Anda di halaman 1dari 1

Di sebuah cerita dalam sebuah buku mengenai kesuksesan yang pernah saya baca,

dikisahkan
tentang seorang anak remaja yang mulai menginjak usia kuliah, kemudian berkuliah
di sebuah
perguruan tinggi di kota yang berbeda dengan tempat tinggalnya. Ketika ia
menyadari bahwa
teman-teman di kampusnya merupakan orang-orang dengan IQ yang tinggi, kreatif,
dan sangat
cerdas, ia menjadi kehilangan percaya diri. Suatu malam, ia menelepon ayahnya yang
tinggal di
kota asal, dan bertanya, “Bagaimana aku dapat menonjol di sekitar orang-orang
dengan
keahlian dan bakat luar biasa seperti itu, Yah? Bagaimana aku dapat menjadi sukses
di sini?”
Ayahnya menjawab, “Jika kamu tidak pernah membolos kuliah, selalu melakukan apa
yang
diminta dosenmu, dan menyelesaikan semua tanggung jawab yang telah dibebankan
kepadamu tepat pada waktunya dan sesuai dengan yang diminta, kamu sudah
mengalahkan
lebih dari 50% mahasiswa di kampus itu.”
Benar-benar sebuah nasihat yang bijaksana! Banyak orang berpikir bahwa
kesuksesan atau
keberhasilan seseorang ditentukan oleh seberapa besar bakat, sumber daya finansial,
atau
bahkan peralatan-peralatan bantu, fasilitas atau tools yang dimiliki. Memang, segala
hal itu
mempunyai dampak. Akan tetapi, semuanya itu menjadi tidak berarti ketika kita
gagal
melakukan “hal-hal kecil”.

Anda mungkin juga menyukai