CA Thalitha
CA Thalitha
NIM : PO.62.20.1.17.347
Kanker hati adalah penyakit kronis pada hepar dengan inflamasi dan fibrosis
hepar yang mengakibatkan distorsi struktur hepar dan hilangnya sebagian besar
fungsi hepar.
Kanker hati adalah penyakit gangguan pada hati yang disebabkan karna hepatis
kronik dalam jangka panjang yang menyebabkan gangguan pada fungsi hati.
B. Etiologi
Ca Hepar atau Kanker hati (karsinoma hepatoseluler) disebabkan karena
adanya infeksi hepatitis B kronis apabila terjadi dalam jangka waktu lama. Hepatitis B
adalah penyakit yang disebabkan virus hepatitis B (VHB) yang menyerang hati.
Selain itu hepatitis B dalam jangka waktu lama juga bisa menyebabkan pengerasan
hati (sirosis), bahkan dapat menyebabkan kematian. Penyakit ini adalah penyakit yang
tidak mengenal umur. Selain itu, masalah penyakit kanker hati ini sangat erat
kaitannya dengan penyakit hepatitis B dan hepatitis C. Selain disebabkan oleh
Penyakit hepatitis B dan Hepatitis C, Ca Hepar juga Disebabkan oleh beberapa faktor
lainya seperti Bahan-bahan Hepatokarsinogenik yaitu :
a) Aflatoksin
b) Alkohol
c) Penggunaan steroid anabolic
d) Penggunaan androgen yang berlebihan
e) Bahan kontrasepsi oral
f) Penimbunan zat besi yang berlebihan dalam hati (Hemochromatosis)
C. Patofisiologi
1. Hepatoma 75 % berasal dari sirosis hati yang lama / menahun. Khususnya yang
disebabkan oleh alkoholik dan postnekrotik.
2. Pedoman diagnostik yang paling penting adalah terjadinya kerusakan yang tidak
dapat dijelaskan sebabnya. Pada penderita sirosis hati yang disertai pembesaran
hati mendadak.
3. Tumor hati yang paling sering adalah metastase tumor ganas dari tempat lain.
Matastase ke hati dapat terdeteksi pada lebih dari 50 % kematian akibat kanker.
Hal ini benar, khususnya untuk keganasan pada saluran pencernaan, tetapi banyak
tumor lain juga memperlihatkan kecenderungan untuk bermestatase ke hati,
misalnya kanker payudara, paru-paru, uterus, dan pankreas.
4. Diagnosa sulit ditentukan, sebab tumor biasanya tidak diketahui sampai
penyebaran tumor yang luas, sehingga tidak dapat dilakukan reseksi lokal lagi.
D. Klasifikasi
a) Gejala ikterus, terjadi jika saluran empedu yang besar tersumbat oleh
tekanan nodul malignan dalam hilus hati.
b) Acites timbul setelah nodul tersumbat vena porta atau bila jaringan
tumor tertanam dalam rongga peritoneal.
F. Pemeriksaan
1. Laboratorium:
a) Darah Lengkap : Hb/Ht dan sel darah merah (SDM) mungkin menurun karena
perdarahan kerusakan SDM dan anemia terlihat dengan hipersplenisme dan
defisit besi leukopenia mungkin ada sebagai akibat hipersplenisme.
b) Bilirubin serum : meningkat karena gangguan seluler, ketidak mampuan hati
untuk menkonjugasi atau obstruksi bilier.
c) AST (SGOT) / ALT (SGPT), LDH : meningkat karena kerusakan seluler dan
mengeluarkan enzim.
d) Alkali fosfatase : meningkat karena penurunan ekskresi.
500 mg/dl, HbsAg positf dalam serum, Kalium, Kalsium.≥ Darah lengkap ;
SGOT, SGPT, LDH, CPK, Alkali Fostatase.
2. Radiologi :
Ultrasonografi (USG), CT-Scan, Thorak foto, Arteriography, MRI. Dan
Laparoskopi
G. Penatalaksanaan
1. Penatalaksanaan
a) Pengobatan
Pengobatan yang telah dilakukan sampai saat ini adalah dengan kemoterapi dengan
obat sitostatik seperti 5-Fluorourasil secara intra arterial, embolisasi,
radioimunoterapi dan pembedahan. Pasien yang tidak menjalani terapi biasanya
meninggal dalam jangka 3-4 bulan, sedangkan pasien yang diterapi mungkin dapat
hidup 6-18 bulan jika terapi berjalan dengan baik (Anonim, 2001). Salah satu cara
yang efektif untuk menurunkan kekerapan kanker hepar adalah dengan imunisasi
Hepatitis B. Negara yang program imunisasi Hepatitis B berjalan baik terbukti
kekerapan kanker hepar menurun dengan nyata (Anonim, 2003).
a. Penatalaksanaan Non Bedah
1) Terapi Radiasi
2) Kemoterapi
b. Penatalaksanaan Bedah
1) Lobektomi hati
2) Transplantasi hati
DAFTAR PUSTAKA
Smeltzer, Suzanne C., 2001, Buku Ajar Keperawatan Medikal – Bedah Brunner dan
Suddarth, Edisi 8, EGC : Jakarta
Ghofar,Abdul. 2009. Cara Mudah Mengenal dan Mengobati Kanker. Yogyakarta: Flamingo.