Anda di halaman 1dari 2

6.2.

Perhitungan Rata-Rata Industri


Untuk menghitung rata-rata industri seorang analis mempunyai beberapa alternatif seperti
berikut:
1. Menghitung nilai tunggal sebagai perbandingan
2. Menghitung nilai tunggal dengan dispersinya (standar deviasinya)
3. Menghitung nilai untuk percentile tertentu
Untuk perhitungan (1) di atas ada beberapa alternatif yang bisa dipakai:
1. Menghitung rata-rata aritmatika
2. Menghitung rata-rata tertimbang
3. Menggunakan median
4. Menggunakan modus
Pemilihan angka-angka yang akan dijadikan rata-rata industri akan tergantung dari
pertimbangan analisis.

6.3. Perbedaan AntarIndustri


Pada waktu analis menggunakan perbandingan industri, analis mempunyai asumsi
implikasi yaitu ada perbedaan berarti dalam rasio-rasio keuangan industri. Apabila asumsi yang
disampaikan tidak terpenuhi, maka perbandingan antarindustri yang sejenis tidak ada artinya
karena hasilnya akan tetap sama. Perbandingan antarindustri secara implisit juga mengakui
bahwa ada perbedaan risiko bisnis industri. Dan apabila hal ini benar, maka perbandingan yang
dilakukan menjadi relevan.
Berikut ini adalah data rasio keuangan Indonesia untuk beberapa industri yang dipilih
secara acak (Rata-Rata Industri di BEJ (Februari 1995)):
Dari tabel yang diberikan, terlihat memang adanya variasi dari rata-rata keuangan untuk
masing-masing industri, meskipun pengujian empiris untuk data-data di Indonesia, untuk
menguji apakah perbedaan risiko antarbisnis belum dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai