Anda di halaman 1dari 8

NAMA : SRI RAHMA L.M.

SAID
STAMBUK : F 231 16 132
MATA KULIAH : PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

MATERI 1
PENGERTIAN, TUJUAN & PRINSIP PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
Sebelum membahas lebih jauh atau lebih dalam lagi tentang pembangunan berkelanjutan maka yang harus
diketahui lebih dulu yaitu pengertian pembangunan berkelanjutan itu sendiri. Pembangunan berkelanjutan
adalah pembangunan yang memenuhi kebutuhan sekarang tanpa harus mengurangi kebutuhan yang akan
datang atau secara terus menerus dengan menjaga kualitas hidup, tidak merusak lingkungan dan
mempertimbangkan sumber daya yang ada untuk kebutuhan masa depan.
Ada beberapa defenisi tentang pembangunan berkelanjutan itu sendiri menurut para ahli, sebagai berikut :
1. Pengertian pembangunan berkelanjutan dalam Stockholm United Nation Conference on Human
Enviromental pada tahun 1972 atau dikenal sebagai Deklarasi Stockholm adalah sebagai berikut :
segala sumber daya alam di bumi, termasuk udara, air, tanah, flora dan fauna terutama contoh yang
mewakili bagian ekosistem alam, harus dijaga supaya aman untuk kepentingan generasi sekarang dan
masa depan melalui perencanaan atau manajemen yang sesuai dan hati-hati.
2. Menurut Brutland Report dalam sidang PBB tahun 1987, pembangunan berkelanjutan atau dalam
bahasa Inggris sering disebut sustainable development merupakan proses pembangunan yang
berprinsip untuk memenuhi kebutuhan sekarang tanpa mengorbankan kebutuhan generasi yang akan
datang.
3. Dalam World Commission On Enviromental Development (WCED) pada tahun 1987 dirumuskan
bahwa pengertian pembangunan berkelanjutan adalah pembangunan yang berusaha memenuhi
kebutuhan hari ini tanpa mengurangi kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhannya.
4. Menurut Budiharjo dan Sudjarto pengertian pembangunan berkelanjutan adalah : kota yang dalam
perkembangannya mampu memenuhi kebutuhan masyarakatnya masa kini, mampu berkompetisi
dalam ekonomi global dengan mempertahankan keserasian lingkungan vitalitas sosial, budaya, politik,
dan pertahanan keamanannya tanpa mengabaikan atau mengurangi kemampuan generasi mendatang
dalam pemenuhan kebutuhan mereka.
5. Dalam Konferensi Tingkat Tinggi mengenai Pembangunan Berkelanjutan di tahun 2002 disebutkan
bahwa pembangunan berkelanjutan adalah kondisi dimana masyarakat dapat menentukan dirinya
sendiri yang disiapkan dalam perdagangan bebas multilateral dengan syarat terciptanya tata
pemerintahan yang baik (good goverment).
6. Menurut Sudharta P. Hadi dalam bukunya yang berjudul "Opcit" tahun 2007 menyebutkan pengertian
pembangunan berkelanjutan adalah konsep pembangunan yang menyelaraskan kepentingan
pembangunan dengan pengelolaan lingkungan.
Dapat disimpulkan bahwa pembangunan berkelanjutan sangat erat hubungannya dengan sumber daya alam
yang ada, karena jika sumber daya alam kurang memenuhi dimasa sekarang maka dimasa yang akan datang
akan sulit untuk memenuhi kebutuhan masyarakat atau bisa dikatakan di wilayah tersebut tidak
berkembang.
Masing-masing negara memiliki tujuan melakukan pembangunan berkelanjutan di wilayahnya sesuai
dengan isu dan masalah yang terjadi di negara tersebut. Namun, secara garis besar tujuan pembangunan
berkelanjutan sebagian besar negara di dunia adalah :
Mengentaskan kemiskinan dalam semua bentuk dan semua daerah
Tujuannya adalah semua pria dan wanita, khususnya masyarakat miskin dan rentan, memiliki hak yang
sama terhadap sumber daya ekonomi, serta akses layanan dasar, kepemilikan dan kontrol atas tanah
dan bentuk-bentuk lain dari properti, warisan, sumber daya alam, teknologi dan jasa keuangan,
termasuk keuangan mikro.
Mengentaskan kelaparan, meningkatkan ketahanan pangan dan gizi masyarakat
Tujuannya adalah membentuk sistem produksi pangan yang berkelanjutan dan menerapkan praktek-
praktek pertanian yang tangguh guna meningkatkan produktivitas dan menerapkan produksi yang
menjaga ekosistem, memperkuat kapasitas adaptasi terhadap perubahan iklim, cuaca ekstrim,
kekeringan, banjir dan bencana lainnya serta semakin meningkatkan kualitas tanah.
Mewujudkan kehidupan yang sehat dan meratakan tingkat kesejahteraan
Tujuannya adalah menjamin akses universal terhadap layanan kesehatan seksual dan reproduksi,
termasuk keluarga berencana, informasi dan pendidikan, dan integrasi kesehatan reproduksi ke dalam
strategi dan program nasional termasuk perlindungan keuangan risiko, akses ke layanan kesehatan yang
berkualitas penting dan akses ke aman, efektif, berkualitas dan terjangkau obat esensial dan vaksin
untuk semua.
Menjamin kualitas pendidikan yang merata bagi semua golongan masyarakat
Tujuannya adalah memastikan bahwa semua masyarakat memperoleh pengetahuan dan keterampilan
yang diperlukan untuk mempromosikan pembangunan berkelanjutan, antara lain melalui pendidikan
untuk pembangunan berkelanjutan dan gaya hidup yang berkelanjutan, hak asasi manusia, kesetaraan
gender, promosi budaya damai dan non-kekerasan, kewarganegaraan dan penghargaan
keanekaragaman budaya dan kontribusi budaya untuk pembangunan berkelanjutan.
Meningkatkan kesetaraan gender dan pemberdayaan kaum wanita
Tujuannya adalah melakukan reformasi untuk memberikan wanita hak yang sama terhadap sumber
daya ekonomi, serta akses ke kepemilikan dan kontrol atas tanah dan bentuk-bentuk lain dari properti,
jasa keuangan, warisan dan sumber daya alam, sesuai dengan hukum nasional.
Menjamin pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan untuk semua masyarakat
Tujuannya adalah meningkatkan efisiensi penggunaan air di semua sektor dan memastikan penarikan
berkelanjutan dan pasokan air tawar untuk mengatasi kelangkaan air dan secara substansial mengurangi
jumlah orang yang menderita kelangkaan air.
Menjamin keadilan dalam akses energi yang terjangkau, handal dan berkelanjutan
Tujuannya adalah memperluas infrastruktur dan upgrade teknologi untuk penyediaan layanan energi
modern dan berkelanjutan untuk semua.
Meningkatkan kesempatan kerja dan produktif serta layak menuju keberlanjutan pertumbuhan ekonomi
Tujuannya adalah mempromosikan kebijakan pembangunan yang berorientasi yang mendukung
kegiatan produktif, penciptaan lapangan kerja yang layak, kewirausahaan, kreativitas dan inovasi, dan
mendorong formalisasi dan pertumbuhan mikro, usaha kecil dan menengah, termasuk melalui akses ke
layanan keuangan.
Membangun infrastruktur dan sektor industry
Tujuannya adalah mengembangkan kualitas, infrastruktur yang handal, berkelanjutan dan tangguh,
termasuk infrastruktur regional dan lintas batas, untuk mendukung pembangunan ekonomi dan
kesejahteraan manusia, dengan fokus pada akses terjangkau dan merata bagi semua.
Prinsip - prinsip pembangunan berkelanjutan yang diterapkan dalam implementasi pembangunan
berkelanjutan antara lain :
 Equity (Pemerataan), Pemerataan dalam pembangunan berkelanjutan menjadi tujuan utama.
Pemerataan dianggap mampu meminimalisasi disparitas baik ekonomi dan sosial serta kesempatan
yang seimbang bagi masyarakat.
 Ekonomi, dalam pembangunan berkelanjutan, pendekatan pembangunan di aspek ekonomi
menitikberatkan pada peningkatan keahlian untuk para pekerja agar mampu meningkatkan daya saing
mereka dalam memperoleh pekerjaan yang layak, menonjolkan kerjasama ekonomi strategis, serta
meningkatkan performa infrastruktur dasar seperti perumahan, air, jalan, dll bahkan infrastruktur
informasi. Berbeda dengan kota-kota yang tidak menerapkan pembangunan berkelanjutan karena kota
dengan model pembangunan ini menonjolkan kompetisi antar sektor dan masyarakat, pengembangan
industri besar serta ekspansi ekonomi besar-besar dan ketergantungan terhadap dunia bisnis yang begitu
besar. Kota-kota yang menerapkan pembangunan berkelanjutan memiliki kondisi sosial ekonomi yang
kondusif karena ada rasa tanggungjawab bersama antara pemerintah, swasta dan masyarakat dalam
penciptaan modal tenaga kerja dan kesempatan kerja bagi masyarakat.
 Energi, Penerapan penghematan energi merupakan bagian dari pembangunan berkelanjutan.
Contohnya yang diterapkan adalah mengoptimalkan pembangunan bangunan dengan pencahayaan
alami sebanyak mungkin, mengutamakan pengembangan sistem transportasi umum, massal, dan hemat
energi dan bukan justru pro terhadap penggunaan kendaraan-kendaraan pribadi di jalan.
 Ekologi, Prinsip pelestarian ekologi dalam pembangunan berkelanjutan diterapkan melalui
penggunaan lahan campuran (mixed use) semaksimal mungkin, sistem transportasi dan bangunan yang
saling terintegrasi, memperhatikan keberadaan ruang terbuka, ruang hijau, dan membatasi pemekaran
kota secara berlebihan.
 Engagement (Peran Serta), Bentuk pembangunan berkelanjutan dapat dilakukan melalui peningkatan
dan optimalisasi peran serta masyarakat dalam proses pembangunan lingkungan. Dalam hal ini,
pemerintah berperan sebagai fasilitator pemberdayaan masyarakat dan mampu menampung aspirasi
atau masukan dari masyarakat.
Sedangkan menurut UNCED dalam KTT Pembangunan Berkelanjutan tahun 2002 di Johannesburg Afrika
Selatan, prinsip - prinsip pembangunan berkelanjutan antara lain :
 Keadilan antar generasi
Prinsip ini mengandung arti bahwa setiap generasi manusia di dunia memiliki hak untuk menerima dan
menempati bumi bukan dalam kondisi yang buruj akibat perbuatan generasi sebelumnya.
 Keadilan dalam satu generasi
Prinsip ini merupakan prinsip yang berbicara tentang keadilan di dalam sebuah generasi umat manusia
dimana beban permasalahan lingkungan harus dipikul bersama oleh masyarakat dalam satu generasi.
 Prinsip pencegahan dini
Prinsip ini mengandung pengertian bahwa apabila terjadi ancaman yang berarti yang menyebabkan
kerusakan lingkungan yang tidak dapat dipulihkan maka ketiadaan temuan atau pembuktian ilmiah
yang konklusif dan pasti tidak dapat dijadikan alasan untuk menunda upaya - upaya untuk mencegah
terjadinya kerusakan lingkungan.
 Perlindungan keanekaragaman hayati
Prinsip ini merupakan prasyarat dari keberhasilan implementasi prinsip keadilan antar generasi.
Perlindungan terhadap keanekaragaman hayati juga berarti mencegah kepunahan jenis
keanekaragaman hayati.
 Internalisasi biaya lingkungan
Kerusakan lingkungan dapat dilihat sebagai biaya eksternal dari suatu kegiatan ekonomi dan harus
ditanggung oleh pelaku kegiatan ekonomi. Oleh karena itu biaya kerusakan lingkungan harus
diintegrasikan dalam proses pengambilan keputusan yang berkaitan dengan penggunaan sumberdaya
alam.
Dari prinsip-prinsip di atas, jika tiga aspek yaitu aspek ekonomi, aspek sosial dan aspek ekologi berjalan
dengan baik maka pengimplementasian di suatu wilayah akan menjadi kenyataan dan bukan hanya konsep
lagi yang terjadi, tetapi telah diterapkan pada suatu wilayah.
NAMA : SRI RAHMA L.M. SAID
STAMBUK : F 231 16 132
MATA KULIAH : PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

MATERI II
PENGELOLAAN LINGKUNGAN UNTUK PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
Ekonomi Lingkungan untuk Pembangunan Berkelanjutan
Pada metari sebelumnya telah dipaparkan bahwa pembangunan berkelanjutan mengacu pada tiga
dimensi yang harus terpenuhi secara simultan yaitu dimensi ekonomi, sosial dan kesejahteraan sosial.
Dalam ekonomi lingkungan dijabarkan bagaimana mengupayakan kegiatan ekonomi agar dapat
mempertahankan bahkan meningkatkan produktivitas faktor ekologi sebagai sumber daya dalam input
kegiatan ekonomi baik itu hal produksi maupun konsumsi.
Kegiatan ekonomi selalu menghasilkan eksternalitas negatif berupa residual dan pencemaran yang
menyebabkan kemerosotan lingkungan hidup. Beberapa teori mengatakan bahwa penyebab semakin
merosotnya lingkungan hidup selain karena faktor eksternalitas, juga karena lingkungan hidup merupakan
barang umum (public goods) dan milik umum (open acces) sehingga setiap orang merasa berhak
memanfaatkannya namun tak cukup merasa bertanggung jawab untuk mempertahankan keberadaannya.
Dari dua kendala tersebut pulalah, kelembagaan menjadi tidak jelas sehingga pengelolaan pun menjadi
tidak optimal.
Pemahaman ekonomi lingkungan tidak pernah lepas dengan pencemaran yang diakibatkan oleh
kegiatan ekonomi berupa produksi dan konsumsi. Kegiatan ekonomi selalu memanfaatkan sumber daya
alam, semakin besarnya sumber daya alam yang tersedia maka akan semakin memperbesar kegiatan
ekonomi. Besarnya kegiatan ekonomi juga akan menyebabkan residual bahkan kemerosotan pada
lingkungan semakin besar pula. Kemerosotan lingkungan dan sumber daya alam yang menjadi berkurang
akibat pencemaran tersebut juga akan memperlambat kegiatan ekonomi. Dari pemaparan tersebut maka
kegiatan ekonomi dan lingkungan sangat mempengaruhi satu sama lain. Sehingga pengelolaan lingkungan
dengan memperhitungkan biaya lingkungan dalam kegiatan ekonomi menjadi hal yang mutlak.
Upaya pembangunan berkelanjutan dimana kesejahteraan yang dinikmati oleh masyarakat tak hanya
untuk saat ini, namun juga untuk masa-masa mendatang oleh generasi-generasi selanjutnya, akan sangat
mungkin tercapai bila dilakukan penerapan ekonomi lingkungan. Sebuah konsep proses ekonomi dengan
tetap mempertahankan aspek lingkungan sebagai sumber utama kegiatan produksi maupun konsumsi.
Saat ini telah dikenal konsep green economic yang banyak dikembangkan perusahaan-perusahaan baik
yang bergerak di bidang produksi barang maupun jasa. Konsep green economic merupakan langkah nyata
dari para pelaku ekonomi yang mulai menyadari bahwa eksistensi lingkungan sebagai penyedia sumber
daya alam mutlak dipertahankan. Selain itu, biaya lingkungan yang dalam ekonomi konvesional tidak
diperhitungkan dalam biaya perusahaan, kini ada pengalokasian khusus yang biasa dikenal dengan istilah
Coorporate Social Responsibility (CSR) meskipun faktanya di lapangan belum optimal dan jauh dari yang
diharapkan. Dalam masalah ini, kembali peran kelembagaan pengaturan dan pengawasan harus
dioptimalkan untuk membangun keselarasan antara kegiatan ekonomi dengan kelestarian lingkungan dan
sumber daya alam.

Pengelolaan Lingkungan dalam Pembangunan Berkelanjutan


Pengelolaan lingkungan tidak lain merupakan upaya pengelolaan sumber daya alam. Sifat sumber
daya alam menurut bahan penyusunnya, menurut perilaku cara pemanfaatannya serta keberadaannya pada
suatu wilayah yang tentu akan berbeda antar wilayah perlu diperhatikan dalam pengelolaan lingkungan agar
pengelolaan berjalan secara tepat, efisien dan efektif. Selain itu kebutuhan sumber daya dari waktu ke waktu
pasti akan mengalami perubahan, maka perlu ada sebuah sistem pengelolaan yang lintas ruang dan waktu.

Pengelolaan lingkungan, harus dipahami bukan dilimpahkan begitu saja kepada pemerintah. Peran
serta pihak swasta dan masyarakat umum sangat besar untuk menciptakan pengelolaan sumber daya alam
dalam konsep ekonomi lingkungan. Pihak swasta yang melakukan kegiatan ekonomi perlu menyertakan
pedoman rencana pengelolaan limbah atau residual sehingga eksternalitas negatif tidak dilemparkan begitu
saja pada masyrakat.

Atribut yang harus diperhatikan dalam pemanfaatan dan pengelolaan lingkungan adalah sebagai berikut:
a) Sumber daya yang menjadi perhatian jangka dekat merupakan komponen sistem yang sangat rumit.
Upaya mengubah suatu komponen akan menimbulkan perubahan di tempat lain dalam sistem tersebut.
pengetian manusia mengenai sistem ini masih sangat terbatas sehingga penghubungan antara sebab
dengan akibat menjadi sulit. Maka muncul istilah “tumpahan”, “akibat sampingan” yang
menggambarkan betapa terbatasnya pemahaman manusia mengenai konsep sumber daya.
b) Kebanyakan jalur tindakan alternatif mempunyai konsekuensi yang dipandang menguntungkan atau
merugikan. Karena keterbatasan dasar pengetahuanlah maka sesuatu yang dinyatakan menguntungkan
seseorang akan berlaku merugikan bagi pihak lain.
c) Setiap keputusan akan mempengaruhi banyak orang yang merasakan akibatnya secara berbeda-beda
dan yang kuasa peran sertanya dalam membuat keputusan beraneka sekali.
d) Di dalam setiap masyarakat, keputusan yang berkaitan dengan sumber daya alam baik yang dibuat oleh
badan swasta maupun pemerintah, merupakan suatu hasil dari struktur kelembagaan rumit yang
menentukan hak dan tanggung jawab hukum. Struktur kelembagaan ini bersifat dinamis dengan
mekanisme adaptif dan konservatif demi kelangsungannya. Sehingga hasil yang merupakan hak dan
tanggung jawab hukum pun bersifat dinamis artinya dapat berubah.

Dalam pengelolaan lingkungan konservasi merupakan satu hal mutlak. Konservasi diartikan sebagai
pengembangan dan proteksi terhadap sumber daya alam. Tindakan konservasi dapat melalui cara sebagai
berikut:
a) Melakukan perencanaan terhadap pengambilan sumber daya alam, dengan pengambilan secara terbatas
dan tindakan yang mengarah pada pengurangan perlu dicegah.
b) Mengusahakan eksploitasi sumber daya alam secara efisien yakni dengan limbah sesedikit mungkin.
c) Mengembangkan sumber daya alam alternatif atau mencari sumber daya alam pengganti sehingga
sumber daya alam yang terbatas jumlahnya dapat disubstitusikan dengan sumber daya alam sejenis
yang lain.
d) Menggunakan unsur-unsur teknologi yang sesuai dalam pengeksploitasian sumber daya alam agar
dapat penghematan sumber daya alam.
e) Mengurangi pencemaran lingkungan karena untuk menghindari cepat habisnya cadangan sumber daya
alam.

Beberapa faktor ekonomi yang mempengaruhi konservasi lingkungan diantaranya :


a) Tingkat bunga digunakan untuk membuat penerimaan bersih di masa datang dapat dibandingkan satu
sama lain selama suatu interval waktu perencanaan tertentu. Penerimaan bersih di masa datang
didiskonto sehingga diketahui nilai sekarangnya (present value). Tingkat bunga positif menyebabkan
penerimaan bersih di masa mendatang sama besar tetapi dengan interval jarak waktu dari saat
diambilnya suatu keputusan.
b) Masalah ketidakpastian yang paling utama timbul karena adanya perubahan teknologi, perubahan
permintaan konsumen serta perubahan lembaga-lembaga sosial. Begitupun ketidakpastian yang
ditimbulkan oleh faktor alam seperti banjir, longsor, kekeringan dll.
c) Perpajakan seringkali digunakan dan jauh lebih efektif dalam kebijakan konservasi. Tingkat
penggunaan sumber daya alam pada interval waktu yang berbeda dipengaruhi oleh pengenaan pajak.
Pajak yang tinggi cenderung menimbulkan deplisi sedangkan bila turun menyebabkan munculnya
konservasi.
d) Pengaruh kebijakan harga. Perubahan harga output dan input akan berpengaruh terhadap keputusan
untuk konservasi sumber daya alam.
e) Hak penguasaan (property right). Kelembagaan mempengaruhi keputusan konservasi lewat beberapa
cara yaitu lewat pengaruh terhadap tingkat bunga, ketidakpastian dan harga. Hak penguasaan
merupakan lembaga yang utama dalam mempengaruhi keputusan untuk konservasi. Penguasaan
merupakan ikatan atau kumpulam hak untuk mengawasi dan menggunakan sumber daya alam oleh
seseorang atau sekelompok orang. Hak untuk mengawasi dan menggunakan ini dapat dipecah-pecah
diantara organisasi publik (negara), pemilik, pemakai, kreditur, pekerja dan sebagainya.
f) Persewaan menunjukkan hubungan antara pemilik dan penyewa atau pemakai sumber daya alam yang
berupa penyerahan hak penguasaan dari pemilik kepada pemakai.
g) Bentuk pasar, bukan merupakan institusi atau kelembagaan yang timbul karena adanya lembaga
pemilikan. Bentuk pasar baik untuk produk maupun faktor produksi merupakan lembaga penting yang
menentukan penggunaan sumberdaya alam.

Sistem Pengelolaan Lingkungan


Pengelolaan lingkungan yang meliputi pelestarian ekosistem memerlukan jabaran operasional dengan
kriteria yang memungkikan campur tangan teknis, sosial, ekonomi dan politik yang dirancang dalam
keterlanjutan. Dalam merumuskan kebijakan dan campur tangan didasarkan pada beberapa kriteria yaitu
efisiensi ekonomi, keadilan, kesehatan dan berdikari.
Lingkungan sebagai suatu sistem sumber daya tergunakan untuk lima macam kiblat layanan yaitu
tujuan ekstraktif, sumber masukan untuk produksi hayati, menyediakan ruang, sumber daya gen dan cagar
peninggalan alam serta sanitasi dan penyehatan. Keberagaman layanan sumber daya alam ini saling
meniadakan satu sama lain dalam pemanfaatannya. Ketiadaan kompatibilitas ruang dalam layanan pokok
sumber daya alam tersebut menyebabkan penggunaan sumber daya alam mengalami perbenturan yang
mengarah pada pembangunan yang tidak berkelanjutan. Contoh sederhananya adalah proyek perluasan luas
lahan untuk peningkatan produktivitas pertanian seringkali berbenturan dengan proyek pemukiman atau
pembangunan industri.
Fakta yang terjadi di lapangan ini harus diselesaikan dalam menentukan kebijakan pengelolaan
lingkungan. Beberapa aspek yang harus diperhatikan dalam pengelolaan lingkungan untuk menghindari
perbenturan antar layanan pemanfaatan lingkungan adalah kemantapan, kefaedahan optimum bagi berbagai
kepentingan dengan imbalan adil, keterpaduan pengembangan menurut konsep saling bernasabah antar
bagian lingkungan, membentuk suatu persinambungan khususnya bagian hulu yang berlaku sebagai daerah
atasan dan bagian hilir yang berlaku sebagai daerah bawahan serta kelangsungan fungsi lindung dan
produksi secara berkelanjutan berdasarkan kompatibilitas kerja.
Selain yang telah disebutkan di atas aspek yang juga harus diperhatikan dalam pengelolaan lingkungan
yaitu suatu pemahaman bahwa penggunaan lingkungan merupakan suatu konsep dinamis mengenai suatu
sistem pendudukan lingkungan untuk maksud tertentu yang spesifikasinya bermatra ruang dan waktu.
Penggunaan lingkungan sangat bergantung pada pandangan terhadap lingkungan dan apa yang disebut loka
kesempatan yaitu pilihan-pilihan yang tersedia sehubungan dengan suatu pendapatan tertentu.

Dalam pengelolaan lingkungan, hal yang tak juga kalah penting adalah peranan lembaga pemangku
kebijakan karena kegiatan konservasi dan upaya pengelolaan lingkungan lainnya hanya akan berjalan
optimal bila dikelola oleh tindakan yang terlembaga dengan baik. Penataan kelembagaan dalam
pengelolaan lingkungan dalam rangka pembangunan berkelanjutan harus mampu memenuhi fungsi-fungsi
berikut, mengadakan keteraturan kerja dalam kegiatan ekonomi, mendirikan sistem penyampaian untuk
menyalurkan informasi kepada masyarakat serta untuk menumbuhkan peran serta dan sikap altuistik
terhadap lingkungan dari masyarakat dan memasukkan bantuan teknis dan pendanaan dalam pengelolaan
lingkungan di tengah-tengah masyrakat. Hal dimaksudkan untuk menyeimbangkan kegiatan ekonomi
dengan konsep ekologi dan kesejahteraan sosial sesuai dengan dimensi yang diharapkan dalam
pembangunan berkelanjutan.

Sistem pengelolaan yang dikenal adalah Atur Dan Awasi (ADA) yang berasumsi bahwa tindakan anti
lingkungan hidup dapat diatasi dengan membuat aturan perundang-undangan dan peraturan pelaksana
dengan disertai dengan tindakan hukum bagi yang melanggar. Melalui sistem ADA pemerintah
membangun undang-undang dan peraturan yang harus dipatuhi oleh masyarakat, dimana di sisi lain
masyarakat tidak diberikan inisiatif dalam pengelolaan lingkungan.

Konsep ADA tersebut mengalami kegagalan dalam pengelolaan lingkungan karena pada dasarnya,
upaya penanganan sumber daya alam dan lingkungan merupakan tanggung jawab dan inisiatif dari pribadi
masing-masing. Sistem pengelolaan lingkungan pun berubah menjadi Atur Diri Sendiri (ADS). Konsep
pengelolaan lingkungan ADS merupakan konsep pengelolaan lingkungan dimana setiap individu baik
pemerintah dan masyarakat umum memiliki kewenangan dalam upaya pelestarian lingkungan. Melalui
sisitem ADS diharapkan muncul kesadaran untuk mengelola lingkungan dengan sebaik-baiknya karena
bertumpu pada penegakan hukum dan kepatuhan yang lebih besar kepada masyarakat.

Dunia usaha bisa menjadi pelopor dalam konsep ADS karena eksistensi lingkungan yang tidak dijaga
akan merugikan kalangan mereka sendiri. komitmen ADS berfokus pada pertimbangan bisnis yang wajar
yaitu dengan tetap menyelaraskan antara keseimbangan ekonomi, ekologi dan kesejahteraan masyarakat.
Dalam pengelolaan lingkungan yang terpenting adalah adanya komitmen dari semua pihak serta peran
kelembagaan untuk pengaturan dan pengawasan harus teroptimalkan dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai