1. Penatalaksanaan
a) Pengobatan
Pengobatan yang telah dilakukan sampai saat ini adalah dengan kemoterapi dengan
obat sitostatik seperti 5-Fluorourasil secara intra arterial, embolisasi,
radioimunoterapi dan pembedahan. Pasien yang tidak menjalani terapi biasanya
meninggal dalam jangka 3-4 bulan, sedangkan pasien yang diterapi mungkin dapat
hidup 6-18 bulan jika terapi berjalan dengan baik (Anonim, 2001). Salah satu cara
yang efektif untuk menurunkan kekerapan kanker hepar adalah dengan imunisasi
Hepatitis B. Negara yang program imunisasi Hepatitis B berjalan baik terbukti
kekerapan kanker hepar menurun dengan nyata (Anonim, 2003).
a. Penatalaksanaan Non Bedah

Penatalaksanaan atau terapi ini hanya dapat memperpanjang kelangsungan


hidup pasien dan memperbaiki kualitas hidupnya dengan cara mengurangi
rasa nyeri serta gangguan rasa nyaman, namun efek utamanya masih bersifat
paliatif. Penatalaksanaan non bedah ini seperti :

1) Terapi Radiasi
2) Kemoterapi
b. Penatalaksanaan Bedah
1) Lobektomi hati
2) Transplantasi hati
DAFTAR PUSTAKA

Smeltzer, Suzanne C., 2001, Buku Ajar Keperawatan Medikal – Bedah Brunner dan
Suddarth, Edisi 8, EGC : Jakarta

Ghofar,Abdul. 2009. Cara Mudah Mengenal dan Mengobati Kanker. Yogyakarta: Flamingo.

Anda mungkin juga menyukai