Anda di halaman 1dari 11

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/315328968

INDIKATOR GURU INSPIRATIF DAN PROFESIONAL

Article · March 2017

CITATIONS READS

0 3,796

1 author:

Desak Dina Ushani


Ganesha University of Education
1 PUBLICATION   0 CITATIONS   

SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Desak Dina Ushani on 18 March 2017.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


INDIKATOR GURU INSPIRATIF DAN PROFESIONAL

Desak Ketut Dina Ushani


Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Universitas Pendidikan Ganesha

Email : dinaushani@gmail.com

PENDAHULUAN Dalam PP No. 74 Tahun 2008,


disebutkan, guru wajib memiliki kualifikasi
Pendidikan merupakan sarana akademik, kompetensi, sertifikat pendidik,
penting untuk meningkatkan kualitas sehat jasmani dan rohani, serta
sumber daya manusia (SDM) dalam kemampuan untuk mewujudkan tujuan
menjamin keberlangsungan pembangunan pendidikan nasional.
suatu bangsa. Peningkatan kualitas SDM
jauh lebih mendesak untuk segera Keberhasilan siswa belajar akan
direalisasikan terutama dalam menghadapi banyak dipengaruhi oleh kemampuan guru
era persaingan global. Oleh karena itu, yang profesional. Adapun standar
peningkatan kualitas SDM sejak dini kompetensi yang harus dimiliki oleh
merupakan hal penting yang harus seorang guru kelas SD/MI meliputi
dipikirkan secara sungguh-sungguh. Jika kompetensi pedagogik, kompetensi
pendidikan merupakan salah satu instrumen kepribadian, kompetensi sosial, dan
utama pengembangan SDM, tenaga kompetensi profesional. Ini bersifat holistik
pendidik dalam hal ini guru sebagai salah dan integratif . Sebagai guru haruslah juga
satu unsur yang berperan penting di mampu mengembangkan dirinya untuk
dalamnya, memiliki tanggung jawab untuk dapat mengajar secara kreatif, inspiratif dan
mengembangkan tugas dan mengatasi cerdas agar memiliki keunggulan guna
segala permasalahan yang muncul. Guru menghadapi tantangan zaman yang
merupakan komponen yang sangat semakin canggih. Untuk itulah diperlukan
menentukan dalam implementasi proses guru yang inspiratif dalam
pembelajaran di dalam kelas sebagai unsur
mikro dari suatu keberhasilan pendidikan.
Peraturan Menteri Pendidikan PEMBAHASAN
Nasional Republik Indonesia Nomor 16 Kompetensi dapat diartikan dengan
Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi kemampuan, kecakapan dan wewenang.
Akademik dan Kompetensi Guru Kompetensi adalah suatu hal yang
menyebutkan bahwa guru pada SD/MI, atau menggambarkan kualifikasi atau
bentuk lain yang sederajat, harus memiliki kemampuan seseorang, baik yang kualitatif
kualifikasi akademik pendidikan minimum maupun kuantitaif. Kemampuan Kualitatif
diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) seseorang adalah kemampuan sikap dan
dalam bidang pendidikan SD/MI (D-IV/S1 perbuatan yang hanya dapat dinilai dengan
PGSD/PGMI) atau psikologi yang diperoleh ukuran baik buruk. Sedangkalah n kuantitaif
dari program studi yang terakreditasi. adakemampuan seseorang yang dapat
dinilai dengan ukuran. Kompetensi itu
sendiri merupakan seperangkat
pengetahuan keterampilan dan perilaku
yang harus dimiliki. Adapun empat standar Hal-hal yang berkaitan dengan
kompetensi yang harus dimiliki seorang kompetensi pedagogik berdasarkan
guru, yaitu: Permendiknas No. 16 Tahun 2007
diantaranya sebagai berikut.(a) Menguasai
1) Kompetensi Pedadogik karakteristik peserta didik, (b) Menguasai
Kompetensi Pedagogik adalah teori belajar dan prinsip-prinsip
kemampuan pemahaman terhadap peserta pembelajaran yang mendidik, (c)
didik, perancangan dan pelaksanaan Memfasilitasi pengembangan potensi
pembelajaran, evaluasi hasil belajar, peserta didik untuk mengaktualisasikan
dan pengembangan peserta didik untuk berbagai potensi yang dimiliki, (d)
mengaktualisasikan berbagai potensi yang Menyelenggarakan dan memanfaatkan
dimilikinya. Sub kompetensi dalam penilaian dan evaluasi proses dan hasil
kompetensi Pedagogik adalah: (a) belajar.
Memahami peserta didik secara mendalam
yang meliputi memahami peserta didik 2) Kompetensi Kepribadian
dengan memamfaatkan prinsip-prinsip Kompetensi Kepribadian adalah
perkembangan kognitif, prinsip-prinsip kemampuan personal yang mencerminkan
kepribadian, dan mengidentifikasi bekal ajar kepribadian yang mantap, stabil, dewasa,
awal peserta didik, (b) Merancang arif dan berwibawa, menjadi teladan bagi
pembelajaran,teermasuk memahami peserta didik, dan berakhlak mulia. Sub
landasan pendidikan untuk kepentingan kompetensi dalam kompetensi kepribadian
pembelajaran yang meliputi memahmi meliputi : (a) Kepribadian yang mantap dan
landasan pendidikan, menerapkan teori stabil meliputi bertindak sesuai dengan
belajar dan pembelajaran, menentukan norma sosial, bangga menjadi guru, dan
strategi pembelajaran berdasarkan memiliki konsistensi dalam bertindak sesuai
karakteristik peserta didik, kompetensi yang dengan norma, (b) Kepribadian
ingin dicapai, dan materi ajar, serta yang dewasa yaitu menampilkan
menyusun rancangan pembelajaran kemandirian dalam
berdasarkan strategi yang dipilih. (a) bertindak sebagai pendidik dan memiliki
Melaksanakan pembelajaran yang meliputi etos kerja sebagai guru, (c) Kepribadian
menata latar (setting) pembelajaran dan yang arif adalah menampilkan tindakan
melaksanakan pembelajaran yang kondusif, yang didasarkan pada kemamfaatan
(b) Merancang dan melaksanakan evaluasi peserta didik, sekolah dan masyarakat dan
pembelajaran yang meliputi merancang dan menunjukkan keterbukaan dalam berpikir
melaksanakan evaluasi (assessment) dan bertindak, (d) Kepribadian yang
proses dan hasil belajar secara berwibawa meliputi memiliki perilaku yang
berkesinambungan denga berbagai berpengaruh positif terhadappeserta didik
metode,menganalisis hasil evaluasi proses dan memiliki perilaku yangh disegani, (e)
dan hasil belajar untuk menentukan tingkat Berakhlak mulia dan dapat menjadi teladan
ketuntasan belajar (mastery level), dan meliputibertindak sesuai dengan norma
memamfaatkan hasil penilaian religius (imtaq, jujur, ikhlas, suka menolong)
pembelajaran untuk perbaikan kualitas dan memiliki perilaku yang diteladani
program pembelajaran secara umum.(a) peserta didik.
Mengembangkan peserta didik untuk Kompetensi Kepribadian merupakan
mengaktualisasikan berbagai potensinya kemampuan seseorang yang
meliputi memfasilitasi peserta didik mencerminkan kepribadian yang mantap,
untuk pengembangan berbagai potensi stabil, dewasa, arif dan berwibawa menjadi
akademik, dan memfasilitasipeserta didik teladan bagi peserta didik, dan berakhlak
untuk mengembangkan berbagai potensi mulia. Permendiknas No. 16 Tahun 2007
nonakademik. menyebutkan bahwa indikator-indikator
kompetensi kepribadian antara lain sebagai
berikut. (a) Bertindak sesuai norma agama, Kompetensi sosial juga dapat diartika
hukum, sosial, dan kebudayaan nasional sebagai kemampuan guru dalam
Indonesia, (b) Menampilkan diri sebagai berkomunikasi dan berinteraksi secara
pribadi yang jujur, berakhlak mulia, dan efektif dengan lingkungan sekolah maupun
teladan bagi peserta didik dan masyarakat, di luar lingkungan sekolah. Seorang guru
(c) Menampilkan diri sebagai pribadi yang harus berusaha mengembangkan
mantap, stabil, dewasa, arif, dan komunikasi dengan orang tua peserta didik
berwibawa, (d) Menunjukkan etos kerja, sehingga terjalin komunikasi dua arah yang
tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga berkelanjutan. Dengan adanya komunikasi
menjadi guru, dan rasa percaya diri, (e) dua arah, peserta didik dapat dipantau
Menjunjung tinggi kode etik profesi guru. secara lebih baik dan dapat
3) Kompetensi Sosial mengembangkan karakternya secara lebih
Kompetensi Sosial adalah efektif pula.
kemampuan guru untuk berkomunikasi dan Suharsimi juga memberikan
bergaul secara efektif dengan peserta argumennya mengenai kompetensi sosial.
didik, tenaga kependidikan, orang tua/wali Menurut beliau, kompetensi sosial haruslah
peserta didik, dan masyarakat sekitar. (a) dimiliki seorang guru, yang mana guru
Bersikap inkulif, bertindak obyektif, serta harus memiliki kemampuan dalam
tidak diskriminatif karena berkomunikasi dengan siswa, sesama guru,
pertimbangan jenis kelamin, agara, kepala sekolah, dan masyarakat sekitarnya.
raskondisifisik, latar belakang keluarga, dan Dalam Standar Nasional Pendidikan,
status sosial keluarga.(b) Berkomunikasi Pasal 28 ayat (3) butir d, dikemukakan
secara efektif, empatik, dan santun dengan bahwa yang dimaksud dengan kompetensi
sesama pendidik, tenaga kependidikan, sosial adalah kemampuan guru sebagai
orang tua dan masyarakat, (c) Beradaptasi bagian dari masyarakat untuk
di tempat bertugas di seluruh wilayah RI berkomunikasi dan bergaul secara efektif
yang memiliki keragaman social budaya. (d) dengan peserta didik, sesama pendidik,
Berkomunikasi dengan lisan maupun tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta
tulisan. didik, dan masyarakat sekitar. Hal tersebut
Kompetensi Sosial merupakan diuraikan lebih lanjut dalam RPP tentang
Kompetensi sosial berkaitan dengan guru, bahwa kompetensi sosial merupakan
keterlibatan dalam interaksi dengan orang kemampuan guru sebagai bagian dari
lain. Permendiknas No. 16 Tahun 2007 masyarakat yang sekurang-kurangnya
menyebutkan bahwa seorang guru harus memiliki kompetensi untuk: (a)
bersikap inklusif, bertindak objektif, serta Berkomunikasi secara lisan, tulisan, dan
tidak diskriminatif. Hal tersebut isyarat, (b) Menggunakan teknologi
mengindikasikan derajat peserta didik di komunikasi dan informasi secara
mata guru harus sama, guru didik tidak fungsional, (c) Bergaul secara efektif
boleh membeda-bedakan atas dasar dengan peserta didik, sesama pendidik,
pertimbangan jenis kelamin, agama, ras, tenaga kependidikan, dan orang tua/wali
kondisi fisik, latar belakang keluarga, dan peserta didik, (d) Bergaul secara santun
status sosial ekonomi. dengan masyarakat sekitar.
Selain itu, guru harus berkomunikasi
dengan teman sejawat dan komunitas Kompetensi sosial menurut Slamet
ilmiah lainnya secara santun, empatik dan terdiri dari sub kompetensi yaitu: (a)
efektif. Berkomunikasi dengan orang tua Memahami dan menghargai perbedaan
peserta didik dan masyarakat secara serta memiliki kemampuan mengelola
santun, empatik, dan efektif tentang konflik dan benturan, (b) Melaksanakan
program pembelajaran dan kemajuan kerja sama secara harmonis, (c)
peserta didik Membangun kerja team (team work) yang
kompak, cerdas, dinamis dan lincah, (d)
Melaksanakan komunikasi secara efektif keprofesionalan secara berkelanjutan
dan menyenangkan, (e) Memiliki dengan melakukan tindakan reflektif, (e)
kemampuan memahami dan Memanfaatkan TIK untuk berkomunikasi
menginternalisasikan perubahan lingkungan dan mengembangakan diri.
yang berpengaruh terhadap tugasnya. (f) Kompetensi profesional yang
Memiliki kemampuan menundukkan dirinya dimaksudkan adalah kemampuan guru
dalam sistem nilai yang berlaku di dalam menguasai pengetahuan atau bidang
masyarakat, (g) Melaksanakan prinsip tata ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya
kelola yang baik. yang diampunya dan sekurang-kurangnya
Berdasarkan beberapa pengertian meliputi penguasaan materi pelajaran serta
kompetensi sosial di atas, dapat konsep metode disiplin keilmuan.
disimpulkan bahwa kompetensi sosial guru Kompetensi Profesional merupakan
adalah kemampuan dan kecakapan penguasaan materi pembelajaran secara
seorang guru dalam berkomunikasi dan luas dan mendalam yang harus di kuasai
berinteraksi secara efektif pada guru mencakup penguasaan materi
pelaksanaan proses pembelajaran serta kurikulum mata pelajaran di sekolah dan
masyarakat sekitar. substansi keilmuan yang menaungi materi
Berkaitan dengan ruang lingkup serta penguasaan terhadap struktur dan
kompetensi sosial guru, mencakup metodelogi keilmuan. Kompetensi
kemampuan untuk menyesuaikan diri profesional guru berkaitan dengan
kepada tuntutan kerja dan lingkungan kemampuan seorang guru untuk menguasai
sekitar pada waktu membawakan tugasnya materi ajar. Adapun secara lebih rinci,
sebagai guru”. Menurut Permendiknas No. indikator-indikator kompetensi profesional
16 tahun 2007 terdapat 5 kompetensi sosial guru berdasarkan Permendiknas No. 16
yang harus dimiliki oleh guru yang diuraikan Tahun 2007 adalah sebagai berikut. (a)
secara perinci sebagai berikut: (a) Terampil Menguasai materi, struktur, konsep, dan
berkomunikasi dengan peserta didik dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata
orang tua peserta didik, (b) Bersikap pelajaran yang diampu.(b) Menguasai
simpatik. (c) Dapat bekerja sama dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar
dewan pendidikan/komite sekolah. (d) mata pelajaran/bidang pengembangan yang
Pandai bergaul dengan kawan sekerja dan diampu. (c) Mengembangkan materi
mitra pendidikan. (e) Memahami dunia pembelajaran yang diampu secara
sekitarnya (lingkungannya). kreatif.(d) Mengembangkan keprofesionalan
secara berkelanjutan dengan melakukan
4) Kompetensi Profesional tindakan reflektif. (e) Memanfaatkan
Kompetensi Profesional adalah teknologi informasi dan komunikasi untuk
penguasaan materi pembelajaran secara berkomunikasi dan mengembangkan diri.
luas dan mendalam, yang mencakup Guru inspiratif adalah guru yang
penguasaan materi kurikulum mata senantiasa mampu memberikan stimulasi
pelajaran di sekolah dan substansi keilmuan mental kepada murid-muridnya baik dalam
yang menaungi materinya, serta aspek kognitif maupun aspek emosi positif.
penguasaan terhadap struktur dan Emosi positif yang dirasakan oleh murid
metodologi keilmuannya.(a) Menguasai pada waktu belajar akan berpengaruh
materi, struktur, konsep, dan pola pikir terhadap penguasaan materi pembelajaran
keilmuan yang mendukung pelajaran yang yang semakin baik. Hal tersebut
diampu. (b) Mengusai standar kompentensi dikarenakan anak merasa termotivasi untuk
dan kompetensi dasar mata belajar.
pelajaran/bidang pengembangan yang Sebagaimana yang disebutkan dalam
dimampu, (c) Mengembangkan materi UUGD No. 15 Tahun 2005, bahwa
pembelajaran yang dimampu secara profesional adalah pekerjaan atau kegiatan
kreatif., (d) Mengembangkan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi
sumber penghasilan kehidupan yang guru. Seorang guru perlu memahami
memerlukan keahlian, kemahiran atau karakteristik murid dan menyesuaikan
kecakapan yang memenuhi standar mutu pendekatan yang digunakan dalam
atau norma tertentu serta memerlukan melaksanakan proses pembelajaran.
pendidikan profesi. Profesi adalah suatu Karakteristik murid ini berkaitan dengan
jenis pekerjaan yang berkaitan dengan psikologi anak sesuai dengan tingkat
bidang (keahlian, keterampilan, teknik) perkembangan mereka. Dengan
tertentu semakin ahli makan semakin pendekatan yang sesuai, murid akan
profesionalnya pekerjaanya. tertarik untuk mengetahui informasi yang
Bila dikaitkan dengan peran emosi disampaikan sehingga dapat mencapai
terhadap kinerja otak manusia pada saat hasil belajar yang lebih optimal.
belajar, seorang murid yang berhasil 3) Kemampuan Memecahkan Masalah
menguasai pengetahuan atau keterampilan Berkaitan dengan Instruksional
baru akan merasa senang. Perasaan Pembelajaran
senang merupakan suatu bentuk pengukuh Seorang guru tidak cukup hanya
sosial (social reinforcement). Selain itu, memiliki pengetahuan formal yang diperoleh
murid tersebut mungkin menerima dari pendidikan akademik tentang berbagai
pengukuhan positif (positive reinforcement) metode mengajar atau didaktik saja tetapi
yaitu pada saat mereka mendapat nilai yang mereka membutuhkan pengetahuan implisit
bagus atau diberi hadiah (reward) oleh guru mengenai cara-cara menyampaikan ilmu
atau orang tua. Implikasi dari hal tersebut yang dimiliki tersebut kepada murid-
adalah penerapan pembelajaran aktif, muridnya. Pengetahuan yang diperoleh dari
inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan bangku sekolah berupa know what,
(PAIKEM). sedangkan pengetahuan mengenai
Guru yang menyajikan PAIKEM bagaimana cara mengajarkannya kepada
berperan sebagai seorang guru yang murid berkaitan dengan know how. Dengan
inspiratif. Adapun beberapa kriteria standar memiliki keduanya guru akan mengetahui
guru inspiratif dan profesional yaitu sebagai sesuatu kemudian mengetahui caranya
berikut. melakukan proses alih ilmu pengetahuan.
1) Menguasai Materi Pembelajaran Adapun untuk membangun pengetahuan
Seorang guru setidaknya perlu implisit ini dibutuhkan suatu pemaknaan
memiliki dua hal, yaitu penguasaan terhadap pengalaman-pengalaman yang
terhadap materi pembelajaran dan dimiliki. Semakin banyak pengalaman
keyakinan bahwa ia menguasai materi berkaitan dengan pengetahuan yang
pembelajaran (self efficacy). Bandura dimilikinya, makin mudah baginya untuk
mengemukakan bahwa self efficacy atau mengenali dan memecahkan permasalahan
efikasi diri ini adalah keyakinan seseorang yang dihadapi pada saat melakukan proses
mengenai kompetensinya dalam suatu pembelajaran.
bidang. Dengan memiliki efikasi diri 4) Kemampuan Melakukan Improvisasi
akademik yang tinggi, seorang guru dapat Improvisasi adalah sebuah proses
mengelola emosi dirinya sehingga di dalam yang dilakukan guru dalam mengolah
menjalankan tugasnya akan lebih sumber dan materi pembelajaran tanpa
termotivasi untuk mengembangkan persiapan terlebih dahulu namun dapat
berbagai media dan dapat menyampaikan memberikan pemahaman yang lebih baik
materi dengan lebih jelas dilengkapi dengan bagi murid. Beberapa hal yang diperlukan
contoh yang mudah diterima oleh muridnya. untuk melakukan improvisasi diantaranya
2) Menggunakan dengan Tepat penguasaan materi dan teknik
Kemampuannya dalam Mengajar dan pembelajaran, serta kreativitas.
Belajar Kemampuan melakukan improvisasi
Dalam hal ini yang dimaksudkan ini berkaitan dengan kepekaan dalam
adalah kompetensi pedagogik seorang menanggapi situasi pembelajaran. Guru di
kelas harus peka terhadap aksi maupun kebenarannya. Untuk itu, pada saat
reaksi dari murid dan situasi kelas. mempersiapkan materi pembelajaran, guru
Informasi ini perlu dijadikan bahan harus jeli dalam menyiapkan hipotesis
pertimbangan bagi guru dalam memuruskan mengenai murid, materi pembelajaran, dan
apakah metode mengajar yang diterapkan situasi kelas.
sesuai atau tidak. Apabila situasi kelas Persepsi guru terhadap murid ini
kurang kondusif maka guru yang peka akan amat mempengaruhi prestasi belajar murid.
secara sadar dan sukarela mengganti Guru yang memulai kelas dengan persepsi
dengan pendekatan yang lebih sesuai. negatif terhadap murid cenderung
5) Memonitor Pembelajaran melakukan tindakan yang merugikan murid,
Upaya menciptakan lingkungan seperti misalnya kurang memberi
pembelajaran ini berkaitan dengan menjaga kesempatan kepada murid untuk menjawab
fokus murid pada proses pembelajaran karena guru berasumsi bahwa murid yang
yang sedang berlangsung sehingga materi dihadapi adalah murid yang rendah
yang disampaikan dapat diserap secara kemampuannya. Perilaku lain yang sering
optimal. Dalam hal ini, seorang guru perlu diperlihatkan guru yang berasumsi negatif
memonitor dengan cara mengemukakan adalah mengkritisi dengan menggunakan
pertanyaan-pertanyaan yang memacu kata-kata yang kurang menyenangkan.
pemahaman kepada murid. Selain itu, Oleh karena itu, guru seyogyanya tidak
pertanyaan yang diajukan guru dapat dengan mudah mengambil keputusan dari
mengundang interaksi murid dalam proses data yang mungkin tidak lengkap melainkan
pembelajaran. harus mengujinya terlebih dahulu.
Beberapa penelitian membuktikan 7) Respek terhadap Orang Lain
bahwa interaktivitas kelas dapat Guru sering disebut sebagai
melipatgandakan pemahaman murid pahlawan tanpa tanda jasa. Pahlawan
terhadap materi pembelajaran. berasal dari bahasa Sansekerta, phala-wan
Pemahaman, pengalaman, minat, dan yang berarti orang yang dari dirinya
persepsi murid terkait dengan materi menghasilkan buah (phala) yang berkualitas
pembelajaran merupakan topik yang dapat bagi bangsa, negara, dan agama. Guru
dijadikan stimulus. Murid akan tertarik harus membesarkan hati murid sehingga
menyimak dan aktif dalam proses menumbuhkan respek dari murid dan
pembelajaran apabila mereka melihat ada masyarakat. Kepedulian seorang guru
hubungan antara topik yang dipelajari dapat membangkitkan kembali semangat
dengan minat mereka. belajar muridnya. Dalam hal ini kompetensi
6) Bertindak berdasarkan Data sosial seorang guru harus terus
Proses pembelajaran tidak selalu dikembangkan. Guru hendaknya mampu
dapat berjalan sebagaimana yang sudah menjalin hubungan horizontal dengan
dirancang oleh guru. Data yang diperoleh murid, sesama guru, dan masyarakat.
oleh pihak sekolah mengenai kondisi murid 8) Mempunyai Jiwa Mendidik
tidak selalu dapat dijadikan tolak ukur bagi Misi guru adalah mencerdaskan
proses pembelajaran semester berikutnya. bangsa. Profesi guru bukanlah hanya
Keunikan individu tidak berdiri sendiri dalam sekadar pekerjaan untuk mencari nafkah,
mempengaruhi keberhasilan proses tetapi profesi guru adalah bagian dari
pembelajaran. Guru, situasi serta kondisi kehidupan. Mereka seakan dilahirkan untuk
lingkungan yang juga seringkali mengabdikan dirinya kepada upaya
memberikan sumbangan yang cukup meningkatkan kualitas putra-putri bangsa.
bermakna. Untuk dapat melakukan hal itu,
Guru pada dasarnya tidak jauh dalam menjalankan tugasnya, seorang guru
berbeda dengan seorang peneliti. Bagi perlu memiliki ketulusan. Ketulusan tersebut
seorang guru, setiap data perlu dijadikan tercermin dari sikap dan tutur kata. Dalam
hipotesis yang masih perlu diuji kehidupan sehari-hari, guru yang
mengagumkan setiap murid adalah guru Dalam proses pembelajaran, guru perlu
yang tidak hanya pandai memilih kata tetapi melatih murid melakukan pembelajaran
intonasi, nada suara, serta bahasa tubuh yang mendalam. Pembelajaran mendalam
yang ia gunakan mampu menentramkan melibatkan kemampuan berpikir,
jiwa murid didiknya. menganalisis, dan menemukan makna.
Syarat untuk mempertahankan Dengan demikian murid diharapkan
suasana ketulusan dalam menghadapi mengembangkan kemampuan untuk
murid di sekolah merupakan tantangan bagi memahami dan sekaligus memecahkan
seorang guru. Rasa tanggung jawab, permasalahan yang lebih kompleks. Guru
kecintaan kepada dunia pendidikan, dan yang luas wawasannya perlu menstimulasi
menjunjung tinggi etika profesi guru murid agar mereka dapat melihat sebuah
merupakan modal yang harus persoalan dari berbagai sudut pandang.
ditumbuhkembangkan oleh seorang guru.
Oleh karena itu guru tidak pernah puas PENUTUP
dengan ilmunya. Mereka senantiasa
mengimplementasikan konsep belajar Jadi dapat disimpulkan keberhasilan
sepanjang hayat. Mereka terus belajar siswa belajar akan banyak dipengaruhi oleh
karena di dalam jiwanya tertanam semangat kemampuan guru yang profesional. Untuk
untuk mengembangkan diri. dapat menjadi guru yang profesional harus
9) Memfasilitasi Murid agar Mencapai memiliki empat kompetensi guru meliputi
Prestasi Tertinggi kompetensi pedagogik, kompetensi
Prestasi murid merupakan salah kepribadian, kompetensi sosial, dan
satu kebanggaan guru. Pada saat mulai kompetensi profesional. Guru yang
proses pembelajaran tidak semua murid menyajikan PAIKEM berperan sebagai
siap, baik secara fisik maupun psikologik seorang guru yang inspiratif. Adapun
untuk menerima materi pembelajaran. beberapa kriteria standar guru inspiratif dan
Namun demikian guru yang sudah suportif profesional yaitu sebagai berikut.
dapat menemukan cara yang tepat untuk (1) Menguasai Materi Pembelajaran, (2)
membuat murid tertarik bahkan tertantang Menggunakan dengan Tepat
terhadap materi pembelajaran. Hal tersebut Kemampuannya dalam Mengajar dan
mungkin terdapat pada bagaimana guru Belajar, (3) Kemampuan Memecahkan
memberikan apersepsi kepada murid. Masalah Berkaitan dengan Instruksional
Pemberian apersepsi yang baik senantiasa Pembelajaran, (4) Kemampuan Melakukan
akan mampu menstimulasi murid untuk Improvisasi, (5) Memonitor Pembelajaran,
tertarik dan termotivasi untuk belajar. (6) Bertindak berdasarkan Data, (7) Respek
10) Memfasilitasi Murid agar Lebih terhadap Orang Lain, (8) Mempunyai Jiwa
Memahami Kompleksitas mendidik, (9) Memfasilitasi Murid agar
Permasalahan yang timbul di dalam Mencapai Prestasi Tertinggi, (10)
kehidupan seringkali melibatkan berbagai Memfasilitasi Murid agar Lebih Memahami
pihak. Untuk memahami dan memecahkan Kompleksitas
permasalahan tersebut tentu saja
dibutuhkan berbagai perspektif. Pada
seorang murid masih memiliki pengetahuan
yang terbatas, satu permasalahan hanya
dipandang dari satu perspektif saja. Tentu
saja cara seperti ini hanya sesuai apabila
persoalan yang dihadapi sederhana.
Berpikir kreatif bertujuan untuk
menghasilkan gagasan atau produk yang
baru, sedangkan kemampuan berpikir
divergen identik dengan berpikir analitis.
DAFTAR PUSTAKA Pendidikian Ips Sekolah Dasar,
Perspektif Global Dan
Danumiharja, Mintarsih. 2014. Profesi Problematika Pendidikan Dasar”.
Tenaga Kependidikan. Yogyakarta: Jurnal Pendidikan Indonesia.
Deepublish Singaraja: Pascasarjana
Darojah, Nur Rofiah. 2016. ” Analisis Universitas Pendidikan Ganesha
Pengaruh Kompetensi Kepribadian Marqasari, Ardi. “Kompetensi Guru”.
Guru Dengan Motivasi Belajar Terseia pada http://www.e-
Sebagai Variabel Intervening jurnal.com/2014/02/indikator-
Terhadap Prestasi Belajar Siswa kompetensi-guru.html (diakses
Kelas X Administrasi Perkantoran tanggal 15-03-2017
Huda, Nurul. 2012. “Open & Distance Martha, I Nengah dkk. 2012. “Rencana
Learning (ODL) and Agricultural Pelaksanaan Pembelajaran
Extensi”on Workers Social Berbasis Local Content Guru Dan
Competence in Indonesia” (halaman Calon Guru Sekolah Dasar Di
17-24). Jurnal of education and Kota Singaraja”. Jurnal Pendidikan
learning edulearn. Yogyakarta: Indonesia. Singaraja: Universitas
Universitas Ahmad Dahlan Pendidikan Ganesha
Husien, Latifah. 2017. Profesi Mulyana, A Z. 2010. Rahasia Menjadi Guru
Keguruan.Yogyakarta: Pustaka Baru Hebat. Surabaya Grasindo
Press Naim, Ngainum. 2010. “Menjadi Guru
Kristiantari, Rini. 2014. “Analisis Kesiapan Inspiratif”. Taman Litera.
Guru Sekolah Dasar Dalam Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Mengimplementasikan Natajaya, I Nyoman dkk. 2015.”
Pembelajaran Tematik Integratif Perancangan Model
Menyongsong Kurikulum 2013”. Transpormasi Pendidikan
Jurnal Pendidikan Indonesia. Teknohumanistik Yang
Singaraja: Universitas Pendidikan Terintegrasi Dengan
Ganesha Pembelajaran Tematik Di Sekolah
Lasmawan, Wayan. 2015. ” Pengembangan Dasar”. Jurnal Pendidikan
Perangkat Pembelajaran E- Indonesia. Singaraja:
Learning Mata Kuliah Wawasan Pascasarjana Universitas
Pendidikan Dasar, Telaah Pendidikan Ganesha
Kurikulum Pendidikan Dasar,
Novauli, Veralys. 2015. “Kompetensi Guru Yogyakarta: Universitas PGRI
Dalam Peningkatan Prestasi Yogyakarta
Belajar Pada Smp Negeri Dalam Rose, Colin dan Malcolm J. Nicholl. 2002.
Kota Banda Aceh”. Jurnal Accelerated Learning for 21st
Administrasi Pendidikan. Century: Cara Cepat Belajar Abad
Darussalam Banda Aceh: XXI. Terjemahan Dedy Ahimsa (Ed).
Pascasarjana Universitas Syiah Accelerated Learning for 21st
Kuala Century. 1997. Bandung: Nuansa.
Nur’Aeni, Asmarani. 2014. “Peningkatan Santyasa, Wayan dkk. “Analisis Kebutuhan
Kompetensi Profesional Guru Di Pengembangan Model-Model
Sekolah Dasar”. Jurnal Student-Centered Learning Untuk
Administrasi Pendidikan. FIP Meningkatkan Penalaran Dan
UNP Karakter”. Jurnal Pendidikan
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Indonesia. Singaraja:
Republik Indonesia Nomor 16 Tahun Pascasarjana Universitas
2007 tentang Standar Kualifikasi Pendidikan Ganesha
Akademik dan Kompetensi Guru. Saudagar, Fachruddin dkk. 2009.
Tersedia pada Pengembangan Profesionalitas
https://akhmadsudrajat.files.wordpre Guru. Jakarta: Gaung Persada (GP
ss.com/2012/01/nomor-16-tahun- Press)
2007-dan-lampiran.pdf. Diakses Sembiring, M Gorky. 2008. Menjadi Guru
tanggal 15-03-2017. Sejati. Yogyakarta: Best Publisher
Ramdhani, Neila. 2012. Menjadi Guru Shadiq, Burhan. 2011. Rahasia Mengajar
Inspiratif: Aplikasi Ilmu Psikologi dengan Kreatif, Inspiratif dan
Positif dalam Dunia Pendidikan. Cerdas. Jakarta: Logika Galileo
Jakarta: Titian Foundation. Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar
Retnowati, Dewi. 2014. “Pengaruh Pembelajaran. Jakarta: Kencana
Kompetensi Profesional Guru Suyanto, dkk. 2013. Menjadi Guru
Terhadap Kreativitas Belajar Ipa Profesional. Jakarta: Erlangga
Siswa Sd Se-Gugus Gajah Mada Group
Paranggupito Wonogiri Tahun Tim Pengembangan FIP-UPI. 2007. Ilmu
Ajaran 2014/2015”. Jurnal dan Aplikasi Pendidikan. Intima
Pendidikan Administrasi. Widyaningsih, 2015. “Pengaruh Kompetensi
Kepribadian Guru Terhadap Disiplin
Siswa Kelas V Sd Se-Gugus I
Sidoarum Godean Sleman Tahun
Ajaran 2015/2016”. Jurnal
Pendidikan Ilmiah. Yogyakarta:
Universitas PGRI Yogyakarta
Yasin, Ilyas dkk. 2012. “Mengkritisi
Perkembangan Kurikulum
Pendidikan di Indonesia
Menggunakan Pembagian Model”.
Jurnal Pendidikan Ilmiah. NTB:
STKIP Al-Amia Dompu

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai