PENDAHULUAN
menjadi sebuah tantangan dalam ilmu material untuk mencari dan mendapatkan
material baru yang memiliki nilai guna lebih unggul serta memiliki dampak
positif bagi lingkungan hidup. Material komposit dengan serat mulai diminati
dengan campuran filler yang berfungsi sebagai fasa penguat. Campuran filler
matriks berfungsi sebagai bahan pengikat serat. Secara umum, filler digunakan
elastisitas serta konduktivitas panas dan listrik. Bahan yang digunakan sebagai
filler terbagi menjadi dua bagian yaitu bahan alami dan buatan. Bahan alami
berasal dari serat alam (natural fibre) seperti: serat bambu, serat eceng gondok,
serat rami, serat batang pisang dan lain-lain (Smallman dan Bishop, 2000).
Eceng gondok adalah salah satu tanaman penghasil serat yang memiliki
potensi yang dapat dikembangkan sebagai bahan baku produk pengganti kayu.
Eceng gondok merupakan tanaman gulma perairan yang memiliki kadar serat
1
batangnya (Moenandir, 1990). Serat batang eceng gondok bisa digunakan sebagai
bahan baku campuran industri papan semen. Gabungan dari kedua sifat tersebut
menjadikan material ini mempunyai keunggulan yang tidak dimiliki material lain.
Papan semen merupakan salah satu produk panel kayu yang berpotensi
untuk dikembangkan. Papan ini adalah papan tiruan yang terbuat dari campuran
partikel kayu atau bahan berlignoselulosa, semen dan bahan tambahan. Papan
semen memiliki kelebihan antara lain: tahan terhadap jamur, serangga, api,
kelembaban serta memiliki stabilitas dimensi yang tinggi. Suatu sifat penting
lainnya yaitu panel ini tidak menghasilkan bahan - bahan kimia berbahaya seperti
yang terjadi dalam pembuatan papan partikel yang direkat dengan perekat
penggunaan (Pease, 1994). Sampai saat ini, papan semen juga memiliki masalah
dimana waktu pengerasan semen yang relatif lama yakni minimal 28 hari (± 1
bulan) dan merupakan jenis panel yang cukup berat (Nugraha dan Antoni, 2007).
dibuat semakin tipis dengan ketebalan 5,6,8 dan 10 mm, semakin tipis ketebalan
semen semakin halus agregat yang digunakan. Papan semen digunakan sebagai
partisi bagunan, langit-langit rumah seperti pada GRC board yang berkembang
fiber-glass yang ringan, tahan kelembaban dan tidak mudah lapuk. GRC board
tidak dapat terbakar (sesuai dengan hasil tes BS 476, Part 4:1970), baik untuk
sistem partisi dan ketahanan terhadap api, tahan terhadap jamur, rayap tidak hanya
membuat bangunan yang berkualitas tetapi juga memastikan bangunan yang tahan
2
lama dan mudah perawatannya. Ukuran standar GRC Board yang tersedia
baru papan semen berserat eceng gondok. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
nilai kerapatan rata-rata contoh uji OSB memenuhi standar pada semua
nilai kadar air OSB ditetapkan sebesar 5-13 %. Sedangkan untuk arah tekan
sejajar panjang dan lebar serta kekuatan lentur belum memenuhi standar JIS A
batang 1,75–2,12 mm, menurut FAO data karakteristik material berkisar 11,65
terutama nitrogen, fosfat dan potasium, dan SNI 03-6861.1-2002 adalah 110-
1250 kg/cm3.
bahwa fisis papan yang dihasilkan memenuhi standar JIS A 5908-2003, standar
FAO adalah kerapatan dan pengembangan tebal 0,67 g/cm3 dan SNI 03-6384-
2000 untuk nilai daya serap yaitu sebesar 19,97-32,19% sedangkan untuk
karakteristik bahan bangunan berupa dinding panel eceng gondok. Dari kajian
3
terdahulu, sifat fisik, mekanik, akustik dan ketahanan bakar material ini
memenuhi standar bahan bangunan PUBI 1982 dan SNI 03-6861.1-2002 dan
Pengembangan serat eceng gondok sebagai material komposit ini, dari segi
ketersediaan bahan baku serat alam, Indonesia memiliki bahan baku yang cukup
mendapatkan data kemampuan mekanis dan fisis berupa daya serap air, densitas,
uji kuat tekan, uji kuat lentur dari komposit serat panjang berupa serat eceng
reinforcement (planar).
komposit tanpa serat yang telah lama dipakai serta tahan panas dan tahan air.
4
1.3 Manfaat Penelitian
eceng gondok yang mampu menyerap panas, menyerap air, densitas dan
menghasilkan kuat lentur dan kuat tekan yang unggul dibandingkan papan
diameter 0,1 mm - 0,5 mm. Bahan sampel yang digunakan pada penelitian
ini, yakni agregat halus, semen dan gipsum casting TE-11. Divariasikan
2. Analisis sifat fisis yang akan dilakukan meliputi daya serap air dan densitas
sedangkan analisis sifat mekanik meliputi kuat tekan dan kuat lentur dari